Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTEK

(XTKRO2)

AVOMETER

kelompok 7

NAMA KELOMPOK :

I KADEK WIRA ADI SAPUTRA (16)

I KOMANG GEDE CANDRA BUANA(17)

I MADE ARJANA (18)

NI KOMANG TIWI (38)

NICOLAUS DEEDAN PRAMUDITO (39)

PUTU ANDI WIDIANA (40)

SMK NEGERI 1 DENPASAR

TAHUN AJARAN 2021/2022

AVOMETER
1) Alat dan Bahan :

1. Avometer
2. Dinamo stater
3. Kabel busi
4. Aki baterai

2) Tujuan Praktek :

1. Setelah selesai praktek siswa dapat mengetahui cara menggunakan avometer dengan
benar
2. Setelah selesai praktek siswa dapat membaca avometer dengan benar
3. Setelah selesai praktek siswa dapat mengukur tegangan avometer dengan benar

3) Langkah - Langkah Menggunakan Alat Avometer

1.Tipe tahanan luar

 Siapkan avometer untuk pengukuran tahanan luar dengan memindahkan selector ke


posisi ohm
 Kalibrasi avometer dengan kali I dan jarum menunjukkan angka 0
 Hubungkan kabel avometer dengan tahanan luar coil
 Hasil yang kita dapat pada tahanan luar coil sebesar 12 x 1 = 12ohm

2. Tipe Primer

 Siapkan avometer untuk pengukuran tipe primer dengan memindahkan selector ke


posisi ohm
 Kalibrasi avometer dengan kali I dan jarum menunjukkan angka 0
 Hubungkan kabel avometer dengan coil
 Hasil yang kita dapatkan menunjukkan nilai tahanan luar sebesar 7 x 1 = 7ohm

3. Tipe Sekunder

 Siapkan avometer untuk pengukuran tipe sekunder dengan memindahkan selector ke


posisi ohm
 Kalibrasi avometer dengan kali I dan jarum menunjukkan angka 0
 Hubungkan kabel avometer dengan coil
 Hasil yang kita dapatkan menunjukkan nilai tahanan luar sebesar 12 x 1k = 1200ohm

4) Kesimpulan :
 Selesai praktek siswa dapat menggunakan avometer dengan benar
 Setelah selesai praktek siswa dapat kalibrasi tahanan luar,primer,dan sekunder dengan
benar
 Setelah selesai praktek siswa dapat mengukur aki menggunakan avometer dengan
benar
 Setelah selesai praktek siswa dapat membaca avometer dengan benar

DOKUMENTASI :

5) Komponen Mesin dan Fungsinya


1. Blok Silinder (Cylinder Block)

Blok silinder adalah komponen utama mesin yang didalamnya ada silinder sebagai tempat piston
naik turun menjalankan siklus kerja mesin, blok silinder juga sebagai tempat dudukan dari
mekanisme engkol. Dibagian atas, blok silinder akan dihubungkan dengan kepala silinder. Sedangkan
bagian bawahnya akan dihubungkan dengan calter sebagai tempat penampungan oli

2. Kepala Silinder (Cylinder Head)

Kepala silinder adalah bagian mesin yang dipasangkan dengan blok silinder, kepala silinder
terdapat ruang bakar dan biasanya dijadikan dudukan busi dan mekanisme katup pada mesin 4
tak.

3. Piston
Piston diibaratkan sebagai jantungnya mesin, karena dialah yang berhubungan langsung
dengan proses pembakaran yang menghasilkan tenaga/energi gerak.

Piston ini akan naik turun untuk menghasilkan energi, energi pada saat langkah usaha akan
diterima piston yang kemudian dilanjutkan ke mekanisme engkol, fly wheel hingga pemindah
daya dan penggerak roda.

4. Connecting Rod

Connecting rod adalah batang piston yang berfungsi untuk menghubungkan piston dengan
poros engkol, dengan begitu energi yang diterima piston akan disalurkan ke poros engkol dan
merubahnya menjadi energi putar.

5. Ring Piston

Fungsi ring piston adalah;

1) Sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder agar tidak terjadi kebocoran gas pada
saat langkah kompresi dan langkah usaha berlangsung.

2) Mencegah oli masuk ke ruang bakar


3) Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder

4) Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder untuk membantu mendinginkan piston.

6. Piston Pin

Fungsi pin piston adalah menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small end)
pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan tekanan pembakaran
yang diterima piston ke batang piston. Pin piston umumnya terbuat dari baja nikel.

7. Crank Shaft (Poros Engkol)

Poros engkol berfungsi untuk merubah energi gerak yang diterima piston menjadi energi putar
yang kemudian disalurkan ke roda gila (fly wheel).

Poros engkol akan dihubungkan dengan connecting rod. Poros engkol dipasang pada bagian
bawah blok silinder.

8. Bantalan
Fungsi bantalan adalah mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol. Jurnal
poros engkol menerima beban yang besar dari tekanan gas pembakaran dari piston dan
berputar pada putaran tinggi.

Oleh sebab itu digunakan bantalan-bantalan antara pin dengan jurnal yang dilumasi dengan oli
untuk mencegah keausan serta mengurangi gesekan.

Bantalan tipe sisipan (insert type bearing) yang banyak digunakan mempunyai daya tahan serta
kemampuan mencegah keausan yang baik.

9. Busi (Spark Plug)

Busi adalah komponen sistem pengapian yang berguna untuk memercikkan bunga api yang
dibutuhkan dalam pembakaran campuran udara dan bahan bakar dalam menghasilkan tenaga

11. Gasket Kepala Silinder


Gasket kepala silinder berfungsi sebagai perapat antara kepala silinder dengan blok silinder,
dengan tujuan utamanya yaitu untuk mencegah terjadinya kebocoran gas pembakaran, air
pendingin dan oli. Gasket ini biasanya terbuat dari bahan bernama carbon clad sheet steel.

12. Bak Oli (Oil Pan)

Bak oli atau yang biasa disebut dengan kalter adalah komponen yang berfungsi untuk
menampuk oli untuk pelumasan. Letak komponen ini berada di bagian bawah blok silinder yang
dibautkan dan diberi gasket untuk mencegah terjadinya kebocoran.

Dalam bak oli (kalter) ini terdapat drain plug (penyumbat oli) yang berfungsi untuk mengganti
oli mesin.

13. Fly Wheel (Roda Gila)


Fungsi roda penerus/roda gila (fly wheel) adalah menyimpan tenaga putar (inertia) yang
dihasilkan mesin pada langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada
langkah selanjutnya. Dengan adanya fly wheel ini mesin dapat berrputar dengan lembut.

14. Mekanisme Katup

Mekanisme katup adalah salah satu mekanisme yang terdiri dari berbagai komponen seperti
katup, pegas katup, push rod, cam shaft dll yang berfungsi dalam menjalankan fungsinya untuk
membuka dan menutup katup yang diperlukan dalam siklus kerja mesin.

15. Katup (Valve)

Katup bersama dengan mekanismenya berfungsi untuk membuka dan menutup saluran hisap
dan saluran buang. Pada setiap satu silinder, minimal terdapat dua jenis katup yaitu katup hisap
dan katup buang. Katup ini ada pada motor jenis 4 tak. Kontruksi dari katup terdiri dari kepala
katup (valve head) dan batang katup (valve steam).

16. Cam Shaft (Poros Nok)

Sebuah komponen mesin yang berperan untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan
timing (saat) yang ditentukan. Gigi penggerak distributor dan nok penggerak pompa bensin juga
dihubungkan dengan poros nok.

17. Pengangkat Katup (Valve Lifter)

Valve livter berfungsi untuk memindahkan gerakan dari cam (nok) dalam membuka dan
menutup katup untuk menjalankan siklus kerjanya. Karena gerakan pada pengantarnya yang
terdapat di dalam blok silinder saat sumbu nok berputar dan menggerakkan katup untuk
membuka dan menutup.
18. Batang Penekan (Push Rod)

Fungsi dari push rod adalah meneruskan gerakan dari valve lifter ke rocker arm. Push rod ini
merupakan batang kecil yang masing-masing dihubungkan pada pengangkat katup (valve lifter)
dan rocker arm pada mesin OHV.

19. Rocker arm

Fungsi rocker arm adalah untuk menyalurkan gerakan dari push rod ke katup, agar terjadi buka
tutup saat menjalankan siklus kerja mesin. Rocker arm ini dipasang pada rocker arm shaft.

20. Metode Menggerakkan Katup : (Timing Gear/Timing Chain/Timing Belt)


Fungsi dari komponen ini adalah untuk menggerakkan poros cam, dengan kata lain
menyalurkan tenaga dari cranks shaft ke cam shaft entah melalui timing gear, timing chain atau
timing belt. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai