By
2. Tujuan
Tipe busa
Untuk motor tipe lama mayoritas menggunakan saringan udara yang berbahan
dasar busa untuk proses pembersihannya biasanya dicuci menggunakan air deterjen
kemudian keringkan denga angin bertekenan seteleh kering lumasi dengan oli
tujuannya agar debu yang masuk bersama udara dapat menempel pada saringan jadi
tidak ikut masuk kedalam karburator dan ruang bakar.ada juga montir yang mencuci
saringa udara tipe ini dengan bensin tujuannya supaya lebih mudah untuk
dikeringkan,tetapi pabrikan tidak menganjurkan alasannya akan memperpendek usia
dari saringa udara tersebut.
Tipe kertas,terbagi 2:
Kertas kering
Tipe ini diterapkan untuk motor motor tipe sekarang,type ini tidak boleh dicuci cukup
dibersihkan dengan udara bertekanan.Rekomendasi pabrik untuk proses penggantian
saringan tipe ini ada di 20.000-25.ooo km.
Kertas basah
Sama halnya dengan tipe kertas kering tipe ini pun diterapkan pada motor motor
tipe sekarang,perbedaannya dengan tipe kering tipe ini tidak dapat dicuci atau
dibersihkan dengan udara bertekanan karena kertas saringan dilapisi oleh lapisan oli
yang tugasnya menangkap debu yang masuk bersama udara,sehingga pada saat
dibersihkan dengan udara bertekanan bukannya bersih tetapi kotoran yang ada
malah menyebar .karena type ini t idak dapat dicuci atau
dibersihkan maka rekomendasi pabrik untuk proses penggantian ada di 10.000-15.000
km (usianya lebih pendek dari pada tipe kertas kering )
2. Pembersihan/penyetelan karburator
Contoh: BP7HS
Angka 7 disini menunjukan tingkat panas dari busi,biasanya type BP7HS digunakan
pada kisaran sepeda motor bebek (cup) dari sini kita bias ambil kesimpulan dimana
angka pada badan busi semakin besar maka busi tersebut dinamakan type dinggin
yang diperuntukan untik motor motor berkapasitas silinder besar,memiliki tingkat panas
tinggi,sehingga busi yang dibutuhkan adalah busi yang mampu melepaskan panas
dengan cepat.
Dan sebaliknya ketika angka busi semakin kecil maka busi tersebut dinamakan busi
type panas yang diperuntukan untuk motor motor ber cc kecik,tingkat panas yang tidak
terlalu tinggi sehingga tidak membutuhkan pelepasan panas yang cepat.
5. Klep/katup
Klep IN ( masuk/hisap )
Berfungsi :Sebagai jalur masuknya campuran bahan bakar dari karburator
keruang pembakaran yang buka tutupnya diatur oleh cam saft atau noken as
berdasarkan siklus kerja yang terjadi
Klep EX (Exhaust/Buang )
Berfungsi:Sebagai jalur pembuangan sisa sisa gas pembakaran yang terjadi
diruang pembakaran ke knalpot,yang buka tutupnya diatur oleh cam saft atau noken as
berdasarkan siklus kerja yang terjadi.
Berdasarkan fungsi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa klep selalu
berhubungan dengan proses pembakaran sedangkan proses pembakaran akan
menyebabkan terjadinya kotoran atau kerak diruang pembakaran termasuk pada badan
klep ( payung klep )hal ini lah yang akan mengurangi efektipitas dari klep dimana
payung klep akan terganjal kotoran atau kerak sehingga klep tidak dapat menutup
dengan sempurna.ketika klep tidak dapat menutup dengan sempurna maka akan
terjadikebocoran gas (campuran bahan bakar )pada saat dikompresi.
Hal ini akan menyebabkan motor menjadi susah hidup,dimana bisa hidup tenaga
yang dihasilkan pun akan menurun akibat dari kualitas pembakaran yang tidak
sempurna.Untuk mengatasi masalah ini biasanya setiap melakukan sevice besar sang
montir selalu melakukan skir/skur klep yang tujuannya adalah membersihkan payung
klep dan seating klep ( kedudukan /rumah klep )dari kotoran atau kerak,sehingga pada
saat klep bekerja sesuai siklusnya klep mampu menutup dengan sempurna dan
kebocora gas (campuran bahan bakar ) pada saat dikompresi dapat dihindari.
Disisi lain tidak hanya payung klep yang mampu menyebabkan kebocoran gas
tetapi batang klep juga mampu,maka biasanya selain melakukan proses skir/skur klep
montir juga mengecek tingkat kebengkokan dari batang klep.