Anda di halaman 1dari 6

TOP KOMPRESI

Top kompresi berasal dari dua kata yaitu ‘top’ yang berarti ‘atas’ kalau pada mesin
sepeda motor bisa diartikan piston berada di TMA (titik mati atas). Sementara
‘kompresi’ berarti ‘menekan’ dalam hal ini menekan atau memadatkan campuran bahan
bakar dan udara yang kemudian akan dibakar oleh api dari percikan busi sehingga
menjadi penggerak / sumber tenaga untuk memutar poros engkol.

Top Kompresi yaitu posisi piston berada di puncak ( TMA ) & pada waktu itu
terjadi langkah kompresi. Top kompresi ini banyak / sering digunakan untuk hal-
hal tertentu, seperti untuk mengatur celah katup ataupun menetapkan timing
pengapian. Untuk timing pengapian biasa diatur pada 8 derajad sebelum TMA &
saat mengatur celah katup tepat saat 0 derajad tanda pada puli poros engkol.

Posisi top mesin ditandai dengan menutupnya kedua katup (in dan ex)pelatuk klep longgar (bebas tidak
menekan) serta posisi piston berada di titik mati atas

Adapun tanda2 yang biasanya dipakai pada gigi adalah (panah, angka, coakan, dan ciri warna) perhatikan
dan lihat apa ciri yang dipakai, cari lawan dari tanda TOP nya. Push rod bebas

agar urut pengapian benar, maksudnya saat busi meletikan api piston berada di TMA dan dalam
langkah kompresi sementara posisi klep dalam keadaan tertutup. Sehingga tidak ada komponen
yang rusak karena salah saat melakukan penyetelan klep, dan penyetelan platina

Timing Pengapian

Pengertian Waktu Pengapian/ Timing Ignition - Waktu pengapian umumnya


terjadi antara 5 sampai 15 derajat sebelum TMA pada RPM rendah. Tidak semua mesin
memiliki waktu pengapian yang sama , tergantung pada spesifikasi standar dari pabrik
pembuatnya . Ada mesin yang pengapian standarnya 7 derajat sebelum TMA , atau 8
derajat sebelum TMA.

Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di
dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan
pemakaian bahan bakar yang hemat. Kendala pada sistem pengapian konvensional pada mobil berbahn
bakar bensin paling sering terjadi dibandingkan sistem lain. Bisanya kendala yang terjadi antara lain
mesin tidak mau hidup, mesin sulit hidup karena percikan api di busi kecil sampai hal yang paling sering
dalah ledakan di kenalpot.

Biasanya hal tersebut di sebabkan oleh komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi,
platina, ujung rotor dan terminal pada tutup distributor, sehingga perlu dilakukan perawatan secara
berkala. Bagian-bagian tersebut perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya menggunakan amplas.
Komponen sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok dan Rubbing block, Poros Nok dan
Centrifugal Advancer. Serta penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina
atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat pengapian.
- Saat pengapian yang terlalu maju
Saat pengapian yang terlalu maju atau lebih awal yaitu saat pengapian yang lebih cepat
dibandingkan dengan waktu pengapian yang seharusnya terjadi. Akibat dari saat
pengapian yang terlalu maju adalah akan menghasilkan tekanan pembakaran seperti yang
ditunjukkan pada grafik pembakaran diatas nomer A, yaitu menyebabkan terjadinya
knocking atau detonasi sehingga akan menyebabkan mesin bergetar, daya motor tidak
optimal, mesin menjadi panas dan akan menyebabkan kerusakan pada komponen-
komponen pada mesin, misalnya piston, batang piston, bantalan dan lain-lain.

- Saat pengapian yang terlalu mundur


Saat pengapian yang terlalu mundur yaitu waktu pengapian yang lebih mundur dari
waktu pengapian yang seharusnya (yang tepat) seperti yang ditunjukkan pada grafik
pembakaran diatas pada nomer C. Akibat saat pengapian yang terlalu mundur yaitu
tekanan pembakaran yang dihasilkan akan terjadi jauh sesudah TMA sehingga daya
mesin yang dihasilkan tidak optimal dan pemakaian bahan bakar yang lebih boros.

- Saat pengapian yang tepat


Saat pengapian yang tepat yaitu waktu pengapian yang terjadi sesuai dengan yang
dianjurkan oleh pabrik pembuatnya (spesifikasinya). Saat pengapian yang tepat dapat
dilihat pada grafik pembakaran diatas pada nomer B. Pada umumnya saat pengapian yang
baik yaitu beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA sehingga tekanan pembakaran
maksimal dapat diperoleh ketika piston sudah melewati beberapa derajat setelah TMA.
Saat pengapian yang tepat akan menghasilkan tenaga yang optimal dan pemakaian bahan
bakar yang lebih efisien.
Mengapa Celah Katup Perlu Di Setel

Setelah mesin mobil difungsikan kurang lebih 20000 km, katup dan mekanismenya dapat
mengalami keausan, akibatnya akan mempengaruhi ukuran standar celah
katupnya.Perubahan ukuran ini akan berpengaruh pada sistem pemasukan bahan bakar
baru dan pembuangan sisa-sisa pembakaran di ruang bakar.Apabila keadaan ini dibiarkan
bisa mengurangi kemampuan motor (daya motor turun).
Terkait dengan hal tersebut ada beberapa alasan mengapa celah katup perlu untuk disetel,
yaitu:
Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung
batang katup harus terdapat celah katup. Kalau celah katup terlalu longgar atau terlalu
sempit, maka akan timbul masalah seperti halnya sebagai berikut:

a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup
dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian.

b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup
terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik .

Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar, jika tidak maka
akan menimbulkan masalah-masalah seperti diatas, dan tentunya umur dari mesin menjadi lebih
pendek.

Pengujian pengaruh besar kecil celah katup terhadap durasi pembukaan dan penutupan katup
1. Siapkan bahan praktikum

2. Top kan pada kompresi 1 dengan cara memutar pullydengan kunci ring 19 kemudian
stel katup ex silider 1 dengan celah
3. Pasang dial indicator dan kalibrasi dahulu dial kemudian putar pully dengan kunci ring
19 searah jarum jam sampai jarum yang besar pada dial bergerak, Catatan : jangan
gunakan alat ukur yang sudah rusak atau tidak bisa di kalibrasi (di nolkan) karena
berpengaruh dalam hasil pengukuran

4. satu trip dari angka 0 kemudian hitung berapa derajat pully bergerak dan catat hasil

5. Kemudian putar lagi pully searah jarum jam sampai jarum yang berukuran besar pada
dial indicator kembali pada posisi 0 kemudian hitung pully berapa derjat berputar dan
catat hasil
6. Top kan pada kompresi 1 dengan cara memutar pullydengan kunci ring 19 kemudian stel
katup ex silider 1 dengan celah
7. kalibrasi dahulu dial kemudian putar pully dengan kunci ring 19 searah jarum jam sampai
jarum yang besar pada dial bergerak satu trip dari angka 0 kemudian hitung berapa
derajat pully bergerak dan catat hasil
8. Kemudian putar lagi pully searah jarum jam sampai jarum yang berukuran besar pada dial
indicator kembali pada posisi 0 kemudian hitung pully berapa derjat berputar

6. Data
Penyetelan celah platina rubbing block : 0,45 mm
Penyetelan celah katup pada kondisi dingin : in : 0,13 mm
Ex : 0,23 mm
Durasi katup dengan celah :
- 0,20 = 75o(sebelum TMB)+180o+20o(sesudah TMA)= 275o
- 0,25 = 60 o(sebelum TMB)+180o+15o(sesudah TMA)= 260 o
-
7. Pembahasan

Dengan penyetelan 0,20 katup membuka yaitu 75o sedangkan pada penyetelan dengan
celah 0,25 katup membuka yaitu 60 o yang artinya katup membuka lebih awal jika celah
katup lebih kecil

Dengan penyetelan 0,20 katup menutup pada 20 o sedangkan pada penyetelan dengan
celah 0,25 katup menutup yaitu 15o yang artinya katup menutup lebih lama jika celah
katup lebih kecil

Sedangkan untuk lama / durasi katup membuka katup dengan celah 0,20 yaitu 275o dan untuk
katup dengan celah 0,25 durasi nya 260o maka katup dengan celah lebih kecil durasi katup
membuka lebih lama.

Pengertian Sudut Dwell

Sudut dwell adalah sudut putar cam distributor yang dibentuk pada saat platina mulai menutup sampai
mulai membukan pada tonjolan berikutnya (warna merah). Sudut dwell juga bisa disebut sudut lamanya
platina menutup atau lamanya arus primer mengalir. Spesifikasi sudut dwell pada mesin 4 silinder adalah
52 plus minus 6 (toyota kijang). Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung sudut dwell.

Sudut Dwell dan Sudut Pengapian

Rumus sudut dwell = 60 % x sudut pengapian


Sudut dwell dapat disetel dengan merubah celah platinanya, dengan memperbesar celah platina maka
sudut dwell semakin kecil, dan sebaliknya jika memperkecil celah platina maka sudut dwell akan semakin
besar. Sudut dwell dapat diketahui dengan alat yang bernama dwell tester.

Kemudian perhatikan Tach Dwell tester lalu geser switch ke Tach terlebih dahulu dan catat angka
yang diperoleh Berapa Rpm yang didapat dari percobaan tersebut. Dari data didapat hasilnya
adalah
4,9 x 2 x 100 = 980 Rpm
Geser kembali switch ke Dwell dan lihat angka yang diperoleh berapa Sudut angka yang didapat.
Dari data didapat hasilnya adalah

24o x 2 = 48o

Anda mungkin juga menyukai