III
KEGIATAN PRAKTIK
Pengertian Sistem Mekanisme Katup
Diagram)
Pembukaan dan penutup katup harus sesuai dengan
proses kerja motor. Seperti dijelaskan pada prinsip kerja
motor 4 tak, waktu pembukaan dan penutupan katup
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Posisi katup hisap dan katup buang tiap
langkah piston
Contoh:
Data sepeda motor Honda Tiger tercatat, katup masuk
terbuka 10º sebelum TMA dan tertutup 40º setelah
TMB. Katup buang terbuka 35º sebelum TMB dan
tertutup 10 setelah TMA. Dari data tersebut dapat
dibuat diagram timing valve sebagai berikut:
Merk/ tipe
sepeda
motor Katup Buka Tutup Durasi Overlap
Kawasaki In 15 º 55 º 250 º 45 º
Kaze 1995 Ex 50 º 30 º 260 º
In 20 º 60 º 260 º
Kawasaki
Kaze 1999 Ex 55 º 25 º 260 º 45 º
In 2 º 25 º 207 º
Honda Supra Ex 33 º 0 º 213 º 2º
In 2 º 25 º 207 º
Honda
Karisma Ex 34 º 0 º 214 º 2º
In 10 º 40 º 230 º
Honda Tiger Ex 35 º 10 º 225 º 20 º
In 10 º 40 º 230 º
Honda GL
Max Ex 40 º 10 º 230 º 20 º
In 10 º 40 º 230 º
Honda GL
Pro Ex 40 º 10 º 230 º 20 º
Konstruksi dan Komponen Mekanisme Katup.
Katup (Valve)
F=m.a
a = F/ m
a = Percepatan
F = gaya pegas
F = k (X – X1)
F = gaya pegas
F = k (X – X2)
Gb. 3.15
Pelatuk (Roker Arm)
Pelatuk (roker arm) berfungsi sebagai tuas pengungkit,
dimana bila salah satu ujungnya mendapat tekanan nok
maka ujung yang lain akan menekan katup. Pada
mekanisme katup model OHV poros nok menekan
lifter, lifter menekan push rod dan push rod menekan
roker arm, namun pada mekanisme katup SOHC dan
DOHC poros nok langsung menekan roker arm.
Penyetelan Celah Katup
Celah katup berfungsi sebagai usaha untuk mencegah
katup tertekan saat menutup, sehingga katup dapat
menutup dengan rapat. Perubahan celah katup akan
mempengaruhi timing valve, bila celah katup lebih rapat
dari spesifikasi maka katup lebih cepat terbuka dan
lebih lambat menutup, sehingga waktu pembukaan
katup lebih lama dan peluang katup bocor lebih tinggi.
Bila celah katup lebih besar dari spesifikasi maka katup
lebih lambat terbuka dan lebih cepat menutup, sehingga
waktu pembukaan katup lebih singkat dan suara mesin
lebih berisik.
I. KOMPETENSI
Memahami mekanisme katup OHC.
V. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan training object (sepeda motor) sesuai pembagian
kelompoknya
masing-masing.
2. Menempatkan sepeda motor pada tempat yang aman.
3. Memeriksa kondisi minyak pelumas, bahan bakar dan kelengkapan motor.
4. Menghidupkan motor selama 3 menit untuk pemanasan, apabila perlu.
5. Melepas tutup penyetel katup
6. Menempatkan piston pada posisi akhir langkah kompresi dengan memutar
poros engkol hingga tanda “T” pada magnet tepat dengan tanda “T”
dengan piston pada posisi akhir langkah kompresi
7. Menyetel katup dengan “Feeler Gauge”
Motor bebek : 0.05 mm ( in & ex sama )
Motor sport : 0.08 mm ( in & ex sama )
8. Memeriksakan kebenaran hasilnya pada instruktur
9. Mencoba mesin : Menghidupkan sampai bagus kondisinya
10. Mengecek semua alat / komponen jangan sampai hilang
11. Membersihkan tempat dan alat praktik serta mengembalikan alat dan
bahan praktik
12. Membuat laporan praktik.
2. Batang katup
Berguna untuk tempat kedudukan pegas, pelindung pegas, cincin pelat,
penahan pegas, kunci penahan pegas serta mendapat tekanan untuk
pembukaan dari katup.
b. Pegas katup ( valve spring)
Berguna untuk mengembalikan kedudukan katup pada waktu katup
menutup.
c. Kunci penahan pegas
Berguna untuk menahan pegas tekan dengan penahan pegasnya.
d. Sekrup penyetel dan mur pengunci
Berguna untuk menentukan penyetelan celah katup, dan menahan
duduknya baut penyetel supaya tidak berubah.
Pembahasan
Dalam praktek kali saya menggunakan motor honda grand, Setelah mengetopkan
piston pada top kompresi kami menyetel katup :
Katup In dan Ex sama besar yaitu 0,05 mm
Untuk menyetel celah katup, kendorkan mur dan masukkan feeler dengan
ketebalan yang sesuai spesifikasi. Setelah itu putar baut penyetel dan keraskan
mur pengunci sedemikian rupa sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit
tahanan (agak berat). Setelah dikeraskan mur penguncinya, masukkan sekali lagi
feeler gauge tersebut sebagai pengecekan apakah penyetelannya sudah tepat.
Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang dilepas dan
hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata celah katup terlalu longgar
maka akan timbul suara berisik dari arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu
sempit biasanya motor agak sulit dihidupkan.
Dalam praktik ini masalah yang dihadapi yaitu menentukan pas atau
tidaknya celah katup (tingkat kesesakannya).
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyetel katup
1. Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam maka celah
katup menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke kiri, berlawanan dengan
arah putar jarun jam, celah katup menjadi longgar.
2. Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus ditahan agar celah
katup tidak berubah.
3. Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak digunakan untuk
menyetel celah katup.
4. Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan menyulitkan
untuk mengendorkannya kembali.
5. Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang menggangu,
seperti karburator,dll.
Kerusakan yang terdapat pada motor grand tersebut antara lain baut yang sudah
aus, gerak bebas katup yang berlebihan, celah katup sulit dipaskan.
Kesalahan yang sering terjadi :
1. Salah menentukan top kompresi silinder.
2. Salah dalam menggunakan feeler gauge.
3. Piston lupa dan belum ditopkan.
4. Celah terlalu kendor atau terlalu rapat.
KESIMPULAN