Anda di halaman 1dari 23

BAB 

III
KEGIATAN PRAKTIK
 Pengertian Sistem Mekanisme Katup

Mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan


menutup hubungan saluran masuk ke ruang bakar dan
ruang bakar ke saluran buang, pada saat yang tepat
sesuai dengan proses kerja motor.  Mekanisme
katup harus menjamin katup tertutup dengan rapat
sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi maupun
tekanan hasil pembakaran.
Valve mechanism serves to open and close relationship
to the combustion chamber inlet and exhaust duct to the
combustion chamber , at the right time according to the
working process of the motor. The valve mechanism
must ensure the valve closed tightly so it does not leak
and pressure of combustion compression .
Katup juga harus terbuka pada saat yang tepat dengan
lebar bukaan yang paling sesuai dengan karakteristik
aliran campuran bahan bakar yang masuk maupun aliran
gas sisa pembakaran ke knalpot. Kerja dan
fungsi mekanisme katup mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap performa dan karakteristik mesin.
 Diagram Pembukaan Katup (Valve Timing

Diagram)
Pembukaan dan penutup katup harus sesuai dengan
proses kerja motor. Seperti dijelaskan pada prinsip kerja
motor 4 tak, waktu pembukaan dan penutupan katup
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.   Posisi katup hisap dan katup buang tiap
langkah piston

Langkah Gerakan Piston Katup Hisap Katup Bua


Hisap TMA ke TMB Terbuka Tertutup
Kompresi TMB ke TMA Tertutup Tertutup
Usaha TMA ke TMB Tertutup Tertutup
Buang TMB ke TMA Tertutup Terbuka
Dari tabel tersebut katup hisap terbuka saat TMA
langkah hisap dan tertutup  di TMB, namun dalam
perencanaan sesungguhnya katup hisap terbuka
beberapa derajat sebelum TMA dan tertutup beberapa
derajat setelah TMB. Pembukaan katup lebih awal dari
TMA disebut pembukaan awal, sedangkan penutupan
yang lebih lambat dari seharusnya yaitu di TMB disebut
penutupan susulan.

Tujuan pembukaan awal dan penutupan susulan adalah


untuk meningkatkan efisiensi volumetrik atau jumlah
campuran yang masuk  ke dalam silinder dengan
memanfaatkan inersia aliran campuran bahan bakar.

Saat langkah buang katup buang terbuka jauh sebelum


TMB dan tertutup setelah TMA, tujuan pembukaan
awal dan penutupan susulan pada katup buang adalah
agar gas buang di dalam silinder benar-benar bersih,
sehingga pada langkah berikutnya silinder dapat terisi
dengan gas baru yang tidak terkontaminasi dengan gas
bekar yang tidak terbuang.

Adanya pembukaan awal katup masuk dan penutupan


susulan katup buang menyebabkan kedua katup terbuka
bersama, kondisi ini disebut overlapping.  Tujuan
overlapping adalah untuk pembilasan yaitu
memasukkan gas baru untuk mendorong gas bekas
keluar, adanya pembilasan diharapkan agar ruang bakar
benar-benar bersih.

Besar overlapping harus memperhatikan inersia aliran


gas buang, besar inersia aliran gas buang ditentukan
oleh kecepatan, bentuk aliran dan massa gas buang yang
keluar. Kecepatan aliran ditentukan oleh putaran mesin
dan luasan saluran keluar. Bentuk aliran tergantung
disain ruang bakar, desain saluran buang dan disain
kenalpot.  Massa gas buang tergantung jumlah bahan
bakar yang terbakar.

Kapan katup masuk mulai terbuka dan tertutup, serta


kapan katup buang mulai terbuka dan tertutup dapat
digambarkan dalam diagram pembukaan katup (Valve
timing diagrams). Sedangkan lama katup masuk
terbuka, maupun lama katup buang terbuka disebut
durasi katup (valve duration).

Contoh:
Data sepeda motor Honda Tiger tercatat, katup masuk
terbuka 10º sebelum TMA dan tertutup 40º setelah
TMB.  Katup buang terbuka 35º sebelum TMB dan
tertutup 10 setelah TMA.  Dari data tersebut dapat
dibuat diagram timing valve sebagai berikut:

Dari diagram di atas dapat diketahui lama katup terbuka


(durasi katup), yaitu:

Katup masuk =  10º+ 180º+ 40º = 230º

Katup buang =  10º+ 180º+ 35º = 225º

Overlapping     =  10º+ 10º  = 20º

Gb. 1. Diagram timing valve

Timing valve setiap sepeda motor tidak sama,


tergantung karakteristik dan penggunaan sepeda motor.
Contoh beberapa timing valve sepeda motor dapat
dilihat pada table berikut:

Tabel 2. Timing valve

Merk/ tipe
sepeda
motor Katup Buka Tutup Durasi Overlap
Kawasaki In 15 º 55 º 250 º 45 º
Kaze 1995 Ex 50 º 30 º 260 º
In 20 º 60 º 260 º
Kawasaki
Kaze 1999 Ex 55 º 25 º 260 º 45 º
In  2 º 25 º 207 º
Honda Supra Ex  33 º  0 º 213 º 2º
In  2 º 25 º 207 º
Honda
Karisma Ex  34 º  0 º 214 º 2º
In 10 º 40 º 230 º
Honda Tiger Ex  35 º  10 º 225 º 20 º
In 10 º 40 º 230 º
Honda GL
Max Ex  40 º  10 º 230 º 20 º
In 10 º 40 º 230 º
Honda GL
Pro Ex  40 º  10 º 230 º 20 º
 Konstruksi dan Komponen Mekanisme Katup.
 Katup (Valve)

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup. Katup


hisap digunakan untuk membuka dan menutup saluran
hisap atau saluran masuk dan katup buang digunakan
untuk membuka dan menutup saluran buang.
Membukanya katup akibat gerakan atau tekanan poros
nok, sedangkan menutupnya katup akibat gaya pegas.
Katup dipasang di kepala silinder dengan susunan
sebagai berikut:
Gb. 2. Susunan pemasangan katup

Kebocoran kompresi dapat disebabkan oleh penutupan


katup yang kurang rapat, penyebab katup menutup
kurang rapat, antara lain:

1. Penyetelan celah katup terlalu rapat


2. Pegas katup lemah
3. Bos katup ( valve giude) aus
4. Kontak permukaan tidak rata
Kontak permukaan yang tidak rata diatasi dengan skur
katup. Langkah menyekur katup adalah:

1. Bersihkan kepala silinder dan katup dan tempatkan


pada meja kerja.
2. Lumasi bos katup dengan meneteskan oli pelumas
3. Oleskan grinding paste pada permukaan kontak katup
4. Masukkan katup ke bos katup, putar secara berulang-
ulang menggunakan sampai katup dan dudukannya
bersinggungan dengan rata. Saat memberikan
grinding paste, hati-hati jangan sampai mengenai
batang katup atau masuk ke bos katup.
5. Periksa hasil penyekuran, seperti gambar di bawah
ini.
Gb. 3. Pemeriksaan bekas penyekuran

1. Bersihkan katup dan kepala silinder, pasang katup


dan tahan dengan tangan, periksa kebocoran dengan
menuangkan bensin pada saluran masuk atau buang
katup yang diperiksa. Bila terdapat rembesan bensin
berarti katup masih kurang rapat. Lakukan
penyekuran kembali.
Penyekuran dilakukan setiap penggantian bos katup
(valve guide), penggantian katup, penggantian dudukan
katup dan kebocoran katup akibat kontak permukaan
tidak rata.

 Bos Katup (Valve Guide)


Bos katup berfungsi sebagai penghantar katup saat
bekerja bolak-balik untuk membuka dan menutup,
dengan adanya bos katup memungkinkan katup dapat
menutup pada posisi yang tepat dan stabil.

Celah antara katup dengan lubang bos katup sangat


presisi yaitu 0,010 – 0,035 mm, dengan celah yang
sempit bila pelumasan kurang baik maka bos katup
maupun batang katup akan cepas aus. Keausan batang
katup maupun bos katup menyebabkan penutupan katup
tidak stabil karena katup bergetar, selain itu oli pelumas
dari kepala silinder dapat melewati celah antara katup
dengan batang katup masuk ke selinder maupun ke
kenalpot, sehingga menimbulkan endapan pada batang
katup dan asap putih pada knalpot.

Gb. 4. Kebocoran oli pada bos katup (valve guide)

 Pegas Katup (Valve Spring)


Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong
katup menutup saat katup terbuka akibat tertekan poros
nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan
rapat. Kecepatan katup menutup katup tergantung dari
gaya pegas dan massa dari bagian yang digerakan.

Valve spring serves as a force to push the valve closes


when the valve is open due to depressed nok shaft and
keep the valve can close tightly . Speed depends on the
valve closes the valve spring force and the mass of the
movable parts.
Hal tersebut sesuai dengan rumus:

F=m.a

a   = F/ m

a = Percepatan

F = gaya pegas

m = massa mekanisme katup

Dari rumus diatas nampak semakin besar gaya pegas


berarti semakin cepat katup menutup, dan semakin kecil
massa yang menjadi beban saat menutup semakin cepat
pula percepatan menutup.

Meningkatkan kecepatan katup menutup dapat


dilakukan dengan meningkatkan gaya pegas, namun
dengan metode ini benturan katup dengan dudukan
lebih besar, sehingga suara lebih berisik dan katup dan
dudukan cepat aus.

Metode yang banyak digunakan adalah dengan


mengurangi massa mekanisme katup. Massa mekanisme
katup untuk tipe OHV antara lain katup, roker arm, push
rod, lifter, sedangkan tipe OHC adalah katup, roker arm,
pada DOHC direct type massa yang menjadi beban
pegas hanya katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa
massa DOHC direct type paling kecil, dengan massa
yang digerakkan saat katup menutup kecil
memungkinkan katup lebih cepat menutup.

Gaya pegas katup saat katup menutup maupun katup


saat terbuka berbeda. Besar gaya katup saat katup
menutup adalah:

F = k (X – X1)
F   = gaya pegas

K   = konstante pegas

X   = panjang pegas saat bebas

X1 = panjang pegas saat terpasang

Gaya maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka


maksimal, rumus menentukan gaya pegas saat itu
adalah:
Gb. 5. Gaya pegas saat terpasang dan membuka
maksimal

F = k (X – X2)

F   = gaya pegas

K   = konstante pegas

X   = panjang pegas saat bebas

X2 = panjang pegas saat nok menekan maksimal atau


katup membuka maksimal.

Dari rumus diatas nampak bahwa, semakin tinggi


konstanta pegas maka semakin besar gaya pegas yang
dihasilkan, semakin besar pemendekan pegas (X – X1)
semakin besar gaya yang menjaga katup tertutup rapat
saat katup menutup.

Tinggi angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap


gaya pegas, semakin besar tinggi angkat nok semakin
besar pula gaya yang diperlukan untuk membuka katup
atau semakin besar energi potensial yang tersimpan
untuk menutup katup.

Pegas katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek


dari bentuk konstruksi pegas model itu adalah adanya
gaya kesamping dan efek kelelahan bahan menyebabkan
pegas akan memendek dan miring, oleh karena itu
panjang pegas dan kemiringan merupakan standard
pemeriksan pegas. Beberapa model sepeda motor
menggunakan pegas ganda dengan arah coil yang
berlawanan guna mengeleminir efek gaya ke samping.

Gb. 6. Memeriksa pegas katup

 Poros Nok (Cam Shaft)


Poros nok merupakan komponen yang berfungsi untuk
merubah gerak putar menjadi gerak bolak-balik untuk
membuka katup. Bagian poros nok yang menyebabkan
gerak bolak-balik adalah bagian yang menonjol atau
nok. Terdapat dua nok yaitu nok untuk katup masuk dan
nok untuk katup buang. Poros nok berputar ditumpuh
oleh bantalan (bos), agar poros dapat bekerja pada
putaran tinggi dan koefisien gesek kecil pada saat ini
digunakan bearing.

Gb. 7. Konstruksi dan posisi poros nok Honda tiger

Proses kerja membuka dan menutup katup akibat


gerakan nok dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb. 8. Proses kerja poros nok

Saat poros berputar maka nok mulai menekan lifter


(titik A), gerak tekan tersebut untuk mengatasi celah
katup. Pada titik B katup mulai terbuka, jarak antara B –
C merupakan gerak pembukaan awal. Pembukaan katup
maksimal terjadi pada titik D dan menutup penuh pada
titik A`.

Saat katup ditekan nok maka katup terbuka sehingga memungkinkan


campuran bahan bakar masuk ke dalam silinder, atau gas buang
mengalir ke knalpot. Hubungan sudut pembukaan katup terhadap tin
angkat nok dan luas saluran masuk maupun buang dapat dilihat pada
gambar 3.8.
Gb. 9. Hubungan sudut pembukaan

Gb. 3.15

Gb. 10. Komponen kepala silinder sepeda Honda

 Pelatuk (Roker Arm)
Pelatuk (roker arm) berfungsi sebagai tuas pengungkit,
dimana bila salah satu ujungnya mendapat tekanan nok
maka ujung yang lain akan menekan katup. Pada
mekanisme katup model OHV poros nok menekan
lifter, lifter menekan push rod dan push rod menekan
roker arm, namun pada mekanisme katup SOHC dan
DOHC poros nok langsung menekan roker arm.

Roker arm selalu bergesekan dengan poros nok,


sehingga roker arm dan poros nok cepat aus. Keausan
pada begian tersebut menyebabkan celah katup
membesar, suara mesin berisik. Upaya mengatasi
perubahan celah dengan cara menyetel katup secara
periodik, sedangkan untuk mencegah cepat aus maka
bagian roker arm yang bergesekan dikeraskan dan
pelumasan komponen yang baik. Beberapa model motor
seperti Honda Karisma (Gb. 3.16) bagian roker arm
yang bergesekan dipasang bearing, sehingga beban
gesek bekurang dan keausan dapat dicegah.

Gb. 11.Roker arm dan valve clearance

 Pemindah Daya Ke Poros Nok (Valve Train)


Perbandingan putaran poros nok dan poros engkol
adalah 2 : 1, artinya bila poros engkol berputar 2 kali
maka poros nok hanya berputar 1 kali. Terdapat
beberapa tipe pemindah putaran poros engkol ke poros
nok, diantaranya:

1. Menggunakan roda gigi (timing gear). Model ini


banyak digunakan pada mekanisme katup tipe SV
dan OHV.
2. Menggunakan rantai (timing chains). Model ini
banyak digunakan pada tipe mekanisme katup OHC
maupun DOHC.
Gb. 12. Pemindah daya ke poros nok model timing
chains

Katup harus terbuka dan tertutup pada saat yang tepat,


sesuai dengan siklus kerja motor. Akibat pembongkaran
kepala silinder memungkinkan pemasangan tidak tepat
sehingga timing velve berubah, untuk mencegah hal
tersebut maka pada poros nok maupun poros engkol
terdapat tanda pemasangan. Pada poros engkol
pemasangan tepat pada tanda top (“T”) pada magnet,
sedangkan pada poros nok terdapat pada timing gear,
yaitu berupa tanda “O” yang harus tepat pada tanda
pana pada bodi kepala silinder.

Gb. 13. Tanda pemasangan rantai penggerak poros nok

 Penyetelan Celah Katup
Celah katup berfungsi sebagai usaha untuk mencegah
katup tertekan saat menutup, sehingga katup dapat
menutup dengan rapat. Perubahan celah katup akan
mempengaruhi timing valve, bila celah katup lebih rapat
dari spesifikasi maka katup lebih cepat terbuka dan
lebih lambat menutup, sehingga waktu pembukaan
katup lebih lama dan peluang katup bocor lebih tinggi.
Bila celah katup lebih besar dari spesifikasi maka katup
lebih lambat terbuka dan lebih cepat menutup, sehingga
waktu pembukaan katup lebih singkat dan suara mesin
lebih berisik.

Setiap pedoman sepeda motor memuat spesifikasi celah


untuk menjamin agar timing valve tepat sesuai dengan
yang direncanakan. Akibat pemakian /operasional motor
memungkinkan celah katup dapat berubah, oleh karena
itu celah katup perlu diperiksa atau disetel secara
periodik setiap motor tune-up.

Langkah menyetel katup untuk motor 1 silinder adalah


sebagai berikut:
Gb. 14. Celah katup

Gb. 15. Langkah menyetel katup

Celah katup sepeda motor berkisar 0,05 – 0,10 mm,


namun untuk hasil yang presisi lihat buku pedoman
celah katup motor yang disetel. Contoh spesifikasi celah
katup:

Table 3. Spesifikasi celah katup

No Merk/ Tipe Masuk Buang


1 Yamaha Jupiter 0.05-0,09 mm 0,08 -0,12 mm
2 Yamaha Crypton 0.05-0,09 mm 0,08 -0,12 mm
3 Kawasaki Kaze 0.04–0,07 mm 0.04–0,07 mm
4 Suzuki Shogun 0.04–0,07 mm 0.04–0,07 mm
5 Honda Supra 0,05 mm 0,05 mm
6 Honda Karisma 0,05 ±0,02 mm 0,05 ±0,02 mm
7 Honda Tiger 0,10 mm 0,10 mm
BAB IV
PENUTUP
 Kesimpulan

Setelah melaksanakan PRAKERIN dan menyusun


laporan maka penulis mencoba untuk menggambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan melaksanakan PRAKERIN maka penulis
secara jelas dan nyata mengenai tori – teori yang
telah disampaikan disekolah.
2. Dapat pengalaman–pengalaman tentang cara merawat
dan memperbaiki kelengkapan – kelengkapan
komponen.
3. Membina siswa agar menjadi tenaga kerja yang
terampil, kreatif, ulet dalam melaksanakan tugas.
4. Memantapkan rasa percaya diri dari mahasiswa dan
menumbuhkembangkan jiwa kemandirian
 Saran – Saran

 Untuk Bengkel “POLITEKNIK INDONUSA”

1. Tingkatkan pelayanan kepada para pelangan agar


dapat memperoleh kepercayaan dari para pelanggan.
2. Tingkatkaan etos kerja guna mengembangkan
bengkel “POLITEKNIK INDONUSA” dalam
persaingan dengan berbagai bengkel lainya.
 Untuk Politknik Indonusa Surakarta

3. Agar pihak POLITEKNIK INDONUSA


SURAKARTA dapat memberi bimbingan dan
evaluasi kepada para mahasiswa sehingga ilmu yang
didapatkan benar-benar diterapkan dalam praktik
industri ini.
DAFTAR PUSTAKA
 
Cara kerja sistem mekanisme
katup, https://mustazamaa.wordpress.com /2009/10/04/
mekanisme-katup/, 22 Januari 2015
Honda Technical Service Sub Division, Pengantar
Teori Motor Bakar Bensin, PT. Astra International
Inc, Jakarta, 1991
JaliusJama dan kawan-kawan, Teknik Sepeda Motor
Jilid 1, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta, 2008

Pengertian mekanisme katup, http://purnama-


bgp.blogspot.com/ 2013/04 /mekanisme-
katup.html. 17:30, 22 Januari 2015
Sukma Catur, Mekanisme Katup Sepeda Motor 4
Tak, Widyaiswara Madya VEDC Malang, Malang,
2014

I. KOMPETENSI
Memahami mekanisme katup OHC.

II. Sub Kompetensi :


1. Melakukan bongkar pasang katup dengan cara yang benar.
2. Melakukan penyetelan sistem mekanik katup.
3. Memeriksa kerusakan sistem mekanik katup motor.

III. Alat dan Bahan :


1. Sepeda Motor 4 Tak
2. Tool Box set
3. Feeler gauge
4. Obeng (+) dan Obeng (-)
5. Mistar Geser
6. Kain lap / majun
7. Buku Servis Manual Sepeda Motor

IV. Keselamatan Kerja :


1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang
sesuai
2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

V. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan training object (sepeda motor) sesuai pembagian
kelompoknya
masing-masing. 
2. Menempatkan sepeda motor pada tempat yang aman.
3. Memeriksa kondisi minyak pelumas, bahan bakar dan kelengkapan motor.
4. Menghidupkan motor selama 3 menit untuk pemanasan, apabila perlu. 
5. Melepas tutup penyetel katup
6. Menempatkan piston pada posisi akhir langkah kompresi dengan memutar
poros engkol hingga tanda “T” pada magnet tepat dengan tanda “T”
dengan piston pada posisi akhir langkah kompresi
7. Menyetel katup dengan “Feeler Gauge” 
 Motor bebek : 0.05 mm ( in & ex sama )
 Motor sport : 0.08 mm ( in & ex sama )
8. Memeriksakan kebenaran hasilnya pada instruktur
9. Mencoba mesin : Menghidupkan sampai bagus kondisinya
10. Mengecek semua alat / komponen jangan sampai hilang
11. Membersihkan tempat dan alat praktik serta mengembalikan alat dan
bahan praktik
12. Membuat laporan praktik.

VI. Hasil Praktik


Celah katup sepeda motor honda grand ( in dan ex ) di stel sesuai dengan
Buku Servis Manual Sepeda Motor 

VII.  Dasar teori dan Pembahasan


Mekanisme Katup OHC
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan tipe OHV. Namun tipe
ini tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang
bergerak menjadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik,
karena katup-katup membuka dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi.
Pada tipe ini camshaft ditempatkan di atas kepala silinder dan cam langsung
menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft
digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.
Fungsi katup :
 Membuka dan menutup pintu pemasukan campuran udara dan bahan bakar
serta membuang sisa gas yang telah terbakar pada saat yang telah
ditentukan.
 Mencegah kebocoran kompresi dan letupan pembakaran.
Macam - macam dari katup:
1. Katup masuk
Katup yang digunakan sebagai pintu pemasukan udara untuk membekali
mesin dari saluran masuk. Piring katup dibuat tipis supaya meringankan
beban putaran pada poros bubungan.
2. Katup buang
Katup yang digunakan sebagai pintu pembuang sisa gas pembakaran ke
saluran buang. Piring katup dibuat tebal dari pada katup masuk, supaya
tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk.

Bagian - bagian mekanik katup dan kegunaannya :

a. Katup ( valve) bila diuraikan lagi maka menjadi bagian - bagian:


1. Piring katup :
 sebagai bidang penutup katup berguna untuk merapatkan penutupan
katup dengan dudukan katup.
 tebal piring katup sebagai penentu masa pakai dari katup.
 diameter piring katup dibuat menurut kebutuhan dari motor masing -
masing.

2. Batang katup 
Berguna untuk tempat kedudukan pegas, pelindung pegas, cincin pelat,
penahan pegas, kunci penahan pegas serta mendapat tekanan untuk
pembukaan dari katup.
b. Pegas katup ( valve spring) 
Berguna untuk mengembalikan kedudukan katup pada waktu katup
menutup.
c. Kunci penahan pegas 
Berguna untuk menahan pegas tekan dengan penahan pegasnya.
d. Sekrup penyetel dan mur pengunci
Berguna untuk menentukan penyetelan celah katup, dan menahan
duduknya baut penyetel supaya tidak berubah.

e. Pelatuk katup ( rocker arm): 


Digunakan pada mesin - mesin dengan konstruksi katup kepala, katup
kombinasi serta over head camshaft, yang berguna untuk menghantar
tekanan dari batang penumbuk katup dan meneruskan kepada ujung
batang katup.
f. Dudukan katup ( valve seat) :
Sebagai tempat penutupan katup - katup yang dirapatkan dengan bidang
dari katup.

Cara menyetel celah katup :


1. Melepas tutup penyetel katup, tutup lubang pemeriksaan tanda pengapian dan
tutup lubang poros engkol.
2. Memutar poros engkol berlawanan arah jarum jam sampai tanda “T” tepat
dengan tanda penyesuai pada tutup bak mesin kiri (piston akhir kompresi)

3. Menyetel celah katup menggunakan lidah pengukur (feeler gauge) dan


valve adjusting wrench. Celah katup (dingin) : 0,05 mm (In & Ex sama).

Pembahasan 
Dalam praktek kali saya menggunakan motor honda grand, Setelah mengetopkan
piston pada top kompresi kami menyetel katup :
Katup In dan Ex sama besar yaitu 0,05 mm 
Untuk menyetel celah katup, kendorkan mur dan masukkan feeler dengan
ketebalan yang sesuai spesifikasi. Setelah itu putar baut penyetel dan keraskan
mur pengunci sedemikian rupa sehingga feeler hanya dapat ditarik dengan sedikit
tahanan (agak berat). Setelah dikeraskan mur penguncinya, masukkan sekali lagi
feeler gauge tersebut sebagai pengecekan apakah penyetelannya sudah tepat.
Setelah kedua katup disetel, pasang kembali bagian yang dilepas dan
hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata celah katup terlalu longgar
maka akan timbul suara berisik dari arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu
sempit biasanya motor agak sulit dihidupkan.
Dalam praktik ini masalah yang dihadapi yaitu menentukan pas atau
tidaknya celah katup (tingkat kesesakannya).
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyetel katup
1. Jika baut penyetel diputar ke kanan searah putaran jarum jam maka celah
katup menjadi sempit. Jika baut penyetel diputar ke kiri, berlawanan dengan
arah putar jarun jam, celah katup menjadi longgar.
2. Pada saat mengeraskan mur pengunci baut penyetel harus ditahan agar celah
katup tidak berubah.
3. Feeler yang sudah aus sekali atau bengkok sebaiknya tidak digunakan untuk
menyetel celah katup.
4. Jangan mengeraskan mur pengunci terlalu keras karena akan menyulitkan
untuk mengendorkannya kembali.
5. Untuk memudahkan penyetelan katup, lepas bagian-bagian yang menggangu,
seperti karburator,dll.
Kerusakan yang terdapat pada motor grand tersebut antara lain baut yang sudah
aus, gerak bebas katup yang berlebihan, celah katup sulit dipaskan.
Kesalahan yang sering terjadi :
1. Salah menentukan top kompresi silinder.
2. Salah dalam menggunakan feeler gauge.
3. Piston lupa dan belum ditopkan.
4. Celah terlalu kendor atau terlalu rapat.

KESIMPULAN

Katup berfungsi untuk mengatur banyak atau sedikitnya campuran bahan


bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Jika katup tidak membuka pada waktu
yang tepat maka pembakaran tidak akan terjadi, karena katup menghambat kerja
dari piston yang bergerak ke atas menuju TDC. Jika katup mengalami kerusakan
maka katup harus distel ulang atau di ganti dengan katup yang baru. Oleh karena
itu dalam meyetel katup harus pas dan sesuai spesifikasi motor yang distel.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ki-tapunya.blogspot.com/2013/09/macam-macam-mekanisme-
katup.html diakses hari Rabu, 11 Maret 2015 pukul 21.25 WIB
2. http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35941831/
Makalah_Enginer.docx diunduh hari Rabu, 11 Maret 2015 pukul 10.12
WIB
http://roufcell.blogspot.com/2013/04/contoh-laporan-smk-pgri-otomotif.html diakses
hari Kamis 12 Maret 2015 pukul 19.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai