Disusun oleh :
Fery Budi Satria (I8618016)
Oka Galang Aji Purnomo (I8618034)
Ronald Riswanda (I8618039)
Oleh karena timing belt mengandung unsur karet, maka timing belt ini
memiliki usia pemakaian dan perlu diganti pada periode waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa contoh dan akibat yang bisa terjadi saat
pemasangan timing belt tidak tepat :
Timing belt terlalu kencang juga bisa memberikan dampak yang buruk bagi
kenyamanan dan performa mesin itu sendiri. Contoh akibat pemasangan
timing belt terlalu kencang adalah munculnya suara bising dan mendengung
dari mesin yang terdengar hingga kedalam kabin.
Suara mesin bunyi nging akibat timing belt terlalu kencang ini pada
umumnya akan terdengar lebih nyaring saat putaran mesin berada pada rpm
idle (langsam) dan bunyi tersebut perlahan akan menghilang saat rpm mesin
meningkat.
Selain memunculkan bunyi mesin yang tidak nyaman, efek jangka panjang
pada timing belt terlalu kencang adalah akan menyebabkan karet timing belt
menjadi cepat keras dan getas akibat beban tarik yang terlalu berat, sehingga
dapat memperpendek umur dan usia pemakaian timing belt itu sendiri.
Jika normalnya timing belt bisa dipakai 4-6 tahun, maka umur timing belt
terlalu kencang diperkirakan hanya sanggup dipakai selama 3-4 tahun saja.
Kondisi ini juga berlaku untuk pemasangan timing belt terlalu longgar.
Timing belt terlalu longgar juga memilki ciri-ciri dan gejala yang mirip
dengan timing belt terlalu kencang seperti munculnya suara berisik dan usia
pakai timing belt yang lebih cepat dari normalnya.
Timing mark ini bisa ditemukan pada bagian camshaft sprocket, crankshaft
sprocket, oil pump sprocket, balance shaft sprocket, dan lain-lain. Masing-
masing timing mark harus dipasang sesuai dengan posisi dan tanda yang
sudah di tentukan.
Pemasangan timing belt tidak tepat seperti lompat 1 atau 2 gigi ini akan
mengakibatkan mesin menjadi tidak normal seperti misalnya :
Mesin menjadi susah di hidupkan
Mesin bergetar dan goyang tidak stabil terutama pada saat rpm
rendah dan langsam
Saat akselerasi mesin terasa nyendat dan tertahan
dan lain-lain
Semua akibat yang ditimbulkan oleh pemasangan timing belt tidak tepat ini
tentunya membawa dampak yang bisa merugikan, yang paling parah adalah
timing belt putus bahkan bisa membuat turun mesin akibat piston dan valve
yang saling beradu / bertumbukan.
Charles Gates dan John Gates adalah pencetus ide pertama kali untuk
menggunakan timing belt dari bahan rubber sebagai pengganti rantai timing
mobil. Dua bersaudara ini memang salah satu penemu untuk fanbelt mobil
dan mereka mengembangkan bahan dari fanbelt untuk dijadikan timing belt.
Dan hingga saat ini Gates Company masih merupakan pemasok tunggal untuk
timing belt original beberapa perusahaan otomotif dunia seperti Toyota,
Ford, BMW, Mercy, Hyundai, KIA dan masih banyak lagi.
Pada awalnya Gates Company ini lebih mendominasi pasar Eropa dan
Amerika untuk masalah fan belt dan timing belt. Sedangkan di pasar Asia,
timing belt dan fan belt dominan dipegang oleh Nitta ( Japan Product ) yang
mulai beroperasional dari tahun 1946. Ketika Gates ingin berinvansi ke pasar
asia, Gates pun seperti terhadang tembok besar dari Nitta Japan. Orang Asia di
jaman itu lebih mencintai dan memakai produk dari sesama bangsa asia
daripada eropa. Tetapi pada tahun 1968, Gates pun membeli saham Nitta
sebesar 51% dan itu membuat Gates menjadi pemilik pasar asia pula dan Nitta
pun diakuisisi menjadi Gates Unitta.
Oleh karena itu pabrikan mobil Japan biasa, timing belt originalnya pun
memiliki logo Unitta sedangkan pabrikan mobil Eropa dengan brand Gates.
Keduanya adalah sama-sama buatan Gates Companny untuk timing belt.