Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL PENYETELAN SABUK TIMING PADA MESIN

DISEL DAN OTTO

Disusun oleh :
Fery Budi Satria (I8618016)
Oka Galang Aji Purnomo (I8618034)
Ronald Riswanda (I8618039)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
A. PENGERTIAN TIMING BELT
Timing belt merupakan komponen yang sederhana, terlihat sepele,
tapi fungsinya sangat penting. Timing belt ini adalah bagian mesin yang
berguna untuk mengatur timing/waktu pembukaan dan penutupan
klep/katup buang dan katup isap diruang silinder.
Timing belt memastikan bahwa pergerakan katup berjalan harmonis dan
tidak berbenturan satu dengan lainnya. Fungsi ini sangat penting karena jika
tidak, paling parahnya, mesin anda bisa rusak dan harus overhoul.

Mesin  mobil sendiri bisa dikelompokan kedalam 2 bagian, yaitu yang


bersifat interferensi dan free-running. Interferensi akan mengalami error jika
sinkronisasi piston dengan klep hilang, adapun yang free-running tidak akan
mengalami error.
Kebanyakan mesin mobil dan truk yang merupakan mesin 4 tak
digolongkan jenis interferensi, sehingga jika sinkronisasi yang dilakukan
oleh timing belt ini rusak dikarenakan timing belt-nya aus atau bahkan putus
, maka mesin akan hancur.

B. KOMPONEN TIMMING BELT :


1. Backing – Kekuatas backing mengikat tensile cord menghasilkan
timing belt yang rigid dan melindungi tensile cord dari kerusakan
awal (retak, sobek, tercemar oli/air/udara).
2. Teeth – gigi timing belt dicetak menyatu dengan backing
menghasilkan ketahanan terhadap gaya geser. Dibentuk sesuai
standar gigi dengan akurasi tinggi sehingga gigi timing belt duduk
dengan baik di pulley.
3. Tensile Cord – Menghasilkan kekuatan tarik yang tinggi dan
fleksibel dan tahan terhadap kejutan.
4. Facing – Lapisan dengan koefisien gesek yang kecil, melindungi
permukaan Gigi timing belt terhadap gesekan dan keausan

C. RESIKO KERUSAKAN MOBIL DARI TIMING BELT :


1. Ganti timing belt  secara berkala sesuai rekomendasi dan Percepat
penggantian timing belt  bila mobil sering melewati jalan macet.
2. Percepat penggantian timing belt bila mobil sering terendam banjir.

D. CARA MERAWAT TIMING BELT


1. Percayakan penggantian rutin timing belt pada bengkel resmi,
dengan mobil-mobil bahan bakar bensin.
2. Penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 hingga 60.000 km.
3. Kalau pada mobil bahan bakar solar bisa dilakukan setiap 100.000
km.
4. Jika mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat,
sebaiknya timing belt diganti lebih cepat dari angka-angka km yang
disebutkan.

E.PEMERIKSAAN DAN PERGANTIAAN TIMING BELT


Cara pelepasan Timing Belt :
1. Letakkan mobil ditempat datar, cukup ada cahaya dan bukan tempat
yang gelap.
2. Buka kap mobil anda. Kemudian, lepas massa(ground)aki.
3. Cari lokasi timing belt dimesin, biasanya disalah sati ujung mesin.
4. Kemudian lepas kipas pendingin(fan),kemudian lepas fan belt,power
steering belt dan ac belt.
5. Buka penutup timing belt.
6. Jika timing belt masih bagus, anda tinggal menyesuaikan saja. Akan
tetapi, jika fisik timing belt rusak, dan gerakanya sudah tidak bagus,
anda harus menggantinya.
7. Cari pully kemudian lihat tanda top pada pully dan cam shaft(untuk
kendaraan diesel top kan juga balancer/silent shaft dan injeksi
pump).
8. Set keduanya ketitik mati atas (TMA) atau bahsa inggrisnya top
dead centar (TDC).
Tanda TDC di pulley bisa kelihatan pada coakan/mark pada
pulley,sedangkan pada fly wheel bisa kelihatan di lubang yang di
sediakan di bagian transmisi yang mengandung roda gila.
9. Longgarkan tensioner dari timing belt. Untuk melakukanya, anda
bisa mengendurkan baut yang mengikat tensioner.
10. Kemudian lepas Timing Belt dari tensioner dan sproket pulley.
11. Setelah Timing Belt terlepas,periksa  oil seal pada sproket cam
shaft,dan  oil seal crank shaft .Untuk oil seal balance.
kendaraan diesel periksa juga
Cara pemasnggan Timing Belt :
1. Periksa terlebih dahulu tanda top pada cam shaft dan crank
shaft (untuk kendaraan diesel periksa
juga mark pada balancer).Congkel tensioner agar pada posisi
merapat, kemudian kencang kan baut pengikat nya
2. Setelah semua mark/tanda pada possisi top,pasang Timing Belt
bersamaan dengan sproket crank shaft,  kemudian pasang Timing
Belt melingkar melewati tensioner dan sproket cam shaft.
3. Setelah terpasang,kendurkan kembali baut pengikat tensioner,agar
tensioner melebar dan Timing Belt mengencang.
4. Putar crank shaft dua putaran(karna dua kali putaran crank shaft =
satu kali putaran cam shaft), apabila terjadi tabrakan antara valve
dengan piston, maka pemasangan tidak berhasil, dan harus lakukan
pembongkaran kembali.
5. Bila sudah di putar dan tidak menabrak, kencangkan kembali baut
pengikat tensioner.
6. Pasang cover/tutup timing belt.
7. Pasang kembali pulley, dan jangan lupa menggunakan kunci
moment (torque wrench),biasa nya moment untuk baut pulley 12-
13kg. Saat mengencangkan baut pulley, usahakan rem di injak dan
masukan gigi pada posisi gigi5.
8. Pasang kipas pendingin.
9. Pasang kembali fan belt,power steering belt dan A/C belt kemudian
periksa kekencangan nya.
10. Hidup kan mesin

F.CONTOH DAN AKIBAT PEMASANGAN TIMING BELT YANG


TIDAK TEPAT
Timing belt pada mesin memegang peranan penting dalam mengatur kerja
komponen mesin di dalamnya. Timing belt merupakan penerus dan putaran
mesin diantara crankshaft dengan valve train mechanism.
Timing belt akan mengatur waktu dan proses buka tutup valve intake dan
exhaust beserta posisi pergerakan piston. Seperti misalnya ketika pada
langkah kompresi maka posisi valve harus dalam posisi tertutup.

Oleh karena timing belt mengandung unsur karet, maka timing belt ini
memiliki usia pemakaian dan perlu diganti pada periode waktu tertentu.

Untuk melakukan penggantian timing belt, ini sebaiknya dilakukan oleh


mekanik yang berpengalaman, karena dalam pembongkaran dan
pemasangan timing belt ini diperlukan pengetahuan yang cukup guna
menghindari kerugian akibat pemasangan timing belt tidak tepat.

Berikut adalah beberapa contoh dan akibat yang bisa terjadi saat
pemasangan timing belt tidak tepat :

1. Timing belt terlalu kencang


Satu contoh pemasangan timing belt tidak tepat adalah timing belt terlalu
kencang. Timing belt memiliki ukuran ketegangan belt yang sudah
ditentukan oleh masing-masing pabrikan mobil. Tiap-tiap mobil memiliki
ukuran ketegangan yang berbeda sehingga sangat dianjurkan dalam
pemasangan timing belt ini, selalu memperhatikan spesifikasi kekencangan
timing belt.

Timing belt terlalu kencang juga bisa memberikan dampak yang buruk bagi
kenyamanan dan performa mesin itu sendiri. Contoh akibat pemasangan
timing belt terlalu kencang adalah munculnya suara bising dan mendengung
dari mesin yang terdengar hingga kedalam kabin.

Suara mesin bunyi nging akibat timing belt terlalu kencang ini pada
umumnya akan terdengar lebih nyaring saat putaran mesin berada pada rpm
idle (langsam) dan bunyi tersebut perlahan akan menghilang saat rpm mesin
meningkat.

Selain memunculkan bunyi mesin yang tidak nyaman, efek jangka panjang
pada timing belt terlalu kencang adalah akan menyebabkan karet timing belt
menjadi cepat keras dan getas akibat beban tarik yang terlalu berat, sehingga
dapat memperpendek umur dan usia pemakaian timing belt itu sendiri.

Jika normalnya timing belt bisa dipakai 4-6 tahun, maka umur timing belt
terlalu kencang diperkirakan hanya sanggup dipakai selama 3-4 tahun saja.

Kondisi ini juga berlaku untuk pemasangan timing belt terlalu longgar.
Timing belt terlalu longgar juga memilki ciri-ciri dan gejala yang mirip
dengan timing belt terlalu kencang seperti munculnya suara berisik dan usia
pakai timing belt yang lebih cepat dari normalnya.

2. Timing belt loncat 1 atau 2 gigi


Contoh lain dari pemasangan timing belt tidak tepat adalah timing belt
loncat 1 atau 2 gigi. Dalam pemasangan timing belt memang harus benar-
benar dipehatikan posisi "timing mark" (tanda timing) pada masing-masing
komponen di mesin.

Timing mark ini bisa ditemukan pada bagian camshaft sprocket, crankshaft
sprocket, oil pump sprocket, balance shaft sprocket, dan lain-lain. Masing-
masing timing mark harus dipasang sesuai dengan posisi dan tanda yang
sudah di tentukan.

Namun dalam prakteknya, pemasangan yang sesuai dengan semua tanda


tersebut terkadang sedikit sulit, sehingga pemasangan timing belt menjadi
tidak tepat dan gigi timing belt loncat maju atau mundur 1 hingga 2 gigi.

Pemasangan timing belt tidak tepat seperti lompat 1 atau 2 gigi ini akan
mengakibatkan mesin menjadi tidak normal seperti misalnya :
 Mesin menjadi susah di hidupkan
 Mesin bergetar dan goyang tidak stabil terutama pada saat rpm
rendah dan langsam
 Saat akselerasi mesin terasa nyendat dan tertahan
 dan lain-lain

Semua akibat yang ditimbulkan oleh pemasangan timing belt tidak tepat ini
tentunya membawa dampak yang bisa merugikan, yang paling parah adalah
timing belt putus bahkan bisa membuat turun mesin akibat piston dan valve
yang saling beradu / bertumbukan.

Jadi untuk mengantisipasinya, selalu pasang timing belt pada bengkel


ataupun mekanik yang memang sobat percaya bisa memasang timing belt
sehingga dapat menghindari kerugian akibat pemasangan timing belt tidak
tepat.

G. SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PERUSAHAAN


MANUFACTURING TIMING BELT
1. Contoh perusahaan manufaktur timing belt : Gates Company, Gates
Unitta Asia

2. Sejarah Timing Belt


Pada awalnya kendaraan menggunakan rantai timing sebagai penggerak
noken as mereka. Memang umur rantai timing jauh lebih lama, yaitu
sekitar 200.000 km atau lebih daripada timing belt yang hanya berumur
40.000 -60.000Km. Tetapi kelemahan rantai timing adalah bunyinya
yang cenderung kasar dan butuh perawatan yang cukup repot seperti
melumasi rantai timing setiap 30.000km. Belum lagi mobil yang
menggunakan rantai timing biasanya berbahaya untuk dipakai untuk
kecepatan tinggi.

Charles Gates dan John Gates adalah pencetus ide pertama kali untuk
menggunakan timing belt dari bahan rubber sebagai pengganti rantai timing
mobil. Dua bersaudara ini memang salah satu penemu untuk fanbelt mobil
dan mereka mengembangkan bahan dari fanbelt untuk dijadikan timing belt.
Dan hingga saat ini Gates Company masih merupakan pemasok tunggal untuk
timing belt original beberapa perusahaan otomotif dunia seperti Toyota,
Ford, BMW, Mercy, Hyundai, KIA dan masih banyak lagi.

Pada awalnya Gates Company ini lebih mendominasi pasar Eropa dan
Amerika untuk masalah fan belt dan timing belt. Sedangkan di pasar Asia,
timing belt dan fan belt dominan dipegang oleh Nitta ( Japan Product ) yang
mulai beroperasional dari tahun 1946. Ketika Gates ingin berinvansi ke pasar
asia, Gates pun seperti terhadang tembok besar dari Nitta Japan. Orang Asia di
jaman itu lebih mencintai dan memakai produk dari sesama bangsa asia
daripada eropa. Tetapi pada tahun 1968, Gates pun membeli saham Nitta
sebesar 51% dan itu membuat Gates menjadi pemilik pasar asia pula dan Nitta
pun diakuisisi menjadi Gates Unitta.

Oleh karena itu pabrikan mobil Japan biasa, timing belt originalnya pun
memiliki logo Unitta sedangkan pabrikan mobil Eropa dengan brand Gates.
Keduanya adalah sama-sama buatan Gates Companny untuk timing belt.

Anda mungkin juga menyukai