Pemanfaatanya besi dipergunakan dalam keadaan paduan bukan dalam keadaan murni.
Paduan besi umumnya dengan carbon, yang dikenal sebagai baja dan besi tuang. Besi dan
baja tuang bukan hanya berbeda kadar karbonnya tetapi juga berbeda struktur mikronya dan
berbeda sifatnya.
Klasifikasi baja dipasaran dilakukan berdasarkan,
- Kekuatannya, st37, st42, st50, st60 dan lain sebagainya.
- Komposisi kimianya, baja karbon rendah, baja karbon menengah, baja karbon tinggi
- Strukturnya, baja hypoeutectoid, baja eutectoid, baja hypereutectoid
- Penggunaannya
- Bentuknya
- Pembuatannya, dan lain sebagainya.
Pembuatan Baja
Baja pada dasarnya adalah paduan besi karbon dengan kadar karbon tidak lebih dari 2.0%
disamping juga mungkin mengandung sejumlah unsur lainnya(unsur paduan dan pengotoran).
Baja di buat dari besi kasar/spongs dengan mengurangi kadar karbo dan unsur lain yang
kurang disukai. Ada beberapa macam cara pembuatan baja, antara lain:
1. Dengan konvertor
2. Dengan dapur siemens Martin (open Hearth furnance)
3. Dengan dapur listrik
Klasifikasi proses pembuatan baja dilakukan berdasarkan pada derajat keasaman terak yang
dihasilkan.
a. Proses asam (acid)
b. Proses basa (basic)
c. Proses duplex (gabungan asam dan basa)
d. Basic Oxygen process
Bessemer converter
Pengisian dilakukan saat posisi horizontal dan dilanjutkan dengan mengembalikannya ke
posisi vertical sambil dihembuskan udara dari bawah. Hal ini menyebabkan terjadinya reaksi .
2Fe + O2 ---------------------------2 FeO
Sebagian oksida besi ini menjadi terak dan yang lainnya bereaksi dengan Si dan Mn ,
Si + 2FeO --------------------------SiO2 + 2Fe
Mn + FeO ------------------------- MnO + Fe
Reaksi-reaksi itu akan menyebabkan panas (exothermic) dan akan menaikkan temperature
cairan. Oksida mangan dan oksida silicon ini akan menjadi terak pada saat
Saat Si dan Mn hampir habis temperature menjadi sangat tinggi dan karbon mulai terbakar,
C + FeO -------------------------- Fe + CO
CO berupa gas dan keluar melalui mulut konventor, disini CO akan terbakar dan menjadi
CO2. Hal ini di tandai dengan nyala api yang panjang dan terang. Bila nyala api mulai
meredup dan yang ada adalah asap kemerahan hal ini berarti C sudah habis terbakar, dan
hembusan angin harus segera dihentikan, agar besi tidak habis terbakar. Kemudian konvertor
dimiringkan dan cairan besi dikeluarkan. Karena dalam cairan baja ini masih banyak oxygen
maka perlu diberikan oksidan (ferromangan, ferrosilikat, atau alumunium) untuk
menghilankannya. Sedangkan pengaturan kadar karbon dapat dilakukan dengan
menambahkan sejulah besi kasar ke dalam baja cair.
Proses pembuatan baja dengan Tanur oxygen Basa