Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DEFECT DARI HASIL PENGECATAN DAN

PENANGGULANGANNYA
Razul Harfi
Mohammad Aldian
Program Studi Teknik Mesin ISTN
Jl. Moh Kahfi II Jagakarsa 12460
Razul@istn.ac.id

Abstraksi
Pengecatan (Painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada sebuah
obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian dikeringkan, untuk membentuk
lapisan yang keras atau "lapisan cat". Ada empat hal yang perlu diperhatikan pada saat
proses spraying yaitu jarak spray gun, sudut spray gun, kecepatan langkah, dan pola
tumpang tindihnya. Semua pemilik mobil tentu ingin cat mobilnya terlihat sempurna.
Mulus dan mengkilap tanpa cacat. Namun, sering kali hasil yang diterima pasca
pengecatan ulang kurang sempurna. Ada cacat atau paint defect yang terjadi. Kerusakan
ini bisa terjadi akibat beberapa faktor. Contohnya proses pengecatan yang tidak tepat,
kondisi lingkungan, pengecatan yang buruk sampai kecerobohan. Adapun defect yang
terjadi dalam pengecatan seperti orange peel, runs/leleh, solvent pop, lifting, beda
warna, dan fish eyes. Ada dua langkah yang bisa diambil ketika terjadi masalah cacat
pengecatan / paint defect, yang pertama adalah melakukan polishing dan yang kedua
adalah pengulangan spraying. Untuk defect seperti orange peel dan runs / leleh kita bisa
mengatasinya dengan cara diamplas terlebih dahulu lalu dilakukan polishing. Apabila
terjadi defect seperti solvent pop, lifting, beda warna, dan fish eye harus dilakukan
pengulangan. Pengecatan yang berulang kali dilakukan akibat dari defect akan
menambah biaya perbaikan, waktu serta material cat. Zat yang dihasilkan oleh cat
sangat berbahaya bagi manusia dan berdampak buruk terhadap lingkungan
Kata Kunci : Spraying, Defect, Cat.
PENDAHULUAN
Perkembangan
dunia
otomotif
sangatlah pesat. Industri otomotif
berlomba
menciptakan
sebuah
kendaraan yang mampu memenuhi
keinginan konsumen. Ekspektasi
yang begitu tinggi terhadap sebuah
kendaraan membuat produsen terus
meningkatkan kualitas kendaraan
yang diproduksi. Mobil adalah salah
satu alat transportasi darat yang
penting pada saat ini. Memiliki mobil
bagi masyarakat bagaikan saat ini
merupakan kebutuhan pokok, dimana
mobil dapat membantu dalam
beraktivitas khususnya bekerja. Para

produsen mobil berlomba-lomba


menciptakan
mobil
dengan
keunggulan dan kelebihan yang
berbeda. Disamping pilihan yang
beragam dari berbagai merk mobil,
konsumen juga menuntut adanya
pilihan
warna
yang
beragam
sehingga penggunaan cat pada mobil
sekarang ini sangatlah penting. Selain
sebagai nilai estetika, warna juga
sebagai identitas mobil itu sendiri.
Kualitas dari hasil pengecatan akan
menentukan nilai jual suatu produk.
Setiap pemilik mobil tentunya
ingin
kondisi permukaan body
terlihat seperti baru. Ini yang

mendasari setiap bengkel body &


paint untuk memenuhi keinginan
customer dengan meningkatkan
kualitas
dari
perbaikan
cat
mobil.Hasil pengecatan berpotensi
menghasilkan defect atau cacat.
laporan tugas akhir ini akan
menganalisis defect dari hasil
pengecatan, yang nantinya akan
berpengaruh terhadap kualitas hasil
perbaikan pengecatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Dan Metode Persiapan
Permukaan
Persiapan permukaan adalah
persyaratan umum yang digunakan
untuk menjelaskan semua pekerjaan
yang meliputi pemulihan suatu
kerusakan
atau
penggantian
panel,untuk membuat pekerjaaan
dasar yang baik untuk top-coating.
Tujuan utama persiapan permukaan
adalah :

Melindungi metal dasar


Memperbaiki daya lekat
Mengembalikan bentuk
Melapisi permukaan

permukaan dikombinasikan dengan


tipe dan kondisi metal yaitu:

Primer
Putty
Surfacer

Primer
biasanya
digunakan
dalam lapisan yang sangat tipis, dan
tidak
perlu
melakukan
pengamplasan. Berfungsi sebagai
pencegah karat dan meratakan adesi
(daya lekat) diantara metal dasar
(sheet metal) dan lapisan (coat)
berikutnya. Putty atau dempul adalah
material lapisan dasar (under coat),
digunakan untuk mengisi bagian
yang penyok dalam dan membuat
permukaan yang halus. Ada beberapa
tipe putty yang berbeda beda.
Digunakan spatula untuk melakukan
dempul khususnya untuk mengisi
lapisan yang tebal untuk mengisinya
dan kemudian dihaluskan dengan
mengamplas
atau
sanding.
Merupakan lapisan (coat) yang
disemprotkan diatas primer, putty
atau lapisan dasar dan memiliki sifatsifat yaitu, mengisi penyok kecil dan
goresan kertas, mencegah penyerapan
top-coat, serta meratakan adesi
diantara under coat dan top coat.
Tabel dibawah ini adalah tabel
yang memperlihatkan proses yang

Gambar 1. Flow chart Proses Perbaikan Pan

Material Persiapan Permukaan


Tipe material utama
yang
digunakan
dalam
persiapan
dilakukan sebelum melakukan proses

putty, selama tindakan lapisan bawah


dari sebuah panel rusak.

Spraying
Metode dalam menggunakan
spray gun ada empat hal yang perlu
diperhatikan:

Gambar 3. Jarak Spraying

(1). Jarak Spray Gun Apabila spray


gun dipegang terlampau dekat
dengan permukaan yang akan dicat,
maka akan berakibat jumlah cat yang
teraplikasi menjadi banyak dan
menghasilkan lapisan yang tebal dan
dapat meleleh. Sebaliknya apabila
terlalu jauh, volumenya akan
berkurang
sehingga
akan
menghasilkan lapisan yang tipis dan
kasar. Jarak ideal yaitu 100 sampai
200 mm, demikian juga untuk
menghasilkan hasil akhir yang sama,
perlu untuk menjaga jarak secara
konsisten, sekalipun pada saat
mengevar permukaan yang tidak rata.
(2). Sudut spray gun merupakan
orientasi (arah) daripada spraygun
dalam
hubungannya
terhadap
permukaan panel. Spray gun harus
dipegang lurus secara konsisten
terhadap permukaan panel, baik pada

Gambar 2. Flow Chart Substrate Treatment

arah vertical maupun horizontal.


Apabila tidak akan menghasilkan
hasil yang kurang rata. (3).
Kecepatan dimana spray gun
digerakkan
disebut
kecepatan
langkah.
Apabila
kecepatan
langkahnya terlampau rendah, maka
akan terjadi lapisan yang tebal
dengan
lelehan,
dan
apabila
kecepatan langkahnya terlampau
tinggi, maka akan terjadi lapisan
yang tipis. Kecepatan yang sesuai
yaitu antara 900 sampai 1200
mm/detik. (4). Overlapping. Oleh
sebab itu, untuk mendapatkan hasil
yang baik dan merata, maka pola
semprotan perlu memiliki ketebalan
yang merata pula. Lebar tumpang
tindih atau (overlapping) yang pas
kira-kira sampai 2/3 pola
semprotan.
METODOLOGI
TOP COATING

PEKERJAAN

Aplikasi Pengecatan / Top Coating


Cat akhir / top coating merupakan
cat yang memberikan perlindungan
permukaan
sekaligus
untuk
menciptakan
keindahan
dalam
penampilan kendaraan. Oleh karena
itu pengecatan akhir harus hati hati,
sehingga diperoleh hasil yang
maksimal dan melapisi permukaan
sesuai dengan umur yang dikehendaki
jika dilakukan pada kondisi udara
yang tepat.

Merupakan cacat berupa luka atau


lecetnya lapisan cat yang disebabkan oleh
pengencer yang terjebak dalam lapisan
atas atau lapisan bawah, terlebih lagi
apabila dipengaruhi oleh pengeringan yang
tidak tepat. Cacat jenis ini juga dikenal
sebagai boiling, solvent boil, boil, atau
popping.
Lifting
Perubahan
pada
lapisan
cat
dalambentuk kerutan ketika lapisan cat
diaplikasikan atau saat dikeringkan. Sering
juga dikenal dengan istilah wrinkling,
rippling serta raising.
Colour Mismatch / Beda Warna
Warna bagian bodi yang diperbaiki
berbeda dengan warna asli bagian bodi
lainnya, sering disebut juga dengan .
wrong color, off shade, mismatch fading
atau
off
color.
Gambar 4. Flow Chart Proses Top Coating

Adapun defect yang terjadi dalam


pengecatan dan faktor penyebabnya akan
dijelaskan sebagai berikut:
Orange Peel
Merupakan cacat pengecatan dengan
bentuk permukaan yang tidak merata,
seperti kulit jeruk yang dsebabkan oleh
kasarnya butiran yang kurang teratomisasi
dengan baik. Butiran cat yang kering
sebelum lapisan merata (tidak kering
bersama). Cacat ini juga dikenal dengan
nama poor flow, poor levelling, pebbling.
Runs/leleh
Cacat pengecatan yang disebabkan
oleh terlalu banyaknya cat yang menempel
ke permukaan. Kasus ini juga dikenal
sebagai overloading, curtains, gun spits,
sags, sagging ataupun drips.
SolventPop

Fish Eyes
Cacat pengecatan berupa kawah yang
membuka seperti mata ikan setelah
aplikasi cat warna. Dikenal juga dengan
istilah silicone contamination,
poor
wetting, saucering, pits, craters atau
cissing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Defect Terhadap Lingkungan
Pengecetan body & repair membuang
zat berbahaya Volatile Organic Compunds
(VOC), sehingga turut menyumbang
pencemaran udara dan berdampak burk
terhadap kesehatan manusia khususnya
painter. Apabila terjadi defect pada hasil
pengecatan
dan
harus
dilakukan
pengecatan ulang, tentunya zat berbahya
tersebut akan semakin banyak dihasilkan.
Polusi udara yang disebabkan oleh
persenyawaan zat berbahaya (VOC) yang
terbuang ke udara akan bercampur dengan
nitrogen oxide dan sinar UV (ultra violet).

Dalam jangka panjang akan berpengaruh


terhadap kesehatan makhluk hidup. Untuk
mengurangi dampak zat berbahaya
tersebut, pemilik bengkel body & paint
harus menjaga kualitas perbaikan agar
tidak terjadi cacat terhadap pengecatan dan
tidak ada pengecatan ulang.

Analisa Terhadap Pekerjaan Ulang /


Return Do
Defect
yang
harus
dilakukan
pengecetan ulang juga menimbulkan
kerugian berupa material cat, waktu
pengerjaan, serta tenaga. Hal itu harus
dihindari
karena
dapat
merugikan
perusahaan tentunya. Oleh karena itu,
bengkel body & paint Toyota Astra Motor
selalu memperhatikan potensi potensi
yang dapat menimbulkan defect. Dibawah
ini adalah data pekejaan return do /
pengerjaan ulang pada Januari April
2016.
Tabel 1. Paint Defect (per-unit)

Pada tabel diatas defect yang paling


sering terjadi adalah beda warna dan
bolong bolong (fish eye). Beda warna
terjadi karena material cat yang tidak sama
dengan warna yang tidak dicat, faktor
penyebabnya adalah proses colour
matching dan metode spraying, sedangkan
fish eye dikarenakan faktor lingkungan dan
metode persiapan permukaan yang kurang
baik.

Tabel 2. Unit Return Do berdasarkan data


kendaraan customer

Dari tabel diatas, setiap bulan terjadi


penurunan pekerjaan ulang kendaraan
customer. Hal ini membuktikan dengan
melakukan pemeriksaan dan perbaikan
berbagai faktor pendukung, pengerjaan
ulang akibat defect bisa dihilangkan.

Gambar 5. Grafik Pekerjaan Ulang / Return Do

Dari
grafik
diatas
juga
menggambarkan terjadinya penurunan
persentase pekerjaan ulang akibat defect.
Pada bulan April hanya 1% terjadi

pekerjaan ulang yng diakibatkan oleh


defect. Konsistensi sangat diperlukan
untuk tetap menjaga kualitas dari hasil
pekerjaan,
termasuk
kebersihan
lingkungan dan metode pengaplikasian.
Keuntungan baik secara income maupun
keselamatan
akan
datang
dengan
sendirinya apabila kita melakukan
semuanya sesuai standar perasional
prosedur dan melihat segala potensi
masalah yang terjadi.

Penanggulangan Paint Defect


Cacat pada pengecatan merupakan
masalah yang sering terjadi karena
berbagai macam faktor. Ada dua langkah
yang bisa diambil ketika terjadi masalah
cacat pengecatan / paint defect, yang
pertama adalah melakukan polishing dan
yang kedua adalah pengulangan spraying.
Untuk defect seperti orange peel dan
runs / leleh kita bisa mengatasinya dengan
cara diamplas terlebih dahulu lalu
dilakukan polishing. Apabila terjadi defect
seperti solvent pop, lifting, beda warna,
dan fish eye harus dilakukan pengulangan.
lstilah "polishing" dalam konstek
ini adalah suatu proses untuk permukaan
yang di cat sehingga akan menjadi tampak
seperti permukaan asli, yaitu yang tidak

SIMPULAN
(1).
Persiapan
permukaan
adalah
persyaratan umum yang digunakan untuk
menjelaskan suatu perbaikan panel. Tujuan
persiapan permukaan yaitu melindungi
metal dasar, memperbaiki daya lekat,
mengembalikan
bentuk,
melapisi
permukaan. (2). Ada empat hal yang perlu
diperhatikan pada saat proses spraying
yaitu jarak spray gun, sudut spray gun,
kecepatan langkah, dan pola tumpang
tindihnya. (3). Cacat pengecatan atau paint

dicat. Dibandingkan dengan permukaan


asli, permukaan yang dicat kembali
mungkin saja berbeda dalam hal kilapan
atau teksturnya. Tergantung pada kondisi
dimana pekerjaan dilakukan, cacat
misalnya bintik (seeds) atau meleleh (runs)
dapat pula terjadi. Demikian pula,
tergantung pada teknik pengecatan yang
digunakan, permukaan yang di cat dapat
terlihat tidak rata. Oleh sebab itu, apabila
ada perbedaan diantara permukaan yang di
cat kembali dengan permukaan aslinya,
maka permukaan yang di cat kembali
harus digosok (sanded) sehingga akan
membentuk suatu sambungan yang
kontinyu dengan permukaan yang tidak di
cat kembali. Proses inilah yang disebut
polishing.
Analisa Faktor Penyebab Terjadinya
Paint Defect
Ada beberapa penyebab terjadinya Paint
Defect
seperti
faktor
lingkungan,
kebersihan spray booth, spray gun dll.
Sebelum melakukan proses pengecatan
kita harus memeriksa dan membersihkan
alat-alat dan berbagai faktor pendukung
dalam pengecatan, sehingga potensi cacat
pengecatan bisa diperkecil. Dibawah ini
adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum dan sesudah
melakukan aplikasi pengecatan, sehingga
hasil pengecatan baik dan mengurangi
resiko terjadinya defect.

defect adalah kerusakan yang terjadi


setelah proses pengecatan. Kerusakan ini
bisa terjadi akibat proses pengecatan yang
tidak tepat, kondisi lingkungan pengecatan
yang buruk sampai kecerobohan. (4).
Defect seperti orange peel dan runs / leleh
kita bisa mengatasinya dengan cara
diamplas terlebih dahulu lalu dilakukan
polishing. Apabila terjadi defect seperti
solvent pop, lifting, beda warna, dan fish
eye harus dilakukan pengulangan. (5).
Cacat pengecatan / paint defect terjadi
karena bebarapa faktor seperti lingkungan,

persiapan permukaan yang kurang baik,


kebersihan spray booth, kebersihan
pakaian kerja painter, dan metode
spraying.

DAFTAR PUSTAKA
Argana, Sidik. 2013 Pengecatan Bodi
Kendaraan 1. Malang: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Gunadi. 2008. Teknik Bodi Otomotif Jilid
1 dan 2. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.

Anonim. (1996). Step 1 Pedoman


Pelatihan Pengecatan. Jakarta :
Toyota Astra Motor
Anonim. (1996). Step 2
Pelatihan Pengecatan.
Toyota Astra Motor

Pedoman
Jakarta :

Anonim. (1996). Step 3 Pedoman


Pelatihan Pengecatan. Jakarta :
Toyota Astra Motor
Anonim. (2008). Technical Data Sheet
Dana
Gloss.
(
http://www.
Hempel.com.bh/pdfs/danagloss/59
9me.pdf)
Material Safety Data Sheet. Sikkens.com
(diakses 10 Juni 2016)

Anda mungkin juga menyukai