Anda di halaman 1dari 17

ELEMEN MESIN

04
Modul ke:

Fakultas
Teknik Industri Ir. Razul Harfi. MM.,MT

Program Studi
Teknik Mesin

Next
•PASAK

< MENU AKHIRI >


• Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk
menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket,
puli, kopling, dll. pada poros.

• Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros.


Fungsi yang serupa dengan pasak dilakukan pula oleh seplain
(spline) (gambar 5.7) dan gerigi (serration, gambar 5.8) yang
mempunyai gigi luar pada poros dan gigi dalam dengan jumlah
gigi yang sama pada naf dan saling terkait yang satu dengan
yang lain. Gigi pada seplain adalah besar-besar, sedang pada
gerigi adalah kecil-kecil dengan jarak bagi yang kecil pula.

• Kedua-duanya dapat digeser secara aksial pada waktu


meneruskan daya.

< MENU AKHIRI >


• Pasak pada umumnya dapat digolongkan atas beberapa
macam (gambar 5.9).
• menurut letaknya pada poros dapat dibedakan antara
• pasak pelana,
• pasak rata,
• pasak benam, dan
• pasak singgung, yang umumnya berpenampang segi empat.
• Dalam arah memanjang dapat berbentuk prismatis atau
berbentuk tirus. Pasak benam prismatis ada yang khusus
dipakai sebagai pasak luncur. Di samping macam di atas, ada
pula pasak tembereng dan pasak jarum.

< MENU AKHIRI >


Sambungan Pasak (Spie)

Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian poros atau


menyambung roda gigi, Pully, dll pada poros.

Pasak

Poros 1
Poros 2

Pasak

Poros

Roda Gigi
Dilihat dari cara pemasangannya , dibedakan
1. Pasak memanjang
Pasak memanjang

2.Pasak Melintang

3.Splain
Perhitungan Sambungan Pasak
Panjang Pasak memanjang di tinjau terhadap Teg.Geser
Teg.Geser Tekanan Bidang pada Pasak

F = Gaya yg bekerja pada pasak (N).


(mengakibatkan terjadi teg.geser).
T= Torsi pada poros (N.m).
d = Diameter poros (mm).
d

Penampang pasak rusak


akibat tegangan geser
Ukuran Pasak

t t/2
b

Torsi T = F. r ……………. 1)

Bila samb.pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser, maka:
Gaya = Luas x teg. Geser.
F = A . ζgeser
Dimana:
A = luas penampang pasak kemungkinan putus akibat geser.
=L . b
L = panjang pasak
b = lebar pasak
ζgeser = teg.geser yg diizinkan bahan pasak.
F = L . b . ζgeser ………….. 2)

Dari persamaan (1) dan (2) didapat :


T/ d/2 = L . b . ζgeser
T = L .b .d/2. ζgeser ……… 3)

Panjang pasak terhadap teg. Geser (L1):


T
L1 =
b . d/2 . ζgeser
Panjang Pasak memanjang di tinjau terhadap Tek.Bidang

F = A . σbidang
Dimana:
σbidang = Tek.bidang yg diizinkan untuk bahan pasak.
A = luas bidang pasak yang menekan atau yg.bersing
gungan terhadap bidang poros.
A = L . t/2.
t = tebal pasak atau tinggi pasak.
F = L . t/2 . σbidang , karena T = F . d/2, maka:

T = L . t/2. d/2. σbidang

Panjang pasak terhadap tek. Bidang (L2):

T
L2 =
t/2 . d/2 . σbidang

Tekanan bidang
Teg.Geser
Menentukan Lebar pasak (b) dan tebal pasak (t)

b
Splines
Splined Shaft
Ukuran Spline
Splined Linear Bearing
• Buku-buku Referensi:

 Kiyokatsu Suga & Sularso. 2000, Dasar Pemilihan dan Perencanaan Elemen
Mesin.Penerbit Pradnya Paramita,Jakarta.
 K hurmi&Jk.Gupta Machine Design. , hanna Publishers Delhi.
 R.K. JAIN Machine Design. Khanna Publishers Delhi.
 M.F. Spotts 1981 Design of Machine Element. , Prentice – Hall of India,
New Delhi.
 G. Niemann, Anton Budiman, Bambang Priambodo. Elemen Mesin Jilid
dan II, Erlangga Jakarta
 Popov, E.P. Mekanika Teknik. Terjemahan Zainul Astamar. Penerbit Erlangga.
Jakarta. 1984.
 Singer, Ferdinand L. Kekuatan Bahan. Terjemahan Darwin Sebayang.
Penerbit Erlangga. Jakarta. 1995.
 Timoshenko, S.,D.H. Young. Mekanika Teknik. Terjemahan, edisi ke-4,
Penerbit Erlangga. Jakarta. 1996.

< MENU AKHIRI >


Terima Kasih
Ir. Razul Harfi. MM.MT

Anda mungkin juga menyukai