Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ARTIKEL

TEKNOLOGI BODI KENDARAAN


Adhesive/Bond, Sealer dan Kaca Film

Disusun oleh :
Nurudin 15504241021
Faisal Akhmad 15504241022
Eko Nurbiyanto 15504241023

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
ADHESIVE DAN SEALENT
Adhesive adalah suatu bahan yang digunakan untuk menyatukan atau menyambungkan
suatu bahan yang sama ataupun berbeda jenis materialnya, baik itu logam dengan logam, logam
dengan kayu, logam dengan karet dan sebagainya. Sedangkan sealant adalah bahan yang dapat
melekat setidaknya ke dua permukaan dan mengisi ruang di antara itu sebagai pembatas atau
lapisan pelindung. Sealant digunakan untuk mengisi celah, ketahanan atau mengakomodasi
gerakan antara substrat, dan menjaga air atau udara keluar. Sealant tidak dimaksudkan untuk
pemindahan beban dan karena itu biasanya kekuatannya lebih rendah daripada perekat, tetapi
memiliki fleksibilitas lebih tinggi. Dan berikut di bawah ini akan dijelaskan macam-macam
adhesive dan sealant.

Istilah yang ada dalam Adhesive


1. Adheren (substrat) adalah bahan yang akan direkatkan.
2. Bonding adalah proses perekatan
3. Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis.
4. Kohesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang sejenis.
5. Tackifier adalah bahan untuk menambah daya rekat adhesive.
6. Open tack time adalah daya rekat awal yang terbentuk ketika perekat mulai
ditempelkan.
Kegunaan Perekat (Adhesive)
Secara umum Perekat digunakan untuk mengikat aneka komponen struktur tertentu secara
efektif dan mudah, terlebih bila pemakaian teknik penyambungan (solder, paku, sekrup)
mengakibatkan distorsi, korosi serta kerusakan lainnya .
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Perekat Dari Metode Penyambungan Lainnya
Keuntungannya antara lain :
1. Memudahkan penyambungan bentuk yang rumit.
2. Dapat menyambung beberapa komponen sekaligus.
3. Menyambungkan bahan dengan ketebalan berbeda.
4. Meminimumkan penambahan bobot bahan-bahan yang disatukan.
5. Menyeragamkan distribusi tekanan pada bahan-bahan yang direkatkan.
6. Perekat juga memungkinkan terjadinya produk akhir yang memuaskan, hasil perekatan
rapi.
7. Kekuatan perekat sering amat tinggi, biayanya ekonomis dibandingkan cara lainnya.
Kerugiannya antara lain :
1. Proses perekatannya terkadang rumit agar hasilnya baik. Karena perlu persiapan
permukaan yg akan direkatkan, dsb.
2. Kuat ikatan optimalnya tidak seketika tercapai sebagaimana pada teknik las.
3. Perekat kebanyakan berdaya hantar listrik dan termal kurang baik. Kecuali bila diisi
oleh filler tertentu.
Perekat tidak 100% tahan panas, dingin, kerusakan organisme, bahan kimia, radiasi dan kondisi
pemakaian ekstrim.
Macam-macam adhesive dan sealent :
1. Threadlocking adhesive.
Menjamin kekuatan hasil rakitan dengan mencegah kendurya nut, bolt screw akibat
getaran. Contoh produk Loctite :
a. Threadlocking 243.
Adhesive berkekuatan sedang untuk pemakaian umum, cocok untuk bolt hingga
M36.
b. Removable threadlocker 242.
Adhesive berkekuatan sedang untuk bolt hingga M36. Dapat dibuka kembali
menggunakan kunci biasa.
c. Permanen threadlocker 262.
Adhesive berkekuatan tinggi untuk mengunci segala bolt yang harus
menghadapi goncangan dan getaran hebat.
d. High strength threadlocker 271.
Adhesive berkekuatan sangat tinggi untuk bolt sampai dengan M36, dan untuk
baut-baut yang tidak akan dibuka kembali.

2. Thread sealing / Pipe sealant.


Menjamin pencegahan kebocoran di celah-celah ulir. Mengisi celah yang sangat tahan
terhadap zat kimia. Berfungsi sebagai pelumas pada pemasangan ulir pipa, mencegah
gesekan serta memberikan torsi yang konstan. Contoh produk Loctite :
a. PST Pipe sealant 565.
Cepat kering, tahan bahan pelarut, menyegel seketika pada tekanan rendah,
kekuatana dapat diatur untuk memudahkan pembongkaran kembali.
b. PST Pipe sealant 577.
Cepat kering dan kental, menyekat dengan cepat, bila sudah mongering
kekuatan seal dapat mencapai titik ledak pipa.
c. PST Pipe sealant 567.
Sealant pipa untuk pemakaian pada stainless steel dan sambungan metal, sangat
efektif untuk tekanan tinggi. Memiliki ketahanan tinggi terhadap bahan pelarut.
Sebagai pelumas saat pemasanganan pipa.
3. Flange sealant.
Menutup kebocoran flange lebih efektif dari pada gasket biasa, karena kontak metal ke
metal lebih rapat, hanya mengisi jalur yang bocor. Contoh produk Loctite :
a. Gasket Eliminator 515.
Sealant untuk pemakaian umum, terutama untuk pembuatan gasket yang
fleksibel.
b. Gasket eliminator 518.
Anaerobic yang cepat kering dan fleksibel untuk membuat gasket dirancang
khusus untuk metal yang pasif dan bisa menyesuaikan gerakan flange. Tegangan
gesernya sangat tinggi , mengisi celah sampai ketebalan 0.5 mm.
c. Gasket eliminator 510.
Sealant yang tahan panas tinggi khusus dirancang untuk membuat atau melapisi
gasket dalam kondisi perakitan yang ekstem.

4. Retaining compound.
Dipakai sebagai perekat untuk bushing, bearing, pin, pulley, dll. Memperkuat part yang
dipasang dengan cara dipress. Atau mengencangkan kembali bagian yang sudah kendor
dengan cara mengisi celahnya. Mengatasi kebocoran cairan melalui bagian rakitan.
Contoh produk Loctite :
a. Retaining compound 609.
Bahan yang cepat kering, mengisi celah sampai dengan 0.15 mm, untuk
pemakaian umum, tegangan geser mencapai 24 N/mm2 pada baja.
b. Retaining compound 603.
Adhesive yang cepat kering dan encer,dipakai untuk merekat bagian-bagian
silindris yang tidak mungkin dihilangkan seluruh minyaknya.
d. Retaining compound 641.
Adhesive berkekuatan sedang untuk merakit bagian yang sewaktu-waktu dapat
dibongkar kembali.
e. Retaining compound 648.
Adhesive berkekuatan tinggi dan cepat kering dengan tegangan geser 26 N/mm2
pada baja.
5. Anti-seize.
Pelumas untuk mencegah korosi dan keausan. Untuk melumasi ulir-ulir baut dan plug
yang sering terkena suhu tinggi atau rawan terkena karat, agar mudah dibuka kembali
saat pembongkaran.

PEREKAT/ADHESIVE Untuk Industri Otomotive


Secara garis besar, terdapat dua macam adhesif yang digunakan pada industri kendaraan
bermotor, yaitu :
1. The general-purpose trim adhesives.
Merupakan bahan adhesif sintetis ataupun larutan karet adhesif, pada umumnya
digunakan untuk menyatukan bahan-bahan yang terbuat dari karet, kulit, PVC, vinyl,
menyatukan busa dengan logam, kayu, hardboard, dan bahanbahan kelengkapan
interior lainnya.
Salah satu bahan general-purposes trim adhesives yang paling populer adalah
solvent-based neoprene adhesive yang menghasilkan ikatan yang kuat pada bermacam-
macam bahan seperti PVC, ABS, kayu, logam, busa, plastik berlapis, kain, karet, dan
hardboard. Kelebihan lain dimiliki oleh solvent-based neoprene adhesive adalah waktu
dihasilkannya ikatan setelah diaplikasikan berkisar antara lima sampai dengan dua
puluh menit (5 20 menit), dengan demikian bahan adhesif jenis ini dapat digunakan
dengan metode yang bervariasi. Bahan adhesif lainnya yang juga populer digunakan
adalah solventbased natural rubber solution yang digunakan untuk menyatukan PVC
dengan hardboard ataupun millboard, pada pemasangan interior, misalnya pada door
trim.
2. The metal-to-metal adhesives,
Merupakan bahan adhesif yang digunakan untuk menyatukan komponen yang
terbuat dari bahan logam. Pada pembuatan bodi kendara-an bermotor secara masal,
penggunaan spot welding akan meninggalkan bekas pada permukaan pelat sehingga
diperlukan pengerjaan lanjut sebelum pelaksanaan proses pengecatan. Hal ini
merupakan pemborosan, sehingga diperlukan adanya penggunaan metode lain yang
lebih efisien. Disamping itu, kebutuhan penggunaan interweld sealer untuk mencegah
masuknya air dan pencegahan korosi di sisi dalam komponen bodi (inter-weld) yang
tidak terlapisi cat pada industri pembuatan bodi kendaraan bermotor mendo-rong
dikembangkannya bahan metal-tometal adhesives.
Bahan adhesif jenis ini dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu :
a. Thermoplastic adhesives, yaitu polyvinyl acetate (PVA), polyvinyl chloride (PVC),
polyvinyl butyral, dan polyvinyl formal. PVA biasa digunakan sebagai emulsi pada
air atau sebagai zat pelarut.
b. Thermosetting adhesives, yaitu epoxy adhesives yang dikerjakan panas (satu
komponen), ataupun jenis yang dikerjakan dingin (dua komponen). Epoxy
adhesives dapat digunakan secara luas pada berbagai macam bahan dan
menghasilkan ikatan dengan kekuatan tarik yang kuat. Kekurangannya adalah
berkaitan dengan biaya operasional yang tinggi dan diperlukan permukaan benda
kerja yang bersih sebelum adhesif jenis ini diaplikasikan.
c. Elastomeric adhesives. Merupakan jenis adhesif yang berbasis karet sistetis, seperti
polychloroprene atau nitrile rubber, kaduanya merupakan solvent-based adhesives
yang dikerjakan dengan cara dioleskan atau disemprotkan ke permukaan benda
kerja yang akan disatukan. Segera setelah zat pelarut menguap, kedua permukaan
benda kerja disatukan dan dipress untuk memperoleh ikatan secara instan.
d. PVC Plastisol adhesives. Merupakan bahan adhesif metal-tometal yang paling
populer digunakan saat ini. PVC terdiri atas copolymer dalam bentuk serbuk dengan
tambahan penguat, stabiliser dan pigment. Plastisol dikerja-kan secara panas agar
berubah bentuk menjadi gel yang memiliki kekuatan ikatan fisik yang sangat baik.
Kelebihan penggunaan adhesif jenis ini adalah sebagai berikut: (a) dihasilkan
sambungan yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak mudah mengelupas,
(b) tidak diperlukan pembersihan permukaan benda kerja sebelum mengaplikasikan
adhesif, (c) adhesif memiliki daya kelenturan yang baik meskipun pada temperatur
rendah, dan tahan terhadap getaran, (d) tidak bereaksi dengan minyak, air, garam,
dan zat kimia ringan lainnya, (e) temperatur dan waktu pemanasan yang berlebihan
tidak terlalu mempengaruhi kualitas adhesif, dan (f) pengerjaan penyambungan
benda kerja tidak memerlukan alat press, jig ataupun klem.
KACA FILM

Pemasangan kaca film pada mobil tentu sudah menjadi hal yang sangat biasa untuk
pemilik kendaraan. Bahkan belakangan pemasangan kaca film tidak hanya dapat dilakukan di
toko-toko aksesoris besar saja. Tak jarang kita juga melihat pedagang eceran atau emperan di
tepi jalan yang juga melayani pemasangan kaca film untuk mobil.
Meski pemasangan kaca film memiliki fungsi utama untuk mengurangi jumlah sinar
matahari yang masuk ke kabin mobil, namun tak sedikit pula yang menganggap kaca film
hanya sekedar aksesoris saja. Padahal selain fungsi utama tersebut, kaca film masih memiliki
manfaat lain bagi pemilik kendaraan. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.

Mengurangi Intensitas Sinar Matahari


Manfaat utama dari pemasangan kaca film pada mobil anda adalah untuk mengurangi
cahaya matahari yang masuk ke dalam kabin. Dengan demikian, maka suhu kabin akan terasa
lebih nyaman dibandingkan kaca yang tidak dipasang kaca film. Selain itu, paparan sinar
matahari yang mengandung ultraviolet dan sinar infra merah tentu pada kulit tentu memiliki
efek yang kurang baik bagi kulit. Dengan kaca film, kita dapat mengurangi semua resiko
tersebut.
Kaca Film Membuat Lebih Irit BBM
Meski terdengar tidak berhubungan, namun penggunaan kaca film dengan benar
terbukti dapat menghemat konsumsi BBM 10% hingga 20%. Hal ini dikarenakan mobil yang
menggunakan kaca film cenderung memiliki kondisi kabin dengan suhu yang lebih baik.
Dengan demikian, AC tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menjaga suhu kabin tetap sejuk.
Kerja AC yang tidak berat ini yang kemudian membuat kerja mesin dan konsumsi BBM tidak
terlalu boros.
Fitur Keamanan Berkendara
Memang tidak ada orang yang menginginkan mengalami hal yang tidak diinginkan.
Namun saat berkendara, apapun bisa saja terjadi. Penggunaan kaca film sangat membantu jika
terjadi hal yang dapat menyebabkan kaca mendapat tekanan atau benturan. Lapisan film yang
terpasang akan memegang pecahan kaca agar tidak berhamburan, apalagi sampai mengenai
penumpang. Kaca yang pecah akan tetap merekat pada film.
Menjaga Privasi Penumpang
Tidak sedikit orang yang merasa risih jika berada dalam mobil dengan kondisi kaca
yang transparan. Atas alasan ini maka orang memasang kaca film yang redup agar tidak terlalu
terlihat oleh orang lain. Hal ini juga dapat mejadi alasan keamanan untuk menghindari orang
mengintip ke dalam kabin saat mobil terparkir. Namun ada pula orang yang memilih kaca film
yang tidak terlalu redup. Biasanya hal ini dipilih pemilik mobil yang telah melakukan
modifikasi pada interior dan ingin memperlihatkannya.
Tampil Lebih Keren
Membuat tampilan kendaraan lebih keren dan modis dengan kaca film juga bisa menjadi
alasan anda harus memasang kaca film pada mobil. Apalagi sekarang sudah banyak model dan
warna pada kaca film yang dapat disesuaikan dengan mobil anda serta modifikasi yang anda
lakukan.
Istilah untuk Kaca Film
Selain jenis, Anda juga wajib mengetahui istilah-istilah penting dalam kaca
film. Istilah-istilah ini membantu Anda mengenal lebih jauh sebarapa penting kaca film
untukmobil Anda. Beberapa istilah tersebut antara lain:
a. Tingkat/Intensitas Kegelapan (Darkness). Istilah ini digunakan untuk
mengukur kadar kegelapan kaca film. Biasanya, ukuran ini dituliskan dalam
bentuk persentase. Semakin tinggi persentase darkness kaca film, maka semakin
temaram cahaya yang masuk. Khusus untuk kaca depan, sebaiknya pilih
intensitas kegelapan yang tidak lebih dari 40%. Sebab, visibilitas atau kemudahan
Anda dalam melihat lingkungan sekitar akan menurun ketika kondisi gelap atau
malam hari.
b. Ultra Violet Rejected (UVR). Angka ini adalah jumlah persentase sinar
ultraviolet yang mampu ditolak oleh kaca film. Semakin tinggi angkanya, kualitas
kaca film semakin bagus.
c. Total Solar Energy Rejected (TSER). Jumlah persentase energi matahari yang
ditolak kaca film diukur dengan angka ini. Sama dengan UVR, semakin besar
semakin bagus.
d. Infra-Red Rejected (IRR). Sinar infra merah juga terdapat pada sinar matahari
yang terpancar. Besaran persentase sinar infra merah yang dapat ditolak oleh kaca
film ditunjukkan di sini.
e. Visible Light Transmittance (VLT). Jumlah persentase cahaya matahari yang
masuk dalam kabin mobil diukur dengan angka VLT. Semakin kecil nilainya,
maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
Cara Memasang Kaca Film pada Jendela Mobil
Kaca gelap sekarang semakin populer dimana-mana, baik untuk meningkatkan privasi,
perlindungan dari panas matahari dan sinar UV, atau sekedar meningkatkan penampilan mobil
anda, selalu ada cara untuk anda memasang kaca gelap sendiri pada mobil anda. Meski
memasang kaca gelap mungkin sedikit sulit untuk pemula, cara ini akan membantu Anda
melakukan proses ini dan memberikan tampilan yang lebih segar pada mobil Anda.
Metode 1
Pahami Pilihan Anda
1. Lihat ketentuan tentang kaca gelap pada negara bagian Anda. Banyak negara
bagian memiliki aturan khusus tentang kaca yang lebih gelap, karena kaca yang gelap
akan menyulitkan polisi untuk mengenai pelaku tabrak lari, atau membuat kontak mata
dengan orang yang dicurigai saat lalu lintas berhenti. Untuk melihat aturan tentang kaca
gelap, hubungi toko pemasang kaca film atau cari di internet.
2. Tentukan jenis kaca gelap yang anda inginkan.
Sekarang tersedia berbagai jenis kaca gelap - baik dengan tingkat kegelapan khusus
atau efek unik seperti metalik, pemantul atau bahkan seperti cermin.
3. Pikirkan pilihan Anda.
Sebelum Anda memilih jenis kaca gelap, pikirkan pro dan kontra pada tiap pilihan
Anda. Misalnya:
o Kaca yang sudah gelap dari pabrik:
Kaca yang sudah gelap dari pabriknya, adalah bagian dari proses pembuatan
kaca. Ini akan bertahan sepanjang umur kaca. Kaca yang gelap dari pabriknya
biasanya hanya memiliki tingkat kegelapan yang rendah yang biasanya masih
memenuhi persyaratan pada negara dengan aturan paling ketat sekalipun
tentang tingkat kegelapan kaca. Ingat bahwa kaca jenis ini akan lebih mahal saat
anda menggantinya jika terjadi kerusakan karena tabrakan.
o Pelapisan:
Mempergelap kaca dengan pelapisan adalah dengan cara memberikan cairan
lapisan khusus pada kaca, biasanya dengan menggunakan semprotan. Ini akan
lebih berusia panjang dibandingkan dengan kaca film, meskipun tidak banyak
tempat yang mampu melakukan pelapisan ini, karena ini membutuhkan
pelepasan dari tiap kaca mobil untuk pelapisan ini.
o Kaca Film:
Kaca film adalah metode paling populer, untuk mempergelap kaca. Dengan cara
ini, kaca jendela perlu diperlakukan secara khusus sebelum menempelkan
lapisan film polimer dengan hati-hati. Ini mungkin cara paling murah untuk
mempergelap kaca, dan banyuak instalatur mengatakan bahwa laposan ini bisa
melindungi Anda saat kaca pecah saat terjadi tabrakan. Namun kaca film ini
tidak permanen dan perlu diganti setiap lima tahun untuk mencegah retak,
terkelupas dan gelembung.
Pertimbangkan untuk mempergelap kaca anda dengan bantuan instalatur
profesional jika anda belum pernah melakukannya sendiri. Ini untuk
mencegah timbulnya gelembung atau kerusakan saat anda
memasangnya.
Metode 2
Memasang Kaca Film
1. Bersihkan kaca jendela.
Bersihkan kaca secara keseluruhan, luar dan dalam, menggunakan cairan pembersih
kaca dan karet penyeka. Anda perlu membersihkannya dua sampai tiga kali untuk
membersihkannya dari segala kotoran. Sangat penting untuk membersihkan kaca
secara keseluruhan, karena jika tidak akan bisa menimbulkan gelembung nantinya.
o Ingat untuk membersihkan sekat pemegang kaca jendela.
o Gunakan pisau silet untuk mengupas kotoran yang menempel.

2. Ukur dan potong kaca filmnya. Bentangkan film pada bagian dalam kaca, dengan
sisi tanpa lem menghadap ke atas. Rapikan potongannya agar sesuai denan ukuran
kaca, dengan pisau silet. Lakukan dengan sangat hati-hati.
o Selalu sisakan satu inci tambahan pada tiap sisi, untuk memastikan
keseluruhan kaca tertutup nantinya.
3. Rapikan potongan film. Posisikan film sampai bagian bawah menjadi lebih panjang
sekitar 1/4 inci di bawah sekatnya. Gunakan pisau silet, rapikan sisi vertikal lebih
dulu. Kemudian turunkan jendela sekitar 2 inci (5 cm) dan rapikan film sehingga
bentuknya sesuai dengan bagian atas pada kaca jendela. Pastikananda menekan pisau
dengan lembut agar tidak merusak kaca. Ketepatan saat perapian mungin memerlukan
percobaan untuk mendapatkan bentuk yang diharapkan.
4. Semprotkan cairan untuk pemasangan. Semprotkan agak banyak pada bagian
dalam kaca. Kemudian kupas lapisan plastik pada film yang melindungi lapisan
perekatnya, dan semprot lapisan perekat itu dengan cairan.
5. Pasangkan film pada kaca. Posisikan film dengan hati-hati pada kaca, dengan
lapisan perekat menempel pada kaca. Mulai dari bagian bawah, kemudian ke atas.
Kaca harus diturunkan sedikit. .
o Gunakan karet penyeka untuk menempelkan film pada kaca, mulai dari tengah
ke samping.
o Berikan tekanan lebih saat anda merasakan film telah menempel pada kaca.
Pastikan tidak ada gelembung udara.
o Naikkan jendela dan lanjutkan pemasangan film bagian bawah. Selipkan film
di bawah sekat kaca.
o Dorong semua air dan sabun ke tepi, dan bersihkan dengan penyeka yang
dibungkus kertas tisu.

Anda mungkin juga menyukai