(RPP 01)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis gangguan
sistem standar kelistrikan otomotif dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan
bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memperbaiki gangguan
sistem standar kelistrikan otomotif dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk 60 menit
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian dari
Iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
Pendahuluan
2. Guru memberikan stimulasi pembelajaran mengenai CSIT
3. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem standar kelistrikan otomotif terlebih 465
dahulu dari buku modul dan tayangan yang berisikan macam sistem kelistrikan menit
otomotif, konsep, cara kerja dan contoh berupa gambar dan animasi
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem standar kelistrikan otomotif
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan lembar
kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku referensi yang
ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui internet.
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
Inti menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memperbaiki sistem standar kelistrikan otomotif
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memperbaiki sistem
standar kelistrikan otomotif
8. Peserta didik melakukan praktik memperbaiki sistem standar kelistrikan otomotif
secara berkelompok
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem standar
kelistrikan otomotif
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan job
sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem standar kelistrikan otomotif kemudian berdoa dan
diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan komponen kelistrikan
1 C2 1 Uraian
otomotif
Menjelaskan fungsi komponen sistem
2 C2 2 Uraian
kelistrikan otomotif
Kelistrikan Menjelaskan cara pengukuran
3 C2 3 Uraian
Otomotif komponen kelistrikan otomotif
Menjelaskan spesifikasi standar
4 C2 4 Uraian
komponen kelistrikan otomotif
Menganalisis perhitungan pada hukum
5 C3 5 Uraian
ohm, hukum kirchoff
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
Jelaskan macam-macam komponen kelistrikan
1
otomotif
2 Jelaskan fungsi komponen sistem kelistrikan otomotif!
Jelaskan cara pengukuran komponen kelistrikan
3
otomotif!
Jelaskan spesifikasi standar komponen kelistrikan
4
otomotif!
Menganalisis perhitungan pada hukum ohm, hukum
5
kirchoff
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja
communication networking system dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi
dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja
communication networking system dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengenai materi minggu
Pendahuluan lalu
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran mengenai communication
networking system
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
1. Peserta didik mengamati, mempelajari tentang communication networking 465
system terlebih dahulu dari buku modul dan tayangan yang berisikan materi menit
communication networking system.
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai communication networking system
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
Inti
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet.
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
1. Peserta didik diberi tugas mandiri yang diberikan guru\ 60 menit
Penutup 2. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang communication networking system kemudian berdoa dan
diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Lembar penilaian presentasi dan pedoman penilaian dan
pengumpulan tugas mandiri
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan pengertian communication
1 C2 1 Uraian
networking system
Menjelaskan komponen communication
2 C2 2 Uraian
networking system
Communication
Menjelaskan fungsi komponen
3 networking C2 3 Uraian
communication networking system
system
Menjelaskan cara kerja communication
4 C2 4 Uraian
networking system pada kendaraan
Membuat gambar proses communication
5 C6 5 Uraian
networking system pada kendaraan
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
Jelaskan pengertian communication networking
1
system yang kamu ketahui!
Sebutkan apa saja komponen dalam communication
2
networking system!
Jelaskan fungsi komponen dalam communication
3
networking system!
Jelaskan cara kerja communication networking system
4
pada kendaraan!
Gambarkan proses communication networking system
5
pada kendaraan!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja car
alarm, central lock/door lock dan immobilizer dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras,
toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja car
alarm, central lock/door lock dan immobilizer dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP
yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 180
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian menit
dari Iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan
menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran vehicle security system
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari vehicle security system terlebih dahulu 1395
dari buku modul dan tayangan yang berisikan materi car alarm, central menit
lock/door lock dan immobilizer.
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai vehicle security system
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet.
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 3 x 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja vehicle security system
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
vehicle security system
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja vehicle security system
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas car alarm, central
lock/door lock dan immobilizer
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 180
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan menit
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang vehicle secutiry system kemudian berdoa dan diakhiri
dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan komponen dan fungsi
1 C2 1 Uraian
komponen car alarm
Menjelaskan perbedaan cara kerja
2 C2 2 Uraian
Car alarm, central lock dan doorlock
central Menjelaskan fungsi, kelebihan dan
3 C2 3 Uraian
lock/door lock kekurangan immobilizer
dan Menjelaskan cara pemasangan car
4 C2 4 Uraian
immobilizer alarm dan immobilizer
Menyebutkan kerusakan yang terjadi
5 C1 pada car alarm, central lock dan 5 Uraian
immobilizer
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
Jelaskan macam-macam komponen dan fungsi
1
komponen car alarm!
Jelaskan perbedaan cara kerja central lock dan
2
doorlock!
Jelaskan fungsi, kelebihan dan kekurangan
3
immobilizer!
Bagaimana cara pemasangan car alarm dan
4
immobilizer? Jelaskan!
Apa saja kerusakan yang terjadi pada car alarm,
5 central lock dan immobilizer? Sebutkan masing-
masing 5 hal!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Pengertian Alarm, central door lock dan immobilizer merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri dari
beberapa bagian dengan fungsi saling mendukung satu dengan yang lainnya, diantaranya: fungsi anti
maling (alarm), fungsi membuka dan mengunci pintu secara terpusat, dan fungsi buka dan mengunci
pintu secara jarak jauh (wireless).
A. Car Alarm
1. Pengertian alarm mobil
Alarm adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mengamankan atau menghindari pelaku
pencurian kendaraan (curanmor). Alarm pada mobil biasanya dilengkapi dengan beberapa
fitur-fitur teknologi canggih. Ada beberapa jenis Alarm pada kendaraan, antara lain alarm
type sentuh, type sensor, type getaran, type PIN dan masih banyak lagi teknologi terbarunya.
Alarm adalah termasuk pada alat elektronik yang sangat rawan terhadap kerusakan, kerusakan
ini biasanya terjadi oleh adanya konstruiting (konslet) hubungan arus pendek listrik yang
mengalir melalui sistem elektronik. Namun kerusakan juga dapat disebabkan kerena
perangkat Alarm kemasukan air. Alarm merupakan sistem elektronik yang rentan bila dalam
penggunaannya tidak melalui panduan-panduan yang diterapkan. Bila sistem Alarm rusak dan
pemilik kendaraan tersebut tidak begitu mengerti tentang fitur dari Alarm maka, akan
membuat susah pemilik kendaraan sendiri. Sebaiknya, pemilik kendaraan mengetahui fitur
yang terdapat di alarm.
2. Fungsi Alarm
Untuk mencegah pencurian kendaraan, sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan
apabila ada pintu atau penutup/kap mesin yang dibuka secara paksa atau baterei terminal
diputuskan kemudian disambung lagi saat pintu dalam keadaan terkunci. Alarm akan
membuat klakson (speaker sirine) berbunyi terputus-putus dan lampu depan, lampu
belakang serta lampu interior menyala. Saat kondisi kendaraan di parkir bila sistem alarm
diaktifkan, lampu indikator akan menyala untuk memberitahukan ke sekeliling bahwa
kendaraan ini dilengkapi dengan sistem anti pencurian.
Fungsi alarm bervariasi tergantung jenis dan merek suatu kendaraan, biasanya fungsi
alarm dilengkapi dengan fungsi door lock. Ada juga yang dikombinasi dengan tidak
bekerjanya relay stater dan atau sistem pengapian di non aktifkan saat alarm bekerja, sehingga
kendaraan tidak bisa dihidupkan.
3. Komponen Alarm
a. Klakson keamanan (Sirine Alarm)
b. Klakson mobil
c. Lampu depan dan lampu belakang
d. Lampu indikator keamanan
Lampu ini memberitahukan apakah sistem dalam keadaan aktif. Pada saat sistem dalam
tahap aktif, lampu indikator menyala untuk memberitahukan sekelilingnya bahwa
kendaraan ini dilengkapi dengan anti pencurian.
e. Saklar door lock utama (motor)
Pada saat sistem ada di tahap alarm dan pintu dibuka maka sistem akan secara otomatis
mengunci pintu.
f. Saklar pintu
g. Saklar kap mesin
h. Saklar pintu bagasi
Saklar teresebut akan mendeteksi apakah pintu, kap mesin dan pintu bagasi
terbuka/tertutup, dan mentransmisikan sinyalnya ke ECU anti pencurian.
i. Kunci kontak
Switch ini mendeteksi keadaan kunci kontak dan mentransmisikan sinyal ke ECU anti
pencurian.
j. Saklar pendeteksi kunci
Switch ini mendeteksi apakah kunci dimasukkan ke silinder kunci kontak dan
mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
k. Rangkaian door lock (posisi switch)
l. Switch membuka kunci pintu bagasi
Switch-switch ini mendeteksi keadaan terkunci/terbuka dari masing-masing pintu dan
mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
Gambar 1.2.
Posisi Komponen Alarm
Fungsi Alarm akan aktif jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan dengan:
a. Mengunci pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi depan.
b. Mengunci pintu dengan menggunakan transmiter (termasuk 30 detik auto lock)
c. Mengunci pintu pengemudi tanpa menggunakan pengunci (mengunci dari knob di dalam
pintu dan saat menutup pintu)
Fungsi Alarm atau keamanan akan tidak aktif (untuk membatalkan kunci keamanan) bila
operasi dibawah ini dilakukan:
a. Membuka semua pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi.
b. Membuka pintu dengan menggunakan transmiter.
c. Membuka pintu pengemudi dengan knob.
d. Setelah menyetel fungsi pengamanan, fungsi pencegahan tertinggalnya kunci akan
membuka semua pintu.
5. Jenis-jenis Car Alarm
Maraknya pencurian kendaraan bermotor akhir-akhir ini membuat banyak pemilik
kendaraan melirik alarm sebagai alternatif melindungi kendaraannya dari pencuri. Namun
produk alarm baru yang terus bermunculan di pasaran terkadang membuat bingung. Untuk
membantu anda memilih sesuai kegunaannya, berikut ini beberapa istilah yang banyak
digunakan pada beberapa jenis alarm:
a. Auto lock / unlock
Alarm pada sistem ini bekerja berdasarkan sensor kerja mesin, saat anda berada di dalam
mobil pintu akan mengunci secara otomatis dalam 5 detik setelah mesin dihidupkan dan
sebaliknya pintu akan membuka secara otomatis dalam 5 detik setelah mesin dimatikan.
b. Remote control sensor by pass
Fitur alarm ini merupakan pengembangan dari fitur auto lock / unlock. Alarm ini
mengendalikan sensor dengan remote control. Pintu tertutup dan terbuka tidak secara
otomatis namun diatur dengan remote yang bisa Anda kendalikan.
c. Anti-scan / anti grab prevention / anti code grabbing
Alarm ini mempunyai kemampuan mengantisipasi pembajakan nomor kode dan
frekuensi dengan cara remote control selalu mengirim nomor kode dan frekuensi yang
berbeda ke sensor secara acak. Sehingga para pencuri yang biasanya dapat menyadap
kode tersebut pada saat remote control diaktifkan akan mendapatkan data yang selalu
berbeda.
d. Two-stage shock sensor / dual zone shock sensor
Alarm ini mempunyai sistem peringatan dini. Cara kerjanya, alarm akan mengeluarkan
bunyi peringatan bila terjadi gangguan berupa guncangan. Bila peringatan pertama
diabaikan dan gangguan tetap terjadi barulah alarm akan berbunyi sekencang-
kencangnya.
e. Automatic disable starter / starter disable output
Alarm ini berfungsi sebagai senjata pelindung terakhir pada mobil. Apabila pencuri
nekat membobol kabin dan menjarah semua barang yang ada di dalam mobil maka saat
mobil dipaksa dihidupkan relay auto starter akan memutus arus listrik pada rangkaian
pengapian sehingga mobil tidak bias dibawa kabur.
f. Intrusion alert with memory / led system status indicator
Alarm ini mampu memberikan laporan kepada pemilik mobil mengenai jenis gangguan
yang pernah terjadi. Laporan diberikan dalam bentuk kode lampu indikator di dalam
kabin. Setiap satu jenis kedipan lampu mewakili jenis gangguan yang berbeda.
B. Immobilizer
Sistem immobilizer adalah perangkat perlindungan terhadap pencurian kendaraan yang hanya
memungkinkan mesin bisa hidup dengan kunci yang telah teregistrasi sebelumnya. Jadi sistem ini
berfungsi untuk mencegah pencurian kendaraan yang dilakukan dengan cara seperti pemaksaan
kunci atau dengan cara metode “hotwiring”. Istilah hotwiring merupakan metode untuk membuat
cara bypass secara elektronik sehingga mesin dapat dihidupkan tanpa menggunakan kunci yang
memakai sistem immobilizer.
Selama operasi ketika mesin distart diamankan dengan cara PCM (Powertrain Control Module)
atau ECM (Engine Contol Modul) atau ECU (Electronic Control Unit) atau modul kontrol engine
belum diaktifkan untuk menjalankan system pengapian, sistem bahan bakar/injeksi dan starter.
Untuk mengaktivasi PCM/ECM/ECU (modul control engine) dibutuhkan sinyal yang sesuai yang
mengindikasikan bahwa kunci kontak yang digunakan merupakan kunci yang benar.
Oleh karena itu, setiap kunci mobil yang asli dilengkapi dengan microchip yang berisi ID
(Identification Number) yang unik yang sudah terigistrasi di dalam modul kontrol sistem
immobilizer atau dalam ECU immobilizer. Sistem immobilizer mengaktifkan dirinya secara
otomatis ketika kunci kontak diputar pada posisi “ACC” atau “LOCK”. Sistem ini hanya dapat
dinonaktifkan dengan kunci yang teregistrasi.
Tergantung pada jenis immobilizer, lampu keamanan (security light) akan menandakan sistem
aktivasi dan malfungsi atau hanya sistem malfungsi saja. Semua sistem immobilizer digunakan
pada kendaraan biasanya sudah dilengkapi dengan OBD (On-Board Diagnostic) yang berfungsi
untuk mendeteksi, mendiagnosa dan menunjukkan kerusakan. Suatu kerusakan yang terdeteksi
dapat diindikasikan berupa DTC (Diagnostic Trouble Code), dengan pola kedipan dari lampu
keamanan (security light) dan / atau dapat diambil dari modul kontrol (ECU) immobilizer dengan
bantuan dari WDS (Diagnostic SystemWorldwide) atau Scaner atau Scantool.
Pada MIS (Mazda Immobilizer System) fungsi kontrol immobilizer dilaksanakan oleh
modul immobilizer atau ECU immobilizer yang terpisah, yang terhubung ke antena koil
(coil antenna), PCM/ECM/ECU (modul control engine) dan lampu keamanan (security
light). Oleh Mazda, jenis ini telah digunakan sebagai sistem immobilizer pertamakali pada
tahun 1995. Selama bertahun-tahun sistem ini telah dimodifikasi dan dikembangkan dengan
fungsi yang semakin bervariasi. MIS saat ini dipakai oleh model mobil : Premacy (CP),
MX-5 (NB), B- Series (UN) dan MPV (LW).
1) I-PATS
I-PATS adalah sistem immobilizer yang terintegrasi, yaitu software dan hardware
yang dibutuhkan untuk mengontrol PATS dimana digabungkan di dalam PCM (modul
engine), yang terhubung ke antena koil dan lampu keamanan. Contoh model kendaraan
yang menggunakan I-PATS saat ini adalah Mazda6 (GG/GY), Tribute (EP) dan lain-
lain.
Gambar 1.6. I-PATS (Integrated PATS)
2) D-PATS
D-PATS merupakan hasil dari tahapan pengembangan PATS terbaru. Dibandingkan
dengan I-PATS, modul kontrol meminta kode dari modul tambahan melalui jalur CAN
(Controller Area Network) dalam rangka meningkatkan perlindungan Passive Anti-
Theft. Saat ini, D- PATS digunakan pada model : Mazda3 (BK), RX-8 (SE), Mazda2
(DY) dan lain- lain.
2. Komponen Immobilizer
Komponen yang digunakan dalam dalam MIS (Mazda Immobilizer System)
sebagai berikut :
a. Transponder key
b. Coil antenna
c. Security light
d. PCM
e. Immobilizer module
f. IC (Instrument Cluster) / HEC (Hybrid Electronic Cluster)
g. RKE (Remote Keyless Entry)
h. DDS1 (Diesel-Diebstahl-Schutz) and DSM (Diesel Smart Modul)
1) Microchip yang berisi nomer kunci ID yang unik. Karena mendapatkan sinyal
permintaan yang terenkripsi dari modul control immobilizer, chip akan mencocokkan
kode dari nomer ID sebelum ditransfer. Hal ini untuk mencegah pembacaan (scanning)
yang tidak sah dari kode nomer ID yang berbeda di setiap transfer data dan
menggunakan beberapa juta kemungkinan pengkodean yang berbeda.
2) Sebuah koil atau kumparan, yang mentransfer dan menerima semua sinyal data ke dan
dari modul kontrol immobilizer melalui antena koil (coil antenna) atau transceiver.
3) Kapasitor, sebagai sumber tegangan atau arus rangkaian elektronik dari transponder dan
diisi dengan cara kopling induktif melalui antenna koil (coil antenna)/transceiver.
b. Antena koil (Coil Antenna) memberikan sumber tegangan/arus ke transponder dengan
kopling induktif dan untuk mentransmisikan atau menerima sinyal data antara modul kontrol
immobilizer dan kunci transponder (key transponder) dengan frekuensi radio. Hal ini
kadang- kadang juga disebut sebagai antena koil / transceiver.
Antena koil (Coil Antenna) terdiri dari kumparan atau lilitan tembaga yang terkelupas dalam
bentuk sepeti cincin dan rangkaian terpadu untuk menghasilkan tegangan AC dengan
frekuensi tinggi untuk kopling induktif. Antena koil (Coil Antenna) dipasang di sekitar
masuk ke silinder kunci mekanik dan terhubung dengan modul kontrol dari system
immobilizer. Transceiver mulai bekerja ketika kunci kontak diaktifkan ke posisi ON. Di
MIS (Mazda Immobilizer System), dari tahun 2000 dan seterusnya, transceiver sudah mulai
bekerja ketika kunci telah dimasukkan ke dalam lubang kunci yaitu proses diawali oleh
saklar pengingat kunci (key reminder switch).
1) Fungsi kontrol immobilizer terintegrasi dalam PCM, yang langsung terhubung ke antena
koil/transceiver.
2) Fungsi kontrol immobilizer terintegrasi dalam modul immobilizer terpisah sedangkan
PCM bertugas sebagai komponen tambahan yang memverifikasi nomer ID-nomor dan
data kode
3) Fungsi kontrol immobilizer terintegrasi dalam perangkat IC (Instrument Cluster) pada
dashboard atau RKE (Remote Keyless Entry) dimana PCM beroperasi sebagai
komponen tambahan untuk verifikasi demi meningkatkan perlindungan anti-maling.
4) Fungsi kontrol immobilizer pada kendaraan tertentu semisal pada Mazda2 terintegrasi
dalam PCM, sedangkan IC beroperasi sebagai komponen tambahan untuk verifikasi.
e. Modul Immobilizer
Modul immobilizer mengontrol fungsi dari sistem immobilizer, missal pada MIS (Mazda
Immobilizer System). Modul immobilizer terdiri dari papan sirkuit cetak (PCB/Printed
Circuit Board) dengan chip memori yang melekat padanya. Modul ini merupakan unit
tersegel yang tidak dapat diperbaiki. Modul immobilizer saat ini, misal pada MIS (Mazda
Immobilizer System) modul ini terhubung dengan komponen tersebut di bawah:
1) Coil antenna / transceiver
2) PCM
3) Security light in the IC
4) Key reminder switch
5) Starter circuit
6) Ignition switch, B+ and ground
f. Instrument Cluster
Instrument Cluster (IC) digunakan untuk meningkatkan perlindungan anti-pencurian PATS,
contoh pada Mazda2 (DY) dan Mazda3 (BK). Dimana Instrument Cluster (IC) sebagai
komponen tambahan. Instrument Cluster (IC) terhubung ke PCM dan DLC (Data Link
Connector) pada Mazda2, sedangkan pada Mazda3 Instrument Cluster (IC) terhubung ke
PCM, DLC dan kumparan antena.
h. Modul DDS1
MIS untuk model diesel (contoh pada MAZDA) dilengkapi dengan pompa injeksi mekanis
jenis distributor (B-2500 PBB, MPV LV) menggunakan modul DDS1 (istilah berasal dari
bahasa Jerman "Diesel Diebstahl-Schutz") untuk mengontrol katup bahan bakar yang
tergantung pada sinyal tertentu yang diberikan dari modul immobilizer. Modul DDS1
melekat pada pompa injeksi dan mempunyai fungsi yang sama sebagai PCM dalam MIS
(Mazda Immobilizer System) pada mesin bensin.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja wiring
sistem power window dan sunroof dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan
bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
power window dan sunroof dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 120
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian menit
dari Iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan
menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran sistem power window dan sunroof
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem power window dan sunroof 930
terlebih dahulu dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem power window dan sunroof
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik menggambar wiring sistem power window dan sunroof dan
menjelaskan bagaimana cara kerjanya
5. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
6. Guru melakukan penilaian harian selama 2 x 45 menit (HOTS)
7. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja sistem power window dan sunroof
8. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
sistem power window dan sunroof
9. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja sistem power window dan
sunroof
10. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem power
window dan sunroof
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 120
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan menit
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem power window dan sunroof kemudian berdoa dan
diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
1 C2 Menjelaskan fungsi dari power window 1 Uraian
Menjelaskan fungsi dari sunroof dan
2 C2 2 Uraian
Power jenis-jenis sunroof
3 window C1 Menyebutkan komponen power window 3 Uraian
dan Membuat gambar wiring diagram power
4 C6 4 Uraian
sunroof window
Menjelaskan cara kerja power window
5 C2 5 Uraian
berdasarkan wiring diagram
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Jelaskan fungsi dari power window!
Jelaskan fungsi dari sunroof dan sebutkan jenis-jenis
2
sunroof beserta fungsinya!
3 Sebutkan komponen power window!
4 Gambarkan wiring diagram power window!
Jelaskan cara kerja power window berdasarkan wiring
5 diagram pada masing-masing pintu pengemudi dan
penumpang!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. POWER WINDOW
1. Pengertian
Sistem power window adalah sistem untuk membuka dan menutup jendela secara elektrik
dengan menggunakan motor listrik dan saklar sebagai pengendalinya. Sistem power window
mulai dengan sistem sederhana, hanya bisa naik dan turun secara manual sampai dengan yang
otomatis dan ada juga yang dilengkapi dengan pendeteksi jepitan (bila ada benda terjepit saat
pintu dinaikkan)
Sinyal yang keluar dari saklar adalah tegangan positif dan negative dengan arah yang bisa
dirubah sesuai posisi naik apa turun, dengan begitu motor listrik akan berputar sesuai sinyal
yang masuk dan diteruskan oleh mekanisme power window menjadi gerakan naik atau turun
kaca jendela suatu kendaraan.
c. Motor Power Window Motor power window merupakan motor listrik dengan arus DC,
fungsinya memutar roda gigi pinion.
Keterangan :
Power Window Bekerja pada saat kunci kontak ACC atau ON
Motor Putar Kanan = Jendela Turun
Arus ke motor diatur oleh saklar power window
Bekerjanya motor bila saklar dipencet
Bila saklar terlepas (tidak dipencet) pada terminal motor diberi grounding
b. Relai Motor Power Window Otomatis Fungsi Relai untuk penguat arus ke motor
power window yang merupakan relai pemindah (NO dan NC).
Gambar 3.15. Relai Motor Power Window Otomatis
Keterangan :
85 dan 86 = Pengendali relai
30 = Sumber / (+) Baterai
87 (NC) = Normally closed
87a (NO) = Normally open
c. Rangkaian Kontrol, biasa dikatakan ECU, yang berfungsi mengatur fungsi power window
secara otomatis dengan pengaturan-pengaturan, antara lain: fungsi timer, fungsi
pembatas arus dll. Beberapa Rangkaian control sudah dilengkapi dengan relai (satu
paket).
d. Motor Power Window Otomatis
Motor power window otomatis sama dengan motor power window biasa, hanya yang
mempunyai fungsi anti jepit memerlukan mekanisme tersendiri (sensor anti jepit), seperti
Limitch switch, sensor kecepatan, pembatas arus, yang mana komponen tersebut
terpasang dengan motor listriknya.
Gambar 3.18. Wiring diagram sistem Power Windows saat Buka Secara Otomatis
Catatan: Untuk pengamanan beberapa model dilengkapi thermistor (PTC) atau penghenti
rangkaian untuk mencegah mengalirnya arus yang melampui batas ke motor penggerak
c. Prinsip Kerja Buka/Tutup Otomatis (Sekali Sentuh) Fungsi ini mempunyai keistimewaan
dengan perintah atau operasi sekali saja (Sekali sentuh), jendela akan bergerak membuka
atau menutup secara otomatis sampai maksimum. Pengoperasiannya adalah dengan
menekan atau menarik saklar power window secara penuh.
d. Prinsip Buka secara Otomatis Sekali Sentuh
Pada saat kunci kontak di posisi ON dan saklar power window ditekan sepenuhnya, sinyal
otomatis UP dimasukkan ke rangakain kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr
utama dan Tr untuk posisi down tetap pada posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik, relai
down power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara
otomatis. Motor power window berhenti jika jendela betul-betul terbuka dan rangakian
kontrol mendeteksi penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan dan limit switch dari
motor power window atau matinya rangkaian waktu. Buka otomatis bisa berhenti dengan
menarik saklar power window secara setengah.
Gambar 3.20 Wiring Diagram Sistem Power Windows saat Buka Secara Otomatis dengan
Sekali Sentuh
Gambar 3.21 Wiring Diagram Sistem Power Windows Saat Tutup Secara Otomatis
dengan Sekali Sentuh
f. Fungsi Pengaman dari Jepitan
Bila saat jendela di tutup (berlaku untuk tutup secara otomatis), bila ada benda
yang terjepit di jendela, jendela akan berhenti menutup secara otomatis dan turun
kurang lebih 50 mm.
Keberadaan benda terjepit dideteksi oleh 2 (dua) komponen: limit switch dan sensor
kecepatan.
Sensor kecepatan mengubah kecepatan motor lewat sinyal ketukan. Jepitan dideteksi dari
adanya perubahan pada panjang gelombang ketukan. Dengan berhentinya gigi roda, limit
switch membedakan perubahan panjang gelombang sinyal pada saat adanya jepitan dan
pada saat jendela betul-betul tertutup.
Gambar 3.23 Wiring Diagram Sistem Power Windows Saat Terjadi Jepitan
Pada saat switch utama power window menangkap sinyal yang menyatakan adanya
jepitan di motor, maka akan mematikan relai UP lalu menyalakan relai DOWN kurang
lebih satu detik dan membuka jendela kurang lebih 50 mm untuk mencegah agar
jendela menutup sempurna.
Gambar 3.24 Sensor Jepitan
Keterangan
• Area normal, jendela posisi menutup tanpa rintangan
- Sensor kec = on-off pendek
- Sensor limit switch = on
• Area Terjadi Jepitan, jendela posisi naik ada halangan pada jendela
- Sensor kec. = on-off panjang
- Sensor limit switch = on
• Area tertutup penuh, jendela sudah pada posisi tertutup penuh
- Sensor kec. = off
- Sensor limit switch = off
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja wiring
sistem elektrik control mirror dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan
bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
sistem elektrik control mirror dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari Iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan
menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran sistem elektrik control mirror
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem elektrik control mirror terlebih 465
dahulu dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem elektrik control mirror
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja sistem elektrik control mirror
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
sistem sistem elektrik control mirror
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja sistem elektrik control
mirror
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem elektrik
control mirror
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem elektrik control mirror kemudian berdoa dan diakhiri
dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan fungsi elektrik kontrol
1 C2 1 Uraian
mirror
Menjelaskan perbedaan elektrik kontrol
2 C2 2 Uraian
Sistem mirror dengan manual kontrol mirror
elektrik Mengidentifikasi komponen elektrik
3 C1 3 Uraian
control kontrol mirror
mirror Mengidentifikasi kerusakan yang sering
4 C1 4 Uraian
terjadi pada elektrik kontrol mirror
Membuat gambar wiring diagram
5 C6 5 Uraian
elektrik kontrol mirror
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Jelaskan fungsi elektrik kontrol mirror!
Jelaskan perbedaan elektrik kontrol mirror dengan
2
manual kontrol mirror!
Identifikasi komponen elektrik kontrol mirror,
3
sebutkan dan jelaskan masing-masing fungsinya!
Apa saja kerusakan yang sering terjadi pada elektrik
4
kontrol mirror?
Buatlah gambar wiring diagram elektrik kontrol
5
mirror!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
B. Komponen Sistem
Bagian-bagiannya:
1. Baterai
2. Kunci kontak
3. Saklar pengatur kaca (remote control mirror switch)
4. Saklar pemilih kiri atau kanan
5. Motor penggerak spion kiri
6. Motor penggerak spion kanan
Keterangan:
MH : Move Horizontal (gerak perpindahan kaca atas-bawah)
MV : Move Vertical (gerak perpindahan kaca kanan-kiri)
HR : Horizontal Right (gerak perpindahan kaca atas/bawah kaca spion kanan)
HL : Horizontal Left (gerak perpindahan kaca atas/bawah kaca spion kiri)
VR : Vertical Right (gerak perpindahan kaca kanan/kiri kaca spion kanan)
VL : Vertical Left (gerak perpindahan kaca kanan/kiri kaca spion kiri)
Dengan adanya sistem kaca spion yang diatur secara elektronik memungkinkan pengendara dapat
melakukan penyetelan kaca spion tanpa bantuan orang lain dan tidak perlu meninggalkan posisinya.
Disamping itu dengan adanya sistem spion electrik memungkinkan untuk dapat diintegrasikan pada
sistem yang bekerja secara otomatis.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 06)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja sistem
kontrol penerangan kendaraan (light- tronic) dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras,
toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
sistem kontrol penerangan kendaraan (light- tronic) dengan tepat, teliti dan sesuai dengan
SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran sistem kontrol penerangan kendaraan
(light- tronic)
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem kontrol penerangan kendaraan 465
(light- tronic) terlebih dahulu dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem kontrol penerangan kendaraan (light- tronic)
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja sistem kontrol penerangan kendaraan (light- tronic)
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
sistem sistem kontrol penerangan kendaraan (light- tronic)
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja sistem kontrol penerangan
kendaraan (light- tronic)
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem kontrol
penerangan kendaraan (light- tronic)
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem kontrol penerangan kendaraan (light- tronic)
kemudian berdoa dan diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan pengertian sistem kontrol
1 C2 1 Uraian
penerangan kendaraan (light- tronic)
Menyebutkan perbedaan sistem kontrol
penerangan kendaraan (light- tronic)
2 C1 2 Uraian
Sistem dengan sistem penerangan kendaraan
kontrol biasa
penerangan Menyebutkan kelebihan dan kekurangan
3 kendaraan C1 sistem kontrol penerangan kendaraan 3 Uraian
(light- (light- tronic)
tronic) Menjelaskan jenis lampu yang
4 C2 digunakan dalam sistem kontrol 4 Uraian
penerangan kendaraan (light- tronic)
Menjelaskan cara kerja sistem kontrol
5 C2 5 Uraian
penerangan kendaraan (light- tronic)
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
Jelaskan pengertian sistem kontrol penerangan
1
kendaraan (light- tronic)!
Sebutkan perbedaan sistem kontrol penerangan
2 kendaraan (light- tronic) dengan sistem penerangan
kendaraan biasa!
Sebutkan kelebihan dan kekurangan sistem kontrol
3
penerangan kendaraan (light- tronic)!
Jelaskan jenis lampu yang digunakan dalam sistem
4
kontrol penerangan kendaraan (light- tronic)!
Jelaskan cara kerja sistem kontrol penerangan
5
kendaraan (light- tronic)!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. Sistem Penerangan
Sistem penerangan pada kendaraan diklasifikasikan menjadi dua bagian:
1. Lampu Bagian Depan
Lampu bagian depan terdiri dari lampu kepala untuk menerangi/ pencahayaan jalan pada
malam hari, juga sebagai tanda minta jalan atau memberi peringatan pada kendaaan lain baik
malam atau siang hari, lampu kota sebagai tanda ukuran kendaraan bagian luar. Lampu tanda
belok berfungsi untuk peringatan pengemudi akan berpindah haluan atau belok, juga berfungsi
sebagai tanda kondisi darurat dengan lampu nyala bersamaan (hazard). Lampu kendaraan bagian
depan mencakup bagian-bagian:
a. Lampu dekat dan lampu jauh (low/high-beam headlamps)
b. Lampu kabut (fog lamp)
c. Lampu tanda belok
d. Lampu parkir
e. Lampu kota (tanda lebar kendaraan)
Lampu kepala terdiri dari dua kondisi yaitu: lampu kepala jarak jauh (high-beam headlamp
dan lampu kepala jarak dekat (low-beam headlamp). Lampu jarak jauh dinyalakan untuk melihat
jalan pada jarak jauh.
Dengan kepadatan lalulintas tidak memungkinkan pemakaian lampu kepala jarak jauh,
karena dapat membahayakan pengemudi lain (menyilaukan pengemudi lain yang berpapasan).
Pengemudi harus memakai lampu jarak dekat waktu perpapasan dengan pengemudi lain, dengan
demikian lampu jarak dekat (low-beam headlamp) merupakan lampu yang utama yang sering
dipakai.
Kualitas sinar lampu harus baik untuk jarak pandang pengemudi dan posisi sinar jatuhnya
tidak menggangu pengemudi lain (tidak menyilaukan). Dasar desain atau modifikasi dari sistem
pencahayaan untuk meningkatkan hasil pencahaya-an yang baik dan aman bagi pengemudi lain
dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang aman. Antara lain meliputi:
a. Dengan membuat sinar jatuh pada jalan lebih jauh pada sebelah kiri jalan untuk kendaraan
kemudi kanan guna mengoptimalkan jarak pandang.
b. Pemakaian berbagai jenis lampu halogen, untuk meningkatkan inten-sitas penyinaran pada
permukaan jalan dengan peningkatan antara 50 - 80%.
c. Dengan inovasi pengoptimalan sinar memakai reflector dan lensa (PES, HNS, PD2) dengan
tingkat efisiensi sampai 50%.
d. Dengan litronic (light electronic) berupa loncatan gas xenon dapat menghasilkan pencahayaan
2 kali lebih kuat dibanding dengan halogen.
Gambar 5.4 Optimalisasi Posisi Sinar Jatuh
B. LITRONIC System
Litronic (Light Electronic) suatu sistem penerangan lampu kepala dengan loncatan gas
xenon pada tabung lampu. Sinar muncul dari loncatan bunga api diantara dua elektroda membuat
tabung lampu bersinar kebiruan.
Keunggulan lampu LITRONIC (Xenon gas discharge) adalah:
1. Efisiensi tinggi dibanding lampu konventional (Bilux, H4, HNS teknologi).
2. Distribusi pencahayaan yang baik
3. Lampu kabut dapat dihilangkan (dapat berfungsi sebagai lampu kabut).
4. Kemampuan 2 kali lebih besar dari lampu halogen dengan daya yang sama.
Gambar 5.8 Sinar lampu gas discharge dan halogen
Dari gambar 5.8 terlihat distribusi pencahayaan lampu Xenon gas discharge lebih baik
dibanding lampu model halogen, sinar jatuh pada jalan lebih jauh dengan daya lampu sama.
Dengan nyala yang lebih terang secara tidak langsung fungsi dari lampu kabut dapat
digantikan, dengan demikian keberadaan lampu kabut dapat dihilangkan karena fungsi lampu
kabut dapat digantikan oleh xenon gas discharge.
Keterangan:
1. Lensa
2. Lampu xenon gas discharge
3. Unit pembangkit tegangan tinggi
4. ECU
5. Motor step
6. Sensor poros kendaraan (axis sensor)
7. ke sistem kelistrikan kendaraan
Penjelasan
1. Lensa
Lensa pada sistem LITRONIC berfungsi sebagai pengaman sistem (sistem ditutup oleh
lensa), serta mengoptimalkan sinar lampu dengan desain lensa yang berbeda menghasilkan
penyinaran yang optimal (arah dan besar sinar dapat disesuaikan).
Gambar 5.10 Lensa model cembung
Baterai 1 2 Output
3
ECU
Setelah terjadi loncatan api pada elektroda, cahaya akan terbentuk dengan waktu sekitar 3 detik,
cahaya redup akan terus meningkat sampai menyala terang (maksimum) memer-lukan waktu 0,3
detik.
Setelah phase tersebut, busur api akan stabil sebesar ukuran daya dari lampu dan performa dari
lampu dikontrol secara terus menerus oleh ECU sekitar 35 Watt.
DC to DC
converter
Baterai Ignitio
n Unit
DC to AC
Saklar converter
lampu
ECU
Gambar 5.16 Diagram alir kerja sistem LITRONIC
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 07)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja sistem
washer wiper dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
sistem washer wiper dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan
menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran sistem kontrol washer wiper
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem washer wiper terlebih dahulu dari 465
buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem kontrol washer wiper
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja sistem kontrol washer wiper
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
sistem sistem kontrol washer wiper
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja sistem washer wiper
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem kontrol
washer wiper
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem washer wiperkemudian berdoa dan diakhiri dengan
salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan fungsi washer dan wiper
1 C2 1 Uraian
kendaraan
Menjelaskan 3 posisi yang digunakan
2 Sistem C2 2 Uraian
pada wiper
kontrol
Menjelaskan tentang posisi intermitten
3 washer C2 3 Uraian
pada wiper
wiper
Menyebutkan komponen penyusun
4 C1 4 Uraian
washer dan wiper
5 C6 Membuat gambar wiring diagram wiper 5 Uraian
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Jelaskan fungsi washer dan wiper kendaraan!
2 Jelaskan 3 posisi yang digunakan pada wiper!
3 Jelaskan tentang posisi intermitten pada wiper!
4 Sebutkan komponen penyusun washer dan wiper!
5 Buatlah gambar wiring diagram wiper!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Wiper sebagai perangkat pembersih kaca yang model penggeraknya ada beberapa macam pada
mulanya dikendalikan secara manual oleh pengemudi, sehingga seringkali konsentrasi pengemudi
terpecah hanya gara-gara wiper.
Dari permasalahan tersebut mulailah muncul sistem kontrol untuk wiper. Sistem kontrol wiper
yang pertama muncul dan masih sederhana adalah sistem intermiten, dimana secara otomatis wiper
akan bekerja sendiri secara periodik, atau juga dikenal dengan sistem interval.
Sedangkan pada era sekarang sudah muncul sistem kontrol wiper otomatis penuh, artinya
pengemudi tidak lagi perlu untuk mengendalikan wiper. Secara otomatis wiper akan bekerja dengan
sendirinya, dan kecepatan wiper akan semakin cepat jika terdapat banyak air pada permukaan kaca
depan.
Sistem ini dapat bekerja secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor dan kontrol unit.
Prinsip kerja dari sensor hujan ini adalah mengukur intensitas cahaya infra merah yang
memantul dari kaca depan untuk mengetahui berapa banyak air yang berada di permukaan
kaca depan
c. Motor Wiper
Motor wiper adalah motor DC magnet permanen yang berfungsi merubah energi listrik
menjadi energi kinetis untuk menggerakkan lengan wiper. Besar arus yang mengalir ke motor
wiper diatur oleh kontrol unit / kontrol modul sehingga kecepatan motor wiper dapat berubah
secara otomatis sesuai besarnya arus dari kontrol unit/modul.
Gambar 6.9 Motor wiper
e. Windshield Washer adalah bagian penghapus kaca yang terdiri dari mekanisme tuas
penghapus kaca dan karet penghapus kaca
f. Pump Relay, merupakan relai yang berfungsi sebagai relai pompa washer, dikarenakan output
arus dari ECU BCM adalah kecil maka penggunaan relai untuk pompa washer diperlukan
g. Windshield Washer Fluid Pump yaitu pompa washer berfungsi untuk memompa air
pembersih kaca yang ada pada reservoir saat dibutuhkan untuk mencuci kaca
h. Windshield Wiper Motor untuk mekanisme penghapus kaca, biasanya terbuat dari motor
magnet permanen dan dengan 2 atau 3 tingkat kecepatan.
i. Window Wiper/Washer Switch atau saklar utama untuk mengaktifkan sistem washer dan
wiper
j. Windshield Wiper Motor Fuse, sebuah sekering sebagai pengaman pada rangkaian wiper
manakala terjadi aliran arus listrik yang berlebihan
k. Body Control Module (BCM) adalah electronic control modul yang berfungsi untuk
mengontrol sistem washer maupun wiper secara otomatis
l. Rear Window Wiper Motor adalah motor wiper kaca belakang yang berfungsi menggerakan
mekanisme wiper pada kaca belakang.
m. Rear Window Wiper Motor Fuse adalah sekering untuk mengamankan rangkaian pada sistem
wiper belakang manakala terjadi kelebihan arus listrik
n. Rear Window Wiper Relay adalah relay untuk motor wiper belakang, arus listrik tidak
langsung dari batterai ke BCM lalu ke motor wiper, akan tetapi melalui relay untuk motor
wiper belakang
o. Rear Window Washer Pump Relay, sama kegunaannya seperti relay motor wiper belakang,
akan tetapi disini digunakan sebagai relai motor washer
p. Rear Window Washer Pump Fuse untuk mengamankan rangkaian pada sistem washer
belakang manakala terjadi kelebihan arus listrik
q. Headlamp Washer Fluid Pump Relay untuk motor wiper belakang, arus listrik tidak langsung
dari batterai ke BCM lalu ke motor pompa, akan tetapi melalui relay untuk motor pompa
washer lampu kepala
r. Headlamp Washer Fluid Pump Fuse adalah sekering untuk mengamankan rangkaian pada
sistem washer lampu kepala manakala terjadi kelebihan arus listrik
s. Windshield Washer Fluid Level Switch. sebagai pendeteksi tinggi permukaan cairan
pembersih pada tangki cairan pembersih kaca
Control of wipers
1. Self-switching Action.
Selama periode non-operasi wiper, penghapus kaca diposisikan pada posisi awal. Dalam
prakteknya sulit untuk menghentikan penghapus kaca di posisi ini dan karenanya untuk
memenuhi persyaratan ini limit switch digunakan. Gearbox dari kontrol motor wiper dan limit
switch, yang dibuka hanya ketika penghapus kaca berada di salah satu ujung awal gerakan. Ketika
pengemudi mematikan wiper, saklar batas terus mensuplai arus sampai posisi pemberhentian
akhir tercapai. Bahkan dengan switch ini, belum tentu berhenti pada posisi yang benar dikarena
momentum bagian yang bergerak ada gaya kelembaman massa. Masalah ini dapat diatasi dengan
menggunakan pengereman regeneratif. Ketika di off kan, satu set kontak pada saklar batas
menghubungkan dua sikat utama.
2. Intermittent Wipe.
Dikarenakan kondisi air pada permukaan kaca tidak banyak (gerimis) maka dibutuhkan
penghapusan kaca yang tidak terus menerus, biasanya pada setiap sistem wiper sudah dilengkapi
dengan saklar yang memiliki posisi interval. Pada smart wiper yang menggunakan wiper control
kondisi ini diatur oleh ECU pada BCM sehingga interval dapat secara otomatis berjalan sendiri,
hal ini juga adanya peran dari sensor hujan yang terpasang pada sistem.
5. Washer
Adalah sistem penyemprot kaca menggunakan cairan pembersih kaca dengan memanfaatkan
pompa washer yang ada di dalam sistem tersebut. Hal tersebut dibutuhkan karena sering kali kaca
kotor sementara air yang dari eksternal kurang bahkan tidak ada.
6. Wiper Blades
Karet penghapus kaca harus mempunyai sifat lentur dan lembut yang baik sehingga mampu
membersihkan kaca dengan baik dan rata serta tidak melukai kaca. Pada sistem tertentu sudah
dilengkapi dengan kontrol tekanan yang memungkinkan penghapusan kaca lebih merata pada
bidang kaca yang dibersihkan.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja sistem
climate control dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
sistem climate control dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan
menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran sistem climate control
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem climate control terlebih dahulu 465
dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem climate control
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja sistem climate control
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
sistem sistem climate control
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja sistem climate control
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem climate
control
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem climate control kemudian berdoa dan diakhiri
dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
1 C2 1 Uraian
climate control
Menjelaskan cara kerja sistem climate
2 C2 2 Uraian
control
Sistem Menyebutkan macam posisi dalam
3 C1 3 Uraian
climate sistem climate control
control Menyebutkan kerusakan yang sering
4 C1 4 Uraian
terjadi pada sistem climate control
Mengidentifikasi fungsi sesungguhnya
5 C2 dari sistem climate control pada 5 Uraian
kendaraan
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan climate control!
2 Jelaskan cara kerja sistem climate control!
3 Sebutkan macam posisi dalam sistem climate control!
Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada sistem
4
climate control!
Identifikasi apa fungsi sesungguhnya dari sistem
5
climate control pada kendaraan?
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja sistem
kursi elektrik (electric control seat) dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi
dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
sistem kursi elektrik (electric control seat) dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang
berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran sistem kursi elektrik (electric control
seat)
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari sistem kursi elektrik (electric control 465
seat) terlebih dahulu dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai sistem kursi elektrik (electric control seat)
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja sistem kursi elektrik (electric control seat)
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
sistem sistem kursi elektrik (electric control seat)
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja sistem kursi elektrik
(electric control seat)
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas sistem kursi
elektrik (electric control seat)
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang sistem kursi elektrik (electric control seat) kemudian berdoa
dan diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan fungsi kursi elektrik pada
1 C2 1 Uraian
kendaraan
Sistem Menyebutkan komponen penyusun kursi
2 C1 2 Uraian
kursi elektrik
elektrik Menjelaskan cara kerja sistem kursi
3 C2 3 Uraian
(electric elektrik
control Menyebutkan kerusakan yang sering
4 C1 4 Uraian
seat) terjadi pada kursi elektrik
Menjelaskan cara perawatan pada kursi
5 C2 5 Uraian
elektrik
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Jelaskan fungsi kursi elektrik pada kendaraan!
2 Sebutkan komponen penyusun kursi elektrik!
3 Jelaskan cara kerja sistem kursi elektrik!
Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada kursi
4
elektrik!
5 Jelaskan cara perawatan pada kursi elektrik!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja SRS air
bag dan seat belt (electric control seat) dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi
dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
SRS air bag dan seat belt (electric control seat) dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP
yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran SRS air bag dan seat belt (electric
control seat)
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari SRS air bag dan seat belt (electric 465
control seat) terlebih dahulu dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai SRS air bag dan seat belt (electric control seat)
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
merawat sistem SRS air bag dan seat belt (electric control seat)
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik merawat sistem SRS air
bag dan seat belt (electric control seat)
8. Peserta didik melakukan praktik merawat sistem SRS air bag dan seat belt
(electric control seat)
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas SRS air bag dan
seat belt (electric control seat)
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang SRS air bag dan seat belt (electric control seat) kemudian
berdoa dan diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Mengidentifikasi komponen SRS Air
1 C2 1 Uraian
Bag dan seat belt
2 SRS air C2 Menjelaskan cara kerja SRS Air Bag 2 Uraian
bag dan Menjelaskan timing kerja pada SRS Air
3 C2 3 Uraian
seat belt Bag
(electric Menyebutkan akibat apabila kendaraan
4 control C1 tidak dilengkapi dengan SRS Air Bag 4 Uraian
seat) dan seat belt
Menyebutkan kerusakan yang sering
5 C1 5 Uraian
terjadi pada seat belt
Mengetahui
Kepala Sekolah,
\
Lampiran 2. Kriteria Penilaian Pengetahuan
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
Identifikasi komponen SRS Air Bag dan seat belt,
1
sebutkan bagian-bagiannya!
2 Jelaskan cara kerja SRS Air Bag!
3 Jelaskan timing kerja pada SRS Air Bag!
Sebutkan akibat apabila kendaraan tidak dilengkapi
4
dengan SRS Air Bag dan seat belt!
5 Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada seat belt!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Dalam dunia otomotif dikenal dengan dua sistem keamanan, sistem keamanan aktif dan sistem
keamanan pasif. Sistem keamanan aktif adalah sistem keamanan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan (cara preventif), satu contoh sistem keamanan aktif adalah Antilock Brake System (ABS)
dan Electronic Stability Program (ESP), sistem keamanan aktif berfungsi menstabilkan laju kendaraan
dalam berbagai kondisi bahkan pada saat kondisi kendaraan kritis.
Sistem keamanan pasif adalah satu sistem untuk melindungi penumpang saat terjadi tabrakan
atau benturan. Teknik untuk melindungi penumpang dari kerasnya benturan akibat tabrakan dapat
diminimalkan dengan teknik CIAS (Crash Impact Absorbing Structure) body, yaitu teknik menyerap
dan menghilangkan kekuatan akibat benturan melalui deformasi bagian depan dan atau belakang.
Kabin yang kuat juga meminimalkan deformasi kabin, sehingga penumpang dalam kondisi aman.
Disamping sistem deformasi bagian body kendaraan, sabuk keselamatan dan SRS (Supplemental
Restraint System) Airbag adalah merupakan sistem keamanan pasif.
Dengan sistem keamanan aktif dan pasif, kendaraan dapat melaju dengan aman dan nyaman
bahkan bila terjadi kecelakaan, kerugian materi dan jiwa dapat diminimalkan. Pada saat kendaraan
berbenturan dengan obyek lain secara frontal, maka kendaraan akan berhenti secara tiba-tiba tapi
tidak secara langsung. Misal, jika kendaraan menabrak obyek tidak bergerak dengan kecepatan 50
km/jam secara frontal maka diperlukan waktu 100 mili detik untuk berhenti sempurna.
Pada saat itu bumper depan berhenti bergerak tapi bagian bodi kendaraan yang lain masih
bergerak dengan kecepatan yang sama. Kendaraan akan menyerap energi tersebut dan pelan-pelan
melambat seiring dengan hancurnya bagian depan.
Sabuk keselamatan akan membuat kecepatan laju tubuh melambat, sehingga mengurangi daya
dorong ke badan akibat benturan. Namun pada kecelakaan yang parah, mereka akan tetap menabrak
interior walaupun kekuatannya lebih sedikit dibandingkan bila tidak mengenakan sabuk keselamatan.
SRS airbag melindungi wajah dan kepala akibat daya dorong ke interior dan menyerap daya
melambat yang terjadi pada diri penumpang.
SRS-Airbag depan merupakan sistem sistem keamanan pasif yang terletak di depan. Airbag
depan terletak pada 2 posisi: airbag pada posisi pengemudi dan airbag pada posisi penumpang.
SRS-Airbag Depan
Fungsi airbag bagian depan adalah untuk melindungi pe-ngemudi dan penumpang bagian kepala
dan dada terhadap luka-luka, akibat benturan/ tabrakan pada sisi depan ( berhadapan) dalam
kecepatan kendaraan sampai 60 km/jam. Dalam tabrakan secara frontal antar kendaraan (dua
kendaraan) saling berpapasan, airbag bagian depan mampu melindungi sampai kecepatan kendaraan
100 km/jam. Sabuk keselamatan dengan pengencangan tidak dapat me- lindungi kepala dari benturan
terhadap bagian kemudi (stering) kendaraan. Hal ini dapat me-nimbulkan ketidak nyamanan saat
berkendara. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, penempatan sistem SRS-airbag tergantung
pada jenis dan kondisi kendaraan.
Prinsip Kerja Airbag Depan Airbag bagian depan terdiri dari airbag sisi pengemudi (sopir), dan
airbag penumpang. Dimana be-kerjanya (mengembangnya dengan waktu yang berbeda). Dalam
tabrakan, sensor airbag mendeteksi derajat tumbukan dan ketika derajat itu melonjak dari nilai
spesifik sensornya maka inisiator memulai pengembangan.
SRS-Airbag Samping
Konstruksi dasar airbag samping sama seperti airbag penumpang depan. Rakitan airbag samping
tergabung dalam satu kotak dan terletak di sisi luar sandaran kursi. Rakitan airbag samping terdiri dari
inisiator, bahan pendorong, gas bertekanan tinggi dan pressure bulkhead. Jika sensor airbag terpicu
oleh adanya perlambatan yang terjadi saat tabrakan, arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di
dalam inflator untuk mengapikannya. Gas pem-bakaran yang dihasilkan oleh pem-bakaran dari bahan
pendorong me-nyebabkan pressure bulkead robek.
Hal ini memungkinkan panas dari gas yang terbakar untuk menyebarkan gas bertekanan tinggi.
Lalu tekanan ini membuka rapture disc menyebabkan gas bertekanan tinggi dalam botol meniup
airbag dan mengembang-kannya dengan cepat.
SRS airbag samping dan airbag tirai dirancang untuk beroperasi jika ruang kendaraan mengalami
tumbukan di bagian samping. SRS airbag samping dan airbag tirai pelindung dirancang untuk tidak
bekerja bila tumbukan ke arah depan atau dari belakang, berguling atau dari sisi samping dalam
kecepatan rendah. Posisi tabrakan yang membuat airbag samping mengembang. Tabrakan
samping tengah Tabrakan samping depan atau belakang Tabrakan samping serong
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 11)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja car
entertainment system dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja
sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
car entertainment system dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan
menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran car entertainment system
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari car entertainment systemterlebih dahulu 465
dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai car entertainment system
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja car entertainment system
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja car
entertainment system
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja car entertainment system
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas car entertainment
system
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang car entertainment system kemudian berdoa dan diakhiri
dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N Ranah No
Materi Indikator Soal Bentuk
o Kognitif Soal
Menyebutkan macam-macam car
1 C1 1 Uraian
entertainment system
Menjelaskan fungsi dari masing-masing
Car
2 C2 car entertainment system yang telah 2 Uraian
entertainment
disebutkan
system
Menyebutkan kelebihan dan kekurangan
3 C1 penggunaan pada masing-masing car 3 Uraian
entertainment system
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Sebutkan macam-macam car entertainment system!
Jelaskan fungsi dari masing-masing car entertainment
2
system yang telah disebutkan!
Sebutkan kelebihan dan kekurangan penggunaan pada
3
masing-masing car entertainment system!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis kerja control
parking assistant system dan rear camera dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras,
toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat memeriksa kinerja sistem
control parking assistant system dan rear camera dengan tepat, teliti dan sesuai dengan SOP
yang berlaku.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas dipersiapkan agar lebih kondusif 60 menit
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas (sebagian
dari iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat bahan serta buku
2. Guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya, peserta didik
Pendahuluan menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Guru memberikan stimulasi pembelajaran control parking assistant system dan
rear camera
4. Peserta didik memberikan respon atau tanggapan mengenai stimulasi yang
diberikan
Inti 1. Peserta didik mengamati, mempelajari control parking assistant system dan rear 1050
cameraterlebih dahulu dari buku modul dan tayangan. menit
2. Setelah peserta didik mengamati, kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab
mengenai control parking assistant system dan rear camera
3. Peserta didik berkumpul dikelompok masing-masing untuk mendiskusikan
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh guru dengan membaca buku
referensi yang ada termasuk buku yang ada di perpustakaan, maupun melalui
internet
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain saling
menanggapi.
5. Guru melakukan penilaian harian selama 45 menit (HOTS)
6. Guru memberikan jobsheet individu untuk dikerjakan pada saat praktik
memeriksa kinerja control parking assistant system dan rear camera
7. Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk praktik memeriksa kinerja
control parking assistant system dan rear camera
8. Peserta didik melakukan praktik memeriksa kinerja control parking assistant
system dan rear camera
9. Guru memberikan panduan dalam mengerjakan lembar tugas control parking
assistant system dan rear camera
1. Peserta didik mengumpulkan kertas lembar kerja dan jobsheet 60 menit
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti yang tercantum dalam buku panduan
job sheet
Penutup 3. Peserta didik membenahi alat dan bahan yang sudah selesai dipakai
4. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang control parking assistant system dan rear camera kemudian
berdoa dan diakhiri dengan salam
D. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, pilihan ganda dan uraian beserta pedoman penilaian
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja/praktik, lembar penilaian presentasi dan pedoman
penilaian dan pengumpulan tugas mandiri, lembar jobsheet.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
N No
Materi Ranah Kognitif Indikator Soal Bentuk
o Soal
Menjelaskan fungsi sistem kontrol
1 C2 1 Uraian
parkir
Control
Menjelaskan fungsi dari komponen
2 parking C2 2 Uraian
sistem kontrol parkir
assistant
Menjelaskan cara kerja sensor yang
3 system dan C2 3 Uraian
digunakan pada sistem kontrol parkir
rear
4 C1 Menyebutkan jenis atau macam camera 4 Uraian
camera
Menjelaskan cara perawatan untuk
5 C2 5 Uraian
sistem kontrol parkir dan kamera
Mengetahui
Kepala Sekolah,
KRITERIA PENILAIAN
SOAL TES URAIAN / ESSAY
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Jelaskan fungsi sistem kontrol parkir!
2 Jelaskan fungsi dari komponen sistem kontrol parkir!
Jelaskan cara kerja sensor yang digunakan pada sistem
3
kontrol parkir!
4 Sebutkan jenis atau macam camera!
Jelaskan cara perawatan untuk sistem kontrol parkir
5
dan kamera!
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Mengetahui
Kepala Sekolah,