Di Susun Oleh :
Faisal Akhmad, S.Pd.
A. Kompetensi Dasar
3.9. Mengevaluasi kerja system penerangan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat
memahami Mengidentifikasi, dan memperbaiki system penerangan.
C. Uraian Materi
a. Sistem Penerangan
Suatu sistem yang tidak kalah pentingnya dalam sepeda motor
adalah sistem penerangan. Sistem penerangan sangat diperlukan
untuk keselamatan pengendaraan, khususnya di alam hari dan
juga untuk memberi isyarat/tanda pada kendaraan lainnya. Sistem
penerangan pada sepeda motor dibagi menjadi dua fungsi, yaitu;
1) sebagai penerangan (illumination) dan 2) sebagai pemberi
isyarat/peringatan (signalling/warning).
b. Macam – macam Sistem Penerangan Speda Motor
1) Sistem Penerangan Tipe DC
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang
disuplay oleh sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan
merupakan arus searah (DC).
Keuntungan sistem penerangan tipe DC :
a) Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor
dalam kondisi dimatikan
b) Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada
putaran motor (rpm)
2) Sistem Penerangan Tipe AC
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus
yang digunakan merupakan arus bolak-balik (AC). Sistem
penerangan tipe AC banyak digunakan pada kendaraan tipe
Cub. Sistem penerangan tipe AC mempunyai kelemahan
dimana untuk mengoperasikan lampu harus menyalakan
motor terlebih dahulu, disamping itu nyala lampu tidak stabil,
sangat tergantung kepada naik-turunnya putaran motor (rpm).
c. Komponen Sistem Penerangan
1) Baterai
Secara umum sebagai sumber energi listrik pada
kendaraan. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk
menghidupkan asesoris, penerangan, dsb. Saat starter untuk
mengidupkan sistem starter Saat mesin hidup sebagai stabiliser
suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi
listrik bersumber dari alternator.
2) Kunci Kontak
Kunci kontak merupakan serangkaian sistem kunci pada
kendaraan yang terhubung dengan ignition switch. Ignition
Switch sendiri adalah rangkaian sakelar khusus dalam sistem
kontrol kendaraan bermotor yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan sistem kelistrikan utama
dari sumber energi listrik di kendaraan.
3) Lampu Kepala
Fungsi lampu kepala adalah untuk menerangi bagian
depan dari sepeda motor saat dijalankan pada malam hari
Terdapat dua tipe lampu besar atau lampu kepala (headlight),
yaitu; 1) tipe semi sealed beam, dan 2) tipe sealed beam.
Lampu kepala biasanya menggunakan low filament beam untuk
posisi lampu dekat dan high filament beam untuk posisi lampu
jauh. Penjelasan kapan saatnya menggunakan lampu dekat dan
lampu jauh sudah dibahas pada bagian saklar lampu kepala.
a) Tipe Semi Sealed Beam
Tipe semi sealed beam adalah suatu konstruksi lampu yang
dapat mengganti dengan mudah, dan cepat bola lampunya
(bulb) tanpa memerlukan penggantian secara keseluruhan
jika bola lampunya terbakar atau putus. Bola lampu yang
termasuk tipe semi sealed beam adalah:
Bola lampu biasa (filament tipe Tungsten)
Bola lampu biasa adalah bola lampu yang
menggunakan filamen (kawat pijar) tipe tungsten. Bola
lampu jenis ini mempunyai keterbatasan yaitu tidak bisa
bekerja di atas suhu yang telah ditentukan karena
filamen bisa menguap Uap tersebut bisa menimbulkan
endapan yaitu membentuk lapisan seperti perak di
rumah lensa kacanya (envelope) dan pada akhirnya
bisa mengurangi daya terang lampu tersebut (menjadi
suram).