BAB V
GASKET DAN SEAL
Capaian pembelajaran setelah mempelajari bab ini adalah peserta didik diharapkan
dapat mempunyai kompetensi teknik pemasangan, pelepasan dan aplikasi gasket dan
seal dengan menganalisa kondisi kerjanya.
5.2 GASKET
Gasket adalah perangkat yang memberikan hambatan terhadap transfer fluida atau gas
yang melintasi permukaan yang bertemu dari rakitan mekanis saat permukaan-permukaan
tersebut tidak bergerak ke satu sama lain.
Mesin dan komponen mekanis utama lainnya dibuat dari sejumlah bagian dengan
bentuk dan ukuran yang berbeda yang dibautkan bersama untuk membuat rakitan yang
beberapa lebih dapat ditekan dibandingkan dengan yang lain. Serat dan Nilon (Fibre &
Nylon) Bahan-bahan ini utamanya digunakan sebagai washer di bawah plug, baut atau mur
untuk mencegah kebocoran. Bahan ini dapat ditekan sedikit, namun tidak cukup kuat agar
plug dapat dikencangkan tanpa menonjolkan washer.
Karet Sintetis (Synthetic Rubber), bahan ini sangat dapat ditekan dan kuat sering
disebut sebagai neoprene. Bahan ini kadang dibuat dalam bentuk lembaran dimana gasket
dipotong selama pembuatan, namun sering dicetak dalam bentuk O-ring, sekat bundar, blok
dan seal bentuk lain. Neoprene sangat tahan lama dan tahan terhadap oli dan air. Asbes dan
Komposisi Asbes, bahan ini digunakan dalam lokasi-lokasi yang terkena suhu tinggi, seperti
pada kepala silinder, manifold dan sistem pembuangan. Gasket biasanya dibuat dengan
memotongnya dari bahan lembaran dan bisa diperkuat dengan logam. Tembaga / Copper atau
Baja / Steel dan Asbes, Gasket-gasket ini memiliki lapisan asbes di antara dua lembar
tipis tembaga dan baja. Jenis konstruksi ini utamanya digunakan untuk gasket kepala silinder
dan beberapa gasket pembuangan. Asbes dapat ditekan dan tahan terhadap panas, sementara
logam tahan terhadap panas dan tekanan. Bukaan di sekitar lubang air dan lubang silinder
diperkuat oleh sisipan-sisipan baja. Baja biasanya digunakan dengan asbes untuk gasket
kepala silinder karena baja yang dipasang pada kepala silinder aluminium lebih tahan
terhadap korosi dibandingkan dengan tembaga. Inti Baja dan Komposisi (Steel Core &
Composition), Gasket yang dibuat dari inti baja, dengan komposisi khusus yang diikat ke satu
sisinya, sering digunakan untuk kepala silinder dan manifold. Inti baja memberikan
penguatan dan menahan komposisi yang ditempatkan di bawah tekanan. Bahan untuk jenis
ini tidak dapat ditembus oleh oli dan air dan tahan terhadap panas. Karena komposisinya
bukan logam, gasket ini tidak akan berkarat. Baja Bergelombang (Corrugated Steel), Gasket
dari baja keras digunakan untuk kepala silinder dan manifold pembuangan. Gelombang atau
lengkungan, memberikan bentuk dapat ditekan pada gasket dan memberikan penyekatan di
sekitar saluran air dan lubang silinder. Gasket baja sangat tahan terhadap panas dan tekanan.
bentuknya dengan menggunakan gunting. Metode lain adalah menandai bentuk gasket
dengan melacak sekitar sisi dengan pensil, atau melapisi permukaan dengan bearing blue.
Material gasket ditekan pada permukaan sehingga bentuk yang ditandai siap untuk dipotong.
Kemudian gunakan gunting untuk membentuk dan pelubang gasket (wad punch) untuk
membuat lubang
memberikan spesifikasi torsi untuk baut kepala silinder. Angka-angka ini harus digunakan
bersama dengan kunci momen (torque wrench) yang akurat sehingga baut dapat
dikencangkan dengan rata harus dimulai dari tengah kepala silinder dan berlanjut secara
diagonal keluar.
5.3 SENYAWA SEALANT DAN SEALING
Ada sejumlah tingkat senyawa sealant dan sealing yang berbeda yang mencakup
kisaran luas aplikasi, dari sealing joint di antara komponen sampai sealing ulir (thread).
Beberapa thread dilapisi dengan sealant untuk mencegah kebocoran, sementara yang lain
diberikan sedikit sealant untuk mencegah baut longgar (Gambar 5.5)
Tingkatan-tingkatan sealant yang lain bersifat
lebih merekat dan digunakan sebagai retainer
untuk bagian-bagian seperti bearing, pulley
dan gear. Beberapa tingkatan sealant, yang
dikenal sebagai “membentuk gasket”
digunakan dan bukan gasket untuk
menghasilkan “bentuk pengganti” gasket
tetesan yang tidak terputus di sekitar flange pada oil pan dan diaplikasikan ke dalam lubang
baut untuk mencegah kebocoran.
Setelah gasket dipakai, gasket akan kehilangan
daya lentingnya secara signifikan. Saat
dilepaskan, gasket tidak akan kembali ke
ketebalan aslinya. Jika digunakan, gasket akan
gagal menekan dan menyekat dengan baik.
Biaya gasket, jika dihubungkan dengan biaya
suku cadang dan tenaga kerja, adalah kecil.
Gambar 5.6 Tetesan sealant yang tidak
Mekanik yang profesional tidak akan pernah
terputus diaplikasikan pada oil pan
berpikir untuk menggunakan gasket lama.
tanda-tanda petunjuk. Inspeksi gasket untuk melihat tanda-tanda tekanan yang tidak rata,
terbakar, korosi, retak atau kosong. Periksa untuk menentukan apakah gasket dibuat dari
bahan dan jenis yang benar untuk pekerjaan tersebut.
Inspeksi bagian-bagian yang bertemu apakah bengkok dan memiliki tonjolan-tonjolan.
Cobalah selalu untuk menemukan penyebab kegagalan gasket sehingga Anda dapat
melakukan koreksi saat memasang gasket yang baru.
5.5 SEAL
Untuk operasi yang lancar dengan keausan minimal, sebagian besar gear dan bearing
membutuhkan pelumasan yang konstan. Sejak pertama kalinya, para ahli telah membuat cara-
cara yang berbeda untuk menjaga pelumas tetap ada di sekitar bagian yang bergerak, dan
mencegah air, debu dan kotoran masuk ke dalamnya. Karena kondisi dimana mesin-mesin
konstruksi umumnya bekerja, seal sangatlah penting. Kegagalan seal mengakibatkan
rusaknya mesin dan terbuangnya waktu dan uang. Seal dijabarkan sebagai suatu material atau
metode yang mencegah atau menurunkan aliran fluida atau udara di antara dua permukaan.
Permukaan yang disekat bisa tidak bergerak atau memiliki gerakan diantaranya.
Sebagian besar sekat oli digunakan diantara shaft dan housing untuk mencegah oli atau
grease bocor melewati shaft, meskipun dalam beberapa lokasi, seal juga mencegah kotoran
masuk. Dalam wheel hub, contohnya, seal tidak hanya menahan grease dalam hub dan
bearing, namun juga mencegah debu dan air yang akan mencemarkan grease dan merusak
bearing. Dalam transmisi dan shaft roda belakang, seal digunakan untuk menahan oli,
sehingga seal dan permukaan penyekat pada shaft harus berada dalam kondisi yang baik
untuk mendapatkan penyekatan dan mencegah kebocoran oli.
Dalam sistem hidraulik, seperti pada rem hidraulik, power steering dan transmisi
otomatis, seal harus menahan cairan di bawah tekanan. Ini memberikan beban yang bahkan
lebih banyak pada seal untuk mencegah hilangnya fluida. Dalam silinder mesin, dibutuhkan
sejenis seal yang berbeda. Piston ring (yang merupakan sealing ring logam) harus menyekat
tekanan udara dan gas. Piston ring beroperasi dalam kondisi suhu yang sangat tinggi dan
kecepatan piston yang tinggi.
Beberapa fungsi utama seal adalah:
1. Mencegah kebocoran pelumas.
2. Mencegah kotoran dan benda-benda asing lainnya.
3. Memisahkan fluida yang berbeda seperti oli dan air.
4. Tetap fleksibel untuk beberapa gerakan di antara bagian-bagian tanpa bocor
5. Menyekat permukaan yang kasar.
6. Aus lebih cepat dibandingkan dengan bagian-bagian yang lebih mahal yang
digunakan bersamanya.
5.5.1 “O’-ring
O-ring sederhana adalah seal yang paling populer dalam pertanian dan hidraulik
industrial. Umumnya dibuat dari karet sintetis, O-ring digunakan dalam aplikasi statis dan
dinamis. O-ring dirancang untuk digunakan dalam groove dimana O-ring ditekan (sekitar
10%) di antara permukaan. Dalam penggunaan dinamis, O-ring harus memiliki permukaan
yang halus. (Gambar 5.9). O-ring tidak digunakan jika harus melewati bukaan atau melewati
sudut saat di bawah tekanan. O-ring juga tidak digunakan dalam shaft yang berputar karena
masalah keausan. Dalam penggunaan statis, pada tekanan tinggi, o-ring sering dikuatkan
dengan back-up ring untuk mencegahnya keluar dari groove. Back-up ring umumnya adalah
rancangan serat, kulit, sintetis, plastik, atau karet. Kulit atau serat tidak boleh digunakan
dalam silinder.
Saat digunakan untuk menyekat shaft, O-ring, dalam bagian, adalah lebih besar
dibandingkan dengan groove, sehingga o-ring menonjol di atas shaft saat dipasang dalam
groove. Saat shaft dan bagian-bagian yang bertemu dipasang, o-ring tertekan sedikit (10%)
sehingga membentuk sekat antara dua bagian. O-ring adalah jenis sekat sederhana, namun
sangat efisien. O-ring bergantung pada daya lenting karet untuk mempertahankan sekat.
Gambar 5.7 Penggunaan O-ring. Gambar 5.8 (a) O-ring dipasang pada shaft
(b) O-ring membentuk seal.
Dalam sistem hidraulik, O-ring memberikan sekat antara shaft yang meluncur dan
housing, atau antara piston dan silinder. O-ring juga dapat digunakan menggantikan gasket
untuk menyekat diantara dua permukaan yang bertemu . O-ring dipasang dalam groove di
satu permukaan dan, saat kedua bagian dipasang, o-ring ditekan pada permukaan yang
bertemu untuk membentuk sekat di antara dua permukaan.
Gambar 5.9 Speedometer drive dengan O-ring dan oil scroll untuk seluruh seal.
Gambar 5.9 menunjukkan sebuah speedometer drive yang memiliki dua O-ring, setiap o-ring
digunakan untuk maksud berbeda. O-ring yang besar digunakan untuk menyekat housing
dalam mountingnya pada transmisi, sedangkan yang kecil digunakan untuk menyekat drive
shaft. O-ring dapat dengan mudah menjadi rusak karena tersayat atau tertusuk benda keras.
O-ring dapat juga rusak karena panas, fluida yang tidak sesuai, pelumasan yang tidak
memadai dan instalasi yang tidak benar (Gambar 5.10).
.
Gambar 5.10 O-ring dan Teflon ring sering menggantikan
seal jenis datar atau jenis lainnya di dalam silinder.
Penanganan, instalasi dan aplikasi yang salah akan menyebabkan o-ring gagal
berfungsi. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi pabrik pembuat saat memasang atau
bekerja dengan o-ring. Saat mengganti o-ring yang rusak, cobalah untuk mendiagnosa sebab
kerusakannya. Gambar 40 menunjukkan beberapa penyebab yang umum.
3,Pemasangan O-ring / Installation of O-ring
• Pastikan bahwa O-ring yang baru kompatibel dengan fluida hidraulik. Jika tidak, O-
ring akan mengalami korosi, retak atau bengkak dalam operasi.
• Bersihkan seluruh area dari kotoran dan butiran pasir sebelum pemasangan O-ring.
• Inspeksi O-ring groove sebelum memasang ring.
• Buang semua sisi yang tajam, lekukan atau tonjolan dengan batu abrasif yang halus.
Kemudian bersihkan kembali area untuk membuang partikel-partikel logam.
• Inspeksi shaft atau spool (digunakan). Sisi yang tajam atau serpihan dapat menyayat
O-ring. Buang semua lekukan atau tonjolan den
• Bersihkan kembali area untuk membuang partikel-partikel logam.
• Lumasi O-ring sebelum memasangnya. Gunakan fluida yang sama seperti yang
digunakan dalam sistem. Juga lumasi groove dan shaft dengan menggunakan fluida
hidraulik.
• Pasang O-ring, lindungi dari sisi yang tajam dan bukaan. Hati-hati jangan
merenggangkannya lebih dari yang diperlukan.
• Sejajarkan bagian-bagian secara akurat sebelum menyatukannya untuk mencegah ring
terpelintir atau rusak.
Periksa apakah o-ring berukuran benar untuk
memberikan sedikit “peremasan” dalam posisi
yang telah dipasang. (Gambar 5.13). Dalam
penggunaan dinamis, o-ring harus berguling dalam
groove-nya.
Gambar 5.111 O-ring dalam Penggunaan Statis, atas – salah (ring terlalu besar)
bawah – benar (sedikit peremasan).
Gambar 5.12 Seal silinder roda pada sistem rem hidrolik (hydraulic brake)
Seal jenis cup digunakan dalam silinder roda pada rem hidraulik. Dua dari jenis seal
ini diperlihatkan dalam Gambar 5.12 Cup primer dipasang pada kepala piston, dan lip-nya
membentuk seal terhadap dinding silinder. Saat rem diaktifkan, tekanan dalam silinder
mendorong lip pada cup pada dinding silinder untuk membentuk seal yang rata dan lebih
baik. Cup dan seal dalam sistem rem hidrolik diganti selama servis rem utama. Saat sedang
dipasang, cup dilapisi atau dicelupkan ke dalam cairan rem hidraulik. Bagian-bagian rem
hidrolik yang lain dilumasi dengan grease karet khusus. Ini adalah satu-satunya pelumas yang
dapat digunakan. Oli atau grease yang lain akan membuat bagian-bagian karet membengkak
dan menyebabkan masalah rem yang serius.
5.5.3 Boot
Boot dipasang pada bagian kemudi dan suspensi, drive shaft dan komponen-
komponen hidraulik. Beberapa digunakan untuk menahan pelumas dan mengeluarkan
kotoran dan air; lainnya digunakan hanya untuk melindungi bagian-bagian. Dua jenis boot
yang berbeda diperlihatkan pada tie rod kemudi pada Gambar 51. Telescopic boot dipasang
diantara ujung box kemudi dan tie rod, dan mampu memanjang dan berkontraksi untuk
mengakomodasi pergerakan yang besar pada tie rod saat kendaraan sedang dikemudikan.
Boot yang lebih kecil pada ball joint menahan grease dan mengeluarkan kotoran dan air, dan
pada saat yang bersamaan membiarkan pergerakan joint dalam jumlah terbatas.
Gambar 5.14 Seal filter oli : (a) filter oli dipasang pada engine block
(b) dasar filter dengan sealing ring-nya.
5.5.5 Sifat-Sifat Material Seal
Seal karet dirancang untuk lebih besar dalam ukuran (sekurang-kurangnya bagian
melintang) dibandingkan dengan housing logam yang berhubungan dengannya, dan
mengalami beberapa perubahan bentuk mekanis pada perakitan, yang memberikan
peningkatan berbagai stress dalam bahan. Selain stress pada rakitan, seal ini juga sepertinya
akan mengalami fluida agresif, tekanan, suhu tinggi dan rendah, gerakan dinamis dan getaran,
yang semuanya akan berpadu untuk meningkatkan tingkat stres yang asli. Karena itu, demi
kepentingan penghematan jangka panjang, penting bahwa saat memilih material seal,
kombinasi optimal dari sifat fisik dipertimbangkan secara hati-hati dan diseimbangkan
terhadap kebutuhan servis. Sifat-sifat yang dipadukan untuk menghasilkan materi seal yang
baik dari sudut pandang teknik umumnya dikenal sebagai: resistansi fluida, resistansi abrasi
dan tekanan, kisaran suhu, dan pemulihan dinamis. Kepentingan yang relatif dari sifat-sifat
ini tentunya bervariasi, tergantung pada aplikasi seal.
5.5.6 Kisaran Suhu / Temperature Range
Suhu yang ekstrim menyebabkan perubahan dramatis dalam sifat karet. Eksposur
yang panjang pada suhu yang tinggi mengakibatkan hilangnya sifat seperti karet yang
permanen karena perubahan kimia dan degradasi. Namun, perubahan-perubahan ini
bergantung pada waktu dan, dalam aplikasi penting, dapat sampai tingkat tertentu diatasi
dengan skema penggantian terencana. Sebagai contoh, adalah mungkin untuk memilih karet
nitrile untuk penggunaan pada 180 oC asalkan masa pakai sekitar kurang dari 50 jam dapat
diterima. Untuk masa pakai yang normal, asumsikan sekitar 5000 jam, batas suhu maksimum
harus ada dalam kisaran 130 oC dengan suhu kerja sekitar 90 oC.
Efek dari suhu yang sangat rendah pada karet agak berbeda karena perubahan dalam
sifat fisik tidak permanen dan tidak tergantung pada waktu yaitu, karet dapat dengan aman
kembali ke keadaan aslinya jika dikembalikan pada suhu sekitar. Saat suhu turun, kekakuan
karet meningkat sampai keadaan rapuh tercapai, kemampuan untuk pulih dari kekuatan yang
mengubah bentuk karenanya dikurangi dengan sesuai pada suhu rendah, fakta yang harus
dipertimbangkan saat memilih material seal untuk aplikasi pada tekanan yang naik turun.
Material khusus bisa mempertahankan seal pada suhu yang sangat rendah pada kondisi
tekanan statis, namun kebocoran pada kondisi naik turun pada suhu yang sama karena
ketidakmampuannya untuk mengikuti peningkatan silinder yang cepat. Perbedaan suhu untuk
scaling yang berhasil dalam kedua kondisi ini bisa 20-40 oC.
5.5.7 Pemulihan Dinamis / Dynamic Recovery
Kemampuan untuk pulih, bahkan jika hanya sebagian, dari kekuatan yang mengubah
bentuk adalah kualitas yang penting untuk suatu material seal. Pemulihan ini memberikan
kekuatan penyekatan awal yang diperlukan pada permukaan dan kemampuan untuk
mengkompensasikan pergerakan yang tiba-tiba yang disebabkan oleh naik turunnya tekanan
dan variasi dimensional. Tiga faktor dikutip dalam kaitannya dengan pemulihan dinamis:
Compression set adalah jumlah perubahan bentuk yang ditahan oleh karet setelah suatu beban
kompresif telah dilepaskan, dan biasanya diukur setelah sejumlah hari pada suhu yang
dinaikkan agar mempercepat tes atau mensimulasi aplikasi. Nilai-nilai compression set yang
rendah menunjukkan tingkat pemulihan yang tinggi.
Pelepasan stress (stress relaxation) adalah penurunan dalam stress saat karet
mengalami penegangan yang konstan pada periode waktu yang spesifik. Meskipun ini
bukanlah hal yang sangat penting dalam situasi statis pada tekanan yang konstan, ini menjadi
penting dalam situasi dinamis dimana seal mengalami tekanan naik turun, karena ini adalah
salah satu faktor pengontrolan kemampuan seal untuk pulih dan mengikuti pergerakan yang
tiba-tiba. Daya lenting (rebound resilience) kembali pada keadaan semula adalah tanda-tanda
pemulihan yang cepat, nilai tinggi yang menandakan bahwa material yang dipilih akan
memiliki kemampuan untuk mengakomodasi pergerakan.
Perawatan Oil Seal / Service Oil Seal
Seal dilepaskan baik karena bocor maupun karena harus dilepaskan sebagai bagian
dari prosedur pembongkaran komponen harus diganti. Jika seal dilepas untuk salah satu
alasan di atas, seal yang baru harus dipasang. Saat memasang seal, pastikan bahwa seal tidak
rusak atau berubah bentuk karena metode yang digunakan. Pastikan bahwa seal dipasang
dengan cara yang benar; seal jenis lip, lip-nya harus mengarah pada arah yang benar.
5.5.8 Melindungi Seal Saat Pemasangan
Sebelum memasang seal pada shaft, periksa semua sisi tajam pada keyway, ulir atau
spline yang dapat merusak seal selama pemasangan. Jika ada kemungkinan seal dapat rusak,
sleeve yang runcing dapat digunakan pada ujung shaft untuk melindungi seal saat dipasang
pada tempatnya. Jika tool untuk jenis ini tidak tersedia, lembaran masking tape dapat
dibalutkan di sekeliling shaft. Beri pelumas pada seal dan shaft sehingga seal akan meluncur
dengan mudah, dan gunakan gerakan memutar saat seal digerakkan ke tempatnya.
5.5.9 Melumasi Seal Sebelum Pemasangan
Seal karet sintetis dan shaft dimana seal dioperasikan harus dilapisi dengan pelumas
sebelum pemasangan. Seal kering yang beroperasi pada shaft yang kering akan merusak
sealing lip. Dengan shaft yang berputar, seal yang kering dapat menghasilkan bunyi
meringkik yang keras, yang menandakan seal dan permukaan shaft bekerja dalam keadaan
kering dan seal rusak. Dengan seal terbungkus, grease harus diletakkan di antara
punggung seal karet dan pembungkus untuk memberikan pelumasan awal. Seal yang dibuat
dari material berpori seperti kulit, kain dari wool atau asbes harus direndam di dalam oli
sebelum pemasangan. Mengoperasikan seal ini dalam keadaan kering akan merusaknya.
5.5.10 Memeriksa Permukaan Sealing
Sebelum memasang seal, permukaan shaft dimana seal dipasang harus diperiksa untuk
goresan dan tonjolan dan digosok sedikit jika perlu. Pemasangan seal baru tidak akan
mencegah kebocoran yang melewati permukaan yang rusak. Permukaan sealing yang tergores
parah atau aus harus dapat diperbaiki. Ini dapat dibenahi dengan logam yang dilas dan