Anda di halaman 1dari 18

TRANSMISI

DAYA 4. Shaft

MEKANIS
Pengantar
Pengantar
Pengantar
Shaft adalah bagian mesin berputar yang digunakan
untuk mentransmisikan daya (torsi dan putaran) dari suatu
bagian mesin ke bagian mesin lainnya.

Input (T, ω) Transmisi (T, ω) Output (T, ω)


Roda Gigi, Puli, Roda Gigi, Puli,
Shaft
Kopling, Spline Kopling, Spline

Catatan:
1. Poros berputar disebut Shaft
2. Poros tidak berputar disebut Axle atau Gandar
3. Poros pendek berputar untuk pemotongan atau
pemegang benda kerja disebut spindle (spindle).
Contoh: Spindel Bor, Spindel Miling, Spindel Bubut, dll
Jenis Pembebanan
1. Puntir Murni
Input Transmisi Output

Kopling, Spline Poros Kopling, Spline

2. Kombinasi Puntir dan Bending


Input Transmisi Output

Roda Gigi, Puli Poros Roda Gigi, Puli


Bahan Shaft
Sifat-sifat penting perlu dimiliki oleh bahan shaft diantaranya:
1. Kekuatan tinggi
2. Kemudahan dimesin
3. Mampu perlakuan panas
4. Tahan aus
5. Tahan rambat retak

No IS σt (MPa σy (Mpa)
1 40C8 560 - 670 320
2 45C8 610 - 700 350
3 50C4 640 - 760 370
4 50C12 700 Min. 390
Ukuran diameter Standar Shaft (IS)

No Ukuran (mm) Step (mm)


1 25-60 5
2 60-110 10
3 110-140 15
4 140-500 20
Tegangan Kerja Maksimum yang dibolehkan pada Shaft
Berdasar pada standar ASME, tegangan kerja maksimum yang diijinkan
dalam tarikan dan tekanan dapat ditentukan sbb:
1. 112 MPa untuk shaft tanpa pasak
2. 84 MPa untuk shat dengan pasak.
Ketentuan lain yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
tegangan kerja maksimum tarik yang diijinkan adalah 60% dari teganan
batas elastis tarik (𝜎el) tetapi tidak boleh melebihi 36% dari tegangan tarik
maksimum (𝜎u).
Tegangan kerja maksimum yang dibolehkan dalam geser adalah
1. 56 MPa untuk shaft tanpa pasak
2. 42 MPa untuk shaft dengan pasak
Ketentuan lain yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
tegangan kerja maksimum geser yang diijinkan adalah 30% dari
tegangan elastik limit tarik (𝜎el), tetapi tidak boleh melebihi 18% dai
tegangan tarik maksimum (𝜎u).
Perhitungan dalam Disain Shaft

Berdasarkan kekuatan dari Shaft, disain shaft digolongkan pada


kasus-kasus pembebanan berikut:
1. Shaft dengan pembebanan torsi murni
2. Shaft dengan pembebanan bending murni (axle, gandar)
3. Shaft dengan pembebanan kombinasi torsi dan bending
4. Shaft dengan pembebanan kombinasi torsi dan bending
dan pembebanan aksial
Perhitungan dalam Disain Shaft

Berdasarkan kekuatan dari Shaft, disain shaft digolongkan pada


kasus-kasus pembebanan berikut:
1. Shaft dengan pembebanan torsi murni
2. Shaft dengan pembebanan bending murni (axle, gandar)
3. Shaft dengan pembebanan kombinasi torsi dan bending
4. Shaft dengan pembebanan kombinasi torsi dan bending
dan pembebanan aksial
1- Perhitungan dalam Disain Shaft
dengan pembebanan torsi murni
½d
Dasar poros pejal: 𝜏max

𝑇 𝜏 𝑇 𝜏 r 𝜏
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝐽 𝑟 𝐼𝑝 𝑟
𝑇 𝑇
𝜏 = 𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜏 = 𝑟 𝜏 r
𝐽 𝐼𝑝
𝜏max
½d
𝐼𝑝 = 𝐼𝑥𝑥 + 𝐼𝑦𝑦
Untuk penampang bulat
𝜋 4 𝜋 4
𝐼𝑥𝑥 = 𝐼𝑦𝑦 = 𝑑 𝐼𝑝 = 𝑑
32
64
1- Perhitungan dalam Disain Shaft
dengan pembebanan torsi murni
Tegangan geser atau puntir maks:
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 terjadi saat r = ½ d, sehingga
½d
𝜏max 𝑇 1
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜋 𝑑
r 𝜏 𝑑4 2
32
16𝑇
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝜏
𝜋𝑑 3
r
Torsi yang mampu ditransmisikan:
𝜏max
½d 𝜋 𝜋
𝑇𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑑 3 𝑇𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝜏𝑖𝑗𝑖𝑛 𝑑3
16 16
1- Perhitungan dalam Disain Shaft
dengan pembebanan torsi murni
Tegangan geser atau puntir maks:
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 terjadi saat r = ½ d, sehingga
½d
𝜏max 𝑇 1
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜋 𝑑
r 𝜏 𝑑4 2
32
16𝑇
𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝜏
𝜋𝑑 3
r
Torsi yang mampu ditransmisikan:
𝜏max
½d 𝜋 𝜋
𝑇𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑑 3 𝑇𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝜏𝑖𝑗𝑖𝑛 𝑑3
16 16
1- Perhitungan dalam Disain Shaft
dengan pembebanan torsi murni
Dasar poros berlubang (pipa):
𝜋 4
½D 𝐼𝑝 = 32
(𝐷 − 𝑑4 )
𝜏max
½d 𝜋 𝐷4 − 𝑑4
r 𝜏
𝑇𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠
16 𝑑
𝜋 𝐷4 − 𝑑4
𝑇𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝜏𝑖𝑗𝑖𝑛
𝜏 r 16 𝑑
½d
𝜏max Dasar: Power, Pw=Tω
½D

𝑇2𝜋𝑛 𝜋𝑛𝑇
𝑃𝑤 = 𝑃𝑤 =
60 30
Contoh Perhitungan
Example 14.1. A line shaft rotating at 200 rpm. is to transmit 20 kW. The
shaft may be assumed to be made of mild steel with an
allowable shear stress of 42 MPa. Determine the
diameter of the shaft, neglecting the bending moment
on the shaft.
Contoh Perhitungan
Example 14.2. A solid shaft is transmitting 1 MW at 240 rpm. Determine
the diameter of the shaft if the maximum torque
transmitted exceeds the mean torque by 20%. Take the
maximum allowable shear stress as 60 MPa.
Tugas:

Poros pejal untuk mentransmisikan 1 MW pada putaran 240 rpm.


Jika momen torsi maksimum yang ditransmisikan melebihi 20% dari
torsi rata-ratanya dan tegangan geser maksimum yang diijikan
sebesar (60+0.5 Nomor Absen) MPa. Tentukan:
a. Diameter poros tersebut
b. Tegangan geser yang terjadi apabila poros tersebut adalah
poros berlubang dengan luas penampang poros sama
dengan luas penampang (a), diameter dalamnya diperoleh
dari melubangi 20% luas penampang (a) dan diameter
luarnya diperoleh dengan menambahkan 20% luas
penampang (a).
Dikumpulkan tgl 16 Desember tidak melebihi jam 11:59 malam
Sekian

Anda mungkin juga menyukai