Anda di halaman 1dari 51

TORSI

TORSI PADA POROS MELINGKAR


POKOK BAHASAN

• PENDAHULUAN
• TEGANGAN GESER TORSI
• SUDUT PUNTIR
• DAYA YANG DITRANSMISIKAN OLEH
POROS
• POROS SERI DAN PARALEL
PENDAHULUAN

• Dalam pemesinan, istilah umum "poros (shaft)" mengacu pada komponen,


biasanya penampang melingkar, yang menopang roda gigi, sproket, roda
(wheels), rotor, dll., dan yang terkena torsi dan beban melintang atau aksial
yang bekerja sendiri-sendiri atau dalam kombinasi.
• Sebuah "axle" adalah bagian yang berputar/ tidak berputar yang mendukung
roda, katrol, dan tidak membawa torsi.
• "Spindel" adalah poros pendek. Istilah seperti line-shaft, head-shaft, stub
shaft, transmission shaft (poros transmisi), countershaft (poros penggerak),
dan flexible shaft adalah nama yang terkait dengan penggunaan khusus.
PENDAHULUAN

• Ketika bagian mesin dikenai aksi dua pasangan gaya


yang sama dan berlawanan yang bekerja dalam
bidang paralel (atau torsi atau momen puntir), maka
bagian mesin tersebut dikatakan mengalami torsi.
• Pertimbangkan sebuah poros yang akan dipasang
dengan kokoh di satu ujung dan dipelintir di ujung
lainnya dengan torsi atau momen puntir T setara
dengan F × d, yang diterapkan tegak lurus terhadap
sumbu poros, seperti yang ditunjukkan pada
gambar. Poros seperti itu dikatakan torsi.
TEGANGAN GESER TORSI

• Tegangan yang dibentuk oleh torsi dikenal sebagai tegangan geser torsi.
Tegangan geser torsi adalah nol pada sumbu sentroidal dan maksimum di
permukaan luar. Pertimbangkan poros yang dipasang di satu ujung dan
dikenai torsi (T) di ujung lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar.
TEGANGAN GESER TORSI

• Sebagai hasil dari torsi ini, setiap penampang poros mengalami tegangan
geser torsi. Kita telah membahas di atas bahwa tegangan geser torsi adalah
nol pada sumbu sentroidal dan maksimum pada permukaan luar.
TEGANGAN GESER TORSI

• Tegangan geser torsi maksimum pada permukaan luar poros dapat


diperoleh dari persamaan berikut:   𝝉 𝑻 𝑮.𝜽
= = … (𝟏)
𝒓 𝑱 𝑳
dimana:
 = tegangan geser maksimum
r = jari-jari poros
T = Torsi atau momen puntir
J = Area momen kedua penampang atau momen inersia polar
G = Modulus kekakuan dari bahan poros
 = Sudut puntir dalam radian di panjang L
L = Panjang poros
TEGANGAN GESER TORSI
MOMEN INERSIA POLAR

• Poros padat (solid):


 
𝝅 𝒅𝟒
𝑱=
𝟑𝟐

• Poros berongga (hollow):


 
𝝅 ( 𝒅 𝒐𝟒 − 𝒅 𝒊𝟒 )
𝑱=
𝟑𝟐
TEGANGAN GESER TORSI
ASUMSI

Persamaan tegangan torsi didasarkan pada asumsi berikut:


• Poros bekerja dengan torsi murni.
• Bahan poros seragam seluruhnya dan mematuhi hukum Hooke.
• Putaran sepanjang poros seragam.
• Penampang melintang yang berdekatan awalnya bidang dan sejajar tetap bidang dan
sejajar setelah puntiran, dan garis radial tetap lurus.
• Semua diameter penampang normal lurus sebelum puntiran, tetap lurus dengan
besarannya tidak berubah, setelah puntiran.
• Tegangan geser maksimum yang diinduksi pada poros akibat momen puntir tidak
melebihi nilai batas elastisnya.
SUDUT PUNTIR

• Menulis ulang dari persamaan (1) di atas untuk menentukan sudut puntir θ
dalam radian :

 
CONTOH

1. Torsi pada poros melingkar berdiameter ¼ inci adalah 5 lb.ft. Berapakah


tegangan geser? Laporkan jawabannya dalam ksi.
2. Torsi 800 N⋅m diterapkan pada poros berlubang. Diameter bagian dalam
adalah 100 mm; luar diameternya 120 mm. Berapakah tegangan geser
pada permukaan dalam dan luar? Laporkan jawaban di MPa.
3. Poros baja melingkar berongga dengan diameter luar 1,50 inci dan
dinding ketebalan 0,125 inci dikenakan torsi murni 140 lb.ft. Poros
tersebut 90 inci. Modulus geser baja adalah G = 12.000 ksi. Tentukan (a)
tegangan geser maksimum pada poros. (b) besarnya sudut puntir pada
poros.
SOLUSI CONTOH 3

Diketahui: Ditanya:
do = 1,50 inci maks. = ...?
t = 0,125 inci  = ....?
di = 1,50 – 2t = 1,25 inci
T = 140 lb.ft
L = 90 inci
G = 12.000 ksi
SOLUSI CONTOH 3

Solusi:
  𝑇𝑟 140 𝑙𝑏 . 𝑓𝑡 (1,50 𝑖𝑛 / 2) 32 12 𝑖𝑛 𝑘𝑖𝑝
𝜏=
𝐽
=
❑ | |
𝜋 [ ( 1,50 𝑖𝑛 ) − ( 1,25 𝑖𝑛 ) ] 1 𝑓𝑡 10 𝑙𝑏
4 4 3
= … 𝑘𝑠𝑖

  𝑇𝐿 32 𝑇𝐿 32 .140 𝑙𝑏 . 𝑓𝑡 . 90𝑖𝑛 𝑖𝑛2 12 𝑖𝑛 𝑘𝑖𝑝


𝜃= = 4
= | |
3
𝐽𝐺 𝜋 𝑑 𝐺 𝜋 [ ( 1,50 𝑖𝑛 ) − ( 1,25𝑖𝑛 ) ] 12.000 𝑘𝑖𝑝 1 𝑓𝑡 10 𝑙𝑏
4 4
= … 𝑟𝑎𝑑

  … 𝑟𝑎𝑑 180°
| ❑ | 𝜋 𝑟𝑎𝑑
= …°
PEKERJAAN RUMAH

1. Poros melingkar padat berdiameter 60 mm mentransmisikan torsi


1.600 N.m. Nilai tegangan geser maksimum yang dihasilkan
adalah: (a) 37,72 MPa (b) 47,72 MPa (c) 57,72 MPa (d) 67,72
MPa
2. Tegangan geser maksimum dihasilkan pada permukaan poros
melingkar padat di bawah torsi murni adalah 240 MPa. Jika
diameter poros digandakan maka maksimum tegangan geser yang
dikembangkan sesuai dengan torsi yang sama akan menjadi:
(a) 120 MPa (b) 60 MPa (c) 30 MPa (d) 15 MPa
SOLUSI PEKERJAAN RUMAH 1

Diketahui: Ditanya:
d = 60 mm maks. = ...?
T = 16000 N.m
Jawaban:
  𝑇𝑟 16 𝑇 16 . 16 0 00 𝑁 . 𝑚 103 𝑚𝑚
𝜏=
𝐽
=
𝜋𝑑
3
=
| 𝜋 . 60 𝑚𝑚
3 | 1 𝑚
=… 𝑁 / 𝑚𝑚2
=… 𝑀𝑃𝑎

Kesimpulan:
SOLUSI PEKERJAAN RUMAH 2

Diketahui: Jawaban:
16 𝑇
 = 240 MPa (diameter d)  
3
𝜏 𝜋𝑑
=
𝜏′ 16 𝑇
3
𝜋 (𝑑 ′)
Ditanya:
16 𝑇
’ = ...? (diameter d’ = 2d)  
3 3
240 𝑀𝑃𝑎 𝜋𝑑 16 𝑇 𝜋 ( 2 𝑑 )
= = 3
=8
𝜏′ 16 𝑇 𝜋𝑑 16 𝑇
3
𝜋 (2 𝑑 )

  ′ 240 𝑀𝑃𝑎
𝜏 = =… 𝑀𝑃𝑎
8
DAYA YANG DITRANSMISIKAN
OLEH POROS

• Sebuah poros yang berputar dengan kecepatan sudut konstan  (dalam


radian per detik) digerakkan oleh momen puntir T. Daya yang
ditransmisikan oleh poros dalam Watt:

 
𝑷= 𝝎 . 𝑻 … (𝟐)
DAYA YANG DITRANSMISIKAN OLEH POROS
SATUAN DAYA

• Dalam SI, satuan yang sesuai untuk torsi adalah newton-meter (N.m).
Satuan SI yang sesuai untuk daya adalah watt:
  𝑁 .𝑚
𝑃=𝜔 . 𝑇 =( 𝑟𝑎𝑑 / 𝑠 ) . ( 𝑁 . 𝑚 )= =1 𝑤𝑎𝑡𝑡 =1𝑊
𝑠

• Dalam SI praktek, daya/ tenaga biasanya dinyatakan dalam tenaga kuda


(hp), yang memiliki faktor konversi :

1 h𝑝=1  pk  = 75  Kg . m / s  = 746  W  


 
DAYA YANG DITRANSMISIKAN OLEH POROS
SATUAN DAYA

• Dalam satuan U.S, torsi sering diukur dalam lb.ft; jadi satuan untuk daya:
  𝑙𝑏 . 𝑓𝑡
𝑃= 𝜔 . 𝑇 = ( 𝑟𝑎𝑑 / 𝑠 ) . ( 𝑙𝑏 . 𝑓𝑡 ) =
𝑠

• Dalam U.S praktek, daya/ tenaga biasanya dinyatakan dalam tenaga kuda (hp), yang
memiliki faktor konversi :

  𝑙𝑏 . 𝑓𝑡
1 h𝑝=550
𝑠
DAYA YANG DITRANSMISIKAN OLEH POROS
SATUAN KECEPATAN PUTAR/ ROTASI

• Kecepatan putar  poros biasanya dinyatakan sebagai frekuensi f atau sebagai putaran
per menit (rpm). Frekuensi f adalah banyaknya putaran per satuan waktu. Satuan
frekuensi standar adalah hertz (Hz), yang sama dengan satu revolusi per detik (s−1).
Karena poros berputar melalui sudut 2π radian dalam satu putaran (rev.), kecepatan
putaran ω dapat dinyatakan dalam frekuensi f yang diukur dalam Hz:

  𝑓 𝑟𝑒𝑣 2 π 𝑟𝑎𝑑
𝜔= . =2 𝜋 𝑓 𝑟𝑎𝑑 / 𝑠
𝑠 𝑟𝑒𝑣

𝑷=𝝎 . 𝑻 =𝟐 𝝅 𝒇 .𝑻 …(𝟑)
 
DAYA YANG DITRANSMISIKAN OLEH POROS
SATUAN KECEPATAN PUTAR/ ROTASI

• Ukuran umum lainnya dari kecepatan rotasi adalah putaran per menit
(rpm). Rotasi kecepatan ω dapat dinyatakan dalam putaran per menit, n,
sebagai
  𝑛 𝑟𝑒𝑣 2 𝜋 𝑟𝑎𝑑 1 𝑚𝑖𝑛 2𝜋 𝑛
𝜔= (𝑚𝑖𝑛 )( 𝑟𝑒𝑣 )( 60 𝑠 )=
60 𝑠
𝑟𝑎𝑑 / 𝑠

  𝟐𝝅 𝒏
𝑷= 𝝎 . 𝑻 = . 𝑻 … (𝟒)
𝟔𝟎
DAYA YANG DITRANSMISIKAN
OLEH POROS

• Daya yang ditransmisikan oleh poros dalam house power (hp):


  𝟐 𝝅𝒏
𝑷=𝝎 . 𝑻 = .𝑻 …(𝟓)
𝟒𝟓𝟎𝟎
CONTOH
1. Poros baja padat sepanjang 5 m diberi tegangan pada 80 MPa saat
diputar melalui 4°. Menggunakan G = 83 GPa, hitung diameter
poros. Daya apa yang dapat ditransmisikan oleh poros pada 20 Hz?
2. Sebuah poros mentransmisikan 97,5 kW pada 180 rpm. Jika
tegangan geser yang diijinkan pada material adalah 60 MPa,
tentukan diameter poros yang sesuai. Batangnya tidak boleh
berputar lebih dari 1° dengan panjang 3 meter. Ambil G = 80 GPa.
3. Poros baja berdiameter 0,75 inci yang kokoh menghasilkan 7 hp
pada 3.200 rpm. Tentukan maksimalnya besarnya tegangan geser
yang dihasilkan pada poros.
SOLUSI CONTOH 1

Diketahui: Jawaban:
L=5m
 = 80 MPa
 = 4
G = 83 GPa
f = 20 Hz

Ditanya:
d = ...?
P = ...?
PEKERJAAN RUMAH
1. Diameter poros A dua kali diameter poros B dan keduanya terbuat dari bahan yang
sama. Dengan asumsi kedua poros berputar pada kecepatan yang sama, daya
maksimum yang ditransmisikan oleh B adalah:
(a) Sama seperti A (b) Setengah dari A (c) 1/8 dari A (d) 1/4 dari A

2. Sebuah poros baja hollow panjang 2 m


(G = 75 GPa) memiliki sebuah diameter
luar 75 mm dan diameter dalam 65 mm.
Jika tegangan geser maksimum pada
poros harus dibatasi 50 MPa dan sudut
puntiran harus dibatasi hingga 1°,
tentukan daya maksimum yang dapat
disalurkan oleh poros ini saat berputar
pada 600 rpm.
SOLUSI PR 1

Diketahui: Jawaban:
dA = 2dB   2 𝜋𝑛 2 𝜋 𝑛 𝜏𝜋 𝑑 3
𝑃= .𝑇= .
60 60 16
GA = GB
  𝑃 𝐴 : 𝑃 𝐵 =8 : 1
nA = nB
 𝑃 𝐵 =1/ 8 𝑃𝐴
Ditanya:
Rasio PB terhadap PA = ...?  Kesimpulan:

 daya maksimum yang ditransmisikan oleh


B adalah c) .
SOLUSI PR 2
Diketahui: Jawaban:
𝜋
L=2m
 
𝑇1=
𝜏𝐽
=
50.
[ 32 ]
( 754 − 654 )
=… 𝑁𝑚𝑚= … 𝑁𝑚
𝑟 75
G = 75 GPa 2
do = D = 75 mm   2𝜋 𝑛 2 𝜋 .600
𝑃 1= .𝑇 1= . ( … )= …𝑊 = … h𝑝
60 60
di = d = 65 mm
  𝜋 3 𝜋
maks. = 50 MPa . ( 75.10 ) . ( 754 − 65 4 )
𝜃𝐺 𝐽 180 32
𝑇2= = = … 𝑁𝑚𝑚= … 𝑁𝑚
maks. = 1 𝐿 2000
n = 600 rpm   2𝜋 𝑛 2 𝜋 .600
𝑃 2= .𝑇 2= . ( … )= …𝑊 = … h𝑝
60 60
Ditanya:
 Kesimpulan:
Pmaks. = ...?
 daya maksimum sebesar
POROS SERI DAN PARALEL
POROS SERI

• Ketika dua poros dengan diameter berbeda


dihubungkan bersama untuk membentuk satu
poros, itu kemudian dikenal sebagai poros
komposit. Jika torsi penggerak diterapkan di
satu ujung dan torsi penahan di ujung lainnya,
maka poros dikatakan terhubung secara seri Secara matematis, sudut puntir
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam total,
kasus seperti itu, setiap poros mengirimkan 𝑻 . 𝑳𝟏 𝑻 . 𝑳𝟐
 
torsi (T) yang sama dan sudut puntir total 𝜽=𝜽𝟏 +𝜽𝟐= + …(𝟔)
𝑮𝟏 . 𝑱 𝟏 𝑮𝟐 . 𝑱 𝟐
sama dengan jumlah sudut puntir kedua poros.
POROS SERI DAN PARALEL
POROS SERI

• Jika poros dibuat dengan bahan yang sama, G1 = G2 = G.

  𝑻 . 𝑳𝟏 𝑻 . 𝑳𝟐 𝑻 𝑳𝟏 𝑳𝟐
𝜽= + =
[ +
𝑮𝟏 . 𝑱 𝟏 𝑮𝟐 . 𝑱 𝟐 𝑮 𝑱 𝟏 𝑱 𝟐 ]
C O N TO H
POROS SERI

1. Sebuah poros baja ABCD dengan panjang total 3,5 m terdiri dari tiga buah
panjang yang memiliki penampang berbeda sebagai berikut: AB adalah hollow
dengan diameter luar dan dalam masing-masing 100 mm dan 62,5 mm, serta BC
dan CD solid. BC memiliki diameter 100 mm dan CD memiliki diameter 87,5
mm. Jika sudut puntir sama untuk setiap bagian, tentukan panjang setiap bagian.
Tentukan nilai torsi yang diterapkan dan total sudut puntir, jika tegangan geser
maksimum pada bagian berlubang adalah 47,5 MPa dan modulus geser, G = 82,5
GPa.
SOLUSI CTH POROS SERI

Diketahui: Ditanya:
L = 3,5 m a) l1 = ...?, l2 = ...?, dan l3 = ...?
do = 100 mm
b) T = ...?, dan  = ...?
di = 62,5 mm
d2 = 100 mm
d3 = 87,5 mm
1 = 2
1 = 3
 = 47,5 MPa
G = 82,5 GPa
SOLUSI CTH POROS SERI

Jawaban a:
  𝜃1= 𝜃2
  𝜋
𝑇 . 𝑙1 𝑇 . 𝑙2 𝑙1 𝐽1
( 100 4 − 62,5 4 )
32
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 = = =0,847
𝐺.𝐽1 𝐺 . 𝐽2 𝑙2 𝐽2 𝜋 4
100
32
  𝑙1
𝑙 2= … (1 )
0,847
SOLUSI CTH POROS SERI

Jawaban a:

  𝜃1= 𝜃3

  𝜋
𝑇 . 𝑙1 𝑇 . 𝑙3 𝑙1 𝐽1
( 1004 − 62,54 )
32
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 = = =1,447
𝐺.𝐽1 𝐺 . 𝐽3 𝑙3 𝐽3 𝜋 4
87,5
32
  𝑙1
𝑙 3= … (2 )
1,447
SOLUSI CTH POROS SERI

Jawaban a:
  𝑙1 1218,8 𝑚𝑚
 𝑙 1+𝑙 2 +𝑙 3= 3,5𝑚 =3500 𝑚𝑚 𝑙 2= = =1439 𝑚𝑚
0,847 0,847
  𝑙1 𝑙1
𝑙 1+ +   𝑚𝑚
=3500 𝑙1 1218,8 𝑚𝑚
0,847 1,447 𝑙 3= = =842,2𝑚𝑚
1,447 1,447
  1 1
(
𝑙 1 1+
0,847
+ =3500 𝑚𝑚)
1,447   𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙 3 = 𝐿 − 𝑙 1 − 𝑙 2
 𝑙 1 ( 2,8717 ) =3500 𝑚𝑚
 𝑙 3=3500 −1218,8 − 1439=842,2 𝑚𝑚

  3500 𝑚𝑚
𝑙 1= =1218,8 𝑚𝑚
2,8717
SOLUSI CTH POROS SERI

Jawaban b:
  𝜋 2 3 3 6
𝑇= 47,5  𝑁 / 𝑚𝑚 [ 100 𝑚𝑚 − 62,5 𝑚𝑚 ] =7,9. 10 𝑁 .𝑚𝑚=7900 𝑁 . 𝑚
16

  𝑇 𝑙1 𝑙2 𝑙3
𝜃 =𝜃 1 + 𝜃 2 + 𝜃3 =
𝐺 [ 𝐽1
+
𝐽2
+
𝐽3 ]
6
  7,9.10 𝑁 . 𝑚𝑚 1218,8 𝑚𝑚 1 439 𝑚𝑚 8 42,2𝑚𝑚
𝜃= 3
82,5. 10 𝑁 / 𝑚𝑚
2
[ 𝜋
32
( 100 4 − 62,5 4 )
+
𝜋
32
100
4
+
𝜋
32
87,5 ]
4
=0,042 𝑟𝑎𝑑

  0,042 𝑟𝑎𝑑 180°


𝜃=
❑ | 𝜋 𝑟𝑎𝑑
|
=2,406 °
SOLUSI CTH POROS SERI

•Kesimpulan:
 

panjang setiap bagian: dan dengan nilai torsi yang diterapkan sebesar T
= 7900 Nm dan total sudut puntir .
POROS SERI DAN PARALEL
POROS PARALEL

• Ketika torsi penggerak (T0) diterapkan di


persimpangan kedua poros, dan torsi penahan
T1 dan T2 di ujung lain dari poros, maka poros
dikatakan terhubung secara paralel, seperti
yang ditunjukkan pada gambar. Dalam kasus
seperti itu, sudut puntir sama untuk kedua
poros, yaitu

 𝜽𝟏= 𝜽𝟐 𝒅𝒂𝒏𝑻 𝟎= 𝑻 𝟏 +𝑻 𝟐 …(𝟕)


C O N TO H
P O R O S PA R A L E L

2. Kedua poros AB dan BC, dengan panjang yang sama dan diameter d dan 2d,
terbuat dari bahan yang sama. Kedua poros bergabung di B melalui kopling poros,
sedangkan ujung A dan C sudah terpasang (kantilever). Momen puntir T
diterapkan pada kopling. Jika TA dan TC mewakili momen memutar di A dan C,
maka
(a) TC = TA (b) TC = 8 TA (c) TC =16 TA (d) TA =16 TC
SOLUSI CTH POROS PARALEL

Diketahui: Jawaban:
  𝑇𝐴 .𝐿 𝑇𝐶 . 𝐿
LAB = LBC =L 𝜃 𝐴𝐵 =𝜃 𝐵𝐶 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝐺.𝐽 𝐴 𝐺 .𝐽𝐶
dAB = d 𝑇𝐴 𝑇𝐶
 
=
dBC = 2d 𝜋
𝑑
4 𝜋
( 2𝑑 )
4

32 32
Tkopling = T   𝑇 𝐶
𝑇 𝐴=
1 6
Ditanya:
 Kesimpulan:
Rasio TC terhadap TA= ...?
 Ratio TC terhadap TA:
PEKERJAAN RUMAH
1. Poros torsi komposit terdiri dari tabular
shell (1) terikat pada panjang AB dari
poros pejal kontinu yang memanjang dari A
ke C (2) dan (3). Torsi terkonsentrasi T
diterapkan ke ujung bebas C poros dalam
arah yang ditunjukkan pada gambar.
Tentukan (a) torsi internal dan tegangan
geser pada shell (1) dan core (2) (yaitu,
antara A dan B), (b) tentukan sudut rotasi
pada ujung C.
SOLUSI
POROS SERI

Diketahui: Data tambahan: Data modulus geser:


TC = 7,5 kN.m do = 100 mm StAISI; Gst = 80 GPa
L1 = LAB = 1700 mm di = 65 mm Al2014-T6; Gal = 28 GPa
LBC = 1500 mm G1 = 28 GPa BrC83400; Gbr = 37 GPa
Ditanya: G2 = 37 GPa BrzC83400; Gbrz = 38 GPa
a) T1 = ...?, T2 = ...? ,
shell = ...?, dan core = ...?
b)  C= ...?
SOLUSI
POROS SERI

Jawaban a:
T1 = 5,827 kNm
T2 = 1,673 kNm
shell = 36,124 MPa
core = 31,028 MPa

Jawaban b:
C = ...
PEKERJAAN RUMAH
2. Poros torsi komposit terdiri dari dua poros
pejal yang disambungkan pada flens B.
Poros (1) dan (2) masing-masing dipasang
ke penyangga kaku pada A dan C. Torsi
terkonsentrasi T diterapkan ke flens B
dalam arah yang ditunjukkan pada gambar.
Tentukan (a) torsi internal dan tegangan
geser di setiap poros, (b) tentukan sudut
rotasi flens B.
SOLUSI
POROS PAR ALEL

Diketahui: Data tambahan: Data modulus geser:


T = TB = 10 kN.m d1 = 85 mm StAISI; Gst = 80 GPa
L1 = LAB = 3400 mm d2 = 100 mm Al2014-T6; Gal = 28 GPa
L2 = LBC = 4100 mm G1 = 80 GPa BrC83400; Gbr = 37 GPa
Ditanya: G2 = 38 GPa BrzC83400; Gbrz = 38 GPa
a) T1 = ...?, T2 = ...? ,
1 = ...?, dan 2 = ...?
b) B = ...?
SOLUSI
POROS PAR ALEL

Jawaban a:
T1 = 5,699 kNm
T2 = -4,301 kNm
1 = 47,265 MPa
2 = -21,903 MPa
SOLUSI
POROS PAR ALEL

Jawaban b:
B = 2,71
SOLUSI
POROS PAR ALEL

Tahapan penyelesaian:
 
∑ 𝑀 =0;𝑇 −𝑇 1+𝑇 2=0
 𝑇 =𝑇 1 − 𝑇 2 … (1)
 

  𝑇1
𝜃1 + 𝜃2= 0

. 𝐿1 𝑇 2 . 𝐿2
+ =0
𝐺1. 𝐽 1 𝐺2 . 𝐽 2
 𝜃1= 𝜃𝐵 − 𝜃 𝐴 → 𝐹𝑖𝑥 𝑑𝑖 𝐴 : 𝜃 𝐴 = 0
𝐺1 𝐽1 𝐿1
  𝜃1= 𝜃𝐵  𝑇 1 =−
[( )( )( )]
𝐺2 𝐽2 𝐿2
𝑇 2 … (2 )

 𝜃2= 𝜃𝐶 − 𝜃 𝐵 → 𝐹𝑖𝑥 𝑑𝑖 𝐶 : 𝜃𝐶 =0  𝑆𝑢𝑏𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖 ( 2 ) 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑠 . (1 )


  𝜃2= − 𝜃 𝐵
SOLUSI
POROS PAR ALEL

Tahapan penyelesaian:
𝐺1 𝐽1 𝐿1
(  1 ) … 𝑇 =−
[( )( )( )]
𝐺2 𝐽2 𝐿2
𝑇 2−𝑇 2

𝐺1 𝐽1 𝐿1
 𝑇 2 =− 𝑇 /
[( )( )( ) ]
𝐺2 𝐽2 𝐿2
+1 = … 𝑘𝑁 . 𝑚

 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇 2 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑠 . ( 1 ) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇 1 .

  𝑇 1 𝑟1   𝑇 2 𝑟2
𝜏1= = … 𝑀𝑃𝑎 𝜏2= = … 𝑀𝑃𝑎
𝐽1 𝐽2

  𝑇 1 𝐿1   𝑇 2 𝐿2
𝜃1 = =… ° 𝜃2= =… °
𝐺1 𝐽 1 𝐺2 𝐽 2
PEKERJAAN RUMAH
1. Poros torsi komposit terdiri dari segmen
baja dan segmen aluminium digerakkan
oleh dua torsi seperti yang ditunjukkan
pada gambar. Tentukan nilai T maksimum
yang diizinkan pada kondisi berikut: τst ≤
83 MPa, τal ≤ 55 MPa, dan sudut rotasi
ujung bebas dibatasi hingga 6°. Untuk baja,
G = 83 GPa dan untuk aluminium, G = 28
GPa.
PEKERJAAN RUMAH
2. Sebuah batang penampang melingkar
ABC dipasang di ujung A dan C dan
dikenakan torsi T di B. AB = BC = L
dan momen inersia polar bagian AB
dan BC adalah 2J dan J. Jika G adalah
modulus kekakuan, berapa sudut puntir
titik B?
PEKERJAAN RUMAH
3. Batang bundar padat AB dengan
diameter D dan panjang L dipasang di
kedua ujungnya. Sebuah torsi T
diterapkan pada bagian X sehingga AX
= L/4 dan BX = 3L/4. Berapakah
tegangan geser maksimum pada
batang?

Anda mungkin juga menyukai