Anda di halaman 1dari 27

14.6. SHAKING FORCE / GAYA KOCOK.

Gaya kocok/Shaking Force didefinisikan sebagai jumlah vektor


dari gaya-gaya yang terdapat pada rangka suatu mesin dengan
gaya-gaya yang berubah-ubah dalam arahnya, harganya atau
keduanya.
Gaya –gaya yang diteruskan ke rangka sebuah mesin dapat
dipandang terjadi dari : 1) Gaya akibat gaya –gaya Statik dan 2)
Gaya-gaya akibat gaya-gaya inersia (gaya dinamik). Analisa gaya
gabungan akan memberikan gaya-gaya yang berubah-ubah yang
terdapat pada struktur mesin yang harus diperhatikan dalam
rancangan mesin. Tetapi dapat juga bila dikehendaki untuk
memisahkan efek kocokan gaya-gaya inersia dan kocokan gaya
statik karena dalam beberapa kasus efek gaya inersia dapat
diseimbangkan sebagian, atau sepenuhnya, mengenai
penyeimbangan mesin-mesin. Mekanisme Engkol peluncur
dipilih untuk mengilustrasikan prinsip-prinsip tersebut.
 

Batang hubung digantikan dengan sebuah sistem Ekuivalen Kinetik.


Dalam mekanisme engkol peluncur pada gbr. 19.a) dengan titik
berat penghubung –penghubung , , dengan gaya-gaya inersia dapat
diperoleh dengan metode analitik utk penghubung 2 dan 4, dengan
mudah, namun agak sukar untuk penghubung 3.
Prosedur yang dipakai   untuk menyederhanakan
analisa adalah dengan menggantikan massa batang
hubung yang terkonsentrasi dititik beratnya dengan
dua massa,yaitu satu massa di pena engkol dan satu
massa lainnya di pena torak. Berat batang hubung
yang di pandang terkonsentrasi di pena engkol, dan
berat batang hubung yang dipandang terkonsentrasi
di pena torak, seperti gambar 19.1.b. Dimana batang
hubung diletakkan diatas dua buah timbangan, dan
ditentukan berat pena engkol dan berat di pena torak.
Secara analitik , berat-berat tersebut dapat
dinyatakan dengan :
Dimana : W = adalah berat total   batang hubung.
: = jarak dari titik berat batang hubung ke
pusat pena torak.
: = jarak dari titik berat batang hubung ke
pusat pena engkol.
: L = panjang batang hubung.
Pada gambar 19.1.c.memperlihatkan sistem pada
tahap ini, dimana batang hubung dipandang tanpa bobot.
Metode penggantian batang hubung dengan dua bobot
terkonsentrasi diatas, secara sekilas akan terlihat
memberikan suatu pendekatan dalam harga gaya goyang,
dan dalam arah gaya goyang. Namun tidak selalu
demikian, terlihat dari suatu pegujian persamaan-
persamaan untuk sebuah sistem ekuivalen kinetik :
.................(1)  
= ...............(2)
M ................(3).
Dan hubungan yang dapat diturunkan adalah :
=.
Persamaan 1 dan 2 terpenuhi , tetapi pers. 3 tidak terpenuhi,
dengan konklusi bahwa gaya inersia resultante dari dua berat
terkonsentrasi akan mempunyai harga dan arah yang benar,
tetapi gaya inersia resultante akan sejajar dan bergeser dari
harga yang benar. Pergeseran tersebut akan menyebabkan
fakta bahwa momen inersia dari batang hubung aslinya akan
berbeda dari sistem dengan memakai dua berat
terkonsentrasi , yang memberikan harga jarak yang berbeda
dari titik berat ke gaya inersia, seperti terlihat dari : h =
19.2. Analisa Alternatif Penggantian Berat Batang
Hubung Dengan Dua Berat Terkonsentrasi .
Analisa Analitik agar kita dapat menguasai secara
penuh langkah-langkah yang harus diambil.
Harga gaya inersia dari sistem aslinya akan ditentukan
dan dibandingkan dengan gaya inersia dari sistem
ekuivalennya.
 

19.3. Tanpa Bobot Imbang.


Untuk Mekanisme Engkol Peluncur diatas terdapat
empat gaya inersia yang harus diperhatikan dalam
mendapatkan gaya kocok(=Shaking Force) total yaitu :
1. Gaya Inersia akibat berat Torak =
2. Gaya Inersia akibat berat batang hubung yang
dipandang terkonsentrasi di torak ,=
 
3.Gaya Inersia akibat berat engkol dititik berat R dari
bantalan engkol,= .
4. Gaya Inersia akibat berat batang hubung yang
dipandang terkonsentrasi di pena engkol, =
Gaya-gaya 1) dan 2) digabungkan gaya tunggal di
sepanjang engkol menuju keluar yaitu = , dimana +
Untuk : = gaya inersia primair =
= ()R
: = gaya inersia sekundair.=
=R
Atau  
...... ... (1)
Dan Gaya-gaya 3) dan 4) dapat digabung menjadi
satu gaya tunggal disepanjang engkol menuju arah
keluar. :
Untuk adalah berat engkol ekuivalen dipena
engkol= sehingga R sehingga berat engkol dipandang
ada di pena engkol, maka :
R ............ .................(2).
Pada gambar 19.3a.memperlihatkan gaya-gaya inersia torak
dan engkol dalam posisinya . Seperti telah di tunjukkan pada
Bab 14.tentang Gaya Kocok (shaking force), gaya total yang
dikenakan pada struktur sebagai akibat dari gaya-gaya inersia
adalah jumlah vektor gaya-gaya inersia dari masing-masing
anggota.Gaya-gaya inersia yang dijumlahkan secara vektor di
tunjukkan dalam gambar 19.3b.

Gbr 19.3a.gaya inersia digantikan dgn batang hubung yg digantikan dgn dua berat
 

  𝜃
 𝛼

Gambar 19.3b.Gaya Kocok ( Shaking Force), adalah jumlah


vektor dari gaya-gaya Inersia.
Sudut sudut yang terbetuk oleh gaya .
Sudut sudut yang terbentuk oleh gaya kocok ().
Gaya (+)digambarkan ke-arah kiri dan ke-kanan jika (-).
Contoh -1:  
Suatu Mesin motor dengan kecepatan 1000 rpm,
panjang batang hubung =356 mm, panjang langkah
254 mm, Beratbbatang penghubung =154 N,berat dari
torak dan pena torak = 91 N. Berat dari engkol dan
pena engkol = 45,4 N. Jarak dari sumbu poros engkol
ke titik pusat gabungan dari engkol dan pena engkol =
38,1 mm. Jarak dari sumbu poros engkol ketitik pusat
batang penghubung dan engkol = 102 mm.
Ditanyakan : Besar gaya Getar (Shaking Force).
Jawab: n = 1000 rpm,mk kecepatan sudut =
= 104,66 radian/dtk.
Panjang batang penghubung   = L = 356 mm = 0,356 m.
Panjang langkah = = P= 254 mm = 0,254 m.
Panjang pena engkol ke titik berat = C = .
= L - = 356 mm – 254 mm = 102 mm= 0,102 m. Berat
batang hubung = W = 154 N.
Berat torak dan pena torak (berat torak)== 91 N.
Berat Engkol dan pena engkol (berat engkol) =
= 45,4 N, Jarak titik pusat poros engkol ketitik pusat
gabungan dari engkol dan pena engkol = .
= O = 38,1 mm= 0,0381 m.
Jarak sumbu poros engkol ke titik pusat batang
hubung dan engkol =R = 102 mm = 0,102 m.
n = 1000 rpm , 104,66 rad/dtk.
 
L = 0,356 m , = P= 254 mm = 0,254 m.
= L - = 356 mm – 254 mm = 102 mm= 0,102 m.
W = 154 N, = 91 N, = 45,4 N.
= O = 38,1 mm= 0,0381 m. R = 102 mm= 0,102 m
Di222tanya : Gaya Getar/Gaya kocok/Shaking Force.

222
a) Massa terpusat pada Engkol
  dan Pena engkol (=)
dimana = M = Massa.
R= = atau =
= . 45,4 N = 16,958 N
b) Batang hubung digantikan dengan sebuah sistem
Ekuivalen kinetik, secara analisa berat-berat tersebut
dapat dinyatakan. : C P
L
𝐺
  3
.L W. =0 . L W .=
  0
. L = W . . L =W .
.=W .=W
. = 154 ( ) . = 154
. = 109,876N . = 44,1236 N.
Untuk Tanpa Bobot Imbang.
Gaya –gaya Inersia sepanjang gerak torak
untuk := R

:= R cos 2
=R .  
misalkan sudut = 60 dan gravitasi bumi = 10 = (0,102)
()
= 15097,07595(0,5) = 7548,538 N.

= (0,102)( ))
= 4325,5667. cos 120
= - 2162,7833 N
Maka = 7548,538 + (- 2162,7833) =
5385,7547 N.
b) Gaya-gaya Inersia pada gerak
  Engkol ( Rotasi) = .
= adalah gaya inersia akibat berat engkol dititik
berat R dari bantalan engkol ditambah gaya-gaya
inersia akibat berat batang hubung yang di pandang
terkonsentrasi di pena engkol,.
= R R utk R = R. Maka
= R R= R
= (0,102) =
= 14189,4432 N
c). Gaya Getar/ Gaya Kocok  ( Shaking Force) terbentuk
akibat dari gaya-gaya inersia translasi ()dan gaya
inersia rotasi (), pada sudut 60
Skala gaya = =2000 N digambarkan = 1cm.
Gaya digambarkan = x 1 cm = 2,69 cm.
Gaya digambarkan = x 1cm = 7,09 cm.
Contoh 2.  
Motor Bakar satu silinder dengan data-data sbb:
n = 1500 rpm.
R = C = 102 mm = () = 102 mm).
= = 63,5 mm.
= 3,63 kg.
L = CP = 408 mm; C = = 102 mm.
P = = L = 408 mm102 mm= 306mm.
3,63 kg.; = 3,18 kg.
Ditanya: a) Besar Gaya Kocok ( ) pada sudut
: b) Sudut yang bterbentuk oleh Gaya Kocok ?
 

C L
P
4

R
 
= = 157
= = (3,63) = 2,2598 kg.

102 306

= 3,63 ................................(1).
() = () (102) = (306)
= = 3 .........(2)  
(2) (1)
3 = 3,63 4 = 3,63
= 0,9075 kg.
= 3,63 = 3,63
Jumlah massa yang berputar = +
+ =2,26 + 2,7225 = 4,9825 kg.
Jumlah massa yang bertranslasi = +
+ = 3,18 + 0,9075 = 4,0875 kg.
Gaya sentrifugal pada engkol   =
= =(4,9825)(0,102) =
= kg. m . = N ( ingat: W = m . g atau N = kg. 10 )
= 12526,9954 N
Gaya kelembaman Primair = .
= R Untuk
66.
= =
=
Gaya Kelembaman Sekundair
  =.
R. .
Utk. = 150
= 2. 150= 300= 0,5.
=
1284,598 N
Jumlah Gaya kelembaman (Torak + pena torak) =
Gaya Getar = Gaya Kocok=
  (Shaking Force ).
Skala gaya == 350 N = 1mm.
= 12527 N . ;=
Maka :
x 1mm =35,8 mm
mm.
=sudut yang dibentuk
oleh gaya kocok.
  Dari poligon didapat
Gaya kocok.
0 0

Anda mungkin juga menyukai