Anda di halaman 1dari 28

7

HIDROKARBON

A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON


B. HIDROKARBON

Apabila kita membakar kayu, maka akan didapat suatu zat berwarna
hitam yang kita sebut arang. Arang yang dihasilkan dari peristiwa pembakaran
adalah karbon (C). Hampir semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan,
bahkan manusia apabila dibakar akan menghasilkan karbon, sehingga orang
beranggapan bahwa senyawa yang mengandung karbon hanya berasal dari
makhluk hidup (organisme). Berdasarkan kesimpulan itu, senyawa karbon
disebut juga senyawa organik. Senyawa karbon lain yang tidak berasal dari
makhluk hidup disebut senyawa anorganik, misalnya plastik, serat sintetik, obat-
obatan, dan lain-lain.
Dalam mempelajari senyawa hidrokarbon Anda dapat memahami sifat-
sifat senyawa organik dan senyawa makromolekul.
Hubungan antara konsep yang satu dengan yang lain dapat Anda perhatikan
pada peta konsep berikut.
134 KIMIA X SMA

HIDROKARBON
C dan H
mempunyai

kekhasan rantai karbon tertutup


atom C ada yang
misalnya
ada yang
C primer terbuka senyawa
(alifatik) aromatik
terdiri
C sekunder alkana ikatan
tunggal

C tersier alkena ikatan


rangkap dua

C kuarter alkuna ikatan


rangkap tiga
membentuk
isomer isomer
benzena struktur posisi

turunan isomer
benzena geometri
terdiri

isomer
rangka
terdiri dari

Peta Konsep Hidrokarbon

A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON


Senyawa yang di dalamnya terkandung unsur karbon disebut senyawa
karbon. Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya senyawa karbon
dibedakan menjadi dua, yaitu senyawa karbon organik dan senyawa karbon
anorganik. Perbedaan kedua kelompok senyawa itu sebagai berikut.
KIMIA X SMA 135
Tabel 7.1 Perbandingan Karbon Organik dan Anorganik
Karbon organik Karbon anorganik
1. Umumnya berasal dari makhluk 1. Tidak berasal dari makhluk
hidup dan bisa disintesis di hidup. Contoh: batu kapur
laboratorium. (CaCO3), karbit (CaC2), soda
Contoh: CO(NH2)2, protein, kue (NaHCO3), soda abu
lemak, karbohidrat, dan seba- (Na2CO3)
gainya. 2. Ada yang mempunyai ikatan
2. Mempunyai ikatan kovalen. ion, ada yang mempunyai
3. Struktur molekulnya dari ikatan kovalen
yang sederhana sampai ke 3. Struktur molekulnya sederhana
yang besar dan kompleks. 4. Tidak dapat membentuk isomer
4. Umumnya dapat membentuk 5. Titik leleh dan titik didihnya
isomer (satu rumus molekul tinggi
senyawanya berbeda).
6. Umumnya mudah larut dalam
5. Titik leleh dan titik didihnya air
rendah
7. Reaksinya relatif cepat
6. Umumnya sukar larut dalam air
7. Reaksinya relatif lambat

1. Identifikasi Unsur-unsur Dalam Senyawa Karbon


Dalam mengetahui jenis unsur yang terkandung dalam suatu senyawa
karbon dilakukan analisis kualitatif, antara lain dengan cara membakar
materi itu, yang kemudian dari data hasil pengamatan kita lakukan analisis.
Gula dan glukosa merupakan senyawa karbon. Untuk mengetahui unsur-
unsur yang terdapat di dalamnya dapat dilakukan percobaan berikut.

Percobaan: Uji unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon


Masukkan satu sendok gula
kapas pasir ke dalam tabung reaksi.
Tutup mulut tabung dengan
kapas. Jepit tabung tersebut dengan
penjepit kayu (atau klem dengan
statif) kemudian panaskan sampai
gula
terbentuk zat cair yang menempel
pada dinding dalam tabung reaksi
tersebut.
136 KIMIA X SMA

Ambil sumbat kapas tersebut kemudian masukkan kertas kobalt (II) klorida
sampai menempel pada dinding bagian dalam tabung yang ada zat cairnya tersebut.
Apa yang terjadi? Tetesi kertas kobal (II) klorida dengan air. Apa yang terjadi?
Panaskan kembali tabung reaksi tersebut sampai terbentuk zat padat hitam.
Ulangi percobaan di atas, gula pasir diganti dengan glukosa! Catat perubahan
yang terjadi.
Campurkan satu sendok glukosa dengan setengah sendok tembaga (II) oksida
pada selembar kertas, kemudian masukkan campuran tersebut dalam tabung reaksi.
Tutup tabung reaksi dengan gabus yang bersaluran pipa plastik seperti pada
gambar!

Panaskan tabung reaksi tersebut


glukosa +CuO
kemudian gas yang terjadi dimasukkan
ke dalam larutan air kapur. Amati apa
air kapur yang terjadi! Masukkan air kapur dalam
tabung reaksi yang lain, kemudian tiupkan
udara hasil pernapasanmu. Apa yang
terjadi? Catatlah hasil pengamatanmu!

2. Kekhasan Atom Karbon


Senyawa karbon jumlahnya sangat banyak diperkirakan sampai saat ini
lebih dari sembilan juta macam. Banyaknya senyawa karbon disebabkan
atom karbon mempunyai sifat yang khas yaitu atom C (Z = 6) mempunyai
4 elektron valensi, yang keempatnya dapat digunakan untuk membentuk
ikatan kovalen dengan atom-atom C atau atom nonlogam lainnya.

C
C C C C
C
(a) (b)
Gambar 7.1(a) atom C dengan 4 elektron valensi
(b) atom C membentuk ikatan kovalen dengan 4 atom C yang lain

Dalam bentuk ruang molekul CH4 merupakan bidang 4 beraturan


(tetrahedral) dengan atom C sebagai pusat dan ke 4 atomnya menempati
pada titik-titik sudutnya.
KIMIA X SMA 137
H

H H

Gambar 7.2 Struktur ruang metana

Sifat khas tersebut yang menyebabkan atom karbon dapat membentuk


rantai atom karbon dengan berbagai macam bentuk.

3. Jenis Ikatan Atom C Dalam Rantai Karbon


a. Ikatan tunggal yaitu ikatan antara 2 atom C dengan menggunakan
sepasang elektron bersama

C C C

b. Ikatan rangkap dua yaitu ikatan antara 2 atom C dengan menggunakan


2 pasang elektron bersama

C C C

c. Ikatan rangkap tiga yaitu ikatan antara 2 atom C dengan menggunakan


3 pasang elektron bersama

C C C

4. Bentuk Rantai Karbon


a. Rantai terbuka (alifatis), ada dua macam yaitu rantai lurus dan
rantai bercabang

C C C C C C C C
C
Rantai lurus
Rantai bercabang
138 KIMIA X SMA

b. Rantai tertutup (siklis), ada dua macam yaitu rantai siklis dan aromatis

C
C C C C
C C C C
C
Rantai siklis
Rantai aromatis

5. Posisi atom C dalam rantai karbon


Berdasarkan jumlah atom C yang diikat, posisi atom C dapat
dibedakan menjadi empat macam.
a. Atom C primer, yaitu atom C yang terikat dengan 1 atom C lain
b. Atom C sekunder yaitu atom C yang terikat dengan 2 atom C lain
c. Atom C tersier yaitu atom C yang terikat dengan 3 atom C lain
d. Atom C kuartener, yaitu atom C yang terikat dengan 4 atom C lain
Perhatikan posisi atom-atom C dalam rantai karbon di bawah ini!
7
CH3
6 5 4 3 2 1
CH3 CH CH2 C CH2 CH3
9 8
CH3 CH3

Atom C primer : atom C nomor 1, 6, 7, 8, 9


Atom C sekunder : atom C nomor 2 dan 4
Atom C tersier : atom C nomor 5
Atom C kuartener : atom C nomor 3

Latihan 1
1. Jelaskan mengapa atom karbon mampu membentuk jutaan macam
senyawa karbon!
2. Perhatikanlah senyawa karbon berikut ini:
7
CH3
6 5 4 3 2 1
CH3 C CH CH CH CH3
8 9 10 11
CH3 CH3 CH3 CH3

Tentukan atom C primer, C sekunder, C tersier, dan C kuartener!


KIMIA X SMA 139
B. HIDROKARBON
Seperti telah kita ketahui, atom karbon mempunyai sifat yang khas,
terutama kemampuannya dalam membentuk berbagai jenis ikatan.
Banyaknya jenis ikatan yang dapat dibentuk atom C ini mengakibatkan
jumlah senyawa karbon menjadi sangat banyak sehingga sukar untuk
dipelajari.
Dalam rangka mempermudah mempelajarinya maka dikelompokkan
mulai dari golongan yang paling sederhana, yaitu hidrokarbon. Sesuai
dengan namanya, hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari unsur
hidrogen (H) dan karbon (C) saja. Hidrokarbon dapat dibagi menjadi tiga
yaitu alkana, alkena dan alkuna.
Alkana, alkena, dan alkuna termasuk senyawa hidrokarbon alifatis.
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon
yangmempunyai ikatan tunggal. Alkena dan alkuna merupakan senyawa
hidrokarbon tidak jenuh, yaitu senyawa yang mempunyai ikatan rangkap
dua (C = C) atau rangkap tiga (C C).

1. Deret Homolog Alkana, Alkena, dan Alkuna


a. Alkana (Hidrokarbon Jenuh)
Setiap satu atom C mempunyai 4 tangan yang dapat berikatan
dengan atom C yang lain atau atom H, dapat digambarkan:
1 atom C
H
|
H C H
|
H
atau rumus molekulnya ditulis CH4 (metana)
2 atom C
H H
| |
H C C H
| |
H H
atau disederhanakan menjadi
H3C CH3 dan rumus molekulnya C2H6 (etena)
140 KIMIA X SMA

3 atom C
H H H
| | |
H C C C H
| | |
H H H
atau disederhanakan menjadi:
CH3 CH2 CH3 dan rumus molekulnya C3H8 (propana)
Menurut contoh rumus molekul dapat disimpulkan bahwa, bila n =
jumlah atom C dalam alkana, maka jumlah atom H-nya adalah 2n + 2
sehingga dirumuskan: CnH2n+2

b. Alkena (Hidrokarbon Tak Jenuh)


Alkena adalah golongan senyawa hidrokarbon alifatis tidak jenuh
yang mengandung satu ikatan rangkap 2 di antara atom C-nya (C = C).
Model molekul (molymood) dapat digunakan untuk membuktikan
bahwa alkena yang anggota terkecilnya mengandung 2 atom C.
Tabel 7.2
Jumlah Rumus Rumus Nama
atom C struktur molekul senyawa
2 H2C=CH2 C2H4 etena
3 H2C=CHCH3 C3H6 propena
4 H2C=CHCH2CH3 C4H8 1-butena

Jadi rumus umum alkena: CnH2n


Nama-nama alkena sesuai dengan nama alkananya, hanya saja akhiran
"ana" diganti "ena".

c. Alkuna (Hidrokarbon Tak Jenuh)


Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatis tidak jenuh yang
mengandung satu ikatan rangkap 3 di antara atom C-nya (C C).
Tabel 7.3
Jumlah Rumus Rumus Nama
atom C struktur molekul senyawa
2 HC CH C2H2 etuna
3 HC CCH3 C3H4 propuna
4 HC CCH2CH3 C4H6 1-butuna

Jadi, rumus umum alkuna: CnH2n-2


KIMIA X SMA 141
Nama-nama alkuna sesuai dengan nama alkananya hanya saja akhiran
"ana" diganti "una".
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum sama dan
mempunyai sifat-sifat yang mirip, disebut deret homolog (deret
sepancaran).
Tabel 7.4: Deret Homolog Alkana, Alkena, dan Alkuna
Alkana Alkena Lakuna
Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama
CH4 metana - - - -
C2H6 etana C2H4 etena C2H2 etuna
C3H8 propana C3H6 propena C3H4 propuna
C4H10 butana C4H8 butena C4H6 butuna
C5H12 pentana C5H10 pentena C5H8 pentuna
C6H12 heksana C6H12 heksena C6H10 heksuna
C7H16 heptana C7H14 heptena C7H12 heptuna
C8H18 oktana C8H16 oktena C8H14 oktuna
C9H20 nonana C9H18 nonena C9H16 nonuna
C10H22 dekana C10H22 dekena C10H18 dekuna

2. Tatanama
Tananama alkena, alkana, dan alkuna mengikuti tata nama IUPAC.
Sebelum membahas tata nama alkana, terlebih dahulu Anda harus
mengenal gugus alkil.
Alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom hidrogennya.
Alkil juga sering disebut cabang.
CnH2n + 1

Cara menyebutkan nama alkil sesuai dengan nama alkananya, hanya


saja akhiran "ana" diganti "il".
Tabel 7.5
Rumus alkil Nama alkil
-CH3 metil
-C2H5 etil
-C3H7 propil
-C4H9 butil
C5H11 amil
142 KIMIA X SMA

Beberapa gugus alkil yang sering kita temui dalam senyawa karbon.
1) Gugus metil dan etil masing-masing mempunyai satu jenis
2) Gugus propil mempunyai 2 jenis
CH2 CH2 CH3 = propil
CH CH3 = isopropil
|
CH3
3) Gugus butil mempunyai 4 jenis
CH2 CH2 CH2 CH3 = butil
CH2 CH CH3 = isobutil
|
CH3
CH3
|
CH = sekunder butil
|
CH2
|
CH3
CH3
|
C CH3 = tersier butil
|
CH3

a. Tata nama alkana


Cara pemberian nama senyawa hidrokarbon diatur sebagai berikut.
1) Alkana rantai lurus/tidak bercabang
Dengan menambahkan awalan kata "normal" di depan
namanya. Contoh:
H3 - C - C - CH3 = normal butana (n - butana)
| |
H2 H2
H3C - C - C - C - CH3 = normal pentana (n - pentana)
| | |
H2 H2 H2
H3C - C - C - C - C - CH3 = normal heksana (n - heksana)
| | | |
H2 H2 H2 H2
KIMIA X SMA 143
2) Alkana rantai bercabang
Caranya:
a) Tentukan rantai C terpanjang sebagai rantai utama dari alkana,
yang diluar rantai utama disebut cabang.
Contoh:

H3C CH CH2 CH2 CH3 rantai utama (6 atom C)


cabang|
CH2
|
CH3

CH3
|
CH2
|
H3C C CH2 CH C2H5 cabang
| |
CH3 C3H7 rantai utama (8 atom C)
cabang

b) C rantai pokok diberi nomor, mulai dari ujung yang dekat


dengan cabang
3 4 5 6
H3C CH CH2 CH2 CH3 ujung 2
cabang 2|
CH2
1
|
CH3
ujung 1

Ujung 1, cabang mendapat nomor 3


Ujung 2, cabang mendapat nomor 4
Maka pemberian nomor dimulai dari ujung 1
c) Urutan menyebutkan nama adalah:
Perhatikan gambar pada b
cabang terikat: pada C ketiga
nama cabang: metil
nama rantai utamak alkana, yaitu heksana
Maka nama senyawa di atas 3 - metil heksana.
Contoh lain:
4 3 2 1
H3C CH2 CH CH3 rantai utama = butana
| 2-metil butana
CH3 cabang=metil
144 KIMIA X SMA

d) Bila rantai utama mengikat cabang lebih dari satu dan


- sejenis, maka sebelum menyebutkan nama cabang diawali kata:
di = bila ada 2 cabang
tri = bila ada 3 cabang
tetra = bila ada 4 cabang
penta = bila ada 5 cabang, dan sebagainya
contoh:

CH3 metil
4 3 2| 1
H3C CH2 C CH3 = 2, 2- dimetil butana
|
CH3 metil

CH3 metil
1 |2 3 4 5 6
H3C CH CH HC CH2 CH3 = 2, 3, 4- trimetil heksana
| |
CH3 CH3
metil metil

- Jika tidak sejenis, maka nama cabang disebutkan sesuai


urutan abjad
contoh:

CH3 metil
5 4 3 2| 1
H3C CH2 CH HC CH3 = 3-etil- 2-metil pentana
|
CH2
| etil
CH3

menurut urutan abjad etil (e) disebut lebih dulu dari metil (m)
CH3
isopropil
|
HC CH3
1 2 3 4| 5 6 7
H3C CH2 CH CH CH2 CH2 CH3 = 3-etil- 4-isopropil heptana
|
C2H5 etil

e) Bila dari kedua ujung cabang mendapat nomor yang sama,


maka dipilih ujung yang mempunyai cabang lebih banyak.
KIMIA X SMA 145
Contoh:
CH3
|
ujung 2 H3C CH C CH3 ujung 1
| |
CH2 CH3

- Ujung 1 C ke 2 memberi 2 cabang


- Ujung 2 C ke 2 memberi 1 cabang
Maka pemberian nomor dimulai dari ujung 1, namanya menjadi
2, 2, 3-trimetil butana.

Latihan 2
1. Sebutkan unsur senyawa berikut!
a. CH3
|
CH3 CH2 CH CH3
|
CH3
b. CH3 CH3 CH3
| | |
CH3 C CH CH CH CH3
| |
CH3 C2H5
c. (CH2)2 CH CH (CH3)2
d. (CH3)3 C CH (C2H5) CH (CH3)2
2. Tuliskan rumus struktur dari senyawa berikut!
a. 2,2 dimetil heksana
b. 3 etil 2,2 - dimetil pentana

b. Tata nama alkena


Cara pemberian nama pada senyawa alkena diatur sebagai
berikut.
1) Tentukan rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap (C
= C), sebagai rantai utama alkena yang diluar rantai pokok disebut
cabang.
146 KIMIA X SMA

2 3 4 5
H3 C C = CH CH CH3 H3C C CH2 CH2 CH3
| | cabang
rantai CH3 CH3 1 CH2 rantai utama
utama
cabang

2) Rantai utama diberi nomor, mulai dari ujung yang dekat dengan
ikatan rangkap
4 3 2 1 2 3 4 5
H3C CH CH = CH3 H3C C CH2 CH CH3
| |
CH3 1 CH2 CH3

3) Urutan menyebabkan nama


Sama seperti pada alkana, hanya saja akhiran "ana" diganti "ena"
dan sebelum menyebutkan nama alkena terlebih dahulu menyebutkan
nomor C yang berikatan rangkap.
2 3 4 5
H3C C CH2 CH CH3
|
1 CH2 CH3

2, 4 - dimetil-1 - pentena
Alkena rantai lurus tidak diberi awalan kata normal.
1 2 3 4
H2C = CH CH2 CH3
1 - butena (bukan n -1 - butena)
4 3 2 1
H3C C CH2 C = CH2
| | 1 - etil-4 - metil-1 heksena
5 CH CH2
2
| | etil
6 CH CH3
3

CH3
4 3| 2 1
H3C C CH = CH3 3,3-dimetil-1 - butena
|
CH3

1 2 3 4
H2C = C CH2 CH CH3 2,4-dimetil-1 - heksena
| |
CH3 5 CH2 CH3
6
KIMIA X SMA 147
Bagaimana dengan alkena yang mempunyai lebih dari satu ikatan C = C?
Senyawa alkena yang mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap
diberi nama khusus, yakni dengan menambahkan awalan numeral
(di, tri, tetra, dan seterusnya) pada kata alkena, menjadi alkadiena,
alkatriena, dan seterusnya.
Contoh:
1 2 3 4 1 2 3 4
H3C C CH = CH CH3 H3C = C = CH CH3
1, 2-butadiena
metil
CH2
2-metil-1, 3-butadiena

Latihan 3
1. Sebutkan nama senyawa berikut!
a. CH3 C = CH CH CH3 c. CH3 CH2 CH (CH3) CH CH2
| |
CH3 CH3 d. (CH3)2 CH2 (CH3) C (CH3)2
b. CH3 C = C CH3
| |
CH3 C2H5
2. Tuliskan rumus struktur dari senyawa berikut!
a. 2, 2 - dimetil - 2 - pentena
b. 2-metil - 1 - butena
c. 2, 3, 3, 4 - tetrametil - 2 - heksena

c. Tata nama alkuna


Cara memberi nama senyawa alkuna sama seperti pada alkena hanya
saja akhiran "ena" diganti "una".
5 4 3 2 1
H3C CH2 CH C CH 3 - metil-1 - pentuna
|
CH3 metil

CH3
3| 2 1
CH3 C C CH
4|
CH2
5|
CH2
6
|
CH3

3,3-dimetil -1 - heksuna
148 KIMIA X SMA

Latihan 4
1. Sebutkan nama senyawa berikut!
a. CH3 C C CH CH3
|
CH3
CH3
|
b. CH3 C C CH
|
CH3
2. Tuliskan rumus struktur dari senyawa berikut!
a. 3, 3 - dimetil - 1 - pentuna
b. 4 - etil - 4 - metil - 2 - heksana

3. Jenis-jenis Reaksi pada Alkana, Alkena, dan Alkuna


Reaksi-reaksi pada alkana, alkena, dan alkuna berkaitan dengan
perubahan ikatan kovalen yang dialami oleh molekul-molekulnya selama
bereaksi.

a. Reaksi Substitusi
Reaksi subtitusi adalah reaksi di mana atom atau gugus atom yang
terikat pada atom C dalam suatu molekul diganti oleh atom atau gugus
lain. Reaksi ini umumnya terjadi pada senyawa karbon jenuh (alkana).
Contoh: CH4 + Br2 CH3Br + HBr

b. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pernambahan atom atau gugus atom.
Pada molekul senyawa karbon tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap
dua atau tiga) sehingga terbentuk molekul senyawa karbon jenuh.
Contoh: CH2 = CH2 + Cl2 CH2 CH2
| |
Cl Cl

c. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi pelepasan suatu molekul dari
molekul senyawa karbon jenuh sehingga membentuk molekul senyawa
karbon tak jenuh.
Contoh: CH3 CH2 CH2 = CH2 + HCl
|
Cl
KIMIA X SMA 149
d. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi yang penting adalah reaksi suatu zat dengan O2, dikenal
dengan reaksi pembakaran.
Jika pembakaran dengan O2 berlebih, maka berlangsung pembakaran
sempurna. Pembakaran sempurna dihasilkan CO2 dan H2O.
Jika pembakaran dengan O2 yang kurang, maka berlangsung
pembakaran tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna
dihasilkan CO dan H2O.

4. Sifat-sifat Alkana, Alkena, dan Alkuna


a. Sifat-sifat Alkana
1) Sifat-sifat fisika
Tabel 7.6
Rumus Titik Titik
Harga Mr
molekul didih (oC) leleh (oC)
CH4 16 -161,5 -82,5
C2H6 30 -88,6 -83,3
C3H8 44 -42,1 -89,7
C4H10 58 -0,5 -138,3
C5H12 72 36,1 -129,7
C6H14 86 68,4 -98,0
C7H16 100 88,7 -95,3
C8H18 114 125,7 -57,0
C9H20 128 150,8 -54,0
C10H22 142 174,1 -30,0

a) Pada suhu kamar (25oC) senyawa-senyawa alkana dengan


jumlah atom
C1 s/d C4 : berwujud gas
C5 s/d C17 : berwujud cair
C18 s/d .... : berwujud padat
b) Makin banyak jumlah atom C dalam alkana, makin tinggi titik
didihnya.
c) Alkana bersifat nonpolar sehingga sukar larut dalam pelarut
polar (seperti air) dan mudah larut dalam pelarut nonpolar
(seperti alkohol atau eter).
150 KIMIA X SMA

2) Sifat-sifat kimia
Sifat-sifat alkana
a) Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan zat lain maka
disebut parafin.
b) Dengan bantuan sinar ultraviolet, alkana dapat bereaksi dengan
gas klor (Cl2)
uv
Reaksi: CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
monokloro metana
senyawa yang dihasilkan ini dapat bereaksi lebih lanjut menjadi:
CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl
dikloro metana
CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl
trikloro metana (kloroform)
CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl
tetrakloro metana
(karbon tetra klorida)
Reaksi ini disebut reaksi subtitusi (penggantian)
c) Pembakaran sempurna alkana dengan gas oksigen akan
menghasilkan gas CO2 dan uap air serta dibebaskan panas.
Reaksi pembakaran ini baru dapat berlangsung bila sebelumnya
harus diberi api lebih dahulu. Hal itu membuktikan bahwa
alkana tidak reaktif.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) + energi
2C4H10(g) + 13O2(g) 8CO2(g) + 10H2O + energi
Pembakaran tidak sempurna (jumlah oksigen kurang),
sebagaimana alkana membentuk gas CO2 dengan uap air
dan sisanya membentuk gas CO dan uap air, disertai dengan
sejumlah panas.
2CH4(g) 2CO(g) + 4H2O(g) + energi
d) Makin panjang rantai karbon makin berkurang kereaktifannya.

b. Sifat-sifat Alkena
1) Sifat fisis alkena
Sifat fisis alkena mirip dengan alkana, semakin tinggi Mr-nya titik
didihnya juga semakin tinggi.
KIMIA X SMA 151
Tabel 7.7 Beberapa Sifat Fisis dari Alkena
Titik Didih Titik Leleh
Nama alkena Rumus Molekul Mr
(oC) (oC)
etena C2H4 28 -105 -169
propena C3H6 42 -48 -185
1-butena C4H8 56 -6,2 -185
1-pentena C5H10 70 30 -165
1-heksena C6H12 84 63 -140
1-heptena C7H14 98 94 -120
1-oktena C8H16 112 122 -102
1-nonena C9H18 126 147 -81,3
1-dekena C10H20 140 171 -66,3

Sifat-sifat fisika alkena hampir sama seperti pada alkana. Untuk


sifat kimia, adanya ikatan rangkap pada alkena menyebabkan senyawa
ini lebih reaktif dibanding golongan alkana.

2) Reaksi kimia
a) Reaksi adisi
Alkena sukar mengalami reaksi substitusi seperti alkana, reaksi
yang khas untuk golongan alkena adalah reaksi adisi. Reaksi-reaksi
adisi pada alkena:
Gas hidrogen (reaksi hidrogenasi)
berlangsung pada suhu 150 - 200oC dengan katalis Pt/Ni
Pt/Ni
CH2 = CH2 + H2 CH3 CH3
etena etana
Halogen (reaksi halogenasi) = F2, Cl2, Br2, I2
H2C = CH2 + Br2 CH2 CH2
etena | |
Br Br
1, 2-dibromo etana
Air (reaksi hidrasi)
H2C = CH2 + H2O H3C CH2OH
etena etanol
152 KIMIA X SMA

Asam halida (HX, X = F, Cl, Br, I)


H2C = CH2 + HCl H3C CH2Cl
etena etil klorida

Alkena yang mengadisi HX rumus strukturnya lebih kompleks,


maka berlaku aturan Markovnikov (1838 - 1904) yaitu:
atom karbon yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom
hidrogen yang berbeda, maka atom H dari asam akan terikat
pada atom C yang memiliki jumlah H lebih banyak.

CH3- CH = CH2 + HCl H3C CH CH3


propena |
Cl
2 - kloro propana

atom karbon yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom


hidrogen sama banyak, maka atom H akan terikat pada atom C
yang mempunyai rantai karbon lebih pendek.

CH3 CH2 CH = CH CH3 + HI CH3 CH2 CH CH2 CH3


|
Cl
3 - kloro pentana

b) Reaksi pembakaran
Pembakaran alkena secara sempurna dihasilkan gas CO2 dan
H2O. Namun pada pembakaran tidak sempurna dihasilkan karbon
(arang) yang berupa asap hitam, dan ini mengganggu pernafasan.

c. Sifat-sifat Alkuna
1) Sifat fisis alkuna
Sifat fisis alkuna mirip dengan alkana dan alkena, hal ini karena
memiliki massa molekul relatif (Mr) yang hampir sama dengan
alkena dan alkana. Kecenderungan titik didih alkuna juga naik
dengan pertambahan nilai Mr.
KIMIA X SMA 153
Tabel 7.8 Titik Didih dan Titik Leleh
Nama Rumus Mr Mj Titik Didih Titik Leleh
etuna C2H2 26 - -04 -81
propuna C3H4 40 - -23 -103
butuna C4H6 54 0,650 9 -126
pentuna C5H8 68 0,689 40 -132
heksuna C6H10 82 0,710 72 -
heptuna C7H12 96 0,733 100 -
oktuna C8H14 110 0,747 126 -
nonuna C9H16 124 0,763 151 -
dekuna C10H18 138 0,770 182 -

2) Sifat kimia
Berkaitan dengan ikatan C C pada alkuna maka reaksi-reaksi
pada alkuna hampir sama dengan yang terjadi pada alkena, hanya
berlangsungnya reaksi lebih lama karena melalui beberapa tahap
reaksi.
a) Reaksi adisi
Beberapa reaksi adisi pada alkuna
- Reaksi halogenasi
Tahap 1 CH CH + Cl2 CHCl = CHCl
etuna 1, 2-dikloro etena
Tahap 2 CHCl = CHCl + Cl2 CHCl2 = CHCl2
1, 2-dikloro etena 1, 1, 2, 2-tetrakloro etana
- Reaksi hidrogenasi
Tahap 1 CH CH + H2 CH2 = CH2
etuna etena
Tahap 2 CH2 = CH2 + H2 CH3 CH3
etena etana
- Reaksi dengan hidrogen halida (HX)
Tahap 1 CH3 CH CH + HCl CH3 CHCl = CH2
propuna 2-kloro propena
Tahap 2 CH3 CHCl = CH2 + HCl CH3 CCl2CH3
2-kloro propena 2,2-dikloro propana
154 KIMIA X SMA

b) Pembakaran alkuna
Pembakaran alkuna adalah reaksi antara alkuna dengan gas O2
dan bersifat eksoterm.
CH CH(g) + O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(g)
pada pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO atau C.

Latihan 5
1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara:
a. etana dengan gas klorin
b. propena dengan larutan asam bromida
c. propuna dengan gas hidrogen!
2. Jelaskanlah mengapa senyawa-senyawa alkana sukar bereaksi dengan
zat lain!
3. Jelaskan tentang aturan markovnikov!

5. Isomerisasi (keisomeran)
Isomerisasi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi rumus struktur (susunan atomnya dalam ruang) berbeda.
Pada alkana, alkena, dan alkuna ada 3 jenis keisomeran, yaitu keisomeran
kerangka, keisomeran posisi, dan perbedaan kerangka geometeri.
Keisomeran kerangka: isomer-isomernya mempunyai perbedaan
kerangka atom C.
Keisomeran posisi: isomer-isomernya mempunyai perbedaan posisi
gugus fungsi.
Keisomeran geometri: isomer-isomernya mempunyai perbedaan
susunan (geometri) atom-atom pada ikatan C = C.
Berdasarkan posisi atom (gugus), isomer-isomer geometri dibedakan
menjadi.
Isomer cis: isomer di mana atom (gugus) atom sejenis berada pada
posisi yang sama.
Isomer trans: isomer di maana atom (gugus) atom sejenis berada pada
posisi yang berseberangan.
Agar keisomeran cis-trans dapat terjadi pada alkena maka setiap karbon
pembawa ikatan rangkap harus memiliki 2 atom atau gugus atom yang
berbeda.
KIMIA X SMA 155
a. Keisomeran pada alkana
Keisomeran ada alkana dimulai dari butana C4H10. Jenis keisomeran
pada alkana adalah keisomeran kerangka.
Tabel 7.9 Keisomeran Kerangka Alkana
Rumus Rumus Struktur Nama Titik
Molekul didih
C4H10 CH3 CH2 CH2 CH3 n - butana -0,5oC
CH3 CH CH3 2 - metil -11,7oC
| propana
CH3
C5H12 CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 n pentana 36oC
CH3 CH CH2 CH3 2 - metil 26oC
| propana
CH3
CH3
|
CH3 C CH3 2,2-dimetil 9oC
| propana
CH3

b. Keisomeran pada alkena


Keisomeran pada alkena dimulai dari butena C4H8. Jenis keisomeran
pada alkena adalah keisomeran kerangka, keisomeran posisi, dan
keisomeran geometri.
Keisomeran kerangka, contohnya:
CH2 = CH CH2 CH3 dan CH2 = C CH3
1-butena |
CH3
2-metil-1-propena
Keisomeran posisi, contohnya:
CH2 = CH CH2 CH3 CH3 CH = CH CH3
1-butena 2-butena
Keisomeran geometri, contohnya:
H H H CH3
C = C dan C = C
CH3 CH3 CH3 H
cis -2-butena trans- 2-butena
156 KIMIA X SMA

c. Keisomeran pada alkuna


Keisomeran pada alkuna dimulai dari butuna C4H6. Jenis keisomeran
alkuna adalah keisomeran kerangka dan keisomeran posisi.
- Keisomeran kerangka, contohnya:
CH C CH2 CH2 CH3 dan CH C CH2 CH3
1-pentuna 3-metil -1-butuna
- Keisomeran posisi, contohnya:
CH C CH2 CH2 CH3 dan CH3 C C CH2 CH3
1-pentuna 2-pentuna

Latihan 6
1. Sebutkan semua isomer dari senyawa-senyawa berikut:
a. C6H12 b. C5H10 c. C5H8
2. Jelaskan apakah pada senyawa 1-butena terjadi isomeri cis-trans!

6. Kegunaan Alkana, Alkena, dan Alkuna


a. Kegunaan alkana
Bahan memasak
Tabel 7.10
No. Alkana Kegunaan
1. metana (CH4) bahan bakar untuk memasak
bahan baku pembuatan zat kimia
(misal: NH3, HCN, H2, C2H2, dan lain-lain
2. etana (C2H6) bahan bakar untuk memasak
bahan baku pembuatan senyawa turunan
terklorinasi
refrigran dalam sistem pendinginan suhu
rendah
3. propana (C3H8) bahan komponen gas elpiji untuk mamasak
(terdiri atas 90% propana, 5% etana, dan
5% butana)
bahan baku senyawa organik
sebagai bahan refrigran
4. butana (C4H10) bahan bakar kendaraan
bahan baku karet sintesis
5. oktana (C8H18) bahan utama kendaraan bermotor (bensin)
KIMIA X SMA 157
b. Kegunaan alkena
Tabel 7.11

No. Alkena Kegunaan


1. etena (C2H4) bahan baku pembuatan politetena
bahan baku pembuatan PVC
bahan baku pembuatan polistirena
2. propena (C3H6) untuk membuat polipropena
untuk membuat serat sintetis
untuk bahan pengepakan
untuk membuat peralatan memasak
3. butadiena (C4H6) bahan pembutan karet sintesis
komponen perekat
komponen bahan proses fulkanisir

b. Kegunaan alkuna
Senyawa yang terpenting dari alkuna adalah etuna. Kegunaannya
antara lain sebagai berikut.
1) Bahan bakar obor oksiasetilena yang berguna pada pengelasan dan
pemotongan logam yang mampu menghasilkan panas antara 2500-
3000oC.
2) Bahan baku pembuatan senyawa organik lain, di antaranya etanal,
asam etanoat, dan vinil klorida.

a K u nc i RANGKUMAN
Ka t
senyawa karbon organik Sifat khas atom karbon, yaitu atom C
senyawa karbon an- dapat membentuk ikatan kovalen dengan
organik atom-atom C atau nonlogam lainnya,
sehingga dapat membentuk berbagai
kekhasan atom karbon
macam rantai karbon.
ikatan tungga
Berdasarkan jenis ikatan C dalam rantai
ikatan rangkap dua karbon dibedakan menjadi ikatan tung-
ikatan rangkap tiga gal, ikatan rangkap dua, dan ikatan
atom C primer rangkap tiga.
atom C sekunder
158 KIMIA X SMA

atom C tersie Berdasarkan bentuk rantai karbon


atom C kuarter dibedakan menjadi rantai terbuka dan
rantai tertutup.
alkana
1) Atom C primer, yaitu atom C yang
alkena
terikat dengan 1 atom C lain.
alkuna
2) Atom C sekunder, yaitu atom C yang
alkil terikat dengan 2 atom C lain.
isomeri 3) Atom C tersier, yaitu atom C yang
reaksi substitusi terikat dengan 3 atom C lain.
reaksi adisi 4) Atom C kuartener, yaitu atom C yang
reaksi eliminasi terikat dengan 4 atom C lain.
reaksi oksidasi Rumus umum
aturan Markovnikov Alkil : CnH2n+1- Alkena: CnH2n
isomer kerangka Alkana : CnH2n+2 Alkuna: CnH2n-2
isomer posisi
Isomer adalah senyawa karbon yang
isomer geometri mempunyai rumus molekul sama tetapi
parafin rumus strukturnya berbeda. Semakin
Isomer cis banyak jumlah atom C dalam senyawa
Isomer trans karbon, semakin banyak pula jumlah
isomernya.
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh.
Sukar bereaksi dan bersifat nonpolar,
sehingga tidak larut dalam air.
Pembakaran sempurna alkana akan
menghasilkan gas CO2 dan energi.
Alkena merupakan hidrokarbon tidak
jenuh yang mempunyai ikatan rangkap
dua. Dapat mempunyai isomer posisi dan
isomer geometri. Isomer posisi adalah
senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama tetapi posisi ikatan rangkapnya
berbeda. Isomer geometri adalah senyawa
rumus molekul dan posisi ikatan rangkap
sama tetapi struktur ruang berbeda.
Alkena dapat mengalami reaksi adisi,
yaitu reaksi penambahan atom atau gugus
atom pada ikatan rangkap. Reaksi adisi
tersebut berlaku aturan Markovnikov.
Alkuna mempunyai ikatan rangkap tiga
(tidak jenuh) juga dapat mengalami
reaksi adisi.
KIMIA X SMA 159

P ELATIHAN SOAL

I. Silanglah (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat!

1. Di bawah ini yang termasuk a. dapat dinyatakan dengan


senyawa karbon adalah .... suatu rumus umum
a. alkohol b. titik didihnya meningkat
b. natrium karbonat dengan panjang rantai
c. garam dapur c. mempunyai sifat kimia
d. kalsium oksida serupa
e. natrium hidroksida d. mempunyai rumus empiris
2. Gas hasil pemanasan campuran yang sama
antara glukosa dengan CuO e. mempunyai titik leleh
yang dapat mengeruhkan air meningkat dengan naiknya
kapur adalah .... massa rumusnya
a. H2 d. CO 6. Senyawa berikut yang
b. H2O e. N2 merupakan hidrokarbon tidak
c. CO2 jenuh adalah ....
a. C3H8 d. C3H6
3. 2
b. C2H6 e. C5H12
C
1 3 5 7 9 c. C4H10
CCC CC
7. Perhatikan hidrokarbon di
4C CC bawah ini!
6 8
i CH3CH(CH3)CH3
Diketahui rumus senyawa ii. CH3CHCH2
karbon primer dan tersier iii. CH3CH2CH2CH3
berturut-turut adalah .... iv. CH3CHC(CH3)2CH3
a. 1 dan 4 d. 7 dan 5
b. 2 dan 5 e. 9 dan 4 Yang termasuk alkana adalah ....
c. 4 dan 9 a. i, ii, dan iii
4. Senyawa alkana sukar bereaksi b. i dan iii
dengan senyawa lain karena .... c. ii dan iv
a. sudah stabil d. iv saja
b. sudah jenuh e. i saja
c. dapat mengalami reaksi 8. R u m u s molekul yang
adisi merupakan hidrokarbon jenuh
d. berikatan kovalen adalah ....
e. parafin a. C3H6 d. C4H8
5. Di bawah ini yang bukan b. C4H10 e. C5H10
merupakan sifat dari deret c. C3H4
homolog adalah ....
160 KIMIA X SMA

9. Yang merupakan isomer dari a. 2 metil 3 butena


butana adalah .... b. 3 metil 1 butena
a. 2 - metil butana c. 2 metil 3 butena
b. 2 - metil propana d. 2 metil 1 butuna
c. 1 - metil butana e. 3 metil 2 butena
d. 1 - metil propana 13. Isomeri geometri (cis-trans)
e. 2,2 dimetil propana terdapat pada senyawa ....
10. Pembakaran senyawa hidrokarbon a. 1 - butena d. 2 - butena
akan menghasilkan senyawa di b. 1 - butuna e. 3 - butena
bawah ini, kecuali .... c. 2 - butuna
a. CO2 d. C 14. Bila 10 liter gas etena dibakar
b. CO e. CH4 sempurna dengan gas oksigen
terjadi gas CO2 dan air. Pada
c. H2O
tekanan dan suhu yang sama,
11. Reaksi adisi 1 - butena dengan maka gas CO2 yang terjadi
larutan asam klorida akan
sebanyak ....
menghasilkan ....
a. 5 liter d. 20 liter
a. 1 - kloro butana
b. 10 liter e. 25 liter
b. 2 - kloro butana
c. 15 liter
c. 1 - kloro - 1 - butena
d. 2 - kloro - 1 - butena 15. Gas etuna sebanyak 10 liter di
e. 2 - kloro - 2 - butena bakar sempurna dengan udara,
bila udara mengandung 20%
12. Rumus bangun suatu senyawa
oksigen maka volum udara
sebagai berikut
yang diperlukan sebanyak ....
CH3 CH CH = CH2
| a. 10 liter d. 100 liter
CH3 b. 25 liter e. 125 liter
c. 50 liter
maka nama senyawa tersebut
adalah ....

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Bagaimana membuktikan adanya atom C dalam suatu senyawa karbon?
Jelaskan!
2. Bagaimana membuktikan adanya H dalam glukosa? Jelaskan!
3. Berilah contoh senyawa karbon dan kegunaannya!
4. Bagaimana perbedaan senyawa karbon organik dan senyawa karbon
anorganik?
5. Tulis isomeri dari heptana dan beri namanya!

Anda mungkin juga menyukai