LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Perbaikan Bodi Kendaraan
yang dibina oleh Bapak Agus Sholah
Oleh:
Putri Saidah (140513600928)
1
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Matakuliah praktuk perbaikan bodi merupakan matakuliah wajib bagi
mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas
Negri Malang. Bobot matakuliah ini yaitu 2 SKS/ 4 JS yang dapat diprogram pada
semester ke lima untuk pemrograman normal, selain itu untuk pemrograman
tambahan bagi mahasiswa yang ingin menambah SKS pada semester ke empat.
Matakuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan serta
keterampilan dalam melakukan perbaikan bodi pada mobil yang nantinya dapat
diterapkan dalam industri otomotif di Indonesia. Matakuliah ini juga bertujuan
untuk membuat produk instruksional serta mengajarkan siswa di SMK tentang
perbaikan bodi.
Kegiatan pembelajaran perbaikan bodi perlu untuk diadakan karena dapat
meningkatkan potensi mahasiswa sehingga bisa menguasai seluruh materi yang
berkaitan dengan mata kuliah perbaikan bodi.
Berdasarkan tujuan yang telah dibuat pada matakuliah praktik perbaikan
bodi, pada akhir perkuliahan perlu membuat laporan hasil dari praktikum yang
telah dilaksanakan. Pembuatan laporan praktikum penting dilakukan untuk
memperkuat ilmu yang telah didapatkan oleh mahasiswa dan juga sebagai media
bagi dosen pengampu matakuliah untuk mengetahui tingkat ketercapaaian
kompetensi yang telah dicapai oleh mahasiswanya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tata cara untuk melakukan perbaikan bodi dengan dolly.
2. Mengetauhi tata cara penggunaan washer welder.
3. Mengetahui cara kerja perbaikan bodi.
3
mahasiswa diharapkan mampu membuka peluang usaha karena pada saat praktik
menerapkan prosedur perbaikan yang sesuai dengan standar dealer mobil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dolly
Dolly adalah pasangan dari palu sebagai alas/landasan saat memukul atau
membentuk benda kerja pada pekerjaan body, terbuat dari baja karbon yang
sangat keras. Bentuk dan ukuranya disesuaikan dengan kebutuhan, bentuk
permukaan rata, menyiku, melengkung, bulat, kerucut dan sebagainya. Ada jenis
dolly duduk yang serbaguna berukuran besar dan berat untuk membentuk plat
yang lebih tebal, menekuk besi pejal, bahkan bisa untuk menempa dan kerja
bangku lainnya Dollly untuk membentuk permukaan plat yang
melengkung/cembung
4
Gambar 1.1. Dolly
Palu dan dolly merupakan peralatan yang paling sering digunakan untuk
perbaikan bodi kendaraan. Peralatan ini bisa dikatakan sebagai peralatan standar
perbaikan bodi kendaraan. Pemilihan palu dan dolly yang tepat sangat penting
dalam perbaikan bodi kendaraan, karena akan menentukan hasil akhir pekerjaan.
Untuk permukaan dengan kerusakaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang
hampir rata. Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan bodi yang tajam,
menggunakan dolly yang semakin cekung.
5
Gambar 1.3. Penggunaan Palu pada Dolly
Cara pertama mengusahakan plat tadi tidak cembung, tetapi diusahakan
cekung kemudian langkah perbaikannya dengan menggunakan dempul. Atau cara
yang kedua, adalah dengan melanjutkan perbaikan menggunakan teknik yang lain,
yaitu teknik hotshrinking, yaitu memanaskan plat dengan las oxyacetylene (pada
api netral) sampai menghasilkan warna kemerahan, kemudian mendinginkannya
dengan tiba-tiba. Setelah itu, permukaan yang belum rata dilakukan pendempulan.
Langkah-langkah perbaikan plat bodi dengan teknik palu-on-dolly adalah:
1. Peganglah bagian belakang dari dolly yang akan digunakan
dengan menggunakan tangan kiri. Sedangkan palu dipegang dengan
tangan kanan.
2. Cobalah latihan memukul langsung permukaan dolly dengan
pelanpelan, sehingga Anda akan merasa nyaman memegang dolly dan palu.
6
5. Setelah dirasa tepat, maka proses memalu dapat dilakukan
berulangulang dengan tenaga secukupnya, sampai permukaan mendekati
hasil yang rata.
7
Gambar 2.3. Penerapan Dolly
8
3. Setelah itu,pasang ring wesher welder dengan menggunakan setang
wesher welder pada body yang penyok.
4. Masukan batang besi kecil kedalam ring yang telah di pasangkan pada
body yang penyok.
9
permukaan menjadi rata. Cara kerja spot welder dapat dilihat pada bagian D
diatas.
3. Pengecatan primer.
Setelah permukaan bodi kendaraan dirasa cukup rata, maka dilakukan
pengecatan primer agar permukaan yang tidak rata dapat terlihat jelas sehingga
saat proses pendempulan, mekanik dapat melakukan perbaikan dengan mudah.
4. Pendempulan.
Pendempulan dilakukan setelah car primer kering. Mekanik mengamati
bagian bodi kendaraan yang tidak rata, sehingga lokasi utuk proses pendempulan
dapat ditentukan dengan benar. Pendempulan dilakukan sampai permukaan yang
rusak telah sejajar dengan permukaan yang normal.
5. Pengamplasan
Pengamplasan dilakukan setelah dempul kering. Saat dempul kering,
permukaan menjadi sangat kasar sehingga perlu diamplas dengan amplas kasar.
Setelah permukaan dempulan dirasa cukup rata, pengamplasan dilakukan
menggunakan amplas halus sambal dicelup air agar tekstur permukaan menjadi
lebih bias diraba.
10
Gambar 4.4. Pengecatan Poksi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kendaraan diciptakan sebagai alat bantu manusia dalam memenuhi
kebutuhan transportasi sehari-hari. Ketika kendaraan digunakan, sangat mungkin
terjadi kerusakan bodi yang tentunya juga tidak diinginkan. Kerusakan tersebut
ada yang bersifat kecil seperti tergores, penyok atau juga kerusakan berat
seperti rangka yang bengkok, bodi yang ringsek dan sebagainya
3.2 Saran
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Bapak Agus Sholah pada
matakuliah Praktik Perbaikan Bodi. Bila pada pembuatan laporan ini terdapat
kesalahan, saya harap kritik dan saran yang membangun. Terima kasih kepada
dosen pembimbing sehingga saya bisa mengerjakan laporan dengan baik.
12
LAMPIRAN
Lampiran 1: Gambar hasil praktik perbaikan bodi
DAFTAR PUSTAKA
Crouse, William Harry. (1980). Automotive Body Repair and Refinishing. USA:
Mc Graw-Hill
13
Eka Yogaswara dan H. Rikam. (2006). Menggunakan Perkakas Tangan
Bertenaga/ Operasi Digenggam. Bandung: Armico
http: //www.stanford.edu/group/prl/documents/html/OAweld.htm download 29
Oktober 2007
14