Anda di halaman 1dari 3

Penyebab Keausan Cylinder Liner aus

Keausan pada silinder liner terjadi antara lain karena :


a. Akibat gesekan.
b. Karena korosi.
c. Abrasi
d. scuffing atau Adhesi

1. Akibat Gesekan
Gesekan bisa terjadi saat piston turun naik dimana piston ring meluncur pada silinder liner,
kerusaka akibat gesekan tergantung pada berbagai faktor antara lain : kecepatan gerakan
antara dua permukaan tersebut, bahan yang terlibat, suhu, beban pada mesin, tekanan,
pemeliharaan, pelumasan, dan efisiensi pembakaran.

2. Karena Korosi
Korosi pada Liner disebabkan akibat pembakaran bahan bakar berat /heavy oil (MFO) di
ruang pembakaran. Hal ini terjadi karena bahan bakar berat mengandung kandungan sulfur
yang tinggi. Selama pembakaran, asam yang terbentuk di dalam ruang pembakaran yang
harus dinetralkan oleh silinder oil yang memiliki sifat basa di alam. Produksi asam akan
banyak jika kandungan sulfur juga banyak, yang berujung terbentukan asam sulfat. Asam
sulfat terbentuk karena penyerapan kondensat atau uap air di ruang pembakaran.
Korosi Asam Sulfat asam ini lebih banyak terdapat di bagian bawah liner, sebagai akibat dari
suhu air pendingin (jacket cooling) sangat rendah. Korosi karena sulfur akan tinggi
disebabkan adanya air dalam bahan bakar dan kondensasi di udara. kerusakan ini
umumnya terlihat berbentuk seperti gerigi/duri. jika besar akan memberikan karakteristik
berbentuk daun semanggi dengan pola keausan.

3. Abrasi/Pengikisan
Jenis kerusakan ini disebabkan oleh partikel keras yang terbentuk selama pembakaran,
Catalytis dalam bahan bakar dan abu yang terbentuk selama pembakaran menyebabkan
keausan abrasif.

4. Adhesi atau scuffing


Ini terbentuk dari akibat pengelasan lokal diantara partikel piston ring dan permukaan liner.
pada saat piston bergerak dalam silinder, bekas pengelasan bahan tersebut bisa
menimbulkan pembentukan bahan abrasif. Bahan abrasif akan meningkatkan laju keausan
liner. Hal ini umumnya disebabkan oleh pelumasan yang tidak mencukupi karena sejumlah
besar panas yang dihasilkan dari sentuhan pada mikroskopis piston ring dan permukaan
liner. Adhesi dan scuffing meyebakan pelumasan di liner menjadi tidak sempurna karena
kerusakan permukaan liner. Untuk Menghilangkan penomena ini adalah dengan memoles
nya sehingga liner kembali bening .
Reparasi ke Ausan pada cylinder liner

Cylinder liner harus bersih dari lemak, deposit karbon, dan karat, pembersihan dilakukan dengan
2 cara, yaitu:

Ø Cara mekanis,
Dibersihkan dengan kertas gosok, palu ketok, sikat baja atau dengan alat mekanik lainnya
dengan memperhatikan permukaan cylinder head agar tidak terjadi kerusakan pada
permukaannya.

Ø Cara kimiawi
Dibersihkan dengan bahan kimia, yaitu larutan alkalin yang dicampur dengan bahan kimia lain
seperti : calcined soda, caustic soda, waterglass, sabun, potasium bichromat. dengan larutan
kimia dengan komposisi tertentu dan jangka waktu tertentu, karena pada cylinder head terdapat
lubang pendingin, dan apabila terlalu lama direndam dalam larutan kimia akan merusak material.
Larutan kimia berfungsi untuk melunakkan kerak karbon atau kotoran yang ada kemudian
dibersihkan dengan sekrap kayu atau sikat yang kaku, agar tidak tergores maka tidak diijinkan
menggunakan sikat kawat.

Ø Setelah bersih dari kotoran yang ada, maka dilakukan pengukuran pada diameter dalam, untuk
mengetahui kerusakan pada cylinder liner.
Pengukuran diameter bagian dalam menggunakan alat berupa inner diameter gauge yang
mempunyai kepekaan 1:1000. Cara pengukurannya adalah dengan cara memasukkan inner
diametr gauge ke dalam cylinder liner dari sisi atas. Pengukuran dilakukan pada dua sisi yaitu
utara-selatan atau timur-barat. Keausan dari bagian ini diketahui dengan mengukur diameter
dalamnya atau radiusnya pada beberapa ketinggian dan pada dua bidang yang saling tegak lurus
satu sama lain (melintang dan membujur sumbu mesin).Pengukuran diameter dalam dari cylinder
atau pelapis cylinder menunjukkan jumlah keausan dari dindingnya. Pada inner diameter gauge
terdapat jarum yang sangat peka dengan ukuran 0.0.. mm. Jarum tersebut akan keluar apabila
diameter dalam dari cylinder liner tidak sesuai dengan diameter dalam standar, artinya cylinder
liner mengalami aus. Kemudian dipilih beberapa titik atau tempat pengukuran, letak pengukuran
yang paling penting adalah 1/3L (panjang cylinder liner), semakin banyak maka akan semakin
teliti.
Posisi pengukuran Cylinder

Ø Apabila cylinder liner mengalami aus maka dilakukan oversize dari ukuran semula dan harus
sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam buku manual, karena apabila cylinder liner
dioversize maka piston juga harus diganti Piston yang tersedia dipasaran yang sudah memiliki
ukuran tertentu. Setiap mesin mempunyai standar yang berbeda. Apabila oversize sudah
maksimal maka yang dilakukan adalah mengganti dengan yang baru, karena:

a. Heat transfer coeffisien yang berubah akibatnya adalah panas yang berlebih (material) water
cooler jacket.
b. Cylinder liner yang tipis kekuatannya akan berkurang sehingga gampang jebol.
c. Volume ruang bakar membesar, daya bertambah tinggi, bahan bakar boros, ruang kompresi besar,
heat tinggi sehingga diagram P-V berubah.

Ø Reparasi pada cylinder liner yang mengalami aus adalah dengan pengeboran sesuai dengan
ukuran pada manual booknya.
Ø Setelah dibor, cylinder liner dimachining, kemudian diperiksa dengan tangan atau diraba apakah
permukaan cylinder liner sudah halus atau belum. Kemudian dibersihkan dengan kain lalu dicuci
dengan solar sampai bersih atau licin, kemudian baru piston dipasang. Karena biasanya bekas
pengeboran tajam sehingga bisa menyebabkan piston tergores.
Ø Apabila ukuran oversize sudah maksimum maka cylinder liner harus diganti dengan yang baru,
cylinder liner lama dikeluarkan dengan hidrolis jack (hi-jack) dari bawah.

Akibat silinder liner aus


Silimder liner aus mengakibatkan kompresi menjadi hilang dan mengakibatkan tenaga mesin
menjadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai