PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian adsorpsi dan adsorben
2. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya
adsorpsi
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
adsorpsi
4. Untuk mengetahui aplikasi metode adsorpsi dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Adsorbsi
Adsorpsi merupakan suatu proses penyerapan oleh padatan tertentu
terhadap zat tertentu yang terjadi pada permukaan zat padat karena adanya
gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat tanpa meresap
kedalam. Bila gas atau uap bersentuhan dengan permukaan padatan yang
bersih, maka gas atau uap tadi akan teradsorpsi pada permukaan padatan
tersebut. Permukaan padatan disebut sebagai adsorben, sedangkan gas atau
uap disebut sebagai adsorbat. Semua padatan dapat menyerap gas atau uap
pada permukaan. Banyak gas yang teradsorpsi yang bergantung pada suhu
dan tekanan gas serta luas permukaan padatan. Padatan yang paling efisien
adalah padatan yang sangat porous seperti arang dan butiran padatan yang
sangat halus. Proses adsorpsi dapat terjadi karena adanya gaya tarik atom
atau molekul pada permukaan padatan yang tidak seimbang. Adanya gaya
ini, padatan cenderung menarik molekul-molekul lain yang bersentuhan
dengan permukaan padatan, baik fasa gas atau fasa larutan kedalam
permukaannya. Akibatnya konsentrasi molekul pada permukaan menjadi
lebih besar dari pada dalam fasa gas zat terlarut dalam larutan. Pada
adsorpsi interaksi antara adsorben dengan adsorbat hanya terjadi pada
permukaan adsorben. Pada dasarnya, suatu adsorben harus memiliki luas
permukaan spesifik yang tinggi, yaitu memiliki pori-pori berdiameter kecil
agar proses retensi partikel adsorbat oleh adsorben berlangsung lebih
efektif. Secara spesifik, ukuran pori juga menentukan adsorpsi suatu
senyawa tertentu dalam larutan. Jika ukuran pori adsorben semakin kecil
maka kemampuan adsorpsinya semakin besar, dengan anggapan bahwa
komponen yang teradsorpsi dapat memasuki rongga porinya. Jumlah
adsorben yang makin banyak akan memberikan luas permukaan yang makin
besar bagi adsorbat untuk terdesorpsi. Selain itu makin banyak jumlah
adsorben juga akan memberi kesempatan kontak yang makin besar dengan
molekul-molekul adsorbat.
Gambar 1. ilustrasi proses absorbsi dan adsorbsi
2.3 Adsorben
Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain
(baik cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Umumnya adsorben bersifat
spesifik, hanya menyerap zat tertentu. Dalam memilih jenis adsorben pada
proses adsorpsi, disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan
diadsorpsi. Kriteria-kriteria adsorben yang baik (Atkins 1997), antara lain:
memiliki selektivitas tinggi untuk proses pemisahan, memiliki kapasitas
tinggi untuk meminimalisasi jumlah adsorben yang diperlukan, memiliki
sifat fisik dan sifat kimia yang mendukung proses perpindahan massa secara
cepat, memiliki stabilitas kimia dan termal, serta sifat kelarutan yang rendah
terhadap fluida yang kontak dengan adsorben, memiliki ketahanan secara
fisik dan mekanik, tidak memiliki kecenderungan untuk mendorong
terjadinya reaksi-reaksi kimia yang tidak dikehendaki, memiliki
kemampuan untuk diregenerasi, memiliki harga yang relatif murah.
Beberapa jenis adsorben yang biasa digunakan yaitu : 1. Silika gel
Merupakan bahan yang terbuat dari add treatment dari larutan sodium silikat
yang dikeringkan. Luas permukaanya 600-800 m2/g dengan diameter pori
antara 20-50Á. Gel silika cocok digunakan untuk mengadsorpsi gas dehidrat
dan untuk memisahkan hidrokarbon. Silika gel cenderung mengikat
adsorbat dengan energy yang relative lebih kecil dan membutuhkan
temperatur yang rendah untuk proses desorpsinya, dibandingkan jika
menggunakan adsorben lain seperti karbon atau zeolit. Kemampuan
desorpsi silika gel meningkat dengan meningkatnya temperatur. Silika gel
terbuat dari silika dengan ikatan kimia mengandung air kurang lebih 5%.
Pada umumnya temperatur kerja silika gel sampai pada 200°C, jika
dioperasikan lebih dari batas temperatur kerjanya maka kandungan air
dalam silika gel akan hilang dan menyebabkan adsorpsinya hilang. Bentuk
butiran silika gel yang banyak digunakan untuk proses adsorpsi seperti pada
Gambar 2.
Gambar 4. Zeolit 4
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan pada penulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Fasdilah, Rasdin Juradin, Adil Aksa Syarif, dkk. 2017. Alat Industri Kimia
Adsorbsi. Makassar: Universitas Muslim Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Alat Industri Kimia. Tak lupa
pula kita kirimkan shalawat dan taslim kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW karena beliaulah yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju
alam yang terang benderang seperti pada saat ini. Ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini, atas dukungan moral
dan materi yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Nurjannah, ST., MT., IPM sebagai dosen pembimbing mata
kuliah Alat Industri Kimia.
2. Serta teman-teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami mengharapkan makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk
pembaca, dan apabila ada kekurangan mohon dimaafkan. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pada penulisan berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 1 Kelas C1