Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PIR

PEMBUATAN KREOLIN

OLEH :

 MikoHermas A.R (22)


 M Fadli (24)

SMK PUTRA INDONESIA MALANG

TAHUN AJARAN 2015-2016


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kreolin adalah benda cair berwarna putih dan berbusa seperti air sabun serta
berbau harum yang dapat dipakai untuk mematikan kuman.Alasan kami memilih
produk ini karena kreolin dibutuhkan dibanyak instansi.Antara lain di rumah
sakit, sekolah, maupun perkantoran.

Fungsi kreolin dalam kehidupan sehari hari sebagai pembersih lantai


sekaligus pembunuh kuman, selain itu berfungsi mengatasi bau dan keset, serta
berbau wangi khas pinus.Kelebihan kreolin lebih membersihkan lebih bersih,
daripada lantai yang hanya dipel menggunakan air.Kelebihan kreolin daripada
pembersih lantai yaitu lantai yang lebih bersih, lebih kesat, dan yang memiliki wangi
yang khas, yaitu wangi pinus

Selama ini orang-orang selalu berfikir bahwa kreolin hanya bisa digunakan di
dalam kamar mandi saja. Namun kenyataanya kreolin dapat digunakan untuk
mengepel semua bagian rumah, tidak hanya di kamar mandi. Sebenarnya antara
pembersih lantai dan kreolin itu sama saja. Hanya perbedaanya kreolin adalah
pembersih paling dasar (tidak ada campuran) sedangkan pembersih lantai
menggunakan kreolin di dalam campurannya.

Peluang usaha untuk kreolin cukup luas karena banyak instansi atau perusahaan yang
membutuhkan kreolin.Intansi yang membutuhkan kreolin antara lain rumah sakit,
yang mengharuskan lantai selalu steril dan bersih dari kuman, selain itu perkantoran
yang mengharuskan lantai yang bersih dan kesat.

1.2 RumusanMasalah

1. Bagaimana cara membuat kreolin??

2. Apa saja kendala saat pembuatan kreolin??

3. Apa perbedaan antara kreolin dengan pembersih lantai?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui proses pembuatan kreolin

2. Mengetahui kendala yang terjadi saat proses pembuatan kreolin

3. Mengetahui perbedaan kreolin dengan pembersih lantai


BAB II

Dasar Teori

2.1 DasarTeori

Sebenarnya, sabun sudah ada sejak 2800 SM.oleh bangsa Israel, lalu
dikembangkan secara modern sejak 1950 hingga sekarang. Karbol sabun/ kreolin
merupakan salah satu produk yang ikut dikembangkan. Pada awalnya, kreolin
dipromosikan sebagai sabun beraroma segar dari pohon cemara. Tetapi pada
kenyataannya bahan dasar kreolin adalah arpus yang berasal dari getah pohon
pinus, bukan dari getah pohon cemara.Getah pohon pinus diolah melalui proses
penyulingan yang menghasilkan minyak pinus, dan residunya dinamakan
arpus/gondorukem/gumrosin/siongka. Bentuk arpus tersebut berbentuk
bongkahan batu berwarna coklat kekuningan-kuningan dan mudah pecah.

(Iwanmalik,2014)

2.2 Resep menurut Dio tahun 2014

Bahan bahan yang digunakan untuk membuat kreolin antara lain 500 gr arpus,
250 ml pine oil, 100 gr camper, 5000 ml aquades, dan 250 gr NaOH.
2.3 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan diatas mempunyai fungsi tertentu dalam pembuatan


kreolin.Arpus berfungsisebagai desinfektan pembersih, sekaligus pembunuh
kuman, bakteri, dan jamur.Pine oil berfungsi sebagai desinfektan dan
antiseptic.Camper berfungsi sebagai penambah busa dan pengental.Aquades
berfungsi sebagai pelarut untuk bahan yang lain. Dan NaOH berfungsi untuk
menghilangkan endapan putih.

 Prosedur

 Timbang 5 gr NaOH
 Larutkan NaOH dalam air secukupnya didalam baskom plastik, aduk
rata
 Tambahkan arpus pada lar 1, lalu aduk rata dan biarkan beberapa lama
 Larutkan 5 gr Camper dalam 5 ml pine oil hingga terjadi lar homogen
 Campurkan hasil lar 2 dan lar 3 aduk hingga rata
 Lar hasil langkah 4 diberi sisa air yang dibutuhkan dan siap dikemas

2.4 Prosedur Pembanding


Menurut iwan malik, resep yang digunakan di dalam membuat kreolin
adalah 1 kg arpus, lalu NaOH secukupnya, 50 gr camper, selain itu juga
memakai pine oil, dan yang terakhir 10 sampai 20 liter air
Dalam pembuatan kreolin ada dua cara yaitu cara dingin dan cara panas.
Cara dingin dengan menggunakan air dingin akan menghasilkan karbol
berwarna seperti kopi susu dan cara panas akan menghasilkan karbol
berwarna seperti minyak goreng.
(sumber : https://iwanmalik.wordpress.com/2008/05/12/tahukah-kamu-
karbol/)

2.5 Tinjauan Bahan


1. Gum Rosin (sumber sciencelab.com)
 Bentuk fisik : Padatan
 Titik didih : -
 Titik beku : 70°C (158°F) - 780C
 Massa jenis : 1.06 - 1.08 @ 250C
 Kelarutan : Larut dalam dietil eter. Tidak larut dalam air
dingin, air panas. Larut dalam alkohol, minyak, benzena,
karbon tetraklorida, asetat glasialasam, alifatik, aromatik, dan
hidrokarbon diklorinasi.

2. Camper (sumber : HOC Industries)


 Bentuk fisik : Cair
 Titik didih : >1000F (>380 C)
 Titik beku : -
 Tekanan uap : 5.3 psi @ 100°F
 Massa jenis uap : 3
 Massa jenis @ 60°F : 0.7
 Massa molekul relatif (MR) : -
 Kelarutan (H2O) : Hampir tidak bisa laut
 Tingkat penguapan : -
 Kekentalan : -

3. Pine oil (sumber : The Lighthouse of Houston)


 Bentuk fisik : Cair
 Titik didih : 3650F (1850C)
 Titik beku : 00C (320 F)
 Massa jenis : 0.945
 pH : 10.5
 Kelarutan (H2O) : Larut sempurna
 Tingkat penguapan : 77% @ 2120F
 Kekentalan : 46

4. NaOH (sumber : Certified Lye, Spring Valley)


 Bentuk fisik : Padatan
 pH : 14
 Tekanan uap : 1 mmHg @ 7390C.
 Massa jenis uap : -
 Tingkat penguapan : -
 Kekentalan : -
 Titik didih : 13900C @ 760 mmHg.
 Titik beku : 3180C
 Kelarutan (H2O) : Dapat Larut
 Massa jenis : 2.13 g/cm3.
 Massa molekul relatif : 40

Bab III

Metode Penelitian

3.1 Bahan

No Namabahan Klasifikasi Fungsi Jumlah

1 Arpus Teknis Berfungsi sebagai desifektan 100gr


pembersih lantai sekaligus
pembunuh kuman,bakteri dan
jamur

2 Pine oil Teknis Berfungsi sebagai pewangi 10 ml


desifektan dan anti septic

3 Camper Teknis Berfungsi sebagai penambah busa 10 gr


dan pengental

4 Aquades Teknis Berfungsi untuk melarutkan 1000 ml


bahan-bahan pembuatan kreolin
5 NaOH Teknis Menghilangkan endapan putih, 10 gr
melarutkan Arpus

3.2 MSDS Bahan

N0 Bahan Bahaya Cara Penanganan


1 Arpus Berbahaya bagi kesehatan Simpan di tempatdingin di
dan lingkungan hidup
bawah 60C dan
Akan mudah terbakar bila
terkena panas yang jauhdaripanas
berlebihan atau api

2 Pine Oil Hazard, cairan mudah Jangan sampai tertelan


terbakar, akut toksisitas
(inhalasi),akut toksisitas
dermal,akut toksissitas
oral,aspirasi bahaya, kulit
irritasi,kulit
sensitisasi,kronis air
toksisitas
3. NaOH Korosif menyebabkan mata Memakai sarung tangan serta
dankulit terbakar,
masker dan jangan sampai
Higroskospis:menyebabkan
tertelan
irritasi, saluran pernafasan
berat dan kemungkinan
luka bakar, menyebabkan
luka bakar mata, waktu
lama atau berulang kontak
dengan kulit, dapat
menyebabkan dermatitis,
efek mungkin tertunda
4 Aquades Tidak korosif untuk kulit, Penyimpanan tidak berlaku
bebas iritasi untuk kulit
Produk ini tidak mudah
terbakar

5 Camper Mata : Dapat -Hindari kulit dan kontak


menyebabkan iritasi. mata.
Kulit : Dapat -Hindari pajanan terhadap
menyebabkan iritasi uap dan kabut.
Tertelan :Dapat
menyebabkan
ketidaknyamanan
pencernaan.
Terhirup :Dapat
menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan

3.3 Alat

No Alat Spesifikasi Fungsi Jumlah


1 Timbangan Ukuran sedang Menimbang 1
Merk shimadzu bahan yang akan
digunakan
2 Gelas ukur Plastik Sebagai tempat 1
Vol 500ml air
3 Pengaduk Ukuran sedang Mengaduk 3
kayu larutan
4 Baskom Plastik Mencampur 3
Ukuran sedang larutan
5 Baskom Plastik Mencampur 1
Ukuran besar larutan
6 Ayakan Ukuran sedang Mengayak bahan 1
agar mendapat
ukuran yang
sama
7 Mortar Ukuran sedang Menghancurkan 1
stemper bahan

3.4 Prosedur Pembuatan

1. Tumbuk arpus hingga halus


2. Timbang 125 gr NaOH
3. Larutkan NaOH dalam air secukupnya didalam baskom plastik, aduk
rata
4. Tambahkan arpus yang sudah dihaluskan pada larutan 1 sambil diayak
lalu aduk rata dan biarkan selama 5 sampai 15 menit
5. Larutkan 50 gr Camper dalam 125 ml pine oil hingga terjadi lar
homogen
6. Campurkan hasil lar 2 dan lar 3 aduk hingga rata
7. Lar hasil langkah 4 diberi sisa air yang dibutuhkan dan siap dikemas
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Prosedur Sebelum Sesudah


1 Ditumbuk arpus hingga Kristal Serbuk
halus orange kuning muda
2 Ditimbang 5 gr NaOH Kristal putih -
3 Dilarutkan 5 gr NaOH NaOH : LTB, panas
dalam 20 ml air dalam kristal putih
baskom plastik, aduk rata
4 Ditambahkan arpus yang Lar. NaOH : Lar coklat
sudah dihaluskan pada LTB dengan
larutan 1, sambil diayak lalu Arpus : viskositas
aduk rata dan diamkan 5-15 Serbuk putih tinggi
menit
5 Dilarutkan 5 gr camper Camper : LTB
dalam 5 ml pine oil hingga kristal kuning
terjadi larutan homogen Pine oil : lar.
kuning muda
6 Dicampurkan hasil larutan 2 Lar NaOH + Lar coklat
dan 3 aduk hingga rata Arpus = Lar. muda
coklat
Lar Camper +
pine oil =
LTB
7 Larutan hasil langkah 6 Lar coklat Lar coklat
diberi sisa air sebanyak 300 muda dengan
ml dan siap dikemas viskositas
sedang
8. Penyimpanan setelah 1 Terdapat Lama
minggu endapan kelamaan
endapan
hilang
9. 1. Encerkan kreolin Kreolin : lar Lar coklat
dengan air
coklat kental muda
menggunakan air
dengan Air : LTB
perbandingan
1:4 ( contohnya
50ml kreolin
menggunakan
200ml air )

2. Cipratkan
Lantai : kotor Lantai
kreolin yang
sudah dilarutkan dan berbau tampak
ke atas lentai
sedikit basah
yang ingin dipel

3. Pel lantai hingga Lantai basah


Setelah
kreolin rata ke dan mengkilat
lantai kering lantai
akan kesat
4. Tunggu hingga Lantai kotor Lantai akan
kering dan berbau menjadi
tidak sedap
lebih bersih
dan berbau
khas pinus

4.2 Neraca Massa


NaOH : 5 Gr Pine Oil : 5 ml x 0.8 g/ml = 4 Gr

Camper : 5 Gr Aquades : 320 ml x 1 g/ml = 320 Gr

Arpus : 50 Gr KREOLIN : 520 Gr


MIXING

Neraca masuk = Neraca keluar

NaOh : 5 Gr Kreolin : 520 Gr

Camper : 5 Gr

Arpus : 50 Gr

Pine Oil : 4 Gr

Aquades : 570 Gr

Total : 634 Gr = Total Keluar 520 Gr


% Kesalahan

= Praktek-Teori x 100%

Teori

= 520-634 x 100%

634

= 17,9% = 18%

4.3 Pembahasan

Pada proses pertama yaitu menumbuk Arpus yang berbentuk kristal kuning dan
berfungsi sebagai desinfektan hingga halus yang sebelumnya Arpus tersebut sudah
seberat 50 gr. Disini kami tidak mengalami kesulitan tertentu, hanya saja dibutuhkan
tenaga yang lebih untuk menumbuk Arpus karena Arpus merupakan salah satu bahan
yang sulit untuk dihaluskan. Di proses ini tidak ada perpindahan panas. Setelah itu
menimbang NaOH yang berbentuk kristal putih dan ditimbang seberat 5 gr. Disini
kita harus berhati-hati karena NaOH bersifat korosif apabila tersentuh tangan, oleh
karena itu kita harus selalu memakai sarung tangan dan masker jika berhadapan
dengan NaOH. Disini tidak ada proses perpindahan panas, namun jika NaOH terus
dibiarkan di udara terbuka maka ia akan mencair. Proses ketiga yaitu melarutkan
NaOH dengan air. Disini kita juga perlu berhati-hati dan waspada karena masih
berurusan dengan NaOH. Pada proses ini terjadi perpindahan panas karena NaOH
yang terlarut dalam air menghasilkan panas dan panas yang dihasilkan berupa
konveksi dan konduksi, karena merambat melalui pengaduk dan air, namun lama
kelamaan panas ini akan menghilang jika larutan NaOH terus diaduk

Proses selanjutnya ialah menambahakn Arpus yang sudah dihaluskan kedalam


lar NaOH. Arpus yang sudah dihaluskan akan berwarna kuning muda dan berbentuk
serbuk sehinggga perlu diayak saat dimasukkan ke dalam lar NaOH. Saat Arpus
dimasukkan, kita harus terus mengaduk dibawah agar tidak terjadi gumpalan dan
mempercepat lar menjadi homogen dan didiamkan selama 5-15 menit. Disini tidak
ada proses perpindahan panas. Proses yang kelima ialah melarutkan Camper ke dalam
Pine Oil. Pada proses ini kita mengunakan Pine Oil sebagai pelarut Camper karena
Camper tidak bisa dilarutkan dalam air. Pada proses pencampuran harus terus diaduk
agar larutan menjadi homogen. Disini tidak terjadi proses perpindahan panas. Proses
selanjutnya ialah mencampur lar diatas dengan lar NaOH+Arpus. Disini juga tidak
terlau sulit karena kita tinggal menuangkan lar Camper+Pine Oil ke dalam lar
NaOH+Arpus. Namun saat proses pencampuran kita harus terus mengaduk agar tidak
terjadi gumpalan dan kedua larutan lebih cepat menjadi homogen. Pada proses ini
tidak terjadi proses perpindahan panas

Proses terakhir ialah mengencerkan kreolin. Disini kreolin akan diencerkan


sesuai keinginan, semakin banyak air yang dimasukkan maka akan semakin encer
kreolin tersebut. Namun, semakin banyak air yang digunakan maka kinerja dari
kreolin akan tidak optimal. Disini tidak ada proses perpindahan panas. Pada proses
pembuatan kreolin ini kita harus terus mengaduk karena jika tidak maka akan
terbentuk endapan. Saat diuji coba kreolin menghasilkan busa yang lumayan banyak
dan bisa membuat lantai lebih bersih dan kesat. Penyimpanan kreolin setelah 1
minggu awalnya terdapat sedikit endapan, namun lama kelamaan endapannya akan
hilang. Kami mengencerkan kreolin kami lagi karena kreolin kami masih kekurangan
volume. % kesalahan kreolin adalah 18%, dan Ini dikarenakan saat memasukkan
Arpus sedikit tercecer di samping baskom pencampuran sehingga massa menjadi
sedikit berkurang dan masih terdapat endapan di wadah sebelumnya
Bab V
Penutup

5.1 Kesimpulan

 Pembuatan kreolin menggunakan proses pencampuran antara bahan utama


yang berupa Arpus dengan bahan bahan pendukung antara lain, NaOH,
Camper, Pine Oil, dan Aquades. Aquades berfungsi sabagai pelarut bahan
yang lain, kecuali Camper yang dilarutkan menggunakan Pine Oil
 Kendala yang terjadi saat produksi adalah ketika kami harus terus terus an
mengaduk dan pada saat penumbukan arpus membutuhkan waktu yang cukup
lama
 Perbedaan kreolin dan pembersih lantai terletak pada bahan penyusun
keduanya.kreolin adalah pembersih paling dasar (tidak ada campuran)
sedangkan pembersih lantai menggunakan kreolin di dalam campurannya.

5.2 Saran

 Jika anda ingin membuat kreolin, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain saat menumbuk harus rata dan jangan sampai
ada arpus yang berbeda ukuran. Selain itu, pengadukan harus dilakukan
secara terus menerus dan searah. Selain iotu harus berhati-hati jika
berhadapan dengan NaOH

5.3 Daftar Pustaka

https://iwanmalik.wordpress.com/2008/05/12/tahukah-kamu-karbol/ ( online )

Ardi, Dio. 2014. Proposal Pembuatan kreolin dan pengharum ruangan. Malang:
SMK Putra Indonesia Malang.
Lampiran
saat proses pengepelan

sesudah di pel
kreolin yang sudah
diencerkan dengan air

 Perencanaan harga
 Alat

 Alat penumbuk : Rp. 100

 Ember plastic : Rp. 100

 Pengaduk kayu : Rp. 100

 Ayakan : Rp. 100

 Wadah : Rp. 240

Total biaya : Rp. 640

 Bahan
 5 gr NaOH : Rp. 80
 5 gr Camper : Rp. 500
 5 ml Pine Oil : Rp. 500
 50 gr Arpus : Rp. 1600
 500 ml Aquades : Rp. 1000

Total biaya : Rp. 3680

Anda mungkin juga menyukai