Sifat : - Rumus kimia : H2SO4 - Massa molar : 98,08 g/mol - Penampilan : Cairan higroskopis, berminyak, tak berwarna, tak berbau - Dentitas : 1,84 g/cm3 - Titik lebur : 10 C (283 K) - Titik didih : 337 C (610 K) - Kelarutan dalam air: Tercampur penuh
Bahaya : Luka bakar
Pencegahan : Bila terjadi kecelakaan terpapar asam sulfat pada
kulit (kejadian ini paling sering terjadi dilaboratorium) harus dilakukan penanganan yang cepat dan benar. Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya (air harus mengalir). Pembilasan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam dan untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harulah dilepaskan dengan segera dan segera bilas kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut. Tingkat bahaya yang tinggi dengan kejadian yang sering terjadi disebabkan karena senyawa ini tidak dapat digantikan fungsinya di laboratorium ataupun industri, sifat fisik dan sifat kimia asam sulfat khas dan sangat penting untuk banyak reaksi. Untuk itu walaupun bahaya bukan berarti harus takut dan tidak bekerja dengan asam sulfat, karena dengan penanganan yang benar kecelakaan dapat dihindarkan.
2. Asam Benzoat
Nama IUPAC : Asam Benzoat
Sifat : - Rumus kimia : C6H5COOH - Massa molar : 122,12 g/mol - Penampilan : Padatan kristal tak berwarna - Dentitas : 1,32 g/cm3, padat - Titik lebur : 122,4 C (395 K) - Titik didih : 249 C (522 K) - Kelarutan dalam air: Terlarutkan (air panas)
Bahaya :
Pencegahan : Jika terhirup pindahkan korban ke tempat udara
segar. Bila sulit bernafas pindahkan korban ketempat udara segar. Jika terkena kulit cuci dengan sabun dan tutup dengan cream anti mikroba. Jika terkena mata cuci dengan air bersih selama 15 menit dan bawa kedokter bila terjadi irirtasi. 3. Natrium Nitrat
Nama IUPAC : Sodium nitrate
Sifat : - Rumus kimia : NaNO3 - Massa molar : 84.9947 g/mol - Penampilan : Bubuk putih atau kristal tak berwarna - Dentitas : 2,257 g/cm3, padat - Titik lebur : terdekomposisi - Titik didih : terdekomposisi - Kelarutan dalam air: 73 g/100 mL (0 C) 91,2 g/100 mL (25 C) 180 g/100 mL (100 C)
Bahaya : Natrium nitrat berbahaya apabila tertelan, sedikit
berbahaya apabila terjadi kontak dengan kulit, mata (yang dapat menyebabkan iritasi), dan inhalasi. Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan ulserasi(luka terbuka yang sulit senbuh). Apabila mengerhirup natrium nitrat dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi pernapasan. Efek kronis Natrium nitrat terhadap kesehatan mungkin dapat meracuni darah, kontak yang terlalu lama dapat menghasilkan kerusakan pada organ.
Pencegahan : Kulit yang terkena NaNO3 dibersihkan dengan
sabun dan air dingin. Apabila terjadi iritasi segera menutupinya agar terhindar dari kontak yang lain dan dapatkan pertolongan medis jika iritasi berkembang. 4. Asam Nitrat
Nama IUPAC : Asam nitrat
Sifat : - Rumus kimia : HNO3 - Massa molar : 63,012 g/mol - Penampilan : Cairan bening tidak berwarna - Dentitas : 1,51 g/cm (20 C) - Titik lebur : 42 C (231 K) - Titik didih : 83 C (356 K) (120.5 C (larutan 68%)) - Kelarutan dalam air: tercampur
Bahaya : Sangat berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan
kulit (korosive, iritatif), kontak dengan mata (korosive, iritatif), gangguan pencernaan dan gangguan pernafasan. Dalam bentuk cairan atau spray bisa menyebabkan iritasi mata
Pencegahan : Jika terkena kulit cuci dengan sabun desinfektan
dan oles kulit yang terkontaminasi dengan krim anti- bakteri. Carilah segera pertolongan medis. 5. Benzena
Nama IUPAC : Benzena (atau 1,3,5-sikloheksatriena)
Sifat : - Rumus kimia : C6H6 - Massa molar : 78,1121 g/mol - Penampilan : Cairan tak berwarna - Dentitas : 0,8786 g/mL, zat cair - Titik lebur : 5,5 C (278,6 K) - Titik didih : 80,1 C (353,2 K) - Kelarutan dalam air : 0,8 g/L (25 C)
Bahaya : 1) Menghirup uap benzene konsentrasi rendah : iritasi
mata dan tenggorokan. 2) Menghirup uap benzene dalam konsentrasi tinggi : mengantuk, pusing, sakit kepala, tremor, bingung dan tidak sadar. 3) Menghirup uap benzene dalam konsentrasi sangat tinggi : kematian
Pencegahan : 1. Bila di tempat kerja terdapat benzene maka
cara berikut bisa dilakukan: a. Mengganti benzene dengan solvent lain b. Menutup sumber benzene c. Bila benzene tetap ada maka haruslah selalu memakai PPE yang baik dan benar.
2. Tidak merokok baik aktif maupun pasif, karena rokok
adalah penyebab pemaparan benzene terbesar.
3. Tidak menghirup uap bensin
4. Hindari kulit terkena bensin
5. Hindari atau perkecil pemaparan terhadap : solvent, cat, peralatan melukis, terutama bila berada di confined spaces.