IKATAN KIMIA
Oleh
NIM : 211810301001
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ikatan kimia diantaranya adalah :
III. Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Asam benzoat (C7H6O2)
Asam benzoate merupakan senyawa yang berbentuk kristal dan serbuk,
berwarna putih, dan tidak memiliki bau. Asam benzoate memiliki berat
molekul 144.10 g/mol, rentang titik didih 450−475o C pada 1.013 hPa dan
kelarutan dalam air 556 g/l pada 20o C . Asam benzoate diidentifikasikan
sebagai senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan iritas pada mata. Bilas
mata dengan air mengalir jika terkena cairan ini . Hirup udara segar jika asam
benzoat terhirup dan jika tertelan beri minum air putih sebanyak dua gelas(
Sciencelab, 2021)
3.1.12 Benzena (C 6 H 6 )
Benzene merupakan senyawa yang berbentuk cair, tidak berwarna, dan
memiliki bau yang khas dan memiliki rumus kimia C 6H6. Benzena memiliki
berat molekul 17.11 g/mol, rentang titik didih 80,1o C pada 1.013 hPa dan
kelarutan dalam air 1,88 g/l pada 23,5o C . Benzena memiliki sinyal bahaya
yaitu dapat menyebabkan kerusakan genetic, menyebabkan kanker,
menyebabkan iritasi kulit dan mata serta berbahaya bagi kehidupan perairan
dengan efek jangka panjang. Tindakan pertolongan yang dapat dilakukan jika
terhirup maka segera hirup udara segar, jika terkena kulit dan mata basuhlah
dengan banyak air dan jika tertelan maka beri air jangan sampai korban
memuntahkan senyawanya (Labchem, 2021).
Ikatan kimia secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, yaitu ikatan ionik
dan ikatan kovalen. Senyawa ionik yang terbentuk akibat perpindahan
elektron penyusun antaratom sehingga menghasilkan partikel yang bermuatan
yang nantinya akan melakukan tarikan satu sama lain (Nuryono, 2018).
Transfer elektron akan menghasilkan atom yang bermuatan listrik (ion) yang
berlawanan sehingga terjadi gaya tarik – menarik elektrostatik. Ikatan ion
merupakan ikatan kuat karena gaya tarik menarik elektrostatik. Substansi
ionik secara umum yaitu dari interaksi antar logam (Brown dkk., 2012).
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi saat pembentukan senyawa
yang berasal dari bukan logam yang prosesnya bukan melalui transfer
elektron tapi pemakaian bersama elektron. Lewis mengatakan atom bukan
logam dapat membentuk ikatan dengan atom bukan logam dengan cara atom
memberi elektron valensi untuk digunakan bersama. Elektron ikatan dalam
gambaran Lewis selalu terletak diantara atom-atom ikatan tanpa
memperhatikan elektronegativitas atom-atomnya. Senyawa yang terbentuk
dari ikatan kovalen diberinama senyawa kovalen (Sunarya, 2014; Islami dkk.,
2018).
Ikatan kovalen dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ikatan kovalen tunggal,
rangkap dua, dan rangkap tiga. Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan yang
terbentuk dari penggunaan bersama sepasang elektron. Atom H dapat
berikatan dengan atom Cl membentuk HCl dengan ikatan kovalen. Ikatan
kovalen rangkap dua adalah ikatan yang terjadi pada dua atom yang berikatan
kovalen menggunakan dua elektron valensi dalam satu ikatan. Ikatan kovalen
rangkap tiga yaitu ikatan yang terjadi pada dua atom yang berikatan kovalen
menggunakan 3 elektron valensi bersama dalam satu paket ikatan (Sunarya,
2014).
Asam benzoat
CaO
Hasil
Hasil
4.2.5 Reaksi Pemanasan Senyawa Organik
Asam Oksalat
Hasil
V. Data
5.1 Membandingkan Ikatan Kovalen dengan Ikatan Ion dalaam Dua Senyawa
yang berbeda
- Akuades = 1 mL
- NaCl = 5 tetes
- CHCl3 = 5 tetes
- Pb(NO3)2 = 1 tetes
No Perlakuan Hasil
sebelum sesudah
berwarna -
berwarna -
redup setelah
ledakan
berwarna -
Etanol dibakar - Api biru pada dasar
cawan. Api stabil
dan tidak meninggi
Tanpa ledakan
berwarna -
berwarna -
6.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang ikatan kimia. Ikatan kimia adalah
ilmu yang mempelajari cara atom bergabung membentuk molekul atau
gabungan ion-ion (Haris dan Idrus, 2011). Ikatan kimia pada praktikum kali
ini meliputi ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion merupakan ikatan kuat
karena gaya tarik menarik elektrostatik. Substansi ionik secara umum yaitu
dari interaksi antar logam (Brown dkk., 2012). Ikatan kovalen merupakan
ikatan yang terjadi saat pembentukan senyawa yang berasal dari bukan logam
yang prosesnya bukan melalui transfer elektron tapi pemakaian bersama
elektron.
Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terjadi karena pemakaian
bersama elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang
dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) sedangkan pasangan
elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen
disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi
antara atom-atom unsur non logam (contoh : H2, N2, O2, CL2, F2, dan Br2).
Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen
(Chang, 2005).
Percobaan pertama mengenai perbandingkan ikatan kovalen dengan
ikatan ion dalam dua senyawa yang berbeda. Percobaan ini menggunakan 2
tabung reaksi dengan menggunakan 2 larutan yang berbeda yaitu NaCl dan
CHCl3 yang dicampur dengan Pb(NO3)2. Tabung reaksi 1 diisi 1 mL akuades
5 tetes NaCl ditambah 1 tetes Pb(NO3)2. Hasil reaksi dari percobaan tersebut
yaitu tidak ada perubahan. Meninjau dari beberapa bacaan pada reaksi ini
sebenarnya terdapat hasil yang berupa larutan NaNO3 dan padatan PbCl2 .
Keeroran pada hasil kali ini terjadi mungkin dikarenakan pada waktu
pemanasan panas yang diperoleh tidak maksimal sehingga tidak membentuk
endapan. . Hal pertama yang dilakukan adalah mengambil dua tabung reaksi
yang telah diberi tanda I dan tanda II. Tabung reaksi 1 kemudian diisi dengan
1 ml akuades dan 5 tetes larutan NaCl. Tujuan dari penambahan akuades
adalah untuk melarutkan NaCl agar dapat terionisasi. Persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut
NaCl(aq) + H2O(l)- Na+ (aq) + Cl- (aq)
Setelah itu campuran dari NaCl dan akuades tersebut ditambah dengan
Pb(NO3)2 sebanyak satu tetes yang bertujuan sebagai indikator keberadaan
ikatan ion dengan ditandai dengan adanya endapan. Hasil dari perlakuan
tersebut yaitu larutan tak berwarna dan adanya endapan PbCl, Persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut.
2NaCl(ag) + Pb(NO3)2) → PbCl(aq) + 2NaNO(aq)
Fungsi Pengocokan pada tabung reaksi adalah untuk memberikan energi
potensial agar senyawa dapat bercampur larut dengan sempurna. Fungsi
penambahan aquades pada tabung 1 adalah untuk mengubah fasa NaCl
menjadi aquaous. Fungsi penambahan Pb(NO3)2(aq) pada masing masing
larutan adalah untuk memunculkan sifat ikatan antara kedua sampelnya, baik
itu garam atau klorofrom. Reaksi yang benar menghasilkan endapan dapat
dibuktikan sebagai berikut:
NaCl(aq) + Pb(NO3)2(aq) NaNO3(aq) + PbCl2(s)
Pada Tabung reaksi II berisi 1 mL akuades dan setetes CHCl 3 ditambahkan 1
tetes Pb(NO3)2. Hasil dari reaksi tersebut yaitu larutan tidak bewarna sedikit
keruh dan terdapat dua fase/lapisan. Hasil dari percobaan tersebut telah
benar karena pada berbagai bacaan dijelaskan bahwa hasil reaksi dari CHCl3
dengan Pb(NO3)2 yaitu larutan keruh dan terdapat dua fasa karena larutan
tidak tercampur dengan sempurna dantidak menghasilkan senyawa lain
karena CHCl3 adalah senyawa kovalen yang sukar bereaksi dengan senyawa
lain.
Dari hasil yang didapatkan dari tabung I, menandakan bahwa adanya
ikatan kimia yaitu ikatan ionik. Pb bereaksi dengan Cl dan menghasilkan
larutan yang keruh dikarenakan Pb merupakan logam transisi sehingga dapat
mengikat unsur Cl (Pranowo, 2020). Pada tabung kedua diisi dengan 5 tetes
CHCI3 dan ditambahkan satu tetes Pb(NO3)2. Penambahan Pb(NO3)2
sebanyak satu tetes yang bertujuan sebagai indikator keberadaan ikatan ion
dengan ditandai dengan adanya endapan. Hasil yang didapat adalah larutan
putih keruh tanpa endapan. Persamaan reaksinya ada lah sebagai berikut.
CHCl3(ag) + 3Pb(NO3)2(aq) → 6NO(aq) + 3PbCl(aq) +CH(aq)
Reaksi yang dihasilkan CaO yang semakin padat karena teroksidasi. Pada
saat di tetesi CHCl3 terbentuk endapan putih karena terbentuk ikatan kimia
karena CaO dan CHCl3 berikatan secara kovalen. Atom C diubah menjadi
ikatan ion dengan mengganti atom C dan Ca, yang membentuk ikatan kimia
oleh ikatan kovalen yang dapat dirubah menjadi ikatan ion. Sehingga
terbentuklah senyawa baru yang keruh, namun setelah di tambah dengan
HNO3 pekat larutan kembali menjadi jernih lagi . HNO3 berfungi untuk
melarutkan endapan.
Dari percobaan yang dilakukan diatas hasil yang didapatkan sudah sesuai
dengan literatur yang saya temukan yang menjelaskan bahwa bahwa etanol
terbakar dengan nyala apa biru keorenan, dan aseton terbakar degan nyala
api oren. Koroform dan formalin tidak terbakar. Pada sampel etanol dan
aseton mudah terbakar sama halnya bensin yang mudah terbakar karena pada
etanol dan aseton memiliki rantai yang terdiri dari kandungan karbon dan
hidrokarbon yang mudah berikatan dengan oksigen sehingga mudah
terbakar. Kloroform dan formalin memiliki sifat tidak mudah terbakar
(Aulia, 2020).
Percobaan kelima yaitu mengamati reaksi pemanasan senyawa organic.
Sampel yang digunakan adalah asam oksalat (H2C2O4) dan gula jawa.
pertama asam oksalat (C₂H₂O₄) dipanaskan dengan menggunakan cawan
porselin.Fungsi perlakuan tersebut untuk melarutkan endapan dan
menghilangkan gas-gas terbentuk. Setelah dipanaskan, beberapa saat
kemudian kristal asam oksalat mencair dan akhirnya membentuk kristal
kembali, proses ini dinamakan kristalisasi. Bau yang dihasilkan sangat
menyengat, hal ini menunjukan bahwa terjadi reaksi dalam proses
kristalisasi ini. Persamaan reaksi sebagai berikut:
(COOH)₂(s) → HCOOH(s) + 2CO₂(g) + H₂O(l)
VII. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum ikatan kimia ini yaitu:
1. Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ion dapat dilakukan dengan
melakukan suatu percobaan salah satunya dengan menggunakan larutan NaCl dan
ditambahkan dengan akuades dan larutan Pb(NO3)2yang didapati hasilnya yaitu
larutan tidak berwarna. Selanjutnya yaitu larutan CHCl 3yang ditambahkan dengan
Pb(NO3)2menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Jadi NaCl merupakan ikatan
ionik dan CHCL3 meupakan ikatan kovalen.
2. Perubahan ikatan kimia yang semula merupakan ikatan kovalen kemudian menjadi
ikatan ion dapat diketahui melalui percobaan salah satunya yaitu pemanasan CaO
selama 15 menit yang bertujuan untuk mempercepat reaksi dan menghasilkan
larutan CaO yang berwarna putih dan bentuknya lebih padat.
DAFTAR PUSTAKA
c. Perubahan Ikatan Kimia Unsur dan Ikatan Kovalen Menjadi Ikatan Ion
Benzena Etanol
Aseton Kloroform
LAMPIRAN
No Perlakuan Hasil
sebelum sesudah
berwarna -
berwarna -
redup setelah
ledakan
berwarna -
berwarna -
No Perlakuan Hasil
No Perlakuan Hasil
No Perlakuan Hasil
No Perlakuan Hasil
2. Etanol dibakar Api biru pada dasar cawan. Api stabil dan
tidak meninggi Tanpa ledakan
No Perlakuan Hasil