Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

JENIS, SIFAT, KEGUNAAN DAN PROSES PEMUBATAN


POLIMER

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Material Teknik
Dosen Pengampu: Karnadi, S.T., M.T

Oleh:
Fadhil Wahyu Nurhanif TI 22 A 22416226201068
Mochammad Yoga Fahredzi TI 22 A 22416226201043
Nuralim TI 22 A 22416226201114
Rangga Pradana TI 22 A 22416226201136

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUTRI

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis, Sifat,
Kegunaan, Dan Proses Pembuatan Polimer” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
bapak Karnadi, S.T., M.T pada mata kuliah Material Teknik. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Polimer bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Karnadi, S.T., M.T selaku dosen
Material Teknik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini

Karawang, 20 Mei 2023


Penulis

( KELOMPOK 8 TI 22 A)

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 3

2.1 Polimer ....................................................................................................... 3

2.2 Struktur Sifat dan Klasifikasi Polimer ......................................................... 4

2.2.1 Struktur Sifat ....................................................................................... 4

2.2.2 Klasifikasi Polimer .............................................................................. 5

2.3 Jenis Polimer .............................................................................................. 7

2.4 Kegunaan Polimer ...................................................................................... 9

2.5 Proses Pembuatan Polimer ........................................................................ 11

BAB III KESIMPULAN & SARAN.................................................................... 14

3.1 Kesimpulan............................................................................................... 14

3.2 Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

iii
iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Vinil Klorida & polivinilklorida ............................................................. 9


Gambar 2. Kopolimer .............................................................................................. 9
Gambar 3. Rumus Reaksi Polimerisasi Adisi ......................................................... 11
Gambar 4. Tabel Persamaan Reaksi Polimerisasi Adisi......................................... 12
Gambar 5. Reaksi Polimerisasi Kondensasi ........................................................... 13
Gambar 6. Tabel Senyawa Reaksi Polimerisasi Kondensasi ................................... 13

v
DAFTAR TABEL

Table 1. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset ............................................... 6


Table 2. Polimer Alam ............................................................................................. 7
Table 3. Polimer sintetis ........................................................................................... 8

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya tak bisa lepas dari kantong plastic
yang praktis, begitu juga dengan karet gelang yang sering kita gunakan untuk mengikat
sesuatu, Teflon yang memudahkan kita ketika memasak karna anti lengket nya.
Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bahwa beberapa barang yang sangat
bermanfaat tersebut adalah polimer. Polimer merupakan suatu golongan bahan kimia
yang banyak di gunakan dalam keperluan sehari-hari maupun dalam industri. Jons
Jacon Berzelius adalah yang pertama kali memperkenalkan istilah polimer pada tahun
1833. Dimana polimer tersebut berasal dari Bahasa Yunani, poly yang artinya banyak
dan meros yang berarti bagian. Sedangkan untuk umumnya polimer merupakan
molekul besar yang terbentuk dari susunan berulang moluker kecl (monomer).

Sejak dulu kita sebenarnya sudah mengenal dan memanfaatkan beberapa


polimer alami seperti, kapas, wool, dan damar. Pada perkembanganya di tahun 1925
mulai dikenalnya polimer sintetis, dan setelah hipotesis makromolekul yang di
termukan Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, di situlah teknologi
polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintetis yang sering kita
jumpai antara lain, serat-serat tekstil polyester dan nilon, plastic polietilenak untuk
kantong plastik, karet untuk ban kendaraan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Apa yang di maksud dengan Polimer?


2. Apa saja jenis-jenis dari Polimer?
3. Bagaiman sifat Polimer?
4. Apa saja kegunaan Polimer?
5. Bagaimana membuat Polimer?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu polimer.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis polimer.
3. Untuk mengetahui sifat polimer.
4. Untuk mengetahui kegunaan polimer.
5. Untuk mengetahui cara pembuatan polimer.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Polimer
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar
yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang
kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer
adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul
monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier
atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer. Karakteristik utama dari rantai tersebut
adalah ikatan kimia yang kuat dan arahnya sepanjang rantai, tetapi rantai tersebut sisi-
sisinya hanya diikat oleh ikatan lemah van der waals atau biasanya disebut ikatan
hydrogen. Macam-macam ikatan dalam rantai polimer yang panjang dan fleksibel
antara lain: Polyethylene, polystyrene, poly (methyl methacrylate), poly (oxyethylene),
poly (dimethyl siloxane). (Atkins, P. W., 1990)

Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan


kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan
pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa
molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan
sifat sangat berbeda dari molekulmolekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.
Proses pembentukan polimer dari monomernya disebut dengan polimerisasi.
Polimerisasi tersebut akan menghasilkan polimer dengan jumlah susunan ulang yang
tertentu. Jumlah susunan ulang pada hasil proses polimerisasi dikenal sebagai derajat
polimerisasi. (Elias, H.-G., 1987)

Kata polimer pertama kali digunakan oleh Berzelius pada 1827. Tetapi konsep
polimer sebagai molekul dengan berat molekul yang tinggi (sedikitnya puluhan ribu)
pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan Jerman Herman Staudinger hampir seabad lalu
(pada 1920), dimana pada saat itu banyak mendapat kritikan dari ilmuwan lain. Pada
umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.

3
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat
konduktif maupun semikonduktif. (Jiri Janata And Mira Josowicz, 2002)

2.2 Struktur Sifat dan Klasifikasi Polimer


2.2.1 Struktur Sifat
Pada dasarnya karakteristik atau sifat polimer didasarkan pada empath al
berkut yaitu Panjang rantai, gaya antarmolekul, percabangan, dan ikatan silang
antar rantai polimer. Semakin Panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik
leleh senyawanya semakin tinggi. Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai
polimernya, maka senyawa akan semakin kuat dan semakin sulit leleh. Rantai
polimer yang memiliki cabang banyak akan memiliki daya regang rendah yang
disertai mudahnya meleleh. Ikatan silang antar molekul menyebabkan jaringan
menjadi kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh. Semakin
banyak ikatan silang yang dimiliki oleh polimer, maka polimer akan semakin
mudah patah. Dari empat dasar karakteristik tersebut maka diambil garis
besarnya sehingga dapat di bedakan menjadi tiga sifat:

1. Termoplas

Yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak Kembali
menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri
dari rantai-rantai Panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah.
Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan dan kuat. Contoh termoplas adalah
PVC.

2. Termoset

Yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika
dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat
antara rantai-rantai molekul. Pemanasan thermoset pada suhu yang terlalu
tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat
thermoset menjadi terbakar. Contoh thermoset adalah melamin.

4
3. Elastomer

yaitu polimer yang elastis bentuknya dapat diregangkan, namun dapat


Kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini
disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling
tumpeng tindih dengan adanya ikatan silang (cross link) yang akan menarik
kemabli rantai-rantai tersebut Kembali ke susunan tumpeng tindihnya. Contoh
elastomer adalah karet alam dan karet sintetis SBR.

2.2.2 Klasifikasi Polimer


1. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami
perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki
atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer
kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya
produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

2. Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya


Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain
lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi
akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau
bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras ini
dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.

Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka


mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika
dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah
terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida)
adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit
untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan

5
lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga
yang tahan panas seperti cangkir.

Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan


pada Tabel 1 . Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset

Table 1. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset

Plastik Termoplas Plastik Termoset


Mudah diregangkan Keras dan Rigid

Fleksibel Tidak Fleksibel

Tidak leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan

Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang

3. Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer


buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti
amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat
berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah
polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang
dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari
molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.

4. Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan


atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis
monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer. Uraian
berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.

6
2.3 Jenis Polimer
1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, police dapat dibedakan atas polimer alam


dan polimer sintetis

1. Polimer Alam

Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan


berasal dari makhh hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table
di bawah ini

Table 2. Polimer Alam

No Polimer Monomer Contoh


1 Pati/amilum Glukosa Biji-bijian, akar umbi
2 Selulosa Glukosa Sayur, kayu, kapas
3 Protein Asam amino Susu, daging, telur, wol, sutra
4 Asam nukleat Nukleotida Molekul DNA dan RNA (sel)
5 Karet alam Isoprena Getah pohon karet

2. Polimer Sintetis

Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang


tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini,
para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul
alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian
tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-
sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar
diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang
diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna
kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain

7
dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya, Ahli kimia saat ini
sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis
untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Table 3. Polimer sintetis

No Polimer Monomer Terdapat pada


1 Polietena Etana Kantung, kabel
plastic
2 Polipropena Propena Tali, karung, botol
plastik
3 PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis
lantai
4 Polivinil Vinil alcohol Bak air
alcohol
5 Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci
anti lengket
6 Dakron Dimetil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam
magnetik, kain atau
tekstil (wol sintetis)
7 Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamina
8 Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas
melamin
9 Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat
sekunder epoksi)

2. Penggolongan polimer berdasarkan monomer penyusunnya

8
A. Homopolimer

Yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Contoh: PVC (polivinilklorida), adalah polimer jenis plastic yang


sering kita digunakan untuk pipa, tongkat, pelapis lantai.

Gambar 1. Vinil Klorida & polivinilklorida

B. Kopolimer

Yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih


monomer. Contoh: SBR (stirena + butadiene), adalah karet sintetis
yang sering di gunakan untuk ban kendaraan bermotor.

Gambar 2. Kopolimer
2.4 Kegunaan Polimer
1. Polimer komersial

Polimer komersial umumnya dihasilkan di negara berkembang dengan


harga yang murah untuk keperluan sehari hari. Bahan dasar utama dalam
pembuatan polimer komersial yaitu polietilena, polipropilen, polistirena,
polivinilklorida, atau melamin formaldehid. Polietilena dengan massa jenis
rendah digunakan dalam lapisan pengemas, isolasi kawat, lapisan kabel, barang
mainan, botol yang lentur, dan bahan pelapis. Polietilena dengan massa jenis

9
tinggi digunakan dalam pembuatan botol. drum, pipa, saluran, lembaran film,
isolasi kawat dan kabel. Polipropilena digunakan dalam pembuatan tali,
anyaman, karpet, dan film. Polivinil klorida digunakan sebagai bahan
bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, serta isolasi kawat dan kabel.
Sedangkan polistirena digunakan sebagai bahan pengemas dengan lapisan busa,
perabotan rumah, dan barang mainan.

2. Polimer Teknik

Polimer teknik dihasilkan oleh negara berkembang maupun negara maju.


Harga polimer teknik cukup mahal karena sifatnya yang canggih. Polimer
teknik memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang kuat.
Penggunaan polimer teknik yaitu dalam bidang transportasi kendaraan roda
empat dan pesawat terbang. Dalam ilmu material, polimer digunakan sebagai
bahan pembuatan pipa ledeng, peralatan listrik untuk mesin bisnis, peralatan
elektronik khususnya komputer, serta pada mesin-mesin industri dan barang-
barang konsumsi. Jenis polimer teknik meliputi nilon, polikarbonat, polisulfon,
dan poliester.

3. Polimer Fungsional

Polimer fungsional dihasilkan dan dikembangkan di negara maju.


Pembuatan polimer fungsional ditujukan untuk penggunaan khusus sehingga
produksinya dilakukan dalam skala kecil. Polimer fungsional dapat berbentuk
kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus listrik dan foton, polimer peka
cahaya, membran. atau biopolimer.

10
2.5 Proses Pembuatan Polimer
Polimer dibuat dengan mengikat molekul-molekul kecil yang disebut monomer
menjadi polimer dengan proses polimerisasi. Proses ini membentuk ikatan kovalen
antar monomer sehingga terbentuk ikatan yang kuat. Dengan katalis atau proses
tertentu polimer dapat memiliki struktur yang linier, bercabang, rantai yang pendek,
maupun gabungan dari beberapa struktur tersebut. Proses atau reaksi pembentukan
polimer biasa juga disebut sebagai reaksi polimerisasi. Untuk pembagiannya,
berdasarkan jenis monomernya, ada dua cara pembentukan polimer, yaitu cara adisi
dan kondensasi.

1. Reaksi Polimerisasi Adisi (Pembuatan Polimer dengan Cara Adisi)

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam
senyawa yang terbentuk. Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi
adisi adalah senyawa alkena dan turunanya. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak
jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan
monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).

Pada reaksi polimerisasi ini, monomernya merupakan senyawa alkena, yaitu


hidrokarbon takjenuh yang berikatan rangkap dua. Reaksi polimerisasi adisi dari
alkena membentuk polialkena. Secara umum, reaksi polimerisasi adisi dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Gambar 3. Rumus Reaksi Polimerisasi Adisi

11
Polimer-polimer yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi adisi antara lain
polietena (PE), polivinil klorida (PVC), karet alam, teflon, dan polipropena. Untuk
persamaan reaksinya perhatikan tabel berikut :

Gambar 4. Tabel Persamaan Reaksi Polimerisasi Adisi

2. Reaksi Polimerisasi Kondensasi (Pembuatan Polimer dengan Cara


Kondensasi)

Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi


kimia yang terjadi antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai setidaknya
dua gugus fungsi reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan polimer dan
juga molekul-molekul kecil, seperti H2O (air), HCl (asam klorida),

Ciri khas reaksi polimerisasi kondensasi adalah monomernya mengandung


gugus fungsi dan dihasilkannya produk samping, seperti H2O, HCl, NH3, dan
CH3COOH. Produk samping ini merupakan gabungan dari gugus fungsi setiap
monomer. Secara umum, reaksi polimerisasi kondensasi dituliskan sebagai berikut :

12
Gambar 5. Reaksi Polimerisasi Kondensasi

Senyawa yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi, di antaranya protein,


nilon, dan plastik polietilentereftalat (PET). Perhatikanlah tabel berikut untuk
mengetahui reaksi polimerisasi senyawa-senyawa tersebut :

Gambar 6. Tabel Senyawa Reaksi Polimerisasi Kondensasi

Sebagai pengingat untuk kita semua,bahwa polimer dapat diartikan sebagai senyawa
besar yang terbentuk dari penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer
(mono = satu).

13
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah diuraikan dari makalah ini, kami dapat menuliskan
sebuah kesimpulan bahwa Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga
dengan molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer. Manusia sudah
berabad-abad menggunakan nya namun di era modern ini kebanyakan orang
mengetahui bahwa istilah polimer selalu merujuk kepada plastik, tetapi sebenarnya
polimer sendiri banyak macamnya tergantung dari jenis, sifat, dan pembuatanya.
Dalam pembuatan polimer, diperlukan sebuah reaksi yang dinamakan
polimerisasi. Reaksi polimerisasi sendiri di bagi menjadi polimerisasi adisi dan
kondensasi.
Di keseharian nya polimer merupakan temuan yang sangat bermanfaat untuk
manusia contoh nya saja kantong plastik, botol infus, ban pada kendaraan, dan lain
sebagainya.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas tentang materi polimer yang telah diberikan oleh bapak .
Dapat menambah dan mengembangkan wawasan bagi kami tentang pengertian
polimer, penggolongan polimer, pembentukan polimer dan lain-lain. Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, mohon kritik dan saran dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. W. (1990), Physical Chemistry, 4th ed. New York: WH Freeman.

Elias, H.-G. (1987), Mega Molecules. Berlin: Springer-Verlag

Jiri Janata And Mira Josowicz (2002), Conducting Polymers In Electronic Chemical
Sensors.

15

Anda mungkin juga menyukai