Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA DAN REKAYASA POLIMER JENIS SIKAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kimia

Disusun Oleh:

MUHAMAD DERMAWAN SAPUTRA

NPM : 22.111.001.7311.004

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Bapak
Dr. Syahrul. ST., M.Eng. yang berjudul “Makalah Kimia dan Rekayasa Polimer
Jenis Sikat”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang
sudah berkenan membaca makalah saya ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca.

Samarinda, 28 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Pengertian Polimer.................................................................................................2
B. Jenis-jenis Polimer.................................................................................................4
C. Klasifikasi Polimer..................................................................................................5
D. Kegunaan Polimer.................................................................................................7
E. Manfaat Polimer...................................................................................................10
F. Metode Pembuatan Polimer.................................................................................12
G. Metode Jenis Sikat (Nilon)...................................................................................13

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................16


A. Hasil....................................................................................................................16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................17


A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan berbagai
bahan kimia. Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan
bahaya dari bahan-bahan kimia tersebut, bahan kimia yang banyak
digunakan didalam kehidupan sehari-hari memang tidak memberikan
akibat secara langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama.
Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan
bahan kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari
maupun dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan
nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu
karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat, juga merupakan
polimer.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah kali ini adalah, sebagai
berikut :
1. Pengertian polimer
2. Jenis-jenis polimer
3. Klasifikasi Polimer
4. Kegunaan polimer
5. Manfaat polimer
6. Metode Pembuatan polimer
7. Metode jenis sikat (nilon)

C. Tujuan
Tujuan penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
1. Untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan.

1
2

2. Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, klasifikasi, kegunaan,


manfaat, dan metode pembuatan polimer.

2
BAB II

METODE

A. Pengertian Polimer
Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari
susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia
disebut polimer (poly = banyak;mer = bagian). Suatu polimer akan
terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer),
saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling
berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda.
Sifat-sifatpolimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.
Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada
juga banyak polimer inorganik. Polimer didefinisikan sebagai substansi
yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu
atau lebih dari satu unit monomer. Contoh terkenal dari polimer
adalah plastik dan DNA.

Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang
disebut monomer Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan
jika monomennya berbeda akan menghasilkan kopolimer. Polimerisasi
adalah reaksi pembentukan rantai polimer organik yang panjang dan
berulang. Polimerisasi digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-
kondensasi dan sistem pertumbuhan rantai bertahap. Bentuk lain dari
polimerisasi adalah polimerisasi membuka cincin yang serupa dengan
polimerisasi rantai. Polimer alamiah mencakup protein seperti
sutera,enzim dan serat otot. polimer disebut juga makromolekul.
Polimer adisi contohnya: polietilena, teflon, PVC, PVA dan PMMA.
Polimer kondensasi contohnya :nilon, kevlar, silicon rubber, dan
poliester. Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer

3
dapat digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis
monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.

Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam


bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer
modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir
1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet
alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”.
40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose)
berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene,
polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’
dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.

Teknologi polimer adalah cara mengolah polimer dari satu


bentuk menjadi bentuk lain. Teknologi polimer berdasarkan sumbernya
dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu

1. Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam,


karbohidrat, protein, selulosa, dan wol.
2. Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi
polimer alam dan bahan kimia seperti serat rayon dan selulosa
nitrat.
3. Polimer Sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasi
dari monomer-monomer polimer, seperti formaldehida."
1. Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat
bila molekul-molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk
rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi
membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada
kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena.
Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN),

4
yang dikenal dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet
dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam
monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan
atom karbon lain membentuk polimer.

2. Struktur Polimer
Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu
senyawa organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi.
Bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan
dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang
melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun
digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna
makanan manusia dengan baik.

B. Jenis-jenis Polimer
1. Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau
Barang Cairan.
2. Poly Propylene (PP)
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing
Makanan Kering Atau Snack.
3. Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol
Minyak,Daging,Pipa Air Dan Jendela Plastik.
4. Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
5. High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
6. Karet Bahan

5
Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan
Elastis.
7. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
8. Polyethylene Terephthalate (PET)
Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan
Kelembaban.
9. Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.
10. Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,
Nasi, dll.
11. Plastik Cor
Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran
Bangunan.

C. Klasifikasi Polimer
1. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya
mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu
polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit
ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom
yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama
berlangsungnya proses polimerisasi. 

2. Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya


Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat
khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai,
pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika

6
didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa
ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat
terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.

Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena


mereka mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi
lebih keras ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan
ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin
formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer
ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit untuk dipakai
ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih tahan
lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah
tangga yang tahan panas seperti cangkir.

Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset


disimpulkan pada Tabel 2. Perbedaan sifat plastik termoplas dan
plastik termoset

        Tabel 2. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset

Plastik Termoplas Plastik Termoset

Mudah diregangkan Keras dan Rigid

Fleksibel Tidak Fleksibel

Tidak leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan

Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang

 
3. Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer
alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan
tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan

7
sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer
regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah
polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat
sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah
polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam
pabrik.

4. Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan
atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari
sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis
monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan
polimer tersebut.

D. Kegunaan Polimer
1. Polietena
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo
plastik atau merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat),
massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama dalam
keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak
tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran
untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

2. Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer
termo-plastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam
berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali,
pakaian dalam  termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah
terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium,
pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer.

8
Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung,
bak air, tali, dan kanel listrik (insulator). Polimer adisi yang terbuat
dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki
sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan
asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur
ulangnya adalah nomor "5" : nomor 5 yang dkelilingi sebuah
simbol daur ulang, dengan huruf "P P" di bawah. Polipropena
mempunyai  sifat  yang  sama dengan  polietena. Oleh karena plastik ini
juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari
polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam
dan basa.

3. PVC
Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat
PVC, Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat.
Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan
organik.  Ada dua tipe plastik  PVC  yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan,
mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam,
dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel,
jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan
ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan
(pipa saluran air).

4. Teflon 
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena
(PTFE). Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas
dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis

9
wajan (panci anti lengket), pelapis tangki dipabrik kimia, pipa anti
patah, dan kabel listrik.

5. Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer
terbentuk dari proses polimerisasidari monomer 1,3-butadiena.
Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus dan digunakan
terutama dalam pembuatan ban. Ini juga telah digunakan untuk
melapisi atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan
listrik yang sangat tinggi. Polibutadiena paling banyak digunakan
untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada
bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.

6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung
gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat
banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai
sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena
tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti
kitin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti
polikarbonat dan polibutirat. Dapat diproduksi dalam berbagai
bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai
termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau
mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut
menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi
pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan
E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan
yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano,
tampilan kristal cair, hologram,penyaring, saput (film) dielektrik
untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.

10
Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan
perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, bed cover, tirai dan
korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain
buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain
berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi
yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan untuk mengisi bantal
dan selimut penghangat.

7. Nilon 66
Nilon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon.
Nylon terdapat dalam berbagai jenis, dua yang paling umum untuk
industri tekstil dan plastik adalah: nilon 6 dan nilon 6,6.Nilon
digunakan untuk banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag,
ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.

8. Polistirena 
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena,
sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari  minyak
bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik
padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena
tergolong senyawa aromatik. Polistirena padat murni adalah
sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang
terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk
dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada
saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan
kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama HighImpact
Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat
menjadi beraneka warna melalui proses compounding Polistirena
banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing,
kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga

11
yang terbuat dari polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju,
ember.

9. Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama
dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi
adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3).
PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini
digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang
mobil (kaca alkrilik).

E. Metode Jenis Sikat (Nilon)


1. Pengertian Nilon
Nilon adalah kopolimer kondensasi dibentuk dengan
mereaksikan bagian yang sama dari sebuah diamina dan asam
dikarboksilat, sehingga amida yang terbentuk pada kedua ujung
masing-masing monomer dalam proses analog dengan
polipeptida biopolimer. Elemen kimia termasuk adalah karbon,
hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Akhiran numerik menentukan
jumlah karbon yang disumbangkan oleh monomer-monomer,
sedangkan diamina pertama dan kedua diacid. Varian yang
paling umum adalah nilon 6-6 yang mengacu pada fakta bahwa
diamina ( heksametilena diamina , IUPAC Nama: heksana-1 ,6-
diamina ) dan diacid ( asam adipat , IUPAC Nama: asam
hexanedioic ) masing-masing menyumbangkan 6 karbon untuk
rantai polimer. Seperti biasa lainnya kopolimer seperti poliester
dan poliuretan, terdiri dari satu monomer masing, sehingga
mereka bergantian dalam rantai tersebut. Karena setiap
monomer dalam kopolimer ini memiliki sama kelompok reaktif
pada kedua ujungnya, arah dari ikatan amida membalikkan
antara masing-masing monomer. Di laboratorium, nilon 6-6 juga

12
dapat dibuat dengan menggunakan klorida adipoyl bukan
adipat.
Nilon 5.10, terbuat dari pentamethylene diamina dan asam
sebasat, dipelajari oleh Carothers bahkan sebelum nilon 6,6 dan
memiliki sifat unggul, tetapi lebih mahal untuk membuat. Sesuai
dengan konvensi penamaan, “nilon 6,12″ (N-6, 12) atau “PA-6,
12″ adalah kopolimer dari 6C diamina dan diacid 12C. Demikian
pula untuk N-5, 10 N-6, 11; N-10, 12, dll nilon lain meliputi asam
dikarboksilat dikopolimerisasi / diamina produk yang tidak
didasarkan pada monomer yang tercantum di atas. Sebagai
contoh, beberapa aromatik nilon yang dipolimerisasi dengan
penambahan diacids seperti asam tereftalat (→ Kevlar , Twaron
) atau asam isoftalat (→ Nomex ), lebih umumnya terkait
dengan poliester. Ada kopolimer dari, N-6 6/N6; kopolimer N-6,
6/N-6/N-12, dan lain-lain. Karena cara poliamida terbentuk, nilon
sepertinya akan terbatas pada bercabang, rantai lurus. Tapi
“bintang” nilon bercabang dapat diproduksi oleh kondensasi
asam dikarboksilat dengan poliamina memiliki tiga atau lebih
gugus amino.

2. Karakteristik Nilon

Berikut adalah sifat – sifat yang dimiliki oleh nilon, antara lain:

a. Sifat fisik

Nilon pada dasarnya bersifat ulet atau lentur

b. Sifat kimia

Nilon termasuk polimer yang memiliki resistansi yang tinggi

terhadap pencampuran dengan bahan kimia lain

c. Sifat mekanik

13
Nilon cukup tangguh saat ditarik

d. Sifat listrik

Nilon adalah penghantar listrik yang buruk

e. Sifat optik

Nilon dapat ditembus oleh gelombang sinar infra merah

Karakteristik nilon:

Massa jenis: 1,15 gram/cm3

Konduktifitas elektrik (σ ) : 10-12 s/m

Konduktifitas termal : 0,25 W/m.K

Titik didih : 190oC – 350oC

Tabel 1. Karakteristik Nilon


(sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Nylon)

3. Reaksi Pembuatan Nilon


Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada
monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam
polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya
molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl. Di dalam jenis reaksi
polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi
untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang
dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil –
biasanya air – dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini,
tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat

14
menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut.
Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi. Dalam
polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung
monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang
lainnya untuk membentuk air. Kondensasi terhadap dua monomer
yang berbeda yaitu 1,6 – diaminoheksana dan asam adipat yang
umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama
menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Contoh lain
dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras,
dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet,
pendukung pada tape – audio dan tape – video, dan kantong plastik.

4. Aplikasi Penggunaan Nilon


a. Industri Benang
Dengan ketahanan tarik tinggi kekuatan, kelelahan dan
ketangguhan, satu aplikasi utama untuk nilon 6 adalah dalam
pembuatan benang industri. Adhesi unggul untuk karet membuat
sebuah media yang ideal untuk memproduksi kain ban kabel,
media untuk memperkuat bias-ply ban bus dan truk. Terlebih lagi,
dapat dicampur dengan polietilena (PE), polimer lebih murah,
untuk menghasilkan biaya rendah benang industri tanpa secara
signifikan menurunkan kualitas produk akhir.
b. Tekstil
Nylon 6 digunakan secara luas dalam industri tekstil untuk
memproduksi kain non-woven.Kain yang terbuat dari nilon 6
adalah warna-warni dan ringan namun kuat dan tahan lama.
Contoh pakaian :kemeja, gaun, Kaus kaki, Pakaian dalam wanita,
Jas hujan, Pakaian Ski, Jaket, Pakaian renang, dll
c. Penyerapan UV
Nylon 6 film plastik sering diproduksi dengan kapasitas
serapan UV, sebuah properti yang bermanfaat signifikan dalam
pengendalian penyakit virus menular .Industri lain yang

15
menggunakan nilon 6 film untuk serapan UV yang meliputi
rekayasa, medis, dan pertanian.
d. Perlengkapan Rumah
Alas tidur, karpet, atap dan perkakas rumah lainnya.
e. Peralatan Industri
Tali Ban, Pipa karet, Alat pengangkutan Dan Ikat pinggang
di pesawat, Parasut, Dawai-Dawai Raket, Tali temali dan jaring,
kantong tidur, kain terpal, tenda, benang, bulu sikat gigi.

16
BAB III
HASIL

A. Pembahasan
Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dari dampak
penggunaan dan limbah nilon, maka perlu diadakan upaya daur
ulang terhadap limbah nilon. Perusahaan kimia raksasa dari
Amerika Serikat, Du Pont, berhasil mengembangkan teknologi baru
daur ulang untuk Nilon, yakni dengan menggunakan teknologi
ammonolysis. Pilot plant untuk melakukan riset daur ulang Nilon,
ternyata jauh sebelumnya telah dibangun di wilayah Ontario,
tepatnya di kota Kingston, Kanada, demikian Du Pont menjelaskan.
Pihak Du Pont sendiri bahkan telah mengadakan riset dan
pengembangan proses ammonolysis pada fasilitas riset tersebut
selama bertahun-tahun.
Dan terakhir, sebelum mengaplikasikannya secara luas, Du Pont
merasa perlu untuk mengadakan test kelayakan terutama dari
sudut pandang ekonomis metoda baru tersebut. Untuk itulah, pada
tahun 2000 ini, Du Pont juga telah menyelesaikan pembangunan
sarana yang lebih besar di kota Maitland yang juga terletak di
wilayah Ontario. Sarana demonstrasi daur ulang Nilon dalam skala
besar ini, sebenarnya juga dimaksudkan untuk memberikan sarana
penilaian bagi khalayak industri secara luas terhadap metoda baru
tadi. Dan tentu saja sekaligus sebagai sarana promosi Du Pont
yang jitu. Namun yang jauh lebih penting lagi, proses daur ulang ini
sangat besar artinya bagi pelestarian lingkungan hidup, karena
tidak perlu lagi penimbunan berbagai jenis limbah nilon.

17
BAB IV
PENUTUP

B. Kesimpulan
Polimer (makromolekul) adalah molekul besar yang
terbentuk dari unit-unit berulang sederhana yang bergabung
dengan ikatan kovalen. Sedangkan monomer merupakan bahan
baku pembuatan polimer. Monomer adalah zat yang dapat diubah
menjadi suatu polimer. Terdapat beberapa polimer penting, yaitu
polietena, polipropena, polivinil klorida (PVC), teflon, polistirena,
polivinil alkohol, dakron, nilon 66, bakelit, flexiglass, orlon dan karet
alam.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang
digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik
untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, alat-
alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Oleh
karena itu penggunaan plastik harus di minimalisir, karena plastik
merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan
menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat mengurai dan
dapat menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Diantara
kekurangan tersebut, polimer juga memiliki banyak manfaat, yakni
dapat dibuat berbagai produk atau alat yang memudahkan kegiatan
sehari-hari, memenuhi berbagai kebutuhan, dan bermanfaat bagi
manusia.

C. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, para pembaca
dapat lebih sadar akan bahaya dari penggunaan plastik pada

18
kehidupan sehari-hari, sehingga pembaca dapat meminimalisir
penggunaannya dengan cara memakai produk yang bisa
digunakan berulang kali (reuseable), dan memanfaatkan barang
bekas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bibit, Panji dkk. 2014. Makalah Kimia Polimer [Internet].


Tersedia dari: http://hamzahizers.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-
polimer_15.html
[diakses 02 Oktober 2022]

Wikipedia. Polimer [Internet].


Tersedia dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer
[diakses 02 Oktober 2022]

Fitri, Eka. Makalah Kimia Polimer [Internet].


Tersedia dari: https://www.academia.edu/9237045/Polimer
[diakses 02 Oktober 2022]

Afri54. Makalah Kimia Polimer [Internet].


Tersedia dari: https://afri54.blogspot.com/2016/10/makalah-kimia-tentang-
polimer.html
[diakses 02 Oktober 2022]

Suparwati, Dwi. Makalah Polimer [Internet].


Tersedia dari: https://www.academia.edu/36611055/Kupdf.com_makalah-
polimer
[diakses 02 Oktober 2022]

18
19

Anda mungkin juga menyukai