Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hardy Wicakra
Dian Maesita
M. Andi Ardiansyah
Dyno Kafaerli C
Fitria Mega Antika
Dena Favinda
Diar Resti P
8. Sony Oscar E
114130002
114130006
114130007
114130042
114130045
114130049
114130054
114130062
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Praktikum Kimia
Fisika yang berjudul PENENTUAN BERAT MOLEKUL POLIMER . Penulisan
makalah praktikum ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas masa bimbingan HMTK.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Penulis merasa masih terdapat beberapa kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh penyusun
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan bagi penulis demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...............................................................................................................
1.2
Tujuan.............................................................................................................................
1.3
Batasan Masalah.............................................................................................................
Polimer...........................................................................................................................
Pengertian....................................................................................................................
2.2
Viskometer Ostwald.......................................................................................................
2.3
2.4
2.5
3.1.1
Alat :............................................................................................................................
3.1.2
Bahan :........................................................................................................................
3.2
3.2.1
Data Percobaan.............................................................................................................
4.2
Pembahasan..................................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................
5.2
Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Viskometer
Ostwald..............................................................................................
DAFTAR TABE
Tabel 3. 1 Matriks
percobaan...................................................................................................
Tabel 3. 2 Data
grafik...............................................................................................................
Y
Tabel 4. 1 Data percobaan........................................................................................................11
Tabel 4. 2 Data Grafik..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.2
Tujuan:
Batasan Masalah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polimer
2.1.1
Pengertian.
Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari
pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya
merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik.
Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul
yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah
berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen
karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi
industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet
alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai vulkanisasi. 40 tahun
kemudian,
Celluloid
(sebentuk
plastik
keras
dari
nitrocellulose)
berhasil
Fluida baik zat cair maupun gas yang jen isnya bebrbeda memiliki tingkat
kekentalan yang berbeda. Viskositas adalah ketidak leluasaan aliran cairan dan gas
yang disebabkan oleh gesekan antara bagian cairan tersebut. Dan menyebabkan /
disebut juga kekentalan. Viskositas adalah besarnya gaya persatuan luas ( dyne/cm ).
Kecepatan yang diperlukan untuk mendapatkan beda sebesar 1cm/dt antara 2 lapisan
sejajar yang berjarak 2cm.
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli,
madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas
lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih cepat daripada minyak goreng
atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi
suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng
paha ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika
dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas
tersebut.
Studi ketahanan produk polimer dan efek cuaca terhadap kualitas produk
( 0 ) 1
a
=K M
C
Dimana,
M = Berat molekul polimer
= Viskositas pelarut
0 )1
sp
Besaran (
dikenal sebagai viskositas spesifik atau
jadi
persamaan di atas dapat di tuliskan sebagai berikut :
sp
C
a
=K M
Persamaan ini hanya berlaku untuk larutan yang sangat encer (kurang dari 1%). Kurva
hubungan antara
sp
C
[] =
lim
C 0
sp
C
Untuk mendapatkan viskositas intrinsik secara lebih tepat biasanya dibuat dua buah grafik
:
(a) Grafik
sp
C
1
C
ln(
/ 0
) terhadap C
)=
1
C
Secara Matematis:
1
C
ln(
/0
)=
1
C
ln(1-
sp
ln(
sp
SP
- 2
)
Jika konsentrasi C 0 , maka :
lim
C 0
sp
C
= []
Nilai [] yang didapat dan grafik, digunakan untuk menentukan berat molekul
polimer dengan menggunakan persamaan berikut :
a
[] = K M
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1.2
Alat
:
-
ViskometerOswold
Penangas air
Labutakar 100 ml
Pipetukur 5 ml dan 10 ml
Stopwatch
Bahan :
3.2.2 Parameter
PENGENCERAN
WAKTU
ALIR (t)
DENSITAS
VISKOSITAS
BERAT
MOLEKUL
x2
x.y
1.
2.
Dst.
LARUTAN SAMPEL
C (x)
sp / C (y)
1.
2.
Dst.
10
Bab IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan :
Pengenceran
Densitas (gr/ml)
Viskositas
Berat Molekul
10 ml
67
0,0994
1,42618
43,277
15 ml
79
0,0993
1,68005
43,277
20 ml
84
0,0996
1,79178
43,277
25 ml
101
0,0995
2,15224
43,277
C (x)
sp/C(y)
x2
x.y
0,00284
4
0,00283
2
0,00242
4
0,00274
2
39457,055
0,5649
88777,777
0,8438
157827,425
0,9633
246605,600
3
1,3616
NO
1.
10
198,638
2.
15
297,956
3.
20
397,275
4.
25
496,594
11
4.2 Pembahasan :
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan berat molekul polivinil
alkohol ,penggunaan alat viskometer,dan penentuan sifat koloid dengan cara mengukur
viskositas koloid tersebut. Pada praktikum ini digunakan metode oswald. Adapun
variabel percobaan yang digunakan yaitu banyaknya pengenceran yang dilakukan, dan
parameter percobaannya adalah waktu aliran,berat jenis,viskositas,dan berat molekul
polivinil alkohol.
Polivinil alkohol adalah suatu polimer yang dapat larut dalam air, polivinil
alkohol juga termasuk kedalam suatu polimer sintetik.polivinil alkohol dibuat dari
monomernya yaitu vinil acetat (vinil acetat monomer,VAM) senyawa ini ditemukan di
jerman oleh Dr.Flitz Klatte pada 1912. Sifat polivinil alkohol semakin tinggi
konsentrasinya maka polivinil alkohol yang dilarutkan dalam air maka, interaksi antara
keduanya akan meningkat sehingga akan meningkatkan viskositas larutan.
Pada percobaan ini polivinil alkohol dilarutkan serta dipanaskan. Fungsi dari
pemanasan yaitu agar polimer cepat larut, karena faktor lain yang membantu
pendegradasian PVA yaitu air panas,karena polimerisasi polivinil alkohol merupakan
polimerisasi yang kebanyakan struktur rantainya berbentuk araktik yaitu rantai yang
memiliki cabang yang tidak teratur dan bersifat acak.
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositasnya yaitu dengan viskometer
oswald,prinsip kerja alat ini adalah sejumlah cairan dimasukkan ke dalam A,kemudian
dengan cara menuip atau menghisap cairan dibawa ke B sampai melewati garis
m,kemudian cairan dibiarkan mengalir secara bebas ,cairan dapat mengalir karena
adanya gravitasi melalu viskometer oswald dan waktu yang diperlukan untuk mengalir
m ke n diukur.Waktu alir pada PVA sangat dipengaruhi oleh konsentrasi,maka waktu
alirnya semakin lama.
Selain alat viskometer
oswald
ada
juga
alat
yang
biasa
disebut
12
bersifat basa dan biasa digunakan pada industri detrgen hal ini yang mentyebabkan
timbulnya busa pada saat pencucian alat.
Selain densitas dan waktu alir viskositas,suatu zat atau bahan sangat
berpengaruh,semakin tinggi viskositas suatu zat atau kekentalan maka waktu alirnya
semakin lambat dikarenakan sifat koloid suatu zat tersebut tinggi. Sistem koloid
merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat
homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar sehingga
terkena efek tydall, bersifat homogen yaitu partikel tersebut terdispersi dan tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi dengan kata lain dalam campuran tersebut tidak
terjadi pengendapan.
5
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
-Usahakan tidak ada sisa air di baker glass karena dapat menyebabkan
timbulnya busa.
-Usahakan tidak ada ethanol yang tertinggal setelah dicuci di dalam piknometer
karena dapat menambah massa piknometer kosong.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012 Polimer http://id.m.wikipedia.org/wiki/Polimer diakses. 2 Desember 2014
Anonim.2013.Berat Molekul Polimer http://www.ilmukimia.org/2013/03/polimer.html?
m=1 diakses 2 desember 2014
Anonim.2013 Penentuan berat molekul polimer
http://kimiatip.blogspot.com/2013/07/Penentuan-Viskositas-Cairan-Dengan-Alat-ViskometerOswald.html?m=1 diakses 2 Desember 2014
Firdaus, Muhammad Yusuf.2012. Penentuan Berat Molekul
Polimer..https://muhammadyusuffirdaus.wordpress.com/2012/01/22/penentuan-beratmolekul-polimer/ diakses 2 Desember 2014
15
LAMPIRAN
1. Perhitungan
Massa PVA
= 1,75 gram
Mr PVA = 44,05
Volume
= 100 ml
pengenceran
10 ml
15 ml
20 ml
25 ml
Waktualir
(sekon)
67
79
84
101
Densitas
Viskositas
0,994
0,993
0,996
0,995
1,42618
1,68005
1,79178
2,15224
Volume Piknometer
= 21,38 12,57
10
= 0,881
Volume Larutan = larutan= larutan x t larutan
airair x t air
10 ml = 0,994 x 67 = 1,42618
0,881 x 53
15 ml = 0,993 x 79 = 1,68005
0,881 x 53
20 ml = 0,996 x 84 = 1,79178
0,881 x 53
25 ml = 0,995 x 101 = 2,15224
0,881 x 53
Viskositas instrinsik
Konsentrasi pengenceran = C1 . V1 = C2 . V2
Dimana :C1 = Konsentrasi polimer
V1 = Volume larutan polimer
V2 = Volume total
16
BeratMoleku
l
43,277
43,277
43,277
43,277
C (x)
198,638
297,956
397,275
496,594
xx =
347,6142
5
x =
1390,457
sp/C (y)
0,002844
0,002832
0,002424
0,002742
y=
0,002710
5
y =
0,010842
x2
39457,055
88777,777
157827,425
246605,6003
x2 =
536923,4279
x.y
0,5649
0,8438
0,9633
1,3616
xy =
3,733
6
ins (b) = k . Ma
0,76
= 17,521 = 43,277
2. Grafik sp vs C
Grafik C vs sp
0
0
0
0
0 +0
f(x) = - 0x
R = 0.22
sp
Grafik Msp vs C
0
0
0
150 200 250 300 350 400 450 500 550
18