com
Abdul Latief Sulam
TEKNIK PEMBUATAN
BENANG DAN
PEMBUATAN KAIN
JILID 1
SMK
TEKNIK PEMBUATAN
BENANG DAN
PEMBUATAN KAIN
JILID 1
U nt uk SM K
Penulis Utama : Abdul Latief Sulam
Perancang Kulit : Tim
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk
SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus
2008.
Penulis
ii
iii
iv
vi
vii
viii
ix
xi
xii
xiii
PENUTUP ................................................................................ A1
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. B1
DAFTAR GAMBAR ................................................................. C1
DAFTAR TABEL ....................................................................... C14
xiv
xv
xvi
−
ajar yang sesuai standar kurikulum.
Dengan buku ini diharapkan guru bisa atau mampu
mengembangkan bahan ajar dalam bentuk modul yang siap
−
dipakai oleh guru dan siswa di kelas dan di bengkel-bengkel.
Tidak semua teknologi yang ada dituangkan dalam buku ini
mengingat luasnya ruang lingkup teknologi dan teknologi yang
sudah diterapkan di industri Pembuatan Benang dan
−
Pembuatan Kain Tenun di Indonesia.
Penyajian buku ini belum bisa mencapai tingkat kesempurnaan
yang memadai mengingat keterbatasan sumber informasi dan
waktu penulisan yang sangat terbatas, walaupun demikian
penulis mengharapkan kesempatan untuk bisa
menyempurnakan sehingga dapat mencapai kriteria standar.
xvii
•
identifikasi serat
Identifikasi serat
berdasarkan
•
bentuk fisiknya
Identifikasi serat
•
dengan uji bakar
Identifikasi jenis
serat dengan uji
•
pelarutan
Membuat
•
laporan kerja
Melaksanakan
aturan
kesehatan dan
keselamatan
•
kerja
Mengidentifikasi Menyiapkan
benang tekstil proses
identifikasi
•
benang
Identifikasi
benang
berdasarkan
•
bentuk fisiknya
Menguji nomor
•
benang
Menguji antihan
•
(twist benang)
Membuat
•
laporan kerja
Melaksanakan
aturan
kesehatan dan
keselamatan
kerja
xviii
•
serat
Membuka bal
•
serat
Melaksanakan
aturan dan
keselamatan
•
kerja
Membuat
•
laporan
Melakukan Menyiapkan
pencampuran serat pencampuran
•
kapas serat kapas
Mengambil
•
gumpalan serat
Melaksanakan
aturan dan
keselamatan
•
kerja
Membuat
•
laporan
Melakukan Memeriksa
penyuapan serat kesiapan bahan
•
penyuapan
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
aturan dan
•
kesehatan kerja
Membuat
laporan
xix
•
Kualifikasi
Melakukan Memeriksa kesiapan
alat •
penyuapan serat proses
dengan Mengoperasikan unit
otomatis di mesin
unit •
blowing
feeding Melakukan
blowing
•
penyuapan
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan aturan
•
dan kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin scutcher mesin scutcher
Mengoperasikan unit
•
blowing
•
Melakukan doffing lap
Mengendaliakan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin flat card mesin flat carding
Mengoperasikan unit
•
flat carding
Melakukan doffing
•
sliver
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
Membuat laporan
xx
•
Kualifikasi
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin roller card mesin roller carding
Mengoperasikan unit
•
roller carding
Melakukan doffing
•
sliver
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin drawing mesin drawing
Mengoperasikan unit
•
drawing
Melakukan doffing
•
sliver
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin lap former mesin lap former
Mengoperasikan unit
•
lap former
•
Melakukan doffing
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
Membuat laporan
xxi
•
Kualifikasi
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin ribbon lap mesin ribbon lap
Mengoperasikan unit
•
ribbon lap
•
Melakukan doffing
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin super lap mesin super lap
Mengoperasikan unit
•
super lap
•
Melakukan doffing
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin combing mesin combing
Mengoperasikan unit
•
combing
•
Melakukan doffing
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
Membuat laporan
xxii
•
Kualifikasi
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin simplex mesin simplex
Mengoperasikan unit
•
simplex
•
Melakukan doffing
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
•
Membuat laporan
Mengoperasikan Memeriksa kesiapan
•
mesin ring mesin ring spinning
spinning Mengoperasikan unit
•
ring spinning
•
Melakukan doffing
Mengendalikan
•
proses
Melaksanakan
keselamatan dan
•
kesehatan kerja
Membuat laporan
Operator Mengelos Benang 1. Menyiapkan proses
pengelosan (winding).
2. Mengoperasikan
mesin kelos (mesin
winding)
3. Mengendalikan
proses
4. Melakukan perawatan
sederhana
5. Menangani gulungan
benang hasil kelosan
6. Melaksanakan aturan
kesehatan dan
keselamatan kerja
7. Membuat laporan
pekerjaan
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
xxvii
xxviii
xxix
• Benang
pengolahan serat stapel baik dan benang pakan)
serat alam, serat buatan atau rajut (untuk
• Benang jahit
serat semi buatan (semi sintetis) membuat kain rajut)
• Benang
menjadi benang yang memiliki
sifat-sifat fisik tertentu. Proses crepe (untuk
pengolahan itu meliputi : memberi daya elastis pada
SERAT
Albaka
Sisal
Henequen
Buah
Sabut Kelapa
Gambar 2.1
Klasifikasi Serat Berdasarkan Asal Bahan
Gambar 2.4
Pinset Pencabut Serat
Gambar 2.2
Hand Stapling
Gambar 2.8
Skema Pressley Cotton Fibre Strength Tester
Keterangan :
1. Skala Kekuatan Presley
2. Gerobak
3. Tempat memasukkan
klem serat
Gambar 2.10
Klem Serat dan Kunci Pas
Keterangan :
1. Klem serat
2. Kunci pas
Gambar 2.11
Micronaire
• Benang Stapel
benang dapat dibagi menjadi : panjangnya terbatas dan ada
yang berasal dari serat buatan
Ada beberapa macam benang yang dipotong-potong dengan
stapel antara lain : panjang tertentu.
- Benang stapel pendek
- Benang stapel sedang
- Benang stapel panjang
• Benang Filamen
Ada beberapa macam benang
filamen antara lain :
- Benang monofilamen
- Benang multifilamen
- Tow Gambar 3.3
- Benang stretch Benang Stapel
- Benang bulk
- Benang logam Benang stapel pendek ialah
benang yang dibuat dari serat-
3.2 Benang Menurut serat stapel yang pendek.
Konstruksinya Contohnya ialah benang kapas,
benang rayon dan lain-lain.
Menurut kontruksinya benang
dapat dibagi menjadi : Benang stapel sedang ialah
- Benang tunggal benang yang dibuat dari serat-
- Benang rangkap serat stapel yang panjang
- Benang gintir seratnya sedang. Contohnya
- Benang tali ialah benang wol, benang serat
buatan.
3.3 Benang Menurut
Pemakaiannya Benang stapel panjang ialah
benang yang dibuat dari serat-
Menurut pemakaiannya benang serat stapel yang panjang.
dibagi menjadi : Contohnya ialah benang rosella,
- Benang lusi benang serat nenas dan lain-
- Benang pakan lain.
- Benang rajut
- Benang sisir Benang filamen ialah benang
- Benang hias yang dibuat dari serat filamen.
- Benang jahit Pada umumnya benang filamen
- Benang sulam berasal dari serat-serat buatan,
Gambar 3.7
Benang Logam
b −a
menghasilkan benang mulur benang tersebut =
dengan kekuatan yang
maksimum. x 100 % .
a
Kalau jumlah antihan kurang
Mulur pada benang dipengaruhi
atau lebih dari jumlah
antara lain oleh :
antihan yang telah
a. Kemampuan mulur dari
ditentukan, maka kekuatan
serat yang dipakai.
benang akan menurun.
b. Konstruksi dari benang.
- Nomor benang
3.4.3 Kerataan Benang
Jika benang-benang dibuat
dari serat-serat yang
Kerataan Benang stapel sangat
mempunyai panjang,
• Kerataan panjang serat
dipengaruhi antara lain oleh :
kekuatan dan sifat-sifat serat
yang sama, maka benang
Makin halus dan makin
yang mempunyai nomor
panjang seratnya, makin
lebih rendah, benangnya
tinggi pula kerataannya.
lebih kasar dan akan
•
mempunyai kekuatan yang
lebih besar daripada benang Halus kasarnya benang
Tergantung dari kehalusan
yang mempunyai nomor
lebih besar. serat yang dipergunakan,
makin halus benangnya
makin baik kerataannya.
3.4.2 Mulur Benang
•
36 inches = 3 feet = 1 yard
Banyaknya nep = 91.44 cm
Makin banyak nep pada 120 yards = 1 lea = 109,73 m
benang yaitu kelompok- 7 lea’s = 1 hank = 840 yards
kelompok kecil serat yang = 768 m
kusut yang disebabkan oleh
pengaruh pengerjaan Satuan berat
mekanik, makin tidak rata 1 grain = 64,799 miligram
benang yang dihasilkan. 1 pound (1 lb) = 16 ounces
Serat yang lebih muda = 7000 grains = 453,6 gram
dengan sendirinya akan 1 ounce (1 oz) = 437,5 grains
lebih mudah kusut
dibandingkan dengan serat- Ada beberapa cara yang dipakai
serat yang dewasa. untuk memberikan nomor pada
benang. Beberapa negara dan
3.5 Penomoran Benang beberapa cabang industri tekstil
yang besar, biasanya
Untuk menyatakan kehalusan mempunyai cara-cara tersendiri
suatu benang tidak dapat untuk menetapkan penomoran
dengan mengukur garis pada benang. Tetapi banyak
tengahnya, sebab negara yang menggunakan
pengukurannya diameter sangat cara-cara penomoran yang
sulit. Biasanya untuk sama. Pada waktu ini, ada
menyatakan kehalusan suatu bermacam-macam cara
benang dinyatakan dengan penomoran benang yang
perbandingan antara panjang dikenal, tetapi pada dasarnya
dengan beratnya. Perbandingan dapat dibagi menjadi dua cara
tersebut dinamakan nomor yaitu :
benang. - Penomoran benang secara
tidak langsung dan
3.5.1 Satuan-satuan yang - Penomoran benang secara
dipergunakan langsung.
Jawab :
Nm 20, panjang 20 m, berat 1
gram atau
Gambar 4.1
Landasan Bal Kapas Gambar 4.4
Gunting Pemotong Pelat
Pembalut Bal Kapas
Tabel 4.1 :
Macam-Macam Perbandingan Persentase Campuran
Perbandingan Persentase
No. Macam campuran serat
campuran
1. Polyester / kapas 65 % / 35 %
2. Polyester / rayon 65 % / 35 %
3. Kapas / rayon 80 % / 20 %
4. Polyacrilic / kapas 55 % / 45 %
5. Polyester / wol 55 % / 45 %
6. Kapas / kapas Tidak tertentu
Gambar 5.5
Urutan Proses Ordinary Draft System
Spinning Winding
Gambar 5.6
Urutan Proses High Draft System
Winding
Gambar 5.7
Urutan Proses Super High Draft System
Spinning Winding
Gambar 5.8
Urutan Proses Hock System
Winding Spinning
Gambar 5.9
Urutan Proses Combed Yarn
Bal Kapas
Carding
Drawing I & II
Winding
Doubling Doubling
Twisting Twisting
Winding Winding
Bundling Bundling
Baling Baling
Packing Packing
A B C
Gambar 5.10
Urutan Proses Pembuatan Benang Tunggal dan Benang Gintir
Penyortiran
Pencucian (Washing)
Pengeringan (Drying)
Karbonisasi (Carbonization)
Ring Spinning
Gambar 5.11
Urutan Proses Pemintalan Benang Wol Garu
• Sortir
Keterangan : hanya dilakukan pada bahan
benang wol garu.
•
Bertujuan untuk memisah
kan setiap jenis bahan Carbonization
menurut klasifikasi tertentu Bertujuan untuk :
agar mendapatkan kwalitas - Memisahkan hasil tembahan
bahan yang sama. noil, limbah benang dan
•
serat-serat lain yang
Opening dan Cleaning mungkin tercampur, seperti
Bertujuan untuk : serat kapas, serat sintetis.
- pembukaan setelah pence - Memisahkan kotoran-kotor
lupan an yang menempel pada
- pembukaan persiapan sebe serat wol antara lain kulit,
lum pencampuran biji, ranting yang berasal dari
- pembukaan bahan sebelum senyawa selulosa.
pencucian Proses karbonisasi dapat
- pembersihan carbon setelah menggunakan larutan asam
proses carbonization sulfat (wol carbonization).
•
- pembersihan kotoran-kotor
an Tearing into Fiber
•
Bertujuan untuk
Washing menguraikan serat-serat
Bertujuan untuk menjadi bentuk yang dapat
membersihkan kotoran- dipintal yang berasal dari
kotoran serta minyak-minyak bahan baku yang berupa
yang menempel pada serat limbah benang maupun
wol dan dikerjakan pada limbah kain. Agar tidak
larutan sabun atau soda terlalu banyak serat yang
pada suhu 40 selama 6 putus-putus, biasanya terle
jam. bih dahulu diadakan pemi
•
nyakan terhadap bahan
Drying baku yang akan disiapkan.
Proses yang dilakukan Jenis mesin yang digunakan
pada : adalah :
- pengeringan yang dilakukan - Rag Machine
terhadap bahan yang telah Dalam proses ini bahan
mengalami proses pencuci yang berasal dari limbah
an dan karbonisasi sehingga kain diuraikan dalam bentuk
kadar airnya tinggal 20 %. serat-serat tanpa banyak
mengalami kerusakan serat
- Pengeringan persiapan yang cukup berarti sehingga
karbonisasi. Pengeringan ini memudahkan dalam proses
berikutnya.
•
serta pemintalan serat pendek
Mixing dan Oiling sehingga diperoleh benang
Bertujuan untuk : yang berkilau dan rata
- mendapatkan campuran permukaannya. Umumnya
yang homogen dan setiap diperlukan serat yang panjang
jenis kwalitas bahan baku serta kehalusan sama.
yang akan diolah. Perbedaan utama terhadap
- mendapatkan jumlah sistem pemintalan kapas adalah
kandungan minyak yang urutan prosesnya. Dalam hal ini
merata dalam bahan. serat wol terlebih dahulu
- mendapatkan harga pokok mengalami proses pengerjaan
bahan baku yang rendah. secara kimiawi dengan jalan
•
pemasakan untuk
Carding menghilangkan bekas-bekas
Bertujuan untuk : keringat dan kotoran lain.
- menguraikan gumpalan- Selain dari pada itu jumlah
gumpalan serat menjadi susunan dan jenis urutan mesin
serat-serat individu. lebih banyak sistem pemintalan
- mencampur setiap jenis worsted, menurut sifat bahan
bahan dengan baik. bakunya dapat dibagi dalam
- mendapatkan sliver yang dua cara, yaitu :
rata. - Cara pemintalan Worsted
•
Inggris (Bradford)
Ring Spinning - Cara pemintalan Worsted
Wolen Spinning dikenal Perancis (Continental)
dengan dua cara, yaitu : Umumnya untuk serat wol
- Intermitten Spinning panjang digunakan cara Inggris
Machine dan untuk serat wol pendek
- Continous Spinning Machine digunakan cara Perancis.
Keterangan : Keterangan :
A. untuk 64’s A. untuk 50’s
B. untuk 60’s B. untuk 56’s
C. untuk pieces C. untuk 46’s
D. untuk pieces
•
Urutan proses pemintalan
• Sortir
benang wol sisir : Washing
Bertujuan untuk
Pemisahan atau menghilangkan kotoran-
pengelompokkan yang kotoran serta lemak-lemak
bertujuan untuk yang melekat pada serat
mendapatkan kwalitas hasil wol. Pencucian dilakukan
benang yang sesuai dengan menggunakan alkoli
tujuannya. dan sabun.
•
Pengelompokkan ini
didasarkan atas kehalusan, Drying
panjang, kekuatan, keriting Serat wol yang telah
(crimp), warna serat dsb. mengalami pencucian
Dan setiap lembaran yang kemudian dikeringkan agar
berasal sari seekor biri-biri satu sama lain saling
dikelompokkan menjadi 3 – membuka.
•
4 kelas (lihat gambar diatas)
Oiling
•
“TOP”. Proses Combing ini
Carding dapat dilakukan dengan dua
Bertujuan untuk : cara, yaitu :
- menguraikan gumpalan Cara Inggris dan Cara Perancis
serat-serat wol yang telah Cara Perancis biasanya
megalami pencucian dan digunakan untuk proses serat
pengeringan menjadi serat- wol merino, sedangkan cara
serat individu. Inggris adalah untuk serat wol
- memisahkan serat-serat Inggris.
pendek dan yang panjang Sebelum proses dilanjutkan, top
serta menghilangkan yang dihasilkan dari proses
kotoran-kotoran. Combing terlebih dahulu
- meluruskan serta mengalami proses pencucian
mensejajarkan serat. pada mesin Back Washing.
- Membuat sliver atau lap. Tujuan pencucian ini adalah
sebagai berikut :
Jenis mesin Carding yang - menghilangkan kotoran-ko
digunakan adalah Roller Card toran serat minyak
berbeda dengan mesin Carding yang melekat agar dida
yang digunakan untuk proses patkan hasil celupan yang
kapas. baik.
Hasil akhir mesin Carding yang - menjaga kemungkinan terja
berupa sliver langsung dinya perubahan warna,
ditampung dalam can, digulung karena adanya reaksi kimia
dalam bentuk ball atau dari sisa kotoran minyak bila
gulungan (ball). Hasil terjadi penyimpanan yang
perangkapan web dari 8 – 10 lama.
buah mesin Carding. - Top sebagai bahan sete
•
ngah jadi yang juga
Combing diperjualbelikan maka sedikit
Bertujuan untuk : banyaknya harus lebih baik
•
jumlah rangkapan tergantung
Drawing pada cara yang digunakan serta
Bertujuan untuk : sifat serat wol yang diolah.
- meluruskan serta lebih Hal ini biasa digunakan pada
mensejajarkan letak serat- cara Inggris dan Perancis untuk
serat kearah sumbu sliver. bahan serat wol yang halus dan
- mengurangi ketidakrataan putih yang terdiri dari 9
sliver dengan jalan susunan. Untuk serat-serat wol
perangkapan. medium terdiri dari 7 susunan,
Untuk melakukan proses sedangkan untuk serat-serat
drawing tersebut, biasanya wol panjang, mohair dan lain
dilakukan pada mesin Gil Box. sebagainya terdiri dari 6
Sesuai dengan sifat bahan baku susunan mesin drawing. Hasil
dan hasil benang yang akhir dari mesin drawing ini
diinginkan proses drawing ini merupakan Roving.
dapat dilakukan dalam Sebelum dilakukan proses
beberapa cara, yaitu : drawing pertama-tama diadakan
- Fench drawing pemilihan top. Pemilihan itu
- English drawing (disebut didasarkan pada kwalitas dan
juga Brag Ford System) harga top serta kwalitas benang
- Anglo-Continental drawing yang akan dihasilkan.
•
- American drawing
- New English System atau Ring Spinning
Raper System drawing Sama halnya dalam proses
pembuatan benang kapas,
French drawing digunakan pada proses di mesin Ring
untuk memproses dry top yang Spinning ini bertujuan untuk
berasal dari serat wol merino melaksanakan peregangan
yang halus dan pendek. (drafting), penggintiran
English drawing digunakan (twisting) dan penggulungan
untuk memproses oil Top. (winding) terhadap roving
Anglo-Continental drawing untuk mendapatkan benang
dapat digunakan untuk yang rata.
memproses dry top maupun oil Karena roving dalam sistem
top. worsted spinning ada yang
American drawing susunannya berasal dari cara drawing
sangat sederhana. Inggris (yang mempunyai
New English System antihan) dan cara drawing
menggunakan auto leveller Perancis (yang tidak
sehingga menghasikan sliver mempunyai antihan), maka
yang rata dan merupakan suatu mesin Ring spinning pun
system yang terbaru. disesuaikan dengan jenis
Pembukaan bal
(Ball opening)
Penyortiran
(Separating)
Pelunakan
(Softening)
Pemasakan
(Boiling)
Penumbukan
(Crushing)
Pencucian
(Washing)
Pemerasan
(Centrifugation)
Peminyakan
(Oil emulsion)
Pengeringan
(Drying)
Pelemasan
(Softenning)
Pensejajaran
(Unravelling)
Pengondisian
(Conditioning)
1 st dressing 2 nd dressing
Setting Cutting
Opening
Drawing 2 x H. B. B.
Mixing
Spinning Carding
Combing
Drawing 2 x
Roving 2 x
Spinning
Gambar 5.14
Skema Proses Pemintalan Rami
Gambar 5.15
Skema Reeling Sutera
• Pemintalan
Larutan ini melarutkan tiga cara, yaitu :
serisin dan menghasilkan basah (wet
dengan menggunakan
• Pemintalan
spinning). lubang spinneret setelah
leleh (melt dipadatkan segera disatukan
spinning). dengan memberi antihan
Ketiga cara tersebut diatas pada dalam membentuk sehelai
dasarnya adalah sama, karena benang filamen yang
•
prosesnya berdasarkan atas kontinyu.
•
an atau pendinginan. tow.
Filamen tow yang dihasilkan
Spinneret adalah bagian tersebut kemudian dibuat
peralatan yang sangat penting. keriting dan dijadikan stapel
Bentuk mulut pipa yang dengan jalan pemotongan
berlubang-lubang kecil sekali dalam ukuran panjang
dan lebih kecil dari diameter tertentu. Panjang stapel
rambut manusia. Spinneret biasanya disesuaikan
tersebut dibuat dari pelatina dengan panjang serat kapas
atau logam sejenis yang tahan atau wol. Selanjutnya stapel
terhadap larutan asam dan ini di pak menjadi bentuk bal
tahan retak oleh larutan pada dan kemudian dibawa ke
saat mengalir. pabrik pemintalan untuk
Bentuk serat yang dihasilkan dijadikan benang (spun
ada tiga macam, yaitu : yarn). Sistem pemintalannya
sama dengan sistem
• Serat filamen adalah serat
Filamen, filamen tow dan stapel
pemintalan kapas
yang dihasilkan dari (conventional spinning
spinneret yang mempunyai system).
lubang ± 350 buah atau
kurang, sesuai dengan 5.10.2 Pembuatan Benang
diameter benang yang dari Serat Buatan
dihasilkan.
Jumlah lubang spinneret Benang dalam arti yang umum
menunjukkan jumlah filamen adalah untaian serat yang tidak
terputus-putus.
•
digunakan dalam proses sebagainya.
selanjutnya, seperti Benang stretch (stretch
pertenunan atau perajutan. yarn). Pembuatan benang
Benang filamen ada yang stretch ini pada hakekatnya
diberi antihan dan ada yang sama saja prinsipnya
tidak. Untuk dapat lebih dengan benang ruwah.
menyempurnakan sifat- Hanya saja struktur masing-
sifatnya, (sesuai dengan masing filamen dibuat
kegunaannya) dilakukan sedemikian rupa sehingga
suatu proses sehingga letak dapat berfungsi seperti per,
setiap individu filamen tidak misalnya dengan dibuat
lagi dalam keadaan teratur, keriting atau dibentuk seperti
melainkan tidak beraturan helix. Dengan demikian,
dan hasilnya disebut apabila ditarik akan mudah
texturized filament yarns. mulur dan apabila tarikan
Texturized yarns dikenal dua dilepaskan akan kembali ke
macam : panjang semula. Ada
beberapa cara yang dapat
dipakai untuk pembuatan
•
dari berat bahan baku. Hal ini
Sistem konventional, dimaksudkan agar benang yang
umumnya dikenal sebagai dihasilkan akan mempunyai
berikut : sifat-sifat yang lebih baik, antara
lain ialah benang akan
Blowing – Carding – Combing – mempunyai kekuatan yang
tinggi tanpa mengurangi sifat
– Drawing – Roving – Spinning– daya serap air yang baik.
Proses pembuatan benang
– Winding campuran pada prinsipnya
•
adalah sama dengan proses
Sistem pemintalan langsung pembuatan benang kapas.
Sistem ini dilaksanakan Sebagai contoh, diambill
dengan langsung campuran antara serat poliester
memotong-motong serat dengan serat kapas. Dalam
filamen sebelum dipintal pelaksanaannya, blending dapat
menjadi benang. dilakukan antara lain pada
mesin-mesin Blowing, Carding
5.11 Pembuatan Benang dan Drawing.
Campuran Dari beberapa cara tersebut
yang banyak digunakan ialah
Dalam pembuatan benang yang pencampuran yang dilakukan
menggunakan bahan baku serat pada mesin Drawing, tetapi
stapel, dapat dibuat benang dalam beberapa hal,
dengan satu macam jenis serat pencampuran dapat dilakukan
ataupun campuran dari juga pada mesin-mesin Blowing.
beberapa macam jenis serat. Pencampuran yang dilakukan
Pencampuran serat-serat yang pada mesin Blowing mempunyai
tidak sejenis (blending) dapat kelemahan-kelemahan antara
terdiri dari 2 jenis serat atau lain karena adanya perbedaan
lebih. Pada umumnya, panjang serat, jumlah kotoran,
pencampuran yang banyak serat jenis, sifat-sifat fisik dan
dilakukan adalah pencampuran mekanik antara serat poliester
dari 2 jenis serat misalnya dan serat kapas. Untuk panjang
kapas dengan poliester, serat dan kotoran yang
poliester dengan rayon dan berbeda, diperlukan penyetelan
sebagainya. Perbandingan dan tingkat pembukaan yang
campuran serat, tergantung dari berbeda-beda.
sifat benang yang diinginkan, Serat-serat yang berat jenisnya
misalnya pada pencampuran lebih kecil, kemungkinan besar
poliester dengan kapas, pada proses akan terhisap lebih
mempunyai perbandingan 65% dahulu dibandingkan dengan
berbanding 35% diperhitungkan serat-serat yang berat jenisnya
lebih besar, sehingga blending
Tabel 5.1
Macam-macam Perbandingan Persentase Campuran
Perbandingan (%)
No. Macam campuran serat
persentase campuran
1. Poliester/kapas 65/35
2. Poliester/rayon 65/35
3. Kapas/rayon 80/20
4. Poliakrilak/kapas 55/45
5. Poliester/wol 55/45
Gambar 5.18
Unit Mesin-mesin Blowing
• Membuka gumpalan-gumpa
adalah :
Keterangan :
lan serat hingga menjadi 1. lembaran kapas
gumpalan yang lebih kecil 2. lattice
• Membersihkan kotoran-koto
(terurai). 3. pawl penyuap (feed pawl) &
Rachet
ran yang terdapat pada se 4. eksentrik / modulator /
rat sewaktu serat mengalami regulator
• Mencampur
proses pembukaan.
serat yang 5.12.1.1 Proses di Mesin
berasal dari beberapa serat Loftex Charger
yang disuapkan.
Mesin ini merupakan peralatan
penyuap lembaran-lembaran
Gambar 5.21
Skema Mesin Hopper Feeder
Cleaner
Keterangan :
1. Sisir kapas
2. Apron berpaku (spike lattice)
3. Rol pengambil
Gambar 5.23
Skema Mesin Pre Opener Cleaner
Gambar 5.25
Skema Rol Pemukul Mesin Pre Opener Cleaner
Keterangan : Keterangan :
1. Pelat pemisah 1. Silinder penampung
2. Rol pemukul (condensor)
3. Batang saringan 2. Rol pemukul / pengambil
Gambar 5.28
Skema Mesin Opener Cleaner
Gambar 5.30
Skema Mesin Condensor at Gambar 5.31
Picker Skema Pemisah Kotoran Mesin
Condensor at Picker
Gambar 5.32
Skema Mesin Micro Even Feeder
Gambar 5.33
Skema Mesin Scutcher
•
Bila kapas yang masuk antara
Cara Bekerjanya Alat rol penyuap dan pedal
Pengatur Penyuapan mempunyai tebal yang
berlainan dengan tebal kapas
Apabila keadaan lap yang pada waktu kedudukan belt ada
dihasilkan itu normal maka belt ditengah-tengah, maka pedal
yang menghubungkan kedua yang dapat bergerak seperti
Cone drum kedudukannya timbangan itu akan bergerak
harus ada ditengah-tengah dan keatas atau kebawah.
Gambar 5.35
Pengatur Penyuapan (Feed Regulator)
•
akan diteruskan ke rol penyuap
(h) melalui roda-roda gigi S, T 1 , Pergerakan Pedal dan
T 2 , dan T 3 , sehingga putaran Perpindahan Belt
dari rol penyuap juga menjadi Perpisahan kedudukan atau
lambat. letak belt terjadi langsung dan
Dengan demikian maka sebanding dengan terbukanya
penyuapan kapas oleh rol atau tertutupnya gerakan pedal.
penyuap juga menjadi lebih
lambat. Demikian pula akan
Gambar 5.36
Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt
Tabel 5.2
Hubungan Antara Tebal Kapas dengan Putaran Cone Drum
Gambar 5.38
Terpisahnya Kotoran dari Serat
Gambar 5.39
Tekanan Rol Penggilas pada Kapas
Gambar 5.40
Tekanan Batang Penggulung Lap
Gambar 5.41
Tekanan Batang Penggulung Pada Rol Penggulung Lap
•
menggerakkan rol penyuap
Gerakan-gerakan yang berikut lattice penyuapnya.
•
terdapat pada Mesin
Scutcher Pergerakan Rol Renyuap
Gambar 5.42
Susunan Roda Gigi Mesin Scutcher dengan Satu Sumber Gerakan
•
kecepatan keliling rol
pengeluaran dan kecepatan Tetapan Regangan (TR)
keliling rol pemasukan, didapat atau Draft Constant (DC)
suatu angka yang disebut
Regangan Mekanik. (RM) atau Susunan roda-roda gigi pada
Mechanical Draft (MD). mesin Scutcher, umumnya tidak
Pada mesin Scutcher, yang berubah, baik letak maupun
dimaksud dengan rol jumlah giginya. Hanya beberapa
pengeluaran disini adalah rol roda gigi yang dapat diganti-
penggulung lap (lap-roll), ganti. Untuk regangan, ada satu
sedang yang dimaksud dengan roda gigi pengganti, sehingga
rol pemasukan ialah rol dapat mengubah besarnya
penyuap (feed-roll). Regangan Regangan Mekanik.
dapat pula dihitung berdasarkan Apabila roda gigi pengganti
perbandingan berat bahan yang Regangan ini dimisalkan sama
masuk per satuan panjang dengan satu, maka akan
tertentu dengan berat bahan didapatkan suatu angka yang
yang keluar per satuan waktu disebut Tetapan Regangan (TR)
yang sama. atau Draft Constant (DC).
Dalam hal ini satuan berat Menurut susunan roda gigi
maupun satuan panjang bahan (gambar 5.31) maka Regangan
yang keluar dan bahan yang Mekanik dapat dihitung sebagai
masuk harus sama. berikut :
R3 R C D E R R R
1x x 1 x a x x x 4 x 6 x 7
R2 RC Cb C F R5 R7 R8
Maka :
R3 R1 C a D E R4 R6
1x x x x x x x x diameter rol
R2 RC C b C F R5 R8
penggulung lap
RM =
1x x diameter rol penyuap
55 78 1 8 10 14 33
x x x x x x x x9
266,22
RM = RPR 3 1 6 24 88 47 =
1x x3 RPR
Kalau rol penggulung lap berputar satu kali, maka rol penyuap akan
berputar :
47 88 24 6 1 3 R2
=1· · · · · · · · Putaran
33 14 10 8 1 78 55
RM =
1. . diameter rol penggulung lap
47 88 24 6 1 3 R2
1 diameter rol penyuap
33 14 10 8 1 78 55
1 33 14 10 8 1 78 55 9
RM =
1 47 88 24 6 1 3 R 2 3
1 33 14 10 8 1 78 55 9
RM =
1 47 88 24 6 1 3 RPR 3
1 33 14 10 8 1 78 55 9
=
RPR 47 88 24 6 1 3 3
1
= . 266,22
RPR
266,22
= · Angka 266,22 merupakan Tetapan Regangan (TR)
RPR
TR DC
RM = atau MD = TR 266,22
RPR DCW RM = = = 13,331
RPR 20
Persamaan di atas dapat pula
ditulis sebagai berikut : Kalau RPR = 25, maka
besarnya :
TR DC TR 266,22
RPR = atau DCW = RM = = = 10,50
RM MD RPR 25
•
selama proses pembentukan
Regangan Nyata (RN) atau lap adalah sebesar 4%, maka :
Actual Draft (AD)
Regangan Nyata (RN)
Seperti telah diketahui bahwa 100
(100 − 4)
tujuan pengerjaan kapas pada = · RM
mesin Scutcher tidak hanya
untuk membuat lap saja, tetapi
juga pembersihan yaitu Regangan Nyata dapat pula
pemisahan kotoran-kotoran dari dihitung berdasarkan
kapas. perbandingan antara berat
Pada pemisahan kotoran, bahan yang disuapkan dengan
terdapat pula kapas-kapas yang berat bahan yang dihasilkan
terbuang dan merupakan limbah dalam satuan panjang yang
(waste). sama.
Banyaknya limbah yang terjadi Jadi Regangan Nyata dapat
bergantung dari grade kapas dihitung sebagai berikut :
(100 − 4)
disuapkan pada mesin Scutcher maka :
= 97,50 Oz/yard sedangkan
berat lap yang dihasilkan adalah RM = x RN
100
14 Oz/yard, maka :
96
= x 6,96
97,50 Oz / yard 100
RN = = 6,96
14 = 6,68
Gambar 5.43
Mesin Carding
•
pada jarum-jarum flat. Oleh sisir
Proses Bekerjanya Mesin flat, lapisan kapas digaruk
hingga lepas dari jarum-jarum
Gulungan lap diletakkan di atas flat. Serat kapas yang
lap rol. Melalui pelat penyuap, menempel pada jarum-jarum
lap tersebut disuapkan ke rol pada permukaan silinder terus
penyuap. Karena perputaran rol dibawa ke bawah sampai titik
penyuap, maka lapisan kapas singgung dengan permukaan
bergerak ke depan. Lapisan doffer. Karena kecepatan doffer
kapas yang terjepit oleh rol lebih kecil dari kecepatan
penyuap, dipukul oleh rol silinder, maka lapisan kapas
pengambil. akan menumpuk pada
Karena pukulan ini, maka permukaan doffer, sehingga
gumpalan-gumpalan kapas merupakan lapisan kapas yang
menjadi terbuka dan kotoran- cukup tebal. Lapisan ini oleh
kotorannya terpisah oleh doffer kemudian dibawa ke arah
adanya dua pisau pembersih. sisir doffer yang mempunyai
Kotoran-kotoran ini akan melalui gerakan berayun ke atas dan ke
sela-sela batang saringan yang bawah.
Gambar 5.50
Rol Pengambil dan Silinder
Gambar 5.51
Rol Pengambil, Pisau Pembersih dan Saringan
Gambar 5.52
Sistem Pembebanan dengan Bandul pada Rol Penyuap
Gambar 5.53
Bagian dari Rol Pengambil
Gambar 5.60
Rol Penggilas (Calender Roll)
Gambar 5.65
Daerah Setting Mesin Carding
Tabel 5.4
Setting Mesin Carding
Rpm = 220
Gambar 5.68
Susunan Roda Gigi Mesin Carding
• Secara
pembuatan benang dan saja.
dilakukan setelah proses pada keseluruhannya,
mesin Carding, apabila derajat kelurusan serat yang
pembuatan benang tersebut merupakan perbandingan
tidak menggunakan mesin antara panjang serat dalam
Combing. keadaan tertekuk (extent)
Seperti yang telah dijelaskan dengan panjang serat dalam
bahwa fungsi mesin Carding keadaan lurus, pada sliver
ialah untuk menguraikan serat- carding ini hanya 50 %.
serat menjadi serat-serat
individu serta sekaligus Dengan demikian, proses
membersihkan kotoran-kotoran berikutnya setelah carding pada
yang ada di dalam gumpalan umumnya dimaksudkan untuk
kapas, dengan cara pemukulan- meluruskan dan mensejajarkan
pemukulan dan penarikan, serat terlebih dahulu kearah
•
menjadi benang di mesin pintal. dari sliver.
Pelurusan dan pensejajaran Memperbaiki kerataan berat
serat-serat tersebut dilakukan di per satuan panjang,
mesin drawing, dimana campuran atau sifat-sifat
beberapa sliver dilalukan lainnya dengan jalan
bersama-sama melalui
•
perangkapan.
beberapa pasangan rol penarik, Menyesuaikan berat sliver
yang mempunyai jarak tertentu, per satuan panjang dengan
dengan kecepatan keperluan pada proses
permukaannya makin depan berikutnya.
makin cepat. Dengan demikian,
apabila sliver disuapkan ke Dari ketiga tujuan tersebut,
pasangan-pasangan rol penarik, pelurusan serat dan perataan
maka serat-serat dalam sliver dari hasilnya adalah hal yang
tersebut akan mengalami sangat penting dalam
peregangan-peregangan peregangan di mesin drawing.
sampai ke tingkat tertentu, yang Kerataan dari hasilnya jelas
besarnya tergantung kepada sangat penting, karena hal ini
perbandingan kecepatan tidak saja diperlukan untuk
pasangan-pasangan rol dapat menghasilkan benang
tersebut. Dan sebagai akibatnya dengan mutu yang baik, tetapi
serat-serat yang mempunyai juga untuk menghindari
tekukan-tekukan akan kemungkinan-kemungkinan
diluruskan, karena mendapat kesulitan yang dapat timbul
gesekan-gesekan dari serat- dalam proses-proses sebelum
serat disekelilingnya. dipintal. Pelurusan serat dalam
Penyuapan beberapa sliver sliver sebelum dipintal perlu
bersama-sama ke mesin sekali, karena derajat kelurusan
drawing tersebut disebut dari serat-serat dalam sliver
perangkapan (doubling) dan akan menentukan sifat-sifatnya
dimaksudkan untuk melakukan selama peregangan. Serat-serat
pencampuran agar kerataan dalam sliver yang sangat lurus
dari sliver yang dihasilkan lebih akan memudahkan
baik. Dengan jalan peregangannya, sedangkan
perangkapan, maka serat-serat yang tidak teratur
ketidakrataan dalam berat per letaknya akan menghasilkan
satuan panjang juga dapat sliver yang kurang baik.
dikurangi. Dengan demikian
maka tujuan dari mesin drawing
dapat diterangkan sebagai
berikut :
Gambar 5.69
Skema Mesin Drawing
Gambar 5.73
Pasangan Rol-Rol Penarik
Gambar 5.74
Rol Atas
Gambar 5.76
Pembebanan Sendiri
Keterangan :
Gambar 5.75 Tekanan = Berat rol atas
Alur pada Penampang Rol Atas P = G
dan Rol Bawah dari Logam
Gambar 5.79
Pembebanan dengan Tuas
Gambar 5.77
Pembebanan Mati/Bandul
Keterangan :
Tekanan = Berat bandul
P = W
Gambar 5.78
Pembebanan Pelana
Gambar 5.81
Peralatan Pembersih Rol Bawah
Gambar 5.82
Peralatan Pembersih Rol Atas
Gambar 5.83
Pasangan-pasangan Rol pada Proses Peregangan
•
Dd = daerah peregangan
depan Distribusi Regangan Pada
Mesin Drawing
Untuk menyederhanakan
persoalannya, maka untuk Untuk mendapatkan hasil
sementara pasangan rol tengah drawing yang baik dengan nilai
ditiadakan dahulu, sehingga ketidakrataan yang rendah,
susunannya sebagai berikut maka besar regangan pada
(gambar 5.84) : masing-masing daerah
peregangan perlu diatur, agar
serat-serat yang bergerak
dalam daerah peregangan
(drafting zone) dapat dikontrol
sejauh mungkin. Pengontrolan
serat-serat tersebut sebenarnya
tergantung pada sifat seratnya
Gambar 5.84 sendiri, kecepatan putaran dari
Dua Pasang Rol pada Proses rol, pembebanan pada rol dan
Peregangan besarnya regangan pada
masing-masing daerah
Kalau misalkan kecepatan regangan.
permukaan rol depan dan rol Walaupun demikian,
belakang berturut-turut ialah Vd berdasarkan pengalama, Saco-
dan Vb, sedangkan selama Lowell memberikan pedoman
pereganan tidak terjadi limbah, untuk menentukan besarnya
maka jumlah bahan yang regangan pada masing-masing
dihasilkan harus sama dengan daerah peregangan,
bahan yang disuapkan. berdasarkan atas penyusutan
Daerah peregangan 3 :
458 458
458 − 201 257
= = 1,782
Daerah peregangan 3 :
150 150
150 − 93
= = 2,633
57
•
kemungkinan kedudukan serat-
Panjang Serat yang diolah serat pada saat melalui dua
pasangan rol penarik.
Sebagaimana diketahui serat
yang terdapat pada bal-bal
kapas yang diolah memiliki
variasi panjang yang berbeda.
Serat-serat pendek biasanya
dipisahkan pada proses Carding
dan Combing, sedangkan serat-
serat panjang diteruskan dalam
proses selanjutnya.
Biasanya serat-serat pada saat
sampai mesin drawing Gambar 5.89
panjangnya berkurang 5 – 10 Kedudukan Serat antara Dua
persen dari pada panjang serat Pasangan Rol Penarik
kapas aslinya sebelum diolah.
Hal ini disebabkan oleh proses- Va = kecepatan permukaan
proses sebelumnya dimana rol A
serat-serat mengalami Vb = kecepatan permukaan
permukulan (misalnya pada rol B
cleaning point) sehigga
menimbulkan banyak serat Keterangan :
putus. - Serat a yang dijepit oleh
Pada proses mesin drawing, pasangan rol A akan
untuk menghindari bergerak dengan kecepatan
kemungkinan terjadinya banyak Va
serat-serat putus atau jatuh - Serat b yang dijepit oleh
diantara pasangan rol pasangan rol B akan
peregang, maka penyetelan
•
makin panjang daerah
Tebal Tipisnya Sliver yang jepitannya, sehingga kalau
diolah penyetelan jarak antar rolnya
tetap, maka sebenarnya relatif
akan lebih pendek.
Gambar 5.90
Sliver yang melalui Rol dengan Ukuran yang Berbeda
•
Jadi untuk sliver yang lebih
berat atau diameternya besar Proses Sebelumnya
diperlukan penyetelan rol yang
lebih lebar. Hal ini untuk Meskipun serat-serat pada
menghindari serat-serat terjepit sliver Carding sedikit banyak
oleh dua buah pasangan rol. sudah mengalami pelurusan,
Karena itu penyetelan jarak rol namun belum dapat dikatakan
pada bagian penyuapan atau rol lurus sebagaimana serat-serat
belakang dengan rol ke-3 dibuat pada sliver Combing. Karena itu
longgar, rol ke-3 dengan ke-2 penyetelan rol pada mesin
sedang, rol ke-2 dengan rol Drawing untuk pengolahan
depan sempit. Ini diakibatkan sliver Carding lebih sempit dari
adanya pengurangan berat pada untuk pengolahan sliver
karena terjadinya proses combing.
peregangan.
Gambar 5.92
Penampang Terompet
Gambar 5.95
Susunan Roda Gigi Mesin Drawing
58 20 27
1· · · · 30 1. . 3,14 . 75
= 47 25 53
= 1,27
1 · · 30 1 . 3,14 . 30
= 0,987
Regangan jumlah antara rol
b) Regangan antara rol I dan penyuap dan rol penggilas
rol II
= 0,987 x 1,25 x 1,63 x 2,18 x
Kec. permk rol II 1,27
RM = = 5,57
Kec. permk rol I
25
1. . 3,14 . 30
= 20 1,25
1 . 3,14 . 30
112 27 22
= 0,9 · 990 · · · · 75 · 5 · 60 mm
340 53 7
0,9 · 990 · 112 · 27 · 22 · 75 · 5 · 60
=
340 · 53 · 7 · 1000
Nm = 1,693 · 0,135 = 0,229
Gambar 5.98
Tekukan Serat yang disuapkan ke Mesin Combing
Gambar 5.100
Alur Proses Mesin Pre Drawing
•
cots setiap 3 tahun.
7. Pemeriksaan break motor Mesin Lap Former
dan magnetic cluth setiap 4
bulan. - Gearing Diagram Mesin
Lap Former
Gambar 5.103
Susunan Roda Gigi Mesin Lap Former
Kalau efisiensi mesin = 90% dan nomor lap yang dihasilkan adalah
Ne1 0,0086. Maka produksi lap per jam :
95 110 22 26 450
= . 60 . 900 . . . . 3,14 . meter
100 420 44 98 1000
Ne1 = 0,0086 Nm
= 1,693 . 0,0086
= 0,01456
Gambar 5.104
Skema Mesin Combing
Keterangan :
1. Lap hasil mesin super lap
2. Rol pemutar lap (lap roll)
3. Pelat penyuap
4. Rol penyuap lap Gambar 5.108 Pelat Penyuap
•
5. Landasan penjepit (Coshion
Pelate) Pelat penyuap (3) yang
6. Pisau penjepit (Nipper knife) dibuat dari baja dengan
permukaan yang licin untuk
Bagian penyuapan terdiri dari : memperlancar jalannya lap.
•
Gambar 5.109 Rol Penyuap
•
Lap hasil mesin lap former
(1) atau hasil mesin super Rol penyuap lap (4) yang
lap atau hasil mesin hi lap. dibuat dari baja yang beralur
untuk memberikan
penyuapan lap sesuai
dengan kebutuhan setiap
penyisiran.
Gambar 5.107
•
Rol Pemutar Lap
Rol pemutar lap (lap roll) (2)
terdiri dari dua buah rol yang
dibuat dari alumunium
beralur besar. Kedua rol ini
berputar secara aktif untuk
membantu pembukaan lap
pada waktu penyuapan
sedang berlangsung untuk
•
panjang setiap penyuapan
Landasan penjepit (Coshion diatur sesuai dengan keperluan.
pelate) (5) yang dibuat dari Ujung lap dilakukan pada pelat
pelat baja yang agak tebal, penyuap (3) untuk diteruskan
bagian ujung depan kepada rol penyuap (4). Disini
landasan ini dibuat sedikit lap dijepit oleh landasan
menonjol ke atas penjepit (6) dan pisau penjepit
memudahkan penjepitan (7) yang bentuknya demikian
ujung lap. rupa sehingga dapat menjepit
dengan baik.
Rol penyuap (4) berputar secara
periodik disesuaikan dengan
putaran rol pemutar lap (2),
yang kemudian diteruskan
kepada penjepit yang terdiri dari
landasan penjepit (6) dan pisau
penjepit (7). Pada waktu
Gambar 5.111 Pisau Penjepit penyuapan dilakukan, keadaan
•
penjepit tersebut dalam posisi
Pisau penjepit (Nipper knife) terbuka (lihat gambar 5.112)
(6) yang dibuat dari pelat
baja yang agak tebal dan
bagian bawahnya dibuat
lekukan sesuai dengan
benjolan dari landasan
penjepit. Dengan bentuk
landasan penjepit yang
demikian, dimaksudkna
untuk memperoleh
penjepitan yang baik
terhadap lap yang
disuapkan. Gambar 5.112
Awal Penyuapan Lap
Prinsip bekerja bagian dan setelah lap maju karena
penyuapan. putaran periodik dari rol
Sebagai bahan untuk penyuap (4) pisau penjepit (7)
penyuapan mesin Combing bergerak turun untuk melakukan
adalah berupa lap berukuran penjepitan bersama-sama
kecil yang dihasilkan oleh mesin dengan landasan penjepit (lihat
super lap. Lap-lap (1) tersebut gambar 5.113)
diletakkan pada setiap rol
pemutar lap (2) yang berputar
Gambar 5.113
Penjepitan Lap
Gambar 5.115
Karena bentuk ujung landasan Skema Bagian Penyisiran Mesin
penjepit (6) dan ujung pisau Combing
penjepit (7) dibuat lekukan
sedemikian rupa, maka ujung Keterangan :
lap dapat menyerupai rumbai- 5. Sisir atas (top comb)
rumbai. Pada saat ini sisir 8. Rol pencabut (detaching roll)
utama (9) mengenai pada 9. Sisir utama (cylinder comb)
bagian yang rata. (lihat gambar
5.114) Nama-nama peralatan yang
penting dari bagian penyisiran
Gambar 5.116
Sisir Utama
Gambar 5.118 Sisir Atas
•
Sebelah permukaan lainnya
terdiri dari silinder besi yang Sisir atas (top comb) (5)
halus, untuk permukaan sisir yang dibuat dari pelat baja
berjarak sama dari poros yang tebal dengan ujung
silinder dan sisir tersebut dari bawahnya dipasang sisir
deretan depan ke belakang yang sedikit melengkung ke
kehalusannya berbeda dari belakang dan fungsinya
yang kasar menjadi semakin untuk mengadakan
halus. Pada sisir yang terdepan penyisiran pada ujung
kedudukannya agak condong belakang serat.
dengan kehalusan 22 jarum per
inchi dengan bentuk yang besar - Prinsip Bekerjanya Bagian
dan kasar, sedang makin ke Penyisiran
belakang sisirnya 84 jarum per
inchi dengan kedudukan yang Karena sisir utama (9) berputar
lebih tegak. secara terus menerus maka
pada suatu saat rumbai-rumbai
lap akan terkena bagian sisir
mulai dari bagian depan terus
sampai yang belakang. Karena
kehalusan sisir bertingkat, maka
serat akan terkena penyisiran
Gambar 5.117 Rol Pencabut juga secara bertingkat, dari sisir
•
yang jarumnya besar dan jarang
Rol pencabut (detaching roll) sampai sisir yang jarumnya
(8) yang terdiri dari dua halus dan rapat. Jadi pada awal
pasang rol. Rol bawah penyisiran yang tersangkut
dibuat dari baja dengan alur pada sisir hanya kotoran yang
yang halus sedang rol besar dan seterusnya sampai
atasnya dibuat dari baja penyisiran terakhir kotoran yang
yang dibalut dengan bahan kecil dan semua serat yang
sentetis (acotex cots) untuk tidak terjepit oleh landasan
memudahkan penjepitan penjepit akan tersangkut pada
terhadap kapas. sisir selanjutnya.
Untuk lebih jelasnya maka
berikut ini diberikan gambaran
mengenai tahap-tahap
terjadinya proses penyisiran
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 5.119
Penyuapan Lap
• Penampungan Limbah
maka serat-serat akan tersisir berlangsung kembali.
kembali dan menjadi lurus, serta
kotoran, nep dan serat-serat
pendek yang mungkin masih
tertinggal dapat ditahan oleh
sisir atas (5) dan terpisahkan
dari serat-serat yang panjang.
•
Keterangan :
9. Sisir utama Kipas (fan) (13) untuk
10. Sikat pembersih memberikan hisapan pada
11. Silinder penyaring silinder penyaring (1).
13. Fan (penghisap)
14. Rol penekan
15. Gulungan limbah
•
diatas dibagian penyisiran ini
terdapat pula beberapa bagian Rol penekan (14) yang
lain yang fungsinya untuk terdiri rol besi untuk
membersihkan serat-serat menekan serat-serat pendek
pendek yang tersisir dan berada yang terserap oleh silinder
dipermukaan sisir utama. penyaring (9).
Bagian-bagian tersebut terdiri
dari : - Prinsip Kerja
Penampungan Limbah
•
mengganggu proses penyisiran
Silinder penyaring (screen) berikutnya.
(11) yang terdiri pelat Agar penyisiran berikutnya
silinder yang pada dapat lebih efektif, maka serat-
permukaannya terdapat serat pendek yang berada
lubang-lubang kecil. dipermukaan sisir utama (9)
perlu dibersihkan dahulu.
Pembersihan serat-serat
pendek pada permukaan sisir
utama (9) dilakukan oleh sikat
pembersih (10) pada waktu
•
disisir dan dicabut oleh rol
pencabut (8) tersebut masih Terompet (13) yang dibuat
dalam bentuk web tipis yang dari baja atau yang
mempunyai bekas-bekas berbentuk corong dengan
cabutan atau sambungan pada permukaan bagian dalam
waktu pencabutan sehingga yang licin, untuk
tidak rata. Untuk dapat diproses menyatukan web yang
lebih lanjut dengan baik serat ditampung oleh pelat
mempunyai kekuatan terhadap penampung.
tarikan dan sebagainya, maka
web ini, seperti halnya pada
mesin drawing, perlu diubah
bentuknya terlebih dahulu
menjadi sliver yang lebih padat.
Gambar 5.130
•
Rol Penggilas
Bagian penampung web terdiri Rol penggilas (14) yang
dari : terdiri dari sepasang silinder
yang dibuat dari baja
dengan permukaan licin
untuk memadatkan serat-
serat hasil penyisiran
sehingga menjadi sliver.
Gambar 5.128
Pelat Penampung Web
•
yang melalui terompet seolah-
Pelat pembelok (15) yang olah akan menggerak-gerakan
dibuat dari pelat besi tebal terompet yang berhubungan
berbentuk setengah dengan stop motion. Apabila
lingkaran. Permukaan sliver putus, misalnya karena
luarnya dibuat licin dengan web yang terdapat pada pelat
arah pembelokan 90º, untuk penampung web (12) berlebihan
penyuapan rangkapan sliver hingga penyumbatan pada
kepada rol peregang. terompet terjadi, maka akan
mengakibatkan berhentinya
gerakan terompet dan sebagai
akibatnya stop motion akan
mulai bekerja untuk
menghentikan jalannya mesin
Combing. Untuk dapat
menjalankan mesin kembali
maka sliver perlu disambung
Gambar 5.132 dahulu dan banyaknya web
Pelat Penyalur Silver dalam pelat penampung (12)
•
perlu disesuaikan dengan
Pelat penyalur sliver (16) ukuran semestinya agar tidak
yang dibuat dari pelat baja menyumbat lubang terompet
yang permukaannya licin atau mengganggu lancarnya
untuk menyalurkan penarikan sliver.
penyuapan rangkapan sliver Setelah sliver-sliver dari setiap
kepada rol peregang. tempat proses penyisiran ditarik
rol penggilas (14), maka
masing-masing sliver akan
- Prinsip dan Cara Kerjanya dibelokkan jalannya 90º oleh
pembelok sliver (15) pada pelat
Setelah proses penyisiran serat penyalur sliver (16). Setelah
selesai dilakukan oleh sisir masing-masing sliver
utama (9) dan sisir atas (5), mengalami pembelokan 90º
maka dapat dicabut oleh rol-rol pada pelat penyalur sliver (16)
pencabut (8) dan serat yang maka masing-masing sliver
berupa web itu disalurkan akan bergerak sejajar dan
melalui pelat penampung web berdampingan menuju ke
(12). Kemudian serat dalam bagian peregangan dari mesin
bentuk web ditampung melalui Combing.
terompet (13) menjadi sliver dan
Gambar 5.133
Skema Bagian Perangkapan, Peregangan dan Penampungan
Sliver
•
perangkapan dan peregangan
tersebut diharapkan hasil Terompet (18) yang bentuk
slivernya menjadi lebih rata. dan bahannya seperti yang
Sliver yang keluar dari telah diterangkan diatas.
pasangan rol peregang (17)
kemudian melalui terompet (18),
pasangan rol penggilas (19)
terus melalui coiler (20) masuk
ke dalam can (21).
Bagian perangkapan,
peregangan dan penampungan Gambar 5.136
sliver terdapat peralatan- Rol Penggilas
•
peralatan yang penting :
Rol penggilas (callender roll)
(19) yang terdiri dari
sepasang rol silinder
permukaannya licin.
Besarannya tekanan rol
penggilas sedemikian untuk
Gambar 5.134 mendapatkan kepadatan
Rol Peregang sliver Combing yang
•
dihasilkan.
Rol peregang (17) yang
terdiri dari dua pasang rol
silinder yang masing-masing
•
Coiler
•
Can (21) yang dibuat dari
Coiler (20) yang dibuat dari bahan semacam karton
baja yang tebal dengan sintetis yang tahan terhadap
lubang pemasukan berupa minyak lumas berbentuk
pipa pada poros lingkaran silinder yang besar,
dan pengelurannya pada dilengkapi dengan per dan
bagian tapi lingkaran, untuk pelat pada bagian atas
mengatur penempatan sliver sebagai tempat menampung
pada can. sliver.
Tabel 5.5
Penyetelan Jarak dan Pengaturan Waktu
6. Pengukuran besarnya
sudut dari posisi sisir atas
dengan menggunakan
angle-setting.
•
5. Pembersihan detaching roll
setiap 1 bulan. Berat Sliver
6. Pembersihan dan peluma Hal ini dilakukan dengan
san bearing calender roll menimbang sliver tiap 4 yard
dan nipper shaft setiap 6 dan kemudian
bulan. membandingkan dengan
7. Pembersihan dan nipper seti standarnya
•
ap 1 bulan.
8. Setting top comb setiap 1 Ketidakrataan Sliver
bulan. Combing
9. Pembersihan dan peluma Untuk ini digunakan alat
san top detaching roll setiap “User Evernness Tester”,
1 bulan. dengan alat ini langsung
dapat diketahui angka
5.17.7 Menentukan Doffing ketidakrataannya.
Gambar 5.139
Susunan Roda Gigi Mesin Combing
•
putus sehingga dapat
menyebabkan menurunnya Proses Pengantihan
efisiensi mesin Ring Spinning.
Setelah kapas mengalami
Fungsi mesin flyer secara proses peregangan, bentuknya
umum seperti telah diuraikan di menjadi lebih kecil. Untuk
atas, ialah untuk membuat mendapatkan kekuatan, maka
roving sebagai bahan penyuap roving perlu diberi antihan dan
mesin Ring Spining. Untuk antihan tidak boleh terlalu besar
pembuatan roving tersebut pada maupun terlalu kecil tetapi
mesin flyer terdapat tiga proses hanya secukupnya saja untuk
utama yaitu proses peregangan, dapat digulung pada bobin.
pengantihan (twist) dan Pemberian antihan dilakukan
pergantihan penggulungan. oleh sayap (flyer) yang
•
bentuknya sedemikian rupa
Proses Peregangan seperti terlihat pada gambar
5.149.
Proses peregangan pada mesin Kapas yang keluar dari rol
flyer, dilakukan oleh tiga atau depan terus masuk pada flyer
dari atas secara axial dan dan terjadilah roving yang telah
seterusnya kapas keluar dari cukup mempunyai kekuatan
arah samping secara radial. untuk digulung pada bobin.
Karena sayap tersebut Karena putaran sayap sangat
bertumpu pada spindel yang cepat maka pengantihan tidak
berputar cepat, maka sayap hanya terjadi pada sayap saja,
juga turut berputar sehingga tetapi diteruskan sampai rol
terjadi pengantihan pada kapas depan pada saat kapas keluar.
Gambar 5.141
Proses Pengantihan
• Proses Penggulungan
Gambar 5.143
Skema Mesin Flyer
Gambar 5.146
Rol Pengantar
Gambar 5.144
Skema Bagian Penyuapan Rol pengantar (1), biasanya
Mesin Flyer terdiri dari dua buah silinder
besi berbentuk pipa, panjang rol
Gambar 5.148
Penyekat
Gambar 5.149
Skema Bagian Peregangan Mesin Flyer
Gambar 5.150
Rol Peregang
5.18.2.2 Penampung
(Colektor) (4)
Gambar 5.153
Cradle
Pembebanan dilakukan
terhadap setiap pasangan rol
karena berat rol sendiri dapat
dikatakan belum cukup untuk
Gambar 5.154 mendapatkan tenaga jepit serta
Penyetelan Jarak antara Titik tekanan yang sempurna.
Jepit Rol Peregang
Dewasa ini pembebanan rol
peregangan pada mesin flyer
lebih banyak digunakan sistem
per daripada sistem bandul.
Gambar 5.157
Skema Bagian Penampungan
Mesin Flyer
5.18.3.1 Flyer
Bobin (8) yang dibuat dari
karton, kayu atau dari plastik
berbentuk silinder yang bagian
atas dan bawahnya dibungkus
besi.
5.18.3.3 Penggulungan
Roving pada Bobin
Gambar 5.158 Flyer
Pada waktu berlangsungnya
Sayap (flyer) (6) dibuat dari baja penggulungan roving pada
yang berbentuk seperti jangkar bobin, maka bobin bergerak
terbalik yang terdiri dari bagian naik turun secara teratur
puncak, sayap yang masif dan terbawa oleh gerakan kereta,
sayap yang berlubang dengan sehingga roving diletakkan pada
lengannya lubang dari sayap ini bobin sejajar merapat satu
merupakan rongga dari pipa sama lain.
sebagai tempat jalannya roving.
Selanjutnya roving dibelitkan Seperti kita ketahui bahwa
pada lengan sayap, kemudian spindel berikut lengan sayap
digulung pada bobin. dan pengantar roving tetap
berada pada tinggi yang
5.18.3.2 Bobin tertentu, maka tentunya harus
ada yang menggerakkan bobin
keatas dan kebawah untuk
pembentukan gulungan roving
pada bobin dan yang
menggerakkan bobin ini ialah
kereta.
Kalau misalnya :
Kecepatan kereta persatuan
waktu = Kk
Gambar 5.159 Bobin
Diameter bobin pada suatu
Kapas yang keluar dari rol waktu = b”
depan = L” Diameter roving = r “
Jumlah gulungan = g
Gambar 5.160
Susunan Roda Gigi Mesin Flyer
Setiap terjadinya lapisan - Memperpendek setiap
gulungan roving yang baru, lapisan gulungan roving
maka tinggi gulungan roving berikutnya dengan jalan
pada bobin dikurangi dari atas menurunkan dan menaikkan
dan dari bawah dengan satu gulungan kurang lebih
diameter roving pada bobin setebal diameter roving.
dibatasi oleh sebuah kerucut - Penggeseran belt pada
yang terpotong. kedua cone drum untuk
mengurangi perputaran roda
Untuk pembentukan gulungan gigi pengatur putaran dari
roving pada bobin ada 3 bobin serta pergerakan
gerakan yang diperlukan yaitu : kereta.
- Pembalikan kereta setelah
menyelesaikan satu lapisan Ketiga pergerakan tersebut
gulungan roving, yaitu dari dijalankan oleh peralatan yang
atas ke bawah atau disebut Trick Box.
sebaliknya.
Gambar 5.161
Batang Penggeser
Gambar 5.162
Peralatan Trick Box
menyentuh tuil (6a) dan gerakan Pada ujung atas dari poros (14)
masih terus berlangsung, lama dipasang rantai (16) yang
kelamaan penahan (6a) yang ujungnya diberi beban (18).
menahan lekukan batang Karena berat beban (18), maka
pemikul (7) akan terlepas. akan menimbukan gaya tarik ke
bawah, sehingga akan menarik
Beban G yang kiri akan rantai ke arah kanan, karena
terangkat oleh batang yang pangkal rantai tersebut
dipasang pada peluncur (1) dibelitkan pada poros (14) maka
pada gambar tidak tampak, akan menimbulkan gaya putar
sedang beban G yang kanan terhadap poros (14) sesuai
tidak terangkat dan akan dengan arah panah.
menarik sayap pemikul (7a) ke
bawah. Dengan tergeraknya Selagi pal (8b) masih menahan
sayap (7a) maka poros pun roda gigi Rachet (11), maka
pada ujung bawah dari batang gaya tersebut tertahan dan
pemikul (7) berputar ke kanan pada saat pal (8b) lepas dari
membawa batang (9) yang penahan terhadap roda gigi
sebelah atas juga ke kanan. Rachet (11). Kesempatan itu
Batang (9) ini berhubungan digunakan oleh gaya putar
dengan pal penahan (8a) dan poros (14) untuk memutarkan
(8b), sehingga pal 8b terlepas poros tersebut dengan melalui
dari roda gigi Rachet (11). perantaraan roda gigi panjang
Untuk seterusnya perhatikan (13) ke kanan (berlawanan
gambar 5.163. jarum jam), yang seterusnya
memutarkan roda gigi panjang
(12) juga ke arah kanan (searah
jarum jam). Roda gigi panjang
(12) ini seporos dengan roda
gigi Rachet (11), yang juga
berputar ke arah kanan sesuai
dengan arah anak panah dan
roda gigi Rachet (11) ini
seporos dengan roda gigi (3)
pada gambar 5.161.
Gambar 5.164
Roda Gigi Bauble
• Memperlihatkan bentuk
gulungan roving yang
•
normal.
Menunjukkan bentuk
gulungan yang ujung
Gambar 5.165 kerucut atas dan bawahnya
Macam Bentuk Gulungan
Roving pada Bobin
•
penggantian (doffing) dan
hal ini menyebabkan mesin Bentuk gulungan bagian
sering diberhentikan. atas datar dan bagian
- Pemakian bentuk gulungan bawah terlalu curam, untuk
yang demikian pada mesin mengatasi gulungan yang
ring spinning akan lebih demikian dapat dilakukan
cepat pula habisnya. dengan jalan :
- Diperlukan persediaan bobin - Menyetel kembali
kosong yang lebih banyak, kedudukan kereta, pada
juga roving waste (reused waktu bobin kosong
waste) menjadi bertambah diusahakan lengan sayap
banyak. berada ditengah-tengah
bobin dan kedudukan
Untuk perbaikan bentuk batang bergigi (2) harus
gulungan yang demikian, datar (horizontal).
dilakukan dengan jalan Baut berulir (5a) dan (5b)
menggeser lebih ke kiri disetel demikian rupa
kedudukan poros peluncur, sehingga pada waktu kereta
kalau dengan pengeseran ini dijalankan dari bagia tengah
sudut gulungan terlalu kecil ke atas dan ke bawah
(tumpul) maka dapat ditolong menempuh jarak yang
dengan menurunkan baut sama.
berulir (5)
•
5.18.3.6 Mendoffing
Memperlihatkan bentuk
gulungan roving yang Mendoffing adalah tugas
bagian atas dan bawahnya memungut bobin yang sudah
terlalu tumpul, ini adalah penuh dan menggantinya
kebalikan dari bentuk B. dengan bobin kosong dan start
Adapun kekurangan dari kembali.
bentuk gulungan yang Cara mendoffing adalah
demikian antara lain : sebagai berikut :
- Siapkan bobin kosong
Karena bentuk gulungan yang disebelah spindel.
sangat tumpul, maka bagian Meletakkan ini hendaknya
Gambar 5.166
Susunan Roda Gigi Mesin Flyer
Gambar 5.167
Susunan Roda Gigi dari 3 Pasangan Rol Peregang
Gambar 5.168
Susunan Roda Gigi dari 4 Pasangan Rol Peregang
•
100
98 Twist Per Inch
RM = · 12,2
100
Dari susunan roda gigi pada
RM = 12
gambar 5.166 besarnya antihan
per inch dapat dihitung sebagai
5.18.6 Perhitungan Antihan
berikut :
(Twist)
Apabila putaran poros utama
berputar n putaran per menit
Bahan yang keluar dari rol
maka :
peregang depan masih
- Spindel akan berputar :
merupakan jajaran serat-serat
yang belum mempunyai F H
n · · putaran/ menit
kekuatan. G I
Agar bahan tadi mempunyai - Rol depan akan berputar :
kekuatan, perlu diberi antihan L M
(Twist). n · · putaran/ menit
J P
Makin besar antihan yang
atau kecepatan permukaan
diberikan pada bahan, makin
rol depan =
besar pula kekuatan yang
didapat. Tetapi biasanya
L M
n· · · · r 1 inch per
antihan yang diberikan hanya J P
secukupnya agar bahan menit
mempunyai cukup kekuatan
untuk digulung pada bobin. KS / menit
Disini akan dibahas mengenai TPI =
KPRPD / menit
perhitungan antihan
berdasarkan susunan roda gigi
mesin Flyer gambar 5.166. Keterangan :
KS = Kecepatan spindel
•
atau twist change wheel
(TCW). Tetapan Antihan (TA) atau
Twist Constant (TC)
F H
· Tetapan antihan ini perlu dicari
TPI = G I
dan gunanya untuk
L M mempercepat perhitungan
· · · r1
J P apabila pada suatu ketika
32 36 diperlukan untuk mengganti
· roda gigi RPA.
= 30 14
RPA 30 22 3
· · ·1 Roda gigi RPA perlu diganti
40 80 7 8 apabila diinginkan antihan per
32 · 36 · 40 · 80 · 7 · 8 inch pada Roving lebih besar
=
30 · 14 · TCW · 30 · 22 · 11 atau lebih kecil.
Sebagai contoh misalnya
67 · 7 apabila antihan per inch pada
=
RPA Roving = 1, maka besarnya gigi
RPA dapat dihitung sebagai
Angka 67,7 adalah angka yan berikut :
diperoleh darihasil perhitungan
susunan dan gigi dan diameter TA
rol depan. Susunan roda gigi TPI =
RPA
tersebut tidak berubah-ubah,
dan yang bisa diganti-ganti
TA 67,7
RPA = = = 67,7
hanya roda, gigi RPA yang TPI 1
dalam perhitungan diatas RPA
tidak digunakan. Begitu juga Jumlah gigi tidak ada yang
diameter rol peregang depan pecahan sehingga angka 67,7
juga tidak akan berubah. harus dibulatkan menjadi
Karena angka tersebut 68 · gigi.
diperoleh dalam rangka mencari
twist, dan nilainya tetap (tidak Apabila diinginkan TPI = 1,2
berubah) maka angka tersebut maka besarnya gigi RPA =
merupakan angka tetapan 67,7
antihan (TA) atau twist constant = 56,4 dan dibulatkan
1,2
(TC). Jadi TA pada perhitungan
menjadi 56 gigi.
diatas = 67,7.
Tabel 5.6
Koefisien Antihan pada Mesin Flyer
N sp 1 1 1
= 0,85 · 132 · · 60 · · · lbs
Ne1 36 840 Ne1
N sp 1 1 1
= 0,85 · 132 · · 60 · · · 453,6 gram
Ne1 36 840 Ne1
N sp 1 1 1 453,6
= ,85 · 132 · · 60 · · · · kg
Ne1 36 840 Ne1 1000
0 ,85 · 132 · 900 · 60 · 453,6
= kg = 101 kg
0 , 9 1 · 36 · 840 · 1 · 1000
656,06
Bila mesin Flyer yang = 421,7 inch
digunakan mempunyai susunan
1,15 1,83
roda gigi seperti terlihat pada
gambar 5.155, dimana : Produksi teoritis per spindel per
- Rpm motor = 1200 menit = 421,7 inch
- Nomor roving = Ne 1 · 1,83 Produksi teoritis per jam per
mesin :
- Kapas Amerika jenis
sedang, = 1,15
656,06 1
= 60 · 132 · · ·
Maka untuk menghitung 1,15 1,83 36
produksi teoritis mesin Flyer
1 1 453,6
dapat dilakukan sebagai · · kg
berikut : 840 1,83 1000
= 27,4 kg
Menurut susunan roda gigi Flyer
A C F H Produksi teoritis per spindel per
N sp = Rpm motor · · · · 27,4
B E G I jam = = 0,21 kg
5 40 34 40 132
N sp = 1200 · · · ·
•
8 80 36 22
= 656,06 Produksi Nyata
Tabel 5.7
Perbedaan Mesin Ring Spinning dengan Mesin Flyer
Mesin Ring
Jenis Mesin Flyer
Spinning
Putaran Spindel Aktif Aktif
Putaran bobin Aktif dan lebih Aktif dan berputar
lambat dari putaran bersama dengan
spindel putaran spindel
Kecepatan putaran Makin lama makin Tetap
bobin lambat
Terjadinya gulungan g = N sp - N sy g = N sp - Ntr
Lapisan Gulungan Tegak sejajar bobin Miring
Hasil akhir Roving Benang
Keterangan :
g = gulungan
N sp = putaran spindel per menit
N sy = putaran sayap per menit
Ntr = putaran traveller per menit
Gambar 5.169
Skema Mesin Ring Spinning
Gambar 5.170
Skema Bagian Penyuapan Mesin Ring Spinning
Gambar 5.175
Skema Bagian Peregangan Mesin Ring Spinning
H 44 67 44 67
H’ 49 73 49 73
V 54 70 L+2 L+2
V’ 52 67 L L
Gambar 5.181
Kunci Penyetel Pembebanan
pada Rol Atas
Keuntungan-keuntungan
daripada pembebanan system
− Konstruksinya
per, diantaranya adalah :
sederhana
sehingga memudahkan
pemasangan,
Gambar 5.180 pembongkaran dan
Gambar 5.182
Skema Bagian Penggulungan Mesin Ring Spinning
5.19.3.2 Traveller
Gambar 5.183
Ekor Babi (Lappet)
Gambar 5.184
Traveller
5.19.3.3 Ring
Gambar 5.187
Pengontrol Baloning
(Antinode Ring)
Pengontrol baloning (antinode
ring) (9) dibuat dari kawat baja
yang melingkari spindel,
Gambar 5.185 Ring gunanya untuk menjaga agar
baloning tidak teralu besar.
Ring (12) dibuat dari baja dan
dipasang pada Ring Rail, 5.19.3.6 Penyekat (separator)
dimana traveller ditempatkan
5.19.3.4 Spindel
Gambar 5.186
Spindel Gambar 5.188
Penyekat (Separator)
Spindel (13) dbuat dari baja
dimana bobin ditempatkan / Penyikat (separator) (10) dibuat
dipasang. dari besi pelat, atau aluminium
yang tipis, dan dipasang
diantara spindel yang satu
terhadap spindel yang lain dan
gunanya untuk membatasi
baloning tidak saling terkena
satu sama lain, sehingga dapat
mengakibatkan benang putus.
•
penggulungan terjadi karena
Arah Antihan adanya perbedaan
kecepatan antara putaran
Arah antihan pada benang ada spindel (Nsp) dengan
dua macam tergantung dari putaran traveller (Ntr)
arah putaran spindelnya. Kedua sehingga jumlah gulungan
arah antihan tersebut disebut benang g = Nsp – Ntr.
arah Z (kanan) atau S (kiri), Pada mesin flyer
seperti terlihat pada gambar penggulungan terjadi karena
5.191. adanya perbedaan
kecepatan antara putaran
bobin (Nb) dengan putaran
spindel, sehingga jumlah
gulungan roving g = Nb – Nsp
- Sistem penggulungan
benang mesin ring spinning
adalah konis, dan
penggulungan roving pada
bobin di mesin flyer adalah
paralel.
- Bentuk gulungan benang
Gambar 5.191 pada bobin di mesin ring
Arah Antihan spinning dapat terlihat pada
gambar 5.192a. sedang
Gambar 5.192
Bentuk Gulungan Benang dan Roving pada Bobin
Gambar 5.193
Peralatan Builder Motion
•
4. Pal
5. Pen Gerakan Naik Turunnya /
A. titik putar Ring Rail
B. Rantai
C. Rol C Stang rail (11) dipasang pada
•
suatu tabung yang mati pada
Prinsip Bekerjanya Builder rangka mesin, sehingga
Motion gerakan naik turunnya ring rail
dapat stabil. Setiap putaran
Gambar di atas memperlihatkan eksentrik (1), rail akan bergerak
peralatan builder motion dengan naik dan turun satu kali yang
batang penyangga (2) yang disebut satu gerakan penuh
selalu menempel pada eksentrik atau satu traverse. Karena pada
(1) yang berputar secara aktif. waktu menggulung benang di
Menempelnya batang bobin dikehendaki suatu lapisan
penyangga (2) tersebut pemisah antara gulungan yang
disebabkan oleh rantai (B) yang satu dengan gulungan
dihubungkan dengan ring rail. berikutnya, maka gerakan ring
Karena berat penyangga (2) rail waktu dan turun
selalu menempel pada eksentrik kecepatannya dibuat tidak
(1). Batang penyangga sebelah sama. Pada waktu naik ring rail
kiri mempunyai titik putar (A). bergerak lambat, sehingga
Bila bagian yang tinggi dari terjadi penggulungan yang
eksentrik menempel pada sejajar, sedang waktu turun ring
batang (2) maka batang rail bergerak cepat sehingga
penyangga (2) berada pada terjadi gulungan pemisah yang
kedudukan yang terendah. tidak sejajar.
Begitu juga bagian yang rendah
Gambar 5.194
Ring Rail
Gambar 5.195
Cam Screw dan Gulungan Benang pada Pangkal Bobin
Gambar 5.196
Bentuk Gulungan Benang pada Bobin
5.19.4.4 Ketidakrataan
Benang
Gambar 5.197
Susunan Roda Gigi Mesin Ring Spinning
•
Roda gigi E = 48 gigi
Roda gigi F = 170 gigi Pergerakan Spindel /
Roda gigi G = 84 gigi Bobin
Roda gigi H = 15 gigi
Roda gigi I = 135 gigi Pergerakan spindel / bobin
Roda gigi K = 30 – 40 gigi merupakan pergerakan yang
Roda gigi L = 40 gigi terpendek dibandingkan dengan
Roda gigi M = 40 gigi pergerakan rol-rol peregangan
Roda gigi N = 20 gigi an pergerakan kereta/ring rail.
Roda gigi O = 22 gigi Gerakan dimulai dari puli motor
Roda gigi P = 44 gigi A ke puli B, yang langsung
Roda gigi Q = 56 gigi memutarkan Tin rol. Gerakan
Roda gigi R = 30 gigi spindel/bobin didapat dari
Roda gigi S = 20 gigi putaran Tin-Rol, melalui spindel
Roda gigi T = 71 gigi tape.
•
Roda gigi U = 24 gigi
Roda gigi V = 63 gigi Pergerakan Kereta / Ring
Roda gigi W = 38 gigi Rail
Roda gigi X = 20 gigi
Roda gigi Y = 20 gigi Gerakan kereta/ring rail dimulai
Roda gigi Z = roda gigi cacing dari puli motor A ke puli B. satu
poros dengan puli B terdapat rol
Selain roda gigi M berhubungan an roda gigi C. Roda gigi C
dengan roda gigi P. satu poros berhubungan dengan roda gigi
dengan P terdapat roa gigi Q D.
yang berhubungan dengan roda Seporos dengan D terdapat
gigi R. Pada poros roda gigi R roda gigi E yang berhubungan
terdapat rol peregang belakang. dengan roda gigi F. seporos
Secara singkat, hubungan dari dengan roda gigi F terdapat
sumber gerakan (motor) ke roda gigi S yang berhubungan
pasangan rol-rol peregang pada dengan roda gigi U melalui roa
gambar susunan roda gigi gigi perantara T. Seporos
mesin Ring Spinning dapat dengan U, terdapat roda gigi V
diikuti sebagai berikut : yang berhubungan dengan roda
Motor (puli A); puli B; roda gigi gigi W. Satu poros dengan roda
C; roda gigi D; roda gigi E; roda gigi W terdapat roda gigi payung
gigi F; roda gigi G dan rol X yang berhubungan dengan
peregang depan, roda gigi R, roda gigi payung Y. Roda
roda gigi I; roda gigi K; roda gigi payung Y pada bagian lainnya
•
3. Pelumasan spindel setiap 6
bulan. Tetapan Regangan (TR)
4. Pelumasan bearing tin roll atau Draft Constant (DC)
setiap 6 bulan.
5. Pelumasan bearing bottom Tetapan regangan didapat
roll setiap 3 bulan. dengan jalan menghitung
6. Centering lappet, antinode besarnya Regangan Mekanik
ring dan spidelsetiap 1 (RM) atau Mechanical Draft
tahun. (MD) dari susunan roda gigi
7. Setting bottom roll dan top dengan memasukkan besarnya
roll setiap 1 tahun. Roda gigi Pengganti Regangan
Maka
n 1
RM =
H K M Q
n 1
I L P R
n 1
RM =
15 RPR 20 56
n 1
135 40 44 30
135 40 44 30
RM =
15 RPR 20 56
424,29
RM =
RPR
TR = 424,29
•
Bila RPR = 40, maka :
Regangan Nyata (RN) atau
424,29 Actual Draft (AD)
RM = = 10,61
40
Adanya peregangan pada
proses pembuatan benang di
Dari uraian di atas, maka
mesin ring spinning, akan
apabila RPR diperbesar, maka
mengakibatkan timbulnya
MD akan menjadi kecil dan
limbah (waste) seperti pada
sebaliknya, bila RPR kecil,
mesin roving. Dengan adanya
maka MD akan menjadi besar.
limbah, maka tidak semua
Untuk membuka atau
roving yang disuapkan pada
menghilangkan antihan yang
mesin ring spinning menjadi
terdapat pada roving yang
benang seluruhnya. Dengan
disuapkan, maka antara rol
demikian maka regangan yang
tengah dan rol belakang
diberikan pada bahan, bukanlah
terdapat regangan yang tidak
sebesar yang dinyatakan dalam
boleh terlalu besar. Regangan
perhitungan berdasarkan
ini disebut Break Draft.
Regangan Mekanik (RM). Bila
Sedangkan regangan utamanya
limbah yang terjadi pada proses
terjadi antara rol tengah dan rol
di mesin Ring spinning misalnya
depan.
= 1 % maka :
Besarnya Break Draft menurut
Regangan Nyata (RN)
gambar susunan Roda gigi
100
100 − 1
Mesin Ring Spinning di atas = RM
adalah :
•
Bila limbah yang terjadi selama
proses pada mesin adalah Tetapan Antihan (TA) atau
sebesar 1%, maka : Twist Constant (TC)
(100 − 1) N sp / menit
RM = RN TPI =
(100 − 1)
100 L inch / menit
RM = 11,24
100 Keterangan :
RM = 11,13 Nsp = Kec. Putaran spindel
L = Panjang bahan yang
dikeluarkan
Tabel 5.9
Twist Multiplier
Twist Multiplier *)
Jenis Kapas
Lusi Pakan
Kapas Pendek 4,50 3,85 – 4,00
Kapas Amerika (pendek) 4,25 3,65
Kapas Amerika (baik) 4,00 3,50
Kapas Mesir dan Sea Island 3,60 3,20
•
bobin. Pengurangan panjang ini
biasa dinyatakan dalam Produksi Teoritis
persen (%).
Dengan adanya pengurangan Produksi Teoritis didapat dari
atau perubahan panjang perhitungan berdasarkan
benang yang dihasilkan, maka Susunan Roda Gigi mesin Ring
akan ada perubahan nomor Spinning. Dalam perhitungan ini
benang yang dihasilkan oleh harus diperhatikan nomor
mesin. benang yang akan dibuat, serta
Misalnya benang kapas jenis kapas yang diolah
mempunyai nomor Ne1 20, ini terutama mengenai panjangnya.
berarti bahwa benang tersbut Hal ini perlu karena ada
tiap berat 1 (Satu) pound hubungannya dengan jumlah
mempunyai panjang 20 hank. antihan yang akan diberikan
Pada proses pembuatan pada benang dan jumlah
benang terjadi mengkeret antihan tersebut mempengaruhi
antihan misalnya sebesar 6 %. jumlah produksi yang
Untuk membuat benang Ne1 dihasilkan.
20, dalam perhitungan Produksi per spindel per menit
regangannya harus adalah :
menggunakan nomor benang
yang belum mendapatkan KPS per menit
antihan, yaitu benang yang baru
Twist per Inch
keluar dari rol depan.
Jadi benang yang
diperhitungkan adalah : Keterangan :
106 KPS = Kecepatan putaran
x 20 21,20 spindel
100
Seperti telah diterangkan
Agar mendapatkan bahan yang dimuka bahwa :
keluar dari rol depan
mempunyai nomor Ne1 = 21,20 TPI = Ne1
maka nilai regangan pada mesn Produksi per spindel per menit
tersebut harus dinaikkan, yang adalah :
berarti bahwa regangan KPS per menit
dibesarkan atau nomor roving Ne1
dipertinggi.
= 4,25 . 20 N sp 8750
= . inch
TPI 4,25 . 20
Produksi per spindel per menit
Realiasasi produksi/jam/mesin =
4.889,85
kg 7,4 kg
660,79
•
produksi mesin Ring Spinning,
Efisiensi diambil data perhitungan
produksi teoritis dan
Seperti halnya pada mesin- perhitungan produksi nyata.
mesin sebelum Ring Spinning
maka untuk menghitung Produksi teoritis/jam/spindel
efisiensi produksi mesin Ring = 20 gram
Spinning dilakukan dengan Produksi teoritis/jam/spindel
membandingkan antara = 18,5 gram
produksi teoritis dengan
produksi nyata. Mesin kadang- Jadi efisiensi produksi mesin
kadang berhenti karena untuk Ring Spinning adalah :
Gambar 5.198
Skema dan Cara Penulisan Benang Gintir
Gambar 5.199
Skema Penggitiran Turun (Down Twist)
•
(6) sehingga bobin (5) berputar
menurut putaran spindel (6) Penggintiran Naik
karena perputaran bobin (5) (Uptwister)
maka benang yang akan
digulung menarik traveller (10) Berbeda dengan mesin gintir
yang berputar mengelililngi ring dengan sistem down twisting,
(9). Besarnya perputaran pada mesin gintir naik jalannya
traveller (10) ini akan benang dari bawah keatas.
menentukan jumlah puntiran Skemanya tertera pada gambar
pada benang yang akan digintir. 5.200.
Gambar 5.200
Skema Penggintiran Naik (Up Twister)
Gambar 5.201
Skema Bagian Penyuapan
Gambar 5.202
Rak Kelos
Gambar 5.203
Pengantar Benang
Gambar 5.205
Skema Bagian Penggulungan
Gambar 5.207
Pengontrol Baloning
(Antinode Ring)
Gambar 5.206
Ekor Babi (Lappet) Pengontrol baloning (antinode
ring) (9) dibuat dari kawat baja
Ekor babi (lappet) (8) dibuat dari yang melingkari spindel,
kawat baja yang dibengkokkan gunanya untuk menjaga agar
menyerupai ekor babi dan baloning tidak teralu besar.
dipasang tepat di atas spindel,
gunanya untuk menyalurkan
benang supaya tepat pada
poros spindel.
•
tempatnya dan bobinnya
Arah Antihan disamping berputar juga
bergerak naik turun.
Arah antihan pada benang ada - Pada mesin ring spinning
dua macam tergantung dari penggulungan terjadi karena
arah putaran spindelnya. Kedua adanya perbedaan
arah antihan tersebut disebut kecepatan antara putaran
arah Z (kanan) atau S (kiri), spindel (Nsp) dengan putaran
seperti terlihat pada gambar traveller (Ntr) sehingga
5.203. jumlah gulungan benang g =
Nsp – Ntr.
Pada mesin flyer
penggulungan terjadi karena
adanya perbedaan
kecepatan antara putaran
bobin (Nb) dengan putaran
spindel, sehingga jumlah
gulungan roving g = Nb – Nsp
- Sistem penggulungan
benang mesin ring spinning
adalah konis, dan
Gambar 5.214 penggulungan roving pada
Arah Antihan bobin di mesin flyer adalah
paralel.
5.20.2.9 Proses - Bentuk gulungan benang
Penggulungan pada bobin di mesin ring
Benang pada Bobin spinning dapat terlihat pada
gambar 5.215a. sedang
Proses penggulungan benang bentuk gulungan roving
pada ring spinning akan jauh pada bobin di mesin flyer
berbeda bila dibandingkan seperti terlihat pada gambar
dengan proses penggulungan 5.215b.
Gambar 5.215
Bentuk Gulungan Benang dan Roving pada Bobin
Gambar 5.216
Peralatan Builder Motion
•
9. Pal
10. Pen Gerakan Naik Turunnya /
A = titik putar Ring Rail
B = Rantai
C = Rol C Stang rail (11) dipasang pada
•
suatu tabung yang mati pada
Prinsip Bekerjanya Builder rangka mesin, sehingga
Motion gerakan naik turunnya ring rail
dapat stabil. Setiap putaran
Gambar di atas memperlihatkan eksentrik (1), rail akan bergerak
peralatan builder motion dengan naik dan turun satu kali yang
batang penyangga (2) yang disebut satu gerakan penuh
selalu menempel pada eksentrik atau satu traverse. Karena pada
(1) yang berputar secara aktip. waktu menggulung benang di
Menempelnya batang bobin dikehendaki suatu lapisan
penyangga (2) tersebut pemisah antara gulungan yang
disebabkan oleh rantai (B) yang satu dengan gulungan
dihubungkan dengan ring rail. berikutnya, maka gerakan ring
Karena berat penyangga (2) rail waktu dan turun
selalu menempel pada eksentrik kecepatannya dibuat tidak
(1). Batang penyangga sebelah sama. Pada waktu naik ring rail
kiri mempunyai titik putar (A). bergerak lambat, sehingga
Bila bagian yang tinggi dari terjadi penggulungan yang
eksentrik menempel pada sejajar, sedang waktu turun ring
batang (2) maka batang rail bergerak cepat sehingga
penyangga (2) berada pada terjadi gulungan pemisah yang
kedudukan yang terendah. tidak sejajar.
Begitu juga bagian yang rendah
Gambar 5.218
Cam Screw dan Gulungan Benang pada Pangkal Bobin
•
dan hal ini menyebabkan
naiknya ring rail sebesar a cm Untuk mesin gintir (ring
juga. twister turun.
Pada saat cam screw tidak - Turunkan kereta (ring rail)
menyinggung rantai (8) lagi, apabila angka counter (hank
maka gerakan naik rai ring rail meter) sudah mencapai
sudah tidak dipengaruhi lagi angka yang telah ditentukan
oleh screw, dan dengan dengan melepas tuil pad gigi
demikian pembentukan Rachet.
gulungan benang pada pangkal - Matikan mesin dengan
bobin telah selesai. menekan tombol STOP.
•
- Ganti bobin penuh dengan
Pembentukan Gulungan bobin kosong dan masukan
Benang setelah bobin penuh ke box benang
Penggulungan Benang pad kereta.
pada Pangkal Bobin - Naikkan kedudukan ring rail
dengan mengetek kembali
Setelah pembentukan gulungan kedudukan Rachet untuk
benang pada pangkal bobin menentukan awal gulungan
selesai, kemudian diteruskan benang pada bobin.
dengan penggulungan benang - Jalankan mesin dengan
berikutnya. Sebagaimana telah menekan tombol START.
diuraikan di muka pada waktu - Periksa benang dan
ring rail turun terjadi sambung benang-benang
penggulungan benang yang yang putus.
•
sejajar dan pada waktu ring rail
turun dengan kecepatan yang Untuk mesin gintir (ring
lebih besar daripada kecepatan twister) naik.
pada waktu naik, sehingga - Matikan mesin dengan
terjadi penggulungan benang menekan tombol STOP
yang tidak sejajar. apabila angka counter (hank
Gambar 5.219
Bentuk Gulungan Benang pada Bobin
Gambar 5.220
Susunan Roda Gigi Mesin Ring Twister
A1
B1
B2
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C11
C12
C13
C14