Disusun oleh:
Kelompok 7
Meita Alvira Pramesti (1516006)
Titansari Ismeinuri (1516011)
TK01
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
III.3 Prosedur ........................................................... Error! Bookmark not defined.
III.3.1 Pembuatan Kompon Karet................ Error! Bookmark not defined.
III.3.2 Proses Manufaktur ............................ Error! Bookmark not defined.
III.4 Metode Pengujian ............................................ Error! Bookmark not defined.
III.5 Standar ............................................................. Error! Bookmark not defined.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
produksi, sebuah industri membutuhkan teknologi dan peralatan yang mampu
mendukung untuk menghasilkan produk dengan skala yang lebih besar. Komponen
penting dalam proses produksi salah satunya adalah reaktor untuk meleburkan bahan
baku, kondisi pengoperasian di dalam tungku berlangsung pada temperatur yang
relatif tinggi dan bahan baku yang memungkinkan terjadinya korosi pada reactor
yang mengakibatkan pendeknya masa pakai reactor tersebut. oleh sebab itu
dibutuhkan bahan isolator sebagai pelapis dari material tungku untuk melindungi
tungku dari reaksi kimia dan temperature yang berlebih. Salah satu bahan yang dapat
digunakan untuk menjadi isolator adalah kompon karet yang di bentuk seperti
lembaran yang kemudian diletakan melapisi dinding reactor.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam pembuatan karet dan bahan
sintetis lainnya, kualitas sol sepatu karet dan lining menjadi semakin sempurna.
Misalnya penggunaan kulit pada sepatu pantofel yang saat ini sudah dikombinasikan
dengan karet.
I.3 Tujuan
Tujuan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari rubber footwear (sol sepatu).
5
2. Untuk mengetahui bahan penyusun sol sepatu.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis sol sepatu.
4. Untuk Mengetahui komposisi pembuatan sol sepatu.
5. Untuk mengetahui proses pembuatan sol sepatu.
6. Untuk mengetahui pengujian pada sol sepatu.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud linings and sheetings.
8. Untuk mengetahui tujuan dibuatnya linings and sheetings.
I.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui mengetahui tentang rubber footwear (sol sepatu),
jenis-jenis sol sepatu, bagaimana cara pembuatannya, komposisi pembuatannya,
dan pengujian terhadap sol sepatu.
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang linning & sheeting, bahan pembuatannya,
cara pembuatannya, kegunaan dari lining
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisisnya, antara lain : tegangan putus, perpanjangan
putus, kekerasan, pampatan tetap, bobot jenis, ketahanan retak lentur.Sol Sepatu
Karet dapat diproduksi dengan berbagai bentuk dan warna sesuai permintaan
pelanggan. Karet dipakai untuk sol sepatu karena sifatnya yang tahan lama, anti slip,
ketahanan terhadap cuaca, ketahanan terhadap chemical tertentu, dll. Selain awet,
bahan sol sepatu dari karet sifatnya ringan. Hal in ilah yang menelatar belakangi
pembuatan sol sepatu dengan warna putih.
Penggunaan sol sepatu karet ini sangat umum ditemukan pada banyak jenis
sepatu seperti halnya pada jenis sepatu tentara, sepatu safety, sepatu olahraga, sepatu
anak-anak dan yang lainnya lagi. Penggunaan sepatu olahraga pada kegiatan sehari-
hari telah menjadi mode dan mengubah persepsi bahwa kenyamanan adalah hal yang
penting dalam penggunaan sepatu selain kelebihan lainnya seperti anti licin, lebih
tahan air / anti air.Selain sol sepatu karet telah banyak pula digunakan bahan baku
sintetis seperti bahan Thermoplastic Rubber, PVC serta bahan Polyurethane.
8
b. Kekurangan Sol Sepatu
a. Bobotnya cukup berat
1. Sol, yaitu permukaan yang berhubungan langsung dengan lantai, sol dapat dicetak
secara terpisah, atau memiliki desain yang dicetak oleh Calender Embossing Roll
2. Heel, yaitu digunakan di area tumit untuk memberikan dukungan dan bentuk.
Ketahanan dan kekerasan abrasi adalah faktor penentu untuk kualitas dan biaya
3. Upper, yaitu terdapat dibagian atas sepatu atau sepatu boot biasanya dibuat dengan
dilapisi kulit atau kain berlapis karet, yang cocok dengan ketahanan terhadap air.
4. Foxing, yaitu istilah khusus untuk alas kaki yang mengacu pada pita pengikut
karet yang menempelkan sol ke bagian atas sepatu. Bagian ini tidak memerlukan
ketahanan abrasi yang tinggi, tetapi harus tahan terhadap lecet pada bagian
samping sepatu, dan memiliki paku yang baik di bagian sol dan bagian atas. Ini
mungkin dari perbedaan warna untuk bagian atas dan dapat menambah gaya ke
sepatu dengan desain yang diukir atau dicetak.
5. Insoles, yaitu sol dan pengisi sebagai bagian yang digunakan di dalam sepatu atau
sepatu boot untuk memberikan dukungan dan integritas pada sepatu selain melekat
pada bagian atas
9
6. Toe Caps and Toe Puffs, yaitu bagian karet untuk menguatkan area jari kaki.
Bagian-bagianini dijahit atau digabungkan dan dipasang pada bentuk atau ukuran
terakhir yang sesuai untuk memberikan bentuk akhir sepatu atau sepatu boot
sebelum diawetkan, dalam beberapa tahun terakhir, proses pencetakan langsung
menjadi populer dengan komponen langsung dicetak keatas sepatu atau dibentuk
injeksi.
b. PU (Polyrethine)
Bahan sole PU (POLYRETHINE) adalah bahan sole yang anti slip dan ringan
terhadap minyak (oil resistant). Kekurangan dari jenis sole ini adalah tergolong
mahal, mempunyai expired date. Apabila kadaluwarsa makan sole berbahan
PU ini akan hancur sendiri seperti seotong roti jika dibiarkan dalam waktu yang lama.
10
Kelembutan dan fleksibilitas EVA membuat material ini disebut sebagai penahan
guncangan terbaik di dunia. Sol yang dibuat dari EVA ini biasanya diaplikasikan
pada sepatu-sepatu basket, lari, dan olahraga-olahraga umum lainnya yang
membutuhkan kenyamanan bagi para penggunanya.
II.2.4 Komponen Sol Sepatu
No Bahan PHR Kegunaan
(Per Hundred
Rubber)
1 Pale Crape 100 Sebagai bahan dasar kompon
2 HAF Black 20
Sebagai bahan pengisi penguat
3 CaCO3 30
4 ZnO 5
5 Asam 1 Sebagai bahan pengaktif / Penggiat
Stearat
6 Dispergator 1 sebagai bahan pembantu untuk
FL mendispersi bahan additive masuk
dan mendispersi kedalam karet
11
II.2 Bahan Kimia Tambahan dalam Pembuatan Kompon Karet
Bahan kimia karet yang digunakan untuk pembuatan kompon karet umumnya
terdiri dari:
12
II.2.4 Bahan Anti degradant
Adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai anti ozonan dan anti oksidant yang
melindungi barang jadi karet dari pengusangan dan meningkatkan usia
penggunaannya. Contoh: wax (anti ozonan), senyawa amina dan senyawa turunan
fenol (ionol).
Antidegradant digunakan dalam kompon untuk melindungi kompon karet terhadap
kerusakan yang ditimbulkan oleh osigen , ozon cahaya matahari, katais logam dan
benturan mekanik. Anti degradant dapat dapat melindungi barang jadi aret dari
pengusangan dan peningkatan usia penggunaannya ( life time) wax dapat digunakan
bersama-sama dengan anti ozonan melindungi karet dari ozon, wax
bermanfaat untuk gerak statis dan anti ozonan dari senyawa amina untuk gerak
dinamis. Semyawa amina mudah migrasi dan meninggalkan bercak warna (stain)
jika bersentuhan, selain baik sebagai anti ozonan juga sebagai anti flek dan anti
oksidan barang jadi karet yang berwarna gelap. Anti degradant dari senyawa fenol
baik digunakan utuk barang jadi karet yang berwarna jernih atau putih. Penggunaan
bahan anti degradat pada umumnya berkisar 1-2 phr.
13
Tabel berikut ini menunjukkan ukuran dan struktur carbon black serta pengaruh
ukuran dan stuktur terhadap sifat kompon.
Tabel 2. Pengaruh carbon black terhadap indeks ukuran partikel dan struktur
14
penting pada kuat tarik kompon. Carbon black dengan ukuran partikel kcil
membrikan kuat tarik tertinggi pada penambahan optimum. Modulus merupakan
fungsi utama dari ukuran, sruktur dan banyaknya penambahan karbon nlack. Makin
meningkat struktur carbon black makin tingi modulus dan akan meningkat lagi
jika pemakaian karbon black bertambah. Perpanjangan putus mirip modulus,
merupakan fumgsi dari struktur karbon black, tapi struktur yang makin tingi
membrikan perpanjangan putus yang rendah. Makin banyak carbon black struktur
tinggi yang ditambahkan perpanjangan putus makin turun.
15
Karet Alam Proses Pencampuran
Mastikasi
Pemotongan dan
Penggilingan Pengulangan
Kompon ( Menjadi Pemasukan dan
lembaran) Belerang Pemotongan
Gambar II. Diagram Alir Pembuatan Sol Luar Sepatu Dari Kompon
Karet
16
3. Dimasukkan HAF black dan CaCO3 sedikit demi sedikit sambil diselingi
dengan penambahan minarex oil dan digiling sampai homogen,
4. Dimasukkan anti degradant pilnox TDQ dan pilflex IP sedikit demi sedikit
sampai homogen,
5. MBT,MBTS dan TMTS, dimasukkan satu per satu sambil digiling sampai
homogen,
6. kompon dikeluarkan dari rol dan didinginkan sebentar kemudian ditambahkan
belerang dan digiling sampai homogen,
7. Kompon dikeluarkan dari roll, kemudian dibuat bentuk lembaran dengan
ketebalan tertentu, dan
8. Kompon dicetak dengan mesin press.
17
Jenis Uji Satuan Syarat
Tegangan tarik N/mm2 Min 5
Perpanjangan putus % Min 100%
Kekerasan Shore A 55-75
Kekuatan sobek N/mm2 Min 2,5
Perpanjang tetap 100% % Maks 10%
Bobot jenis g/cm2 Maks 1,5
Ketahanan kikis mm Maks 2,5
Ketahanan retak lentur Baik/ Tidak Retak
Pengembangan dalam Maks 225% Volume
benzoil
Metode lining di dunia industri biasanya digunakan untuk melapisi tangi / reaktor
yang digunakan untuk produksi. Lining merupakan lapisan yang dipasang pada
dinding reaktor/ tangki. Sedangkan sheeting merupakan bahan yang digunakan untuk
melapisi. Tangki/ reaktor yang banyak digunakan di industri biasanya berbahan metal
yang dapat korosi/ karat apabila dikenakan bahan kimia yang dapat menyebabkan
korosi. Alasan digunakannya lembaran karet karena karet dianggap tahan terhadap
reaksi kimia bersifat elastis dan tahan korosi sehingga dapat memperpanjang masa
pakai dari suatu reaktor.
18
II.3.2 bahan pembuatan kompon karet linning & sheeting
Karet Alam
Zinc Oksida
Iron Oksida
Kalsium Karbonat
Clay
Silika
Ebonit Dust
MBTS
BA
Sulfur
19
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1) Sol sepatu merupakan salah satu produk berbahan dasar karet
2) Karet memiliki sifat tahan lama, ketahanan terhadap cuaca, ketahanan terhadap
bahan kimia tertentu, awet dan ringan yang cocok sebagai bahan pembuatan sol
sepatu
3) Kelebihan sol sepatu karet dibanding sol sepatu dengan bahan selain karet yaitu
sol sepatu karet tidak ada expirednya (kadaluwarsanya), kuat, ringan, antislip,
ringan terhadap minyak (oil resistant) dan lentur dapat juga diberi jahitan
disamping dilem dan dipress
4) Tahapan pembuatan sol sepatu yaitu penyusunan kompon, mixing dan pencetakan,
vulkanisasi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abednego, Drs. J. G. 1979. Dasar-Dasar Teknologi Karet. Bogor: Balai Penelitian
Teknologi Karet.Barron. 1947.
Mc. Graw Hill Shoe Sole.Profil Industri Kecil. 1986. Sol Karet. Jakarta: Direktorat
Jenderal Industri Kecil.
21