“Metode Taguchi”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat
kelompok kami yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Metode
Taguchi”.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada pembaca yang telah
berperan serta dalam membahas makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Wassalamualaikum Wr. Wb
KELOMPOK IV
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
iii
BAB VI : KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan……...................................................................................29
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
kayu masih memiliki arti penting meskipun ada banyak bahan-bahan lain
memberikan design interior yang unik dan kreatif serta nilai-nilai artistik yang
Ini memang menjadi suatu peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku
industri kayu untuk menerapkan strategi yang efektif dan efisien agar mampu
dibelinya dalam keadaan baik. Bila suatu produk dirasakan oleh konsumen
kurang baik, konsumen akan berpindah ke produk sejenis yang lain. Dan hal
1
konsumen, sebuah produk harus diproduksi dengan proses yang stabil.
Perusahaan ‘X’ adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kayu
semakin banyak biaya produksi yang harus ditanggung dan kerugian yang
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dari hasil analisis tersebut didapatkan level
kualitas perusahaan adalah 3,55 sigma dengan 20.000 DPMO, proses belum
berjalan dengan baik dan dua variabel penyebab cacat produk adalah lebar
kayu dan tebal kayu. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan lebih
2013).
kayu lapis. Masalah yang terjadi pada perusahaan ini adalah adanya
penyimpangan atau kerusakan pada produksi kayu lapis yang berada diluar
batas toleransi yang ditetapkan (Dhika, 2016). Jika proses produksi dilakukan
digunakan harus diproduksi dalam proses yang stabil, yang berarti proses
indeks mutu yang dinyatakan dalam target pelanggan atau dalam nilai
semakin banyak biaya produksi yang harus ditanggung dan kerugian yang
semakin besar.
2. Mengetahui apakah proses produksi pada Perusahaan ‘X’ sudah berjalan dengan
baik.
3. Untuk melihat variabel apa yang paling banyak menyebabkan cacat produk.
3
1.5 Keutamaan Penelitian
dan gedung untuk pembuatan kayu lapis yang berbahan sehingga perlu
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau
5
2.2 Kayu lapis
yang terbuat dari beberapa lapisan finir yang jumlahnya ganjil dipasang
menjadi satu pada tekanan tinggi dengan perekat khusus sesuai tujuan
penggunaan kayu. Finir adalah lembaran kayu tipis, yang diperoleh dari
pembuatan finir dan kayu lapis ialah untuk mendapatkan kayu yang
(Dumanauw,1990).
Kayu lapis adalah papan buatan yang terdiri atas lapisan venir yang
lurus, direkat pada tekanan tinggi dengan perekat, dan memiliki kekuatan
yang sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan kayu aslinya (Kliwon &
keuntungan kayu lapis antara lain: dimensi lebih besar, stabilitas dimensi
kayu lapis. Sasarannya adalah ketersediaan data dan informasi sifat fisik
dan mekanik kayu lapis yang dibuat dari lima jenis kayu asal Riau,
perlu diteliti agar terjadi kesesuaian sifat dengan tujuan penggunaan kayu
Hasil pengujian sifat fisik kayu lapis berupa kadar air, kerapatan, dan
7
Tabel 2.1 .
menahan beban dari luar. Sifat mekanis kayu lapis penting untuk
kadar air rata-rata kayu lapis dari setiap jenis kayu kemudian
atau tidak. Kadar air kelima jenis kayu yang diteliti berkisar antara
10
rata kadar air kayu lapis yang diteliti memenuhi Standar Nasional
kadar air kayu lapis tidak lebih dari 14% (SNI 2000; JAS 2008). Nilai
kadar air kelima jenis kayu lapis hampir sama dengan kadar air kayu
7,4%, sedangkan kadar air kayu lapis kayu simul (Bombax ceiba L.)
adalah 15,5%.
Rentang nilai rata-rata kadar air ini sesuai dengan nilai kadar air
memberikan pengaruh yang nyata pada kadar air kayu lapis pada
air meliputi jenis kayu, tempat tumbuh, dan umur pohon. Berkaitan
kadar air, Pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai MOE kelima jenis kayu
MPa atau 88.087 kg/cm2 , dan 6875 Mpa atau 70.125 kg/cm2 .
Sementara itu, Alam et al. (2012) melaporkan bahwa MOE kayu lapis
(2012) melaporkan bahwa MOE kayu lapis sengon dan kayu lapis
10
a. Penyerapan (absorbtion) kayu lapis
untuk mengetahui jumlah air yang terdapat di dalam kayu lapis yang
keadaan kering mutlak atau kering oven, Nilai kadar air rata-rata kayu
dapat diketahui apakah memenuhi syarat atau tidak. Kadar air kelima
memiliki ratarata kadar air tertinggi adalah kayu lapis meranti bunga,
mempisang, dan punak. Nilai rata-rata kadar air kayu lapis yang diteliti
mempersyaratkan bahwa nilai kadar air kayu lapis tidak lebih dari 14%
(SNI 2000; JAS 2008). Nilai kadar air kelima jenis kayu lapis hampir
11
sama dengan kadar air kayu lapis akasia (Acacia mangium Willd), yaitu
l. (2012)
kayu simul (Bombax ceiba L.) adalah 15,5%. Rentang nilai rata-rata
kadar air ini sesuai dengan nilai kadar air kering udara untuk iklim
kimia, ikatan hydrogen, dan ikatan Van der Walss (Ruhendi et al.
pada semua contoh uji kayu lapis yang diteliti. Nilai keteguhan rekat
Nilai keteguhan rekat kelima jenis kayu lapis yang diteliti berkisar
-rata
lapis minimum 7 kg/cm2 (SNI 2000). Nilai keteguhan rekat kelima jenis
kayu lapis berada di atas rata-rata keteguhan rekat kayu lapis tusam
dan kayu lapis tusam yang menggunakan perekat yang sama dengan
faktor jenis kayu, keteguhan rekat dipengaruhi juga oleh kualitas bahan
mungkin .
13
terpenting dari Matriks Ortogonal terletak pada pemilihan kombinasi level
Karakteristik kualitas yang menuju suatu nilai target yang tepat pada
eksperimen
variabelvariabel lain.
sebab-akibat.
14
5. Pemisahan Faktor Kontrol dan Faktor Gangguan
pelaksanaan eksperimen.
faktor dan interaksi yang diharapkan dan nilai level dari tiap-tiap
faktor.
Ortogonal
pelaksanaan eksperimen.
11. Analisis Variansi Taguchi Untuk analisis varians dua arah adalah
data eksperimen yang terdiri dari dua faktor atau lebih dan dua
nya mempunyai hasil kali titik sama dengan 0. Pada makalah ini akan
15
ortogonal karena level-level dari faktor berimbang dan dapat
antara faktor (efek utama) atau level interaksi yang dibuat untuk
16
Dan untuk mengetahui derajad kebebasan dari sebuah matriks
Dimana:
ortogonal adalah:
La ( b ) c
Dimana:
b = Banyaknya level
1. . Tahap Perencanaan
17
manakah yang akan mengarah kepada peningkatan performansi
diharapkan dari nilai level dari tiap tiap faktor. Penentuan ini akan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Analisa
hasil yang positif. Namun fase ini paling bersifat statistik. Karena
tahap yang paling kurang dimengerti oleh ahli produk atau proses.
Rasio Signal To Noise (S/N ) ukuran yang digunakan dalam sains dan
18
2.3.3 Analisis Varians
H0 : μ1= μ 2 = μ 3 = … = μ k
– Tidak ada efek treatment ( tidak ada keragaman mean dalam grup )
sama )
KA A2 T2
i
i1 Ai
n N
SSA =
Dimana :
KA = jumlah level faktor A
Ai= level ke i faktor A
nAi = jumlah percobaan level ke I faktor A
19
T = jumlah seluruh nilai data
N = banyak data keseluruhan
3. Variasi total
Keterangan:
SST =
y 2
20
6. Uji F Uji hipotesa F dilakukan dengan cara membandingkan variansi
Nilai Fsumber tersebut dibandingkan dengan nilai F dari tabel pada harga
7. Strategi Pooling Up
Sehingga estimasi yang dihasilkan akan lebih baik karena strategi ini
21
Dengan =
SS’A = jumlah kuadrat murni untuk faktor A
P = Persen kontribusi
berpengaruh terhadap kuat tekan kayu lapis yaitu tanah, pasir, sekam dan
air. Percobaan dilakukan dengan tiga taraf faktor yang berbeda. Dari hasil
22
Selanjutnya Dalam penelitian ini, material bangunan yang digunakan
sebagai sampel untuk menguji keberadaan radon adalah kayu lapis karena
bangunan yang bahan bakunya terbuat dari tanah liat (Romadhona, 2007).
pembakaran.
ditutup rapat sehingga kedap udara, hal ini dilakukan untuk menghindari
yang dilakukan dalam waktu 12 jam dimulai pukul 06.00-18.00 WIB dan
pembacaan data cacahan pada jam 18.00 WIB dan sebaliknya. Perlakuan
adalah nilai rata-rata konsentrasi radon pada waktu pengukuran pagi hingga
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun data yang diambil dari tugas ini adalah data variabel yang
3.2.1 Material
lain:
campuran perekat dengan bobot labur 170 g/m2 . c) Venir yang telah
sebesar 10 kg/cm2 .
24
dari parameter tersebut atau dinamakan sebagai level faktor. Level-
level dari faktor parameter tersebut dalam kondisi seimbang dan bisa
pengaruh suatu faktor atau level akan terpisah (confounded) dari faktor
atau level lainnya (Utomo, Katolik, & Mandala, n.d.). Oleh karena pada
setiap level dari suatu parameter yang memiliki jumlah level yang
sama sehingga kondisi ini disebut orthogonal array (Efmi, Hari Adianto,
& Zaini, 2015). Syarat pemilihan matriks ortogonal yaitu jumlah nilai
25
Berdasarkan pengaturan pada desain eksperimen Taguchi
FAKTOR
EKSPERIMEN
1 1 1 1 1
2 1 1 2 2
3 1 2 1 2
4 1 2 2 1
5 2 1 1 2
6 2 `1 2 1
7 2 2 1 1
8 2 2 2 2
26
3.3 Flowchart
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
LANDASAN TEORI
PENGUMPULAN DATA
Standar produk
-Standar Nasional Indonesia
-SI
-Standar Perusahaan
PENGOLAHAN DATA
a. Perhitungan R
b. Perhitungan BKA
c. Perhitungan X
d. Perhitungan CP
e. Perhitungan CPK
27
BAB IV
28
Pada perusahaan PT. Kayu Lapis Indonesia yang membuat produk kayu
berjalan dengan baik. Untuk itu tiap hari diambil sampel 500 buah dan dicatat
berikut:
29
1. Menghitung Rata-Rata x̅
Σxi 47,8
x̅ = = = 2,39
𝑛 20
ΣR 1,29
𝑅̅ = = = 0,065
𝑛 20
N 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D3 0 0 0 0 0 0,08 0,14 0,18 0,22
D4 3,27 2,57 2,28 2,11 2 1,92 1,86 1,82 1,78
A2 1,88 1,02 0,73 0,58 0,48 0,42 0,37 0,34 0,31
Untuk Grafik R
BKB = 𝐷3 𝑅̅ = 0 x 0,065 =0
BKA = 0.13
0.13
0.11
0.5
0.1
0.09 BK = 0.065
0.07
0.05
0.03
0.01
0 BKB = 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2.39 BK = 2.39
2.37
2.35
0 BKB = 2.35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
30
Karna pada grafik pengendali x
̅ tidak terdapat titik yang
melebihi batas control, maka dapat dikatakan bahwa data yang
diperoleh sudah akurasi.
4.2.2 Grafik Pengendali untuk Atribut
Besar Total
Hari % Cacat
Sampel Cacat
1 400 1 0.3%
2 400 1 0.3%
3 400 3 0.8%
4 400 7 1.8%
5 400 8 2.0%
6 400 10 2.5%
7 400 5 1.3%
8 400 13 3.3%
9 400 0 0.0%
10 400 19 4.8%
11 400 18 4.5%
12 400 6 1.5%
13 400 9 2.3%
14 400 11 2.8%
15 400 15 3.8%
16 400 8 2.0%
17 400 3 0.8%
18 400 6 1.5%
19 400 7 1.8%
20 400 4 1.0%
TOTAL 8000 154 39%
1. Hitung 𝑃̅
154
̅
P = 8000 = 0,0193 atau 1,9%
̅
P (1 − ̅
P)
𝐵𝐾𝐵 = ̅
P − 3√
𝑛
0,0193 (1 − 0,0193)
= 0,0193 − 3√ = −0,0206 (𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑛𝑜𝑙)
400
31
̅
P (1 − ̅
P)
𝐵𝐾𝐴 = ̅
P + 3√
𝑛
0,0193 (1 − 0,0193)
= 0,0193 + 3√ = 0,0208 (2,1%)
400
3. Gambar Grafik P
2 BKA = 2.1%
BK= 1.9%
1.8
1.6
1.4
1.2
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dari grafik diatas dianalisa untuk melihat ada tidaknya titik berada diluar
berada diluar batas yaitu pada hari ke 6, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15 maka
titik tsb.
Besar Total %
Hari
Sampel Cacat Cacat
1 400 1 0.3%
2 400 1 0.3%
3 400 3 0.8%
4 400 7 1.8%
5 400 8 2.0%
7 400 5 1.3%
9 400 0 0.0%
12 400 6 1.5%
16 400 8 2.0%
32
17 400 3 0.8%
18 400 6 1.5%
19 400 7 1.8%
20 400 4 1.0%
TOTAL 5200 59 15%
1. Hitung 𝑃̅
59
̅
P = 5200 = 0,0113 atau 1,1%
̅
P (1 − ̅
P)
𝐵𝐾𝐵 = ̅
P − 3√
𝑛
0,0113 (1 − 0,0113)
= 0,0113 − 3√ = −0,0158 (𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑛𝑜𝑙)
400
̅ (1 − P
P ̅)
̅ + 3√
𝐵𝐾𝐴 = P
𝑛
0,0113 (1 − 0,0113)
= 0,0113 + 3√ = 0,0160 (1,6%)
400
3. Gambar Grafik P
1.4
1.2
1 BK = 1.1%
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dari grafik diatas dianalisa untuk melihat ada tidaknya titik berada
yang berada diluar batas yaitu pada hari ke 4, 5, 9, dan 12 maka dapat
Sehingga perlu dibuat grafik yang baru dengan mengeluarkan titik tsb.
33
Besar Total %
Hari
Sampel Cacat Cacat
1 400 1 0.3%
2 400 1 0.3%
3 400 3 0.8%
7 400 5 1.3%
9 400 0 0.0%
12 400 6 1.5%
17 400 3 0.8%
18 400 6 1.5%
20 400 4 1.0%
TOTAL 3600 29 7%
1. Hitung 𝑃̅
29
̅
P= = 0,0081 atau 0,8 %
3600
̅
P (1 − ̅
P)
𝐵𝐾𝐵 = ̅
P − 3√
𝑛
0,0081(1 − 0,0081)
= 0,0081 − 3√ = −0,0134 (𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑛𝑜𝑙)
400
̅
P (1 − ̅
P)
̅ + 3√
𝐵𝐾𝐴 = P
𝑛
0,0081 (1 − 0,0081)
= 0,0081 + 3√ = 0,0135 (1,4%)
400
3. Gambar Grafik P
1.2
1 BK = 0.8%
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
34
Dari grafik diatas dianalisa untuk melihat ada tidaknya titik berada
yang berada diluar batas yaitu pada hari ke 6 dan 8 maka dapat
Sehingga perlu dibuat grafik yang baru dengan mengeluarkan titik tsb.
Besar Total %
Hari
Sampel Cacat Cacat
1 400 1 0.3%
2 400 1 0.3%
3 400 3 0.8%
7 400 5 1.3%
9 400 0 0.0%
17 400 3 0.8%
20 400 4 1.0%
TOTAL 2800 17 4%
1. Hitung 𝑃̅
17
̅
P = 2800 = 0,0061 atau 0,6 %
̅
P (1 − ̅
P)
̅ − 3√
𝐵𝐾𝐵 = P
𝑛
0,0061(1 − 0,0061)
= 0,0061 − 3√ = −0,0117 (𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑛𝑜𝑙)
400
̅ (1 − P
P ̅)
̅ + 3√
𝐵𝐾𝐴 = P
𝑛
0,0061 (1 − 0,0061)
= 0,0061 + 3√ = 0,0117 (1,2%)
400
35
3. Gambar Grafik P
0.8
0.6 BK = 0.6%
0.4
0.2
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7
Dari grafik diatas dianalisa untuk melihat ada tidaknya titik berada diluar
berada diluar batas yaitu pada hari ke 4 maka dapat disimpulkan bahwa
Besar Total %
Hari
Sampel Cacat Cacat
1 400 1 0.3%
2 400 1 0.3%
3 400 3 0.8%
9 400 0 0.0%
17 400 3 0.8%
20 400 4 1.0%
TOTAL 2400 12 3%
1. Hitung 𝑃̅
̅ (1 − P
P ̅)
̅ − 3√
𝐵𝐾𝐵 = P
𝑛
36
0,005(1 − 0,005)
= 0,005 − 3√ = −0,0105 (𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑝 𝑛𝑜𝑙)
400
̅
P (1 − ̅
P)
̅ + 3√
𝐵𝐾𝐴 = P
𝑛
0,005 (1 − 0,005)
= 0,005 + 3√ = 0,0105 (1,1%)
400
3. Gambar Grafik P
1 BKA = 1.1%
0.7
0.5 BK = 0.5%
0.3
0.1
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6
Dari grafik diatas dianalisa untuk melihat ada atau tidaknya titik yang
berada diluar batas kontrol / pengendalian. Karna sudah tidak ada titik
yang berada diluar batas kontrol maka dapat disimpulkan bahwa proses
BKA = 2.43
2.43
2.39 BK = 2.39
2.37
2.35
0 BKB = 2.35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
37
Dik :
USL=BAS = 2,43 mm
LSL=BBS = 2,35 mm
Penyelesaian :
Karena Cpu dan Cpl memiliki hasil yang sama, maka pilih salah satunya.
Cpu = 0,0085 > 0 terlihat bahwa variabilitas proses kecil tetapi akurasi dari
proses kurang
Cpk < 1, maka natural tolerance akan lebih besar dari pada engineering
tolerance . Dalam hal ini proses dapat dikatakan kurang baik, karena
Grafik
38
BAB V
A. Untuk Peta R
BKA = 0.13
0.13
0.11
0.5
0.1
0.09 BK = 0.065
0.07
0.05
0.03
0.01
0 BKB = 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
BKA = 2.43
2.43
2.39 BK = 2.39
2.37
2.35
0 BKB = 2.35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
39
5.1.2 Grafik Pengendali Atribut
2 BKA = 2.1%
BK= 1.9%
1.8
1.6
1.4
1.2
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dari grafik diatas dianalisa untuk melihat ada tidaknya titik berada
titik yang berada diluar batas yaitu pada hari ke 6, 8, 10, 11, 13,
1.4
1.2
1 BK = 1.1%
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
40
1.4 BKA = 1.4%
1.2
1 BK = 0.8%
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
terdapat titik yang berada diluar batas yaitu pada hari ke 6 dan 8
0.8
0.6 BK = 0.6%
0.4
0.2
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6 7
terdapat titik yang berada diluar batas yaitu pada hari ke 4 maka
titik tsb.
1 BKA = 1.1%
0.7
0.5 BK = 0.5%
0.3
0.1
0 BKB = 0%
1 2 3 4 5 6
41
Setelah dilakukan eliminasi ke empat dapat dilihat pada grafik
diatas sudah tidak ada lagi titik yang berada diluar batas control,
secara statistik.
Cpu dan Cpl memiliki hasil yang sama yaitu 0,0085, maka pilih
salah satunya.
Cpk < 1, maka natural tolerance akan lebih besar dari pada
spesifikasi.
42
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
1. Tugas ini dikerjakan dan diolah untuk mengetahui level kualitas produksi
2. Dari tugas ini, kami sapat mengetahui apakah proses produksi pada PT.
43
DAFTAR PUSTAKA
di Perusahaan “ X ” )’.
Distribusi Kayu (Studi Kasus Di Cv. Karya Abadi, Manado)’, Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 6(3), pp. 1748–
1757.
yang Dibuat dari Lima Jenis Kayu Asal Riau’, Jurnal Ilmu Pertanian