Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PROES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN


JASA

GURU PEMBIMBING
Suhartina KN, S.Pd

DISUSUN OLEH:
Nama: Azizah Nur Cahyani
Nis: 0044453961
Kelas: XI OTKP
No urut: 10

SMK DARUSSALAM MAKASSAR


2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Poses Kerja Pembuatan Protitipe Produk Barang dan
Jasa tepat waktu.
Makalah Poses Kerja Pembuatan Protitipe Produk Barang dan Jasa disusun guna memenuhi
tugas guru pada bidang studi di sekolah. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Poses Kerja Pembuatan Protitipe Produk
Barang dan Jasa.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Suhartina KN, S.Pd selaku
guru mata pelajaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini

Makassar, 7 November 2020

Azizah Nur Cahyani

i
DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. PEMBUKA.............................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2

C. TUJUAN.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA


................................................................................................................................3

B. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATANA PROTOTIPE PRODUK BARANG


DAN JASA.............................................................................................................6

C. GAMBAR KERJA UNTUK PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG


DAN JASA.............................................................................................................10

D. ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE....................................................12

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN............................................................................................................15

ii
iii
BAB I

PEMBUKA

A. Latar belakang

Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir (finished
goods), melainkan  saat awal pembangunan produk (product development) agar produk
akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan
karena produk tersebut dibuang (destroy)  atau dikerjakan ulang (rework/ repair).
Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah
pembuatan prototipe produk.

Prototipe produk (purwa-rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa
mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk
diserahkan pada pelanggan (lead-user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe
tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai
protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe
tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-
sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan
(customers).

Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama
seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses
sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai
desain yang diinginkan dan apakah produk sesuai kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti
ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan
bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses
akhir (finishing) ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan
uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.

1
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan proses kerja pembuatan prototipe produk barang dan jasa?
2. Jelaskan alur proses kerja pembuatan prototipe produk barang dan jasa?
3. Jelaskan gambar kerja untuk pembuatan prototipe produk barang dan jasa?
4. Jelaskan analisis biaya produksi prototipe?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana proses kerja pembuatan prototipe
2. Untuk mengetahui bagaimana alur dari proses kerja pembuatan prototipe
3. Untuk mengetahui analisis biaya produksi prototipe

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE(PROTOTYPING) PRODUK


BARANG DAN JASA
Membuat prototipe produk dan barang ata jasa membutuhkan ide yang cemerlang dan
tangan dingin seseorang desainer. Tentu saja seorang desainer harus melalui tahapan
tahapan dalam merencanakan suatu produk. Bagaimana pun juga sebuah prototipe
akan mewakili produk barang atau jasa yang sebenarnya, sehingga proses
pembuatannya harus dilakukan dengan cermat.

1. Tahapan – Tahapan Proses Kerja Pembuatan Prototipe Seorang product


designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk,
tahapan tersebut yaitu :

a) Memformulasikan Hasil Riset Pasar


Marketing Research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan
Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan
pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang
langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk
yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah
gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh
dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan
produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus
mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :  Keinginan pelanggan dalam hal
kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan

4
penentuan harga  Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari
produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor –
faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau
keterangan berdasarkan pengalaman.
b) Mempertimbangkan Kemampuan Fasilitas Perusahaan
Tahapan Kedua yang harus diperhatikan oleh seorang desainer prototipe, yaitu
kemampuan perusahaan yang meliputi seberapa banyak tenaga kerja,mesin-mesin
dan peralatan penunjang lainnya. Hal tersebut akan berkaitan dengan kemampuan
perusahaan yang bersangkutan pada saat membuat produk pabrikan atau massal.
Dan, tentu saja hal ini berkaitan pula dengan kemampuan keuangan perusahaan.
Sebaiknya seorang desainer harus juga mempertimbangkan pula biaya produksi
yang efisiensi dan sehemat mungkin.
c) Membuat sketsa bentuk

Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas
satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam
pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk
walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi
dapat terlihat dal skala perbandingan.

d) Membuat gambar kerja

Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide yang telah terbentuk
hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas dan sesuai dengan harapan.
Dalam gambar kerja dapat digambarkan bentuk dan ukurang yang sebenarnya
dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar juga diperlihatkan bahan-
bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prototipe


Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak
penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain
produk terletak pada penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan
dibuat, serta klasifikasi agar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Adapun
faktor-faktor yang memengaruhi prototipe, antara lain sebagai berikut;

5
a) Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang
berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan
demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu
produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu
desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang
maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi
kuantitas.

b) Standar dan Spesifikasi Desain


Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :

1) Sambungan – sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan


bagaimana menyambung bagian bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang
kosong.
2) Bagian Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain
disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu
kesatuan yang kuat
3) Bentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan
dengan Penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
4) Ukuran Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian
produk secara keseluruhan.
5) Mutu Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut,
apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut
harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka
waktu yang pendek.
6) Bahan Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik,
maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang
diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
7) Warna Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah
yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain
yang sejenis.
c) Tanggung jawab Produk

6
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai
pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan
pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting
untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk
tersebut.

d) Harga dan Volume


Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk
yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda
dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang
harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.

e) Evaluasi Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat,
prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga
sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat
terlebih dahulu.

B. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG


DAN JASA
a. Diagram Alur Proses Produksi (Production Flow Chart Diagram)
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum
suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi
tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work
in process) harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana.
Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih
dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui testes pada berbagai
tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang
yang cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-
masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang
berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan
untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu
persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-
sendiri.

7
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses
produksi konveksi sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi
pembuatan obat-obatan (farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri
manufaktur farmasi (obat-obatan), diagram alur proses produksinya dapat
berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair.
b. Prosedur Pengwasan Mutu Produk
Kebutuhan akan pengawasan mutu timbul setelah revolusi industri. Oleh karena
proses produksi dikerjakan dengan mesin, maka menimbulkan dua persoalan,
yaitu:
1. Penggunaan mesin mulai menggantikan atau mengurangi kebutuhan dan
penggunaan tenaga-tenaga atau tukang-tukang yang mempunyai keahlian
yang tinggi.
2. Produksi barang-barang secara besar-besaran saling memerlukan pertukaran,
sehingga selanjutnya dibutuhkan keseragaman dari komponen-komponen
untuk memudahkan merakitnya. Adapun yang dimaksudkan dengan
pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan apakah kebijaksanaan
dalam hal mutu (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir. Dengan arti lain
pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas
dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah
ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Dalam
pengawasan mutu ini, semua prestasi barang dicek menurut standar, dan
semua penyimpangan-penyimpangan dari standar dicatat serta dianalisis dan
semua penemuan-penemuan dalam hal ini dipergunakan sebagai umpan balik
(feed back) untuk para pelaksana sehingga mereka dapat melakukan tindakan-
tindakan perbaikan untuk produksi pada masa yang akan datang.
c. Jenis-Jenis Pengawasan Mutu Produk

8
Terdapat empat jenis-jenis pengawasan mutu produk menurut Prawirosentono
(2004), antara lain adalah sebagai berikut:
 Pengawasan Mutu Bahan Baku Bahan baku yang digunakan sesuai
dengan mutu yang direncanakan. Hal ini perlu diamati sejak rencana
pembelian bahan baku, penerimaan bahan baku di gudang,
penyimpanan bahan baku di gudang, sampai dengan saat bahan baku
tersebut akan digunakan. Mutu bahan baku sangat mempengaruhi hasil
akhir dari produk yang dibuat. Bahan baku dengan mutu yang baik
akan menghasilkan produk baik dan sebaliknya jika mutu bahan baku
buruk akan menghasilkan produk buruk. Pengendalian mutu bahan
harus dilakukan sejak penerimaan bahan baku di gudang, selama
penyimpan dan waktu bahan baku akan dimasukkan dalam proses
produksi.
 Pengawasan Proses Produksi Bahan baku yang telah diterima gudang,
selanjutnya diproses untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini,
selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku
dipantau, juga hasil kerja mesin
mesin tersebut dipantau dengan cara statistik agar menghasilkan
barang sesuai yang direncanakan. Sesuai dengan diagram alir produksi
dapat dibuat tahap-tahap pengendalian mutu sebelum proses produksi
berlangsung. Pengendalian mutu selama proses produksi dilakukan
dengan cara mengambil contoh (sampel) pada selang waktu yang
sama. Sampel tersebut dianalisis, bila tidak sesuai berarti proses
produksinya salah dan harus diperbaiki.
 Pengawasan Produk Jadi Pemeriksaan terhadap produk jadi dilakukan
untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan mutu yang
direncanakan atau tidak. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai
dengan bentuk, ukuran dan standar mutu yang direncanakan, maka
produk-produk tersebut dapat digudangkan dan dipasarkan
(didistribusikan). Bila terdapat barang yang cacat, maka barang
tersebut harus dibuang atau remade dan mesin perlu dikalibrasi
kembali agar beroperasi secara akurat.

9
 Pengawasan Pengepakan atau Kemasan Kemasan merupakan alat
untuk melindungi produk agar tetap dalam kondisi sesuai dengan
mutu. Tetapi ada pula produk yang tidak begitu memerlukan perhatian
khusus dalam hal kemasan, misalnya sayuran, kelapa, singkong, dan
sebagainya. Akan tetapi, tetap harus memilih alat angkut yang tepat
agar produk sampai tujuan dengan mutu tetap prima.

d).Pemecahan Masalah Mutu Dengan Statistik

Sudah sejak lama metode statistik digunakan untuk membantu perusahaan dalam
masalah tertentu yang kompleks. Meskipun demikian metode statistik
sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang
perlu diketahui bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat
untuk pengendalian mutu termasuk dalam pencegahan kerusakan barang(defect
prevention).

Adapun alasan perusahaan menggunakan metode statistik dalam pengawasan


mutu,sebagai berikut;

1. Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi


2. Kerusakan atau cacatnya barang, sebenarnya merupakan akibat terjadinya
penyimpangan(variasi atau deviasi) dalam proses produksi.

e) Alat Kendali Mutu


Dengan statistic quality control diperoleh alat kendali mutu berupa diagram dan
histogram:
a. Diagram pengendati mutu (quality control chart)
Dari tiap jenjang dala DAP, kita dapat membuat suatu rencana kerja
pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang
direncanakan.
b. Histogram
Dari diagram kontrol (diagram kendali) yang dikumpulkan secara statistik
pada berbagai tahap atau jenjang kegiatan, kita kemudian dapat membuat
suatu histogram mutu. Bila terdapat pnyimpanan, kita akan mengetahui berapa
perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau perbaikan.
c. Peranan komputer

10
Analisis prototip pada suatu produk yang rumit biasanya akan lebih mudah
dilakukan oleh komputer. Apalagi bila perusahaan tersebut merupakan
perusahaan yang besar, maka pengawasan dengan sistem komputer akan
mempermudah pengendalian mutu. Patut kita ketahui bahwa komputer
hanyalah merupakan alat bantu analisis.

C. GAMBAR KERJA UNTUK PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BRANG DAN


JASA
Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide
ke dalam wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang terlibat
dalam proses pembangunan fisik. Gambar kerjapun terdiri dari berbagai unsur yang
memuat informasi mengenai dimensi,bahan dan warna.
Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik sesuai
dengan ide sang arsitek. Dengan bantuan gambar kerja, seorang wirausaha tidak perlu
untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur pembangunan,karena akan menyita
waktu dan tidak efisien. Maka dari itu, gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami
oleh kontraktor pelaksana.
 PEMBUATAN LEMBAR KERJA/ GAMBAR KERJA Gambar kerja berisi semua
informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk.Informasi yang ada
dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan, gambar detail, dimensi keterangan
gambar dan semua standar informasi yang dibutuhkan dalam membuat suatu produk.
 Tiga komponen dari satu set gambar kerja adalah: a. Detail dari setiap bagian b.
Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir c. Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan pembuatan dan
perakitan produk berdasarkan desainnya. Kerumitan desain akan menentukan jumlah
dan jenis gambar.
Gambar kerja bisa lebih dari satu lembar dan mungkin berisi instruksi tertulis yang
disebut dengan spesifikasi.Gambar kerja merupakan cetak biru yang digunakan untuk
pembuatan produk.
 Gambar Rakitan dan Sub-rakitan Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan
produk atau mesin atau sistem dengan semua komponennya berada dan
diidentifikasi.Gambar sub-rakitan adalah dua atau lebih bagian yang membentuk
bagian dari suatu gambar rakitan.

11
 Fungsi gambar rakitan Gambar rakitan berfungsi untuk menunjukkan kumpulan
dari komponen-komponen yang digabungkan menjadi produk jadi.
 Fungsi gambar sub-rakitan Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar
rakitan tidak dengan jelas menyajikan bagian komponen, maka gambar sub-rakitan
harus disertakan untuk menunjukkan bagaimana bagian dari komponen itu dirakit. 
Pandangan Gambar rakitan dan sub-rakitan harus menunjukkan bagian-bagian
komponen dan posisi relative antara komponen yang satu dengan yang lain.
Pandangan menjadi penting untuk menunjukan bagian-bagian dari komponen itu
berada dan yang digabungkan menjadi satu.Pandangan yang digunakan bisa dari salah
satu gambar pandangan sebagai berikut. a. Pandangan Paralel b. Pandangan Isometrik
c. Pandangan Kombinasi paralel dan isometrik d. Garis Tersembunyi
Gambar rakitan dan sub-rakitan umumnya tidak boleh menyertakan garis tersembunyi
yang tidak menjelaskan bagaimana produk tersebut dirakit.Jadi tidak adanya garis
tersembunyi tidak menandakan bahwa tidak ada bagian yang tersembunyi di lokasi
itu.
 Dimensi Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-
rakitan adalah dimensi yang dibutuhkan untuk merakit komponen, komponen standar,
dan sub-rakitan.Dengan demikian dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar
bagian tidak boleh ditampilkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan
 Nomor Bagian Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus
diidentifikasi dengan nomor bagian yang ditunjukkan dapa gambar rakitan atau sub-
rakitan.Nomor bagian atau nomor komponen ditunjukkan dengan dengan balon
melingkar yang ditarik di luar gambar rakitan. Balon harus diberi nonor secara
berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di lokasi tengah atas gambar seperti pada
jam angka yang menunjukkan posisi jam 12 siang. Setiap balon harus dihubungkan ke
item atau titik pada permukaan bagian gambar.Garis balon tidak boleh saling
menyilang.
 Gambar Detail Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan
keterangan secara lengkap dari satu bagian komponen yang dibuat berdasarkan
gambar kerja sehingga informasi yang didapat sudah bisa digunakan untuk membuat
produk.
 Fungsi Fungsi gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua
informasi yang diperlukan untuk membuat bagian. Ini termasuk bagian bentuk,
dimensi, material, dan persyaratan khusus apa pun.

12
 Pandangan Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografi (depan,
atas, dan kanan) dan bisa juga ditampilkan gambar isometriknya. Pandangan ortografi
ditunjukkan dalam proyeksi sudut ketiga atau pertama.

D. BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE BARANG/JASA


Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya
produksi. Banyak yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele.
Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis.
Bagi suatu perusahaan memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan
hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada 3 faktor utama, yaitu
jumlah barang yag harus di produksi, biaya per unit, dan harga jual per unit produk
tersebut.Salah satu cara untuk mencapai laba adalah memperhatikan biaya,
dianataranya biaya harga pokok penjualan di upayakan dapat ditekan seminimal
mungkin. Harga pokok merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk
menetapkan harga jual yang diharapkan nantinya memperoleh laba.

a) Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses
produksi. Menurut ilmu ekonmi, biaya terbagi menjadi 2, yaitu biaya eksplisit dan
biaya emplisit. Biaya ekspilist adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisiki sperti
uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara
langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.
Menurut Mulyadi (2010:8), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkin tidak terjadi
utuk tujuan tertentu.
Biaya prosuksi adalah akumulasi dari seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan menghasilka suatu produk/barang. Biaya produksi ini
diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang
jadi siap dipasarkan kepada konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan
dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produk ini mempunyai definisi yang

13
berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah
biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

b) Klasifikasi Biaya
Penggolongan menurut Mulyadi (2009:13-16) adalah sebagai berikut:
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dalam cara penggolongan ini,
nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama
objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran sehubungan
dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.Pengeluaran biaya menurut
fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perushaan manufaktur biaya dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok: biaya prosuksi, biaya pemasaran, serta biaya
administrasi atau umum.Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan
suatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya
dibagi mejadi 2 golongan: o biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang
terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai.
Dengan demikian dengan mudah diindentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
o biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak mudah
diidentifikaikan dengan produk tertentu.
c) Biaya Produksi
Biaya berbeda dengan biaya dengan non produksi perbedaanya adalah biaya non
produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan,
pemasaran, layanyanan pelanggan, design maupun administrasi pada umunya.
Analisis biaya produksi Untuk menghitung Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost
(TFC) adalah dengan cara menambah Biaya Tetap/Fixed Cost (FC) dengan Biaya
Variabel/Variabel Cost (VC).
Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perushaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan
digunaka dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total
Fixed Cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah
jumlahnya.Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost (TVC) adlah keseluruhan
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.

14
o Cara menghitung Biaya Rata-Rata/Average Variable Cost (AFC) adalah cara
biaya total dibagi dengan jumlah produksi. o Cara menghitung Variabel Rata-
Rata/Average Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi. o Cara menghitung
biaya Total Rata-Rata/Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total
dibagi dengan jumlah produksi.
Biaya Marginal/Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya
Produksi yang digunakan untuk menambaha produksi satu unit barang/produksi.
 Laporan Biaya Produksi Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan
harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan
perhitungan 3 hal yaitu:
o Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui
proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan
jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu periode. o
Biaya yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per
produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan overhead pabrik. o Perhitungan harga pokok. Dibuat pelaporan
mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan
memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk
yang telah selesai diproduksi.
 Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi berfungsi sebagai
dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi
perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga
pokok produksi.
d) Unsur-Unsur Biaya Produksi
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: o Bahan Baku
Langsung (Direct Material) Semua bahan baku yang secara fisik bisa
diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada
barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap
baha baku yang menjadu bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi.sebaai
contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung.

15
BAB III
PENUTUP
A. .KESIMPULAN
Metode prptotyping melakukan bentuk antsipatif terhadap kesalahpahaman idea
atau spesifikasi kebutuhan user dari percakapan yang dilakukan dari metode lain-
Nya. Sehingga dari hasil paparan teori diatas jelas bahwa metode prototyping
memilki kelebihan dalam hal komunikasi antara user dan analis untuk menemukan
spesifikasi yang sesuai dan ideal. Metode prototyping melakukan design secara
cepat (quick design) untuk menyelesaikan sebuah perangkat lunak. Dalam
pembuatan sebuah perangkat lunak metode ini melibatkan secara lebih aktif
kepada user untuk mengutarakan spesifikasi personal-Nya kepada analis.
Sehingga analis akan dapat sedikit-Nya memahami dengan betul apa yang
menjadi keinginan dari user atau client yang bersangkutan

16
Uji Kompetensi Bab 5
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Kegiatan dalam pembuatan contoh desain produk (prototipe) disebut...
a. Prototype
b. Prototyping
c. Pengawasan
d. Pengendalian
e. Perencanaan
2. Tahap – tahapan yang perlu diperhatikan pada saat proses kegiatan rototyping,
kecuali...
a. Memformulasikan hasil riset pasar
b. Mengawasi standar dan spesifikasi desain
c. Membuat gambar kerja
d. Membuat sketsa bentuk produk
e. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
3. Tahap akhir dalam kegiatan desain roduk adalah...
a. Membuat sketsa bentuk produk
b. Melakukan pengawasan proses produksi
c. Membuat gambar kerja
d. Membuat perencanaan desain produk
e. Mengawasi standard dan spesifikasi desain
4. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prototyping, kecuali....
a. Fungsi produk
b. Standar dan spesifikasi desain
c. Tanggung jawab produk
d. Evaluasi prototipe

17
e. Sketsa bentuk produk
5. Cara atau teknik menciptakan atau menambah nilai guna baranag/jasa dengan
menguunakan sumber-sumber ekonomi disebut ....
a. Pengawasan produksi
b. Kegiatan produksi
c. Pengendalian produksi
d. Perencanaan produksi
e. Evaluasi prototipe
6. Kesesuaian serangkaian karakteristik produk atau jasa dengan standar yang
ditetapkan perusahaan berdasaarkan syarat, kebutuhan, dan keinginan konsumen
disebut...
a. Volume
b. Mutu
c. Harga
d. Desain
e. Ukuran
7. Kegiatan pengawasan mutu adalahh...
a. Mengevaluasi kinerja nyata proses dan membandingkan kinerja nyata
proses dengan tujuan
b. Merencanakan kinerja nyata proses pembuatan desain produk.
c. Melakukan pengawasan terhadap desain produk yang di buat
d. Membuat pengawasan terhda[ kinerja pekerja
e. Merencanakan pengawasan terhadap gambar gerja
8. Pada saat proses produksi diketahui terdapat barang yang cacat, tindakan produsen
seharusnya...
a. Mengemas barang tersebut
b. Dibuang atau remade dan mesin perlu dikalibrasi kembali agar
berpoperasi secara akurat
c. Mencari bahan baku yang lebih berkualitas
d. Membiarkan barang tersebut digudang
e. Membuat kemasan yang lebih baik
9. Tahap pelaksanaan proses produksi disebut...
a. Planning
b. Controlling

18
c. Actualling
d. Organizing
e. Processing
10. Berikut merupakan empat jemis pengawasan mutu produk menurut
prawirosentono, kecuali...
a. Pengawasan mutu bahan baku
b. Pengawsan mutu gambar kerja
c. Pengawasan proses
d. Pengawasan produk jadi
e. Pengawasan pengepakan

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Sebutkan rangkaina terpadu dalam proses pengendalian mutu!
 Rangkaian terpadu dalam proses pengendalian mutu meliputi :
- Mutu bahan baku
- Standar proses produksi pengolahan bahan
- Pengawasan terhadap produk setengah jadi
- Pengawasan terhadap produk jadi
- Pengemasan dan pengiriman.

2. Salah satu faktor yang menunjang dalam proses prototyping produk barang dan
jasa, yaitu spesifikasi dan standard desain suatu produk. Jelaskan meliputi apa saja
spesifikasi dan standar desain produk tersebut!
 Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk :

1. Fungsi Produk

Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan


yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat.
Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi
dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan
suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang
maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi
kuantitas.

2. Standar dan Spesifikasi Desain

19
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat
dari :

- Sambungan - sambungan

Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana


menyambung bagian 

- bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.

- Bagian

Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain


disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi
satu kesatuan yang kuat

- Bentuk

Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan


dengan 

Penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.

- Ukuran 

Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian


produk secara keseluruhan.

- Mutu

Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut,


apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk
tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan
digunakan dalam jangka waktu yang pendek.

- Bahan

20
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang
baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar
semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan
kepuasan tersendiri.

- Warna

Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang


mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan
hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing
dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Tanggungjawab Produk

Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai
pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan
pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting
untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk
tersebut.

4. Harga dan Volume

Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk


produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan
berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas
yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda
pula.

5. Prototype

Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat,


prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga
sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat
terlebih dahulu.

Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan
gambaran mengenai perubahan – perubahan yang perlu dilakukan serta
sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.

21
3. Hal apa sajakah yang harus produsen jamin sebagai bentuk tanggung jawabnya
terhadap produk barang dan jasa yang digunakan konsumen?
 barang yg harus diproduksi harus nyaman dipake,bersih , berkualitas tinggi,
sesuai dengan kebutuhan konsumen daan tentunya harus sesuai ketentuan
BPOM yaitu tidak kadaluarsa,dan layak di konsumsi.

4. Alasan apa yang menjadikan perusahaan menggunakan metode statistik dalam


pengawasan mutu?jelaskan!
 Statistik adalah seni pengambilan keputusan suatu proses atau populasi
berdasarkan pada suatu analisis informasi yang terkandung di dalam suatu
sampel.   metode statistika yaitu metode pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, penafsiran data, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka
secara statistik.

Metode statistik memiliki peran penting dalam jaminan kualitas. Oleh karena
kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih produk atau
jasa, maka metode statistik dalam pengawasan mutu harus dilakukan terus
menerus selama proses produksi berjalan sehingga kualitas produk atau jasa
tersebut tetap terjaga

Jadi untuk mencari penyebab yang dominan dari sekumpulan data kerusakan,
alat yang banyak di-gunakan orang saat ini adalah metode statistika

Statistika digunakan dalam upaya meningkatkan mutu produk. Metode


Statistika Untuk Pengendalian Mutu tsb saat ini telah digunakan di berbagai
Negara.

Menurut Ishikawa metode statistika kendali mutu itu adalah:  

 1. Diagram Pareto,  
 2. Diagram Sebab-Akibat,
 3. Stratifikasi,  
 4. Lembar Periksa,
 5. Histogram,  
 6. Diagram Penyebaran,

22
 7. Grafik Dan Diagram Pengendalian.

ilmu ekonomi menggunakan empat metode yaitu :  metode induktif , metode


deduktif , metode matematika dan metode satatistika  ini

5. Sebutkan alat kendali mutu yang kamu ketahui,dan jelaskan fungsinya !



1. Check Sheet (Lembar Periksa)
Check Sheet atau Lembar Periksa merupakan tools yang sering dipakai
dalam Industri Manufakturing untuk pengambilan data di proses produksi
yang kemudian diolah menjadi informasi dan hasil yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan.

Contoh Check Sheet :

2. Pareto Diagram

Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan


banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang
paling banyak terjadi hingga pada permasalahan yang frekuensi terjadinya
paling sedikit. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi
(paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).

Contoh Pareto Diagram :

23
3. Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)

Cause and Effect Diagram adalah alat QC yang dipergunakan untuk meng-
identifikasikan dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat
menemukan akar penyebab dari suatu permasalahan. Cause and Effect
Diagram dipergunakan untuk menunjukkan Faktor-faktor penyebab dan akibat
kualitas yang disebabkan oleh Faktor-faktor penyebab tersebut.Karena
bentuknya seperti Tulang Ikan, Cause and Effect Diagaram disebut juga
dengan Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan).

Contoh Cause and Effect Diagram :

4. Histogram

Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi


data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi
dalam suatu kumpulan data. Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk
memberikan informasi mengenai variasi dalam proses dan membantu

24
manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses yang
berkesimbungan (Continous Process Improvement).

Contoh Histogram :

5. Control Chart (Peta Kendali)

Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools
yang berbentuk grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau
stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke
waktu. Control Chart ini memiliki Upper Line (garis atas) untuk Upper
Control Limit (Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah) untuk
Lower control limit (Batas control terendah)  dan Central Line (garis tengah)
untuk Rata-rata (Average).

Contoh Control Chart :

6. Scatter Diagram (Diagram Tebar)

25
Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian
terhadap seberapa kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan jenis
hubungannya. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan Positif, hubungan
Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram
adalah gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik dari nilai
sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam Bahasa Indonesia,
Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar.

Contoh Scatter Diagram :

7. Stratification (Stratifikasi)

Yang dimaksud dengan Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah


Pembagian dan Pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan
mempunyai karakteristik yang sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini
adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab pada suatu
permasalahan.

Contoh Stratification :

26
6. Jelaskan tujuan pengawasan mutu pada proses prototyping!
 Tujuan pengawasan mutu prototyping adalah:

1. Sebuah bentuk dari usaha sehinga barang dari hasil yang dimana dilakukan
proses produksi akan dapat mencapai sebuah bentuk akan standar mutu
dan juga kualitas yang dimana dimiliki pada masing-masing perusahaan
yang telah disesuaikan dan telah ditetapkan.
2. Sebuah bentuk dari usaha sehingga biaya dari inspeksi tersebut akan dapat
dilakukan pengurangan menjadi sekecil mungkin
3. Sebuah bentuk akan usaha untuk biaya desain dari sebuah produk dan juga
proses yang ada dengan melakukan penggunaan sebuah mutu dan juga
sebuah produksi tertentu sehingga akan dapat menjadi sekecil-kecilnya
4. Sebuah bentuk akan usaha sehingga biaya yang dilakukan untuk bidang
produksi akan dapat dilakuka serendah-rendahnya.

7. Sebutkan beberapa produk yang tidak begitu memerlukan perhatian khusus dalam
hal kemasan!
 Beberapa produk yang tidak begitu memerlukan perhatian khusus dalam hal
kemasan salah satunya produk digital seperti berlangganan netflix, spotify dan
pulsa internet. Hal ini dikarenakan produknya berbentuk digital sehingga tidak
bisa dipegang namun bisa dinikmati dengan gadget seperti komputer, hp,
kindle, dll.

27
8. Menurutmu apa yang dimaksud kendali mutu terpadu?jelaskan!
 Pengendalian mutu tepadu adalah suatu sistem manajemen yang melibatkan
semua tingkatan karyawan melalui pelaksanaan konsep quality controll dan
metode statistik untuk memuaskan langganan atau karyawan.
9. Apakah pembuatan diagram alur antar perusaan sejenis sama?jelaskan!
 Sama karena sejenis
10. Jelaskan manfaat dari prototyping!
 Manfaat yang didapatkan dengan cara menggunakan metode prototyping
adalah sebagai berikut

Dapat melakukan peningkatan dari komunikasi yang dimana kemudian


dianggap baik tehradap user serta developer dari sistem

Dari seluruh perbaikan yang dimana kemudian akan digunakan kepada sebuah
bentuk dari prototype yang dimana adalah sbeuah bentuk dari hasil yang
didapatkan dari user yang dimana akan menggunakan sebuah bentuk dari
sistem itu sendiri dan akan dianggap lebih reliabel

User yang dimana akan melkaukan pemberian dari sebuah bentuk masukan
dari sebuah sistem yang ada sesuai denan keinginannya

Melakukan peningkatan dari waktu ke dalam sebuah bhentuk pengembangan


dari adanya sistem

Melakukan penghematan dari biaya, sebagaimana contohnya dari bagian


analisa dikarenakan hanya melakukan pencatatan dari point yang hanyalah
penting

Akan lebih layak untuk digunakan kepada sebuah sistem yang dimana lebih
kecil

Melakukan sebuah bentuk dari penerapan yang berasal dari sistem yang akan
dianggap lebih mudah guna untuk dilakukan

28
29

Anda mungkin juga menyukai