Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENYUSUNAN PESANAN BIDANG KEHUMASAN

GURU PEMBIMBING

Suhartina KN, S.Pd

DISUSUN OLEH:

Nama: Azizah Nur Cahyani

Nis: 0044453961

Kelas: XI OTKP

No urut: 10

SMK DARUSSALAM MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Penyusunan Pesan Bidang Kehumasan tepat waktu.
Makalah Penyusunan Pesan Bidang Kehumasan disusun guna memenuhi tugas guru pada
bidang studi di sekolah. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Hak atas kekayaan intelektual.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Suhartina KN,S.Pd selaku
guru mata pelajaran Kehumasan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini

Makassar, 6 Desember 2020

Azizah Nur Cahyani

i
DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2

C. TUJUAN.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. STRUKTUR UMUM PENULISAN......................................................................3

B. BENTUK/MODEL PENULISAN.........................................................................3

C. BAHASA KOMUNIKASI.....................................................................................4

D. PEDOMAN PEMAKAIAN BAHASA DALAM PERS.......................................4

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN............................................................................................................6

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pesan adalah sesuatu yang di sampaikan pengirim kepada penerima. Pesan


dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.

Penyusunan adalah suatu kegiatan memproses suatu data atau kumpulan data
yang dilakukan olej suatu organisasi.

Teknik penulisan humas adalah keterampilan menulis untuk menghasilkan


naskah naskah yang diperlukan dalam kepentingan pencitraan positif dan popularitas
sebuah perusahaan atau organisasi.

Teknik penulisan pesan dalam Public Relations (Humas)  (Public Relations


Writing) adalah keterampilan menulis (writing skill) khas Humas/PR dalam
menghasilkan naskah-naskah yang diperlukan untuk kepentingan pencitraan positif
dan popularitas perusahaan/organisasi.
Tipe-tipe panulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi 2 bagian :
1.  Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release
(siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).
2.  Berkaitan dengan media promosi, informasi, dan komunikasi
perusahaan/organisasi, seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house
magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company
profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang di maksud dengan struktur umum penulisan?

2. Jelaskan bentuk/model penulisan?

3. Apa yang dimaksud bahasa komunikasi?

4. Apa yang dimaksud pedoman pemakaian bahasa dalam pers?

C. TUJUAN

1. Bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur umum penulisan.

2. Bertujuan untuk mengetahui bentuk/model penulisan.

3. Bertujuan untuk memahami bahasa komunikasi.

4. Bertujuan untuk mengetahui pedoman pemakaian bahasan dalam pers.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. STRUKTUR UMUM PENULISAN


Struktur adalah suatu pengaturan dan hubungan antara unsur-unsur atau
elemen-elemen yang saling berhubungan dalam suatu objek atau sistem yang
terorganisasi. Struktur umum penulisan dalam Public Relations(humas) sebagai
berikut:
 .Judul
 By – line
 Date – line
 Eye catcher
 Intro (teras /lead)
 Tubuh (body)
 Penutup (ending)
B. BENTUK/MODEL PENULISAN
  Press release adalah tempat untuk memberikan info – info, berita, ataupun
kegiatan – kegiatan yang lainnya melalui siaran pers, media rilis, pernyataan
pers atau rilis video adalah komunikasi tertulis atau direkam diarahkan pada
anggota media berita untuk tujuan mengumumkan sesuatu seolah-olah berita.
 Feature merupakan artikel tentang sebuah cerita yang menganalisis berita,
menghibur, atau menceritakan manusia, atau benda didalam dan diluar berita.
 Backgrounders (tulisan latar) merupakan tulisan yang biasanya menyertai
release. Backgrounders bersifat melengkapi informasi yang tidak tersampaikan
lewat press release karena keterbatasan ruang di media massa dengan menulis
backgrounders berarti public relations mempermudah pekerjaan media.
 Factsheet atau lembar fakta merupakan gambaran umum dari sebuah
perusahaan, produk, jasa atau sesuatu permasalahan yang bisa disajikan dalam
bentuk dokumen, laporan atau outline dan biasa dibuat oleh seorang praktisi

3
humas. Lembar fakta ini meringkas poin-poin akan suatu peristiwa, produk,
jasa untuk membantu jurnalis mendapatkan gambaran mengenai suatu isu
dengan cepat.
 White Paper adalah sebuah dokumen yang berisi penjelasan akan sebuah
masalah yang ingin diselesaikan suatu projek, solusi akan masalah tersebut,
serta penjelasan detil project, pembuatannya, dan interaksinya dengan
pengguna
C. BAHASA KOMUNIKASI
Dalam sebuah komunikasi bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan
mutlak adanya. Bahasa menjadi sebuah alat dalam komunikasi yang mana bahasa dan
komunikasi ini memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Bahasa merupakan
interpretasi dari apa yang hendak disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan.
Penggunaan bahasa yang baik dan mudah untuk dimengerti oleh orang lain akan
berdampak pada komunikasi yang berjalan dengan baik pula.
Kemampuan untuk berbahasa dalam komunikasi(dikenal dengan Public Relations
Skill). Untuk itu diperlukan latihan dan ini mutlak PRO harus menguasai teknik
komunikasi dengan menggunakan formula 5W+1H serta struktur kalimat berita
dengan sistem Piramida terbalik. Perlu diingatkan bahwa bahasa komunikasi  itu
bukan saja keterampilan umum, akan tetapi disamping memiliki keterampilan
diperlukan juga:     
- Kemampuan berbahasa yang baik khususnya bahasa jurnalistik.
- Memiliki wawasan yang luas
- Memerlukan kreatifitas mengelola bahan yang bersifat berita
- Mampu dan mengerti teknik menulis Press Realese
- Mampu dan mengerti teknik menulis artikel maupun Feature
- Mampu menganalisa dan memahami keinginan pembaca atau audio dan lain-lain.

D. PEDOMAN PEMAKAIAN BAHASA DALAM PERS


Persatuan Wartawan Indonesia PWI, dalam kegiatan yang digelar di Jakarta,
10 November 1978, mengeluarkan sepuluh pedoman pemakaian bahasa dalam pers;
1. Wartawan hendaknya secara konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan. Hal ini juga haru diperhatikan oleh para korektor

4
karena kesalahan paling menonjol dalam Surat kabar sekarang ini ialah kesalahan
ejaan.
2. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim. Kalaupun ia
harus menulis akronim, maka satu kali ia harus menjelaskan dalam tanda kurung
kepanjangan akronim tersebut supaya tulisannya dapat dipahami oleh khalayak
ramai.
3. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefix.
Pemenggalan kata awalan me dapat dilakukan dalam kepala berita mengingat
keterbatasan ruangan. Akan tetapi pemenggalan jangan sampai dipukul- ratakan
sehingga merembet pula ke dalam tubuh berita.
4. Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat- kalimat pendek. Pengutaraan
pikirannya harus logis, teratur, lengkap dengan kata pokok, sebutan, dan kata
tujuan subjek, predikat, objek. Menulis dengan induk kalimat dan anak kalimat
yang mengandung banyak kata mudah membuat kalimat tidak dapat dipahami,
lagi pula prinsip yang harus dipegang ialah satu gagasan atau satu ide dalam satu
kalimat.
5. Wartawan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise atau stereotype yang
sering dipakai dalam transisi berita seperti kata-kata sementara itu, dapat
ditambahkan, perlu diketahui, dalam rangka. Dengan demikian dia 40 | M e n u l i
s B e r i t a d a n F e a t u r e s menghilangkan monotoni keadaan atau bunyi yang
selalu sama saja, dan sekaligus dia menerapkan ekonomi kata atau penghematan
dalam bahasa.
6. Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir seperti adalah kata kerja
kopula, telah penunjuk masa lampau, untuk sebagai terjemahan to dalam bahasa
Inggris, dan sebagai terjemahan of dalam hubungan milik, bahwa sebagai kata
sambung dan bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
7. Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk
dalam satu kalimat bentuk pasif didengan bentuk aktif me.
8. Wartawan hendaknya menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yan g terlalu
teknis Ilmiah dalam berita. Kalaupun terpaksa menggunakannya, maka satu kali
harus dijelaskan pengertian dan maksudnya.
9. Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah tata bahasa.
10. Wartawan hendaknya ingat bahasa jurnalistik ialah bahasa yang komunikatif dan
spesifik sifatnya, dan karangan yang dinilai dari tiga aspek : isi, bahasa, dan
5
teknik persembahan. 41 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Di era teknologi dan komunikasi yang semakin canggih ini, seorang PR harus dapat
menguasai perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Banyak yang tidak
menyadari bahwa kekuatan dari perkembangan teknologi ini sangat berpengaruh kepada
keberlangsungan sebuah perusahaan.Menganalisa sekaligus menguasai cara kerja dari
perubahan teknologi adalah kewajiban yang harus dikuasai oleh seorang PR untuk dapat
mempertahankan citra perusahaan sekaligus meningkatkannya.Tujuannya adalah untuk
membuat tim mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang
semakin pesat. Panduan ini akan membantu Anda memperbaiki alur kerja PR sehingga PR
tetap bertahan dan menciptakan nilai lebih untuk klien dalam waktu yang lebih
singkat.Keuntungannya adalah Pekerjaan yang lebih baik, klien yang lebih bahagia, dan lebih
banyak waktu tersisa untuk membuat project ke klien lain.

Anda mungkin juga menyukai