Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

   
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mekanika
rekayasa ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu Novita Anggraini selaku Guru Mekanika Rekayasa 1 yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai balok sederhana, balok kantilever, dan balok meminggul,
serta jenis beban dalam suatu bangunan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran agar dapat kami jadikan suatu
perbaikan.

1
DAFTAR ISI
Halaman Judul        
Kata Penghantar      1       
Daftar Isi       2
BAB 1 Pendahuluan 3
1.1  Latar Belakang 3
1.2  Rumusan Masalah 3   
1.3  Manfaat dan Tujuan 3
BAB 2 Tinjauan Pustaka 4
BAB 3 Pembahasan 10
BAB 4 Penutup 13
            4.1 Kesimpulan dan Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang
untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang.
Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi
pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan
posisinya semula.
Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan
ring balok dengan kolomnya bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk.Pola gaya yang
tidak seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan
oleh kekuatan internal material. Beberapa jenis balok antara lain :
a. Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung
bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya,
nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah
tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
b. Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung hanya pada satu ujung tetap
c. Balok meminggul adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah
satu kolom tumpuannya atau keduanya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaplikasian perhitungan balok sederhana dan balok kantilever pada
bidang konstruksi?
1.3 Manfaat dan Tujuan
1.3.1 Agar para pembaca dapat mengetahui secara nyata penerapan perhitungan
balok sederhana dan balok kantilever.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengaplikasian Balok
2.1.1 Reaksi perletakan balok sederhana dan gaya yang bekerja
Balok diletakkan di atas dua tumpuan A dan B dibebani muatan titik P seperti pada
Gambar dibawah. Pada struktur demikian reaksi-reaksi terdapat pada perletakan A
berupa reaksi vertikal VA dan horizontal HA, dan reaksi pada perletakan B berupa
reaksi vertikal VB.

Balok AB akan seimbang, bila:

Balok AB dibebani muatan terpusat yang miring seperti pada Gambar berikut. Untuk
menentukan reaksi-reaksi perletakan, terlebih dahulu gaya-gaya diuraikan di dalam
sumbu sxy, sehingga P menjadi Py dan Px.

4
Selanjutnya dengan menggunakan persamaan keseimbangan gaya horizontal dan
momen pada salah satu tumpuan, maka dapat ditentukan reaksi-reaksi perletakan di
tumpuan A dan B. Keseimbangan gaya luar:

Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat dilukiskan
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar berikut.

Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan balok sederhana dengan
beban kombinasi antara beban terpusat dan beban merata dapat dilukiskan
sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut

5
 Salah satu contoh pengaplikasian balok sederhana terdapat pada gambar berikut

2.1.2 Balok Kantilever dan gaya yang bekerja

Balok yang hanya ditumpu oleh satu kolom disebut dengan sistem struktur
kantilever. Pada kondisi ini balok dijepit pada salah satu ujung sedangkan ujung yang
lain berdiri bebas. Balok ini disebut balok kantilever. Karena hanya hanya satu sisi
saja yang dijepit oleh kolom, beban vertikal yang disalurkan secara horizontal
disakurkan pada satu kolom saja.

Logikanya jika beban yang bekerja


cukup besar atau melebihi kemampuan pikul
balok, maka balok kantilever ini akan
melendut/menjadi miring (karena balok tidak
mempunyai daya lentur).

Biasanya, ruang diatas balok kantilever


digunakan sebagai area sirkulasi atau balkon
sehingga beban yang dihasilkan oleh ruang
tersebut relatif kecil dibanding ruang yang

6
penuh perabot. Tentu tidak cocok bila ruang diatas balok kantilever digunakan sebagai
ruang tidur atau perpustakaan  karena menghasilkan beban yang besar dari adanya
prabotan.

Balok kantilever yang dibebani akan mengalami lendutan yang cukup besar pada
ujung yang bebas. Makin besar beban yang bekerja, maka makin besar pula lendutanya.
Bila telah melebihi kemampuanya, maka balok kantilever akan patah.
Ciri -ciri awal yang yang bisa dilihat bila balok kantilever mengalami  kelebihan
beban adalah adanya retak-retak pada dinding lantai atas bahkan adanya penurunan
permukaan lantai. Jika sudah ada gejala-gejala seperti ini, maka harus waspada.
Kondisi ini dapat diperbaiki dengan menambah besar ukuran penampang atau memendekan
balok kantilevernya.
 Contoh konstruksi balok kantilever

7
 Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beban terpusat.
Suatu balok kantilever yang dibebani muatan terpusat P, seperti pada Gambar
dibawah. Pada struktur demikian, gaya reaksi hanya terdapat pada perletakan jepit B,
berupa reaksi vertikal VB dan momen jepit MB, dapat dicari dengan menggunakan
persamaan statika.

Keseimbangan gaya luar

Keseimbangan gaya dalam

Diagram gaya lintang dan bidang


momen dari persamaan di atas dapat
dilukiskan sebagaimana diperlihatkan
pada Gambar disamping

8
 Reaksi perletakan dan gaya dalam akibat beba n terbagi rata.
Suatu balok kantilever yang
dibebani mutan terbagi rata,
seperti Gambar disamping.
Dengan menggunakan
persamaan statika dapat dicari
gaya reaksi vertikal VB dan
momen jepit MB.

Bila pada suatu titik X, sejauh x dari A terdapat elemen q.dx, maka dengan
menggunakan integrasi untuk seluruh muatan didapat:

Diagram gaya lintang dan bidang momen dari persamaan di atas dapat dilukiskan
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar

9
BAB 3
PEMBAHASAN
Pada bidang konstruksi, penerapan balok kantilver dapat dilihat pada balkon.
Balkon menggunakan prinsip balok kantilever karena hanya terdapat satu tumpuan
yang merupakan letak momen maksimal.

Uraian gaya yang bekerja :

 Beban merata pada lantai 2 (q) = 2,5 kN/m


 Beban terpusat (P) = 0,4 kN
 Bentang balok balkon (L) = 3 meter

Ilustrasi gaya yang bekerja pada balok kantilever (balkon)

q =2,5 kN/m P= 0,4 kN


M
RAH
B
A C
2m 1m

RAV

10
Perhitungan : DA1 = 0

Q =q.L DA2 = RAV = 7,9 kN

= 2,5 kN/m . 3m DX1 = RAV – q . 1 = 7,9 – 2,5

Q = 7,5 kN = 5,4 kN

∑V = 0 DC1 = DX1 – q . 1 = 5,4 – 2,5

RAV – Q – P = 0 = 2,9 kN

DC2 = DC1 – P = 2,9 – 0,4


RAV = P + Q
= 2,5 kN
= 0,4 kN + 7,5 kN
DB = DC2 – q . 1 = 2,5 – 2,5
RAV = 7,9 kN ( )
= 0 kN
∑H = 0
Bidang M
RAH = 0 (tidak ada gaya horizontal)
MA = - MA = - 12,05 kN.m
∑M = 0
1 2
- MA + RAV . 0 + Q . 1,5 + P . 2 = 0 MX1 = −MA + RAV . 1− 2,5 . 1
2
MA = 0 + 7,5 . 1,5 + 0,4 . 2
= 11,25 + 0,8 = - 5,4 kN.m
MA = 12,05 kNm ( ) 1 2
MX2 = −MA + RAV . 2− 2,5 . 2
2
Bidang N
= - 1.25 kN.m
Tidak ada gaya Normal karena tidak
terdapat gaya horizontal 1 2
MX3 = −MA + RAV . 3− 2,5 . 3 −0,4
2

= 0 kN.m

Bidang D

11
Diagram lintang gaya Normal (N), gaya lintang (D), dan Momen gaya (M)

q =2,5 kN/m P= 0,4 kN


M
RAH
B
A C
2m 1m

RAV

Bidang
N

Bidang +
D

Bidang
M

12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, diperoleh kesimpulan bahwa perhitungan yang
dipelajari secara teori di kelas sangat penting dalam penerapan real nya. Apabila
momen gaya yang diperoleh tidak sesuai, maka bisa terjadi keretakan pada dinding
penumpu yang terdapat di balok kantilever. Begitu juga bangunan balok harus
disesuaikan dengan beban diatasnya. Semakin besar beban yang ditopang, maka
semakin besar juga reaksi penumpu (berlaku ∑V=0 pada balok sederhana dan balok
meminggul).

4.2 Saran
Dalam konstruksi, terkadang perhitungan sering dilalaikan sehingga banyak
terjadi kerusakan dalam jangka waktu tertentu. Sebaiknya, setiap perusahaan atau
perseorangan yang bersangkutan selalu menggunakan perhitungan secara baik dan
benar sebagai acuan dalam pembangunan untuk memperoleh bangunan yang sesuai
standart.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusipil.com/beban-struktur-plat-lantai-untuk-kantor-250kg-per-m2

http://kuliahteksipil.blogspot.co.id/2015/01/reaksi-perletakan-balok-sederhana.html

http://bestananda.blogspot.co.id/2014/01/struktur-balok-sederhana.html

14

Anda mungkin juga menyukai