Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Nama Kelompok/Jurusan
1. Octavian Prasasti (X TKJT)
2. Pandu Nolan Prakoso (X TKJT)
3. Siti Sundari (X AKL)
4. Vivi Septya Ramadhani (X MPLB)
5. Zalfa' Ulul Ilmi (X MPLB)
6. Zanidah Churiyah (X TKJT)
7. Azzahra Anindiya (X TF)
Guru P5 : LISA A'INNA, S.Pd

SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN


Program Keahlian: - Akutansi dan Keuangan Lembaga

- Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

- Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi

- Desain Furnitur

- Teknik Logistik

Jl. RAYA SAWUNGGALING NO. 123 JEMUNDO

TELP. & FAX. (031) 7875701 smkmita@gmail.com


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Laporan ini kami buat untuk melengkapi tugas P5,
selain itu laporan ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai pembuatan salah satu kerajinan dari plastik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik
tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak. Demikian laporan ini kami susun,
semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya pembaca pada umumnya. Saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Taman, 22 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………….………..3

BAB I PENDAHULUAN………………….…………………………….4

A. Latar Belakang…………………………………………………….4

B. Tujuan…………………………………………………………….4

BAB II METODE………………………………………………………..5

A. Alat dan Bahan……………………………………………………5

B. Prosedur…………………………………………………………5

BAB III HASIL DAN ANALISIS…………………………………………..6

A. Hasil……………………………………………………………….6

B. Analisis……………………………………………………………….6

BAB IV DISKUSI…………………………………………………………….7

A. Pembahasan…………………………………………………………7

BAB V KESIMPULAN……………………………………………………….8

BAB VI DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..9

BAB VII LAMPIRAN…………………….…………………………………….10


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dinding ruangan merupakan suatu tempat yang dapat kita eksplor lagi menjadi tempat yang
bernilai estetika dan bernilai fungsi. Dekorasi dinding ruangan yang bernilai fungsi yaitu dekorasi
yang dapat mempermudah dan memberikan efek manfaat terhadap kehidupan kita seperti
menyimpan barang dan lain sebagainya. Dekorasi dinding ruangan yang bernilai estetika dapat
diartikan sebagai dekorasi yang bernilai keindahan dimana dinding menjadi tempat yang enak
dipandang. Melihat bahwa diperlukannya rak untuk menyimpan barang seperti alat rias,
aksesoris, foto, dan sebagainya. Dengan begitu kami memutuskan untuk membuat sebuah rak
yang memiliki kedua nilai tersebut. Sebuah rak yang multifungsi tetapi di desain dengan bentuk
yang manarik dan warna yang indah kami beri nama Rak Multifungsi.

Untuk membuat rak multifungsi tersebut selain keterampilan diperlukan pemahaman


mengenai keinginan pasar terhadap bentuk dan warna yang paling banyak diminati. Selain itu,
produk ini berbahan dasar dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan apabila harus membeli
tidak akan mengeluarkan biaya yang banyak.

B. Tujuan

Kami membuat produk Rak Multifungsi dari bahan dasar plastik yaitu jerigen bekas bertujuan
untuk:

1. Mengubah barang yang bernilai rendah menjadi barang yang bermanfaat, indah dan
memiliki nilai ekonomis tinggi.

2. Dapat belajar membuat produk dan berkreasi sendiri.

3. Untuk memenuhi tugas P5.

4. Dapat mengurangi limbah plastik.


BAB II

METODE
A. Alat dan Bahan

1. Alat : - Cutter

- Gunting

- Pistol lem tembak

- Penggaris

2. Bahan : - Jerigen bekas 5 liter

- Kardus

- Lem tembak

- Kain flanel

- Tali kur

- Renda

B. Prosedur

1. Siapkan Alat-alatnya

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyiapkan alat-alatnya. Cukup banyak
peralatan yang perlu disiapkan, yakni:

 Rotan yang dapat Anda beli di toko kerajinan. Pastikan rotan yang dibeli telah dianyam,
bukan masih mentah sehingga harus diolah dulu.

 Lem Crossbond yang sudah mudah ditemukan.

 Alas keranjang dari kertas karton atau kayu triplek bersih. 

 Amplas untuk menghaluskan.

 Kain untuk alas keranjang.

 Hiasan tambahan sesuai keinginan Anda, seperti pita atau renda.

 Alat tulis dan pemotong.

 Cat warna atau finishing dengan pernis kayu sesuai keinginan Anda.

 Rangka untuk membuat keranjang, seperti kardus kotak atau wadah silinder. 

Baca juga: 5 Jenis Kayu Olahan Untuk Furniture


Jika sudah mempersiapkan seluruh peralatan di atas, saatnya maju ke langkah berikutnya.
 

2. Menentukan Desain Keranjang

Sekarang waktunya Anda menentukan desain keranjang. Saat ini cukup banyak desain
keranjang yang dapat Anda pilih. Seperti berbentuk simetris alias kotak atau bentuk
lonjong. Selain itu bisa juga diberikan pegangan di sisi kiri dan kanannya. Semua desain
ini tergantung dari kebutuhan dan keinginan Anda juga.

Jika memang ini merupakan pengalaman pertama Anda, sebaiknya pilih desain kotak
terlebih dulu karena prosesnya lebih mudah kalau dibandingkan dengan bentuk lainnya.
 

3. Mulai Proses Pembuatan

Anda bisa memulai proses pembuatan dengan mengambil alas keranjang. Bersihkan dulu
dengan amplas jika memang diperlukan. Kemudian lanjut ke rotan anyam yang telah
dibeli. Rotan ini bisa mulai Anda anyam mulai dari tengah agar bentuknya luas dan sama
dengan alas keranjang.

Selanjutnya, ambil lem Crossbond untuk mengelem alas rotan dengan hasil anyaman yang
telah dibuat. Sisa rotan yang belum teranyam dapat mulai dikerjakan mengikuti rangka
kota yang dipersiapkan.

Proses pengayaman yang tersisa bisa dilakukan dengan posisi horizontal dan saling
silang. Untuk tiap ujungnya, kembali dimasukkan ke dalam anyaman lalu gunakan lem
agar bisa menyatu sempurna. Terus lakukan langkah ini hingga semua bagian rangka
tertutup anyaman. Sekarang Anda sudah memiliki keranjang yang dapat dihias agar lebih
menarik menggunakan renda, pita, atau bunga plastik.

4. Melakukan Finishing Keranjang dari Rotan

Untuk mendapatkan tampilan yang lebih elegan, Anda perlu memberikan finishing.
Mengingat lem yang digunakan merupakan water-based, maka Anda sebaiknya
menggunakan cat water-based juga. Salah satu produk cat yang direkomendasikan adalah
Propan Acrylux AAC-955. 

Propan Acrylux AAC-955 adalah cat serbaguna dengan water-based dan memiliki
kualitas tinggi. Tidak hanya dapat digunakan untuk material rotan saja, tetapi juga pada
kayu, besi, aluminium, concrete, FRP, plastik, kaca, batu alam, wood composite, dan
cement composite. Keunggulan lain dari cat ini ada:

 Mudah diaplikasikan 
 Cepat kering 

 Non-yellowing 

 Tidak mengandung logam berat 

 Cocok untuk interior & eksterior 

 Ketahanan cuaca yang baik 

 Tahan sinar UV dan air 

 Ribuan pilihan warna yang menarik (tinting color) 

 Hasil akhir yang lebih glossy


BAB III

HASIL DAN ANALISIS

A. TAHAPAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Pada tahapan perencanaan dan pengembangan produk terdapat beberapa tahapan mulai dari fase
proses pengembangan generik, perencanaan produk, identifikasi peluang, mission statement.

3.1.1 Fase Proses Pengembangan Generik

Pada fase proses pengembangan generik ini dibagi menjadi beberapa fase yaitu perencanaan
produk, pengembangan konsep, perancangan tingkatan, perancangan detail, pengujian dan
perbaikan, produksi awal, alternatif yang dapat diambil.

3.1.1.1 Perencanaan produk

Perencanaan produk adalah suatu kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu proyek,
sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan
diikuti selama periode tertentu. Rancangan produk awal : Bentuk produk yang kami rancang
awalnya berbentuk bulat dengan penggunaan bahan baku rotan dan tripleks. Dimana produk
yang kami gagas adalah sbuah produk rak multifungsi yang dapat dijadikan sebagai solusi
penataan tata ruang hunian minimalis.

3.1.1.2 Pengembangan konsep

Rak yang biasanya hanya ditaruh di lantai dengan model memili laci yang bisa ditarik, kami
mengembangkan rak yang bisa ditempel di dinding tanpa menggunakan laci untuk menyimpan
barang atau aksesoris

3.1.1.3 Perancangan tingkatan

Rak tempel ini menjadi alternative bagi pemilik rumah yang memiliki ruangan minimalis atau
pemilik ruangan yang ingin memaparkan barang barang atau koleksi pribadinya. Jika produk ini
kurang diminati pasar kami akan memodifikasi kembali desain dari rak sesuai keinginan
masyarakat jaman sekarang.

3.1.1.4 Perancangan detail

Untuk model awal dari rak tempel ini adalah berbentuk lingkaran dan memiliki sekat atau
pembatas untuk menaruh benda-benda. Dan untuk material rak ini adalah dari rotan, kayu dan
kawat.

3.1.1.5 Pengujian dan perbaikan

Sebelum dijual, produk ini akan diuji coba terlebih dahulu dengan cara menguji kekuatan rak
tersebut jika ditaruh benda dengan maksimal 5kg. jika ternyata rak tidak kuat menahan akan
dilakukan perbaikan dan pembuatan ulang untuk menghasilkan rak yang sesuai dengan
perencanaan.

3.1.1.6 Produksi awal

Pada produksi awal jika rak yang telah diuji sesuai dengan perencanaan akan diproduksi dengan
jumlah besar dan akan siap dijual ke pasaran luas.
3.1.1.7 Alternatif yang dapat diambil

Alternative yang dapat diambil yaitu dengan mengganti segmen pasar yang akan dituju dan
merubah desain dari rak tempel ini.

3.1.2 PERENCANAAN PRODUK

Suatu kegiatan yang mempertimbangkan portfolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat
mengikuti dan menentukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu.

3.1.2.1 Tipe Proyek Perancangan dan Pengembangan Produk

Pada produk kamu ini kami menerapkan Incremental Improvements to Existing Products,
yaitu melibatkan penambahan atau memodifikasi beberapa detail dari produk yang telah ada
dalam rangka menjaga produk yang kompetitif.

3.1.3 Identifikasi peluang

Semakin terbatasnya lahan yang dapat digunakan sebagai hunian tinggal, semakin terbatas pula
ruang yang dapat dimiliki oleh suatu tempat tinggal, maka ini dapat menjadi peluang untuk
produk kami yaitu rak multi fungsi yang dapat mengatasi masalah keterbatasan ruang namun
memiliki banyak barang untuk disimpan.

3.1.4 Mission Statement

Mission statement memuat gambaran tentang produk dan target yang menjadi tujuan terciptanya
produk serta kendala-kendala yang ada pada pembuatan produk dan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan adanya rak multifungsi tersebut.

3.1.4.1 Gambaran Produk

Produk kami merupakan produk rak multifungsi yang kami tujukan sebagai solusi hunian
minimalis, rak yang kami buat berdasarkan keinginan dan kebutuhan pelanggan, dimana
kebutuhan pelanggan akan produk rak multifungsi tersebut berbentuk bulat dengan diameter
lingkaran 100 cm. Warna yang diinginkan pelanggan pad arak multifungsi tersebut adalah warna
hitam sehingga kami memodifikasi keinginan pelanggan tersebut sehingga untuk warna rak
multifungsi yang kami buat adalah hita-putih (yin dan yang).

3.1.4.2 Primary Market

Yang menjadi target utama atau pasar utama untuk rak multifungsi ini adalah kalangan
mahasiswa yang umumnya tinggal dikos sehingga ruangan yang dimiliki untuk meletakan
barang-barangnya terbatas, sehingga adanya rak multifungsi ini dapat menjadi solusi untuk
masalah tersebut. Karna penggunaan rak multifungsi ini adalah di tempelkan pada dinding
sehingga tidak memakan banyak ruang.

3.1.4.3 Secondary Market

Pemenuhan perabot hunian dengan tipe minimalis merupakan konsep yang kami ambil, sehingga
target market kami berada di sekitarnya, dan yang menjadi secondary market kami adalah
keluarga yang tinggal dengan tipe hunian minimalis, baik itu rumah maupun apartemen.

3.1.4.4 Asumsi-asumsi (kendala perancangan produk)

Asumsi-asumsi dari produk ini adalah suatu inovasi baru pada produk rak multifungsi yang
belum dikenal masyarakat secara luas.
3.1.4.5 Stakeholders

Para stakeholders yang berperan dalam produk ini adalah pembeli dan pengguna juga distributors
dan resellers.

3.1 Tahap pengembangan konsep

Mengembangkan konsep rak multifungsi yang akan di produksi dengan membandingkan standar
yang telah ditetapkan oleh produsen dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.

3.2.1 Mission Statement

Pada tahap ini pihak produsen menetapkan standar mutu yang harus dimiliki oleh rak
multifungsi, setelah itu akan disebar kuisioner kepada konsumen untuk mengetahui keinginan
konsumen akan rak multifungsi.

3.2.2 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Mencari tahu kebutuhan pelanggan atau konsumen akan rak multifungsi melalui kuisioner yang
di sebar untuk mengetahui spesifikasi produk akan dibuat.

3.2.2.1 Mengumpulkan Data Mentah Dari Konsumen

Untuk mengetahui apa kebutuhan konsumen pada rak multifungsi, maka disebar lah kuisioner
kepada target pasar dimana target pasar kami adalah mahasiswa dan keluarga dengan hunian
minimalis yang memiliki rentan usia 17 tahun-40 tahun, terdapat 50 kuisioner yang kami sebar
kepada terget pasar.

3.2.2.2 Interpretasi Kebutuhan Pelanggan

Menerjemahkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan lewat statement mereka pada
kuisioner, sehingga produsen dapat memenuhi kebutuhan akan produk rak multifungsi sesuai
kebutuhan konsumen.

Customer Statement Customer Need

Saya ingin rak multifungsi berbentuk


Rak multifungsi berbentuk bulat
bulat

Saya ingin rak multifungsi bertingkat Rak multifungsi bertingkat 3


3

Saya ingin rak multifungsi berukuran Rak multifungsi berukuran diameter


diameter 100 cm 100cm

Saya ingin rak multifungsi berdesain Rak multifungsi memiliki motif


dengan adanya motif

Saya ingin rak multifungsi Rak multifungsi dilengkapi dengan


dilengkapi dengan lampu lampu tumblr

Saya ingin rak multifungsi yang Rak multifngsi yang mudah


tidak mudah kotor dibersihkan

Saya ingin rak multifungsi Rak multifungsi berkualitas dan dari


berkualitas dan dari bahan yang bahan yang bagus.
bagus

Saya ingin rak multifungsi yang awet Rak multifungsi memiliki daya tahan
yang lama

Saya suka rak multifungsi yang Rak multifungsi dengan harga


harganya relatif murah terjangkau

Berdasarkan kuisioner didapatlah presentasi keinginan pelanggan pada setiap aspek yang
dijadikan acuan oleh perusahaan, dibawah ini merupakan grafik pie chart tentang keinginan
konsumen akan asepek aspek tersebut.

a. Bentuk rak multifungsi

Berdasarkan kuisioner yang disebar yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
akan bentuk rak multifungsi, maka didapatkan brntuk bulat merupakan bentuk rak multifungsi
yang diinginkan oleh konsumen.

Gambar 3.1 Bentuk rak yang diinginkan pelanggan

b. Ukuran diameter rak multifungsi


Berdasarkan kuisioner yang disebar maka didapatkan bahwa rak
multifungsi yang diinginkan konsumen dengan bentuk bulat dan memiliki
diameter lingkaran 100 cm.

Gambar 3.2 Ukuran rak yang diinginkan pelanggan

c. Banyak tingkatan pada rak multifungsi


Sesuai dengan kebutuhan akan tingkatan pada rak multifungsi yang
diinginkan pelangggan, maka jumlah tingkatan rak yang akan dibuat
sebanyak 3 tingkatan.

Gambar 3.3 Jumlah tingkatan rak yang diinginkan pelanggan

a. Rak multifungsi yang diinginkan konsumen (dengan motif atau


tidak)
Berdasarkan kuisioner maka didapatkan bahwa konsumen rak multifungsi
ini menginginkan rak multifungsi yang disertai motif.

Gambar 3.4 Keinginan pelanggan akan motif

b. Warna untuk rak multifungsi


Warna yang diinginkan untuk rak multifungsi ini adalah warna hitam.

Gambar 3.5 Warna rak yang diinginkan pelanggan


c. Penambahan Lampu penerangan pada rak multifungsi
Berdasarkan hasil kuisioner maka diketahui bahwa pelanggan
menginginkan penambahan aksen lampu penerangan pada rak multifngsi.

Gambar 3.6 Penambahan Lampu penerangan

Sehingga dapat diketahui bahwa konsep rak multifungsi yang di buat oleh perusahaan
telah layak untuk dipasarkan karna sebagian besar konsep yang dirancang telah sesuai
dengan keinginan konsumen seperti: bentuk, ukuran, jumlah tingkatan, penambahan
lampu penerangan, dan bobot rak.
BAB IV
DISKUSI
PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Biaya Rak Multifungsi

a. Biaya pemasaran
1) Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang tertera dibawah ini adalah biaya untuk pembuatan 395 unit rak
multifungsi.
Tripleks (ketebalan:4mm,122 × 124) = Rp. 5.500.000
Rotan = Rp. 6.000.000
Cat pernis kayu = Rp. 1.000.000
Lampu penerangan = Rp. 3.500.000
Mur/ baut = Rp. 4.000.000
= Rp. 20.000.000
2) Biaya Produksi
Biaya produksi ini memiliki beberapa unsur yaitu pekerja dan produksi
Biaya Tenaga Kerja = Rp 2.500.000,-
Biaya Desain = Rp 3.000.000,-
Biaya Mesin = Rp 5.000.000,- / 7 jam
Biaya Overhead = Rp 2.000.000,-
= RP 15.000.000,-

3) Biaya Transportasi
Pada biaya transportrasi ini masuk dalam biaya pengiriman bahan baku ke CV SINAR
BORNEO yaitu maupun biaya layanan distribusi produk ke konsumen
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-

4) Biaya Promosi
Biaya ini termasuk dalam pengiklanan melalui media sosial dan kunjungan-kunjungan
Biaya Bensin = Rp 200.000,-
Biaya brosur percetakan = Rp 500.000,-
Biaya Kuota = Rp 100.000,-
= Rp 800.000,-
5) Laba
Biaya Produksi = Rp 15.000.000,-
Biaya Bahan Baku = Rp 20.000.000,-
Biaya Transportasi = Rp 10.000.000,-
Biaya Promosi = Rp 800.000,-

= Rp 45.800.000,- x 25%
= Rp 11.450.000,-

Sehingga apabila dari 50 unit rak yang diproduksi terjual semua uang yang didapat
seharusnya adalah Rp 45.800.000 + Rp 11.450.000
= Rp 57.250.000
Maka harga per unit rak adalah:
57.250.000
¿
395
¿ Rp.145.000

6) Perhitungan Operasional
Bahan baku = Rp 20.000.000,-
Perawatan mesin = Rp 5.000.000,-
Listrik = Rp 300.000,-

= Rp 25.300.000,-

7) Perhitungan Keuntungan
Laba = Rp 11.450.000,-
Jasa produksi = Rp 15.000.000,-

= Rp 26.450.000,-

8) Harga pokok
Perhitungan Break Even Point (BEP)

Biaya tetap
BEP unit ¿
harga per unit - Biaya variabel perunit

Yang termasuk biaya tetap adalah biaya produksi, transportrasi, perawatan mesin dan
promosi. Sedangkan yag termasuk kedalam biaya variable adalah biayabahan baku.

Rp.30.800.000
BEP unit ¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.000
Rp.30.800.000
¿
Rp. 145.000 - Rp.51.393.

= 33o unit

Biaya Tetap
BEP Rupiah ¿
kontribusi margin perunit/harga perunit
Kontribusi margin perunit = Selisih harg jual perunit dengan biaya variable perunit
= Rp. 28.988
Rp . 20.000 .000
Biaya variable perunit =
395
=Rp. 50.633
Kontribusi margin perunit = Rp.145.000 – Rp. 50.633
= Rp. 94.637
Rp. 30.800 .000
BEP Rupiah =
Rp .94 .637 /Rp .145 .000
BEP Rupiah = Rp. 47.311.828

Harga penjualan rak adalah Rp. 145.000 perunit. Dimana akan mencapai break event point pada
penjualan 330 unit atau pada saat mendapat keuntungan kotor sebesar Rp. 47.311.828.

Namun terdapat kendala pada pembuatan rak multifungsi yang berbentuk lingkaran dengan
memiliki motif yin dan yang tersebut, yaitu terbatasnya sumberdaya manusia yang dapat
melakukan pengerjaan rak multifungsi tersebut, sehingga dilakukan redesain (desain ulang) pada
rancangan rak multifungsi namun tetap dengan memperhatikan hasil kuisioner yang telah disebar
kepada calon konsumen.

4.2 Penyusunan dan Seleksi Konsep


a. Penyusunan Konsep
Setelah dilakukan studi lapangan langkah selanjutnya adalah penyusunan konsep yang terdiri
dari formulasi, implementasi serta konsep perancangan.
1) Formulasi
Formulasi merupakan data yang belum diolah, data tersebut berupa hasil dari kuisioner
dengan menggunakan 50 responden terkait dengan variable apa yang diinginkan ada di
rak multifungsi oleh konsumen seperti: bentuk yang diinginkan, warna, bobot, motif,
penambahan lampu penerangan, jumlah tingkat dan ukuran rak multifungi. Data
kemudian dianalisis untuk digunakan dalam proses perancangan, serta penentuan bahan
yang kemudian diolah dalam konsep perancangan.
2)Implementasi
Implementasi perancangan merupakan perwujudan visual kreatif ke dalam media yang
telah dipilih, berdasarkan data yang telah diformulasikan menjadi karya berupa rak
multifungsi yang dapat ditempatkan dimana saja. Proses perancangan rak multifungsi
untuk solusi permasalahan ruang rumah tinggal dengan type minimalis yang saat ini
sedang menjadi tren dan merupakan solusi untuk hunian dengan barang yang banyak.
Perancangan rak multi fungsi dimulai dengan mengumpulkan data keinginan konsumen,
dan beracuan pada bahan baku yang bertemakan hutan hujan tropis.
3) Konsep Perancangan
Konsep ditekankan sebagai tujuan umum dan khusus target yang dituju. Konsep dengan
tujuan umum yaitu merancang furnitur multifungsi, yaitu furniture dengan
menggambungkan dua atau lebih fungsi dalam satu furnitur yang bertujuan sebagai solusi
untuk mengatasi permasalahan ruang di Perumahan Griya Kembang Putih. Furnitur
multifungsi yang dirancang dengan berdasarkan aspek fungsi, konstruksi, kenyamanan,
estetika bentuk dan finishing.
a) Konsep Furnitur
Konsep furnitur yang diterapkan pada furnitur adalah mengambil bentuk minimalis
yang menekankan pada aspek fungsional dengan. Pengunaan warna yang diterapkan
pada setiap furnitur yang dirancang disesuaikan dengan suasana setiap ruang, dengan
menggunakan warna netral serta warna yang bersifat membangun suasana pada setiap
ruang. Bahan material finishing secara kesluruhan menggunakan HPL (High Preasure
Laminating), dan penggunaan bahan finishing kain fabrik yang diterapkan untuk
furnitur sofa.
b) Konsep Penataan Ruang
Pada penataan ruang disesuaikan dengan aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan setiap
ruang yang ada di perumahan. Rak multi fungsi yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan rumah minimalis yang membutuhkan perabit yang tidak memakan tempat
dan dapat menonjolkan kesan luas. Dengan adanya rak furnitur ini dapat digunakan
untuk meletakan hiasan maupun buku-buku sehingga dapat menghemat tempat
didalam rumah dan menjadi hiasan dirumah.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan keinginan konsumen akan produk rak multifungsi, konsumen menginginkan


produk rak multifungsi yang berbentuk lingkaran dengan motif yin dan yang diaman
lingkaran untuk rak berdiameter 100 cm. Konsumen juga menginginkan adanya
penambahan lampu penerangan pada rak multifungsi, jumlah tingkatan pada rak multi
fungsi yang diinginkan pelanggan adalah sebanyak tiga tingkatan dengan bobot rak yang
diinginkan konsumen adalah ringan.

Dalam pembuatan rak multifungsi, desain awal yang dibuat dan hasil dari kuisioner
konsumen menginginkan produk yang berbentuk lingkaran. Namun pada realisasinya
pembuatan atau proses produksi rak multifungsi berbentuk lingkaran banyak mengalami
kendala, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia dalam mengerjakan
rancangan rak multifungsi berdesain yin dan yang, sehingga dilakukan redesain terhadap
bentuk rak multifungsi menjadi berbentuk persegi dan warna yang diterapkan pada rak
dirubah agar mendapat kesen lebih elegant. Namun dilihat dari sisi harga tidak terjadi
perubahan harga produksi maupun harga penjuaa

5.2 Saran

Dalam pembuatan suatu produk sangat penting untuk memperhatikan persepsi konsumen
yang dituju, agar dapat memenuhi keinginan konsumen akan suatu produk. Pesaing pun
juga harus diperhatikan dalam pembuatan suatu produk, agar dapat menentukan posisi
produk sendiri dan produk pesaing. Selain itu kemampuan sumber daya manusia yang
dimiliki untuk pembuatan rancangan juga harus diperhatikan agar redesain tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, M.; Adha, S.; Taridala; Nafiu, L. 2017. Evaluasi Kelayakan Finansial Ayam Ras
Petelur Pada CV. Bintani Poultry Shop Kendari. Buletin Peternakan Vol. 41 (3): 355- 364

Aida, Nur dan Max Nur Alam. 2015. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha
Peternakan Ayam Petelur Hj. Sari Intan Di Desa Potoya Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
Agrotekbis 3 (6), Desember 2015: 725- 730

Aitokhuehi, Osagie Joseph. 2016. Egg Crate Production from Carton Wastes: An
Approach for Transforming Waste. IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering
(IOSR-JMCE) e-ISSN: 2278-1684,p-ISSN: 2320-334X, Volume 13, Issue 1 Ver. III (Jan.
- Feb. 2016), pp 28-36

Alhuur, Ken Ratu Gharizah; Andry Pratama; Endah Yuniarti. 2020. Kualitas dan Cara
Penyimpanan Telur Yang Baik dalam Upaya Menjaga Asupan Gizi Optimal di Masa
Pandemi COVID-19. Farmers Vol. 1, No. 1 August 2020, pp 24-28

Koppel, K, Timberg, L, Shalimov, R, Araujo, L, V, Barracchina, A, A, C, Di


Confrancesco, B, Chambers IV, E. 2015. Purchase, Storage, and Preparation of Eggs and
Poultry in Selected European Countries: A Preliminary Study. British Food Journal.
117(2), pp749- 765

Anda mungkin juga menyukai