Anda di halaman 1dari 46

PENGARUH JARAK RUMAH KE SEKOLAH DENGAN

KEDISIPLINAN SISWA

2019/2020

Diajukan kepada SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan sebagai Tugas


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh :

Tyara Wahyu Wardhani

NIS : 181910070

XI IPA 2

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH MENENGAH


ATAS NEGERI 1 KOTA TANGERANG SELATAN

1
Abstrak

Penelitian ini dilakukan karena penulis menemukan banyaknya siswa


yang kurang memiliki sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian
ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tangerang Selatan yang terletak di Jln.
Pendidikan no. 9. Rata-rata siswa yang bersekolah di SMA Negeri 1
Tangerang Selatan tidak sepenuhnya tinggal di daerah Ciputat. Daerah
tempat tinggal siswa SMA Negeri 1 Tangerang Selatan selain Ciputat,
antara lain Jombang, Ciputat Timur, Serua, Pamulang, Sawah baru, Sawah
lama, Pondok Aren, dan sebagainya. Untuk itu peneliti menghubungkan
kedisiplinan siswa dengan jarak tempat tinggal mereka.

Penelitian untuk mengetahui pengaruh jarak rumah ke sekolah dengan


kedisiplinan siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, yaitu
metode pengambilan data berdasarkan angka-angka yang didapat dari hasil
penelitian. Hasilnya dari 40 responden, sebanyak 57,5 % responden
memiliki jarak rumah yang cukup jauh dari sekolah, sedangkan sisanya
sebanyak 40% memiliki jarak rumah yang dekat dengan sekolah. Presentase
disiplin dalam diagram menunjukkan sebanyak 75% siswa memiliki tingkat
kedisiplinan sedang, 15% siswa memiliki tingkat kedisiplinan rendah, dan
hanya 10% siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi.

Tingkat kedisiplinan sedang, rata-rata didominasi oleh siswa yang


rumahnya jauh dari sekolah. Sedangkan kedisiplinan rendah rata-rata
didominasi oleh siswa yang rumahnya dekat dari sekolah. Hasilnya dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara jarak rumah ke sekolah dengan
kedisiplinan siswa.

Kata kunci: disiplin, tempat tinggal siswa, dominasi siswa

ii
Lembar Pengesahan

KARYA TULIS

Pengaruh Jarak Rumah ke Sekolah dengan Kedisiplinan Siswa

Nama Siswa : Tyara Wahyu Wardhani


NIS : 181910070

Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul ”Pengaruh Jarak Rumah


ke Sekolah dengan Kedisiplinan Siswa” telah direvisi dan disetujui/
disahkan oleh guru pembimbing.

Disahkan pada
tanggal

Pembimbing

Nurul Ashokawati M.Pd

iii
Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Tyara Wahyu Wardhani

NIS : 181910070

Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah ASLI karya tulis saya sendiri
dan tidak pernah dipublikasikan atau dilombakan dalam bentuk apapun.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya tulis ini merupakan
plagiatisme, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah di tentukan.

Tangerang Selatan, 05 Maret 2020

Tyara Wahyu Wardhani

iv
Kata Pengantar

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga tugas akhir
yang berjudul “Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru di Kota
Tangerang Selatan”, dapat diselesaikan sesuai harapan.
Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan
upaya yang ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari
berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada
yang terhormat:
1. Kepala SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, yang telah memberikan
bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi,
selama penulis menempuh pembelajaran di SMA Negeri 1 Kota
Tangerang Selatan;
2. Ibu Nurul Ashokawati M.Pd, selaku guru pembimbing, yang dengan
gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat, motivasi,
dan harapan penulis selama penelitian dan penulisan naskah, sehingga
tugas akhir ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan;
3. Bapak/ibu guru pengajar, yang telah banyak membantu dan memotivasi
penulis selama perjalanan studi dan penyusunan tugas akhir;
4. Rekan-rekan seangkatan di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatanyang
dengan karakternya masing-masing telah banyak berkontribusi
membentuk kemandirian penulis selama menjalani studi dan
penyelesaian tugas akhir;
5. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas akhir
ini.
Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan,
mencari sumber dan pengalaman, sehingga tulisan ini banyak kekurangan.

v
Semoga tugas akhir ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi
para pembaca.

Tangerang Selatan , 05 Maret 2020

Penulis

vi
Daftar Isi

Abstrak……………………………………………………………………...ii

Lembar Pengesahan…………………………………………………….......iii

Lembar Pernyataan…………………………………………………………iv

Kata Pengantar………………………………………………………………v

Daftar Isi …………………………………………………………………..vii

Daftar Tabel………………………………………………………………...ix

Daftar
Gambar……………………………………………………………….x

Daftar
Lampiran…………………………………………………………….xi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang……………………………………………………


1
1.2 Rumusan masalah………………………………...………………3
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………
3
1.4 Manfaat
Penelitian………………………………………………..3

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Jarak………………………………………………………….....4
2.1.1 Pengertian Jarak…………………….......………………………4

vii
2.2 Kedisiplinan
Siswa………………………………………...........5
2.2.1 Pengertian Disiplin…………...…………………………………
5
2.2.2 Pengertian Siswa………………..………………………………6
2.2.3 Pengertian Kedisiplinan
Siswa………………………………….7

2.3 Faktor-faktor………………………………………………........7

2.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa di Sekolah…...8

2.4 Kerangka
Berpikir……………………………………………...9

2.5 Hipotesis……………………………………………………...10

Bab III Metode Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………


11

3.2 Jenis
Penelitian………………………………………………..11

3.3 Populasi dan Sampel


Penelitian……………………………….11

3.3.1 Populasi Penelitian…………………………………………...11

3.3.2 Sampel Penelitian…………………………………………….11

3.4 Variabel Penelitian……………………………………………


12

3.5 Metode Pengumpulan


Data…………………………………...13

3.5.1 Angket………………………………………………………..13

viii
Bab IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Hail
Penelitian….......................................................................14

4.2 Pembahasan…………………………………………………..16

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan…………………………………………………...21

5.2 Saran……………………………………………………….…21

Daftar Pustaka……………………………………………………………. .22

Lampiran…………………………………………………………………...23

Daftar Tabel

Tabel 1……………………………………………………………………..12

Tabel 2……………………………………………………………………..13

Tabel 3……………………………………………………………………..15

Tabel 4……………………………………………………………………..17

Tabel 5……………………………………………………………………..19

ix
Daftar Gambar

Gambar 1………………………………………………………………… 10

Gambar 2………………………………………………………………… 19

Gambar 3………………………………………………………………… 20

x
Daftar Lampiran

Tabel angket responden…………………………………………………. 23

Diagram pernyataan angket……………………………………………....24

xi
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Sebagai siswa di salah satu SMA, tentu sudah biasa dengan


pemandangan anak-anak yang menunggu di depan gerbang karena
datang terlambat. Keterlambatan siswa mencerminkan bahwa siswa
tersebut kurang disiplin. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh
terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003 : 268) disiplin adalah


tata tertib di sekolah, kemiliteran, dan lain sebagainya1. Disiplin di
sekolah biasanya sudah dipupuk sejak bangku taman kanak-kanak.
Mulai dari belajar cara baris sebelum masuk ke kelas, mencium tangan
guru, serta belajar bagaimana caranya bersikap sopan kepada guru dan
teman sebaya. Lalu di sekolah dasar, orang tua diharuskan mengantar
anaknya sampai depan gerbang, belajar datang tepat waktu, dan tidak
merengek ketika orang tuanya tidak mengantar sampai dalam kelas.

Di Sekolah Menengah Pertama, beberapa anak ada yang mulai


berangkat sendiri. Di tingkat ini anak mulai belajar mengatur waktu.
Harus bangun jam berapa agar tidak terlambat Di SMA, masa anak
menjadi remaja, mulai mencoba hal-hal baru. Suka menantang
peraturan, dalam aturan di beberapa sekolah tertulis harus memakai kaos
kaki putih di atas mata kaki untuk hari Senin sampai Jumat, kecuali
Rabu. Tapi ada beberapa anak yang melanggar.

Masalah waktu masuk adalah hal yang paling sering di jumpai.


Terlambat atau telat sudah menjamur menjadi berbagai di berbagai
sekolah. Terlambat menurut KBBI adalah lewat dari waktu yang
ditentukan2.

1
https://lektur.id/arti-disiplin/ (diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.28 WIB).
2
https://kbbi.web.id/lambat (diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.30 WIB).

1
Menerapkan peraturan kunci gerbang rupanya kurang memberikan efek
jera. Peraturan itu sendiri merupakan perangkat yang berisi sejumlah
aturan yang dibuat untuk menegakkan ketertiban dalam masyarakat.
Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan antar
anggota kelompok3. Pernyataan ini menunjuk pada dua poin utama.
Yaitu perangkat dan ketertiban. Yang dimaksud perangkat di sini adalah
alat. Di mana peraturan ini dibuat sebagai alat untuk mengatur
ketertiban.

Berbagai alasan disebutkan oleh beberapa siswa untuk menghindari


hukuman yang lebih berat. Ada yang baru pertama kali terlambat selama
satu semester, ada juga yang sudah sering terlambat selama satu
semester. Ada yang sudah mendarah daging, ada juga yang sebenarnya
disiplin namun kebetulan terlambat. Ada yang beralasan ban bocor,
macet, bangun kesiangan, kecelakaan di jalan, serta jarak rumah mereka
yang cukup jauh dari sekolah.

Jarak menurut KBBI adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua
benda atau tempat4. Dahulu, sebelum diterapkannya sistem zonasi,
banyak anak terlambat karena rumah mereka jauh dari sekolah.
Beberapa guru ada yang memaklumi, ada juga yang bersikap tegas.
Pedoman hukum sama rata masih dipegang teguh di beberapa sekolah.

Sistem zonasi telah diimplementasikan secara bertahap sejak tahun 2016


yang diawali dengan penggunaan zonasi untuk penyelenggaraan ujian
nasional. Lalu pada tahun 2017 sistem zonasi untuk pertama kalinya
diterapkan dalam PPDB, dan disempurnakan di tahun 2018 melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 20185.
Walaupun sudah diterapkan sistem zonasi, tetap banyak yang datang
terlambat. Lalu, benarkah bahwa jarak rumah ke sekolah dapat
berpengaruh dengan kedisiplinan siswa?
3
https://bayuarsadinata.wordpress.com/2015/07/16/peraturan-adalah-2/ (diakses
tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.32 WIB).
4
https://kbbi.web.id/jarak (diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.40 WIB).
5
https://amp.kompas.com/edukasi/read/2018/06/05/22040311/ini-alasan-kemendikbud-
jalankan-sistem-zonasi (diakses tanggal 06 Februari 2020 pukul 12.13 WIB).

2
Penelitian ini akan dibatasi dalam lingkungan SMA Negeri 1 Kota
Tangerang Selatan saja. Yaitu di kelas XI. Untuk mengetahui hal
tersebut, dalam proposal ini penulis akan menulis hasil pengamatan
yang berjudul Pengaruh Jarak Rumah ke Sekolah dengan Kedisiplinan
Siswa.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil
adalah:
1. Hubungan jarak rumah ke sekolah terhadap kedisiplinan siswa.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa.

1.2 Tujuan penelitian


Dari rumusan masalah yang sudah disebutkan, penelitian ini dibuat
dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui hubungan jarak dari rumah ke sekolah terhadap
kedisiplinan siswa.
2. Menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat penelitian

Dari beberapa tujuan di atas, diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk


siswa untuk mempertimbangkan pilihan sekolah. Bagi guru agar bisa
bersikap lebih tegas kepada siswa yang terlambat. Dan untuk
masyarakat sebagai wawasan baru untuk lebih mengawasi lingkungan
sekitarnya.

3
Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Jarak
2.1.1 Pengertian Jarak
Jarak merupakan faktor utama dalam penelitian. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jarak adalah ruang sela
(panjang atau jauh) antara dua benda. Jannah, 2012
menyampaikan, jarak adalah ukuran jauh dekatnya antara tempat
yang satu dengan tempat yang lain dan diukur dengan satuan
meter.
Sementara Suharyono dan Amien mengatakan jarak
berkaitan erat dengan arti lokasi atau keperluan pokok kehidupan
(air, tanah subur, pusat pelayanan), pengangkutan barang dan
penumpang. Oleh karena itu jarak tidak hanya dinyatakan dengan
ukuran jarak lurus di udara yang mudah diukur pada peta, tetapi
dapat pula dinyatakan sebagai jarak tempuh yang berkaitan
dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun satuan biaya
angkutan.
Jarak dibagi menjadi tiga kriteria oleh Maryamah (2003):
a. Jarak 100-400 meter termasuk dekat.
b. Jarak 401-800 meter termasuk sedang.
c. Jarak 801-1000 meter termasuk jauh.

Menurut Siti Kholifah dalam skripsinya, kriteria jarak yang


termasuk dekat adalah 4 km sedangkan jarak yang termasuk jauh
lebih dari 4 km. Dari pendapat para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa jarak adalah jauh dekatnya tempat yang diukur
pada peta dan mempunyai kriteria-kriteria jauh dekatnya tempat
tersebut.

4
2.2 Kedisiplinan Siswa
2.2.1 Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan suatu sikap yang wajib dimiliki
semua orang, terutama kalangan pelajar. Disiplin berasal dari
bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata tersebut,
berkembang menjadi kata Disciplina yang berarti pengajaran
atau pelatihan. Menurut Sulistiyani, disiplin adalah prosedur
yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar
peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk
pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan
menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah
organisasi.
Sementara Handoko menyebutkan bahwa disiplin adalah
kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar
organisasional. Hal ini berarti disiplin menjadi acuan bagi
organisasi dalam menentukan standar-standar yang dilakukan di
organisasi.
John Macquarie berpendapat bahwa disiplin adalah suatu
kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh
peraturan yang telah terangkai dalam tujuan tertentu. Pendapat
John Macquarie tadi merupakan pengertian disiplin yang ditinjau
dari segi etika.
Sedangkan menurut Pratt Fairshilf dari sisi sosiologi,
disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan
juga disiplin sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama
lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap disiplin
merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan
perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku
tertentu yang diterima dalam kelompok atau lingkup sosial

5
masing-masing. Pengaturan tingkah laku tersebut bisa diperoleh
melalui jalur pendidikan dan pembelajaran.

Dari beberapa teori dari keempat tokoh diatas, dapat


disimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu prosedur kemauan
atau keinginan untuk mematuhi peraturan baik dari dalam diri
maupun secara sosial sebagai pengendalian diri untuk
menjalankan standar-standar organisasional.

2.2.2 Pengertian Siswa


Sebelum beralih ke bentuk-bentuk kedisiplinan siswa,
ada baiknya mengetahui tentang siswa terlebih dahulu. Siswa
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti sebagai
orang yang sedang berguru. Dalam istilah lain, siswa atau murid
disebut sebagai al-thalib. Al-thalib berasal dari bahasa Arab.
Thalaba, thalibun, yathlubu, thalaban yang artinya orang yang
mencari sesuatu. Jika didefinisikan murid adalah seorang pelajar
yang tengah mencari ilmu pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan untuk bekal kehidupannya di masa depan agar
bahagia dunia dan akhirat6.
Menurut Undang-Undang Pendidikan Nomor 2 Tahun
1989 murid diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf
pendidikan yang dalam berbagai literatur murid juga disebut
sebagai anak didik. Sedangkan dalam Kompas, 1985 siswa
merupakan mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua
orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang
diselenggarakan di sekolah dengan tujuan untuk menjadi manusia
yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman,
berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.
Tokoh Abu Ahmadi juga menuturkan bahwa siswa ialah
orang yang belum mencapai dewasa yang membutuhkan usaha,
6
https://kholifahcom.wordpress.com/2014/06/28/kedisiplinan-siswa/amp/ (diakses
tanggal 10 Februari 2020 pukul 20.33 WIB)

6
bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna
melaksanakan tugas sebagai salah satu masyarakat serta sebagai
suatu pribadi atau individu. Dari beberapa pendapat sumber di
atas maka dapat disimpulkan bahwa siswa adalah seseorang yang
dikirim oleh orang tuanya untuk mengenyam pendidikan dari
orang lain yang telah dewasa dan berpengalaman.

2.2.3 Kedisiplinan siswa

Kedisiplinan siswa sangat penting sebagai pembentukan


karakter anak di masa depan. Orang yang terbiasa disiplin sejak
kecil tentu kebiasaan itu akan berlanjut hingga orang tersebut
dewasa. Sikap disiplin sangat dibutuhkan dalam lingkungan
sekolah. Bentuk-bentuk kedisiplinan siswa antara lain:

a. Kedisiplinan dalam mentaati tata tertib sekolah


Tata tertib sekolah ditetapkan sebagai upaya untuk
menciptakan kedisiplinan bagi siswa dan mendidik
sikap dan perilakunya dalam lingkungan sekolah7.
b. Kedisiplinan dalam belajar di sekolah
Belajar mengajar menurut W.H. Burton, dikutip oleh
Moh. Uzer Usman didefinisikan sebagai suatu
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan lingkungan sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya8.

Dalam hal di atas, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan


siswa akan terjadi jika ada kedisiplinan dalam mentaati tata tertib
serta kedisiplinan siswa dalam mengatur waktu belajar.

7
Mallary M. Collins, dan Don H. Fontenelle, Mengubah Perilaku Siswa; Pendekatan Positif,
(Jakarta: Gunung Agung Mulia, 1992), hlm. 217.
8
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hlm.4

7
2.3 Faktor –faktor
2.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa di Sekolah
Dalam membentuk kedisiplinan siswa pasti ada faktor-
faktor yang mempengaruhi. Penanaman disiplin nasional harus
berlanjut dengan pemeliharaan disiplin dan pembinaan terus
menerus, karena disiplin sebagai sikap mental dapat berubah dan
mempengaruhi lingkungan sekitar9. Faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi kedisiplinan siswa ada dua, yaitu faktor internal
dan eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam elemen sekolah
itu sendiri. Kedisiplinan dalam faktor internal meliputi:
a. Minat
Minat adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk
menerima sesuatu dari luar10. Siswa yang mempunyai
minat akan sendirinya menunjukkan sikap disiplin karena
tidak ingin kehilangan sesuatu yang diminatinya. Contoh:
Alvin berminat ikut latihan sepak bola, maka Alvin akan
dating tepat waktu agar tidak ketinggalan latihan.
b. Emosi
Menurut Zakiyah Darajat emosi memegang peranan
penting dalam sikap dan tindak agama. Emosi merupakan
warna efektif. Yang dimaksud warna efektif adalah
perasaan-perasaan tertentu seperti gembira, sedih, kecewa,
terkejut, putus asa, dan lain-lain. Emosi ini berperan
penting, karena dengan adanya emosi siswa dapat tergerak
untuk mentaati peraturan di sekolah.

9
Team Ensiklopedi Nasional, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 4, (Jakarta: Cipta Adi
Pustaka), hlm. 371.
10
Soegarda Poerbakawatja dan Harahap, op.cit. hlm. 214.

8
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor luas yang sangat berpengaruh
terhadap kedisiplinan di sekolah. Kedisiplinan dalam faktor
eksternal meliputi:
a. Situasi dan kondisi sekolah
Situasi dan kondisi sekolah adalah salah satu bagian
penting sebagai faktor eksternal dalam membentuk
kedisiplinan siswa. Menurut Jalaluddin Rahmat faktor
situasional sangat berpengaruh pada pembentukan
perilaku manusia seperti faktor ekologis, faktor
rancangan dan arsitektual, faktor temporal, suasana
perilaku dan faktor sosial.
b. Sanksi dan hukuman
Fungsi hukuman dalam pendidikan sebagai alat untuk
memberikan sanksi kepada guru, siswa, dan komponen
sekolah lainnya terhadap pelanggaran yang telah
dilakukan. Kartini Kartono berpendapat bahwa hukuman
adalah perbuatan yang secara intensional diberikan
sehingga menyebabkan penderitaan lahir batin diarahkan
untuk membuka hati nurani dan penyadaran si penderita
akan kesalahannya11.

2.4 Kerangka Berpikir


Dari penelitian di atas dapat diartikan bahwa jarak adalah
jauh dekatnya tempat yang diukur pada peta dan mempunyai
kriteria-kriteria jauh dekatnya tempat tersebut. Sementara itu
jarak juga berpengaruh dengan rasa disiplin yang berarti prosedur
kemauan atau keinginan untuk mematuhi peraturan baik dari
dalam diri maupun secara sosial sebagai pengendalian diri untuk
menjalankan standar-standar organisasional. Disiplin di sekolah

11
Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis; Apakah Pendidikan Masih
Diperlukan, (Bandung: Mandar Maju, 1992), hlm. 261.

9
berkaitan erat dengan siswa yang dapat didefinisikan sebagai
seseorang yang dikirim oleh orang tuanya untuk mengenyam
pendidikan dari orang lain yang telah dewasa dan berpengalaman.
Maka dari beberapa faktor diatas diduga ada hubungan antara
jarak rumah ke sekolah dengan kedisiplinan siswa.

JARAK

SISWA DISIPLIN

KEDISIPLINAN
SISWA

Gambar 1

2.5 Hipotesis
Dari data-data di atas, dapat diambil dua hipotesis:
1. Hipotesis nol H0: Tidak ada pengaruh antara jarak rumah ke
sekolah dengan kedisiplinan siswa kelas XI di SMAN 1
Kota Tangerang Selatan.
2. Hipotesis Alternatif Ha: Ada pengaruh antara jarak rumah
ke sekolah dengan kedisiplinan siswa kelas XI di SMAN 1
Kota Tangerang Selatan.

10
Bab III

Metode Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis, maka penelitian ini


akan dilakukan pada tanggal 25 Februari 2020 sampai 26 Februari 2020
di SMAN 1 Kota Tangerang Selatan.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan kuantitatif, yaitu metode


pengambilan data berdasarkan angka-angka yang didapat dari hasil
penelitian. Kemudian dianalisis dan disimpulkan. Untuk meninjau
terwujudnya penelitian ini, maka penelitian akan dilakukan
menggunakan angket.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Untuk mendukung pembuktian teori-teori yang sudah dijelaskan,


populasi yang akan diambil adalah siswa kelas XI IPA dan IPS SMA
Negeri 1 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri
dari enam kelas IPA dan empat kelas IPS.

3.3.2 Sampel Penelitian

Penelitian ini akan mengambil sampel dari populasi yang telah


dijelaskan. Jumlah orang yang akan berpartisipasi adalah 40 orang. 25
siswa dari XI IPA 2, 5 siswa dari XI IPA 5, 3 siswa dari XI IPA 1, 5
siswa dari XI IPS 1, dan 2 siswa dari XI IPS 3. Dalam menentukan hasil

11
nanti, nama-nama responden akan disamarkan dengan menggunakan
inisial.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009), pengertian variabel adalah segala sesuatu


yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan 2
variabel, yaitu variabel bebas dan variable terikat.

1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jarak rumah siswa.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kedisiplinan siswa.

Variabel Indikator
Variabel Bebas
Terikat Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengaruh jarak Kedisiplinan Ada tiga - Siswa


rumah siswa ke siswa di golongan, dapat
sekolah. lingkungan yaitu jarak mengatur
sekolah. dekat <4 waktu
km, jarak dengan
sedang 4 baik
km, dan - Siswa
jarak jauh dapat
>4 km. menaati
peraturan
yang ada
dalam
kehidupan
sehari-hari.

12
Tabel 1

3.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk meneliti penelitian, maka akan dilakukan metode pengumpulan


data dengan menggunakan angket.

3.5.1 Angket

Angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang


memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Untuk mengumpulkan data, peneliti akan menyediakan angket. Angket yang
akan disebarkan adalah angket online. Di mana responden akan mengisi
data yang mereka dapat melalui link di ponsel bukan menggunakan media
cetak atau kertas.

Hasil dari angket tersebut berupa diagram presentase. Terdapat lima


pilihan jawaban yaitu selalu, sering, jarang, jarang sekali, dan tidak pernah.
Setiap jawaban akan diberi skor.

No. Jawaban Skor


1 Selalu 5
2 Sering 4
3 Jarang 3
4 Jarang Sekali 2
5 Tidak Pernah 1
Tabel 2

13
Bab IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini berisi tentang Pengaruh Jarak Rumah ke Sekolah dengan


Kedisiplinan Siswa. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 5, XI IPS 1, dan XI IPS 3
melalui angket yang sudah disediakan untuk mengetahui bagaimana tingkat
kedisiplinan mereka. Pernyataan-pernyataan yang disajikan sudah dirancang
sedemikian rupa sesuai dengan indikator yang digunakan penulis.

Langkah selanjutnya penulis akan membagikan angket tersebut


kepada responden. Di mana akan ada total 40 responden dari setiap kelas
yang sudah ditentukan. Yaitu siswa dari XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 5, XI
IPS 1, dan XI IPS 3.

Pekerjaan terakhir adalah menganalisis diagram hasil penelitian.


Diagram tersebut muncul setelah responden mengisi data mereka. Dari
diagram tersebut akan diketahui apakah jarak rumah mereka ke sekolah
berpengaruh terhadap kedisiplinan mereka. Peneliti kemudian akan
menyimpulkan hasilnya dari data-data responden.

Dari 40 responden yang berpartisipasi, maka hasil angket yang


didapatkan berupa diagram yang terdiri dari beberapa bagian. Bagian
pertama berisi tentang dua pertanyaan umum seputar jenis kelamin dan
jarak rumah mereka. Bagian kedua berisi tentang pernyataan seputar
kedisiplinan untuk mengetahui seberapa disiplin responden dalam
melakukan kegiatan sehari-harinya terutama di sekolah.

14
Berikut adalah nama-nama inisial responden dengan hasil yang sudah
dihitung.

No. Inisial Responden Skor X Skor x2

1 ACDW 77 5929
2 SLK 54 2916
3 AF 85 7225
4 KR 66 4356
5 DMR 78 6084
6 NNS 78 6084
7 DES 80 6400
8 FPZ 73 5329
9 AAR 84 7056
10 DZH 74 5476
11 IDI 77 5929
12 MA 77 5929
13 FFS 73 5329
14 ZDH 44 1936
15 AIB 73 5329
16 ARH 65 4225
17 AQAD 81 6561
18 KRF 68 4624
19 AWPF 55 3025
20 IHN 78 6084
21 AN 79 6241
22 REB 91 8281
23 NAH 83 6889
24 ASP 69 4761
25 FRD 68 4624

15
26 ES 80 6400
27 MDA 71 5041
28 HSPK 96 9216
29 YALS 61 3721
30 DKD 54 2916
31 NA 77 5929
32 RRA 73 5329
33 ZRN 75 5625
34 AIS 75 5625
35 FM 73 5329
36 MSBD 94 8836
37 AA 62 3844
38 AMA 84 7056
39 MRR 95 9025
40 FLP 72 5184
Rata-rata 74,3 5642,45
Tabel 3

4.2 Pembahasan

Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dapat


diketahui dan dihitung dengan rumus berikut.

Ʃ x 2972
Mean: = = 74,3
N 40

Standar Deviasi:

Standar deviasi adalah standar yang digunakan sebagai patokan untuk


menentukan kategori rendah, sedang, dan tinggi. Standar deviasi dapat
dicari melalui rumus seperti berikut.

SD:
√ Ʃx ² Ʃx
N
−( ¿ )² ¿ = √ 5642,45−5520,49 = √ 121,96 = 11,04
N

16
Setelah menghitung standar deviasi, selanjutnya adalah menentukan
kategori kedisiplinan tinggi, kedisiplinan sedang, dan kedisiplinan rendah.

a. Kategori kedisiplinan tinggi


= skor angket ≥ (x + SD)
= skor angket ≥ (74,3 + 11,04)
= skor angket ≥ 85,34
b. Kategori kedisiplinan sedang
= skor angket < (x + SD)
= skor angket < (74,3 + 11,04)
= skor angket < 85,34
c. Kategori kedisiplinan rendah
= skor angket ≤ (x - SD)
= skor angket ≤ (74,3 – 11,04)
= skor angket ≤ 63,3

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa:


Kelompok Tinggi = ᵡ ≥ 85,34
Kelompok Sedang = 63,3 < ᵡ < 85,34
Kelompok Rendah = ᵡ ≤ 63,3
Keterangan: ᵡ = skor angket kedisiplinan siswa

Untuk mengetahui berapa orang yang masuk ke dalam kategori tinggi,


sedang, dan rendah tingkat kedisiplinannya, dapat dirangkum melalui
tabel berikut.

No. Inisial Responden Skor Kategori Disiplin

1 ACDW 77 Sedang
2 SLK 54 Rendah
3 AF 85 Sedang
4 KR 66 Sedang
5 DMR 78 Sedang

17
6 NNS 78 Sedang
7 DES 80 Sedang
8 FPZ 73 Sedang
9 AAR 84 Sedang
10 DZH 74 Sedang
11 IDI 77 Sedang
12 MA 77 Sedang
13 FFS 73 Sedang
14 ZDH 44 Rendah
15 AIB 73 Sedang
16 ARH 65 Sedang
17 AQAD 81 Sedang
18 KRF 68 Sedang
19 AWPF 55 Rendah
20 IHN 78 Sedang
21 AN 79 Sedang
22 REB 91 Tinggi
23 NAH 83 Sedang
24 ASP 69 Sedang
25 FRD 68 Sedang
26 ES 80 Sedang
27 MDA 71 Sedang
28 HSPK 96 Tinggi
29 YALS 61 Rendah
30 DKD 54 Rendah
31 NA 77 Sedang
32 RRA 73 Sedang
33 ZRN 75 Sedang
34 AIS 75 Sedang
35 FM 73 Sedang
36 MSBD 94 Tinggi

18
37 AA 62 Rendah
38 AMA 84 Sedang
39 MRR 95 Tinggi
40 FLP 72 Sedang

Tabel 4

Presentase kedisiplinan siswa dapat diketahui dengan rumus berikut:


4
Tinggi = .100 %=10 %
40
30
Sedang = .100 %=75 %
40
6
Rendah = .100 %=15 %
40

Tingkat Kedisiplinan Siswa

15%
10%

75%

Tinggi Sedang Rendah

Gambar 2 (Sumber: Dokumen Penulis)

Dari diagram lingkaran di atas, dapat diketahui bahwa 75% siswa


memiliki tingkat kedisiplinan sedang, 15% siswa memiliki tingkat

19
kedisiplinan rendah, dan hanya 10% siswa yang memiliki tingkat
kedisiplinan yang tinggi.

Untuk jarak rumah siswa, menurut Siti Kholifah dalam skripsinya, jarak
dibagi menjadi 3 kategori. Yaitu, jauh, sedang, dan dekat.

Jarak Kategori

>4 Km Jauh

4 Km Sedang

<4 Km Dekat

Tabel 5

Gambar 3 (Sumber: Data Kuisioner)

Menurut data dari diagram lingkaran di atas, sebanyak 57,5%


responden menjawab jarak rumah mereka ke sekolah lebih dari 4 Km, dan
40% lainnya menjawab jarak rumah mereka kurang dari 4 Km. Berdasarkan
keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden memiliki

20
jarak rumah ke sekolah lebih dari 4 Km. Di mana jarak lebih dari 4 Km
tergolong sebagai jarak yang cukup jauh.

Bab V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh antara


jarak rumah ke sekolah dengan kedisiplinan siswa. Kesimpulan ini didapat
dari hasil perhitungan tingkat kedisiplinan siswa serta dengan melihat rata-
rata jarak rumah mereka. Siswa yang rumahnya jauh dari sekolah
kemungkinan disiplinnya ada, karena beberapa actor, salah satu contohnya
ketika mereka akan berangkat sekolah. Siswa yang rumahnya jauh harus
berpacu dengan waktu, tidur tidak larut, bangun lebih awal, agar tidak
terlambat datang ke sekolah. Sementara siswa yang rumahnya dekat dengan
sekolah, cenderung santai dan tidak terlalu memikirkan tentang
kedisiplinan.

5.2 Saran

Penelitian ini masih memerlukan aspek pendukung, diantaranya


orang tua, sekolah, dan guru. Tanpa adanya dukungan dari tiga hal tersebut,
kemungkinan untuk meningkatkan rasa disiplin siswa sangatlah kecil.

21
1. Untuk orang tua sebaiknya menanamkan sifat disiplin kepada anaknya
sejak masih usia dini. Seperti mengajarkan anak untuk mengatakan
TMT (Tolong, Maaf, Terimakasih), memerintahkan anak untuk tidur
tidak lewat dari jam 10 malam, dan mengajarkan anak untuk selalu
bangun pagi.
2. Untuk lingkungan sekolah dan guru agar merangkul siswanya untuk
bersikap disiplin. Menciptakan lingkungan yang ramah, dan
menyenangkan. Menerapkan peraturan yang dapat memunculkan rasa
kedisiplinan siswa. Serta bersikap tegas terhadap siswa yang melanggar
peraturan.

Daftar Pustaka

Mallary M. Collins, dan Don H. Fontenelle, Mengubah Perilaku Siswa;


Pendekatan Positif, (Jakarta: Gunung Agung Mulia, 1992), hlm. 217.
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hlm.4
Team Ensiklopedi Nasional, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 4,
(Jakarta: Cipta Adi Pustaka), hlm. 371.
Soegarda Poerbakawatja dan Harahap, op.cit. hlm. 214.
Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis; Apakah Pendidikan
Masih Diperlukan, (Bandung: Mandar Maju, 1992), hlm. 261.

https://lektur.id/arti-disiplin/ (diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.28


WIB).
https://kbbi.web.id/lambat (diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.30
WIB).
https://bayuarsadinata.wordpress.com/2015/07/16/peraturan-adalah-2/
(diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.32 WIB).

22
https://kbbi.web.id/jarak (diakses tanggal 05 Februari 2020 pukul 12.40
WIB).
https://amp.kompas.com/edukasi/read/2018/06/05/22040311/ini-alasan-
kemendikbud-jalankan-sistem-zonasi (diakses tanggal 06 Februari 2020
pukul 12.13 WIB).

Lampiran

I. Tabel Angket Responden


Nomor Pernyataan
Inisial Skor Skor
No.
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 15 16 17 18 19
2 X x2
4 0
1 ACDW 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 2 5 4 4 4 3 4 5 2 5 77 5929
2 SLK 1 1 1 3 3 3 3 4 1 2 4 5 4 3 3 3 2 3 1 4 54 2916
3 AF 5 3 2 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 4 4 5 1 5 5 5 85 7225
4 KR 4 4 5 3 4 3 3 4 3 2 1 4 2 3 4 3 4 4 3 3 66 4356
5 DMR 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 78 6084
6 NNS 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 78 6084
7 DES 5 3 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 80 6400
8 FPZ 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 5 2 4 73 5329
9 AAR 4 3 3 5 5 3 5 4 4 3 3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 84 7056
10 DZH 4 5 5 4 4 3 4 3 4 1 5 4 4 4 3 3 2 5 3 4 74 5476
11 IDI 4 4 3 1 5 4 5 3 4 3 5 3 4 4 4 5 3 5 3 5 77 5929
12 MA 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 1 77 5929
13 FFS 4 2 3 4 4 4 4 5 2 4 3 2 4 5 4 3 5 3 3 5 73 5329
14 ZDH 3 2 5 2 2 2 2 2 3 1 1 3 2 2 3 3 2 1 2 1 44 1936
15 AIB 3 2 1 5 4 3 4 5 4 4 2 5 5 2 4 4 4 5 3 4 73 5329
16 ARH 2 3 3 2 3 2 3 5 2 2 3 4 4 3 4 4 3 5 3 5 65 4225
17 AQAD 3 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 3 5 4 5 81 6561
18 KRF 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 1 4 4 4 68 4624

23
19 AWPF 5 1 1 2 4 4 5 5 2 1 1 5 3 3 3 4 2 1 1 2 55 3025
20 IHN 3 4 5 5 3 3 5 5 3 3 2 5 3 2 4 4 4 5 5 5 78 6084
21 AN 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 5 4 4 5 4 5 79 6241
22 REB 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 91 8281
23 NAH 5 4 5 5 4 4 5 5 2 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 83 6889
24 ASP 3 3 4 1 3 3 4 5 4 4 4 4 2 4 3 5 3 4 3 3 69 4761
25 FRD 3 3 5 2 5 3 3 5 5 4 3 1 2 2 5 5 3 4 4 1 68 4624
26 ES 5 2 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 80 6400
27 MDA 5 2 4 4 4 4 5 5 4 1 3 1 4 3 5 3 3 5 3 3 71 5041
28 HSPK 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 96 9216
29 YALS 4 3 5 2 3 1 2 5 5 1 3 5 4 2 4 3 3 1 2 3 61 3721
30 DKD 2 2 2 1 2 2 3 5 3 3 3 5 3 1 2 3 3 5 1 3 54 2916
31 NA 4 3 5 4 4 5 4 4 3 2 3 4 5 4 4 4 2 5 3 5 77 5929
32 RRA 4 2 4 4 4 4 4 5 4 2 2 1 4 3 4 4 4 5 4 5 73 5329
33 ZRN 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 3 4 75 5625
34 AIS 3 1 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 75 5625
35 FM 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 5 5 3 5 4 2 5 4 4 73 5329
36 MSBD 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 94 8836
37 AA 3 1 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 62 3844
38 AMA 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 84 7056
39 MRR 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 95 9025
40 FLP 5 2 5 1 4 3 5 5 4 4 5 1 4 4 3 3 3 5 1 5 72 5184
74 5642
Rata-rata

II. Gambar Diagram Soal Responden

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai