Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SANIA BERLIANA RAMADANI

KELAS : X MM 2
NO. ABSEN : 19

1. Contoh cerita hikayat:


Malim Deman

Dikisahkan dahulu hiduplah seorang yatim piatu bernama Malim


Demam. Demi bertahan hidup sehari-hari dirinya bekerja di ladang milik
pamannya. Tidak jauh dari ladang milik pamannya tersebut, tinggallah
seorang janda bernama Mandeh Rubiah. Mandeh sangat baik pada Malim
dan menggapnya sebagai anak sendiri.
Setiap malam, Mandeh mengirim perbekalan untuk Malim saat
menjaga ladang di malam hari. Suatu malam, Malih merasa haus dan ingin
meminta seteguk air pada Mandeh. Namun saat di perjalanan, dirinya malah
menemukan kolam yang letaknya ada di belakang rumah Mandeh. Pada
kolam tersebut, Malim melihat ada 7 bidadari sedang mandi.
Malim pun menemukan 7 selendang milik ketujuh bidadari yang tergeletak
tak jauh dari tempat ia berdiri. Diam-diam Malim sengaja mengambil salah
satu selendang tersebut lalu menyimpannya. Ternyata selendang tersebut
merupakan milik putri bungsu. Putri itu sedih karena tidak bisa pulang ke
asal tempatnya.
Malim menghibur putri tersebut dan mengajaknya tinggal dengan
Mandeh Rubiah sampai diangkat anak oleh janda tersebut. Malim pun
menjadi sering berkunjung ke kediaman Mandeh Rubiah. Keseringan
bertemu akhirnya keduanya jatuh cinta dan menikah. Dari pernikahan itupun
keduanya mempunyai anak bernama Sutan Duano.
Namun, kehidupan pernikahan mereka tidak lama bahagia. Malim
sering tidak pulang ke rumah dan gemar berjudi. Setiap malam, putri bungsu
menangis dan sedih meratapi kelakuan suaminya. Suatu ketika dia
menemukan selendangnya saat berbenah. Ia pun menyuruh seseorang untuk
pergi mencari suaminya dengan membawa selendang tersebut.
Namun Malih tetap tak mau pulang. Putri bungsu pun nekat ke khayangan
bersama putranya. Suatu hari Malim pulang dengan rasa sesal karena tidak
menemukan anak istrinya di rumah.
2. Nilai – nilai kehidupan yang ada dalam hikayat:
Nilai sosial :
Hendaknya kita selalu bersikap tolong menolong kepada sesama.
Karena manusia itu adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan dari orang lain.
Nilai moral :
Sesuatu yang dimulai dengan hal yang buruk pasti akan berakhir
dengan hal yang buruk pula. Seperti perilaku yang dilakukan oleh deman
ketika mencuri salah satu selendang dari bidadari itu, meski mereka sempat
saling suka dan menikah pada akhirnya akan tetap berpisah. Bahkan
berpisahnya disebabkan oleh hal yang tidak baik.
Nilai moral :
Janganlah kita melakukan hal yang semulanya memberikan kita
kepuasan tapi berdampak buruk bagi kehidupan kita. Sperti yang terjadi
kepada deman, dia suka mabuk mabukan, berjudi, hingga tidak pernah
pulang ke rumah. Sehingga dia ditinggalkan oleh dewi bungsu beserta
anaknya.
3. Nilai kehidupan yang sesuai dengan kehidupan saat ini:
Berdasarkan hikayat di atas, nilai kehidupan yang sesuai dengan
kehidupan saat ini adalah “Sesuatu yang dimulai dengan hal yang buruk pasti
akan berakhir dengan hal yang buruk pula.” Contohnya adalah apabila ada
pejabat yang menggelapkan uang rakyat / melakukan tindakan korupsi. Suatu
saat nanti pasti akan tetap terungkap. Dan yang pasti, dia akan tetap
mendapatkan hukuman atas perilaku yang telah dilakukannya. Bisa hukuman
di dunia ataupun hukuman di akhirat.
4. Rangkuman teks hikayat:
Malim Deman
Suatu hari ada seorang yatim piatu bernama Malim Deman. Ia bekerja
di ladang milik pamannya untuk bertahan hidup. Tidak jauh dari kebun, ada
rumah seorang janda bernama Mandeh Rubiah. Ia bersikap sangat baik sekali
kepada Malim Deman.
Hingga suatu hari saat Malim Deman ingin meminta air di rumah
Mandeh, ia melihat ada 7 orang bidadari yang sedang mandi di danau
belakang rumah Mandeh. Malin pun berinisiatif untuk mengambil salah satu
selendang bidadari itu. Yang ternyata milik Dewi Bungsu. Dewi Bungsu pun
sangat sedih karena kehilangan selendangnya. Malim Deman pun berusaha
menenangkannya dan membawanya ke rumah Mandeh Rubiah. Di sana Dewi
Bungsu diangkat menjadi anak oleh Mandeh Rubiah.
Karena sering bertemu, Dewi Bungsu dan Malim pun saling memiliki
rasa suka dan memutuskan untuk menikah. Pernikahan mereka ini dianugrahi
seorang anak yang bernama Sutan Duono. Beberapa hari Malim tidak pernah
pulang ke rumah. Dewi Bungsu pun mencoba mencari dimana keberadaan
Malim. Ternyata, Malim tengah asik berjudi dan mabuk- mabukan.
Dewi Bungsu sudah lelah tidak suka dengan sikap Malim yang seperti
itu. Hinga akhirnya, Dewi Bungsu memutuskan untuk kembali ke tempat
asalnya bersama anaknya. Pada saat pulang ke rumah, malim demam di buat
kaget karena ketidak beradaan istri dan anaknya.

Anda mungkin juga menyukai