Anda di halaman 1dari 8

Afina Rizky Prameswari

03

X MIPA 4

TUGAS AB2

Menunjukkan Relevansi Nilai dalam Hikayat

Petunjuk!

1. Bacalah teks Hikayat Si Miskin!


2. Tunjukkan relevansi nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut dengan kehidupan
sekarang!
3. Kerjakan pada tabel tang telah tersedia!
4. Unggah tugas kalian dalam bentuk file pdf!

Hikayat Si Miskin

Karena kutukan Batara Indra, raja keindraan beserta istrinya jatuh miskin, melarat, dan terlunta-
lunta di Kerajaan Antah Berantah yang diperintah oleh Maharaja Indra Dewa. Setiap hari si Miskin
mencari sisi-sisa makanan yang sudah dibuang orang di tempat-tempat sampah. Apabila penduduk
melihatnya, mereka beramai-ramai menghina, memukul, dan mengusir si Miskin suami-istri itu,
sehingga badannya luka-luka. Sedih hati si Miskin sepanjang hari dan tidak berani masuk kampung
karena takut dipukul atau dilempari batu. Diambilnya daun-daun muda untuk dimakan dan untuk
pengobat luka di tubuhnya. Demikianlah pengalaman dan penderitaan mereka sepanjang hari.

Ketika mengandung 3 bulan, istrinya mengidamkan buah mempelam (sejenis mangga) yang tumbuh
di halaman istana raja. Dimintanya agar suaminya (si Miskin) meminta buah mempelam itu kepada
raja. Mendekat kampung saja suaminya tidak berani, apalagi hendak menghadap raja minta buah
mempelam itu. Dengan sedih dan meratap istrinya memohon supaya suaminya mau meminta
mempelam raja itu. Karena kasihan kepada istrinya si Miskin mencoba meminta mempelam itu.

Tiada disangka-sangka, raja sangat bermurah hati dan memberikan mempelam yang diminta si
Miskin. Buah lain seperti nangka pun diberi raja. Penduduk kampung yang melihatnya jatuh kasihan
dan bermurah hati memberi si Miskin kue dan juadah (kue basah). Mungkin berkat tuah anak.yang
dikandung istrinya juga hal yang demikian itu terjadi.

Pada hari baik, setelah cukup bulannya, istri si Miskin melahirkan seorang putra yang sangat elok
parasnya. Anak itu diberi nama Marakermah yang artinya anak dalam penderitaan.

Ketika si Miskin menggali tanah untuk memancangkan tiang atap tempat berteduh, tergali olehnya
taju (topi mahkota) yang penuh berhias emas. Dengan kehendak Yang

Mahakuasa, terjadilah sebuah kerajaan lengkap dengan alat, pegawai, pengawal, dan sebagainya di
tempat itu. Si Miskin menjadi rajanya dengan nama Maharaja Indra Angkasa dan istrinya menjadi
permaisuri dengan nama Ratna Dewi. Kerajaan itu mereka namakan Puspa Sari.

Kerajaah Puspa Sari terkenal ke mana-mana. Pemerintahannya baik, rakyatnya aman, damai,
makmur, dan sentosa. Tiada lama kemudian lahirlah pula adik Marakermah yang diberi nama Nila
Kesuma. Bertambah mashurlah kerajaan Puspa Sari dan bertambah pula iri hati Maharaja Entah
Berantah.

Kemudian tersiar kabar, bahwa Maharaja Indra Angkasa mencari ahli nujum untuk mengetahui
peruntungan kedua anaknya kelak. Kesempatan ini dipergunakan Maharaja Indra Dewa. Semua ahli
nujum dikumpulkannya dan dihasutnya supaya mengatakan kepada Indra Angkasa bahwa
Marakermah dan Nila Kesuma akan mendatangkan mala petaka dan akan menghancurkan kerajaan
Puspa Sari. Semua ahli nujum mengatakan seperti yang dihasutkan oleh Maharaja Indra Dewa.

Mendengar kata-kata ahli nujum itu sangatlah murka Maharaja Indra Angkasa. Marakermah dan
adiknya hendak dibunuhnya. Permaisuri Ratna Dewi menangis tersedu-sedu, memelas dan
memohon kepada suaminya supaya kedua putranya jangan dibunuh. Ia tak tahan hati melihat kedua
anaknya diperlakukan demikian. Dimohonnya kepada suaminya supaya dibiarkan saja kemana
perginya mereka. Sambil disepak dan diterjang, pergilah kedua anak itu mengembara tanpa tujuan.
Sesaat setelah mereka pergi, kerajaan Puspa Sari terbakar habis, semuanya musnah.

Sampai di kaki bukit, berteduhlah Marakermah dengan adiknya, Nila Kesuma, di bawah sebatang
pohon dalam keadaan lapar. Tertangkaplah oleh Marakermah seekor burung yang sedang hinggap di
dekatnya. Karena lapar, mereka hendak memakan burung itu, dan berusaha hendak memasaknya
lebih dahulu. Datanglah mereka ke pondok seorang petani hendak minta api untuk membakar
burung itu. Tiba-tiba mereka ditangkap petani karena dituduh hendak mencuri. Keduanya
dilemparkan ke laut dan diterjang ombak ke sana kemari. Nila Kesuma akhirnya terdampar di pantai
dan ditemukan oleh Raja Mengindra Sari, putra mahkota kerajaan Palinggam Cahaya. Nila Kesuma
dibawa ke istana, kemudian dipersunting raja Mangindra Sari, menjadi permaisurinya dengan gelar
Putri Mayang Mengurai.

Marakermah dibawa arus dan terdampar di pangkalan (tempat mandi di pantai) nenek gergasi
(raksasa tua). Kemudian ia diambil dan dimasukkan dalam kurungan di rumahnya. Kebetulan di situ
telah dikurung pula Putri Raja Cina bernama Cahaya Khairani yang tertangkap lebih dahulu. Mereka
ini akan dijadikan santapan sang gergasi.

Sebuah kapal besar menghampiri perahu mereka dan mereka ditangkap lalu dimasukkan ke kapal.
Nahkoda kapal jatuh cinta kepada Cahaya Khairani. Cahaya Khairani dipaksa

masuk ke kamar nakhoda dan Marakermah dilemparkan ke laut. Kapal meneruskan pelayarannya.

Dalam keadaan terapung-apung, setelah kapal berlayar jauh Marakermah ditelan seekor ikan nun
(ikan yang sangat besar). Ikan itu terdampar di pangkan Nenek Kebayan. Seekor

burung rajawali terbang di atas pondok Nenek Kebayan dan memberitahukan supaya perut ikan nun
yang terdampar di pantai itu ditoreh (dibuka) hati-hati, karena di dalamnya ada seorang anak raja.
Petunjuk burung itu diikuti Nenek Kebayan dan setelah perut ikan nun ditoreh, keluarlah
Marakermah dari dalamnya. Mereka sama-sama senang dan gembira. Lebih-lebih Nenek Kebayan
yang mendapatkan seorang putra yang baik budi.

Marakermah tinggal di rumah Nenek Kebayan dan sehari-hari turut membantu membuat karangan
bunga untuk dijual dan dikirim ke negeri lain. Dan cerita Nenek Kebayan tahulah Marakermah,
bahwa permaisuri kerajaan tempat tinggal mereka bernama Mayang Mengurai yang tidak lain
daripada seorang putri yang dibuang ke laut oleh seorang petani ketika hendak mencari api untuk
membakar seekor burung bersama kakaknya. Yakinlah Marakermah bahwa putri itu sesungguhnya
adiknya sendiri.
Kebetulan Cahaya Khairani maupun Mayang Mengurai sangat menyukai karangan bunga Nenek
Kebayan yang sebenarnya Marakermahlah yang merangkainya. Pada suatu ketika dicantumkannya
namanya dalam karangan bunga itu. Dari nama itu Cahaya Khairani dan Nila Kesuma mengetahui
bahwa Marakermah masih hidup. Bertambah dalam cinta Cahaya Khairani kepada kekasihnya.
Demikian juga Nila Kesuma bersama suaminya, berkemauan keras untuk segera mencari kakaknya,
Marakermah, ke rumah Nenek Kebayan itu.

Betapa gembira mereka atas pertemuan itu tak dapat dibayangkan. Dengan mudah pula
Marakermah bersama iparnya, Raja Palinggam Cahaya, dapat menemukan tempat Cahaya Khairani
disembunyikan oleh nakhoda kapal. Setelah Cahaya Khairani ditemukan, dan ternyata ia belum
ternoda oleh sang nakhoda, maka dilangsungkanlah acara pernikahan antara Marakermah dengan
Cahaya Khairani, dan nakhoda yang menggoda Cahaya Khairani dibunuh di Kerajaan Palinggam
Cahaya.

Marakermah bersama Cahaya Khairani kemudian pergi ke tempat ayah-bundanya yang telah jatuh
miskin di Puspa Sari. Dengan kesaktiannya, Puspa Sari yang telah lenyap itu diciptakannya kembali
menjadi kerajaan yang lengkap dengan isinya di daratan Tinjau Maya, yaitu Mercu Indra. Kemudian
ia dinobatkan di sana menggantikan mertuanya.

JUDUL: Hikayat Si Miskin

Kutipan Teks Nilai Relevansi Keterangan


dengan
Kehidupan
Sekarang
Ya Tidak

Karena kutukan Batara Indra, raja Nilai Sosial : ✔ menghina, memukul,


keindraan beserta istrinya jatuh Penduduk dan mengusir orang
miskin, melarat, dan terlunta-lunta menghina, miskin yang mencari
di Kerajaan Antah Berantah yang memukul, dan sisa makanan yang
diperintah oleh Maharaja Indra mengusir orang sudah dibuang ditempat
Dewa. Setiap hari si Miskin mencari miskin yang sampah sudah tidak
sisi-sisa makanan yang sudah mencari sisa relevan lagi dengan
dibuang orang di tempat-tempat makanan yang masyarakat masa
sampah. Apabila penduduk sudah dibuang kini.Masyarakat saat ini
melihatnya, mereka beramai-ramai ditempat ketika melihat orang
menghina, memukul, dan mengusir sampah. mencari makanan
si Miskin suami-istri itu, sehingga ditempat sampah
badannya luka-luka. Sedih hati si cenderung tidak
Miskin sepanjang hari dan tidak mempermasalahkan
berani masuk kampung karena takut itu,bahkan sebagian
dipukul atau dilempari batu. orang malah menolong
Diambilnya daun-daun muda untuk dengan membantu
dimakan dan untuk pengobat luka di memberikan makanan.
tubuhnya. Demikianlah pengalaman
dan penderitaan mereka sepanjang
hari.
Ketika mengandung 3 bulan, istrinya
mengidamkan buah mempelam Nilai Moral : ✔ Dalam masyarakat
(sejenis mangga) yang tumbuh di Si miskin sekarang mayoritas
halaman istana raja. Dimintanya mencoba suami yang baik akan
agar suaminya (si Miskin) meminta meminta menuruti permintaan
buah mempelam itu kepada raja. mempelam istrinya yang sedang
Mendekat kampung saja suaminya kepada raja mengidam.
tidak berani, apalagi hendak untuk istrinya
menghadap raja minta buah yang sedang
mempelam itu. Dengan sedih dan mengidam
meratap istrinya memohon supaya karena kasihan.
suaminya mau meminta mempelam
raja itu. Karena kasihan kepada
istrinya si Miskin mencoba meminta
mempelam itu.

Tiada disangka-sangka, raja sangat



bermurah hati dan memberikan Nilai Sosial : Dalam masyarakat
mempelam yang diminta si Miskin. Raja dan sekarang juga masih
Buah lain seperti nangka pun diberi penduduk banyak orang yang
raja. Penduduk kampung yang kampung perduli dengan sesama
melihatnya jatuh kasihan dan bermurah hati yang membutuhkan
bermurah hati memberi si Miskin kepada si miskin dengan memberikan
kue dan juadah (kue basah). dan memberikan makanan,walaupun juga
Mungkin berkat tuah anak.yang makanan. ada orang yang bersikap
dikandung istrinya juga hal yang acuh kepada sesama
demikian itu terjadi. yang sedang kesusahan.

Pada hari baik, setelah cukup Nilai Budaya : Cerita tersebut sudah
bulannya, istri si Miskin melahirkan Ketika menggali ✔ tidak relevan lagi
seorang putra yang sangat elok tanah si miskin dengan kehidupan masa
parasnya. Anak itu diberi nama menemukan topi kini. Kejadian seperti itu
Marakermah yang artinya anak mahkota yang kecil sekali
dalam penderitaan. berhias emas kemungkinannya
Ketika si Miskin menggali tanah dan muncul dialami oleh orang biasa
untuk memancangkan tiang atap kerajaan lengkap karena cerita tersebut
tempat berteduh, tergali olehnya dengan alat, lebih masuk
taju (topi mahkota) yang penuh pegawai, kepemahaman cerita
berhias emas. Dengan kehendak pengawal, dan zaman dahulu.
Yang Mahakuasa, terjadilah sebuah sebagainya di
kerajaan lengkap dengan alat, tempat itu.
pegawai, pengawal, dan sebagainya
di tempat itu. Si Miskin menjadi
rajanya dengan nama Maharaja
Indra Angkasa dan istrinya menjadi
permaisuri dengan nama Ratna
Dewi. Kerajaan itu mereka namakan
Puspa Sari.
Kerajaah Puspa Sari terkenal ke Nilai Moral : ✔ Dalam kehidupan
mana-mana. Pemerintahannya baik, Upaya sekarang masih banyak
rakyatnya aman, damai, makmur, menghasut orang yang menghasut
dan sentosa. Tiada lama kemudian orang lain ataupun memfitnah
lahirlah pula adik Marakermah yang dengan cara orang lain karena
diberi nama Nila Kesuma. memfitnah tingginya keiirian yang
Bertambah mashurlah kerajaan Marakermah dan dimiliki.Seharusnya kita
Puspa Sari dan bertambah pula iri Nila Kesuma tidak boleh menjelekan
hati Maharaja Entah Berantah. Karena sifat iri orang lain demi
Kemudian tersiar kabar, bahwa yang dimiliki kesuksesan pribadi.Kita
Maharaja Indra Angkasa mencari Maharaja. boleh iri terhadap
ahli nujum untuk mengetahui kesuksesan orang lain
peruntungan kedua anaknya kelak. hanya untuk motivasi
Kesempatan ini dipergunakan supaya kita bisa sama
Maharaja Indra Dewa. Semua ahli sama sukses.
nujum dikumpulkannya dan
dihasutnya supaya mengatakan
kepada Indra Angkasa bahwa
Marakermah dan Nila Kesuma akan
mendatangkan mala petaka dan
akan menghancurkan kerajaan
Puspa Sari. Semua ahli nujum
mengatakan seperti yang dihasutkan
oleh Maharaja Indra Dewa.

Mendengar kata-kata ahli nujum itu Nilai Moral : ✔ Pada zaman sekarang
sangatlah murka Maharaja Indra Orang tua yang masih banyak orang tua
Angkasa. Marakermah dan adiknya murka terhadap yang lebih mempercayai
hendak dibunuhnya. Permaisuri anaknya karena orang lain daripada
Ratna Dewi menangis tersedu-sedu, mempercayai anaknya sendiri.
memelas dan memohon kepada tuduhan yang Sehingga mereka
suaminya supaya kedua putranya diberikan kepada mampu berbuat kejam
jangan dibunuh. Ia tak tahan hati anak tersebut. sampai mengusir
melihat kedua anaknya diperlakukan anaknya dari
demikian. Dimohonnya kepada rumah.Seharusnya tidak
suaminya supaya dibiarkan saja langsung mengambil
kemana perginya mereka. Sambil keputusan begitu saja
disepak dan diterjang, pergilah tetapi menyelidiki dan
kedua anak itu mengembara tanpa mencari tau kebenaran
tujuan. Sesaat setelah mereka pergi, yang terjadi.
kerajaan Puspa Sari terbakar habis,
semuanya musnah.

Sampai di kaki bukit, berteduhlah Nilai Sosial : Menangkap orang yang


Marakermah dengan adiknya, Nila Petani mentuduh ✔ dianggap pencuri dan
Kesuma, di bawah sebatang pohon Marakermah dan membuang kelaut
dalam keadaan lapar. Tertangkaplah adiknya sebagai sudah tidak relevan
oleh Marakermah seekor burung pencuri dan dengan kehidupan
yang sedang hinggap di dekatnya. membuangnya zaman sekarang.Karena
Karena lapar, mereka hendak kelaut. pada zaman sekarang
memakan burung itu, dan berusaha orang tidak langsung
hendak memasaknya lebih dahulu. menangkap orang yang
Datanglah mereka ke pondok tidak melakukan
seorang petani hendak minta api kesalahan apa apa ,
untuk membakar burung itu. Tiba- melainkan melihat dulu
tiba mereka ditangkap petani karena tindakan tindakan yang
dituduh hendak mencuri. Keduanya dilakukan. Jika tindakan
dilemparkan ke laut dan diterjang yang dilakukan salah
ombak ke sana kemari. Nila Kesuma maka akan diurus
akhirnya terdampar di pantai dan permasalahan tersebut
ditemukan oleh Raja Mengindra dengan hukuman yang
Sari, putra mahkota kerajaan pantas.
Palinggam Cahaya. Nila Kesuma
dibawa ke istana, kemudian
dipersunting raja Mangindra Sari,
menjadi permaisurinya dengan gelar
Putri Mayang Mengurai.

Marakermah dibawa arus dan Nilai Sosial : Cerita tersebut sudah



terdampar di pangkalan (tempat Menolong tidak relevan dengan
mandi di pantai) nenek gergasi seseorang yang kehidupan zaman
(raksasa tua). Kemudian ia diambil ditelan ikan dan sekarang Karena
dan dimasukkan dalam kurungan di masih berada mustahil sekali jika
rumahnya. Kebetulan di situ telah didalamnya. orang yang sudah
dikurung pula Putri Raja Cina ditelan ikan besar dan
bernama Cahaya Khairani yang masih hidup dalam
tertangkap lebih dahulu. Mereka ini perut. Secara logika
akan dijadikan santapan sang manusia yang ada
gergasi.Sebuah kapal besar dalam perut ikan tidak
menghampiri perahu mereka dan bisa bernafas dengan
mereka ditangkap lalu dimasukkan baik karena ikan hidup
ke kapal. Nahkoda kapal jatuh cinta diair sedangkan
kepada Cahaya Khairani. Cahaya manusia membutuhkan
Khairani dipaksa masuk ke kamar udara untuk bernafas.
nakhoda dan Marakermah
dilemparkan ke laut. Kapal
meneruskan pelayarannya.
Dalam keadaan terapung-apung,
setelah kapal berlayar jauh
Marakermah ditelan seekor ikan
nun (ikan yang sangat besar). Ikan
itu terdampar di pangkan Nenek
Kebayan. Seekor
burung rajawali terbang di atas
pondok Nenek Kebayan dan
memberitahukan supaya perut ikan
nun yang terdampar di pantai itu
ditoreh (dibuka) hati-hati, karena di
dalamnya ada seorang anak raja.
Petunjuk burung itu diikuti Nenek
Kebayan dan setelah perut ikan nun
ditoreh, keluarlah Marakermah dari
dalamnya. Mereka sama-sama
senang dan gembira. Lebih-lebih
Nenek Kebayan yang mendapatkan
seorang putra yang baik budi.

Marakermah tinggal di rumah Nilai Moral : ✔ Dalam zaman sekarang


Nenek Kebayan dan sehari-hari Membantu perilaku tolong
turut membantu membuat karangan nenek kebayan menolong masih
bunga untuk dijual dan dikirim ke untuk membuat diterapkan dalam
negeri lain. Dan cerita Nenek karangan bunga. kehidupan
Kebayan tahulah Marakermah, bermasyarakat.
bahwa permaisuri kerajaan tempat
tinggal mereka bernama Mayang
Mengurai yang tidak lain daripada
seorang putri yang dibuang ke laut
oleh seorang petani ketika hendak
mencari api untuk membakar seekor
burung bersama kakaknya. Yakinlah
Marakermah bahwa putri itu
sesungguhnya adiknya sendiri.

Kebetulan Cahaya Khairani maupun Nilai sosial : Dalam zaman sekarang



Mayang Mengurai sangat menyukai Mencari kakak hampir semua orang
karangan bunga Nenek Kebayan kandung yang jika kehilangan salah
yang sebenarnya Marakermahlah sudah lama satu anggota keluarga
yang merangkainya. Pada suatu terpisahkan. yang di sayang maka
ketika dicantumkannya namanya akan berusaha untuk
dalam karangan bunga itu. Dari mencarinya.
nama itu Cahaya Khairani dan Nila
Kesuma mengetahui bahwa
Marakermah masih hidup.
Bertambah dalam cinta Cahaya
Khairani kepada kekasihnya.
Demikian juga Nila Kesuma bersama
suaminya, berkemauan keras untuk
segera mencari kakaknya,
Marakermah, ke rumah Nenek
Kebayan itu.

Betapa gembira mereka atas Nilai sosial : Dibelahan dunia


pertemuan itu tak dapat Melaksanakan ✔ manapun seseorang
dibayangkan. Dengan mudah pula pernikahan akan melangsungkan
Marakermah bersama iparnya, Raja menyebabkan pernikahan jika sudah
Palinggam Cahaya, dapat mempererat dipertemukan dengan
menemukan tempat Cahaya hubungan jodohnya.
Khairani disembunyikan oleh kekerabatan dan
nakhoda kapal. Setelah Cahaya
Khairani ditemukan, dan ternyata ia menimbulkan
belum ternoda oleh sang nakhoda, kerukunan.
maka dilangsungkanlah acara
pernikahan antara Marakermah
dengan Cahaya Khairani, dan
nakhoda yang menggoda Cahaya
Khairani dibunuh di Kerajaan
Palinggam Cahaya

Marakermah bersama Cahaya Nilai Budaya : ✔ Cerita tersebut tidak


Khairani kemudian pergi ke tempat Menciptakan relevan dengan
ayah-bundanya yang telah jatuh kembali kerajaan kehidupan sekarang
miskin di Puspa Sari. Dengan yang telah karena pada zaman
kesaktiannya, Puspa Sari yang telah runtuh menjadi sekarang mustahil sekali
lenyap itu diciptakannya kembali kerajaan yang seseorang memiliki
menjadi kerajaan yang lengkap lengkap dengan kesaktian untuk
dengan isinya di daratan Tinjau isinya di daratan mendirikan kerajaan.
Maya, yaitu Mercu Indra. Kemudian Tinjau Maya
ia dinobatkan di sana menggantikan menggunakan
mertuanya. kesaktiannya.

Anda mungkin juga menyukai