Anda di halaman 1dari 5

A.

Tentukanlah unsur intrinsik Hikayat Indera Bangsawan

1. Tema
Kerajaan, Kerja keras Syah Peri dan Indera Bangsawan dalam menghadapi musuh yang
akhirnya menjadi keuntungan bagi mereka.

2. Plot
Dari Syah Peri
- Syah Peri bertemu mahligai, naik ke atasnya dan melihat gendang tergantung. Ia
memukulnya dan keluarlah Puteri Ratna Sari, sang puteri menceritakan sebab ia berada di
dalam gendang itu.
Bukti = “Beberapa lama di jalan sampailah ia kepada suatu taman dan bertemu sebuah
mahligai. Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah gendang tergantung. Gendang itu
dibukanya dan dipukulnya. Tiba – tiba ia terdengar orang yang melarangnya memukul
gendang itu. Lalu, diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun
keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan
oleh Garuda. Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu
cembul. Di dalam cembul yang lain, ialah perkakas dan dayang-dayangnya.”

Dari Indera Bangsawan


- Indera Bangsawan memberikan susu harimau beranak muda dari neneknya. Susu itu
diperaskan kepada mata Tuan Puteri dan akhirnya sembuh. Lalu, Indera Bangsawan
mendengar keluh kesah serta pengumuman dari Raja Kabir yang memotivasi ia untuk
menyelamatkan Tuan Puteri dengan bantuan neneknya.
Bukti = “Sementara itu Indera Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa
(neneknya) dan menunjukkannya kepada raja. Tabib berkata itulah susu harimau yang
sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke mata Tuan Puteri. Setelah genap tiga kali
diperaskan oleh tabib, Tuan Puteri pun sembuhlah. Adapun setelah Tuan Puteri sembuh,
baginda tetap bersedih, Baginda harus menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa, raksasa
laki – laki apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan
daya upaya. Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginda
berkata kepada sembilan anak raja bahwa yang mendapat jubah Buraksa akan menjadi
suami Puteri. Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indera Bangsawan.”

3. Penokohan :
a. Protagonis
-Syah Peri
 Tokoh ini berserah pada Tuhan, pantang menyerah, pemberani, dan suka menolong
sesama.
Bukti = “Maka, ia pun menyerahkan dirinya kepada AllahSubhanahuwata’ala dan berjalan
dengan sekuat – kuatnya.”
= “ Dengan segera, Syah Peri mengeluarkan dayang – dayang itu. Tatkala Garuda itu
datang. Garuda itu dibunuhnya.”
-Indera Bangsawan
 Tokoh ini pandai, pemberani, pantang menyerah dan suka menolong sesama.
Bukti = “Indera Bangsawan segera membawa lari puteri dan mengambil jubah Buraksa.”
= Indera Bangsawan dapat membunuh Buraksa dengan ramuan daun-daunan yang
didapat dari neneknya

b. Antagonis
- Raksasa Garuda
 Tokoh ini jahat, menyerang negeri Puteri Ratna Sari
Bukti = “Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda.”

-Buraksa
 Tokoh ini berwatak jahat, sadis, dan pemarah.
Bukti = “Baginda harus menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki
apabila ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya.”s

c. Tirtagonis
- Indera Bungsu
 Sabar dalam menghadapi ujian dan selalu berdoa memohon berkat dari Tuhan agar
dikaruniai putra.
Bukti :   “…. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah
kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan
bersalin dua orang putra laki-laki….”
- Tuan Puteri Sitti Kendi
 Sabar dalam menghadapi ujian dan selalu berdoa memohon berkat dari Tuhan agar
dikaruniai putra.  Sayang dan perhatian terhadap kedua putranya; Kedua putranya
dididik dengan baik sehingga tumbuh dengan dengan akhlak dan perilaku yang baik.
Bukti = “Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah
kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan
bersalin dua orang putra laki-laki.”
= “Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan
dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula
mengaji kitab usul, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan”.
- Raja Kabir
 Tokoh ini mudah menyerah, pasif, dan menjadi penghubung antara Indera
Bangsawan dan Buraksa.
Bukti = “ Baginda harus menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa, raksasa laki-laki apabila
ingin seluruh rakyat selamat dari amarahnya. Baginda sudah kehilangan daya upaya.”

-Raksasa (Nenek)
 Tokoh ini suka menolong, ikhlas dan rendah hati.
Bukti = “Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indera Bangsawan.”

-Puteri Ratna Sari


 Tokoh ini berwatak jujur dan menjadi korban dalam cerita.
Bukti = “Puteri Ratna Sari menerangkan bahwa negerinya telah dilahkahkan oleh Garuda.”

-Puteri Kemala Sari


 Tokoh ini pasrah keadaan dan menjadi korban dalam cerita.”
Bukti = Ia mau dijadikan upeti oleh ayahnya.
d. Periperal
- Orang yang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin
 Tokoh ini menambah kesan indah pada cerita.
Bukti = “Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membada doa qunut dan sedekah
kepada fakir dan miskin.”
- Mualim Sufian
 Tokoh ini religius dan menambah kesan indah pada cerita.
Bukti = “Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan
dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian.”
- Dayang – dayang
 Tokoh ini menambah kesan indah pada cerita.
Bukti = “Di dalam cembul yang lain ialah perkakas dan dayang – dayangnya.”
- Inang pengasuh
 Tokoh ini menambah kesan indah pada cerita.
Bukti = “Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai
suami istri dihadap oleh segala dayang – dayang dan inang pengasuhnya.”
- 9 orang anak raja
 Tokoh ini mempunyai niat buruk, berwatak pembohong dan menjadi penambah
kesan pada cerita.
Bukti = “Melihat Buraksa tak berdaya, mereka mengambil selimut Buraksa dan segera
menghadap Raja. Mereka hendak mengatakan kepada Raja bahwa selimut Buraksa sebagai
jubah Raksasa.”
- Para ahli nujum
 Tokoh ini menambah kesan indah pada cerita.
Bukti = “Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang
dapat menyembuhkan penyakit itu.”
- Tabib
 Tokoh ini membantu proses penyembuhan Puteri Kemala Sari dan menambah kesan
indah pada cerita.
Bukti = “Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya. Diperaskannya susu harimau ke
mata Tuan Puteri.”
- Rakyat
 Tokoh ini menambah kesan indah pada cerita.
Bukti = “Mereka malu kalau sampai niat buruknya berbohong diketahui oleh raja dan
rakyatnya.”

4. Latar :
a. Waktu
-Sepanjang hari
- Siang
Bukti = “Mereka masuk ke hutan keluar hutan, naik gunung turun gunung, masuk rimba
keluar rimba, menuju arah matahari hidup.”
- Hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri
Bukti = “Hatta Raja mengumumkan hari pernikahan Indera Bangsawan dan Puteri.”
b. Suasana
- Mencekam
Bukti = “Maka datang suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam
kabut, gelap gulita,….”

- Senang
Bukti = “Maka baginda pun terlalu amat sukacita…”

- Sedih
Bukti = “Adapun setelah Tuan Puteri sembuh, baginda pun tetap bersedih.”

c. Tempat
-Negeri Kobat Syahrial
Bukti = “Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat
Syahrial.
-Hutan
Bukti = “ … masuk hutan, keluar hutan…”
-Gunung
Bukti = “…naik gunung, turun gunung….”
-Taman
Bukti = “Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu taman dan bertemu sebuah
mahligai.”
-Padang
Bukti = “Ia sampai di suatu padang yang terlalu luas.”
-Negeri Antah Berantah
Bukti = “Raksasa itu menjadi neneknya dan menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang
berada di Negeri Antah Berantah yang diperintah oleh Raja Kabir.”

5. Tokoh (sebutkan nama


tokoh yg ada didlm
Hikayat tsb).
- Indera Bungsu
- Puteri Sitti Kendi
- Orang yang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin
- Syah Peri
- Indera Bangsawan
- Mualim Sufian
- Puteri Ratna Sari
- Dayang – dayang
- Inang pengasuh
- Garuda
- Raksasa (Neneknya)
- Raja Kabir
- Puteri Kemala Sari
- Buraksa
- 9 orang anak raja
- Rakyat
- Para Ahli Nujum
- Tabib

6. Amanat
- Pantang menyerah terhadap segala rintangan yang ada
- Selalu berserah diri pada Tuhan dan berusaha melakukan yang terbaik
- Melakukan apa yang diperintahkan orangtua dengan hati ikhlas

B. Tentukanlah unsur ekstrinsik Hikayat Indera Bangsawan.


1. Nilai Ketuhanan
(Metafisika)
Dalam hikayat ini, terdapat nilai ketuhanan yang dibuktikan dengan sikap berpasrah
kepada Allah, melakukan pembacaan doa qunut, serta membagikan sedekah kepada
fakir miskin. Terdapat juga ajaran mengaji kitab usul, tafsir dan segala hal yang berbau
keagamaan.
Bukti = “Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membada doa qunut dan sedekah
kepada fakir dan miskin.”
= “Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan
dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula
mengaji kitab usul, ilmu hikmat..”
2. Nilai Sosial
Di hikayat ini, ada nilai sosial yakni solidaritas yang tinggi dan sikap saling menolong
antar sesama.
Bukti = “Setelah teduh hujan ribut, mereka saling mencari.”
= Syah Peri menolong Puteri Ratna Sari dari Garuda dan Indera Bangsawan menolong
Puteri Kemala Sari dari Buraksa.
3. Nilai Budaya
Dalam hikayat ini, memang benar pada zaman dulu, masih ada kepercayaan terhadap
akan kesaktian benda. Selain itu, Raja biasanya melakukan sayembara perjodohan untuk
puteri mereka.
Bukti = “Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya pun kembali seperti dahulu kala.”
= “Ditambahkannya bahwa Raja Kabir mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat
membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok
parasnya itu.”
4. Nilai Jalan Hidup.
Dalam hikayat ini, nilai yang bias diambil adalah pantang menyerah, berusaha dan
melakukan yang terbaik.
Bukti = Sepanjang cerita tersebut.

Anda mungkin juga menyukai