● Merupakan Kerajaan Hindu pertama dan tertua di Indonesia, meskipun bercorak Hindu namun terdapat percampuran kebudayaan Hindu dan kebudayaan asli Indonesia ● Terletak di Muara Kaman (di hulu sungai Mahakam), Kalimantan Timur ● Nama-nama Raja Kutai diantaranya Kundugga, Asmawarman dan Mulawarman ● Kegiatan ekonomi masyarakat Kutai antara lain dengan peternakan, pertanian dan perdagangan ● Bukti arkeologis adalah prasasti yang ditulis diatas tujuh buah yupa (tugu batu) KERAJAAN TARUMANEGARA ( 358M – 669M )
● Berdiri sekitar abad ke-4
● Merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa, terletak di wilayah Jawa Bagian Barat. ● Kerajaan Tarumanegara adalah Kerajaan Hindu beraliran Wisnu ● Sumber sejarah diketahui dari prasasti-prasasti catatan seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien. ● Kehidupan masyarakat Tarumanegara mata pencahariannya adalah bertani dan berdagang. Barang yang diperdagangkan adalah cula badak, kulit penyu dan perak. ● Untuk memajukan bidang pertanian, adanya pembangunan irigasi (Sungai Gomati) dengan cara menggali sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak (±11 km). Saluran itu berfungsi sebagai irigasi juga untuk mencegah bahaya banjir. KERAJAAN SRIWIJAYA ( 670 M – 1025 M )
● Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari atau maritim.
Berdiri sekitar akhir abad ke-7 ● Kerajaan Sriwijaya bercorak agama Budha, bahkan sempat menjadi tempat pembelajaran agama Budha. ● Berlokasi di Muara Takus, Palembang, pada masa kejayaan berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara. ● Raja yang terkenal adalah Balaputradewa yang berkuasa sekitar pertengahan abad 9 dan membawa Sriwijaya ke masa kejayaannya. ● Kerajaan Sriwijaya berakhir melalui serangan dari Kerajaan Jawa, pada puncaknya saat Kerajaan Majapahit. KERAJAAN SUNDA ( 932 M– 1579 M )
● Berdiri sekitar abad ke-7
● Merupakan kerajaan penerus dari kerajaan Tarumanegara yang terpisah menjadi Sunda dan Galuh. ● Kerajaan Sunda bercorak Hindu ● Berlokasi di Bogor Jawa Barat, pada masa kejayaannya wilayah meliputi Banten, Jakarta, Jawa Baratdan Jawa Tengah. ● Raja yang terkenal adalah Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi. ● Kerajaan Sunda berakhir melalui serangan serangan dari Kerajaan Banten dan gabungan pasukan kerajaan Demak-Cirebon yang pada saat itutelak bercorak islam yang juga sebagai kerajaan bawahan Sundapada abad 16 Masehi. KERAJAAN KALINGGA (594 M – 695 M)
● Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorek Hindu-Budha yang
pertama muncul di pantai utara Jawa Tengah pada abad ke-6 M, bersamaan dengan kedatuan Sriwijaya, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. ● Ibukota kerajaan tidak di ketahui, tetapi diperkirakan ada di suatu daerah antara Pekalongan dan Jepara saat ini. ● Berdasarakan catatan dari zaman Dinasti Tang menyebutkan bahwa sejak tahun 674, Rakyat Ho-ling diperintah oleh penguasa perempuan yang disebut Hsi-mo (Ratu Shima). ● Belum ditemukan temuan berupa prasasti atau catatan sejarah sezaman mengenai keberadaan Kerajaan Kalingga secara pasti.. KERAJAAN GALUH ( 670 M – 1482 M )
● Kerajaan Galuh adalah kerajaan bercorak Hindu di Indonesia,
yang wilayahnya terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Cisarayu juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. ● Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Carita Parahiyangan, suatu naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. ● Kerajaan Galuh berakhir dari Kerajaan Mataram Islam karena saat itu seluruh raja Jawa diturunkan statusnya menjadi kebupatian oleh Mataram. KERAJAAN MATARAM KUNO ( 732 M – 1016 M )
● Berdiri pada pertengahan abad ke-8
● Di perintah oleh dua dinasti, yaitu dinasti Sanjaya (Hindu) dan dinasti Syailendra (Buddha) ● Sumber sejarah diperoleh dari prasasti peninggalannya seperti prasasti Canggal, prasasti Kalasan, prasasti Ligor, prasasti Nalanda, prasasti Klurak, dan prasasti Mantyasih. ● Kehidupan politik diwarnai dengan pemerintahan dua dinasti yang silih berganti. ● Berdasarkan prasasti Canggal, diketahui Mataram Kuno mula- mula diperintah oleh Raja Sanna, kemudian digantikan Raja Sanjaya yang bijaksana. ● Setelah Raja Sanjaya, Mataram Kuno diperintah oleh Rakai Panangkaran. ● Rakai Panangkaran mendukung adanya perkembangan agama Buddha. Ia membangun sebuah candi di Kalasan untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta agama Buddha. ● Mataram Kuno terpecah menjadi dua namun perpecahan itu tidak berlangsung lama dan dapat dipersatukan kembali dengan adanya perkawinan Rakai Pikatan (keluarga Sanjaya) dengan Pramodhawardhani (keluarga Syailendra). ● Pada masa pemerintahan Pikatan-Pramodhawardani, wilayah Mataram berkembang luas, meliputi Jawa Tengah dan Timur. ● Dyah Balitung memerintah pada tahun 898-911 M yang membawa Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan ● Raja Daksa memerintah tahun 910–919 M, ● Raja Tulodong memerintah tahun 919–924 M, ● Sri Maharaja Rakai Wawa memerintah tahun 924 - 929 M. ● Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur setelah meletusnya Gunung Merapi dan penyerangan oleh Kerajaan Sriwijaya. ● Kehidupan ekonomi masyarakat bersumber dari pertanian dan juga mengembangkan kehidupan maritim dengan memanfaatkan aliran sungai Bengawan Solo. ● Bidang kebudayaan, Keluarga Sanjaya yang beragama Hindu meninggalkan candi-candi seperti kompleks Candi Dieng, kompleks Candi Gedongsongo dan Candi Prambanan. Keluarga Syailendra yang beragama Buddha meninggalkan stupa seperti Borobudur, Mendut, dan Pawon. KERAJAAN PANJALU KADIRI ( 1042 M– 1222 M )
Merupakan salah satu kerajaan hasil pembelahan yang juga
didirikan oleh Airlangga. Kerajaan ini dipimpin oleh wangsa Isyana dan berpusat di Dahanapura, disingkat Daha adalah nama kota kuno di masa lalu yang menjadi bagian dari wilayah Kediri saat ini. Setelah Airlangga wafat (1049 M), terjadi perang antara Janggala dan Panjalu (Kediri) yang berakhir dengan kekalahan Janggala yang kemudian mempersatukan perpecahan antara Panjalu dan Jenggala. Raja-raja yang memerintah di Kediri: ⊙ Jayawarsa, ⊙ Jayabaya, Kehidupan ekonomi ⊙ Sarwewara, ⊙ Hasil utama pertanian ⊙ Gandara, adalah beras. ⊙ Kameswara, ⊙ Pelayaran armada laut ⊙ Kertajaya. Kediri yang cukup tangguh. ⊙ Benda-benda yang diperdagangkan : emas, perak, gading, kayu cendana, dan hasil bumi lainnya. Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa Jayabaya. Tahun 1135 M Jayabaya berhasil memadamkan kekacauan itu dibuktikan adanya prasasti Hantang yang memuat tulisan panjalu jayati (panjalu menang).
Kekuasaan Kediri berakhir pada masa
Kertajaya. Pada masa Kertajaya terjadi pertentangan Perkembangan seni karena Raja berlaku sombong dan berani melanggar adat. Para Brahmana mencari Ditulisnya kitab sastra : perlindungan kepada Ken Arok (penguasa ⊙ Kitab Baratayuda, di Tumapel). ⊙ Kitab Kresnayana, Pada tahun 1222 M, Ken Arok menyerang ⊙ Kitab Smaradahana, dan mengalahkan Kediri. ⊙ Kitab Lubdaka KERAJAAN SINGHASARI ( 1222 M – 1292 M )
● Kerajaan Singhasari adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. ● Sumber sejarah diperoleh dari Kitab Pararaton, Kitab Negara Kertagama dan beberapa prasasti, seperti Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala, dan Mula-Malurung. ● Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kediri yang dikuasai oleh seorang akuwu (kepala daerah) bernama Tunggul Ametung. ● Kemudian digulingkan dari kekuasaannya oleh Ken Arok (bawahan Tunggul Ametung) dan menjadi akuwu baru. ● Pada saat Ken Arok menguasai Tumapel, di kerajaan Kediri terjadi perselisihan antara Raja Kertajaya dan para Brahmana. Atas dukungan para Brahmana, Ken Arok melakukan serangan ke Kediri. Perang melawan Kediri meletus di desa Ganter dan Kediri berhasil dikalahkan. ● Ken Arok mendirikan kerajaan Singhasari dan menjadi raja pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. ● Kerajaan Singhasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Kertanegara. ● Kertanegara berhasil memperluas kekuasaan ke beberapa daerah diantaranya Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang. ● Pada tahun 1275 M tentara Kerajaan melakukan Ekspedisi Pamalayu untuk menggoyahkan kerajaan Sriwijaya, dan juga bertujuan untuk menahan serbuan tentara Mongol pimpinan Kaisar Kubilai Khan yang melakukan perluasan wilayah di Asia Tenggara. ● Kubhilai Khan mengirim armada Mongol ke Pulau Jawa untuk menaklukkan Kertanegara. Sebagai persiapan Kertanegara mengirimkan bala tentaranya ke luar Jawa. Perang ini tidak terjadi karena Kertanegara telah meninggal 1292 M akibat serangan dari Jayakatwang (keturunan Raja Kediri). ● Kehidupan ekonomi Kerajaan Singhasari bersumber dari pertanian dan perdagangan. KERAJAAN MAJAPAHIT ( 1293 M – 1527 M )
Majapahit berdiri sekitar tahun 1293M dan dianggap sebagai kerajaan
Hindu-Buddha yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Sumber sejarah : ⊙ Kitab Pararaton, ⊙ Kitab Sutasoma, ⊙ Kitab Negarakertagama. ⊙ Prasasti Gunung Butak, ⊙ Prasasti Kudadu, ⊙ Prasasti Blambangan, ⊙ Prasasti Langgaran.
Munculnya Kerajaan Majapahit erat hubungannya dengan keruntuhan
Kerajaan Singhasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara yang berhasil meloloskan diri dan mendapat pertolongan dari Arya Wiraraja (Bupati Sumenep) agar mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diberi tanah di hutan Tarik dekat Mojokerto. Daerah tersebut kemudian diberi nama Majapahit. ⊙ Raden Wijaya menyusun kekuatan untuk menyerang balik Jayakatwang dengan bantuan tentara Mongol, akan tetapi Raden Wijaya juga berbalik menyerang Pasukan Mongol. ⊙ Keberhasilan mengalahkan Jayakatwang dan menghancurkan tentara Mongol menghantarkan Raden Wijaya menjadi pengusa di Jawa Timur dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Perkembangan Kemaharajaan Majapahit, bermula di Trowulan,
Majapahit, Jawa Timur, pada abad ke-13, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk (tahun 1350 – 1389 M) yang dibantu dibantu oleh Gajah Mada. Menurut kitab Nagarakertagama, daerah kekuasaan Majapahit Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam bidang ekonomi, Majapahit berkembang menjadi negara agraris dan negara maritim. Sebagai negara agraris, Majapahit terletak di daerah pedalaman dan dekat dengan aliran sungai sangat cocok untuk pertanian dengan hasil utamanya adalah beras. Untuk meningkatkan pertanian, dilakukan pembuatan saluran pengairan, bendungan, dan pemanfaatan lahan pertanian secara bergiliran. Sebagai negara maritim, Majapahit memiliki armada laut yang kuat sehingga mampu mengawasi seluruh perairan di Nusantara. Beberapa kota pelabuhan pusat perdagangan pada zaman Majapahit, antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban.