Anda di halaman 1dari 18

KERAJAAN KEDIRI

 Anastasya Puti Rachmatiah


 Ardha Prisa
 Hanan Tazkya
Iftitachul Maghfira A
 Maudina Khaerani
Rauzatul Ulfah
 Seruni Kusuma Ningrum
Tiara Permatasari
Fitria Permatasari
DAFTAR ISI

 Letak
 Corak Dan Tahun Berdirinya
 Sumber Sejarah
 Kehidupan Sosial
 Golongan Golongan Masyarakat
 Kehidupan Ekonomi
 Kehidupan Politik
 Raja-raja
 Peninggalan
 Runtuhnya Kediri
 Hal Unik
 Referensi
LETAK

Kerajaan Kediri
atau Panjalu, adalah
sebuah kerajaan yang
terdapat di Jawa
Timur antara tahun
1042-1222. Kerajaan
ini berpusat di
kota Daha, yang
terletak di sekitar kota
Kediri sekarang.
CORAK DAN TAHUN
BERDIRINYA
Kerajaan kediri bercorakkan hindu-budha dan
berdiri pada abad ke-12, kerajaan ini merupakan
bagian dari kerajaan mataram kuno
Sumber Sejarah
Prasasti
o Prasasti Sirah Keting (1104
M),
o Prasasti yang ditemukan di
Tulungagung dan Kertosono o Prasasti Ngantang
o Prasasti Jaring (1181 M)
o Prasasti Kamulan (1194
M),
Sumber Sejarah
Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Seperti Kronik Cina bernama
Kediri sebagian besar Chu fan Chi karangan Chu ju
diperoleh dari berita Cina. kua (1220 M). Buku ini
Berita Cina ini merupakan banyak mengambil cerita
kumpulan cerita dari para dari buku Ling wai tai ta
pedagang Cina yang (1778 M) karangan Chu ik
melakukan kegiatan fei. Kedua buku ini
perdagangan di Kerajaan menerangkan keadaan
Kediri. Kerajaan Kediri pada abad
ke-12 dan ke-13M.
KEHIDUPAN SOSIAL KERAJAAN KEDIRI
Kehidupan sosial kemasyarakatan Kerajaan Kediri terdapat dalam kitab Ling-Wai-Tai-Ta
yang disusun oleh Chou Ku-Fei pada tahun 1178 M.

Kehidupan sosial masyarakat Kediri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat
masyarakat hidup tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih,
dan rapi, dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kediri
telah memakai kain sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman
dan damai maka seni dapat berkembang antara lain kesasastraan yang paling maju adalah
seni sastra.

Contoh karya sastra kerajaan kediri :


• kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya (Mpu Panuluh)
• kitab Simaradahana (Mpu Darmaja)
• kitab Lubdaka dan Wertasancaya (Mpu Tan Akung)
• kitab Kresnayana (Mpu Triguna)
• kitab Sumanasantaka (Mpu Monagun)
GOLONGAN GOLONGAN DALAM
MASYARAKAT KEDIRI

a. Golongan masyarakat pusat (kerajaan),


yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja
dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
b. Golongan masyarakat thani (daerah),
yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat
atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).
C. Golongan masyarakat non pemerintah,
yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai
kedudukan dan hubungan dengan pemerintah
secara resmi atau masyarakat wiraswasta.
KONDISI EKONOMI KERAJAAN
KEDIRI
Perekonomian Kediri bersumber atas usaha
perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal
sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan
demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kediri
cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan
memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya
dibayar dengan hasil bumi. Keterangan ini diperoleh
berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.
KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN
KEDIRI
Mapanji Garasakan memerintah tidak lama. Ia digantikan Raja Mapanji
Alanjung (1052 – 1059 M). Mapanji Alanjung kemudian diganti lagi oleh Sri
Maharaja Samarotsaha. Pertempuran yang terus menerus antara Jenggala dan
Panjalu menyebabkan selama 60 tahun tidak ada berita yang jelas mengenai kedua
kerajaan tersebut hingga munculnya nama Raja Bameswara (1116 – 1135 M) dari
Kediri.

Pada masa itu ibu kota Panjalu telah dipindahkan dari Daha ke Kediri sehingga
kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri. Raja Bameswara
menggunakan lencana kerajaan berupa tengkorak bertaring di atas bulan sabit yang
biasa disebut Candrakapala.
Setelah Bameswara turun takhta, ia digantikan Jayabaya yang dalam masa
pemerintahannya itu berhasil mengalahkan Jenggala. Berturut-turut raja-raja Kediri
sejak Jayabaya sebagai berikut.
Raja-Raja
1. Raja Jayabaya (1135 M – 1159 M) 2. Raja Saweswara (1159 – 1169 M)
Raja Jayabaya menggunakan lencana Pengganti Jayabaya adalah Raja
kerajaan berupa lencana Saweswara. Tidak banyak
Narasingha. Kemenangannya atas yang diketahui mengenai raja
peperangan melawan Jenggala ini sebab terbatasnya
diperingatinya dengan
peninggalan yang ditemukan.
memerintahkan Mpu Sedah
menggubah kakawin Bharatayudha. Ia memakai lencana kerajaan
Karena Mpu Sedah tidak sanggup berupa Ganesha.
menyelesaikan kakawin tersebut,
Mpu Panuluh melanjutkan dan
menyelesaikannya pada tahun 1157
M. Pada masa pemerintahannya ini,
Kediri mencapai puncak kejayaan.
Raja-Raja
3. Raja Kameswara (1182 – 1185 M) Raja Kertajaya (1185 – 1222 M)
Setelah beberapa waktu, tidak ada Pada masa pemerintahan Kertajaya,
berita yang jelas mengenai raja terjadi pertentangan antara para
Kediri akhirnya muncul brahmana dan Raja Kertajaya. Hal
Kameswara. Pada masa ini terjadi karena para brahmana
pemerintahannya ini ditulis kitab menolak menyembah raja yang
Kakawin Smaradahana oleh Mpu menganggap dirinya sebagai
Darmaja yang berisi pemujaan dewa. Para brahmana lalu
terhadap raja, serta kitab Lubdaka meminta perlindungan pada Ken
dan Wretasancaya yang ditulis Arok. Kesempatan ini digunakan
oleh Mpu Tan Alung. Kitab Ken Arok untuk memberontak
Lubdaka bercerita tentang seorang terhadap Kertajaya. Pada tahun
pemburu yang akhirnya masuk 1222 M terjadi pertempuran
surga dan Wretasancaya berisi hebat di Ganter dan Ken Arok
petunjuk mempelajari tembang
berhasil mengalahkan Kertajaya.
Jawa Kuno
Peninggalan
1. Candi Penataran 2. Archa Buddha Vajrasattva

• Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng


barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada
Arca Buddha Vajrasattva ini
ketinggian 450 meter dpl. Dari prasasti yang tersimpan di bagian berasal dari zaman Kerajaan
candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga
dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut Kediri (abad 10/11). Dan
digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja
Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415 sekarang merupakan Koleksi
Museum für Indische Kunst,
Berlin-Dahlem, Jerman.
3. Prasasti Kamulan 4. Prasasti Jaring

Prasasti Kamulan ini berada di Desa


Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur.
Prasasti Kamulan ini berada di Desa Prasasti ini dibuat dan dikeluarkan pada
Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur. masa pemerintahan Raja Kertajaya,
Prasasti ini dibuat dan dikeluarkan pada tahun 1194 Masehi, atau 1116
pada masa pemerintahan Raja Caka. Melalui prasasti ini disebutkan
Kertajaya, pada tahun 1194 Masehi, bahwa hari jadi dari Kabupaten
atau 1116 Caka. Melalui prasasti ini Trenggalek sendiri tepatnya pada hari
disebutkan bahwa hari jadi dari Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.
Kabupaten Trenggalek sendiri tepatnya
pada hari Rabu Kliwon, tanggal 31
Agustus 1194.
RUNTUHNYA KEDIRI
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada masa pemerintahan Kertajaya ,
terjadi pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya telah
melanggar agama dan memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana
meminta perlindungan Ken Arok , akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi
pertempuran di desa Ganter, pada tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat
mengalahkan Kertajaya, pada masa itu menandai berakhirnya kerajaan Kediri.

Setelah berhasil mengalahkan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di


bawah pemerintahan Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden
Wijaya, berhasil meloloskan diri ke Madura. Karena perilakunya yang baik, Jayakatwang
memperbolehkan Raden Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat
tinggalnya. Pada tahun 1293, datang tentara Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan
untuk membalas dendam terhadap Kertanegara. Keadaan ini dimanfaatkan Raden Wijaya
untuk menyerang Jayakatwang. Ia bekerjasama dengan tentara Mongol dan pasukan
Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja untuk menggempur Kediri. Dalam perang
tersebut pasukan Jayakatwang mudah dikalahkan. Setelah itu tidak ada lagi berita tentang
Kerajaan Kediri.
HAL UNIK

-Terjadinya pertentangan karena kertajaya melanggar kaum brahmana untuk


beragama dan menyembahnya sebagai dewa

-Raja Jayabaya terkenal bisa meramal (ahli nujum). Dalam ramalannya,


Jayabaya meramalkan akan munculnya ratu adil yang akan memerintah
Indonesia.
REFERENSI

http://ilhamblogindonesia.blogspot.com/2013/08/10-benda-benda-dan-bangun
an-peningalan.html
http://haristepanus.wordpress.com/masa-hindu-buddha/kerajaan-kediri/
http://diamoparti.blogspot.com/2012/06/kehidupan-sosial-kerajaan-kediri.html
http://kerajaan-singasari.blogspot.com/2013/10/sejarah-awal-berdirinya-keraja
an-kediri.html
http://suwandi-sejarah.blogspot.com/2010/09/kerajaan-kadiri.html

Anda mungkin juga menyukai