Oleh :
Kelompok 5
Febrina
Gladies
Rangga
Rachel
LATAR BELAKANG
Kerajaan Kediri (Kerajaan Panjalu) adalah
sebuah kerajaan dengan corak Hindu-Budha.
Kerajaan yang berdiri pada tahun 1042 ini
merupakan bagian dari kerajaan yang lebih
besar, yaitu Kerajaan Mataram Kuno (Wangsa
Isyana), dan pusat kerajaannya terletak di tepi
sungai Brantas yang merupakan jalur
pelayaran besar pada masa itu.
Berdirinya Kerajaan Kediri
Pada tahun 1019, Airlangga berhasil naik menjadi raja Medang Kamulan. Saat sedang memerintah,
Airlangga berhasil mengembalikan kewibawaan Medang Kamulan dan akhirnya memindahkan pusat
pemerintahannya ke Kahuripan. Pada tahun 1041, Airlangga memerintahkan kerajaan untuk dibagi menjadi
dua bagian. Pembagian itu dilakukan oleh Mpu Bharada, Brahmana yang terkenal sakti. Dua kerajaan yang
terbelah tadi lalu dikenal sebagai Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dan dipisahkan oleh gunung
Kawi dan Sungai Brantas. Kejadian ini kemudian dikisahkan dalam prasasti Mahasukbya, serat Calon Arang,
dan kitab Negarakertagama. Meskipun tujuan awal Airlangga memecah kerajaan menjadi dua adalah agar
tidak ada perebutan kekuasaan, pada praktiknya kedua putra Airlangga tetap bersaing bahkan setelah
mereka masing-masing diberi kerajaan sendiri.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada perkembangan selanjutnya
Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga. Dengan demikian
di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan kerajaan tersebut, selain
ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra. Dan yang banyak menjelaskan tentang
kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan
Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Raja-Raja Kerajaan Kediri
Sri Samarawijaya, merupakan putra Airlangga yang namanya ditemukan dalam
prasasti Pamwatan (1042).
Sri Jayawarsa, berdasarkan prasasti Sirah Keting (1104). Tidak diketahui dengan
(1161).
Sri Aryeswara, berdasarkan prasasti Angin (1171).
Prasasti Kamulan
Prasasti ini berisi tentang peristiwa
dikalahkannya musuh oleh Kediri di
istana Katang-Katang.
Prasasti Padelegan
Prasasti ini dibuat oleh Raja
Kameshwara guna mengenang rasa
bakti penduduk Padelegan pada
raja.
Prasasti Panumbangan
Prasasti ini berisi tentang pemberian
anugerah raja buat penduduk
Panumbangan sebab telah mengabdi
kepada rakyat.
Prasasti Talan
Prasasti ini berisi tentang diberikannya
hak istimewa oleh raja kepada
penduduk Desa Talan dengan cara
membebaskan rakyat dari pajak.
Prasasti Ceker
Prasasti ini berisi tentang anugerah
raja nan diberikan kepada penduduk
Desa Ceker sebab telah mengabdi
buat kemajuan Kediri.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH