Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri yang juga disebut Kerajaan Panjalu adalah sebuah kerajaan beserta corak Hindu-
Budha.kerajaan ini adalah bagian dari kerajaan mataram kuno, serta sentra kerajaannya terletak di tepi sungai
Brantas tepatnya di kota Daha yang terletak di sekitar kota Kediri. Pusat kerajaan ini adalah jalur pelayaran
akbar pada masa itu. Sejarah Kerajaan Kediri banyak diketahui orang lantaran insiden pemberontakan oleh
Ken Arok.
 Perkembangan Politik
Kehidupan politik pada bagian awal dikerajaan awal dikerajaan Kediri ditandai dengan perang saudara
antara Samarawijaya yang berkuasa di panjalu dan panji Garasakan yang berkuasa di Jenggala. Mereka
tidak dapat hidup berdampingan pada tahun 1052M terjadi peperangan perebutan kekuasaan diantara
kedua belah pihak. Pada tahap pertama Panji Garasakan dapat
 Sosial dan Budaya
 Ekonomi
 Masa Berakhirnya Kerajaan
Kerajaan Panjalu-Kadiri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan dalam Pararaton dan
Nagarakretagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih melawan kaum brahmana yang kemudian
meminta perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan
Tumapel yang merupakan daerah bawahan Kadiri. Perang antara Kadiri dan Tumapel terjadi dekat desa Ganter.
Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya. Dengan demikian berakhirlah masa Kerajaan
Kadiri, yang sejak saat itu kemudian menjadi bawahan Tumapel atau Singhasari. Setelah Ken Arok
mengalahkan Kertajaya, Kadiri menjadi suatu wilayah di bawah kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat
Jayasabha, putra Kertajaya sebagai bupati Kadiri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama
Sastrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranya, yaitu Jayakatwang. Jayakatwang memberontak
terhadap Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara, karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya
dikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali
Kerajaan Kadiri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang dilancarkan oleh
pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.

 Bukti Peninggalan
1. Prasasti Padlegan

2. Prasati Panumbangan

3. Prasasti Hantang/ngantang
4. Prasasti Talan

5. Prasasti Desa Jepun

Prasasti Kamulan Prasasti Kamulan ditemukan di Desa Kamulan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti
ini dibuat pada tahun 1116 Saka (1194 M) tepat pada masa kepemimpinan Raja Kertajaya. Isi prasasti ini
adalah keterangan berdirinya Kabupaten Trenggalek, yakni pada Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194. 2.
Prasasti Galunggung Prasasti Galunggung ditemukan di Rejotangan, Tulung Agung. Prasasti yang memiliki
dimensi 160x80x75 cm ini bertuliskan huruf Jawa Kuno dengan total 20 baris, kendati begitu aksara yang
terpahat dalam prasasti ini sudah sangat sulit dibaca. Hanya bagian tahunnya saja yang masih dapat diketahui,
yaitu bertuliskan tahun 1123 Saka. 3. Prasasti Jaring Prasasti Jaring adalah prasasti yang dibuat pada tanggal
19 November 1181. Isi dari prasasti ini adalah keterangan tentang pengabulan keinginan penduduk dukuh
Jaring melalui senapatinya, Sarwajala. Keinginan tersebut berupa suatu harapan yang belum diwujudkan raja
sebelumnya. Dalam prasasti Jaring, diketahui bahwa para pejabat kediri memilki gelar atau sebutan
menggunakan nama hewan, seperti Lembu Agra, Menjangan Puguh, dan Macan Kuning. 4. Prasasti
Panumbangan Prasasti Panumbang adalah prasasti peninggalan kerajaan Kediri yang dibuat oleh 2 Agustus
1120. Prasasti ini dikeluarkan oleh Maharaja Bameswara. Isinya adalah berupa penetapan desa Panumbang
menjadi sima swatantra (desa bebas pajak). 5. Prasasti Talan Prasasti Talan ditemukan di Desa Gurit, Blitar –
Jawa Timur. Prasasti yang dibuat pada tahun 1058 Saka (1136 Masehi) ini, berisi tentang penetapan masuknya
Desa Talan ke dalam wilayah Panumbang yang bebas pajak. Prasasti ini dilengkapi dengan pahatan
Garudhamukalanca, pahatan berbentuk tubuh manusia bersayap dengan kepala Garuda. Selain prasasti-prasasti
tersebut, kerajaan Kediri juga meninggalkan beberapa prasasti lainnya. Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri
tersebut di antaranya yaitu: Prasasti Sirah Keting berisi tentang pemberian tanah dari Raja Jayawarsa pada
rakyat desa Sirah Keting karena jasa-jasanya terhadap kerajaan Kediri. Prasasti Kertosono berisi tentang
masalah keagamaan. Prasasti ini berasal dari masa kepemerintahan Raja Kameshwara. Prasasti Ngantang
berisi tentang pemberian tanah bebas pajak oleh Jayabaya pada Desa Ngantang karena jasa-jasa rakyat Desa
yang telah mengabdi pada Kerajaan Kediri. Prasasti Padelegan isinya mengenang bakti penduduk Desa
Padelegan pada Raja Kameshwara. Prasasti Ceker berisi tentang anugerah dari raja pada penduduk Desa Ceker
yang telah mengabdi demi kemajuan Kediri.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/05/peninggalan-kerajaan-kediri-candi-prasasti.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Anda mungkin juga menyukai