Anda di halaman 1dari 14

Sejarah

Kerajaan Kediri
By. adewe

Kerajaan
Kediri

Kerajaan Kediri

Kerajaan
Kediri
(Kerajaan
Panjalu)
adalah
sebuah
kerajaan dengan corak HinduBudha. Kerajaan yang berdiri
pada
tahun
1042
ini
merupakan
bagian
dari
kerajaan yang lebih besar,
yaitu Kerajaan Mataram Kuno
(Wangsa Isyana), dan pusat
kerajaannya terletak di tepi
sungai
Brantas
yang
merupakan jalur pelayaran
besar pada masa itu.

Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Berdirinya Kerajaan Kediri


Pada tahun 1019, Airlangga berhasil naik menjadi raja
Medang Kamulan. Saat sedang memerintah, Airlangga
berhasil mengembalikan kewibawaan Medang Kamulan
dan akhirnya memindahkan pusat pemerintahannya ke
Kahuripan. Pada tahun 1041, Airlangga memerintahkan
kerajaan untuk dibagi menjadi dua bagian. Pembagian
itu dilakukan oleh Mpu Bharada, Brahmana yang
terkenal sakti. Dua kerajaan yang terbelah tadi lalu
dikenal sebagai Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu
(Kediri) dan dipisahkan oleh gunung Kawi dan Sungai
Brantas. Kejadian ini kemudian dikisahkan dalam
prasasti Mahasukbya, serat Calon Arang, dan kitab
Negarakertagama.
Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Kehidupan Ekonomi
Kediri merupakan kerajaan agraris
dan maritim. Masyarakat yang hidup
di
daerah
pedalaman
bermata
pencaharian sebagai petani. Hasil
pertanian
di
daerah
pedalaman
Kerajaan Kediri sangat melimpah
karena didukung oleh kondisi tanah
yang subur. Hasil pertanian yang
melimpah memberikan kemakmuran
bagi rakyat.

Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Kehidupan Sosial Budaya


Kondisi masyarakat Kediri sudah teratur.
Penduduknya sudah memakai kain
sampai di bawah lutut, rambut diurai,
serta rumahnya bersih dan rapi. Dalam
perkawinan, keluarga pengantin wanita
menerima maskawin berupa emas.
Orang-orang yang sakit memohon
kesembuhan kepada dewa dan Buddha.

Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Pada zaman Kediri karya sastra berkembang pesat.


Banyak karya sastra yang dihasilkan. Pada masa
pemerintahan
Jayabaya,
raja
pernah
memerintahkan
kepada
Empu
Sedah
untuk
mengubah kitab Bharatayuda ke dalam bahasa Jawa
Kuno. Karena tidak selesai, pekerjaan itu dilanjutkan
oleh Empu Panuluh. Dalam kitab itu, nama Jayabaya
disebut beberapa kali sebagai sanjungan kepada
rajanya. Kitab itu berangka tahun dalam bentuk
candrasangkala, sangakuda suddha candrama
(1079 Saka atau 1157 M). Selain itu, Empu Panuluh
juga menulis kitab Gatutkacasraya dan Hariwangsa.
Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Pada masa pemerintahan Kameswara juga ditulis


karya sastra, antara lain sebagai berikut:
Kitab Wertasancaya, yang berisi petunjuk tentang cara
membuat syair yang baik. Kitab itu ditulis oleh Empu Tan
Akung.
Kitab Smaradhahana, berupa kakawin yang digubah
oleh Empu Dharmaja. Kitab itu berisi pujian kepada raja
sebagai seorang titisan Dewa Kama. Kitab itu juga
menyebutkan bahwa nama ibu kota kerajaannya adalah
Dahana.
Kitab Lubdaka, ditulis oleh Empu Tan Akung. Kitab itu
berisi kisah Lubdaka sebagai seorang pemburu yang
mestinya masuk neraka. Karena pemujaannya yang
istimewa, ia ditolong dewa dan rohnya diangkat ke surga
Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Selain karya sastra tersebut, masih ada karya


sastra lain yang ditulis pada zaman Kediri, antara
lain sebagai berikut :

Kitab Kresnayana karangan Empu Triguna


yang berisi riwayat Kresna sebagai anak
nakal, tetapi dikasihi setiap orang karena
suka menolong dan sakti. Kresna akhirnya
menikah dengan Dewi Rukmini.
Kitab Samanasantaka karangan Empu
Managuna yang mengisahkan Bidadari
Harini yang terkena kutuk Begawan
Trenawindu.
Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Masa Kejayaan Kerajaan


Kediri
Kerajaan Kediri mencapai puncak
kejayaan ketika masa pemerintahan
Raja Jayabaya. Daerah kekuasaannya
semakin meluas yang berawal dari
Jawa Tengah meluas hingga hampir ke
seluruh daerah Pulau Jawa. Selain itu,
pengaruh Kerajaan Kediri juga sampai
masuk ke Pulau Sumatera yang
dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Kejayaan pada saat itu semakin kuat


ketika terdapat catatan dari kronik
Cina yang bernama Chou Ku-fei pada
tahun 1178 M berisi tentang Negeri
paling kaya di masa kerajaan Kediri
pimpinan Raja Sri Jayabaya. Bukan
hanya daerah kekuasaannya saja yang
besar, melainkan seni sastra yang ada
di Kediri cukup mendapat perhatian.
Dengan demikian, Kerajaan Kediri
Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

RuntuhnyaKerajaan Kediri
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada
masa
pemerintahan
Kertajaya
,
terjadi
pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka
menggangap Kertajaya telah melanggar agama
dan memaksa meyembahnya sebagai dewa.
Kemudian kaum Brahmana meminta perlindungan
Ken Arok , akuwu Tumapel. Perseteruan
memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter,
pada tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken
Arok dapat mengalahkan Kertajaya, pada masa
itu menandai berakhirnya kerajaan Kediri.

Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Prasasti Peninggalan Kerajaan Kediri


Sejarah tentang kerajaan Kediri diketahui dari beberapa peninggalan
Kerajaan Kediri, salah satunya dari prasasti Kerajaan Kediri. Berikut
prasasti-prasastinya :
Prasasti Sirah Keting
Prasasti ini berisi tentang pemberian penghargaan berupa tanah dari
Jayawarsa kepada rakyat desa sebab telah berjasa.
Prasasti di Tulungagung dan Kertosono
Kedua prasasti ini berisi tentang masalah keagamaan. Kedua prasasti ini
berasal dari Raja Kameshwara.
Prasasti Ngantang
Prasasti ini berisi tentang pemberian hadiah berupa tanah nan dibebaskan
dari pajak oleh Jayabaya. Prasasti ini ditujukan buat rakyat Desa Ngantang
sebab telah mengabdi buat Kemajuan Kediri

Kerajaan
Kediri

Kehidupan
Ekonomi

Kehidupan
Sosial

Masa
Kejayaan

Runtuh
Kerajaan

Prasasti

Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai