Anda di halaman 1dari 13

ACARA 1

PENGENALAN ALAT EKOLOGI TERESTRIAL DAN IMPLEMENTASI


PENGGUNAANNYA

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TERESTRIAL

Oleh

Tyara Wahyu Wardhani

221810401086

LABORATORIUM EKOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2023
I. Judul : Pengenalan Alat Ekologi Terestrial dan Implementasi
Penggunaannya
II. Tujuan: Mahasiswa mengenal dan mampu mengoperasikan alat
laboratorium yang diperlukan dalam pengambilan data abiotic pada
ekologi terrestrial
III. Metode Praktikum
a. Alat dan Bahan
1. Thermohygrometer 7. Soil Tester
2. Luxmeter 8. Teropong Binokuler
3. Soundlevel meter 9. Clinometer
4. Global Positioning System (GPS) 10. Plot Paralon 1x1 m
5. Anemometer 11. Akuades
6. Auger atau Soil Digger 12. Tissue gulung

b. Cara Kerja

Disiapkan alat-alat ekologi terrestrial yang akan digunakan

Dilakukan pengamatan lingkungan menggunakan alat-alat ekologi


terrestrial

Disebutkan nama, merk, dan fungsi alat tersebut

Dijelaskan cara kerja alat-alat ekologi terestrial


IV. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil

No Nama Alat Merek Gambar Fungsi Sumber


.
1. Thermohygro UNI-T Mengukur suhu https://
meter dan kelembapan karyamandiri
udara techindo.com

2. Luxmeter Extech Mengukur https://


intensitas cahaya www.kucari.
com

3. Soundlevel Benetech Mengukur tingkat https://


meter GM kebisingan suatu javasurveyin
1356 area do.com

4. Global Garmin Mengetahui titik https://


Positioning koordinat, www.garmin.
System ketinggian, serta co.id
(GPS) kemiringan
geografis
5. Anemometer Benetech Mengukur https://
intensitas angin darmasakti.co
m
6. Soil Tester DM-5 Mengukur pH dan https://
kelembapan tanah www.static-
src.com

7. Auger Soil - Mengambil https://pim-


Digger sampel tanah resources.col
eparmer.com

8. Teropong Nikon Pengamatan https://


Binokuler satwa liar teknologisurv
ey.com

9. Clinometer Suunto Mengukur https://


ketinggian objek geomultidigit
al.com

10. Plot paralon Rucika Pengumpulan https://


1x1 m data ekologis smile.oregons
tate.edu

b. Pembahasan
Praktikum ekologi yang dilakukan pada praktikum ini yaitu
pengenalan alat ekologi terestrial serta implementasinya. Ekologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi makhluk hidup yang
memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam lingkungannya baik
lingkungan biotik maupun abiotik (Simon, 2021). Alat yang digunakan
pada praktikum pengenalan alat ekologi terestrial yaitu thermohygrometer,
lux meter, clinometer, soil digger, GPS, anemometer, teropong binokuler,
soundlevel meter, dan plot paralon. Alat-alat ekologi terestial sangat
diperlukan untuk menunjang dan mempermudah aktivitas penelitian di
lapangan.
Thermoygrometer adalah alat yang menggabungkan fungsi
thermometer dalam prinsip kerjanya. Thermometer merupakan alat yang
digunakan unruk mengukur suhu. Thermohygrometer berfungsi untuk
mengukur suhu dan kelembapan udara. Prinsip kerja thermohygrometer
yaitu mengukur perubahan fisik yang terdapat pada sensor akibat terpapar
udara sehingga suhu dan kelembapan relatifnya dapat diketahui. Cara keja
yang perlu dilakukan untuk menggunakan thermohygrometer yaitu
thermohygrometer diletakkan di tempat yang akan diukur suhu dan
kelembapannya, kemudian ditunggu selama 5 menit, setelah itu diamati
skala yang ada pada thermohygrometer. Skala yang terletak dibagian atas
menunjukkan kelembapan, skala bagian bawah menunjukkan suhu udara.
Satuan yang digunakan pada alat thermohygroemeter adalah celcius dan
persen (Pratama et al., 2021).
Hasil yang didapat dari pengukuran thermohygrometer menunjukkan
bahwa kelembapan udara pada pengulangan 1, 2, dan 3 berturut-turut
adalah 59,7%, 62,3%, dan 61,3%. Rata-rata kelembapan yang didapat dari
pengukuran tersebut adalah 61,1%. Menurut Alvi et al (2018) kelembapan
udara ideal sekitar 45% sampai 65%. Tingkat kelembapan melebihi
persentase tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan jamur. Kelembapan
lingkungan yang diukur pada plot adalah normal sesuai dengan literatur.
Suhu udara yang didapat pengulangan 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah
30,40C, 30,20C, dan 29,80C. Rata-rata suhu udara yang didapat dari
pengulangan tersebut yaitu 30,10C. Menurut BMKG (2023), suhu udara
rata-rata udara di Indonesia pada tahun 2022 adalah 27,0 0C. Berdasarkan
literatur tersebut suhu yang didapat pada pengukuran termasuk ke dalam
kategori sedang.
Lux meter adalah alat yang memiliki sensor cahaya yang sangat sensiti
terhadap perubahan jumlah cahaya yang diterima. Lux meter disebut juga
sebagai light meter. Prinsip kerja lux meter yaitu mengukur jumlah cahaya
yang diterima menggunakan sensor cahaya, cahaya tersebut dikonversi ke
arus listrik, arus listrik yang telah diukur kemudian dikonversi lagi ke
satuan lux. Cara kerja yang dilakukan untuk menggunakan lux meter
adalah menekan tombol on, pilih kisaran range (2.000 lux, 20.000 lux,
50.000 lux) yang akan diukur pada tombol range, kemudian sensor cahaya
pada lux meter diarahkan ke permukaan daerah yang akan diukur
intensitas cahayanya, hasil pengukuran yang didapat bisa dilihat pada layar
panel. Lux meter digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Lux
merupakan satuan yang digunakan pada alat ukur lux meter (Marpaung et
al., 2022).
Hasil yang didapat dari pengukuran lux meter menunjukkan bahwa
kelembapan udara pada pengulangan 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 773
lux, 625 lux, dan 1088 lux. Rata-rata intensitas cahaya yang didapat dari
pengulangan tersebut yaitu 828,6 lux. Cahaya berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung terhadap organisme dalam suatu
lingkungan. Contoh pengaruh tidak langsung yaitu pada pertumbuhan dan
perkembangan berbagai organisme di perairan. Cahaya memiliki peran
langsung terhadap fotosintesis tumbuhan (Fauziah et al., 2019).
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan
menentukan kecepatan angin. Anemometer sendiri terdiri dari beberapa
jenis, setiap jenis anemometer memiliki prinsip kerjanya sendiri. Prinsip
kerja cup anemometer memiliki tiga hingga empat cangkir pada rotor yang
berfungsi untuk mendeteksi angin, hot-wire anemometer yang
menggunakan panah yang akan bergerak berdasarkan arah angin, vane
anemometer mengandalkan perubahan suhu kawat untuk menentukan
kecepatan angin, sonic anemometer mengandalkan gelombang ultrasonik
untuk mengetahui kecepatan angin. Cara kerja untuk menggunakan
anemometer yaitu ditekan lama pada tombol on, kemudian diperkirakan
arah angin, genggam anemometer pada tangan kemudian angkat tangan
berdasarkan arah angin, diamkan selama 1 menit, dilakukan sebanyak 3
kali pengulangan agar mendapatkan hasil yang akurat, kemudian dicatat
hasilnya, tekan kedua tombol on dan set secara bersamaan untuk
mematikan alat anemometer. Satuan yang digunakan pada anemometer
adalah meter per second (m/s) (Herlambang et al., 2020).
Hasil yang didapat dari pengukuran anemometer menunjukkan bahwa
kecepatan angin pada pengulangan 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 0,9
m/s, 0,1 m/s, dan 0,8 m/s. Rata-rata kecepatan angin pada pengukuran
tersebut yaitu 0,6 m/s. Kecepatan angin di setiap tempat berbeda-beda
tergantung kondisi lingkungan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan angin yaituu rotasi bumi, perbedaan tekanan atmosfer,
topografi, serta ketinggian tempat. Kecepatan angin pada suatu tempat
dipengaruhi oleh ketinggian tempat tersebut dari permukaan tanah
(Susanto et al., 2015).
Sound level meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kebisingan atau bunyi pada lingkungan. Prinsip kerja sound level meter
adalah mengkonversi energi gelombang suara serta mengukur tekanan
suara relatif terhadap tekanan suara referensi yang diukur dalam skala
logaritmik. Cara kerja untuk menggunakan sound level meter yaitu sound
meter yang akan digunakaan diaktifkan terlebih dahulu, kemudian dipilih
selector pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue atau selector pada
posisi slow untuk jenis kebisingan impulsive atau yang terputus-putus,
selanjutnya dipilih selektor range intensitas kebisingan, ditentukan area
yang akan diukur, diamati selama 1-2 menit, hasil pengukuran yang
diperoleh dapat dilihat pada monitor, setelah itu ditulis hasil pengukuran
dan dihitung rata-rata kebisingannya. Satuan yang digunakan pada alat
sound level meter adalah desibel (dB) (Safitri, 2021).
Hasil yang didapat dari pengukuran soundmeter menunjukkan bahwa
kebisingan lingkungan pada pengulangan 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah
57,1 dB, 61,4 dB, dan 46,8 dB. Rata-rata kebisingan pada pengukuran
yaitu 55,1 dB. Ambang batas kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 adalah 85 dB untuk pekerja yang
sedang bekerja selama 8 jam perhari atau 40 jam perminggu. Kebisingan
diatas 80 dB dapat menyebabkan keluhan yang dapat mengganggu
kesehatan seperti kegelisahan, kejenuhan mendengar, sakit lambung, dan
masalah peredaran darah (Nasution, 2019).
Soil tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH serta
kelembapan tanah. Prinsip kerja soil tester yaitu dengan cara melibatkan
berbagai parameter fisik dan kimia dalam tanah sebagai alat ukur untuk
memberikan informasi tentang kualitas dan kondisi tanah yang akan
diamati. Soil tester umumnya digunakan untuk mengukur berbagai
parameter seperti pH tanah, kadar air tanah, temperature tanah, dan
kandungan nutrisi tanah. Cara kerja untuk menggunakan soil tester yaitu
masukkan ujung tembaga ke dalam tanah, diamkan hingga pH tanah
terbaca (Ariyanto dan Kusriyanto, 2020).
Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi yang terdiri
dari tiga komponen utama yang memiliki fungsi sebagai stasiun di bumi
sebagai pengendali satelit (ground segmen), satelit yang mengorbit bumi
(space segmen), dan perangkat penerima GPS (user segmen). Prinsip kerja
GPS yaitu menggunakan sistem satelit yang mengorbit bumi. Sistem
navigasi satelit ini digunakan sebagai penanda lokasi, waktu, dan
kecepatan objek tertentu. GPS umumnya berfungsi untuk mengetahui titik
koordinat, kemiringan, serta ketinggian geografis (Astro dan Humairo,
2019).
Auger soil digger adalah alat yang terdiri dari bilah putar yang
berbentuk sekrup. Auger soil digger berfungsi untuk menggali lubang
dalam tanah atau mengangkat tanah ke permukaan untuk mengambil
sampel tanah. Prinsip kerja Auger soil digger yaitu dengan memutar bilah
sehingga sekrup akan merobek dan mengangkat tanah saat berputar. Cara
kerja untuk menggunakan soil digger adalah tancapkan alat soil digger ke
dalam tanah, putar-putar dan tekan hingga masuk ke dalam lapisan tanah,
kemudian angkat dan keluarkan tanah dari soil digger (Jaya dan Sutandi,
2019).
Teropong binokuler adalah alat optik yang digunakan untuk melakukan
pengamatan terhadap objek yang akan diamati dengan cara memperbesar
gambar dari jarak jauh. Teropong binokuler berfungsi untuk melakukan
pengamatan terhadap satwa liar. Prinsip kerja teropong binokuler
menggunakan kombinasi lensa da n prisma yang bertugas untuk
memperbesar serta memberikan pandangan tiga dimensi dari objek yang
akan diamati dari jarak jauh. Cara kerja menggunakan teropong binokuler
yaitu letakkan bagian lensa okuler di dekat mata, gunakan kedua mata
untuk melakukan pengamatan, satu mata di bagian lensa okuler, satu mata
lagi untuk mengamati objek (Raunsay et al., 2023).
Klinometer adalah alat untuk mengukur sudut elevasi yang dibentuk
antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik
pada garis datar tersebut dengan titik puncak suatu objek. Klinometer
berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu objek. Prinsip kerja klinometer
yaitu dengan memanfaatkan penggunaan gravitasi dan perangkat sensitif
yang merespon perubahan posisi alat terhadap gaya gravitasi. Cara kerja
menggunakan klinometer adalah diletakkan ujung klinometer titik A tepat
di depan mata, kemudian ujung lain dari klinometer diarahkan ke puncak
benda titik E, diukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut titik B, diukur
pangkal benang penunjuk sudut titik C ke titik B, diukur jarak pengamat
ke benda yang akan diukur ketinggiannya (Haidul, 2021).
Plot atau petak merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan
pengamatan pada suatu area serta pengumpulan data tentang populasi
organisme, struktur komunitas, dan dinamika ekosistem. Plot pengukuran
umumnya memiliki fungsi untuk mengukur jumlah jenis, jumlah individu,
serta membatasi area pengamatan yang akan diteliti. Plot paralon
digunakan karena plot paralon dapat memungkinkan peneliti untuk
mengikuti garis yang tetap karena strukturnya dapat terlihat jelas. Cara
kerja menggunakan plot yaitu diletakkan plot pipa paralon pada area yang
akan diamati sehingga plot akan berfungsi sebagai penanda atau pembatas
sebuah area yang akan dilakukan pengamatan (Kissinger, 2022).
V. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa


alat-alat ekologi terestrial sangat penting untuk memperoleh data-data
yang dibutuhkan. Cara kerja pengunaan alat praktikum ekologi terrestrial
sangat beragam sesuai dengan fungsi alatnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
BIBLIOGRAPHY Ariyanto, D. dan Kusriyanto, M.. 2020. Alat penyiraman sawi hijau secara
otomatis menggunakan sensor kelembapan tanah dan sensor DHT 11 berbasis
Arduino (Automatic system for watering mustard greens using soil moisture
sensor and DHT11 sensor arduibo based). SNITT, 2 (1) : 157-162.

Astro, R. B., dan Humairo, S. 2019. Teori relativitas pada global positioning
system (GPS). Jurnal Dinamika Sains, 3 (1) : 96-102.

BMKG. 2023. "BMKG Database," Badan Meteorologi, Klimatologi, dan


Geofisika. https://www.bmkg.go.id /iklim, [Diakses tanggal 27 Agustus
2023].

Darmasakti. 2023. Anemometer. https://darmasakti.com, [Diakses tanggal 27


Agustus 2023].

Fauziah, A., Bengen, D.G., Kawaroe, M., Effendi, H., dan Krisanti, M. 2019.
Hubungan antara ketersediaan cahaya matahari dan konsentrasi pigmen
fotosintetik di perairan selat bali (relationship between sunlight availabiity
and photosynthetic pigment concentration in bali strait waters. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Kelautan Tropis, 11 (1) : 37- 48.

Garmin. 2023. Global positioning system (GPS). https://www.garmin.co.id,


[Diakses tanggal 27 Agustus 2023].

Geomultidigital. 2023 Clinometer. https://geomultidigital.com, [Diakses tanggal


27 Agustus 2023].

Haidul. 2021. Rancang bangun klinometer sebagai pendukung praktikum fisika


kelautan dan geofisika. Indonesian Journal of Laboratory, 4 (1) : 8-14.

Herlambang, Y. D., Margana, Safarudin, Y. M., Yosintaska, Yusarindra, N.,


Wibowo, R. R., Cahya, Y. T. I. 2020. Model alat ukur kecepatan angin,
arah angin, dan intensitas radiasi matahari. Eksergi (Jurnal Teknik Energi),
16 (2) : 80-91.

Java. 2023. Soundlevel meter. https://javasurveyindo.com, [Diakses tanggal 27


Agustus 2023].

Jaya, W., dan Sutandi, A. 2019. Analisis produktivitas alat berat mesin bor auger,
crawler crane, dan excavator paada proyek A dan B. Jurnal Mitra Teknik
Sipil, 2 (1) : 11-18.

Kissinger. 2022. Prioritas tanaman revegetasi pascatambang batubara berdasarkan


nilai kelayakan ekologi. Jurnal Hutan Tropis, 10 (1) : 64-69.

Kucari. 2023. Extech. https://www.kucari.com, [Diakses tanggal 27 Agustus


2023].

Marpaung, R. R., Mulyaningsih, N. N., Sapundani, R. 2022. Tingkat Akurasi


Aplikasi Smart Lux Meter Sebagai Solusi Percobaan Mandiri pada
Pembelajaran Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Fisika, 11 (1): 1-5.

Naution, M. 2019. Ambang batas kebisingan lingkungan kerja agar tetap sehat
dan semangat dalam bekerja. Buletin Utama Teknik, 15 (1) : 87-90.

Pratama A., R., Ramdani, J. H., Makbil, K., Lestari, D. M. 2021. Analisis
Pengaruh Inlet Temperatur Sistem Pendingin Buatan Terhadap
Kenyamanan Termal Kelas Universitas Nusa Putra dengan Metode CFD.
Jurnal perancangan, manufaktur, material, dan energi , 3 (2): 69-87.

Raunsay, E. K., Wazaraka. Z. A., Rehiara, R. E., Kawatu, P. J., Tanta, Anth, A.
A., Kameubun, K. M. B., Akobiarek, M. N. R., Aisoi, L. E., Megawati, R.,
Rophi, L. R., Koirewoa, D. C., Satar, S., Nurbaya, Listiani, H., Jesajas, D.
R., dan Bwefar, M. 2023. Implementasi materi ekologi hewan pada
praktikum pengamatan populasi burung cendrawasih. Comunity
Development Journal, 4 (2) : 3715-3722.
Resources, p. 2023. Auger soil digger. https://pim-resources.coleparmer.com,
[Diakses tanggal 27 Agustus 2023].

Safitri, D. 2021. Pengaruh kebisingan terhadap stres kerja pada tenaga kerja di
industri penggilingan padi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Ruwa Jurai, 15
(2) : 77-84.

Simon. 2021. Peranan Pendidikan Agama Kristen Menangani Masalah Ekologi .


EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, 2 (1): 17-35.

State, O. 2023. Plot Paralon. https://smile/oregonstate.edu, [Diakses tanggal 27


Agustus 2023].

Static. 2023. Soil Tester. https://www.static-src.com, [Diakses tanggal 27 Agustus


2023].

Survey, t. (2023). Teropong Binokuler. https://teknologisurvey.com, [Diakses


tanggal 27 Agustus 2023].

Susanto, J., Dafik, dan Arif. 2015. Analisis kecepatan aliran udara pada gedung
bertingkat karena pengaruhb penghalang depannya. Kadikma, 6 (2): 75-82.

Techindo, K. 2023. Thermohygrometer. https://karyamandiritechindo.com,


[Diakses tanggal 27 Agustus 2023].

Anda mungkin juga menyukai