Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM I

EKOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2601)

LINGKUNGAN ABIOTIK

Dosen Pengasuh :
Drs. Dharmono, M.Si
Drs. H. Hardiansyah, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si, M.Sc

Asisten Dosen :

Hery Fajeriadi, S.Pd


M. Arsyad, S. Pd
Noor Syahdi, S.Pd
Riza Arisandi, S.Pd

Disusun Oleh :
Angkatan 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2016
PRAKTIKUM I

Topik : Lingkungan Abiotik


Tujuan : Mengetahui kondisi lingkungan abiotik melalui pengukuran
parameter lingkungan.
Hari/ tanggal : Minggu/14 Februari 2016
Tempat : Lingkungan Gedung Serba Guna UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Soil tester
2. Anemometer
3. pH meter
4. Termometer
5. Hygrometer
6. Altimeter
7. Luxmeter
8. Sechi disk
9. Salinometer
10. Penggaris Frame point
11. Klinometer

I. CARA KERJA
1. Soil Tester
a. Kegunaan untuk mengukur pH tanah dan kelembaban
tanah dengan satuannya %.
b. Cara penggunaan :
1) Menancapkan ujung alat runcing ke dalam tanah
hingga sel-selnya terbenam dalam tanah dan membiarkan beberapa
saat.
2) Melihat skala besar/ atas untuk penentuan pH tanah.
3) Menentukan kelembaban dengan cara menekan
tombol di samping alat, lalu lihat skala kecil/ bawah sebagai penunjuk
kelembaban tanah.
2. Anemometer
a. Kegunaan untuk mengukur kecapatan angin dengan
satuannya km/jam.
b. Cara penggunaan :
1) Menormalkan skala pada alat yaitu dengan
penunjukkan skala bawah yang besar dan kecil harus 0.
2) Menggantungkan pada tempat yang agak tinggi
dengan arah alat pada datangnya angin. Membiarkan beberapa menit
(± 5 menit).
3) Setelah itu kedua skala yang ditunjukkan untuk
besarnya kecepatan angin dalam menit kemudian diubah ke dalam
km/jam.
3. pH meter/ air
a. Kegunaan untuk mengukur pH air.
b. Cara penggunaan :
1) Membuka tutup bagian bawah alat
2) Memasukkan ke dalam air bagian bawah alat hingga
batas kedalaman alatnya.
3) Menghitung/ mencatat skala digital alat.
4. Termometer
a. Untuk mengukur suhu udara dengan satuan oC.
b. Cara penggunaan :
1) Menggantungkan alat di ranting pohon, kemudian
membiarkan beberapa menit (± 5 menit).
2) Melihat skala pada alat dan mencatat angka pada
skalanya.
5. Hygrometer
a. Kegunaan untuk mengukur kelembaban udara dengan
satuan %
b. Cara penggunaan :
1) Menggantungkan alat di ranting pohon, kemudian
membiarkan beberapa menit (± 5 menit).
2) Melihat jarum panjang pada alat dan mencatat
angka yang ditunjukkan jarum panjangnya.
6. Altimeter
a. Kegunaan untuk mengukur ketinggian tempat dengan
satuan meter dpl
b. Cara penggunaan :
1) Meletakkan alat pada permukaan tanah yang datar
dari tempat yang akan diukur biarkan beberapa saat dan melihat skala
yang ditunjukkan alat.
7. Lux Meter
a. Kegunaan untuk mengukur intensitas cahaya dengan
satuan lux bath.
b. Cara penggunaan :
1) Mengkalibrasi alat sebelum digunakan yaitu skala 1.
2) Mengarahkan penerimaan cahaya alat pada
datangnya cahaya yang akan diukur dengan menentukan besarnya
intensitas cahaya bertahap dari 1x, 10x dan 100x.
3) Apabila skala rendah (1x) masing mengukur skala 1
maka tingkatkan yang lebih tinggi yaitu 10x dan apabila masih 1
diteruskan pada yang lebih tinggi yaitu 100x.
4) Melihat angka yang ditunjukkan alat yaitu dapat
dari angka yang sering muncul atau kisarannya.
8. Sechi disk
a. Kegunaan untuk mengukur kecerahan air dengan satuan
meter.
b. Cara penggunaan :
1) Memasukkan sechi disk ke dalam permukaan air
sampai warna putihnya tidak terlihat lagi dan bila untuk menarik
dipegang batas tali pada permukaan air.
2) Mengukur batas dasar tali dari permukaan air.
9. Salinometer
a. Kegunaan untuk mengukur kadar garam pada air.
b. Cara menggunakan :
1) Mengambil air dan memasukkan ke dalam tabung.
2) Memasukkan alat ke dalam tabung berisi air dan melihat skala pada
salinometer.
10. Penggaris Frame point
a. Kegunaan untuk menghitung dan mengukur komunitas herba.
b. Cara menggunakannya :
1) Penggaris berukuran 1 meter dengan 10 lubang di letakkan di atas
herba.
2) Melakukan penusukan pada lubang penggaris dan tusukan pertama
yang terkena herba itu yang dicatat dan seterusnya.
11. Klinometer
a. Kegunaan untuk mengukur ketinggan pohon.
b. Cara penggunaan :
1) Mengukur jarak pohon dengan titik pengukuran sepanjang 20 m.
2) Mengukur tinggi pohon dengan melihat pucuk pohon kemudian
melihat garis pada klinometer
II. TEORI DASAR
Lingkungan merupakan kompleks dari faktor yang saling
berinteraksi satu sama lainnya, tidak saja antara faktor-faktor biotik dan
abiotik, tetapi juga antara biotik maupun abiotik itu sendiri. Dengan
demikian secara operasional adalah sulit untuk memisahkan satu faktor
terhadap faktor-faktor lainnya tanpa mempengaruhi kondisi keseluruhannya.
Meskipun demikian untuk memahami struktur dan berfungsinya
faktor lingkungan ini, secara abstrak kita bisa membagi faktor-faktor
lingkungan ke dalam komponen-komponennya. Berbagai cara dilakukan
oleh para pakar ekologi dalam pembagian komponen lingkungan ini, salah
satunya adalah pembagian di bawah ini :
Faktor iklim meliputi parameter iklim utama seperti cahaya, suhu,
ketersediaan air dan angin.
Faktor tanah, merupakan karakteristik dari tanah seperti nutrisi tanah, reaksi
tanah, kadar air tanah, dan kondisi fisika tanah.
Faktor topografi, meliputi pengaruh dari terrain seperti sudut kemiringan,
aspek kemiringan tanah, tinggi dari permukaan laut.
Faktor biotik, merupakan gambaran dari semua interaksi dari organisme
hidup seperti kompetisi, peneduhan, dsb.

IV. HASIL PENGAMATAN


Tabel Perhitungan Parameter Lingkungan di daerah UNLAM Banjarmasin
a. Daerah terdedah
No. Nama Alat Satuan Kegunaan Kisaran Literatur
1. Soil tester pH= - Mengukur pH tanah pH= 5,1-5,8

kelem Mengukur kelembaban


baban kelembaban tanah = 20%
=% -100% Sumber: Anonim a.
2016.http://www.tecpel.
com/Product-
2006101614243-l.jpg
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
2. Anemometer m/s Mengukur 0-0,52 m/s
kecepatan angin

Sumber: Anonim b.
2016.http://www.acquris
.se/images/prova_avm-
07_anemometer.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
3. pH meter - Mengukur pH air 9,8-10,2
(basa)

Sumber: Anonim c.
2016.http://forumjualbel
i.com/attachments/elektr
onik/83612d138078706
7-ph-meter-tanah-hanna-
hub-081316880512-ph-
meter-hanna.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
0
4. Termometer C Mengukur suhu 270C-290C
udara

Sumber: Anonim d.
2016.http://unguvioolet.f
iles.wordpress.com/2013
/03/lab-termometer.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
5. Hygrometer % Mengukur 65%-66%
kelembaban udara

Sumber: Anonim e.
2016.http://1.bp.blogspo
t.com/_9H_RaDVwLm
U/TRyzc_huAZI/AAAA
AAAAABI/f2V3r-
jNdWQ/s1600/Hygrome
ter+Analog.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
6. Altimeter mdpl Mengukur 0 mdpl
ketinggian tempat

Sumber: Anonim f.
2016.http://www.transair
.co.uk/products/images/l
arge/winter_altimeter50
00ft.jpg. (Diakses pada
tanggal 22 Mei 2016)
7. Lux meter lux Mengukur 12.400-
intensitas cahaya 16.000 lux

Sumber: Anonim g.
2016.http://i00.i.aliimg.c
om/photo/248639266/A
nalog_type_Lux_Meter_
LX3132.jpg. (Diakses
pada tanggal 22 Mei
2016)
8. Sechi disc cm Mengukur 27-29 cm
kecerahan air

Sumber: Anonim h.
2016.https://www.sargen
twelch.com/stibo/low_re
s/10311321.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
9. Salinometer Ppm Mengukur salinitas/ 0 ppm
(part kadar garam air
per
millio
n) Sumber: Anonim i.
2016.http://www.butcherp
acker.com/images/large/bri
ne_tester_salinometer_LR
G.gif. (Diakses pada
tanggal 22 Mei 2016)
10. Penggaris - Untuk mengetahui -
Frame point kemunitas herba
dengan metode
tusukan
Sumber: Anonim j.
2016.http://mtsalhidayat.
info/wp-
content/uploads/2012/10
/Penggaris_Mistar_kayu
.jpg. (Diakses pada
tanggal 22 Mei 2016)
o
11. Klinometer Mengukur 170-260
(deraj ketinggian pohon
at)

Sumber: Anonim k.
2016.http://www.olympi
cas.dk/images/products/
medium/6a63813f-8a2b-
4c4a-8267
cff097aea236.jpg
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)

b. Daerah ternaung
No. Nama Alat Satuan Kegunaan Kisaran Literatur
1. Soil tester pH= - Mengukur pH tanah pH= 5,1-6

kelem Mengukur kelembaban


baban kelembaban tanah = 40% -50%
=% Sumber: Anonim a.
2016.http://www.tecpel.
com/Product-
2006101614243-l.jpg
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
2. Anemometer % Mengukur 0 m/s
kecepatan angin

Sumber: Anonim b.
2016.http://www.acquris
.se/images/prova_avm-
07_anemometer.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
0
3. Termometer C Mengukur suhu 250C-270C
udara

Sumber: Anonim d.
2016.http://unguvioolet.f
iles.wordpress.com/2013
/03/lab-termometer.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
4. Hygrometer % Mengukur 60-70%
kelembaban udara

Sumber: Anonim e.
2016.http://1.bp.blogspo
t.com/_9H_RaDVwLm
U/TRyzc_huAZI/AAAA
AAAAABI/f2V3r-
jNdWQ/s1600/Hygrome
ter+Analog.jpg.
(Diakses pada tanggal
22 Mei 2016)
5. Altimeter mdpl Mengukur 0 mdpl
ketinggian tempat

Sumber: Anonim f.
2016.http://www.transair
.co.uk/products/images/l
arge/winter_altimeter50
00ft.jpg. (Diakses pada
tanggal 22 Mei 2016)
6. Lux meter lux Mengukur 2900-3500
intensitas cahaya lux

Sumber: Anonim g.
2016.http://i00.i.aliimg.c
om/photo/248639266/A
nalog_type_Lux_Meter_
LX3132.jpg. (Diakses
pada tanggal 22 Mei
2016)

V. ANALISIS DATA
Pada praktikum ini digunakan beberapa alat untuk mengukur
parameter lingkungan. Alat-alat tersebut adalah soil tester, anemometer, pH
meter, termometer, hygrometer, altimeter, lux meter, sechi disc, salinometer,
penggaris frame point, dan klinometer.
a. Soil tester
Soil tester mempunyai bagian ujung runcing. Bagian ujung yang
runcing inilah yang digunakan untuk ditancapkan ke tanah sampai batas
warna kuning. Soil tester berguna untuk mengukur pH tanah dan
kelembaban tanah. Cara menggunakannya adalah dengan menancapkan
ujung alat yang runcing ke dalam tanah hingga sel-selnya berada di dalam
tanah. Lalu, diamkan selama 2-3 menit dna kemudian lihat skala besar/ atas
untuk melihat pH tanah. Sedangkan untuk melihat kelembaban tanah
dengan cara menekan tombol yang berada di samping alat dan lihat skala
kecil/ bawah dengan satuan % (persen).
b. Anemometer
Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin dengan
satuan m/s. Cara penggunaannya adalah mencari angin terlebih dahulu
yang akan diukur kecepatannya. Kemudian, menekan tombol “on” yang
ada pada alat itu. Setelah itu menekan tombol :max” untuk mengetahui
kecepatan maksimal angin. Setelah angka diam, barulah dicatat hasilnya.
Biasanya angkanay terlihat diam setelah 2-3 menit. Kecepatan angin untuk
daerah terdedah adalah 0-0,52 m/s. sedangkan, di daerah ternaung adalah 0
m/s karena pada saat pengamatan di beberapa titik tidak terdapat angin.

c. pH meter
pH meter berfungsi untuk mengukur pH air. Cara menggunakannya
adalah membuka tutup pH meter, kemudian geser ke arah tombol “on”.
Setelah itu dicelupkan ke dalam air dan tidak boleh terlalu lama. Batas
mencelupkannya hanay sampai garis penutup pada pH meter. Jika air
memiliki pH 1-7, maka air itu bersifat asam. Sedangkan, jika air itu
memiliki pH di atas 7, maka air itu bersifat basa.
d. Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur suhu udara dengan satuan
0
C/0K/0F, yang sering digunakan adalah 0C. Cara penggunaan adalah dengan
menggantungkan alat pada cabang pohon lalu mendiamkannya selama 3-5
menit. Setelah itu barulah dilihat skalanya. Saat pengamatan, pengukuran
suhu udara dilakukan di tempat terdedah dengan suhu 27-290C. Sedangkan,
suhu udara di daerah ternaung berkisar antara 25-270C.
e. Hygrometer
Hygrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban udara dengan
satuan %. Hygrometer yang digunakan berbentuk bulat dan dilakukan
pengamatan pada 3 titik ternaung dan 3 titik terdedah. Cara penggunaannya
adalah dengan menggantungkan alat pada cabang pohon lalu
mendiamkannya selama 3-5 menit atau sampai skala (jarum panjang)
berhenti bergerak. Kelembaban udara di daerah terdedah berkisar antara 65-
66%, sedangkan di daerah ternaung adalah 60-70%.
f. Altimeter
Altimeter berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu tempat
dengan satuan mdpl. Cara penggunaannya adalah dengan meletakkan alat
pada permukaan tempat yang akan diukur ketinggiannya. Lalu
mendiamkannya selama beberapa menit sekitar 2-3 menit atau sampai
skalanya berhenti bergerak. Dari hasil pengamatan didapatkan hasil yaitu 0
mdpl. Hal ini disebabkan alat yang digunakan masih bersifat manual, bukan
altimeter digital sehingga tidak dapat terbaca secara tepat.
g. Lux meter
Lux meter berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya di suatu
tempat dengan satuan lux. Cara penggunaannya adalah dengan
mengkalibrasi alat yang akan digunakan yaitu skala 1. Arahkan alat ke arah
datangnya cahaya. Lalu menunggu sampai skala terlihat diam.
Apabila skala melewati angka 500 lux, maka skala diubah menjadi
10x dan apabila masih melewati angka 500 lux, maka ditutup dengan
tangan ½ bagian.
Dan jika tetap mencapai angka 500 lux, maka ditutup ¾ bagiannya.
Hasil pengamatan di daerah terdedah adalah 12.400 lux-16.000 lux,
sedangkan di daerah ternaung adalah 2900-3500 lux.
h. Sechi disc
Sechi disc berfungsi untuk mengukur tingkat kecerahan air dengan
satuan cm. Sechi disc berupa porselen berbagai macam warna yang bisa
dilihat di dalam permukaan air yang kemudian diberi tali. Lalu,
memasukkan sechi disc ke dalam air yang akan diukur tingkat
kecerahannya sampai warnanya tidak terlihat lagi. Kemudian, tali dipegang
di bagian yang tepat dengan batas air di permukaan air itu. Kemudian,
mengukur panjang tali dari permukaan air samapi ke batas sechi disc.
Semakin keruh air, maka semakin pendek jarak antara permukaan air
sampai ke batas sechi discnya. Sebaliknya, jika air nampak jernih, maka
jarak antara permukaan air dengan batas sechi discnya akan semakin
panjang.
i. Salinometer
Salinometer berfungsi untuk mengukur salinitas atau kadar garam
air. Cara penggunaannya dengan memasukkan air yang akan diukur
salinitasnya/ kadar garamnya ke dalam gelas ukur. Kemudian, memasukkan
salinometer dan melihat skala yang ada pada salinometer. Apabila air
mengandung kadar garam, maka salinometer akan mengapung dan
sebaliknya.

j. Penggaris Frame point


Penggaris frame point terbuat dari penggaris kayu dengan panjang 1
meter dan di setiap 10 cm terdapat 1 lubang. Frame point berfungsi untuk
mengukur komunitas herba dengan metode tusukan. Cara menggunakannya
adalah dengan memilih tempat terlebih dahulu yang memiliki tumbuhan
herba yang heterogen. Kemudian, frame point dipegang oleh 2 orang di
bagian ujung kiri dan kanannya.
Salah seorang yang lain akan menusukkan tusukan pada setiap
lubang sampai terkena herba pada daun pertamanya. Apabila terkena herba,
maka dicatat sebagai tanaman sp 1. Kemudian, apabila pada tusuka kedua
terdapat herba yang sama maka juga dianggap sebagai sp 1. Apabila
terdapat semak, maka dianggap 0. Begitupula jika tertusuk batu atau tanah,
maka juga dianggap 0. Tinggi peletakkan frame point disesuaikan dengan
tinggi tumbuhan.
k. Klinometer
Klinometer berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu pohon. Cara
penggunaannya adalah dengan memilih salah satu pohon yang akan diukur
ketinggiannya. Kemudian, mengambil jarak 20 meter atau sekitar 40
langkah dari pohon tersebut. Dalam menggunakan klinometer, seseorang
harus berada dalam posisi jongkok. Kemudian, memilih daun yang paling
tinggi/ puncak dari pohon tersebut untuk dilihat. Lalu, mengarahkan
klinometer ke daun yang paling tinggi dan melihat sudut yang terdapat pada
alat itu. Setelah itu digunakan rumus perhitungan untuk mendapatkan
ketinggian suatu pohon.

VI. KESIMPULAN
1. Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah soil tester,
anemometer, pH meter, termometer, hygrometer, altimeter, lux meter, sechi
disc, salinometer, penggaris frame point, dan klinometer.
2. Soil tester berfungsi untuk mengukur pH tanah dan kelembaban tanah
dengan satuan %.
3. Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin dengan satuan
m/s.
4. pH meter berfungsi untuk mengukur pH air.
5. Termometer berfungsi untuk mengukur suhu udara dengan satuan 0C/0K/0F.
6. Hygrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban udara dengan satuan
%.
7. Altimeter berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu tempat dengan
satuan mdpl.
8. Lux meter berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya dengan satuan lux.
9. Sechi disc berfungsi untuk mengukur kecerahan air dengan satuan cm.
10. Salinometer berfungsi untuk mengukur salinitas/ kadar garam air dengan
satuan ppm (part per million).
11. Penggaris frame point untuk menandai komunitas suatu herba dengan
metode tusukan.
12. Klinometer berfungsi untuk mengukur ketinggian pohon dengan satuan
meter.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Hardjosuwarno. S. 1994. Metode Ekologi Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas


Biologi UGM.

Hardiansyah, dkk. 2016. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Banjarmasin:


PMIPA FKIP UNLAM.

Dharmono, dkk. 2016. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan.


Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.

Anda mungkin juga menyukai