Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 1

“PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM”


MATA KULIAH EKOLOGI

Disusun Oleh :
Nama : Luthfika Arizza Pramesti
NIM : 4401417093
Kelompok : 6 (Enam)
Rombel : 3 ( Tiga)
Prodi : Pedidikan Biologi
Nama Dosen : 1. Drs. Bambang Priyono, M. Si
2. Dr. Partaya, M. Si
Nama Asisten : 1. Nur Asiyah
2. Muhammad Kurnia Ramadhan

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


1. Judul Praktikum :
Pengenalan Alat-Alat Praktikum

2. Tanggal :
Kamis, 07 Maret 2019

3. Tujuan :
a. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam parktikum ekologi
b. Untuk mengetahui satuan, fungsi, cara kerja, dan cara perawatan alat- alat
yang digunakan dalam praktikum ekologi

4. Landasan Teori :
Secara etimologis, istilah “Ekologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos”
yang artinya habitat dan “Logos” yang artinya ilmu. Sehingga secara bahasa, definisi
ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara sesama organisme dan
juga antara organisme dengan lingkungannya. Sedangkan menurut E. P. Odum (1963),
pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu analisis sistematis
serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga hubungan diantara sesama
organisme dengan lingkungannya. “The study of the structure and function of nature”.
Secara umum pengertian ekologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang interaksi anatar afaktor biotik dan faktor abiotik.
(Resosoedarmo, 1986)
Faktor biotik yang dimaksudkan adalah makhluk hidup, sedangkan untuk
faktor abiotik merupakan kondisi lingkungan baik tempat, ataupun cuaca lingkungan
tersebut. Interaksi faktor biotik dengan lingkungannya merupakan konsep dari
ekosistem. Dengan kata lain ekologi yaitu cabang ilmu yang mempelajari tentang
ekosistem makhluk hidup. (Sulistyorini, 2009)
Secara umum ekosistem terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan. Ekoistem alami terdiri dari ekosistem darat (terestial) dan ekosistem
perairan (akuatik). Ekosistem darat (terestial) yang mana suatu ekosistem yang
lingkungan fisiknya didominasi oleh daratan dan kondisinya dapat dipengaruhi oleh
iklim dan gangguan pada lingkungannya. Sedangkan ekosistem perairan (akuatik)
merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya didominasi oleh air/perairan.
Ada beberapa faktor yangdapat mempengaruhi suatu ekosistem khususnya makhluk
hidup itu sendiri, yaitu klimatik, edafik, dan fisiografik.
Faktor klimatik merupakan faktor yang meliputi sinar matahari, suhu,
kelembapan, curah hujan, dan angin. Faktor edafik atau tanahmerupakan media utama
khususnya bagi pertumbuhna jenis vegetasi. Sedangkan faktor fisiografik
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup meliputi ketinggian tempat dan bentuk
lahan. Dalam hal ini ruang lingkup pengamatan ekologi lebih banyak berada di
lingkungan. Berbagai faktor lingkungan termasuk ketiga faktor di atas yang
berpengaruh terhadap kehidupan suatu makhluk hidup yang akan diamati. Untuk
melakukan pengamatan tersebut maka penggunaan alat menjadi sangatlah penting
karena berkenaan dengan akurasi pengukuran dari ketia faktor tersebut. Alat yang
digunakan juga memiliki fungsi khas maupun tertentu sesuai dengan tipe
ekosistemnya. (Wiratakusumah,2003)
Oleh karena itu terbagi menjadi alat-alat untuk ekosistem darat(terestial) dan
untuk ekosistem perairan (akuatik). Namun tidak menutup kemungkinan untuk
beberapa alat yang dapat digunakan secara umum dan bahkan tidak hanya digunakan
untuk kegiatan yang berhubungan dengan ekologi saja.
Pengetahuan mengenai fungsi, spesifikasi, cara kerja, serta prinsip kerja alat
merupakan hal yang wajib diketahui mengingat peran alat yang sangat fundamental
dalam kegiatan praktikum ekologi. Selain itu, pengetahuan wajib dimiliki oleh
masing-masing ekolog agar alat tidak mudah cepat rusak menginta peralatan ekologi
memiliki harga yang kebanyakan tidak murah.
Karena penggunaan alat yang sesuai dengan kekhasan masing-masing maka
pengetahuan mengenai fungsi, cara kerja dan prinsip kerja alat merupakan suatu
kewajiban untuk di ketahui oleh masing-masing praktikan sebelum melakukan
praktikum ekologi. Kesesuaian dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh
terhadap data yang diambil. (Hariyanto, 2015)
5. Hasil Praktikum
a. Terestial
No Nama Alat Keterangan
1. Soil Tester a. Satuan :
- Kelembapan tanah : % (persen)
b. Fungsi :
- Untuk mengukur pH tanah
- Untuk mengukur kelembapan tanah
c. Cara Kerja :
- Untuk mengukur pH tanah:
1) Alat dipastikan bersih terlebih dahulu
2) Kemudian alat ditancapkan ke tanah yang akan
diukur pHnya
3) Setelah dirtancapkan ke dalam tanah, mengamati
jarum penunjuk angka yang ada di bagian atas
sampai dalam keadaan optimal
- Untuk mengukur kelembapan tanah :
1) Sama hanya dengan cara mengukur pH tanah, pada
saat ingin mengukur kelembapan tanah maka tombol
putih yang berada di bagian depan di tekan sambil
Soil Tester di masukkan ke dalam tanah
2) Kemudian mengamati jarum penunjuk angka yang
ada di bagian atas sampai dalam keadaan optimal
d. Cara Perawatan :
- Membersihkan tanah yang tersisa pada ujung soil tester
setelah digunakan dengan menggunakan tissue atau
serbet, maupun air
- Kembalikan soil tester pada tempat semula dan simpan
pada tempat yang aman
2. Termohigrometer a. Satuan :
- Suhu udara : ᵒC
- Kelembapan udara : %
b. Fungsi :
- Untuk mengetahui suhu udara
- Untuk mengetahui kelembapan udara
c. Cara kerja :
- Alat digantungkan di pohon ataupun benda bisa
untuk menggantungkan termohigrometer tersebut
- Kemudian diamati angka yang telah stabil pada alat
untuk mengetahui klembapan dan suhu udara di
tempat tersebut
d. Cara perawatan :
- Meletakkan kembali alat ke tempat yang aman
- Menjaga alat agar tidak terkena air
3. Alti Barometer a. Satuan :
- Ketinggian : meter diatas permukaan laut (mdpl)
- Tekanan udara : (HPA)
b. Fungsi :
- Mengukur ketinggian suatu tempat
- Mengukur tekanan udara suatu tempat
c. Cara kerja :
- Cara kerja dari alat ini berdasarkan dengan tekana
udara. Untuk mengukur ketinggian yaitu alat ini
hanya tinggal diletakkan di tempat yang akan di
ukur ketinggiannya.
d. Cara perawatan
- Meletakkan kembali alat ke tempat yang aman
- Menjaga alat agar tidak terkena air
4. Meteran a. Satuan :
- meter (m) dan centimeter (cm)
b. Fungsi :
- Mengukur panjang suatu bidang/ benda
- Mengukur diameter suatu pohon
c. Cara Kerja
- Memberi tanda pada benda yang akan diukur
- Meletakkan skala angka 0 (nol) pada alat ukur
tersebut dan memberi tanda
- Membaca angka skala alat ukur pada ujung lainnya
untuk mengetahui panjang benda tersebut
d. Cara perawatan
- Menggulung roll meter dengan rapi dan baik
- Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel
pada alat
5. Anemometer a. Satuan :
- m/s dan km/jam (laju angin kecil)
- ft/mil dan knots (laju angin besar/untuk kecepatan
kapal dan pesawat)
b. Fungsi : mengukur laju kecepatan angin
c. Cara kerja :
- tekan tombol ON/OFF
- pada layarakan muncul semua item pengukuran
pada layar
- pilih mode pengukuran yang diinginkan pada
tombol di bagian kiri
- tekan tombol HOLD untuk melihat hasil
pengukuran
- catat hasil pengukuran
d. cara perawatan
- Melaksanakan pemeliharaan secara berkala dengan
memeriksa kondisi kabel data, tegangan catu daya,
dan membersikan alat sebelum maupun sesudah
digunakan
- Mengembalikan alat ke tempat semula dan
menyimpan di tempat yang aman
6. Kompas Bidik a. Satuan : derajat
b. Fungsi :
- Mencari arah utara magnetis
- Mengukur besarnya sudut kompas
- Mengukur besarnya sudut peta
- Menentukan letak orientasi
c. Cara Kerja :
- Diletakan di atas peta topografi (di pegang /
diletakan di atas tangan)
- Bidik suatu objek menggunakan kompas, setelah
benda yang dibidik berhimpitan dengan garis lurus
di cermin.
- Tekan tombol pengunci dan lihat Kompas terdiri
dari jarum penunjuk yang mempunyai muatan
magnet yang bila disimpan di suatu tempat, magnet
tersebut akan selalu menunjukkan arah utara bumi.
- Baca derajat yang ditunjukkan jarum utara (yaitu
jarum yang menunjuk ke utara ketika kita
menghadap utara).
d. Cara perawatan :
- Terhindar dari benda yang tajam
- Dihindarkan agar tidak terkena air
7. PFF (Point Frame a. Satuan : % (persen)
Frequency) b. Fungsi : mengukur dominansi tanaman lapis bawah
(pengganti dari plots)
c. Cara Kerja :
- Meletakkan alat diatas tanaman herba
- Menjatuhkan pasakpada alat tersebut satu persatu.
- Tumbuhan yang terkena ujung pasakpertama kali
maka menjadi bahan sebagai sample penelitian
d. Cara perawatan :
- Membersihkan kembali ujung pasak yang tertancap di
tanah dengan lap
- Mengembalikan pasak kembali ke posisi semula
- Mengembalikan kembali pada tempat semula dan pada
tempat yang aman
8. HT (Handy-Talkie) a. Satuan :
b. Fungsi : Alat komunikasi dua arah
c. Cara Kerja :
- tekan on/off untuk mnyalakan dan mematikan HT
- atur chanel terlebih dahulu agar sama dengan
chanel HT yang lain
- tekan tombol hingga berbunyi “beep” dan
menahannya kemudian pengguna sudah dapat
berbicara
d. Cara Perawatan :
- Hindarkan HT agar tidak terkena air
- Merawat baterai dan mengganti apabila telah habis
- Melakukan perawatan secara berkala
9. GPS (Global a. Satuan :
Positioning System) b. Fungsi :
- Untuk mengetahui posisi dan letak tempat/objek
tertentu
- Untuk mengetahui rute yang telah dilewati
c. Cara kerja :
- GPS dikalibrasi terlebih dahulu dengan menekan
tombol menu
- Mengambil data, ditekan tombol mark untuk
menentukan lokasi tempat GPS berada
- Mengulangi pengukuran, dilakukan kembali
pengukuran yang kedua dengan jarak 15 meter dari
lokasi semula
- Melakukan analisis, dilakukam analisis berupa alat
dan data yang didapatkan
d. Cara perawatan
- Dihindarkan agar tidak terkena air
- Dibersihkan dari debu dan kotoran
10. Luxmeter a. Satuan : Lux
b. Fungsi : Untuk mengetahui intensitas cahaya tempat
tertentu
c. Cara kerja :
- Membuka tutup bagian lux yang berfungsi sebagai
sensor cahaya
- Menekan tombol power dan memilih kisaran atau
kapasitas pengukuran pada lux meter
- Menekan tombol start dan mengarahkan sensor ke
arah adanya cahaya yang akan diukur
- Mengamati angka yang sering muncul pada layar
yang menunjukkan intensitas cahaya
d. Cara Perawatan :
- Mematikan tombol power pada luxmeter setelah
digunakan
- Menutup kembali bagian penutup sensor lux meter

11. Klinometer a. Satuan : meter (m)


b. Fungsi :
- megukur tinggi suatu objek/benda
- untuk menentukan besar sudut elevasi dalam
mengukur tinggi objek
c. Cara kerja :
- Tentukan obyek yang akan diukur (misal : tinggi
pohon)
- Bidik ujung pohon untuk mengetahui sudutnya
- Lihat hasilnya pada clinometer. Misal 45ᵒ
- Perhitungan tinggi pohon
Y = X tan θ + Z atau
θ
Y= × X + TB
100
Keterangan
Y = tinggi pohon
X = Jarak pohon dengan pengamat
TB = tinggi pengamat sampai dengan mata
d. Cara Perawatan :
- Digunakan dengan hati-hati
- Jangan sampai terkena guncangan yang keras
12. Termohigrobarometer a. Satuan :
- Suhu udara : ᵒC
- Kelembapan udara : %
- Tekanan udara : hPA
b. Fungsi :
- Untuk mengetahui suhu udara
- Untuk mengetahui kelembapan udara
c. Cara kerja :
- Alat digantungkan di pohon ataupun benda bisa
untuk menggantungkan termohigrometer tersebut
- Kemudian diamati angka yang telah stabil pada alat
untuk mengetahui klembapan dan suhu udara di
tempat tersebut
d. Cara perawatan :
- Meletakkan kembali alat ke tempat yang aman
- Menjaga alat agar tidak terkena air

b. Akuatik
No Nama Alat Cara Kerja
1. Eikmangrab a. Satuan :
b. Fungsi : untuk mengambil sampel tanah di dasar
perairan
c. Cara kerja :
- dibuka penutupnya
- alat dimasukkan ke dalam kolam/perairan secara
tegak lurus sampai ke dasar. Hal itu dimasukkan agar
pemberat mudah jatuh kedalam perairan
- dijatukan pemberat hingga berbunyi. Hal ini
bertujuan agar penutup dapat menutup dan
mengambil tanah yang ada di dasarperairan
- ditarik pelan-pelan ke atas permukaan air
d. Cara Perawatan :
- Membersihkan alat menggunakan air mengalir dan
mengeringkannya setelah digunakan
- Menyimpan kembali alat pada tempat semula dan
pada tempat yang aman
2. Water Sample a. Satuan :
b. Fungsi : untuk mengambil sampel air dari perairan
c. Cara kerja :
- di buka penutupnya
- di masukkan ke dalam air sampai tabung terisi air.
Jika sudah terisi air cukup mka penutup kembali
ditutupkan
- alat kemudian ditarik pelan pelan ke atas
permukaan air dengan tiga rantai diatasnya
d. Cara Perawatan :
- Membersihkan alat menggunakan air mengalir dan
mengeringkannya setelah digunakan
- Meletakkan kembali alat pada tempat semula dan
pada tempat yang aman

3. Plankton Net a. Satuan :


b. Fungsi: Mengambil sample plankton di perairan.
c. Cara Kerja:
- Memasukkan plankton netkedalam perairan
dengan posisi bagian yang terdapat bucket atau
botol kecil berada di ujung
- Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik oleh
kapal menuju ke titik lain (pengambilan sampel
disesuaikan dengan pergerakan kapal)
- Plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu
d. Cara perawatan:
- Membersihkan alat dengan air megalir dan
mengeringkannya
- Menyimpan pada tempatnya kembali dan tempat
yang aman

4. pH meter a. Satuan:
b. Fungsi: Mengukur tingkat atau derajat keasaman air.
c. Cara Kerja:
- Mengambil sampel atau air yang akan diukur
kadar pHnya dengan meletakkan dalam wadah
- Menyalakan dengan menekan tombol On pada pH
meter
- Memasukkan alat pH meter ke dalam wadah yang
berisi air yang akan diuji atau diukur kadar pHnya
- Pada saat di celupkan ke dalam air, skala angka
akan bergerak acak.
- Menunggu hingga angka atau skala tersebut
berhenti dan tidak berubah-ubah
- Hasil akan terlihat di display digital
d. Cara perawatan:
- Membersihkan alat setelah digunakan dengan cara
mengeringkan menggunakan lap
- Simpan kembali pada tempat semula yang aman
5. Jala Surber a. Satuan:
b. Fungsi: Menangkap bentos di perairan
c. Cara kerja:
- Meletakkan bagian mulut jala menghadap
berlawanan arus
- Membersihkan daerah yang dibatasi oleh alat ini
sehingga benthos yang melekat pada dasar
perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala
d. Cara perawatan:
- Membersihkan alat dengan air megalir dan
mengeringkannya
- Menyimpan pada tempatnya kembali dan tempat
yang aman
6. Jaring a. Satuan :
b. Fungsi : untuk mengambil benda ataupun makhluk
hidup di dalam air
c. Cara Kerja :
- Dekatkan jaring ke arah benda/makhluk hidup
yang akan diambil
- Ayunkan jaring dari sisi bawah ke atas untuk
mengambil benda
d. Cara perawatan :
- Diletakkan di tempat yang mudah terjangkau
- Dihindarkan dari benda tajam agar jaring tidak
mudah robek
7. Termometer a. Satuan : ᵒC
b. Fungsi: Mengukur suhu air
c. Cara Kerja:
- Memastikan air raksa berada di reservoir atau di
bawah 35ᵒC, jika tidak di kibaskan bagian bawah
- Membersihkan ujungnya yang berisi air raksa
dengan pembersih alcohol
- Meletakkan dengan cara menggantungkan alat
Thermometer raksa tepat diatas sample air
- Menunggu sekitar 3-5 menit atau hingga air raksa
tidak bergerak lagi(stabil pemuaiannya)
- Baca skala yang dihasilkan
d. Cara perawatan:
- Membersihkan alat dengan air mengalir atau
mengelapnya menggunakan larutan alcohol dan
mengeringkannya
8. Refraktometer a. Satuan : ppt(part per thousand), ppm(part per mil)
b. Fungsi : Mengukur salinitas atau kadar garam
berdadarkan indeks refreksi.
c. Cara Kerja :
- Alat di cek terlebih dahulu dengan cara diteropong
- Alat dikalibrasi terlebih dahulu dengan satu tetes
aquades/air jernih hinggaa terlihat skala
menunjukkan angka nol
- Diteteskan larutan yang akan diuji/diukur
salinatisnya pada tempat yang tersedia lalu ditutup
- Dilihat batas air dan diperhatikan skala yang
dicapai, skala tersebut adalah nilai salinitas larutan
d. Cara Perawatan :
- Membilas kaca prisma dengan aquades, usap
dengan tissue dan menyimpan alat refraktometer
pada tempat kering
9. Salinometer a. Satuan: ppm(0/00) , ppt(part per thousand)
b. Fungsi: Mengukur tingkat salinitas air melalui cara
mengukur kepadatan dari air sample.
c. Cara Kerja :
- Memasukkan alat salinometer kedalam air yang
akan diuji
- Menunggu skala pada alat tersebut dibagian atas
hingga keadaan salinometer stabil
- Menunggu beberapa saat, kemudian membaca dan
mencatat batas angka skala tersebut
d. Cara perawatan:
- Membersihkan alat menggunakan air mengalir
setelah digunakan kemudian mengeringkan alat
dengan cara dianginkan atau dilap
- Simpan alat pada tempat semula dan aman
10. Secchidish a. Satuan: Meter(m)
b. Fungsi: Mengukur intensitas cahaya atau kekeruhan
dalam air(sejauh mana cahaya matahari menembus).
c. Cara Kerja :
- Memasukkan Secchi disk kedalam air perlahan
menggunakan pengikat atau tali sampai pengamat
tidak melihat bayangan alat tersebut
- Menahan tali, kemudian menandai pada tali
sebagai jarak pertama
- Mengangkat piringan secara perlahan hingga
bayangannya tampak kembali, kemudian
menandai sebagai jarak kedua
- Menghitung kedalaman intensitas cahaya oleh
pembacaan Secchi disk dengan penjumlahan
kedalaman tampak dan kedalaman tidak tampak
bayangan kemudian jumlah tersebut dirata-rata
d. Cara perawatan:
- Membersihkan alat dengan air mengalir setelah
digunakan dan mengeringkannya
- Menggulung kembali tali setelah digunakan

11 Kertas Lakmus a. Satuan :


b. Fungsi : untuk mengukur pH air
c. Cara kerja :
- Mengambil sampel air terlebih dahulu
- Celupkan kertas lakmus ke dalam air
- Tunggu perubahan warna kertas lakmus
d. Cara perawatan :
- Disimpan di tempat yang kering dan jangan
sampai terkena cairan apapun

6. Pembahasan
Alat-alat dalam laboratorium ekologi secara umum dibagi menjadi dua yaitu,
alat untuk zona terestial dan alat untuk zona akuatik. Zona terstial atau ekosistem darat
merupakan salah satu bagian yang dikaji dalam ekologi. Ekosistem darat yang banyak
diamati dalam ekologi adalah tanah, misal tentang kandungan tanah, organisme tanah,
pH tanah, kelembapan tanah dll. Untuk mengamati hal tersebut tidak sedikit alat yang
digunakan. Dari alat-alat yang ada di laboratorium ekologi untuk mengukur
kelembapan tanah dan pH tanah maka diperlukan soil tester. Alat-alat yang digunakan
dalam zona terestial atau ekosistem darat juga berkaitan dengan zona klimatik.
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola
persebaran flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran
makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan
tingkat curah hujan.
Keempat faktor klimatik tersebut dapat diamati dengan alat-alat khusus,
diantaranya yang ada di laboratorium ekologi adalah Luxmeter yang di gunakan untuk
mengukur cahaya, Anemometer mengukur kecepatan angin, Altimeter mengukur
ketinggian, klinometer untuk mengukur ketinggian dan juga mengukur besar sudut
elevasi saat mengukur tinggi objek, termohigrometer dan temohigrobarometer untuk
mengukur kelembapan udara, suhu dan tekanan udara.
Pada zona terestial sangat erat kaitannya degan dominansi yaitu dapat
digunakan dengan PFF yang dapat digunakan untuk mengukur dominasi tanaman lapir
bawah atau sebagai pengganti plots. Selain itu pada zona terestial juga diperlukan alat
ukur yaitu berupa meteran, alat untuk berkomunikasi dengan Handy Talkie sedangkan
untuk menentukan koordinat dan arah mata angin menggunakan kompas. Selain itu
GPS juga diperlukan dalam zona ini untuk mengetahui rute dan posisi.

a. Zona Akuatik
Zona Akuatik atau Ekosistem Perairan ialah ekosistem yang mayoritas terdiri
atas air, menjadi habitat makhluk hidup. Contohnya ialah ekosistem air tawar yang
bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ekosistem Lentik: ekosistem yang airnya
tergenang (relatif diam) seperti danau, waduk, kolam, rawa, dll. Ekosistem Lotik ialah
ekosistem yang airnya mengalir, seperti: sungai, selokan, dll.
Secara umum semua alat akuatik dapat digunakan dalam berbagai tipe
ekosistem akuatik, tetapi beberapa alat tertentu digunakan pada ekosistem tipe tertentu
sesuai dengan fungsinya, diantaranya dari alat-alat praktikum ekologi yang ada di
laboratorium ekologi adalah, Refraktometer juga biasanya digunakan pada ekosistem
laut berkenaan dengan fungsinya sebagai alat pengukur salinitas atau kadar garam.
Begitu juga dengan salinometer yang juga digunakan untuk mengukur salinitas.
Secchi disk biasanya digunakan untuk mengukur daya tembus cahaya ke dalam air
pada kedalaman tertentu atau batas zona profundal.
Sama halnya seperti peralatan yang digunakan pada ekosistem lainnya,
peralatan yang digunakan dalam ekosistem perairan dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok, yaitu yang bersifat digital dan manual. Alat yang bersifat digital cenderung
memiliki sensitivitas atau akurasi mengukur tinggi dan lebih praktis apabila
dibandingkan dengan peralatan manual. Akan tetapi karena sensitivitas tinggi, alat
yang bersifat digital cenderung lebih mudah rusak dan harganya relatif mahal. Berikut
alat-alat yang termasuk alat pada zona akuatik adalah eikmangrab yang digunakan
untuk mengambil sampel tanah, water sample untuk mengambil sampel, Ph meter dan
kertas lakmus yang digunakan untuk mengukur pH air, sedangkan ada beberapa jaring
yaitu plankton net, jala surber dan jaring yang digunakan menangkap planton, bentos
dan makhluk hidup lain.

7. Kesimpulan

a. Laboratorium Ekologi memiliki berbagai macam alat-alat ekologi yang dibagi


menjadi dua menurut ekosistemnya, yaitu :
 Alat Terestrial diantaranya: soil tester, termohygrometer,
termohygrobarometer, altibarometer, meteran/ mistar, anemometer,
kompas bidik, PFF (point from frekuensi), HT, GPS
(GlobalPpositionin System),dan lux meter.
 Alat Akuatik antara lain: Eikmagrab,Water Sample, Plankton Net, pH
Meter, Kertas Lakmus, Jala Surber, Jaring, Termometer,,
Salinometer, Refraktometer dan Secchi disk.
b. Dari praktikum mengenai pengenalan alat-alat praktikum yang ada di
Laboratorium ekologi dapat diketahui satuan, fungsi, cara kerja, dan cara
perawatan masing-masing dari alat praktikum ekologi. Dimana setiap alat- alat
praktikum ekologi memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.
Kesesuaian alat dan cara penggunaan akan sangat berpengaruh terhadap hasil
data yang dihasilkan.

Daftar Pustaka
Hariyanto, Sucipto. 2015. Teori dan Praktik Ekologi. Airlangga University Press :
Surabaya
Odum. E.P. 1971. Fundmental of Ecology. W. B. Sounders Company. Philadelphia,
London
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A. Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi. Remadja
Rosdakarya : Bandung
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi I. Balai Pustaka : Jakarta
Wiratakusumah, Sambas. 2003. Dasar-Dasar Ekologi. UI Press : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai