Anda di halaman 1dari 3

II.

PENGENALAN ALAT-ALAT DALAM PENELITIANEKOLOGI

Dasar Teori

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan
bagian dari lingkungan. Ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi,
oleh karena itu disebut suatu sistem. Komponen-komponen ekosistem terdiri dari komponen
abiotik (fisik dan kimia) dan komponen biotik (hewan, tumbuhan).
Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari hewan, tumbuhan, fungi,
protista, dan monera, termasuk manusia. Contoh faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim,
curah hujan, ketinggian, kedalaman dan sebagainya. Beberapa faktor abiotik tersebut harus
diukur, oleh karena itu diperlukan alat-alat khusus yang tepat untuk mengukurnya. Untuk itu
penting bahwa kita harus mengenal dan mengetahui nama alat serta spesifikasi alat tersebut.
Bukan hanya itu saja, kita pun harus memahami bagaimana cara kerja alat tersebut dan
bagaimana prinsip kerjanya.
Alat-alat yang terdapat di laboratorium ekologi mempunyai fungsi dan cara kerja yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu pengenalan alat-alat pengukuran faktor abiotik dalam
ekologi yang meliputi fungsi, kegunaan alat, cara pemakaian dan prinsip kerja. Sehingga ketika
melakukan kegiatan praktikum ekologi di lapangan mahasiswa mampu mengoperasikan alat-alat
tersebut dengan benar dan tepat. Kesesuaian dan cara pemakaian alat akan sangat berpengaruh
terdahap data yang diambil.

Tujuan:

Mengetahui macam-macam alat, fungsi dan cara kerja dari beberapa alat yang digunakan dalam
pengamatan lingkungan abiotik di ekosistem terrestrial dan perariran.

Bahan dan alat:

1. Termometer
2. pH meter
3. DO meter
4. Anemometer
5. Flow meter
6. Hygrometer
7. Keping Sechi (Sechi disk)
8. GPS

Prosedur Kerja:

1. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing alat melalui buku, internet atau video yang
sesuai. Jelaskan fungsi, cara kerja dari alat-alat tersebut (lengkapi dengan fotonya).
2. Gunakan buku atau internet untuk menemukan alat-alat lain yang biasa digunakan dalam
penelitian ekologi, selain sembilan alat yang ada di penuntun ini. Kemudian, jelaskan fungsi,
cara kerjanya (lengkapi dengan foto).
3. Pengukuran kecepatan angin melalui smartphone masing-masing.
a. Unduh aplikasi Zephyrus Windmeter di app store.

b. Lakukanlah pengukuran, dengan cara:


i. Hindari melakukan pengukuran di sekitar suara keras (lalu lintas padat, suara
mesin, bicara yang keras atau suara tembakan).
ii. Jauhkan jari dari mikrofon seluler.
iii. Perhatikan arah datangnya angin, arahkan bagian belakang telepon melawan arah
angin.
iv. Buka aplikasi tersebut, klik menu Dynamic. Klik yang panjang pada layar yang
menampilkan nomor kecepatan, untuk mengatur ulang pengukuran.

Klik disini
v. Lakukan pengukuran selama satu menit. Perhatikan grafik yang menunjukkan
waktu (seconds). Jika waktu telah menunjukkan angka 60, klik tombol untuk
menghentikan pengukuran.
vi. Catatlah kecepatan maksimal angin yang di tunjukkan pada layar.

Kecepatan

Waktu

vii. Atur ulang pengukuran. Lakukan pengukuran setiap satu menit, diulang sebanyak
10 kali.
viii. Catatlah hasil pengukuran dan tentukan rata-rata kecepatan maksimal angin serta
standar deviasi dari pengukuran yang telah dilakukan.
4. Aplikasi untuk penelitian/praktikum ekologi
a. Ada sejumlah aplikasi yang dapat digunakan untuk praktikum ekoloi, misalnya
GLAMA. Silakan ekplore aplikasi tersebut. Jelaskan bagamaina pemanfaatn dari
aplikasi tersebut.
b. Ekplor aplikasi-aplikasi lainya yang dapat dimanfaatkan untuk praktikum ekologi.
Jelaskan cara penggunaan dari masing-masing aplikasi terebut.

Anda mungkin juga menyukai