Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN

STUDIO DESAIN PRODUK 5

“ SMART TELENAN MULTIFUNGSI“

Disusun Oleh :

Violita Febrianti A . P ( 16.2018.1.00566 )

Moch. Syamsul Khoiri ( 16.2018.1.00540 )

Dosen Pembimbing :

RATNA PUSPITASARI, ST., MT.

NIP : 112073

JURUSAN DESAIN PRODUK

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2021
LAPORAN DESAIN PRODUK 5 – SMART TELENAN MULTIFUNGSI

Mahasiswa, Desain Produk – ITATS, Surabaya

Violita Febrianti A.P (16.2018.1.00566)

Moch. Syamsul Khoiri ( 16.2018.1.00540 )

Dosen, Desain Produk – ITATS, Surabaya

Ratna Puspitasari, ST., MT.

ABSTRAK

Studio Desain Produk 5 adalah rangkaian lanjutan mata kuliah Desain Pro
duk yang berfokus pada pembuatan produk dengan memenuhi kebutuhan
peralatan rumah tangga untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan
produk talenan disaat pandemi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat produk redesain smart
talenan multifungsi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk
peralatan rumah tangga.

Metode pelaksanaan yang dilakukan peneliti adalah dengan mengerjakan p


roses desain lalu melakukan bimbingan asistensi kepada dosen pembimbing u
ntuk mendapatkan atau menciptakan produk smart talenan multifungsi yang b
isa diterima oleh masyarakat ataupun ibu rumah tangga. Dari hasil yang didap
atkan dari kegiatan tersebut ialah pengetahuan tentang cara meredesain
produk talenan yang bernama smart talenan multifungsi serta memiliki syste
m teknologi sederhana, yang dapat menambah kegunaan atau fungsi dari prod
uk tersebut.

Kata Kunci : Redesain, Smart Talenan Multifungsi , Teknologi Sederhana


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Wanita sangat identik dengan dapur. Walaupun pada kenyataannya


ada beberapa wanita yang anti masuk ke dapur, dan juga sebaliknya ada ka
um pria yang suka melakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan d
apur. Melengkapi dapur dengan alat-alat yang fungsional merupakan sebua
h keharusan bagi mereka yang suka memasak. Sehingga tidak heran apabil
a mereka membuat dapur mereka supaya nyaman dan bisa berlama-lama m
elakukan aktivitas di dapur. Mereka mendandaninya dengan meletakkan d
an menggunakan berbagai peralatan memasak seperti pisau, wadah, panci,
spatula, mixer, talenan, blender, dan lains ebagainya. perlengkapan penunj
ang kebutuhan untuk memasak yang aman dan praktis serta multifungsi sa
ngatlah diperlukan. Perlengkapan memasak yang dimaksudkan salah satun
ya yaitu talenan. Penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada pengemba
ngan produk smart telenan multifungsi. Dimana peralatan memasak yang d
inilai sangat penting yaitu talenan.

Talenan merupakan papan dari kayu atau plastik khusus yang dipa
kai sebagai alas saat memotong ataumengiris bahan makanan seperti dagin
g, ikan, sayuran, buah dan lain-lain. Talenan dinilai memiliki multifungsi s
erta keindahan dan keunikan, sehingga menjadi daya tarik dan fenomena s
osial dikalangan rumah tangga. Ibu rumah tangga juga dinilai memiliki ba
nyak permasalahan  ketika sedang berada di dapur dan saat menggunakan t
alenan. Seperti kesulitan ketika akan meletakkan potongan sayur diwadah,
peletakkan pisau dapur setelah pemakaian, dan lain-lain.

Oleh sebab itu penulis membuat dan menciptakan ulang produk tal
enan yang berbeda dengan talenan biasanya, karena talenan ini memiliki m
ultifungsi. Talenan memiliki storage agar pengguna (Ibu Rumah tangga) d
apat menyimpan hasil potongan sayur-sayurannya sementara di storage ter
sebut. Juga terdapat laci untuk menyimpan pisau, agar pisau dan talenan be
rada disatu wadah atau tempat yang sama. Serta memberikan beberapa tek
nologi yang canggih untuk mempermudah dalam pengerjaan saat pemoton
gan bahan makanan. Talenan ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih ce
pat dan praktis dalam segi persiapan alat. Oleh sebab itu penulis menyebut
produk tersebut dengan sebutan “ Smart Telenan Multifungsi”

(Sumber : Amira Soraya1 , Nurma Fauziah , Vena Melinda Putri, 2017)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana menciptakan produk talenan yang multifungsi dengan


menggunakan tambahan teknologi sederhana ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Perancangan

1.3.1 Tujuan Perancangan

1. Menciptakan produk smart telenan multifungsi yang aman dan


disesuaikan dengan kebutuhan pengguna

2. Menciptakan produk telenan yang multifungsi dan juga


canggih

3. Menambahkan teknologi sederhana pada produk smart talenan


multifungsi untuk menambah dan memaksimalkan dalam peng
gunaa produk tersebut

4. Memenuhi kebutuhan masyarakat dan pengguna seperti ibu


rumah tangga untuk mendapatkan produk yang bisa
mempermudah menyelesaikan permasalahan rumah tangga

1.3.2 Manfaat Perancangan

1. Manfaat Teoritis

Mengaplikasikan ilmu desain serta ilmu teknologi masa depan


yang berkaitan dengan perlengkapan memasak seperti “ smart
talenan multifungsi “
2. Manfaat Praktis

 Bagi Peneliti

1. Mengaplikasikan dan menerapkan ilmu desain dala


m pembuatan produk yang berteknologi

2. Memperbaharui produk yang telah ada menjadi prod


uk baru dengan penambahan teknologi

3. Mampu mengetahui kebutuhan masyarakat dan ibu


rumah tangga akan produk yang diperlukan untuk
mempermudah dalam proses masak memasak.

4. Peneliti memperoleh ide-ide inovasi pembuatan pro


duk berteknologi sederhana dengan mempermudah
pengguna

5. Melatih kemampuan peneliti dalam memecahkan pe


rmasalahan produk yang sudah ada seperti produk
talenan pada umumnya.

 Bagi Masyarakat

1. Dapat digunakan sebagai alternatif produk untuk dig


unakan serta meminimalisir terjadinya kecelakaan s
aat menggunakan produk talenan tersebut.

2. Masyarakat mendapatkan wawasan tentang penggun


aan teknologi yang dapat diterapkan pada produk
talenan.

 Bagi Lembaga/Institusi

1. Dapat dijadikan sebuah penelitian ulang untuk riset


selanjutnya dalam hal pemeliharaan, perbaikan, dan
pengembangan desain beserta komponen lainnya
yang ada di produk smart talenan multifungsi
2. Dapat dijadikan referensi desain dan pustaka untuk
jurusan desain produk maupun institusi lainnya

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dilakukan secara sistematis yang terdiri se


bagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Berisi latar belakang untuk menguatkan alasan mengapa dilaksanak


annya penelitian. Selanjutnya dibuat perumusan masalah. Pertanyaan penel
itian ini akan terjawab melalui penelitian yang akan dilakukan. Serta dican
tumkan tujuan peneliti untuk memperjelas hasil yang dicapai dalam penelit
ian.

BAB II. Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori yang akan mendukung sebuah proses pe
ngumpulan, pengolahan, dan analisis data yang menjadi acuan dalam menc
ari alternatif pemecahan masalah.

BAB III. Metodologi Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan a


tau desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpula
n dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.

BAB IV. Studi Kasus

Proses pengumpulan data berdasarkan studi langsung di lapangan.


Menggunakan metode kuisioner, serta menggunakan pengamatan dengan
mencari tahu masalah apa yang dihadapi pengguna.

BAB V. Analisa dan Kebutuhan Desain

Proses pengolahan data yang telah didapat mulai dari data primer d
an data sekunder dengan menggunakan alat analisa yang telah ditetapkan p
ada bab 3, pengolahan data dimulai dari pengelompokan data dari data uta
ma sampai data pendukung.

BAB VI. Kebutuhan Desain dan Objektif

Hasil dari proses penelitian ini mencakup semua hasil dari penelitia
n mulai dari keuntungan juga kelemahan dari hasil analisa. Menghasilkan s
intesa desain yang dikembangkan menjadi beberapa desain awal, alternatif
desain serta pemilihan desain akhir.

BAB VII. Penutup

Memuat seluruh rangkuman dari penelitian yang teah dilakukan bu


kan hanya keunggulan tetapi juga kekurangan dari hasil penelitian serta me
muat opsi dari hasil penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Judul

2.1.1 Talenan
Talenan adalah sebuah papan kayu (atau semacam alas duduk bern
ama di ngklik) yang berfungsi sebagai alas untuk mengiris bumbu dapur, b
ahan masakan, dan sejenisnya. Istilah talenan sudah terbiasa didengar dan
dikenal oleh masyarakat Jawa. Pada awal nya memang talenan terbuat dar
i papan kayu yang sederhana. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang bentu
knya hanya persegi empat, persegi empat dengan satu ujung yang ada pega
ngannya, potongan kayu gelondongan hingga papan. Ukurannya juga ber
macam-macam, mulai dari yang kecil berukuran 15 cm x 25 cm hingga ber
ukuran 30 cm x 45 cm. Sementara talenan berbentuk lingkaran terbuat dar
i potongan gelondongan kayu utuh bisa berdiameter 35 cm. Memang tidak
setiap wanita yang memasak di dapur mengandalkan talenan untuk alas me
ngiris bahan dan bumbu dapur. Jika di dapur tidak ditemukan talenan, bias
anya para ibu rumah tangga menggunakan alas seadanya sebagai penggant
i talenan, seperti parut, meja, dan sebagainya. Namun begitu pada umumny
a talenan selalu hadir dalam setiap dapur rumah tangga tradisional , karen
a memang fungsinya lebih ke alat yang dipakai sebagai alas untuk mengiri
s bahan masakan. (Sumber : Amira Soraya1 , Nurma Fauziah , Vena Melin
da Putri, 2017)
Selain itu talenan adalah salah satu alat masak yang hampir selalu a
da di dapur. Peralatan dapur dari lempengan kayu ini kerap digunakan untu
k memotong bahan makanan. Mulai dari sayur, buah, hingga daging-dagin
gan. . (Sumber : https://kumparan.com/, 2021)

2.1.2 Multifungsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 560), multifungsi m
erupakan sesuatu yang mempunyai berbagai tugas atau fungsi. (Sumber : I
r Samuel Yamin, Vol. 5, No. 2, 2017, 168-173 ) sehingga talenan
multifungsi adalah talenan yang didesain khusus dengan fungsi tambahan s
eperti storage untuk memotong, storage untuk meletakkan pisau yang dim
ana tidak hanya digunakan pada satu fungsi melainkan banyak fungsi dala
m satu produk
2.2 Kajian Judul
Berdasarkan pada penjabaran judul diatas, maka yang dimaksud “
Smart Talenan Multifungsi “ ialah salah satu alat masak yang hampir selal
u ada di dapur yang biasa berbentuk sebuah papan kayu yang berfungsi se
bagai alas untuk mengiris bumbu dapur, bahan masakan, dan sejenisnya
yang mempunyai berbagai tugas atau fungsi didalam satu produk talenan
yaitu fungsi tambahan seperti storage untuk memotong, storage untuk mel
etakkan pisau yang dimana tidak hanya digunakan pada satu fungsi melain
kan banyak fungsi dalam satu produk dengan dilengkapi sebuah teknologi
yang pintar yang biasa disebut dengan istilah “smart” atau biasa disebut d
engan teknologi canggih untuk lebih mempermuda dalam menyelesaikan p
ekerjaan rumah tangga.yang ada didalam dapur.

2.3 Kajian Teori


Didalam kajian teori terdapat berbagai macam kajian seperti
contohnya kajian teori tentang studi material yang digunakan, studi warna
yang digunakan, studi teknologi yang digunakan, hingga studi sistem yang
digunakan berikut ini pembahasannya :

2.3.1 Studi Material


Studi material adalah pengumpulan berbagai macam material yang d
apat diterapkan pada pengujian dan perencanaan material yang memungkink
an untuk pembuatan smart telenan multifungsi.
2.3.1.1 Kayu Jati Belanda

Gambar 2.3.1.1 Kayu Jati Belanda


(Sumber :www.dekoruma.com)
Kayu jati Belanda sering digunakan sebagai kayu palet
atau kayu kemas untuk membungkus benda-benda impor dari
Eropa. Kayu jati Belanda bukan nama satu-satunya untuk jenis
kayu yang satu ini. Selain disebut sebagai kayu palet atau eks p
alet, kayu jati Belanda sering juga disebut dengan kayu jati Lo
ndo yang merupakan istilah Jawa untuk kata Belanda. Untuk je
nis kayu jati Belanda atau pinus, pohonnya tumbuh cukup pesa
t dan punya demand pasar yang lumayan tinggi. Bentuknya mu
dah ditandai dengan bobot yang lebih ringan, warna yang cerah
seperti kuning muda atau krem kayu, dan punya serat kayu yan
g halus dan bernuansa sangat alami. Teksturnya juga tidak pad
at dan mudah dibentuk. Daya tarik kayu jati Belanda juga tamp
ak pada alur urat dan mata kayunya yang khas. Kayu jati Belan
da yang semakin tua juga akan memiliki patina yaitu guratan al
ami dengan nuansa antik yang indah. (Sumber :www.dekorum
a.com)

Tabel 2.3.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Kayu Jati Belanda


Kelebihan Kekurangan
• Harga yang lebih murah • Kandungan getah sangat
•Warna yang mudah tinggi
dikombinasikan dengan • Butuh perawatan ekstra
warna lain • Sambungan yang berlebihan
• Tahan akan goncangan bisa membentuk lubang
• Ramah lingkungan
(Sumber : artikel.rumah123.com)
2.3.1.2 Kayu Merbau

Gambar 2.3.1.2 Kayu Merbau


(Sumber :www.dekoruma.com)

Jenis kayu merbau diolah dari pohon merbau atau ipil


yang merupakan anggota suku Fabaceae. Pohon merbau ini
banyak tumbuh di daerah luar pulau Jawa, seperti Sulawesi,
Kalimantan, Papua, hingga Maluku. Pohon yang menjadi cikal
bakal kayu merbau ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi
50 meter. Kayu merbau juga sering disebut kayu besi karena
karakternya yang keras sehingga kayu merbau juga cocok
digunakan untuk pembuatan konstruksi rumah, jembatan,
hingga badan truk.
Dari segi tekstur, kayu merbau memiliki karakter yang
cenderung kasar dengan serat berbentuk melintang lurus.
Namun, ada pula kayu merbau dengan tekstur yang tidak
beraturan. Dengan demikian, penggunaan kayu merbau ini bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara itu, karakter warna dari kayu merbau adalah
kuning kecoklatan, coklat kemerahan, hingga sedikit
kehitaman. Pada umumnya, warna-warna dari kayu merbau ini
tergolong mirip dengan kayu jati sehingga sering digunakan
sebagai alternatif pengganti kayu jati. (Sumber
:www.dekoruma.com)
Tabel 2.3.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Kayu Merbau
Kelebihan Kekurangan
 Awet dan tahan lama  Pembuatan pengolahan
 Kayu merbau kayu merbau cukup sulit
mempunyai untuk dilakukan.
karakteristik yang
sangat kuat
(Sumber :www.dekoruma.com)

2.3.1.3 Kayu Pinus Radiata

Gambar 2.3.1.3 Kayu Pinus Radiata


(Sumber :
https://www.99.co › indonesia › seluk-beluk-kayu-pinus)

Pinus radiata tumbuh di berbagai negara di dunia,


seperti Australia, Republik Chili, Selandia Baru, Afrika
Selatan, dan Amerika Serikat.Biasanya, kayu yang berada di
pasaran berasal dari pohon merumur 15-25 tahun dengan
diameter batang sekitar 30-80cm dan tinggi mencapai 15-30m.

Kayu teras jenis pinus radiata biasanya berwarna


merah kecokelatan, sedangkan kayu gubalnya berwarna kuning
dengan sentuhan krem. Serat kayunya cenderung lurus dengan
banyak mata kayu karena terdapat banyak cabang berukuran
kecil pada pohonnya. (Sumber :https://www.99.co › indonesia ›
seluk-beluk-kayu-pinus)
Tabel 2.3.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Kayu Pinus Radiata
Kelebihan Kekurangan
 Harganya murah  Memiliki Sifat kayu yang
 Tahan lama memiliki kaku membuat kayu pinus
daya tahan tinggi tidak fleksibel dan tidak
 Tahan terhadap mudah dibentuk
guncangan dan tidak  Butuh perawatan ekstra dan
mudah rusak. mudah memuai
(Sumber :https://www.99.co › indonesia › seluk-beluk-kayu-
pinus)

2.3.1.4 Stainless Steel

Gambar 2.3.1.4 Stainless Steel


(Sumber :https://evek.one/steel/1844-sheet-steel)
Permukaan peralatan stainless steel yang mudah dibersi
hkan. Minimal pemeliharaan dan daur ulang total peralatan stai
nless steel juga berkontribusi terhadap popularitas mereka. Stai
nless steel adalah nama universal untuk paduan logam, yang te
rdiri dari Kromium dan Besi. Sering disebut juga dengan baja t
ahan karat karena sangat tahan terhadap noda (berkarat). (Sum
ber : www.dubaiqatarind.com)

Tabel 2.3.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Stainless Steel

Kelebihan Kekurangan
 Mudah dibersihkan  Timbul bitnik-bintik
putih, kurang ekonomis
 Tahan lama dan
multifungsi  Berubah menghitam
dan bersifat konduktor
(Sumber : madanitec.com)

2.3.1.5 Plastik HDPE (High Density Polyethylene)

Gambar 2.3.1.5 Plastik HDPE (High Density Polyethylene)


(Sumber :http://www.asiabaru.com/)
Kalian pasti sudah tak asing lagi melihat masyarakat In
donesia menggunakan barang keperluan mereka dari plastik. M
asyarakat Indonesia dalam kesehariannya mengenal istilah Kan
tong Plastik HDPE dengan sebutan kantong HD, kantong krese
k, kantong asoy, tas plastik HD, ataupun shopping bag. HDPE
(High Density Polyethylene) merupakan bahan baku untuk jeni
s Plastik HDPE dimana umumnya hasil produksi berbentuk pla
stik kantong, plastik roll, plastik lembaran, botol susu yang ber
warna putih susu, galon air minum, gelas plastik dan lain-lain..
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan
yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tin
ggi. Bahan plastik yang memiliki kode 2 ini merupakan salah s
atu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemamp
uan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berba
han HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Wala
upun begitu, kode 2 ini juga direkomendasikan hanya sekali
pakai. Menapa? karena pelepasan senyawa antimoni trioksida t
erus meningkat seiring waktu..
(Sumber :http://www.asiabaru.com)
Tabel 2.3.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Plastik HDPE
(High Density Polyethylene)
Kelebihan Kekurangan
 HDPE memiliki  Sifat ketahanan terhadap
ketahanan yang sangat penuaan dan tekanan
baik terhadap sebagian lingkungan tidak sebaik
besar bahan kimia hidup LDPE
dan industriTahan lama  Transparansi rendah HDPE,
memiliki daya tahan penghalang buruk untuk
tinggi oksigen dan gas lainnya
 HDPE adalah non-
higroskopis dan
memiliki sifat uap tahan
air yang baik

(Sumber :http://m.id.cnsantongplastic.com/info/xianjichina-
31261552.html)

2.3.1.6 PP (Polypropylene)

Gambar 2.3.1.6 PP (Polypropylene)


(Sumber :http://id.absmanufacturer.com/info/what-is-
polypropylene-pp-25628025.html)

Polypropylene adalah polimer plastik dengan rumus ki


mia C3H6. Ini digunakan dalam banyak pengaturan yang berbe
da, baik dalam industri dan barang-barang konsumsi, dan dapat
digunakan baik sebagai plastik struktural dan sebagai serat. Pla
stik ini sering digunakan untuk wadah makanan, terutama yang
perlu dicuci mesin pencuci piring.
Titik leleh dari polypropylene sangat tinggi dibandingk
an dengan banyak plastik lainnya, pada 320 ° F (160 ° C), yang
berarti bahwa air panas yang digunakan saat mencuci piring tid
ak akan menyebabkan piring yang terbuat dari plastik ini mele
ngkung. Ini kontras dengan polietilena , plastik populer lain un
tuk wadah, yang memiliki titik lebur yang jauh lebih rendah. P
olypropylene juga sangat mudah untuk ditambahkan zat warna,
dan sering digunakan sebagai serat dalam karpet yang perlu ka
sar dan tahan lama, seperti yang digunakan di sekitar kolam re
nang atau di lapangan golf mini. Tidak seperti nilon , yang jug
a sering digunakan sebagai serat untuk karpet kasar, tidak men
yerap air, membuatnya ideal untuk digunakan di mana ia akan
terus-menerus terkena kelembaban
(Sumber :http://id.absmanufacturer.com/info/what-is-
polypropylene-pp-25628025.html)
Tabel 2.3.1.6 Kelebihan dan Kekurangan PP (Polypropylene)
Kelebihan Kekurangan
 Bahan yang relatif  Polypropylene memiliki
murah koefisien ekspansi termal
 Memiliki kekuatan tinggi yang membatasi
lentur yang tinggi aplikasi suhu tinggi.
karena sifat semi-  Polypropylene rentan
kristalinnya terhadap degradasi UV.
 Tahan terhadap  Polypropylene memiliki
kelembapan ketahanan yang buruk
 Memiliki ketahanan terhadap pelarut dan
kimia yang baik atas aromatik terklorinasi.
berbagai basis dan asam  Polypropylene dikenal sulit
 Memiliki kekuatan untuk dicat karena memiliki
benturan yang baik sifat ikatan yang buruk.
(Sumber :http://m.id.rulyplasticmanufacture.com)
2.3.1.7 LDPE (Low Density Polyethylene)

Gambar 2.3.1.7 LDPE (Low Density Polyethylene)


(Sumber :https://trainingcenter.events/)
Jenis LDPE memiliki titik lunak yang sangat rendah ya
itu pada suhu 83C – 98C sehingga disarankan untuk penyimpa
nan atau proses pemasakan di bawah suhu tersebut. Meski dem
ikian, jenis plastik ini dapat digunakan untuk penyimpanan bah
an beku hingga suhu -50C, namun tidak sesuai untuk bahan pa
ngan berlemak. Berbagai jenis plastik pada dasarkan bersifat in
ert (tidak mudah bereaksi) dan tidak menimbulkan bahaya pad
a kesehatan.
Plastik ini umumnya digunakan untuk tempat penyimpa
nan gula, bahan makanan, minyak goreng, bumbu–bumbu dap
ur dan bahan kebutuhan lainnya. PE umumnya dijual dalam be
ntuk kantongan, gulungan dan lembaran.
(Sumber :https://sinergiplastama.co.id/ldpe-low-density-
polyethylene.php)
Tabel 2.3.1.6 Kelebihan dan Kekurangan LDPE (Low
Density Polyethylene)
Kelebihan Kekurangan
 Karakter plastik kuat  Plastik sulit dihancurkan
 Fleksibel tapi dapat didaur ulang
 Bahan transparan
 Baik untuk tempat
makanan
(Sumber :https://nasional.kompas.com/)
2.3.2 Studi Bentuk
Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikia
n rupa. Bentuk dibagi menjadi bentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 di
mensi (trimatra). Masing-masing bentuk mempunyai arti tersendiri, j
uga tergantung kepada budaya yang membentuknya. (Sumber : Kusn
adi, 2018)

Tabel 2.1.1 Karakteristik Bentuk 2 Dimensi (Dwimatra)

N Bentuk Nama Keterangan


o.

Dalam Dunia Desain


Kotak dan persegi panjang
1. Kotak menunjukkan kejujuran dan
stabilitas. Kotak adalah bentuk
yang umum digunakan dan
terpercaya. kedamaian,
Dalam Dunia Desain
Lingkaran tidak terlalu umum
2. Lingkaran digunakan dalam desain,
namun lingkaran dapat
digunakan untuk menarik
perhatian,
Dalam Dunia Desain
Segitiga bisa stabil jika berada
3. Segitiga di bentuk dasar, tidak stabil
ketika tidak dalam bentuk
dasar. Segitiga mewakili
tekanan dinamis, aksi dan
agresi..

(Sumber : www.academia.edu)

2.3.3 Studi Warna

Studi warna adalah pengumpulan berbagai macam jenis war


na yang dapat diterapkan pada perencanaan warna yang memungkin
kan untuk diterapkan dalam rancangan produk plakat yang akan dibu
at

2.3.3.1 Pengertian Warna

Warna memiliki arti tertentu, menjadi simbol, menciptakan


asosiasi, berdampak psikologi, serta pembawa getaran tersendiri bagi
individu yang melihat dan merasakannya. Warna juga memberikan
“warna” bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, warna menjadi sa
ngat penting karena memiliki banyak peran dalam kehidupan. (Sumb
er : DMAXIMUS, ARCH, 2018)

1) Jenis dan Karakt eristik Warna H


angat dan Warna Dingin dalam D
esain
a. Warna Hang at

Gambar 5 Warna Hangat


(Sumber : DMAXIMUS, ARCH, 2018)

Sisi roda warna yang terdiri dari merah, kuning, oranye be


rsama dengan berbagai kombinasi warna lainnya, biasanya dise
but sebagai warna hangat. Warna-warna hangat memberi Anda
kedekatan dan memberikan lingkungan yang sangat nyaman.
Warna-warna ini dapat membuat ruangan besar tampak lebih d
ekat dan lebih mengundang. (Sumber : www.arsitur.com)

Tabel 5 Karakteristik Warna Hangat


Warna Karakteristik
Memiliki karakteristik sebagai pembangkit
energi, aktif, agresif hangat, komunikatif, a
ktif, optimis, antusias, dan bersemangat. Me
rah berkaitan dengan ambisi dan Memberi k
esan sensual, mewah, berkemauan keras, da
n penuh semangat.
Sifatnya menonjol, cerah, membangkitkan e
nergi, komunikatif, dan merangsang kemam
puan berpikir serta memberi kesan semanga
t untuk maju dan toleransi tinggi.

Oranye merupakan kombinasi antara warna


merah dan kuning. Warna oranye memberi
kesan hangat dan bersemangat serta merupa
kan symbol dari petualangan, optimisme, pe
rcaya diri dan kemampuan dalam bersosiali
sasi

(Sumber : Jo nes, C.S, 20


15 )

b. Warna Din gin

Gambar 6 Warna Dingin


(Sumber : DMAXIMUS, ARCH, 2018)

Warna dingin digunakan untuk menggambarkan war


na apa pun yang bersifat tenang atau menenangkan. Pada da
sarnya, warna dingin adalah sisi roda warna di mana kita me
lihat warna Biru, hijau, dan ungu. Warna-warna sejuk yang
menenangkan dan tentram membantu menenangkan emosi
dan mempertajam pikiran kita, dengan memungkinkan pikir
an kita melakukan pekerjaan terbaik. (Sumber : www.arsitu
r.com)

Tabel 6 Karakteristik Warna Dingin


Warna Karakteristik
Memiliki karakter yang tenang ,dingin, mela
hirkan perasaan sejuk, memberi kenyamanan
dan perlindungan.

Berkesan sensual, feminim, antik, yang juga


anggun, dan hangat. Bersifat kurang teliti na
mun penuh harapan.

Melambangkan elastisitas keinginan,teguh ,k


okoh,keras kepala dan berpendirian tetap, m
andiri, posesif, susah menerima pemikiran or
ang lain

(Sumber : Jones, C.S, 2015 )

2) Konsep Warna
a. Konsep Klasik

Tema konsep klasik sendiri, warna yang cocok diguna


kan adalah putih, krem, silver dan abu-abu, warna ini sang
atlah cocok digunakan karena akan menampilkan keindaha
n kayu pada furnitur Anda. (Sumber : fabelio.com)

b. Konsep Modern

Konsep modern bisa lebih bebas mengeksplor warna


cat rumah yang hendak dipilih, contohnya seperti warna bi
ru, hijau, orange ataupun merah. Warna ini sangat cocok u
ntuk perabotan kayu yang berwarna gelap, karena akan me
munculkan suasana kehangatan. Namun, penggunaan war
na-warna terang juga harus dibatasi, jangan sampai warna
tersebut akan mendominasi seisi rumah, karena akan mem
buat furnitur kayu tampak tidak terlihat. (Sumber : fabelio.
com).

2.3.4 Studi Sistem

2.3.4.1 Baut

Gambar 2.3. 4.1 Baut

(Sumber : blossomzones.com)

Baut adalah sebuah alat sambung dengan mengguna


kan batang besi bulat dan berulir, salah satu dari sisinya m
empunyai bentuk kepala baut, dengan standar umum berbe
ntuk segi enam serta ujungnya yang dipasang mur/pengun
ci untuk mengunci baut tersebut. Dalam pengunaanya baut
dipakai untuk membuat sebuah sambungan kontruksi yang
bersifat sementara, tetap, dan sambungan bergerak yang da
pat dibongkar, dirubah, atau dilepas. Untuk bentuk uliran
batang baut tersebut umumnya berbentuk segi tiga, hal ters
ebut disesuaikan dengan fungsi kegunaanya yaitu untuk pe
ngikat (Sumber : sindunesia.com)

2.3.4.2 Skrup
Gambar 2.3.4.2 Sekrup
(Sumber : importer.co.id)

Selain paku biasa pada pertukangan kayu dikenal ju


ga jenis paku ulir yang sering digunakan pada konstruksi
kayu yang disebut dengan sekrup. Sekrup adalah alat pen
gokoh pada sambungan kayu atau logam yang mempuny
ai ulir spiral dan bentuk ujungnya runcing. Sekrup kayu
biasanya terbuat dari logam yang mempunyai ulir spiral
dan ujungnya runcing. Bentuk kepala sekrup secara umu
m bulat, rata, dan timbul tergantung pada penggunaan da
ri sekrup tersebut. (Sumber : sindunesia.com)

2.3.4.3 Paku

Gambar 2.3.4.3 paku


(Sumber : indosupergrosir.com)

Paku adalah logam keras berujung runcing, umumn


ya terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan
dua bahan dengan menembus keduanya. Paku umumny
a ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu a
tau nail gun yang digerakkan oleh udara bertekanan ata
u dorongan ledakan kecil. (Sumber :id.wikipedia.org)

2.3.4.4 Sistem Knockdown


Gambar 2.3.4.4 Sistem Knockdown
(Sumber : www.slideshare.net)

Sistem konstruksi pada saat pembuatan produk


furniture berada di pembongkaran, furnitur
inti knockdown adalah furnitur yang dapat dibongkar
dan rakit lagi.
2.3.4.5 Sistem Sambungan Lidah Alur

Sambungan digunakan untuk menyambungkan duah


buah kayu dengan sistem memasukkan profil lidah ke alu
r kayu yang satunya. sambungan model ini bisa membuat
kayu saling mengunci sehingga lebih kuat. (Sumber : ww
w.builder.id)

Gambar 2.3.4.5 Sistem Sambungan Lidah Alur


(Sumber : www.builder.id)

2.3.4.6 Sistem Rel Laci Full Extension Double Track

Gambar 2.3.4.6 Sistem Rel Laci Full Extension


Double Track
(Sumber : www.radium.co.id)
Sistem Rel Laci Full Extension Double Track
adalah sistem yang cocok digunakan untuk kitchen set
dan laci kantor. Yang dimana rel laci dapat ditarik
secara full sehingga laci terbuka lebar serta tidak
mudah rusak dalam pemakaian. Pemasangan laci pada
posisi samping kanan dan posisi samping kiri dan suara
yang di hasilkan saat menutup juga tidak terlalu bising
dan dilengkapi dengan ballring. (Sumber :
www.gavinfurniture.com )

2.3.4.7 Sistem Magnet

Suatu obyek yang mempunyai suatu medan mag


net. Untuk bisa mengambil suatu barang dari logam (co
ntoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet, misalka
n pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi deng
an sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambi
l benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh ta
ngan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang se
ring digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, a
lat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunak
an bahan magnet. Magnet dapat menarik benda lain, beb
erapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, ya
itu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. ( Sumber :
www.dosenpendidikan.co.id )

2.3.5 Studi Teknologi

2.3.5.1 Timbangan Digital

Timbangan Digital merupakan alat yang digunakan se


bagai pengukuran untuk mengukur suatu berat atau beban ma
upun massa pada suatu zat.  Alat ini membutuhkan sumber da
ya dan tidak benar-benar akurat, namun biasanya cukup akura
t ketika digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Skala d
igital digunakan dengan berbagai tujuan mulai dari pengukur
an

bahan di dapur dan untuk pengukuran tepat dari bahan


di laboratorium (Sumber: https://timbanganpas.com/manfaat-
dan-pengertian-timbangan-digital/)

Gambar 2.3.5.1 Timbangan Digital


(Sumber : https://tokoonline88.com/timbangan-digital)

2.3.5.2 Wireless Charging

Alat pengisi daya nirkabel juga dipertimbangkan


lebih tahan lama karena kabel tak mudah rusak.
Teknologi ini ramah lingkungan karena non-radiatif. Cara
menghidupkan simpel. Teknologi pengisian daya
nirkabeldisebut juga pengisian induksi menggunakan
medan elektromagnetik untuk mengalirkan energi di
antara dua perangkat. Peranti elektronik yang ingin
mengisi tinggal ditempatkan di atas alat pengisi daya
nirkabel. Saat alat itu dinyalakan, arus listrik menciptakan
medan magnet dan menyalurkannya ke kumparan perangkat
di atas. (Sumber ; https://docplayer.info/142752747-Cara-
kerja-wireless-charging.html)
Gambar 2.3.5.2 Wireless Charging

(Sumber : https://tokoonline88.com/timbangan-digit
al)

2.3.5.3 Sensor pir hc-sr501 sensor gerak

PIR Sensor Module ini memungkinkan untuk mende


teksi gerakan manusia dalam jarak tertentu. Sensor dengan
ukuran kecil ini sangat mudah digunakan. Output LOW jika
gerakan terdeteksi dan output HIGH jika tidak terdeteksi. Di
lengkapi dengan dua potensiometer untuk mengatur sensitifi
tas dan delay waktu deteksi. (Sumber :
https://www.tokopedia.com/efgadget/hc-sr501-hc-sr-501-
pir-motion-sensor-gerak-manusia-module-hcsr501.

Gambar 2.3.5.3 Wireless Charging


(Sumber tokopedia.com/arduinoku/sensor-pir-hc-sr
501-sensor-gerak)

2.3.6 Studi Ergonomi

Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahan


ya untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya. Yang b
ertujuan menganalisis hubungan fisik antara manusia dan fasilitas. Er
gonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, kesela
matan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah dan tempa
t rekreasi. Penerapan ergonomic pada umumnya merupakan aktivitas
rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini d
apat meliputi perangkat keras misalnya perkakas kerja, bangku kerja,
platform, kursi, pegangan alat kerja, sistem pengendali, alat peraga d
an lain-lain. (Sumber : Adianto dan Afryan Yuda Pratama, 2016)

Implementasi bidang ergonomic dalam suatu desain harus d


apat membuat sistem bekerja lebih baik lagi dengan mengeliminasi f
aktor-faktor yang tidak berfungsi secara optimal, tidak ada motivasi,
tidak dapat dikontrol, dan tidak dapat dihitung seperti pada :

1. Tidak efisien, ketika usaha pekerja untuk menghasilkan output d


i luar kondisi optimal

2. Kelelahan, di mana desain kerja yang jelek menyebabkan kelela


han yang tidak perlu terjadi

3. Kecelakaan, luka dan kesalahan yang diakibatkan oleh desain in


terface yang jelek atau akibat stress karena mental dan fisik pek
erja

4. Kesulitan user, dalam kaitannya dengan ketidaktepatan kombina


si antar aktivitas dalam membentuk task tertentu

5. Moral yang rendah dan sifat apatis


Pendapat lain mengatakan bahwa ergonomi merupakan apli
kasi dari prinsip – prinsip ilmiah, metode, dan data yang diambil dari
berbagai disiplin ilmu untuk pengembangan sistem di mana manusia
memegang peranan penting (Kroemer et al, 2001). Ada pula yang be
rpendapat bahwa ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang siste
matis yang memanfaatkan informasi – informasi mengenai sifat, kem
ampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem ke
rja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan b
aik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu den
gan efektif, nyaman, aman, dam efisien (Sutalaksana et al, 1979).

2.3.7 Studi Antropometri

Antropometri merupakan suatu bidang kajian ergonomi yan


g berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia untuk dig
unakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai de
ngan pemakainya (Redy Rahman Pagulna, 2015).

Terdapat tiga filosofi dasar untuk suatu desain yang


digunakan oleh ahli-ahli ergonomi sebagai data antropometri yang
diaplikasikan yaitu :

1. Perancangan sebuah produk untuk individu yang memiliki ukura


n yang ekstrem. Contoh : Penetapan ukuran yang minimal dari l
ebar dan tinggi dari pintu darurat

2. Perancangan sebuah produk yang bisa dioperasikan di antara ren


tang ukuran tertentu. Contoh : Perancangan kursi mobil yang let
aknya bisa digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannya pu
n bisa diubah-ubah

3. Perancangan sebuah produk yang memiliki ukuran rata-rata. C


ontoh : Desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu,
dan lain-lain
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentua


n judul penelitian, Muhiddin Sirat (2006). Menurut Wardi Bachtiar yang di
tulis pada buku Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, Fungsi penelitian ada
lah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ad
a. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pen
getahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian d
ata yang berkenan dengan masalah tertentu untuk diolah. Dianalisis, diamb
il kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahnya.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pe


nelitian Kuantitatif. Sedangkan metode kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalis
is dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di t
eliti, (Kasiram,2008). Dan dengan menggunakan alat analisis QFD (Qualit
y Function Deployment) sebagai alat analisis kuantitatif yang nantinya dap
at membantu dalam melakukan analisis teknis seperti material, warna, bent
uk, ergonomi, sistem, dan sebagainya. Pengumpulan data dalam metodelog
i penelitian meliputi : observasi tempat di Jl. Kedung Mangu Selatan,
RT.010/RW.03, Sidotopo Wetan, Kec. Kenjeran, Kota SBY, Jawa Timur
60128 dan Jl. Kertajaya, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60282. Rua
ng Lingkup dalam metodelogi penelitian ini adalah smart talenan multifun
gsi.

3.2 Ruang Lingkup


Peneliti akan redesain produk kompetitor berupa talenan multifungsi
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah di Jalan Kedung
Mangu Selatan, RT.010/RW.03, Sidotopo Wetan, Kec. Kenjeran, Kota
SBY, Jawa Timur 60128 dan Jl. Kertajaya, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa
Timur 60282

3.4 Objek Penelitian


Redesain talenan multifungsi untuk mempermudah pengguna
seperti ibu rumah tangga.
3.5 Waktu Pelaksanaan
Kurang lebih di bulan Januari - Juli 2021

3.6 Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jen
is data primer dan data sekunder.

3.6.1 Data Primer

Data primer adalah data utama yang dibutuhkan untuk penelitian, y


ang didapatkan dari :
1. Observasi
Observasi dilakukan di Jalan Kedung Mangu Selatan,
RT.010/RW.03, Sidotopo Wetan, Kec. Kenjeran, Kota SBY, Jawa
Timur 60128 dan Jl. Kertajaya, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur
60282. Untuk mendapatkan data tentang aktifitas yang dilakukan oleh
Masyarakat Kota Surabaya saat menggunakan talenan tersebut
terutama ibu rumah tangga yang ada di tempat observasi.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilak
ukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan t
ertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dilakukan kar
ena kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang efisien jik
a variable yang akan diukur sudah diketahui dengan pasti dan tahu a
pa yang diharapkan dari responden.
Pengambilan data kuisioner ini khususnya dilakukan terhad
ap Masyarakat yang sedang menunggu antrian di kantor pelayanan m
asyarakat dikota Surabaya, di Jalan Kedung Mangu Selatan,
RT.010/RW.03, Sidotopo Wetan, Kec. Kenjeran, Kota SBY, Jawa
Timur 60128 dan Jl. Kertajaya, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa
Timur 60282. Sebanyak 30 Tanggapan yang akan disebarkan untuk
mengetahui data yang diinginkan oleh pengisi kuesioner.

3.6.2 Data Sekunder


Data Sekunder adalah data pendukung yang dibutuhkan untuk pene
litian digunakan untuk perancangan atau Mendesain Ulang Kursi Ruang T
unggu Kantor Pelayanan Masyarakat di Era New Normal, yang didapatkan
dari berbagai macam media, yaitu :

1) Media Internet
Peneliti mengumpulkan data dari media internet atau media bro
wsing berupa data mengenai, Definisi Judul, Studi Material, Studi
Sistem, Studi Warna, Studi Bentuk, Studi Teknologi, dan lain
sebagainya.

2) Buku dan jurnal


Peneliti mengumpulkan data dari media cetak atau bisa disebut d
engan buku atau jurnal yang sudah ada meliputi: Definisi Metodelogi
Penelitian, Latar Belakang tentang talenan, Definisi Kuantitatif,

3.7 Analisis Data


Dalam analisis kali ini digunakan suatu analisis desain ini akan
dilakukan suatu analisis tentang material, bentuk warna, sistem, hingga
perilaku masyarakat yang menunggu diruang tunggu:

3.7.1 Analisis Desain


Menganalisis data yang terkumpul dengan memperhatikan permasala
han yang ada dan mencoba membuat konsep desain awal. Peneliti m
enggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan alat analisis Q
FD (Quality Function Deployment) sebagai alat analisis kuantitatif y
ang nantinya dapat membantu dalam melakukan analisis teknis seper
ti :

a) Analisis Material
Peneliti menganalisis material yang akan digunakan untuk p
erancangan produk yang sesuai untuk pengguna talenan
multifungsi. Serta peneliti melakukan analisis terhadap
kelebihan serta kekurangan material yang terdapat pada data
dengan membandingkan data kompetitor ataupun dengan data
hasil observasi sehingga didapatkan material yang sesuai.
b) Analisis Bentuk
Peneliti melakukan analisis bentuk dari beberapa produk
hasil observasi maupun produk kompetitor dari literatur yang
telah beredar di pasaran. Dari analisis tersebut akan didapatkan
nilai-nilai estetika yang berbeda.
c) Analisis Warna
Peneliti melakukan analisis bentuk dari beberapa produk
hasil observasi maupun produk kompetitor dari literatur yang
telah beredar di pasaran dengan ditentukan oleh jenis jenis
warna seperti warna dingin, hangat.

d) Analisis Ergonomi
Analisis ergonomi adalah analisis yang digunakan untuk
memenuhi prosedur keselamatan dan kenyamanan untuk produk
yang akan dibuat.
e) Analisis Sistem
Analisis sistem adalah analisis yang digunakan untuk men
getahui sistem-sistem apa saja yang nantinya dibutuhkan atau di
gunakan pada produk yang akan dibuat.
f) Analisis Teknologi Alternatif
Analisis teknologi alternatif adalah analisis yang digunaka
n untuk mengetahui alternatif teknologi apa saja yang nantinya d
ibutuhkan atau digunakan pada produk yang akan dibuat.
3.8 Tahap Sintesa Kebutuhan Desain
Tahap yang dilakukan peneliti untuk pemecahan masalah yang ada, yait
u berupa:
3.8.1 Kebutuhan Desain

Menentukan sintesa desain dari produk yang akan dibuat didapat d


ari hasil analisis yang telah dilakukan sehingga menghasilkan kebutuha
n desain awal untuk dijadikan rujukan untuk mendesain konsep produk.

3.8.2 Alternatif Desain

Membuat alternatif desain dengan melakukan brainstorming sehing


ga dihasilkan berbagai desain yang selanjutnya akan diproses kembali s
ehingga menjadi desain akhir.

3.8.3 Desain Akhir

Setelah proses kuesioner visual dilakukan maka akan didapatkan d


esain akhir yang sesuai dengan responden, desain akhir selanjutnya aka
n menjadi acuan untuk pembuatan produk.

3.8.4 Implementasi

Setelah semua proses desain mencapai tahap final, peneliti membu


at gambar teknik, gambar potongan, gambar detail, serta gambar present
asi, serta prototipe produk.

3.10 Bagan Penelitian


Dari proses metodologi diatas dapat dibuat alur metodologi peranc
angan penelitian sebagai berikut:
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Observasi

Observasi yang dilakukan yang terletak di Jalan Kedung Mangu


Selatan, RT.010/RW.03, Sidotopo Wetan, Kec. Kenjeran, Kota SBY, Jawa
Timur 60128 dan Jl. Pucangan III RT 2 / RW 08, Kec. Gubeng, Kota
SBY, Jawa Timur 60282, observasi ini bertujuan untuk mengamati produk
Telenan yang sudah ada untuk di lakukan Redesain.

4.2 Studi Kompetitor

TAbel 4.2.1 Studi Kompetitor

N Gambar Keterangan
o
1 Smart Telenan 3 in 1

SMART TALENAN ME
MILIKI 3 MANFAAT SE
KALIGUS

-Talenan, tempat anda me


motong sayur dan bahan m
asakan lainnya -Menjadi w
adah baskom untuk bahan
masakan dan sayur, atau b
uah

Gambar 4.2.1 Smart Telenan 3 in 1 -Wadah mencuci dan meni

(Sumber : https://shopee.co.id/SMART-TALE riskan bahan masakan, say


NAN-i.151575344.7104349684) ur dan buah setelah di cuci

SMART TALENAN

-Desain minimalis dan mo


dern

-Praktis dan Mempermuda


h pekerjaan anda didapur

-Higienis, Mudah di cuci,


dan irit tempat
2 Bamboo Cutting Board Wi
th Trays and LIDS
berbahan bambu dan
memiliki 4 rak
penyimpanan sayur
dengan desain minimalis

Gambar 4.2.2 Bamboo Cutting Board With Tra


ys and LIDS. Multi-functional
(Sumber : https://www.alibaba.com/product-de
tail/Bamboo-Cutting-Board-With-Trays-and_62
205196986.html)

3 2 in 1 chopping board
talenan wastafel adalah
talenan yang dilengkapi
keranjang untuk tempat
sayuran atau buah.
Talenan dapat dipasang di
bak wastafel sehingga
tirisan air dari sayur atau
buah langsung turun ke
wastafel,
Gambar 4.2.3 2 in 1 chopping board
Telenan dapat di geser ke
samping sebagai wadah
keranjang.
(Sumber : https://www.qoo10.co.id/item/2-IN-
1-CHOPPING-BOARD-TALENAN-MULTIF Bagian dalam keranjang
terdapat 2 sekat, 1 sekat
UNGSI/441776572) dengan lobang tirisan air,
1 sekatnya lagi tanpa
lobang tirisan air. Dengan
adanya 2 sekat,
Material : Food grade
plastic
Size : 37 x 25.5 x 6 cm
Warna : Pink, Biru, Hijau

4
Frankfurter Brett

Memiliki  Bracket yangbis


a menampung dua wadah
makanan dimana satu dipa
kai untuk hasil potongan d
an satu lagi untuk sisa pot
ongan. Serta terdapat
tempat untuk menaruh I-
pad
Gambar 4.2.4 Frankfurter Brett

(Sumber : https://food.detik.com/info-kuliner/d-
3357140/talenan-multifungsi-ini-bikin-pekerjaa
n-memotong-sayuran-jadi-lebih-efektif)

4.3. Mission Statement

4.3.1. Deskripsi Produk


Produk telenan smart multifungsi adalah gabungan dari beberapa
produk yang disatukan menjadi satu kesatuan . Tujuannya untuk
menghemat waktu Ketika sedang melakukan proses masak memasak

4.3.2. Keunggulan produk

Memiliki beberapa fitur menghemat waktu ketika sedang


melakukan proses masak memasak .

4.3.3. Pangsa Pasar Utama

Untuk pangsa pasar utama yaitu pihak toko perabotan rumah


tangga atau perabotan dapur, toko online yang menjual peralatan dapur,

4.3.4. Pangsa Pasar Kedua

Untuk pangsa pasar kedua yaitu ibu rumah tangga

4.3.5. Asumsi atau Batasan masalah

Pentingnya Memberikan Media Untuk Mempermudah


Menyelasaikan Tugas Rumah Tangga Salah Satunya Media Untuk
Memotong Sayuran, Buah, dan Bumbu dengan meenggabungkan beberapa
produk menjadi satu kesatuan dalam satu produk yaitu telenan smart
multifungsi.

4.3.6. Stakeholder

- Produsen yang memproduksi material utama seperti kayu dll, Toko


bahan bangunan seperti Amplas, dll, Perusahaan atau toko baik
online maupun offline yang menjual peralatan untuk sensor PIR,
Timbangan digital, Wireless Charger, magnet, dll

- Distributor penjual keperluan peralatan dalam bidang alat masak


memasak atau perusahaan besar lainnya

- Teknisi Elektronik Yang Faham Akan Pemasaran Sistem Sensor. dan


Teknisi Pemasangan Material Menjadi Produk Real

4.3. Tabel VOC (Voice of Customer)


Berikut ini adalah data tabel VOC pada produk yang akan dirancang :
Tabel 4.3 Tabel VOC (Voice of Customer)

4.4 Tabel Hasil Penyebaran VOC (Voice of Customer)


Dari hasil kuesioner yang disebarkan , didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4 Tabel Penyebaran Hasil VOC (Voice of Customer)
No Aspek Keterangan
1. Dibutuhkan Ketahanan Smart Telenan
Multifungsi Terhadap Percikan Air (A
nti Air)
2. Dibutuhkan Ketahanan Material Terha
dap Gesekkan Dan Tekanan Benda Ta
jam
3. Dibutuhkan Desain Badan Telenan Ya
ng Multifungsi, Simpel dan Sesuai Sel
era Pengguna (Ibu Rumah Tangga)
4. Diperlukan Teknologi Untuk Menaik
Turunkan Penyangga Handphone Pada
Telenan Apabila Sudah Tidak Terpaka
i.
5. Dibutuhkan Teknologi Untuk Mengeta
hui Berat Sayuran, Buah yang Bisa Di
aplikasikan Bersama Produk Telenan
6. Dibutuhkan Teknologi Untuk Mengisi
Daya Ponsel

7. Diperlukan Sumber Energi Untuk Men


gisi Daya Baterai Ponsel Apabila Bate
rai Ponsel Habis atau Mengurang
8. Dibutuhkan Keamanan Untuk Menyi
mpan Hasil Potongan Buah Atau Sayu
r Saat Proses Pemakaian Telenan
9. Dibutuhkan Kemanan Untuk Meletakk
an Pisau Diarea Sekitar Telenan Supay
a Tidak Terjatuh Saat Tidak Digunaka
n
10. Dibutuhkan Material Anti Air dan Ant
i Gores

Tabel Kebutuhan Konsumen


Dari hasil Perhitungan kuesioner yang disebarkan , didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Tabel Kebutuhan Konsumen
Sub VOC Produk Produk Produk
Yang Pesaing Pesaing
Dikembang (Studi (Studi
kan Kasus 1) Kasus 2)

4,28 4,18 4,04


1. Dibutuhkan Ketahanan Smart
Telenan Multifungsi Terhadap
Percikan Air (Anti Air)
4,36 4,14 4,36
2. Dibutuhkan Ketahanan Material
Terhadap Gesekkan Dan Tekanan
Benda Tajam
4,28 4,06 4,22
3. Dibutuhkan Desain Badan Telenan
Yang Multifungsi, Simpel dan Sesuai
Selera Pengguna (Ibu Rumah
Tangga)
3,9 3,84 3,84
4. Diperlukan Teknologi Untuk Menaik
Turunkan Penyangga Handphone
Pada Telenan Apabila Sudah Tidak
Terpakai.
4,16 4,14 4,36
5. Dibutuhkan Teknologi Untuk
Mengetahui Berat Sayuran, Buah
yang Bisa Diaplikasikan Bersama
Produk Telenan
3,56 3,82 4
6. Dibutuhkan Teknologi Untuk
Mengisi Daya Ponsel
3,8 3,76 3,86
7. Diperlukan Sumber Energi Untuk
Mengisi Daya Baterai Ponsel Apabila
Baterai Ponsel Habis atau Mengurang
4,16 4,08 4,34
8. Dibutuhkan Keamanan Untuk
Menyimpan Hasil Potongan Buah
Atau Sayur Saat Proses Pemakaian
Telenan
4,32 4,16 4,32
9. Dibutuhkan Kemanan Untuk
Meletakkan Pisau Diarea Sekitar
Telenan Supaya Tidak Terjatuh Saat
Tidak Digunakan
4,32 4,02 4,4
10. Dibutuhkan Material Anti Air dan
Anti Gores

BAB V

ANALISA DAN KEBUTUHAN DESAIN

Berikut ini adalah penjelasan bab tentang analisa dan kebutuhan desain, Peneliti
melakukan sebuah analisis mengenai produk talenan smart multifungsi berupa
analisis yang dijabarkan dalam beberapa jenis analisis. Data didapat berdasarkan h
asil dari kuesioner yang disebar secara online melalui media google form, dan
direspon sebanyak 50 responden.

5.1 Analisis Customer Need and Benefit

Pada analisis Customer Need and Benefit ini, kuisioner disebarkan untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kuisioner disebarkan kepad
a sebanyaknya 50 responden, dan hasil dari kuisioner tersebut adalah daftar kebut
uhan dan keinginan konsumen terhadap produk yang dikembangkan. Berikut adal
ah tabel kebutuhan konsumen yang diperlukan untuk rancangan produk “ talenan
smart multifungsi”
Tabel 5. 1 Kebutuhan Konsumen

5.2 Analisis Kompetitor


Sub bab pada analisis kompetitor ini digunakan sebagai media
untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan produk pesaing yang sudah
ada dipasaran. Melihat dari berbagai segi desain, berat, ukuran, sistem, ma
terial,dimensi, ketahanan serta sistem dan teknologi tersebut. Selain itu sub
bab analisis kompetitor ini dapat mengetahui kelemahan maupun kelebiha
n dari produk yang sudah ada yang biasa di sebut sebagai produk
kompetitor. Berikut hasil tabel diagram perhitungan mengenai produk kom
petitor dari 50 responden yang telah memilih pada soal kuisioner yang
telah dibagikan dengan aplikasi google form :

Sub VOC Produk Yang Produk Produk


Dikembangk Pesaing Pesaing
an (Studi (Studi
Kasus 1) Kasus 2)
4,28 4,18 4,04
1. Dibutuhkan Ketahanan Smart
Telenan Multifungsi Terhadap
Percikan Air (Anti Air)
4,36 4,14 4,36
2. Dibutuhkan Ketahanan Material
Terhadap Gesekkan Dan Tekanan
Benda Tajam
4,28 4,06 4,22
3. Dibutuhkan Desain Badan Telenan
Yang Multifungsi, Simpel dan
Sesuai Selera Pengguna (Ibu Rumah
Tangga)
3,9 3,84 3,84
4. Diperlukan Teknologi Untuk
Menaik Turunkan Penyangga
Handphone Pada Telenan Apabila
Sudah Tidak Terpakai.
4,16 4,14 4,36
5. Dibutuhkan Teknologi Untuk
Mengetahui Berat Sayuran, Buah
yang Bisa Diaplikasikan Bersama
Produk Telenan
3,56 3,82 4
6. Dibutuhkan Teknologi Untuk
Mengisi Daya Ponsel
3,8 3,76 3,86
7. Diperlukan Sumber Energi Untuk
Mengisi Daya Baterai Ponsel
Apabila Baterai Ponsel Habis atau
Mengurang
4,16 4,08 4,34
8. Dibutuhkan Keamanan Untuk
Menyimpan Hasil Potongan Buah
Atau Sayur Saat Proses Pemakaian
Telenan
4,32 4,16 4,32
9. Dibutuhkan Kemanan Untuk
Meletakkan Pisau Diarea Sekitar
Telenan Supaya Tidak Terjatuh Saat
Tidak Digunakan
4,32 4,02 4,4
10. Dibutuhkan Material Anti Air dan
Anti Gores

Gambar 5. 2 Tabel Posisi Produk


Sumber: Dokumen Pribadi

5.3 Analisis Planning


Analisis planning ini menentukan tingkat kepentingan dari tiap keb
utuhan serta keuntungan bagi konsumen. Data importance rating didapat d
ari kuisioner yang disebarkan melalui google form dengan tingkat kepentin
gan dari tiap atribut. Terdapat 10 pertanyaan yang didapat dari kuisioner p
ertama, data yang telah didapat, dihitung dengan menggunakan skala 1, 3,
5, 7, 9. Berikut adalah tabel hasil perhitungan importance rating.

Tabel 5. 3 Tabel Planning

Perhitungan Analisis planning ini adalah tentukan dahulu


importance rating yang ada dibawah ini dari hasil kuesioner yang telag
disebarkan :
 Perhitungan Important Rating :
 Sangat Setuju : 9
 Setuju : 7
 Cukup setuju : 5
 Tidak setuju : 3
 Sangat tidak setuju : 1
 Contoh Perhitungan :
1) Dibutuhkan Ketahanan Smart Telenan Multifungsi Terhadap Percika
n Air (AntiAir) Perhitungan :

(0).(1) + ( 0).(3) + ( 3).(5) + ( 30).(7) + (17 ).(9) = 378/50 = 7,56


50

5.4 Analisis Technical Requirement


Analisis ini menentukan cara yang dibutuhkan untuk dapat memen
uhi kebutuhan konsumen dengan melakukan sebuah analisis techinical
requiremet. Data yang berasal dari voc dibuat kedalam bentuk tabel sebaga
i berikut :

Tabel 5. 4 Analisis Technical Requirement


5.4 Analisis Relationship
Analisis relationship ini adalah analisis sebuah analisis untuk meng
hubungkan antara Customer Need dan Technical Requirement, sehingga d
apat diketahui apakah kebutuhan konsumen memiliki kebutuhan yang kuat
sedang, atau lemah terhadap kebutuhan teknis
Hubungan kuat akan disimbolkan dengan (Θ) yang memiliki nilai
9, hubungan sedang disimbolkan dengan (Ο) yang memiliki nilai 3, dan hu
bungan lemah disimbolkan dengan (▲) yang memiliki nilai 1. Hubungan a
ntara masing-masing kebutuhan konsumen dan kebutuhan teknis terdapat
pada gambar berikut.
Cara menyelesaikan analisis relationship dengan simbol ini adalah
yang terpenting pedoman simbol yang akan digunakan seperti contohnya :

1. ketahanan produk terhadap percikan air (anti air) apakah memiliki hub
ungan dengan ketahanan terhadap percikan air (anti air) dan ternyata
kedua pembahasan tersebut sangat memiliki hubungan karena sama –
sama membahas tentang ketahanan percikan oleh sebab itu diberi
angka 9 dengan simbol (Θ) yang dimana artinya bahwa rancangan
produk talenen harus tahan akan percikan air baik itu material nya
maupun diaplikasikan pada teknologi . dikarenakan ketahanan
terhadap percikan ini sangat penting jika tidak diperhatikan maka akan
terjadi konsleting listrik karena didalam produk talenan terdapat
teknologi yang canggih yang dimana talenan sangat berhubungan erat
dengan air. Oleh sebab itu diberi simbol (Θ) tersebut.

2. Ketahanan produk terhadap percikan air (anti air) apakah memiliki


hubungan dengan ketahanan material terhadap benda tajam.
Berdasarkan data gambar tabel analisis diatas kedua point tersebut
sangat berhubungan dengan diberi simbol (Θ) yang menunjukkan
angka 9 tujuannya karena ketahanan air dengan ketahanan material
terhadap benda tajam sangat berhubungan karena apabila perancang
hanya memilih material yang tahan akan benda tajam itu tidak akan
menjamin bahwa material tersebut juga tahan air dikarenakan apabila
produk rancangan ini di buat tidak dengan teknologi akan baik baik
saja kedepannya , namun produk ini dirancang dengan menggunakan
teknologi yang berhubungan dengan listrik yang dimana jika produk
tersebut terkena air walaupun tahan akan benda tajam produk tersebut
akan menimbulkan dampak bahaya bisa jadi kematian akibat
rangkaian arus listrik yang ada di produk talenan tersebut . begitu juga
sebaliknya oleh sebab itu kedua poitn tersebut sangat berhubungan
untuk menjamin keamanan pengguna talenan.

3. Ketahanan produk terhadap percikan air (anti air) apakah memiliki


hubungan dengan desain yang disesuikan dengan selera pengguna
Berdasarkan data gambar tabel analisis diatas kedua point tersebut
sangat berhubungan dengan diberi simbol (Θ) yang menunjukkan
angka 9 tujuannya karena apabila ketahanan produk terhadap percikan
sudah terjamin keamanannya namun desainnya yang tidak sesuai
selera pengguna itu akan sia sia dikarenakan kedua point tersebut
sangat diperhatikan dalam memilih suatu produk. Yang dimana
produk dipilih pasti berdasarkan keinginan pengguna dan selera
pengguna setelah itu keunggulan yang lain seperti ketahanan percikan
yang menjadikan point plus bahwa produk ini aman digunakan jika
dibersihkan kembalu oleh sebab itu kedua point tersebut sangat
berhubungan ddan diberikan simbol (Θ).

5.5 Analisis Technical Relationship

Analisis Technical Relationship ini dilakukan untuk menghubungk


an antara atribut desain dengan kebutuhan, sehingga dapat diketahui apaka
h desain memiliki kebutuhan yang kuat, sedang, atau lemah terhadap kebut
uhan. Hubungan kuat disimbolkan dengan (┼┼) yang memiliki nilai 9, hu
bungan sedang disimbolkan dengan (┼) yang memiliki nilai 3, dan hubung
an lemah disimbolkan dengan (▬) yang memiliki nilai. Hubungan antara a
tribut desain dengan kebutuhan terdapat pada gambar berikut.
Gambar
Cara 5. 5 Tabelanalisis
menyelesaikan Analisistechnical
Technical Relationship
relationship dengan simbol
Sumber:
ini adalah yang terpenting Dokumen
pedoman Pribadi
simbol yang akan digunakan seperti
contohnya :

1) ketahanan produk terhadap percikan air (anti air) apakah memiliki


hubungan dengan ketahanan material terhadap benda tajam
berdasarkan simbol diatas kedua point tersebut memiliki hubungan
lemah dengan disimbolkan dengan (-) dikarenakan jika dilihat dari
penilaian hubungan teknik kedua point tersebut lemah jika
digabungkan berbeda dengan point relationship . dikarenakan dipoitn
relationship dilihat dari penilaian kebutuhan konsumen yang sangat
membutuhakn kedua poitn tersebut didalam produk rancangan ini.
Namun jika dihubungkan dengan tidak ada hubungannya oleh sebab
itu diberi simbol (-) yang mengartikan lemah.

5.6 Analisis Technical Matriks


Analisis ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan tingkatan
dalam pengembangan desain, analisis ini terdiri dari tabel total dari weight
/important, serta total dari relative weight table dengan satuan angka yang
ada dibagian kolom paling bawah , berikut data tabel technical matriks:

Dari data tabel technical matriks diatas didapatkan kesimpulan


bahwa hasil dari weight / importance lebih besar dari pada relative weight
dikarenakan data weight / importance diambil dari data kebutuhan
customer yang diambil dari data analisis planing dikalikan dengan jumlah
angka pada simbol point yaitu hubungan kuat akan disimbolkan dengan
(Θ) yang memiliki nilai 9, hubungan sedang disimbolkan dengan (Ο) yang
memiliki nilai 3, dan hubungan lemah disimbolkan dengan (▲) yang mem
iliki nilai 1 setelah itu ditambahkan dengan point selanjutnya dan pastikan
menghitungnya dengan deretan kolom bukan baris. Dan perhitunganya
sama dengan perhitungan analisis planning namun bedanya tidak dibagi 50
responden. Dan relative weight diambil dari hasilnya weight/ importance
dibagi jumlah reponden yaitu 50 orang. Dan nilai yang tertinggi 545,8
untuk weight / importance dan terendah 202,8 . dan untuk nilai relative
tertinggi yaitu 10,9 dan nilai terendah yaitu 4,1

5.7 Analisis Bentuk


Analisis bentuk yang mengacu pada data kajian teori bab 2 ini
bertujuan untuk menyederhanakan penentuan bentuk pada produk yang
akan dilakukan oleh peneliti. peneliti menggunakan data kajian teori pada
bab 2 untuk dilakukan analisa kelebihan dan kekurangan bentuk-bentuk
yang ada pada data untuk mengetahui kebutuhan bentuk yang sesuai
untuk perancangan produk talenan smart multifungsi

Tabel 5.1.1 Analisis Bentuk


Gambar Kelebihan Kekurangan
 Bentuk paling umum  Terlihat monoton
dan mudah di kenali tanpa adanya
pada perancangan perpaduan
desain bentuk dasar
lainnya
 Bentuk yang memiliki
kesesuaian sisi yang  Terlihat kurang
sama sehingga pada dinamis dan
rancangan desain memberikan
terlihat teratur kesan kaku
 Memberikan kesan  Kurang umum
yang dinamis dan digunakan pada
luwes penerapan
desain
 Bentuk yang menarik
karena mampu  Kurang terlihat
memberikan ekspresif pada
penenkanan pada pembentukan
sebuah rancangan desain
desain
 Merupakan bentuk  Terlihat sangat
yang stabil pada kaku karena
bidang itu sendiri banyak sudut
lancip yang
 Sebagai simbol mengganggu
perkembangan yang keseimbangan
digunakan pada pada desain
desain mengartikan
bahwa produk yang  Memberikan
menggunakan bentuk kesan tidak
dasar tersebut dapat stabil pada
menyampaikan arah perancangan
perkembangan produk
(Sumber : Analisis Pribadi, 2021)
Kesimpulan analisis pada bentuk dasar 2 dimensi dari kajian teori
bab 2 adalah ada dua bidang yang cocok untuk dikombinasikan pada
perancangan produk penelitian kali ini yaitu berupa persegi dan lingkaran.
Bentuk persegi yang umum digunakan dalam desain dikombinasikan
dengan bentuk lingkaran yang memberikan kesan dinamis, luwes, dan
tidak kaku menjadi sebuah kombinasi bentuk yang baik. Dari penentuan
bentuk dasar 2 dimensi ini dapat memberikan kesimpulan pada
penerapan bentuk 3 dimensi yaitu kubus dan bola yang dapat digunakan
pada perancangan penelitian kali ini seperti bentuk dasar kubus untuk
kerangka kursi, bentuk dasar bola yang dapat diterapkan pada sudut
kerangka kursi, kaki kursi maupun elemen lainnya yang akan diterapkan.
Dan bisa juga bentuk persegi dikombinasikan dengan lingkaran yang
dimana bentuk lingkaran diaplikasikan pada sis sudutnya supaya persegi
tersebut menjadi persegi tumpul dan bentuk persegi diambil dari bentuk
pada umumnya talenan namun pembedanya adalah terdapat kabinet
penyimpanan untuk mempermudah melakukan penyimpanan setelah
dipotong.

5.8 Analisis Warna

Analisis warna yang mengacu pada kajian teori bab 2 dan


penyebaran kuisioner kepada 50 responden untuk mengetahui warna yang
disesuaikan dengan pilihan responden sebagai acuan data perancangan
produk talenan smart multifungsi memiliki tujuan untuk mendapatkan data
yang lengkap dan disuaikan dengan selera pengguna yaitu

Tabel 5.1.2 Analisis Warna Bab 2


Gambar Keterangan analisis
Warna hangat yang cocok pada
penerapan rancangan desain
dengan tujuan dan maksud
memberikan kesan semangat
dan aktif pada pengguna produk
tersebut. Biasa digunakan pada
ruang kerja maupun penerapan
produk interior di ruang kerja
atau ruang yang membutuhkan
efek semangat dari warna
tersebut
Warna dingin yang memberikan
kesan dan kalem ini cocok pada
penerapan rancangan desain
kebutuhan publik (banyak orang
pada satu tempat/ruang) serta
memberikan kesan berjarak

(Sumber : Analisis Pribadi, 2021)


Maka berdasarkan tabel analisis warna yang ada di bab 2
kombinasi antara warna netral yaitu abu – abu, hitam, atau coklat dan
dikombinasikan dengan warna hangat tujuanya supaya memberikan kesan
semangat ketika menggunakan peralatan masak tersebut . dan warna
hangat cocok untuk produk interior seperti peralatan masak salah satunya
talenan multifungsi

5.9 Analisis Sistem

Dari kajian teori yang ada di bab 2 maka peneliti mendapatkan


acuan data perancangan produk talenan smart multifungsi memiliki tujuan
untuk mendapatkan data yang lengkap dan disuaikan dengan selera
pengguna dan juga mempermudah pengguna jika menggunakan peralatan
tersebut sistem yang akan digunakan adalah :

1. Sistem Magnet

Terpilih lah sistem magnet dikarenakan magnet sebagai acuan


keamanan benda tajam seperti bisa yang dimana pada umumnya pisau
akau menempel jika terdapat medan magnet atau magnet, tujuannya
terpilihnya magnet apabila pisau tersebut tergeser dan terjatuh masih
kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan dikarena selain adanya
medan magnet atau magnet juga terdapat kabinet penyimpanan pisau
yang dilengkapi magnet sehingga lebih meminimalisir terjadinya
kecelakaan karena terjatuhnya pisau atau benda tajam

2. Sistem Rel Laci Full Extension Double Track adalah sistem yang
cocok digunakan untuk kitchen set dan laci kantor. Yang dimana rel
laci dapat ditarik secara full sehingga laci terbuka lebar serta tidak
mudah rusak dalam pemakaian. Pemasangan laci pada posisi samping
kanan dan posisi samping kiri dan suara yang di hasilkan saat
menutup juga tidak terlalu bising dan dilengkapi dengan ballring. Dan
produk yang akan dirancang juga termasuk produk kitchen set oleh
sebab itu terpilih lan sebuah sistem rel laci full extension double track
untuk tempat penyimpanan atau kabinet penyimpanan hasil potongan
dan pisau

Bukti Kerja Kelompok

Anda mungkin juga menyukai