Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu :

Rahmi Dwi Febriani, S.Pd, M.Pd

Oleh :

Kelompok 4

Ayu Pupu 18003055

Febian Vebyola 18075147

Meilina Fiani 18003142

Sarah Berlianda 18075190

Tri Ayunda Nurmalita 18018036

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya. Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai


“Peranan Bakat dalam Proses Belajar” bagi para pembaca dan dapat digunakan
sebagai salah satu pedoman dalam pembelajaran.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih ada


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 14 Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A. Pengertian Bakat..............................................................................................5
B. Jenis-Jenis Bakat..............................................................................................6
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bakat...............................7
D. Usaha Guru untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat............................9
BAB III PENUTUP............................................................................................... 11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
KEPUSTAKAAN.................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi (Potential Ability) yang masih perlu dikembangkan melalui latihan. Bakat
merupakan kemampuan alamiah untuk memeroleh pngetahuan atau keterampilan
yang relatif bersifat umum (bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis
khusus). Bakat khusus disebutjuga dengan talenta. Pada bidang pendidikan juga
memerhatikan masalah bakat tersebut, mengingat fungsi pendidikan adalah untuk
memersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Dalam proses
pendidikan, bakat merupakan faktor penting untuk mendapatkan perhatian cara
mendidik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan bakat ?


2. Apa saja jenis-jenis bakat ?
3. Apa faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bakat ?
4. Bagaimana usaha guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan bakat .


2. Untuk memahami jenis-jenis bakat.
3. Untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan
bakat .
4. Untuk memahami bagaimana usaha guru untuk mengenali dan
mengembangkan bakat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bakat
Pengertian bakat yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya adalah:

1. Renzulli (1986, pp. 53-93) yang didukung oleh Sternberg & Davidson (2005,
pp.246-273) mengemukakan bahwa keberbakatan adalah multidimensi dan
dapat diletakkan di setiap area kemampuan manusia. Bakat merupakan
interaksi antara tiga kelompok dasar sifat manusia yaitu kemampuan umum
di atas rata-rata, tingkat komitmen tugas dan tingkat. Ketiga dimensi tersebut
dikenal dengan teori the three ring concepts.

2. Bindham (1986) menjelaskan bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian


karakteristik atau kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus
memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus. Seperti kemampuan bermain musik dan dalin-lain.

3. Munandir (2001:15-16) mengatakan, bahwa bakat merupakan kemampuan


yang dibawa sejak lahir, dengan kata lain bersifat keturunan. Pandangan ini
sering kita dengar secara umum sebagaimana para ahli dan orang awam.

4. Guilford (1959) mengemukakan bahwa bakat (aptitude) mencakup 3


dimensi psikologis, yaitu: Dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dimensi
intelektual.

a. Dimensi perseptual

Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi,yaitu


faktor-faktor yang antara lain berupa: kepekaan indera, perhatian, orientasi ruang,
orientasi waktu, luasnya daerah persepsi, kecepatan persepsi dan lain sebagainya.

b. Dimensi psikomotor

Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu: faktor kekuatan,faktor implus,


faktor kecepatan, faktor ketelitian, faktor keluwesan (flexibility).

c. Dimensi intelektual

Dari ketiga dimensi, dimensi inilah yang mempunyai implikasi yang sangat luas.
Dimensi ini meliputi 4 faktor:

1) Faktor ingatan, yang mencakup: faktor ingatan menenai substansi, faktor


ingatan mengenai relasi, faktor ingatan mengenai sistem.

5
2) Faktor pengenalan, yang mencakup: pengenalan terhadap keseluruhan
informasi, golongan (kelas), hubungan-hubungan, bentuk atau struktur, dan
kesimpulan.

3) Faktor evaluatif, yang mencakup: evaluasi mengenai identitas, relasi-relasi,


sistem dan evaluasi terhadap penting tidaknya problem (kepekaan terhadap
problem yang dipahami).

4) Faktor berfikir divergen, yang meliputi: faktor untuk menghasilkan unit-unut,


faktor untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan, faktor kelancaran dalam
menghasilkan sistem, faktor untuk transformasi divergen, faktor untuk
menyusun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka.

Dari beberapa pengertian bakat menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bakat adalah kemampuan seseorang dengan suatu latihan khusus dapat
memungkinkannya untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus, dan dapat diletakkan di setiap area kemampuan manusia.

B. Jenis-Jenis Bakat
Secara umum, bakat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bakat umum dan
bakat khusus, yaitu :

1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang memilikinya. Beberapa contoh bakat umum manusia
diantaranya:

a. Mampu berbicara.

b. Mampu berpikir.

c. Mampu berjalan atau bergerak.

d. Mampu menulis dan membaca.

2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya


tidak semua orang memilikinya. Seperti bakat seni, pemimpin, penceramah,
olahraga. Beberapa contoh bakat khusus yang ada di dalam diri orang-orang
tertentu, seperti :

a. Bakat Verbal

Kemampuan khusus seseorang dalam verbal yang ditunjukkan dengan konsep


atau dalam bentuk kata kata.

b. Bakat Numerikal

Kemampuan khusus seseorang di bidang bentuk angka atau matematika.

6
c. Bakat Skolastik

Kemampuan khusus seseorang dalam hal-hal yang berhubungan dengan angka


dan kata. Jenis bakat ini mencakup kemampuan berpikir, penalaran, mengurutkan,
menciptakan hipotesis, pandangan hidup yang bersifat rasional dan lainnya.
Biasanya pekat seperti ini ditemukan pada seorang ilmuwan, akuntan,
pemograman atau sejenisnya.

d. Bakat Abstrak

Kemampuan khusus seseorang dalam hal membuat pola, rancangan, ukuran,


bentuk atau posisi posisinya.

e. Bakat Mekanik

Kemampuan khusus seseorang dalam bentuk prinsip umum IPA, alat-alat, tata
kerja atau lainnya.

f. Bakat Relasi Ruang (Spasial)

Kemampuan khusus seseorang dalam hal mengamati atau menceritakan pola dua
dimensi maupun berpikir dalam tiga dimensi. Bakat ini biasanya dimiliki oleh
fotografer, artis, pilot, arsitek atau profesi lainnya.

g. Bakat Kecepatan Ketelitian Klerikal

Kemampuan khusus seseorang dalam hal tulis-menulis, meramu dan di bidang


laboratorium.

h. Bakat Bahasa (linguistik)

Kemampuan khusus seseorang dalam penalaran analisis bahasa. Bakat ini sangat
dibutuhkan pada bidang penyiaran, hukum, editing, pramuniaga, jurnalistik atau
profesi lainnya yang sejenis.

C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bakat


1. Faktor Internal.

a. Faktor Bawaan (Genetik)

Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) merupakan faktor pertama yang


memengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor ini dapat diartikan sebagai semua
ciri atau karakteristik individu yang diwariskan kepada anak atau segala
potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang sejak masa pembuahan
sebagai warisan dari orangtua. Faktor bawaan adalah faktor yang mendukung
perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik

7
individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewaris dari orang tuanya.

b. Faktor Kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak


tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak
dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam
mengembangkanminat bakatnya (Ansor : 1999 ;93).

c. Faktor Intertest (Minat)

Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak bersangkutan tidak
memiliki inters atau minat terhadap bakatnya. Contohnya, anak dengan bakat
musik tidak akan berkembang tanpa ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan
nada. Apabila hal ini terjadi, maka orang tua perlu memberikan dorongan yang
lebih pada anak agar bakat anak bisa terasah secara optimal.

d. Motivasi

Selain minat, bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak akan
kurang berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau
dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut.
Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sar
an tertentu.

e. Value dan Penilaian

Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian terhadap
bidang bakat yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui bahwa ia memiliki sua
tu bakat di bidang tertentu, jika ia menganggap bakat tersebut kurang bernilai atau
bahkan negatif dalam pandangannya, maka hal ini juga akan menghambat
perkembangan bakatnya.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal ini untuk


mendukung pengembangan minta dan bakat anak. Faktor lingkungan
terdiri beberapa macam,yaitu:

1) Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempatanak


memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan perttama dan
paling penting bagi anak. (Sutiono :1998 ;172).

8
2) Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi


proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat ber
pengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan
bakat anak dikembangkan secara intensif.

3) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah lingkungan yang berhubungan dengankehidupan


masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya
kepada masyarakat.

b. Sarana dan Prasarana.

c. Dukungan dari Orang Tua.

d. Pola asuh Orang Tua.

D. Usaha Guru untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat


Bakat dimiliki oleh setiap individu. Peserta didik yang akan mengikuti
pembelajaran datang dengan membawa bakat sebuah bakat yang ada pada diri
mereka masing-masing. Disinilah peran guru sebagai fasilitator dapat
mengembangkan bakat peserta didik. Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan guru
mengembangkan bakat peserta didik yaitu :

1. Mengenali Bakat Setiap Peserta Didik

Dengan mengenali bakat peserta didik, maka guru memiliki acuan yang jelas
dalam mengembangkat bakat peserta didik tersebut. Bakat dalam hal ini bisa
berupa IQ dan SQ. Peserta didik dengan IQ tinggi harus diperlakukan berbeda
dengan peserta didik dengan IQ sedang atau biasa aja. Dengan mengenali bakat
ini, maka guru dapat memberi motivasi kepada peserta didik untuk mencapai
bakat maksimalnya.

2. Menggunakan Pendekatan Individual dalam Pembelajaran

Rencana Keller (The Keller Plan), yaitu pengajaran yang ditentukan secara
individual, program bagi pembelajaran dalam kesesuaiannya dengan kebutuhan,
dan pendidikan berpadukan secara individual (Mark. K. Smith, 2010 : 94). Dalam
teori ini, setelah mengenali bakat peserta didik guru memberikan materi sesuai
dengan bakat yang mereka miliki.

Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa berprestasi


disekolah. Kerjasama antara guru, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting
untukmengembangkan bakat tersebut. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara

9
keluarga,guru, dan lingkungan untuk mengenali dan mengembangkan bakat anak
yaitu :

a. Membantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.

b. Mengembangkan konsep diri positif pada anak.

c. Memperkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta


pengalamandi berbagai bidang.

d. Mencermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak


menonjol pada anak.

e. Mengusahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk


belajarmenekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang
berkaitan.

f. Meningkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih


kemampuannya.

g. Menstimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat


yang lain.

h. Memberikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

i. Menyediakan dan memfasilitasi sarana bagi pengembangan bakat.

j. Mendukung anak untuk mangatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam


mengembangkan bakatnya.

k. Menjalin hubungan baik serta akrab antara orang tua atau guru dengan anak.

l. Menyalurkan bakat tersebut.

m. Memberikan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba sesuai bakat yang


dimiliki.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bakat adalah kemampuan seseorang dengan suatu latihan khusus dapat
memungkinkannya untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus, dan dapat diletakkan di setiap area kemampuan manusia.
Bakat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bakat umum dan bakat khusus.
Bakat umum merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum Sedangkan bakat khusus merupakan kemampuan yang berupa potensi
khusus, artinya tidak semua orang memilikinya. Bakat dipengaruhi oleh faktor-
faktor berupa fakor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
memengaruhi bakat yaitu faktor bawaan (genetik), faktor kepribadian, faktor
interest (minat), faktor motivasi, dan faktor vaue dan penilaian. Sedangkan faktor
eksternal yang memengaruhi bakat yaitu faktor lingkungan, sarana dan prasarana,
dukungan dari orang tua, dan pola asuh orang tua. Guru dapat berupaya untuk
mengenali dan mengembangkan bakat dengan mengenali bakat peserta didik dan
menggunakan pendekatan individual dalam pembelajaran.

11
KEPUSTAKAAN

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakarta:


Gramedia.

Sunyabrata, Sumardi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Yamin, Martinis, dkk. 2009. Taktik Pengembangan Kemampuan


Individual Siswa. Jakarta: GP Press.

Maxmanroe. 2020. Pengertian Bakat: Arti, Jenis-Jenis, dan Contoh Bakat.


(Online). (https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-bakat.html, diakses
tanggal 14 Februari 2020).

12

Anda mungkin juga menyukai