Anda di halaman 1dari 7

Nama M. Arief Wicaksana P.

NIM 18003068
Mata Kuliah Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar
Dosen Pengampu Dr. Irdamurni, M. Pd
Sesi Selasa, 08.50 – 10.30
Tugas Resume Pertemuan 5

Asesmen Akademik

A. Konsep Dasar Asesmen Akademik


Asesmen dapat diartikan sebagai proses memperoleh informasi yang relefan untuk
membantu anak dalam membuat keputusan pendidikannya. Dapat dikatakan sebagai proses
dikarnakan kegiatan dilakukan secara berkesinambunga (Marlina, 2015). Istilah asesmen ini
banyak digunakan dalam berbagai bidang, khususnya di bidang pendidikan asesmen
memperoleh arti sebagai suatu proses pengumpulan informasi.
Dalam konteks pendidikan asesmen berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitan yang dihadapi oleh siswa, sebagai bahan untuk menentukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajarannya. Dengan perkataan lain, asesmen
digunakan untuk menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi serta
apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak (Marlina, 2019).
Asesmen akademik merupakan asesmen pada kemampuan kognitif seseorang yang
berkaitan dengan aktivitas memahami sesuatu, menguasai sesuatu, pemecahan masalah,
berfikir abstrak, persepsi dan sebagainya. Kegiatan asesmen akademik yang dilakukan
seorang petugas bertujuan untuk mencaritahu sejauh mana kemampuan kognitif seorang
anak berkebutuhan khusus yang berkaitan dengan aktivitas belajarnya dalam proses
pembelajaran di kelas. Asesmen akademik yaitu suatu proses yang dilakukan untuk
mengumpulkan data atau informasi yang berkenaan dengan kondisi aktual kemampuan
akademik anak. Cakupan asesmen: asesmen keterampilan membaca, asesmen keterampilan
menulis, dan asesmen keterampilan berhitung

B. Bagian-bagian Asesmen Akademik


1. Asesmen Membaca
Membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik yaitu gerak mata dan
ketajaman penglihatan dan juga mencakup mental berupa ingatan dan pemahaman. Ada
dua keterampilan membaca secara garis besar menurut (Pamungkas, 2008) yaitu :
a. Membaca teknis
Membaca teknis adalah proses pemahaman atas hubungan antara huruf (grafim)
dengan bunyi (morfem) atau menterjemahkan kata-kata tercetak menjadi bahasa lisan
atau sejenisnya. Mengucapkan baik dalam hati maupun bersuara, misalnya kata “Ibu
tidur” yang tercetak merupakan proses membaca teknis
b. Membaca pemahaman
Pemahaman merupakan proses menangkap makna kata-kata yang tercetak. Pada
waktu melihat tulisan “Ibu tidur,” pembaca akan mengetahui bahwa yang tidur bukan
ayah dan bahwa Ibu dalam tulisan itu tidak sedang makan

2. Asesmen Menulis
Yang dimaksud dengan asesmen keterampilan menulis adalah suatu proses dalam
memperoleh informasi tentang penguasaan atau keterampilan menulis yang telah
dimiliki siswa saat ini serta untuk menemukan kesulitan hambatan dalam mempelajari
keterampilan menulis yang dialaminya. Adapun tujuan asesmen keterampilan menulis
untuk mengetahui gambaran secara menyeluruh keterampilan menulis apa yang telah
dikuasai siswa dan keterampilan menulis apa yang belum dikuasai siswa. Dengan
demikian hasil asesmen akan menjadi landasan bagi penyusunan program pembelajaran
menulis siswa yang bersangkutan.

3. Asesmen Berhitung
Asesmen matematika yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah suatu proses
perolehan data atau informasi tentang penguasaan keterampilan matematika seorang
siswa sebagai bahan dalam menyusun suatu program pembelajaran (Yuwono, 2015).
Tujuan utama dari asesmen matematika adalah untuk mengetahui kondisi penguasaan
keterampilan matematika seorang anak pada saat itu, baik keterampilan yang telah
dikuasainya maupun yang belum dikuasainya sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang diprediksi sejalan dengan hambatan dan kebutuhan belajar anak
tersebut.

C. Format Asesmen Akademik


1. Asesmen Membaca

Penilaian Ket
Indikator Item Sub Item
B BDB TB
Menunjukkan a. Vokal A
huruf I
U
E
O
f. Konsonan P
Bilabial B
M
W
j. Konsonan F
Labio-
Dental V
l. Konsonan T
Apiko-
Interdental N
n. Konsonan D
Apiko-
Aeveorar N
p. Konsonan C
Palatal J
Ny
s. Konsonan K
Velar G
Ng
Kh
Anak dapat a. Vokal A
menyebutkan I
huruf U
E
O
f. Konsonan P
Bilabial B
M
W
j. Konsonan F
Labio-
Dental V
l. Konsonan T
Apiko-
N
Interdental
n. Konsonan D
Apiko-
Aeveorar N
p. Konsonan C
Palatal J
Ny
s. Konsonan K
Velar G
Ng
Kh
w. Diftong Nga
Kha
x. Vokal- AP
konsonan UP
IP
EP
OP
Anak dapat b dan d
membedakan b dan p
huruf yang d dan p
bentuknya hampir u dan v
sama s dan z

2. Asesmen Menulis

No Penilaian
Indikator Item Sub Item Ket
. B BDB TB
1. Kemampuan menulis a. Huruf A
huruf kapital
B
C
D
E
b.Huruf kecil a
b
c
d
e
2. Menulis suku kata Suku kata Ba
Pu
terdiri dari
Me
huruf Si
konsonan Go

dengan huruf
vokal

3. Asesmen Berhitung

No Penilaian
Indikator Item Sub Item Ket
. B BDB TB
1. Kesiapan berhitung a. Menulis 1
angka 1-10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Mengurutkan 2,1,3,4,5
bilangan
3,4,6,7,5
5,1,4,2,3
2,4,6,8,10
10,12,11,13,15
2. Konsep hitungan Mengenal 1+1=
3+2=
lambang operasi
7–4=
hitung (+, -, 2x5=
x, :) 10 : 2 =

D. Pelaksanaan Asesmen Akademik

1. Asesmen Membaca
Dalam mengasesmen kemampuan membaca siswa guru/asesor dapat mengadakan
observasi harian secara teliti untuk mengumpulkan informasi tentang kesulitan membaca
siswa. Pengamatan dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar, misalnya pada
waktu membaca bersuara, mengerjakan tugas di kelas, mengerjakan tes, mengikuti
pelajaran, kegiatan rekreatif, dan sebagainya. Aspek yang dapat diamati juga bervariasi,
misalnya minat dan motivasi terhadap membaca, kemampuan membaca teknis, dan
membaca pemahaman. Hasil pengamatan harus didokumentasikan secara sistematis,
sehingga mudah untuk disimpulkan.

2. Asesmen Menulis
Dalam mengasesmen sample hasil tulisan siswa terdapat aspek-aspek yang dianalisis
antara lain adalah bentuk huruf/kata, ukuran, letak dan proporsi huruf, konsistensi jarak
antar huruf, konsistensi tebal-tipis huruf, konsistensi tegak-miring huruf, dan kecepatan
dalam menulis. Adapun aspek-aspek untuk menganalisis hasil asesmen keterampilan
mengarang, diantaranya adalah aspek kelancaran, kosakata, struktur dan tanda baca, dan
isi karangan yang meliputi: ketepatan, kekayaan ide, dan organisasi.

3. Asesmen Berhitung
Mengasesmen hasil kerja siswa yang kemudian ditafsirkan dan ditarik kesimpulan dalam
wujud penguasaan matematika, kesulitan matematika yang dihadapi siswa, serta
kebutuhan belajar siswa tentang matematika. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
guru/asesor membuat rekomendasi yang ditujukan kepada guru kelas, atau guru bidang
studi, atau kepada orang tua yang selanjutnya hasil asesmen ini akan dijadikan sebagai
landasan dalam membuat program pembelajaran matematika bagi siswa yang
bersangkutan.
Referensi :

Soendari, T. (2016). Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan


Khusus. JASSI ANAKKU, 9(1), 97-106.

Marlina. 2015. Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus (Pendekatan Psikoedukasional). Padang :


UNP Press.

Nduru, M. P. (2015). Identifikasi dan Asesmen Kesulitan Belajar Anak. Proseding Seminar
Nasional PGSD UPY dengan Tema Strategi Mengatasi Kesulitan Belajar ketika Murid
Anda seorang Disleksia.

Anda mungkin juga menyukai