Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAKAT-BAKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Bakat
dan Kreativitas

Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd

Disusun oleh :
M. Arief Wicaksana P. (18003068)

Pendidikan Luar Biasa


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bakat-bakat Anak Berkebutuhan Khusus”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas individu mata
kuliah Pengembangan Bakat dan Kreativitas.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah. Dalam
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Psikologi Pendidikan yaitu Ibu Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd, karena telah
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Selaku hamba Allah, penulis adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan,
sehingga masih banyak kelemahan baik dari segi materi maupun dalam penyajian
penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sehingga pada penulisan
pada masa akan datang bisa jadi lebih baik.

Padang, 21 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Bakat-bakat Anak Tunanetra .................................................................... 3

B. Bakat-bakat Anak Tunarungu .................................................................... 3

C. Bakat-bakat Anak Tunagrahita ................................................................. 4

D. Bakat-bakat Anak Tunadaksa .................................................................... 4

E. Bakat-bakat Anak Autisme ........................................................................ 4

F. Pengertian Bakat Umum dan Bakat Khusus............................................... 5

G. Cara Mengembangkan Bakat untuk Anak Berkebutuhan Khusus ............... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7

A. Kesimpulan ............................................................................................... 7

B. Saran ......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan ke dunia telah dibekali kemampuan yang berbeda-beda oleh
Tuhan, namun kembali kepada individu itu lagi, bagaimana individu tersebut berusaha agar
bekal tersebut dapat dinikmati. Karena untuk mencapai segala sesuatu harus adanya suatu
usaha dan dukungan. Ibaratkan beras tidak akan dapat menjadi nasi apabila tidak ada usaha
untuk memasaknya, nasi tidak akan dapat mengenyangkan perut apabila tidak ada usaha
untuk memakannya. Begitu juga dengan bekal yang diberikan Tuhan tidak akan dapat
dinikmati apabila tidak berusaha untuk mengembangkannya, bekal tersebut berupa bakat
khusus atau potensi. Menurut Antika (2013:19) menyatakan bahwa “bakat (apititude)
biasanya diartikan dalam kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potency ability) yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih”. Berdasarkan pengertianya bahwa bakat merupakan
potensi yang masih perlu untuk dikembangkan, namun perlu diketahui sebelum
mengembangkan bakat tersebut agar penyalurannya sesuai dengan bakat khusus yang
dimiliki terlebih dahulu harus mengenal bakat khusus apa yang ada dalam diri individu
tersebut.
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami kondisi yang
menghambat perkembangannya sehingga memerlukan bimbingan dan pelayanan khusus.
Setiap orang dan setiap manusia memiliki bakat dan potensi masing-masing yang dapat
dikembangkan termasuk anak berkebutuhan khusus. Walaupun anak berkebutuhan khusus
memiliki kekurangan tetapi hal itu bukanlah menjadi penghalang dalam mencapai cita-cita
dan puncak potensinya. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan dan pelayanan khusus yang
secara aktif membimbing anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan bakat dan
potensinya secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunanetra?
2. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunarungu?
3. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunagrahita?
4. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunadaksa?
5. Apa saja bakat yang dimiliki anak autisme?

1
6. Apa pengertian bakat umum dan bakat khusus?
7. Bagaimana cara mengembangkan bakat untuk anak berkebutuhan khusus?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunanetra.
2. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunarungu.
3. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunagrahita.
4. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunadaksa.
5. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak autisme.
6. Untuk mengetahui pengertian bakat umum dan bakat khusus.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan bakat untuk anak berkebutuhan
khusus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bakat-bakat Anak Tunanetra


Tunanetra merupakan istilah untuk menyebut seseorang yang memiliki hambatan
pengelihatan. Mardhiyah (2013:57-58) menjelaskan bahwa anak dengan gangguan
pengelihatan (tunanetra) adalah anak yang mengalami gangguan daya pengelihatan
sedemikian rupa, sehingga membutuhkan layanan khusus dalam pendidikan maupun
kehidupan sehari-harinya.
Anak tunanetra juga memiliki bakat yang menarik, mereka memiliki kemampuan
mendengar dan menganalisis masalah diatas rata-rata. Bakat-bakat yang sering menonjol
pada anak tunanetra yaitu, bakat dalam bidang seni musik seperti bernyanyi, bermain alat
musik gitar, piano, bass, drum dan lain-lain. Mereka juga berbakat di bidang permainan catur.

B. Bakat-bakat Anak Tunarungu


Tunarungu adalah istilah yang menunjukan pada kondisi ketidakfungsian organ
pendengaran atau telinga seseorang. Menurut Kosasih (2012:5) tunarungu adalah kekurangan
atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan fungsi dari
sebagian atau seluruh alat atau organ-organ pendengaran, baik menggunakan maupun tanpa
alat bantu dengar. Kondisi ini menyebabkan orang tersebut mengalami hambatan atau
keterbatasan dalam merespons bunyi-bunyi yang ada di sekitarnya.
Anak tunarungu mengalami hambatan dalam pendengarannya tetapi mereka memiliki
kondisi fisik yang normal sama seperti anak-anak pada umumnya. Ada banyak bakat dan
potensi pada anak tunarungu yang dapat dikembangkan, anak tunarungu memiliki
kemampuan penglihatan yang sangat baik dan tidak masalah jika mereka hanya tidak bisa
mendengar. Anak tunarungu memiliki ketertarikan lebih pada sesuatu yang bersifat visual
seperti sesuatu yang bisa dinikmati dengan penglihatan. Bakat-bakat anak tunarungu dalam
bidang seni yaitu berbakat dalam menggambar, melukis, membuat gambar desain grafis,
mengambil foto dan video (fotografer dan videografer), menari, bermain teater, pantomim
dan lain-lain. Di bidang olahraga anak tunarungu sangat berbakat dalam bermain bulutangkis,
sepakbola, basket, tenis meja, atletik, renang dan lain-lain. Dan juga, salah satu kelebihan
anak tunarungu yang menonjol yaitu rata-rata anak tunarungu memiliki wajah yang cantik
dan tampan sehingga mereka juga berbakat menjadi model.

3
C. Bakat-bakat Anak Tunagrahita
Tunagahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai
kemempuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa asing digunakan
istilah-istilah mental retardation, mentally retarded, mental deficiency, mental defective, dan
lain-lain. Tunagrahita merupakan seseorang yang mempunyai tingkat kemampuan di bawah
rata-rata dan mempunyai batasan dalam kemampuan akademik tapi bisa diberikan
keterampilan vokasional untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bakat anak tunagrahita masih bisa dikembangkan sehingga terasah bakatnya. Anak
tunagrahita dapat diberikan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan, membuat
kerajinan dari barang bekas dan lain-lain. Anak tunagrahita jenis down syndrome ada yang
berbakat dalam bidang seni seperti bermain musik dalam kelompok band maupun solo,
berbakat dalam menari, bela diri dan lain-lain. Sedangkan di bidang olahraga, anak down
syndrome berbakat dalam olahraga renang.

D. Bakat-bakat Anak Tunadaksa


Tunadaksa berarti suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk
atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak
lahir (White House Conference, 1931). Tunadaksa sering juga diartikan sebagai suatu kondisi
yang menghambat kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan pada tulang dan
otot, sehingga mengurangi kapasitas normal individu untuk mengikuti Pendidikan dan untuk
berdiri sendiri.
Bakat-bakat dan potensi anak tunadaksa ada dalam bidang olahraga dan bidang seni.
Bakat dalam bidang olahraga yaitu pacu lari dengan kaki palsu, renang, basket dengan kursi
roda, balapan kursi roda, voli duduk dan lain-lain. Bakat anak tunadaksa dalam bidang seni
yaitu melukis, menggambar dan lain-lain.

E. Bakat-bakat Anak Autisme


Autisme merupakan salah satu bentuk gangguan tumbuh kembang, berupa sekumpulan
gejala akibat adanya kelainan syaraf tertentu yang menyebabkan fungsi otak tidak bekerja
secara normal sehingga mempengaruhi tumbuh kembang, kemampuan komunikasi, dan
kemampuan interaksi sosial seseorang. Anak autis mempunyai tiga karakteristik yang

4
mendasar, yang biasa disebut trias autis yakni mengalami hambatan dalam berkomunikasi,
gangguan perilaku serta kesulitan dalam interaksi sosial.
Untuk mengembangkan bakat anak autis sangat diperlukan komunikasi yang baik
antara orang tua dan guru kepada anak autis sehingga dapat saling memahami. Anak autis
memiliki bakat dan potensi yang bisa dikembangkan. Anak autis rata-rata memiliki
kecerdasan dan IQ diatas rata-rata yang membuat mereka cerdas dan berbakat dalam bidang
akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung, dengan bimbingan dan pelatihan yang
baik, bakatnya tersebut bisa berkembang dengan baik sehingga anak autis di cap sebagai
orang yang jenius. Selain itu mereka juga berbakat dalam bidang seni seperti menggambar.

F. Pengertian Bakat Umum dan Bakat Khusus


Adapun jenis-jenis bakat itu terbagai atas dua yaitu bakat umum dan bakat khusus.
Bakat umum merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya
setiap orang memiliki. Sedangkan bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi
khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah,
olahraga, dan sebagainya selain itu bakat khusus yang lain yaitu:
1. Bakat verbal, yaitu, bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-
kata
2. Bakat numerikal, yaitu bakat konsep-konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat skolastik kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka, merupakan kemampuan
dalam penalaran, mengurutkan , berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis,
mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umum-nya
bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan dan pemprogram
komputer.
4. Bakat abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tatp berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk, dan posisinya.
5. Bakat mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin perkakas
dan alat-alat lainnya.
6. Bakat relasi ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati , menceritakan pola dua
dimensi atau berfikir dalam tiga dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam

5
ruang tiga dimensi.ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan
insinyur mesin.
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan lain-lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analisis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramugari dan lain-
lainnya.

G. Cara Mengembangkan Bakat untuk Anak Berkebutuhan Khusus


Cara mengembangkan bakat pada anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan oleh
para orang tua dan guru, cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Orangtua dan guru menyadari kemampuan bakat dan potensi yang dimiliki oleh anak
berkebutuhan khusus, anak tersebut berbakat dalam bidang apa.
2. Orangtua dirumah dan guru di sekolah memberikan motivasi kepada anak untuk terus
mengasah dan mengembangkan bakatnya secara perlahan dan rutin.
3. Orangtua memfasilitasi, melayani, dan mendukung anak untuk mengembangkan
bakatnya baik dirumah maupun diluar rumah contohnya memberikan les dan kursus
untuk mengembangkan bakat.
4. Guru di sekolah mengajak dan membimbing anak untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
5. Orangtua dan guru mengikutsertakan anak dalam kontes pertunjukkan, lomba atau
hal lainnya yang bersifat kompetisi.
6. Orangtua dan guru memantau perkembangan bakat anak dan mengusahakan agar
bakat anak didalami secara serius dan sering berlatih, jika bakat yang dimiliki benar-
benar utuh akan dapat menjadi jalan kesuksesan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kondisi yang berbeda dengan
anak-anak lain pada umumnya tetapi mereka juga memiliki kemampuan, potensi, bakat yang
luar biasa yang tidak kalah hebatnya dengan anak-anak lain pada umumnya. Oleh karena itu,
diperlukan bimbingan dan pelayanan khusus yang relevan untuk masing-masing anak
berkebutuhan khusus agar bakat dan kemampuannya dapat berkembang dengan baik. Anak
berkebutuhan khusus ditempatkan pada lingkungan yang baik dan mendukung
perkembangannya dan juga diberikan fasilitas dan sarana yang dapat menunjang
pengembangan bakat anak berkebutuhan khusus.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca dan
semoga makalah yang dibuat oleh penulis dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Badwi, A. 2018. Pengaruh Bakat dalam Pencapaian Prestasi Belajar. Ash-Shahabah, 4(2), 204-
208.
Fitri, N. Y. 2014. Profil Penyelenggaraan Keterampilan Kecakapan Hidup (Life Skill) Bagi
Anak Tunagrahita. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 3(3).
Nurbayani, S., Yuliasma, Y., & Asriati, A. 2017. Menumbuhkan Kreativitas Anak Tunarungu
dalam Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SLB Negeri 2 Padang. Jurnal
Sendratasik, 6(1), 18-27.
Septyanugroho, D. 2019. Pembinaan Bakat dan Kreativitas Siswa Tunanetra di SLB A
Yaketunis Yogyakarta. Widia Ortodidaktika, 8(10), 993-1001.
Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Wahyu Widuri, R. A. T. N. A. 2013. Penanganan kemampuan interaksi sosial anak autis.
Jurnal Pendidikan Khusus, 3(3).

Anda mungkin juga menyukai