Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd
Disusun oleh :
M. Arief Wicaksana P. (18003068)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bakat-bakat Anak Berkebutuhan Khusus”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas individu mata
kuliah Pengembangan Bakat dan Kreativitas.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah. Dalam
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Psikologi Pendidikan yaitu Ibu Dr. Hj. Mega Iswari, M.Pd, karena telah
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Selaku hamba Allah, penulis adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan,
sehingga masih banyak kelemahan baik dari segi materi maupun dalam penyajian
penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sehingga pada penulisan
pada masa akan datang bisa jadi lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
B. Saran ......................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan ke dunia telah dibekali kemampuan yang berbeda-beda oleh
Tuhan, namun kembali kepada individu itu lagi, bagaimana individu tersebut berusaha agar
bekal tersebut dapat dinikmati. Karena untuk mencapai segala sesuatu harus adanya suatu
usaha dan dukungan. Ibaratkan beras tidak akan dapat menjadi nasi apabila tidak ada usaha
untuk memasaknya, nasi tidak akan dapat mengenyangkan perut apabila tidak ada usaha
untuk memakannya. Begitu juga dengan bekal yang diberikan Tuhan tidak akan dapat
dinikmati apabila tidak berusaha untuk mengembangkannya, bekal tersebut berupa bakat
khusus atau potensi. Menurut Antika (2013:19) menyatakan bahwa “bakat (apititude)
biasanya diartikan dalam kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potency ability) yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih”. Berdasarkan pengertianya bahwa bakat merupakan
potensi yang masih perlu untuk dikembangkan, namun perlu diketahui sebelum
mengembangkan bakat tersebut agar penyalurannya sesuai dengan bakat khusus yang
dimiliki terlebih dahulu harus mengenal bakat khusus apa yang ada dalam diri individu
tersebut.
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang mengalami kondisi yang
menghambat perkembangannya sehingga memerlukan bimbingan dan pelayanan khusus.
Setiap orang dan setiap manusia memiliki bakat dan potensi masing-masing yang dapat
dikembangkan termasuk anak berkebutuhan khusus. Walaupun anak berkebutuhan khusus
memiliki kekurangan tetapi hal itu bukanlah menjadi penghalang dalam mencapai cita-cita
dan puncak potensinya. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan dan pelayanan khusus yang
secara aktif membimbing anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan bakat dan
potensinya secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunanetra?
2. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunarungu?
3. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunagrahita?
4. Apa saja bakat yang dimiliki anak tunadaksa?
5. Apa saja bakat yang dimiliki anak autisme?
1
6. Apa pengertian bakat umum dan bakat khusus?
7. Bagaimana cara mengembangkan bakat untuk anak berkebutuhan khusus?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunanetra.
2. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunarungu.
3. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunagrahita.
4. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak tunadaksa.
5. Untuk mengetahui apa saja bakat yang dimiliki anak autisme.
6. Untuk mengetahui pengertian bakat umum dan bakat khusus.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan bakat untuk anak berkebutuhan
khusus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Bakat-bakat Anak Tunagrahita
Tunagahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai
kemempuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa asing digunakan
istilah-istilah mental retardation, mentally retarded, mental deficiency, mental defective, dan
lain-lain. Tunagrahita merupakan seseorang yang mempunyai tingkat kemampuan di bawah
rata-rata dan mempunyai batasan dalam kemampuan akademik tapi bisa diberikan
keterampilan vokasional untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bakat anak tunagrahita masih bisa dikembangkan sehingga terasah bakatnya. Anak
tunagrahita dapat diberikan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan, membuat
kerajinan dari barang bekas dan lain-lain. Anak tunagrahita jenis down syndrome ada yang
berbakat dalam bidang seni seperti bermain musik dalam kelompok band maupun solo,
berbakat dalam menari, bela diri dan lain-lain. Sedangkan di bidang olahraga, anak down
syndrome berbakat dalam olahraga renang.
4
mendasar, yang biasa disebut trias autis yakni mengalami hambatan dalam berkomunikasi,
gangguan perilaku serta kesulitan dalam interaksi sosial.
Untuk mengembangkan bakat anak autis sangat diperlukan komunikasi yang baik
antara orang tua dan guru kepada anak autis sehingga dapat saling memahami. Anak autis
memiliki bakat dan potensi yang bisa dikembangkan. Anak autis rata-rata memiliki
kecerdasan dan IQ diatas rata-rata yang membuat mereka cerdas dan berbakat dalam bidang
akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung, dengan bimbingan dan pelatihan yang
baik, bakatnya tersebut bisa berkembang dengan baik sehingga anak autis di cap sebagai
orang yang jenius. Selain itu mereka juga berbakat dalam bidang seni seperti menggambar.
5
ruang tiga dimensi.ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan
insinyur mesin.
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan lain-lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analisis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramugari dan lain-
lainnya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kondisi yang berbeda dengan
anak-anak lain pada umumnya tetapi mereka juga memiliki kemampuan, potensi, bakat yang
luar biasa yang tidak kalah hebatnya dengan anak-anak lain pada umumnya. Oleh karena itu,
diperlukan bimbingan dan pelayanan khusus yang relevan untuk masing-masing anak
berkebutuhan khusus agar bakat dan kemampuannya dapat berkembang dengan baik. Anak
berkebutuhan khusus ditempatkan pada lingkungan yang baik dan mendukung
perkembangannya dan juga diberikan fasilitas dan sarana yang dapat menunjang
pengembangan bakat anak berkebutuhan khusus.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca dan
semoga makalah yang dibuat oleh penulis dapat memberikan manfaat untuk pembaca.
7
DAFTAR PUSTAKA
Badwi, A. 2018. Pengaruh Bakat dalam Pencapaian Prestasi Belajar. Ash-Shahabah, 4(2), 204-
208.
Fitri, N. Y. 2014. Profil Penyelenggaraan Keterampilan Kecakapan Hidup (Life Skill) Bagi
Anak Tunagrahita. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 3(3).
Nurbayani, S., Yuliasma, Y., & Asriati, A. 2017. Menumbuhkan Kreativitas Anak Tunarungu
dalam Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SLB Negeri 2 Padang. Jurnal
Sendratasik, 6(1), 18-27.
Septyanugroho, D. 2019. Pembinaan Bakat dan Kreativitas Siswa Tunanetra di SLB A
Yaketunis Yogyakarta. Widia Ortodidaktika, 8(10), 993-1001.
Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Wahyu Widuri, R. A. T. N. A. 2013. Penanganan kemampuan interaksi sosial anak autis.
Jurnal Pendidikan Khusus, 3(3).