Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………..

A. LATAR BELAKANG………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….
C. TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAKAT ……………………………………………...


B. DIMENSI-DIMENSI POKOK BAKAT ……………………………
C. CARA KITA MENGENAL BAKAT SESEORANG ..…………….
D. CARA KITA UNTUK MENGEMBANGKAN BAKAT ………….
E. FAKTOR DALAM PENGEMBANGAN BAKAT …………….…..

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN…………………………………………………………
B. SARAN …………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan hingga akhir
makalah ini.

Tak lupa pula kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atasan
limpahan rahmat dan hidayat-Nya, berupa kesehatan dalam menyelesaikan
makalah dari mata kuliah Psikologi Pendidikan dengan tema “ Bakat”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, tidak serta merta
sempurna dikarenakan terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan sebuah kritikan dan saran dari
pembaca yang kiranya bersifat membangun.

Demikian, kami ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.

Penulis

Watampone, 01 Oktober 2019


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“ BAKAT ”

DISUSUN OLEH

1. AFIFAH NUR . HN
2. SYAMSUL RIJAL

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah titipan Tuhan yang harus di jaga dan di didik agar ia menjadi manusia
yang berguna dan tidak menyusahkan siapa saja. Secara umum anak mempunyai hak dan
kesempatan unutk berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun
seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong memiliki bakat
istimewa.

Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang


secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan
lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang
setingkat ( sekelas ) mungkin tidak sama.

Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa
lansung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang
dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam
mengembangkannya.

Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala


kejiwaan terhadap anak didik dalam situasi pendidikan. Psikologi disebut juga dengan ilmu
jiwa. Mempelajari Psikologi Pendidikan sangat penting apalagi bagi seorang pendidik, guna
supaya terciptanya suatu kondisi belajar yang efektif. Berbicara mengenai psikologi
pendidikan sangat luas pembicaraannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibatasi
pada persoalan-persoalan bakat dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Mengingat hal
tersebut sangat berhubungan erat dalam pembentukan pribadi seseorang. Individu
memperoleh kecakapan tertentu bukan karena kelahirannya semata melainkan karena
perkembangan dan pengalaman hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan bakat ?
2. Apa dimensi-dimensi pokok bakat ?
3. Bagaimanakah cara kita mengenal bakat seseorang ?
4. Bagaimana cara kita untuk mengembangkan bakat ?
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyajian materi mengenai “Bakat” itu sendiri yaitu untuk
memberikan dan menyampaikan pengetahuan kepada setiap individu, mengenai pengertian
bakat, dimensi-dimensi bakat, cara kita mengenal bakat seseorang, cara kita mengembangkan
bakat, serta factor dalam pengembangan bakat .
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bakat

Bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan
tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu
dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa.

Adapun pengertian bakat menurut beberapa ahli,anatara lain :

a. M. Ngalim Purwanto
Bakat itu ialah Aptitude / kecakapan pembawaan
b. William B. Michael
Bakat adalah suatu kapasitas yang ada dalam diri seseorang yang mana dalam
melakukan tugas serta melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah
dijalaninya.
c. Kartini kartono
Bakat adalah hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang
dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan
perkembangan keahlian, keterampilan, dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya
laten potensial, sehingga masih bisa tumbuh dan dikembangkan.
d. Suganda Pubakawatja
Bakat adalah benih yang berasal dari suatu sifat yang mana baru akan tampak nyata
jika seseorang tersebut mendapat sebuah kesempatan dan kemungkinan untuk dapat
mengembangkannya.
e. S.C Utami Munandar
Bakat adalah sebuah kemampuan bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi
yang masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai
impian yang ingin diwujudkan.
B. Dimensi-Dimensi Pokok Bakat

Bakat itu mencakup 3 dimensi pokok, yaitu :

1. Dimensi Perseptual
Faktor-faktor yang meliputi ;
a. Kepekaan indera
b. Perhatian
c. Orientasi waktu
d. Luasnya daerah persepsi
e. Kecepatan persepsi
2. Dimensi Psikomotor
Mencakup 6 faktor, yaitu
a. Faktor Kekuatan
b. Faktor Impuls
c. Faktor Kecepatan gerak
d. Faktor Ketelitian / ketepatan, terdiri dua macam;
 Faktor Kecepatan statis, yang menitikberatkan pada posisi
 Faktor Ketepatan dinamis, yang menitikberatkan pada gerakan
e. Faktor Koordinasi
f. Faktor Keluwesan ( flexibility)
3. Dimensi Intelektual
Meliputi 5 faktor, yaitu ;
a. Faktor ingatan
Mencakup ,
 Ingatan mengenai substansi
 Ingatan mengenai relasi
 Ingatan mengenai system
b. Faktor Pengenalan
Mencakup,
 Pengenalan terhadap keseluruhan informasi
 Pengenalan terhadap golongan
 Pengenalan terhadap hubungan-hubungan
 Pengenalan terhadap bentuk dan struktur
 Pengenalan terhadap kesimpulan
c. Faktor Evaluatif
Mencakup ,
 Evaluasi mengenal identitas
 Evaluasi mengenal relasi-relasi
 Evaluasi terhadap system
 Evaluasi terhadap penting tidaknya problem ( kepekaan terhadap problem
yang dihadapi).
d. Berpikir Konvergen (memusat)
Mencakup ,
 Untuk menghasilkan nama-nama
 Untuk menghasilkan hubungan-hubungan
 Untuk menghasilkan sistem-sistem
 Untuk menghasilkan transformasi
 Untuk menghasilkan implikasi-implikasi yang unik.
e. Berpikir Divergen (bercabang / menyebar)
Mencakup ,
 Faktor untuk menghasilkan unit-unit
 Faktor untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan
 Faktor kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan
 Faktor untuk menghasilkan sistem
 Faktor untuk transformasi divergen
 Faktor untuk menyusun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka
C. Cara Kita Mengenal Bakat Seseorang

Menurut sejarahnya usaha pengenalan bakat itu mula-mula terjadi pada bidang
kerja/jabatan, tetapi kemudian juga dalam bidang pendidikan. Bahkan dewasa ini dalam
pendidikanlah usaha yang paling banyak dilakukan. Dalam praktiknya hampir semua ahli
yang menyusun test untuk mengungkap bakat bertolak dari dasar fikiran analisis faktor.
Pendapat Guilford yang telah disajikan diatas itu merupakan salah satu contoh dari pola
pemikiran yang sedemikian itu. Apa yang dikemukakan Guidford itu adalah hal (materi) yang
ada pada individu, yang diperlukan untuk aktifitas apa saja. Jelasnya, untuk setiap aktifitas
diperlukan berfungsinya faktor-faktor tersebut. Pemeberian nama terhadap jenis-jenis bakat
biasanya dilakukan berdasar atas dalam lapangan apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat
matematika, bakat bahasa, bakat olahraga, dan sebagainya. Dengan demikian, maka
macamnya bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan dimana seseorang
individu hidup. Mungkin penamaan itu bersangkutan dengan bidang stud, mungkin pula
dalam bidang kerja.
Sebenarnya setiap bidang studi atau bidang kerja dibutuhkan berfungsinya lebih dari
satu faktor bakat saja. Bermacam-macam faktor mungkin diperlukan berfungsinya untuk
suatu lapangan studi atau lapangan kerja tertentu. Suatu contoh misalnya bakat untuk belajar
di fakultas teknik akan memerlukan berfungsinya faktor-faktor mengenai bilangan, ruang,
berpikir abstrak, bahasa, mekanik, dan mungkin masih banyak lagi. Karena itu ada
kecenderungan diantara para ahli sekarang untuk mendasarkan pengukuran bakat itu pada
pendapat, bahwa pada setiap sebenarnya terdapat semua faktor-faktor yang diperlukan untuk
berbagi macam lapangan, hanya dengan kombinasi, konstelasi, dan intensitas yang berbeda-
beda. Karena itu biasanya dilakukan dalam diagnosis tentang bakat adalah membuat urutan
mengenai berbagai bakat pada setiap individu.

Prosedur yang biasanya ditempuh adalah :

a. Melakukan analisis jabatan atau analisis lapangan studi untuk menemukan faktor-
faktor apa saja yang diperlukan supaya orang dapat berhasil dalam lapangan
tersebut.
b. Dari analisis itu dicabut pencandraan jabatan atau pencandraan lapangan studi.
c. Dari pencandraan jabatan atau pencandraan lapangan studi itu diketahui
persyaratan apa yang harus dipenuhi supaya individu dapat lebih berhasil dalam
lapangan tersebut.
d. Dari persyaratan itu sebagai landasan disusun alat pengungkapnya (alat
pengungkap bakat), yang biasanya berwujud test.

Dengan jalan fikiran seperti yang digambarkan diatas itulah yang pada umumnya test
bakat itu disusun. Sampai sekarang boleh dikatakan belum ada test bakat yang cukup luas
daerah pemakaiannya (seperti misalnya test inteligensi). Hal ini disebabkan karena test bakat
sangat terikat kepada konteks kebudayaan dimana test itu disusun, sedangkan macam-
macamnya bakat juga terikat kepada konteks kebudayaan dimana klasifikasi bakat itu dibuat.

Berbicara tentang mengeanl bakat seseorang. Orang berbakat, perkembangan


motoriknya lebih cepat dibanding orang biasa. Untuk memahami orang yang berbakat, dapat
diidentifikasi dari karakteridtik yang sering muncul dalam bentuk perilaku sebagai berikut :

 Karakteristik belajar
 Belajar lebih cepat dan lebih mudah
 Menyukai tugas dan tantangan yang kompleks
 Mengetahui banyak hal dimana anak lainnya tidak mengetahuinya
 Memmiliki kosakata yang sangat maju, dan kemampuan berbahasa sangat baik
 Sudah dapat membaca pada usia yang sangat awal
 Terampil dalam memecahkan masalah
 Sering mengajukan pertanyaan yang kritis dan tidak terduga
 Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap banyak hal
 Karakteristik motivasi
 Senang mengerjakan tugas secara independen, hanya sedikit memerlukan
pengarahan
 Komitmen kuat pada tugas yang dipilihnya
 Karakteristik krreativitas
 Sensitif terhadap estetika
 Suka bereksperimen, sering menemukan cara baru dalam mengerjakan tugas
 Spontan dalam mengekresikan rasa humor
 Banyak ide ketika menghadapi tantangan/problem
 Karakteristik sosial-emosional
 Memiliki rasa percaya diri yang kuat
 Lebih menyukai teman yang lebih tua usianya dan memiliki kesamaan minat
 Cenderung perfeksionis
 Mudah menyesuaikan diri pada situasi baru
D. Cara Kita Mengembangkan Bakat

Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah ada tidaknya
minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia,
sedangkan minat nggi tercipta karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Kedua hal ini
seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan kesusksesan seseorang. Orang cerdas itu
orang yang mampu mengembangkan dan mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan dan
kebahagiaan hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu hidupnya. Sukses bisa saja
karena bakat, tetapi sering juga karena minat. Jika demikian, bavgaimana bakat itu muncul
dan terbentuk dari diri kita ? bagaiman kita bisa mengembangkan keduanya ?

Dalam kenyataannya, bakat sering diartikan sebagai talenta , yakni kemampuan


tertentu yang unik, kecakapan ( anugrah) yang dimiliki seseorang. Ini mengalami
perkembangan signifikan dengan munculnya pengertian menurut Gallup (2001) bahwa bakat
adalah pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat meningkatkan
produktivitas. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bkat itu tidak hanya menyangkut
kecakapan tertentu, tetapi juga berkaitan denagn adanya peran untuk mengembangkan.
Dalam hal ini, minat menjadi faktor penting yang sebagai nurture yang akan membantu
pengembangan bakat tersebut. Minat merupakan suatu pemusatan perhatian secara tidak
sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan.
Ciri umum minat adalah adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang besar,memliki
harapan yang tinggi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebanggan, kesediaan untuk
berusaha dan mempunyai pertimbanagn yang positif.

Keberadaan minat merupakan faktor utama bagi penegembangan bakat karena tanpa
minat, bakat tidak akan berdayaguna. Minat yang tinggi akan membuat kita mampu
melalukan sesutau sekalipunkita tidak berbakat, sebaliknya berbakat tanpa minat akan sulit
mengembangakan bakat tersebut. Karena itu, ketika kita mengenali dan memahami bakat
kita, tumbuhkanlah dan peliharalah minat kita agar minat kita agar bakat yang kita punya
terjaga. Minat bisa diciptakan tetapi bakat merupakan bawaan yang tidak bisa kita ciptakan
dengan tiba-tiba. Semua orang bisa melakukan hal sama dengan kita, tetapi yang berbakat
bisa meghasilkan kualitas yang lebih baik.

Untuk mengembangkan bakat dan minat, diperlukan beberapa faktor berikut.

1) Stimulasi. Faktor stimulant bakat dan minat bisa internal atau eksternal. Stimulan
yang utama ialah kesadaran akan potensi diri, dan terus belajar, konsentrasi dan focus
dengan kemampuan atau kelebihan diri kita. Jangan selalu melihat pada kelemahan,
karena waktu kita akan tebuang, sehingga bakat pun ikut terpendam dan minat
menjadi melempem.
2) Berusahalah untuk kreatif dengan mencari inspirasi dari mana saja dan dari sapa saja.
Kreativitas akan menuntun jalaan kita menuju pengenalan dan pemahaman bakat,
menumbuhkembangkan minat, sehingga kita bisa mengembangkannya untuk hidup
kita.
3) Peliharalah kejujuran dan ketulusan. Kita harus jujur mengakui bakat yang kita miliki
sekalipun tidak begitu kita minati. Ketulusan mensyukuri bakat dapat menumbuhkan
minat meskipun perlu proses dan waktu. Bakat alami itu akan tetap ada, bisa
dikembangkan dan dimanfaatkan dengan meningkatkan kekuatan minat. Misalnya,
kita semua bisa menulis, tetapi yang berbakat bisa menghasilkan tulisan yang lebih
baik daripada yang lainnnya. Ketika bakat itu disertai dengan minat yang kuat, maka
bakat itu akan berkembang lebih pesat dan berkualitas. Bakat itu akan mengundang
kerinduan untuk melakukannya kembali, seperti mensuplai kebutuhan.

Peran orang tua dalam pengembangan bakat, dengan cara, yaitu

 Patoklah potensi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.


 Tanamkan rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya
 Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
 Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang yang terjadi
 Perhatikan apa yang mereka suka lakukan
 Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan
bakat mereka
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Bakat adalah semacam perasaan dan perhatian, ia merupakan salah satu metode
pikir. Bakat itu menjadi jelas karena pengalaman, akan tetapi lita hanya condong
kepada sebagian saja dari sekumpulan aspek-aspek kegiatan yang kita alami dan
lakukan. Terbentuknya bakat manusia terhadap macam-macam kegiatan yang
dilakukannya atau tidak terbentuknya bakat itu ditentukan oleh banyak faktor.
Sering kali bakat dan kemampuan berjalan seiring, hanya saja ada keadaan-
keadaan dimana keduanya muncul serentak. Jadi kemampuan dan bakat adalah
dua fatktor yang berbeda dan terpisah antara satu bidang dengan bidang yang
lainnya.
2. Menurut Guilford bakat itu mencakup tiga dimensi pokok, yaitu
 Dimensi preseptual
 Dimensi psiko-motor
 Dimensi intelektual
3. Ada kecenderungan diantara para ahli sekarang untuk mendasarkan pengukuran
bakat itu pada pendapat, bahwa pada setiap sebenarnya terdapat semua faktor-
faktor yang diperlukan untuk berbagai macam lapangan, hanya dengan
kombinasi,konstelasi, dan intensitas yang berbeda-beda. Karena itu biasanya
dilakukan dalam diagnosis tentang bakat adalah membuat urutan mengenai
berbagai bakat pada setiap individu.
4. Untuk mengembangkan bakat dan minat, diperlukan beberapa faktor berikut.
 Stimulasi. Faktor stimulant bakat dan minat bisa internal atau eksternal.
Stimulan yang utama ialah kesadaran akan potensi diri, dan terus belajar,
konsentrasi dan focus dengan kemampuan atau kelebihan diri kita. Jangan
selalu melihat pada kelemahan, karena waktu kita akan tebuang, sehingga
bakat pun ikut terpendam dan minat menjadi melempem.
 Berusahalah untuk kreatif dengan mencari inspirasi dari mana saja dan dari
sapa saja. Kreativitas akan menuntun jalaan kita menuju pengenalan dan
pemahaman bakat, menumbuhkembangkan minat, sehingga kita bisa
mengembangkannya untuk hidup kita.
 Peliharalah kejujuran dan ketulusan. Kita harus jujur mengakui bakat yang
kita miliki sekalipun tidak begitu kita minati. Ketulusan mensyukuri bakat
dapat menumbuhkan minat meskipun perlu proses dan waktu. Bakat alami itu
akan tetap ada, bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan meningkatkan
kekuatan minat. Misalnya, kita semua bisa menulis, tetapi yang berbakat bisa
menghasilkan tulisan yang lebih baik daripada yang lainnnya. Ketika bakat itu
disertai dengan minat yang kuat, maka bakat itu akan berkembang lebih pesat
dan berkualitas. Bakat itu akan mengundang kerinduan untuk melakukannya
kembali, seperti mensuplai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/mobile/Reddyprayudie/psikologi-pendidikan-tentang-bakat

http://www.davishare.com/2015/01/makalah-bakat-psikologi-pendidikan.html

https://sajakpenaanakdesa.blogspot.com/2017/02/makalah-psikologi-pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai